Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN KANKER

(KARSINOMA TIROID)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Komunitas Medikal Bedah

Dosen Pengampu :
Abdul Qodir, S.Kep., Ners., M.Kep.

Oleh Kelompok 4 :

1. Ari Endah Oktafiana ( 191114201679 )


2. Fahmi Ashari ( 191114201689 )
3. Marselina Ina Moro ( 191114201705 )
4. Rohmah Intan Ningrum ( 191114201716 )
5. Yuliana Tamo Ina ( 191114201728 )

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG


S1 KEPERAWATAN 4B
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini membahas tentang
“Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Kanker atau Karsinoma Tiroid”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Medical Bedah 2. Kami juga berharap semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada bapak Abdul Qodir, S.Kep., Ners., M.Kep..
selaku dosen pengampu. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu dalam menyusun
makalah ini.
Usaha serta kerja keras telah kami upayakan untuk menyusun makalah ini dengan
sebaik-baiknya, namun kami menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata
kesempurnaan sebagai manusia biasa kita tidak jauh dari kesalahan serta kekhilafan, oleh
karena itu apabila ada kesalahan-kesalahan baik dari segi kata-kata atau penulisan yang
tidak sesuai dengan pedoman penulisan makalah yang kami sengaja maupun tidak kami
sengaja, kami mohon maaf.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................5
2.1 Definisi Kanker Tiroid............................................................................................5
2.2 Etiologi Kanker Tiroid............................................................................................5
2.3 Klasifikasi Kanker Tiroid.......................................................................................5
2.4 Tanda dan Gejala...................................................................................................8
2.5 Patofisiologi........................................................................................................... 8
2.6 Pengobatan dan Tatalaksana..........................................................................11
2.7 Asuhan Keperawatan...........................................................................................11
2.7.1 Pengkajian.....................................................................................................11
2.7.2 Pemeriksaan Fisik.........................................................................................12
2.7.3 Pemeriksaan Penunjang...............................................................................12
2.7.4 Diagnosa........................................................................................................12
2.7.5 Intervensi.......................................................................................................13
BAB III TREND ISU............................................................................................................. 17
BAB IV PENUTUP............................................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan........................................................................................................... 18
4.2 Saran..................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut National Cancer Institute (NCI) rata-rata angka kejadian kasus baru
karsinoma tiroid dari tahun 2011- 2015 adalah 14,5 per 100.000 total populasi per
tahun. Rata-rata angka kematiannya sekitar 0,5 per 100.000 populasi per tahun .
Tahun 2016, American Cancer Society memperkirakan 62.450 kasus baru kanker
tiroid ditemukan di Amerika Serikat, dengan perbandingan antara perempuan dan
laki-laki 3:1. Sekitar 1,7% dari seluruh kanker pada perempuan adalah kanker tiroid,
dibandingkan hanya 0,5% kanker pada laki-laki. dengan meningkatnya penderita
kanker tiroid meningkatkan pula tingkat operasi tiroid sebanyak tiga kali lipat selama
3 dekade terakhir, dari 118.000 menjadi 166.000 walaupun dengan kematian dari
kanker tiroid tetap rendah di 0,5 per 100.000 penduduk (Chandrasekhar et al, 2013).
Di Indonesia dari registrasi Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Indonesia
didapatkan kanker tiroid menempati urutan ke 9 dari 10 kanker terbanyak (4,43%).6
Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, termasuk urutan yang ke lima
setelah keganasan jenis lainnya.
Kanker tiroid adalah penyakit kelenjar tiroid yang berada pada bagian depan
leher sedikit di bawah laring berbentuk kupu-kupu. Kanker tiroid umumnya tergolong
tumor dengan pertumbuhan dan perjalanan penyakit yang lambat, serta morbiditas
dan mortalitas yang rendah (H. Rudi, 2019).. Kanker tiroid, merupakan kanker ganas
terbanyak dibandingkan kanker lain didalam sistem endokrin (Adham & Aldino,
2018). Umumnya, kanker tiroid paling sering muncul pada usia 20-50 tahun, namun
kanker ini dapat terjadi pada semua usia. Ketika tiroid sehat maka tubuh akan
merasa nyaman, tetapi jika kelenjar tiroid tidak lagi berfungsi dengan baik timbulah
kekurangan (hipotiroid) atau kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dan kanker tiroid.
Tubuh bisa mengalami kenaikan atau penurunan berat badan dalam sekejap,
merasa kedinginan atau kepanasan, letih lesu atau terus tegang dan berdebar-
debar, banyak mengantuk atau mata terbelalak terus serta sukar tidur (Hans, 2011).
Pada penderita kanker tiroid umumnya akan mengalami adanya Sebuah
benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau keras) di dekat
jakun. Setelah itu mulai bermunculan bebarapa keluhan yaitu Sakit di tenggorokan /
leher yang dapat memperpanjang ke telinga, Serak atau sulit berbicara dengan
suara normal, Pembengkakan kelenjar getah bening terutama di leher yang dapat
ditemukan saat pemeriksaan fisik, Kesulitan dalam menelan atau bernapas dan sakit
di tenggorokan saat menelan, Batuk terus menerus tanpa ada penyakit lain, dan
adanya pembengkakan pada leher (Oktahermoniza, 2013). Beberapa faktor resiko
dari penyakit ini antara lain jenis kelamin dan umur, Geografis tempat tiggal, Radiasi,
Kelainan genetik dan keturunan dalam keluarga,dan Ras (American Cancer Society,
2014).

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan keperawatan dan penatalaksanaan medis maupun non medis
dalam menangani pasien kanker tiroid?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari kanker tiroid
2) Untuk mengetahui tanda gejala dari kanker tiroid
3) Untuk mengetahui asuhan keperawatan terhadap pasien kanker tiroid
4) Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan non medis dari kanker tiroid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kanker Tiroid


Kanker tiroid adalah penyakit kelenjar tiroid yang berada pada bagian depan
leher sedikit di bawah laring berbentuk kupu-kupu. Kanker tiroid umumnya tergolong
tumor dengan pertumbuhan dan perjalanan penyakit yang lambat, serta morbiditas
dan mortalitas yang rendah (H. Rudi, 2019).. Kanker tiroid, merupakan kanker ganas
terbanyak dibandingkan kanker lain didalam sistem endokrin (Adham & Aldino,
2018).

2.2 Etiologi Kanker Tiroid


Tiga penyebab yang sudah jelas dapat menimbulkan karsinoma tiroid :
a. Kenaikan sekresi hormon TSH ( Thyroid Stimulating Hormon) dari kelenjar
hipofise anterior disebabkan berkurangnya sekresi hormon T3 dan T4 dari
kelenjar tiroid oleh karena kurangnya intake iodium. Ini menyebabkan tiroid
yang abnormal dapat berubah menjadi kanker.
b. Penyinaran (radiasi ion) pada daerah kepala, leher, dada bagian atas
terutama anak-anak yang pernah mendapat terapi radiasi di leher dan
mediastinum.
c. Faktor genetik. Adanya riwayat keturunan dari keluaraga.
Faktor yang berperan dalam patogenesis kanker tiroid yaitu genetik dan
lingkungan. Kanker tiroid tipe papiler dipengaruhi oleh faktor lingkungan (iodine),
genetik dan hormonal serta interaksi diantara ketiga faktor tersebut sedangkan pada
kanker tiroid tipe folikuler, radiasi merupakan faktor penyebab terjadinya tipe ini.
Faktor yang berperan pada kanker tiroid tipe meduler lebih banyak berhubungan
dengan genetik dan sampai saat ini belum diketahui karsinogen mana menjadi
penyebab berkembangnya tipe meduler dan anaplastik. Diperkirakan kanker tiroid
tipe anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensiasi baik seperti tipe
papiler dan tipe folikular dengan kemungkinan jenis folikular dua kali lebih besar.

2.3 Klasifikasi Kanker Tiroid


1. Karsinoma papiler / papillary thyroid carcinoma (PTC)
Karsinoma papiler / papillary thyroid carcinoma (PTC) merupakan
bentuk keganasan tiroid yang paling sering ditemukan , sampai 60-70% dari
seluruh kanker tiroid. Lesi ini biasanya terjadi pada pasien berusia 30-40
tahun dan lebih sering ditemukan pada wanita. Kebanyakan karsinoma
papiler terjadi secara spontan. Pasien dengan riwayat pemaparan radiasi
dosis rendah cenderung untuk berkembang menjadi PTC (85%-90%). Lesi ini
juga lebih seirng ditemukan pada sindrom Cowden (familial goiter dan skin
hamartoma). Sindrom Gardner (familial colonic polyposis), dan familial
polyposis. Akan tetapi hanya 6% karsinoma papiler mempunyai riwayat
keluarga.
2. Karsinoma Folikuler Follicular thyroid carcinoma (FTC)
FTC merupakan kanker tiroid yang lebih agresif dibandingkan dengan PTC ,
namun mempunyai bertumbuh lebih lambat. makroskopik FTC merupakan
tumor solid, mempunyai ukuran bervariasi, dan mempunyai permukaan
berwarna coklat dengan kapsul fibrosa yang tebal. Secara mikroskopik, FTC
lebih hiperselular daripada adenoma folikular. Adanya invasi kapsul dan atau
vaskular merupakan hal yang membedakan lesi ini dengan adenoma yang
jinak. Tidak ada ciri sitologi khusus untuk FTC, dan diagnosis definitif dari
frozen section sulit ditegakkan, dan FTC tidak bisa didiagnosis dengan FNAB.

Stadium TNM Berdasarkan AJCC


Primary Tumor (T)
TX Primary tumor cannot be assessed
T0 No evidence of primary tumor
T1 Tumor = 2cm in greatest dimension, limited to thyroid
T2 Tumor >2cm and = 4cm in greatest dimension, limited to thyroid
T3 Tumor >4cm in greatest dimension, limited to the thyroid or
Any tumor with minimal extrathyroid extension (e.g., extension to sternothyroid
muscle or perithyroid soft tissues)
Tumor of any size extending beyond the thyroid capsule to invade subcutaneous
T4a soft tissues, larynx, trachea, esophagus, or recurrent laryngeal nerve
T4b Tumor invades prevertebral fascia or encases carotid artery or mediastinal vessels
All Anaplastic Carcinomas Are Considered T4 Tumors
T4a Intrathyroidal anaplastic carcinoma—surgically resectable
T4b Extrathyroidal anaplastic carcinoma—surgically unresectable
Regional Lymph Nodes (N)
NX Regional lymph nodes cannot be assessed
N0 No regional lymph node metastasis
N1 Regional lymph node metastasis
Metastasis to level VI (pretracheal, paratracheal, and prelaryngeal/Delphian
N1a lymph nodes)
Metastasis to unilateral, bilateral, or contralateral cervical or superior mediastinal
N1b lymph nodes
Distant Metastasis (M)
MX Distant metastasis cannot be assessed
M0 No distant metastasis
M1 Distant metastasis

Stadium berdasarkan jenis


keganasan
Stage Grouping
Age <45 Years Age ≥45 Years
Papillary/Follicular
Stage I Any T any N M0 T1 N0 M0
Stage II Any T any N M1 T2 N0 M0
Stage III T3 N0 M0
T1-T3 N1a M0
Stage IVA T4a N0 M0
T4a N1a M0
T1-4a N1b M0
Stage IVB T4b any N M0
Stage IVC Any T any N M1
Medullary
Stage I T1 N0 M0
Stage II T2 N0 M0
Stage III T3 N0 M0
T1-3 N1a M0
Stage IVA T4a N0 M0
T4a N1a M0
T1-4a N1b M0
Stage IVB T4b any N M0
Stage IVC Any T any N M1
Anaplastic
Stage IVA T4a any N M0
Stage IVB T4b any N M0
Stage IVC Any T any N M1

2.4 Tanda dan Gejala


1. Sebuah benjolan, atau bintil di leher depan (mungkin cepat tumbuh atau
keras) di dekat jakun. Nodul tunggal adalah tanda-tanda yang paling umum
kanker tiroid.
2. Sakit di tenggorokan atau leher yang dapat memperpanjang ke telinga.
3. Serak atau kesulitan berbicara dengan suara normal.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher. Mereka dapat
ditemukan selama pemeriksaan fisik.
5. Kesulitan dalam menelan atau bernapas atau sakit di tenggorokan atau leher
saat menelan. Ini terjadi ketika mendorong tumor kerongkongan.
6. Batuk terus-menerus, tanpa dingin atau penyakit lain.

2.5 Patofisiologi
Karsinoma tiroid merupakan neoplasma yang berasal dari kelenjar yang
terletak di depan leher yang secara normal memproduksi hormone tiroid yang
penting untuk metabolisme tubuh. Infiltrasi tiroid dapat ditemukan di trachea, laring,
faring, eshopagus, pembuluh darah karotis, venajugularis, struktur lain pada leher
dan kulit. Metafase limfogen dapat meliputi semua region leher sedangkan metafase
hematogen biasanya di paru, tulang, otak, dan hati. Kanker ini berdiferensiasi
mempertahankan kemampuan untuk menimbun yodium pembesaran kelenjar getah
bening. Lokasi kelenjar getah bening yang bisa makin besar dan bisa teraba pada
perbaan yakni diketiak, lipat paha. Hormon stimulator tiroid ( thyroid stimulating
hormone, TSH ), memegang peranan terpenting untuk mengatur sekresi dari kelenjar
tiroid, TSH dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Proses yang di kenal
sebagai negative feedback sangat penting dalam proses pengeluaran hormon tiroid
ke sirkulasi. Kelenjar tiroid terdiri atas sel-sel epitel kubus rendah yang tersusun
membentuk kantung-kantung kecil folikel-folike yang merupakan unit struktural,
fungsional, dan sekresi kelenjar tiroid.
Kanker tiroid tipe papiler berkaitan erat dengan aktivasi TRK dan Retproto-
onkogen, keduanya melalui mekanisme amplifying dan rearranging. Kode proto-
onkogen TRK untuk reseptor tirosin kinase; Ret menunjukkan inverse kromosom
parasentrik 10 dan 11 dalam 30%-35% kasus namun proto-onkogen diekspresikan
berlebih dan atau diperkuat dalam 3 dari 4 pasien. Bukti lain menunjukkan bahwa
beberapa molekul fisiologis mengatur pertumbuhan thyrocytes, seperti interleukin-1
dan interleukin-8, atau sitokin lainnya yaitu IGFR-1(insulin-like growth factor1),
TGFR-beta (transforming growth factor-beta), EGFR (epidermal growth factor) dapat
berperan dalam patogenesis kanker ini (Wartofsky, 2006).
Terapi penyinaran di kepala, leher dan dada,
riwayat keluarga, endemis, konsumsi minum yodium

Timbul neoplasma pertumbuhan kecil


( nodul ) di kelenjar tiroid

Hipotalamus melepas TRH

Hipofisis anterior akan merangsang


peningkatan skresi TSH
Massa trioid meningkat, berdiferensi

Memunculkan kanker tiroid Kurang


Pengetahuan

Pembekakan laring Menyebar melalui aliran darah dan


saluran getah bening

Cedera pita
suara, serak
Cedera pita
Meluas dengan metastasis dan invasi
suara, serak
Gangguan kelenjar dan organ hati, paru-paru dan
Menelan tulang tubuh

Gangguan
Komunikasi
Verbal
Nyeri Akut

2.6 Pengobatan dan Tatalaksana


1. Pembedahan umumnya berupa tiroidektomi total.macam macam
pembedahan :
a. Ismektomi
Pengangkatan tonjolan tiroid jinak yang berada pada ismus tiroid,
beserta bagian ismus dari kelenjar tiroid.
b. Lobektomi Subtotal
Pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid sekitarnya pada
satu sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5 gram
jaringan tiroid normal dibagian posterior, Operasi ini dilakukan
pada tonjolan jinak tiroid.
c. Lobektomi Total / Hemitiroidektomi
Lobektomi Total adalah pengangkatan nodul tiroid beserta
jaringan tiroid seluruhnya pada satu sisi.
d. Tiroidektomi Subtotal
Pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid disekitarnya
pada kedua sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang lebih 5
gram jaringan tiroid normal dibagian posterior.Operasi ini
dilakukan pada tonjolan jinak tiroid yang mengenai kedua sisi.
e. Tiroidektomi Total
Pengangkatan tonjolan tiroid beserta seluruh jaringan tiroid.
Operasi ini dikerjakan pada karsinoma tiroid deferensiasi terutama
bila disertai adanya faktor prognostik yang jelek, karsinoma tiroid
tipe meduler, karsinoma tiroid tipe anaplastik yang masih
operabel.
2. Terapi pengganti hormone
3. Pengaturan kadar kalsium
4. Terapi iodium radioaktif
5. Radioterapi

2.7 Asuhan Keperawatan


2.7.1 Pengkajian
a) Informasi identitas : meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
tanggal pengkajian, pemeberian informasi
b) Keluhan utama : masalah yang dirasakan klien yang sangat mengganggu
pada saat dilakukan pengkajian pada klien kanker tiroid seperti nyeri.
c) Riwayat kesehatan sekarang : yang diperhatikan adanya keluhan
palpitasi dan sesak nafas yang disertai nyeri dan sulit menelan.
d) Riwayat kesehatan masa lalu : Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu
yang berhubungan dengan penyakit gondok, sebelumnya pernah
menderita penyakit gondok. apakah klien sebelumnya pernah melakukan
operasi, riwayat penyakit saat masih anak-anak, serta riwayat alergi.
e) Riwayat psikologis : bagaimana perasaan klien terhadap kelainan yang
diderita, apakah ada perasaaan rendah diri atau bagaimana cara klien
mengekspresikannya.
f) Riwayat kesehatan keluarga : apakah ada anggota keluarga lain yang
menderita kanker tiroid.
2.7.2 Pemeriksaan Fisik
Pada umumnya keadaan penderita lemah dan kesadarannya composmentis
dengan tanda-tanda vital yang meliputi tensi, nadi, pernafasan dan suhu yang
berubah. Pada klien dengan pre operasi terdapat pembesaran kelenjar tiroid. Pada
post operasi thyroidectomy biasanya didapatkan adanya luka operasi yang sudah
ditutup dengan kaca steril yang diletakkan dengan hypafik serta terpasang drain.
Drain perlu diobservasi dalam dua sampai tiga hari. Biasanya pernafasan lebih sesak
akibat dari penumpukan sekret efek dari anestasi, atau karena adanya darah dalam
jalan nafas. Pada pemeriksaan reflek hasilnya positif tetapi dari nyeri akan
didapatkan ekspresi wajah yang tegang dan gelisah karena menahan sakit.
2.7.3 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Foto X-Ray
3. Ultrasound
4. Scintisgrafi
5. Biopsi Aspirasi

2.7.4 Diagnosa
1. Gangguan komunikasi verbal b.d Cedera pita suara, serak
2. Nyeri akut b.d Cedera pita suara, serak
3. Gangguan menelan b.d pembengkakan laring
4. Kurang pengetahuan b.d Munculnya kanker tiroid
2.7.5 Intervensi

No. Diagnosa Keperawatan Intervensi


(SIKI)
1. Gangguan komunikasi verbal b.d Cedera pita,  Observasi
serak 1. Monitor kecepatan, tekanan, kuantitas, volume, dan diksi
bicara
2. Monitor proses kognitif, anatomis, dan fisiologis yang
berkaitan dengan bicara ( mis. memori, pendengaran,
dan bahasa )
3. Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk
komunikasi
 Terapeutik
1. Gunakan metode komunikasi alternatif,
2. Modifikasi lingkungan untuk meminimalisir bantuan,
3. Berikan dukungan psikologis
 Edukasi
1. Anjurkan berbicara perlahan
2. Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang berhubungan dengan kemampuan
bicara
2. Nyeri akut b.d Cedera pita suara, serak  Observasi
1. Identikasi karateristik, frekuensi dan intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
4. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
 Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri.
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
 Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
3. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri
3. Gangguan menelan b.d Pembekakan laring  Observasi
1. Monitor kemampuan menelan
2. Monitor status hidrasi pasien
 Terapeutik
1. Atur posisi nyaman untuk makan/minum,
2. Berikan bantuan saat makan/minum sesuai tingkat
kemandirian

4. Kurang pengetahuan b.d Munculnya kanker tiroid  Observasi


1. Idetifikasi informasi yang akan disampaikan
2. Identifikasi pemahaman tentang kondisi kesehatan saat
ini
3. Identifikasi kesiapan menerima informasi
 Terapeutik
1. Dahulukan menyampaikan informasi baik (positif)
sebelum menyampaikan informasi kurang baik (negatif)
terkait kondisi pasien.
2. Catat identitas dan nomor kontak pasien untuk
memfollow up kondisi pasien.
3. Fasilitasi akses pelayanan pada saat dibutuhkan.
 Edukasi
1. Berikan informasi berupa alur, leaflet atau gambar untuk
memudahkan pasien mendapatkan informasi kesehatan.
2. Anjurkan keluarga mendampingi pasien selama fase akut,
progresif atau terminal jika memungkinkan.

No. Diagnosa Kriteria Hasil 1 2 3 4 5


Keperawatan (SLKI)
1. Gangguan komunikasi 1. Kemampuan bicara pasien 
verbal b.d Cedera pita, meningkat
serak 2. Pemahaman komunikasi membaik 
3. Respons perilaku pasien membaik 
4. Nyeri akut b.d Cedera 1. Kemampuan menuntaskan aktivitas 
pita suara, serak pasien mulai meningkat
2. Keluhan nyeri pasien mulai menurun 
3. Tekanan darah pasien kembali 
normal
4. Pasien mulai merasa nyaman 

Gangguan menelan b.d 1. Reflek menelan meningkat 


Pembekakan laring 2. Penerimaan makanan membaik 
3. Kuatlitas suara membaik 

8. Kurang pengetahuan 1. Pasien dapat menyatakan 


b.d Munculnya kanker pemahaman tentang kondisi penyakit
tiroid 2. Pasien dapat berpartisipasi dalam 
program pengobatan.
3. Pasien dapat melakukan perubahan 
pola hidup.
Keterangan Penilaian
1 : Menurun
2 : Cukup Menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
BAB III
TREND ISU

Kelenjar tiroid sangat diperlukan dalam metabolisme tubuh. Ia membantu tubuh


menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lain
bekerja sebagaimana mestinya. Bila gangguan tiroid tidak ditangani dengan cepat dan tepat,
ia dapat memengaruhi kualitas kehidupan sehari-hari dan berdampak berat pada psikologis.
Kanker tiroid biasanya timbul dari nodul tiroid asimstomatik yang sudah ada sebelumnya.
Kanker jenis ini merupakan keganasan endokrin yang paling sering terjadi.

Kanker tiroid seringkali membatasi kemampuan untuk menyerap yodium dan


membatasi kemampuan menghasilkan hormon tiroid, tetapi kadang menghasilkan cukup
banyak hormon tiroid sehingga terjadi hipertiroidisme. Belum ada penyebab jelas mengapa
kebanyakan orang terkena kanker tiroid. Namun ada beberapa hal yang dapat
meningkatkan peluang menderita jenis kanker ini. Web MD menulis, warisan sindrom
genetik adalah salah satunya. Beberapa kondisi, termasuk kanker, berasal dari DNA yang
anda dapatkan dari orang tua anda. Dalam 2 dari 10 kasus kanker tiroid meduler, misalnya,
kanker adalah hasil dari gen abnormal yang anda warisi. Selain itu, penyebabnya lainnya
adalah kekurangan yodium dan paparan radiasi.

Kanker tiroid biasanya bisa diobati hingga sembuh total, bahkan jika penderita sudah
berada di stadium yang lebih tinggi. Perawatan yang dapat dilakukan tergantung pada jenis
dan stadium kanker. Masih dari Web MD, operasi adalah metode yang paling banyak
digunakan untuk menyingkirkan kanker tiroid. Ada dua macam pembedahan, yaitu
tireoidektomi, yaitu jika seluruh kelenjar tiroid dihilangkan atau lobektomi jika hanya
sebagian kelenjar tiroid yang diangkat.

Metode lain adalah Radioactive iodine ablation (RAI) atau Ablasi Iodium Radioaktif.


Kelenjar tiroid dan kebanyakan kanker tiroid menyerap yodium. Metode RAI berfungsi untuk
menghancurkan jaringan tiroid yang tersisa setelah tiroidekmi. Yodium masuk ke jaringan
tiroid dan radiasi menghancurkannya. Ini juga dapat digunakan agar kanker tidak menyebar
ke kelenjar getah bening di dekatnya atau juga menyebar ke bagian lain dari tubuh lain. Jika
semua kelenjar tiroid sudah diangkat, penderita dapat melanjutkan treatment dengan pil
hormon tiroid. Pil ini juga membantu menghentikan sel-sel kanker dari tumbuh dan
kembali. Obat akan menurunkan tingkat thyroid-stimulating hormon (TSH), hormon
yang mendorong pertumbuhan sel kanker. Radiasi atau terapi sinar X juga dapat digunakan
untuk menghancurkan sel-sel kanker.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kanker tiroid adalah penyakit kelenjar tiroid yang berada pada bagian depan
leher sedikit di bawah laring berbentuk kupu-kupu. Kanker tiroid umumnya tergolong
tumor dengan pertumbuhan dan perjalanan penyakit yang lambat, serta morbiditas
dan mortalitas yang rendah (H. Rudi, 2019).. Kanker tiroid, merupakan kanker ganas
terbanyak dibandingkan kanker lain didalam sistem endokrin (Adham & Aldino,
2018). Kanker tiroid biasanya bisa diobati hingga sembuh total, bahkan jika penderita
sudah berada di stadium yang lebih tinggi. Perawatan yang dapat dilakukan
tergantung pada jenis dan stadium kanker. Masih dari Web MD, operasi adalah
metode yang paling banyak digunakan untuk menyingkirkan kanker tiroid. Ada dua
macam pembedahan, yaitu tireoidektomi, yaitu jika seluruh kelenjar tiroid dihilangkan
atau lobektomi jika hanya sebagian kelenjar tiroid Anda yang diangkat.

4.2 Saran
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari sisi referensi maupun cara penulisan dan penyusunan, maka
dari itu kami harap masukan (saran) untuk perbaikan pada makalah-makalah
selanjutnya baik dari dosen pengampu mata kuliah ataupun dari rekan-rekan
pembaca. Kami akan terima dengan lapang dada setiap kritikan dan saran yang
sifatnya membangun untuk perubahan kearah yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Septian Wahyu Hadianto, S. (2021). ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KANKER


TIROID DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN (Doctoral
dissertation, Universitas Kusuma Husada Surakarta).
ANDRIANI, C. (2020). ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA PASIEN
DENGAN DIAGNOSA MEDIS KARSINOMA TIROID DENGAN TINDAKAN
TIROIDEKTOMI TOTAL DI RUANG OPERASI RS DKT BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2020 (Doctoral dissertation, Poltekkes Tanjungkarang).
Parura, Yolanda, Victor Pontoh, and Marselus Werung. (2016). Pola kanker tiroid periode
Juli 2013–Juni 2016 di RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado. e-CliniC 4.2
BAB, I. Bali dan Sulawesi (Anies, 2008). Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar
endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui dibagian depan
leher, sedikit dibawah laring Kelenjar ini, berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh
membakar energi, membuat protein dan mengatur sensivitas tubuh terhadap
hormon.
Hartono, V. PERBEDAAN NODUL TIROID MALIGNA VS BENIGNA PADA PEMERIKSAAN
USG.
Pane, Merry Dame Cristy.2020.Kanker Tiroid. https://www.alodokter.com/kanker-tiroid.( 18
Februari 2020 )
 Pichardo, Gabriela.2020.What is Thyroid Cancer?. https://www.webmd.com/cancer/what-is-
thyroid-cancer. September 23, 2020.

Anda mungkin juga menyukai