Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KONSTRUK ALAT UKUR : SELF AFFICACY

MATA KULIAH PENGUKURAN PSIKOLOGIS 2


KELAS 1

Dosen Pengampu:
Dr. Prasetyo Budi Widodo, S.Psi., M.si.

Disusun oleh:
1. Ifania Kamilla Prameshella Putri 15000120140256
2. Fayza Azzahra Sanyoto 15000120140320
3. Khairunnisa Salsabila 15000120140249
4. Carmenita Natali 15000120140169
5. Sallma Fadila 15000120140295

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2021
A. Definisi Teoritis
Definisi teoritis self efficacy menurut Bandura (1997) adalah pertimbangan
seseorang mengenai kemampuan dirinya untuk mencapai tingkatan kinerja yang
diinginkan atau ditentukan, yang akan mempengaruhi tindakan selanjutnya. Feist
& Feist (2017) menyatakan bahwa self efficacy merupakan sebuah keyakinan
individu bahwa dirinya memiliki kemampuan dalam mengadakan kontrol terhadap
pekerjaan mereka terhadap lingkungannya. Friedman & Schustack (2008) juga
yang menyatakan bahwa self efficacy yang positif ialah keyakinan untuk bisa atau
mampu melakukan perilaku yang dimaksudkan.
B. Aspek-Aspek
Menurut Bandura (1986), terdapat 3 aspek dari efikasi diri, yaitu :
1. Magnitude
Aspek Magnitude membahas mengenai tingkat kesulitan tugas. Jika tugas
yang diberikan kepada individu disusun berdasarkan kesulitannya, maka
akan ditemukan perbedaan efikasi diri individu di setiap tingkatannya.
Mulai dari tingkat yang mudah, sedang, dan sulit. Cara agar dapat
mengetahui gambaran dari efikasi diri individu dalam melaksanakan suatu
tugas, kita dapat mengukurnya saat individu sedang dihadapkan pada
tuntutan tugas tertentu. Selain itu, dalam buku Self-Efficacy, Adaptation,
and Adjustment Theory, Research, and Application karya James E. Maddux
dalam karya tersebut dikatakan bahwa magnitude mengacu pada sejumlah
langkah peningkatan kesulitan atau ancaman yang mampu dilakukan oleh
seseorang.
2. Generality
Aspek Generality memiliki kaitan yang luas dengan bidang tugas tingkah
laku dimana individu memiliki keyakinan atas kemampuannya. Aspek ini
memiliki konsep bahwa efikasi diri seseorang tidak terbatas pada situasi
yang spesifik dan juga mengacu pada tingkatan seberapa banyak
pengalaman keberhasilan atau kegagalan yang dialami individu sehingga
mempengaruhi batas dari self-efficacy individu dalam melakukan sesuatu.
Ada beberapa aspek yang menjadi acuan dalam mengukur self efficacy
seseorang, yaitu kompetisi diri, sumber daya sosial, regulasi belajar,
pemanfaatan waktu luang dan ekstrakurikuler, serta efikasi diri dalam
regulasi diri dan pengharapan orang lain.
3. Strength
Aspek Strength memiliki kaitan dengan kekuatan dari keyakinan individu
atas kemampuan yang dimilikinya. Pengalaman memiliki pengaruh
terhadap self efficacy yang diyakini seseorang, pengalaman yang lemah
akan melemahkan keyakinannya pula, sedangkan keyakinan yang kuat
terhadap kemampuan akan teguh dalam berusaha. Tidak hanya itu, besar
dan kuatnya harapan yang dibangun akan ikut mendorong ketekunan dan
kegigihan individu dalam mencapai tujuan. Meskipun individu tersebut
belum cukup memiliki pengalaman dalam hal tersebut. Menurut Bandura
(1966), aspek Strength banyak dikaitkan dengan kegigihan individu dalam
menghadapi frustrasi, rasa sakit, dan hambatan-hambatan lainnya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa aspek self efficacy di atas,
yaitu aspek yang digunakan untuk pembuatan alat ukur terdiri dari tiga,
yaitu aspek magnitude, generality, dan strength. Aspek magnitude
merupakan keyakinan individu bahwa ia mampu melakukan dan
mengontrol segala pekerjaan yang harus dilakukannya pada tingkat
kesulitan pekerjaan yang berbeda-beda. Kemudian, aspek generality
merupakan keyakinan individu bahwa ia mampu melakukan dan
mengontrol segala pekerjaan yang harus dilakukannya berdasarkan
seberapa banyak pengalaman keberhasilan atau kegagalan yang telah
dialaminya. Selanjutnya, aspek strength merupakan kekuatan dari
keyakinan individu atas kemampuan yang dimilikinya dimana ia mampu
untuk melakukan serta mengontrol segala pekerjaan yang harus
dilakukannya.
C. Definisi Operasional
Self Efficacy yaitu keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya
dalam mengorganisasi diri untuk menyelesaikan suatu tugas yang dihadapi untuk
mencapai tugas tertentu. Diukur menggunakan skala self efficacy yang disusun
berdasarkan aspek-aspek self efficacy yang dikemukakan oleh Bandura yaitu
tingkat (magnitude), keadaan umum (generality), dan kekuatan (strength).

Aspek Self Efficacy Indikator Perilaku

1. Magnitude • Menyelesaikan tugas yang


Membahas mengenai tingkat kesulitan diberikan kepada individu
tugas. Jika tugas yang diberikan kepada berdasarkan tingkat kesulitannya.
individu disusun berdasarkan • Berani menghadapi tantangan
kesulitannya, maka akan ditemukan tugas yang sulit.
perbedaan efikasi diri individu di setiap • Mampu menyesuaikan diri dengan
tingkatannya. berbagai tugas berdasarkan tingkat
kesulitannya.

2. Strength • Mempunyai kekuatan untuk


Aspek Strength memiliki kaitan dengan menyelesaikan tugas hingga
kekuatan dari keyakinan individu atas selesai.
kemampuan yang dimilikinya serta • Keyakinan terhadap potensi diri
kegigihan individu dalam menghadapi dalam mengatasi hambatan yang
frustasi, rasa sakit, dan hambatan- ada.
hambatan lainnya • Memiliki keyakinan akan
keberhasilan terhadap apa yang
dikerjakannya.

3. Generality • Menjadikan pengalaman sebagai


Efikasi diri seseorang tidak terbatas pada jalan kesuksesan.
situasi yang spesifik dan juga mengacu
pada tingkatan seberapa banyak • Kegigihan dalam mencari
pengalaman keberhasilan atau kegagalan pengalaman yang baru.
yang dialami individu sehingga • Keyakinan individu akan
mempengaruhi batas dari self-efficacy kemampuannya melaksanakan
individu dalam melakukan sesuatu. tugas dalam berbagai aktivitas.

D. Tujuan, Subjek, Waktu, dan Jumlah Item


• Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur self efficacy pada
mahasiswa fakultas psikologi Universitas Diponegoro angkatan 2021
• Subjek
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro angkatan 2021
• Waktu
Non kognitif (fleksibel)
• Jumlah Item
36 Item

E. Metode dan Format Skala


• Metode
Response methode, metode penskalaan berpusat pada respons merupakan
metode penskalaan dimana respons subjek dibuat dalam suatu rentang poin
tertentu. Metode ini disusun berdasar distribusi respons subjek. Salah satu
contoh metode ini adalah skala Likert.
• Format Skala
Skala Likert
F. Blue Print

Aspek Self Efficacy Indikator Perilaku Item

1. Magnitude Menyelesaikan tugas yang 1. Saya dapat


Membahas mengenai tingkat diberikan kepada individu menyelesaikan tugas yang
kesulitan tugas. Jika tugas yang berdasarkan tingkat sulit (F)
diberikan kepada individu kesulitannya.
2. Saya yakin bisa
disusun berdasarkan
mendapatkan nilai yang
kesulitannya, maka akan
baik dalam mengerjakan
ditemukan perbedaan efikasi diri
tugas yang sulit (F)
individu di setiap tingkatannya.
3. Saya mengalami
kesulitan dalam
mengerjakan tugas yang
banyak (UF)

4. Saya merasa diri


saya tidak berguna ketika
saya tidak mampu
menyelesaikan tugas yang
ada (UF)

Berani menghadapi 1. Saya merasa tertantang


tantangan tugas yang sulit. saat mengerjakan tugas
yang sulit (F)

2. Saya tidak mudah


putus asa dalam
menghadapi tugas yang sulit
(F)
3. Saya merasa cemas
ketika menghadapi tugas
yang sulit (UF)

4. Saya takut dalam


mengerjakan tugas baru
yang sulit (UF)

Mampu menyesuaikan diri 1. Saya mampu


dengan berbagai tugas mengerjakan berbagai tugas
berdasarkan tingkat sesuai dengan deadline yang
kesulitannya. diberikan (F)

2. Saya mampu
mengerjakan tugas baru
yang belum diberikan
sebelumnya (F)

3. Saya kesulitan
membagi waktu untuk
mengerjakan tugas yang
diberikan dosen dengan
tugas kaderisasi dalam
jumlah yang banyak (UF)

4. saya merasa
kebingungan ketika
mendapatkan tugas baru
yang sulit (UF)

2. Strength 1. Saya memiliki motivasi


yang tinggi untuk
Aspek Strength memiliki kaitan Mempunyai kekuatan menyelesaikan berbagai
dengan kekuatan dari keyakinan untuk menyelesaikan tugas (F)
individu atas kemampuan yang tugas hingga selesai.
2. Saya merasa
dimilikinya serta kegigihan
bersemangat ketika
individu dalam menghadapi
mengerjakan tugas (F)
frustasi, rasa sakit, dan
hambatan-hambatan lainnya 3. Saya merasa
tertekan ketika mengerjakan
tugas (UF)

4. Saya merasa tidak


memiliki kekuatan untuk
menyelesaikan tugas.

Keyakinan terhadap 1. Saya yakin dapat


potensi diri dalam menghadapi hambatan
mengatasi hambatan yang dalam proses perkuliahan
ada. (F)

2. Saya memiliki
strategi yang baik dalam
menghadapi hambatan yang
ada (F)

3. Saya merasa tidak


percaya diri untuk
mengatasi kesulitan yang
sedang saya alami (UF)

4. Saya tidak memiliki


potensi diri dalam
menyelesaikan masalah
(UF)

Memiliki keyakinan akan 1. Saya yakin bisa


keberhasilan terhadap apa mendapatkan nilai matkul
yang dikerjakannya. yang tinggi (F)

2. Saya yakin dapat


memunculkan rasa
semangat dalam meraih
kesuksesan (F)

3. Saya merasa pesimis


terhadap hasil dari apa yang
saya kerjakan (UF)

4. Saya merasa tidak


yakin akan masa depan saya.
(UF)

3. Generality Menjadikan pengalaman 1. Saya melihat


Efikasi diri seseorang tidak sebagai jalan kesuksesan. pengalaman sebagai suatu
terbatas pada situasi yang hal yang positif dan
spesifik dan juga mengacu pada bermakna (F)
tingkatan seberapa banyak
2. Saya belajar dari
pengalaman keberhasilan atau
pengalaman saya untuk
kegagalan yang dialami individu
dapat meraih kesuksesan di
sehingga mempengaruhi batas
masa depan (F)
dari self-efficacy individu dalam
melakukan sesuatu. 3. Saya tidak dapat
belajar dari masa lalu saya
(UF)
4. Saya memiliki
pengalaman yang buruk

Kegigihan dalam mencari 1. Saya gemar mencoba hal


pengalaman yang baru. baru (F)

2. Saya merasa
bersemangat ketika
melakukan hal baru (F)

3. Saya mudah
terpengaruh untuk
menyerah ketika memulai
pengalaman yang baru (UF)

4. Saya tidak memiliki


keberanian untuk keluar dari
zona nyaman (UF)

Keyakinan individu akan 1. Saya mampu


kemampuannya mengerjakan tugas di tengah
melaksanakan tugas dalam kesibukan yang lain (F)
berbagai aktivitas.
2. Saya memiliki
kemampuan time
management yang baik
dalam mengerjakan tugas
serta dalam menjalankan
aktivitas saya (F)

3. Saya tidak fokus


mengerjakan tugas jika
sedang dihadapkan oleh
masalah (UF)

4. Saya tidak bisa


menyelesaikan tugas saya
ditengah kesibukan saya
sebagai seorang mahasiswa
baru (UF)

G. Format Kisi-Kisi (Blue Print)

Aspek F UF f %

Magnitude 6 6 12 33,3%

Strength 6 6 12 33,3%

Generality 6 6 12 33,3%

Total Item 18 18 36 100%


DAFTAR PUSTAKA
Artha, N.M.W.I., & Supriyadi. (2013). Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dan
Self Efficacy dalam Pemecahan Masalah Penyesuaian Diri Remaja Awal.
Jurnal Psikologi Udayana,1(1), 190-202.
Putri, F.A.R., & Faudah, F. (2018). Self-efficacy Guru Kelas dalam Membimbing
Siswa Slow Learner. Jurnal pendidikan Khusus, 14(1), 1-8.

Anda mungkin juga menyukai