0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan8 halaman
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas rencana kegiatan fasilitasi kesehatan masyarakat tentang masalah gizi masyarakat
2. Masalah gizi yang akan difokuskan adalah status gizi masyarakat yang kurang seimbang yang berdampak pada berbagai masalah kesehatan
3. Rencana kegiatan akan merumuskan judul, tujuan, dan bab pendahuluan laporan f
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas rencana kegiatan fasilitasi kesehatan masyarakat tentang masalah gizi masyarakat
2. Masalah gizi yang akan difokuskan adalah status gizi masyarakat yang kurang seimbang yang berdampak pada berbagai masalah kesehatan
3. Rencana kegiatan akan merumuskan judul, tujuan, dan bab pendahuluan laporan f
Rangkuman singkat dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas rencana kegiatan fasilitasi kesehatan masyarakat tentang masalah gizi masyarakat
2. Masalah gizi yang akan difokuskan adalah status gizi masyarakat yang kurang seimbang yang berdampak pada berbagai masalah kesehatan
3. Rencana kegiatan akan merumuskan judul, tujuan, dan bab pendahuluan laporan f
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU JAKARTA 2020 1. Uraian Tugas a. Mari merencanakan suatu kegiatan Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan menggunakan metode fasilitasi b. Dalam Tugas Mandiri kali ini yang wajib saudara rancangan adalah sbb: 1. Fokus masalah kesehatan yang akan difasilitasi untuk diselesaikan 2. Judul Program Kegiatan yang menarik 3. Menyusun BAB 1 (PENDAHULUAN) pada Laporan Fasilitasi Kesehatan Masyarakat PS Sarjana Kesehatan Masyarakat STIKIM c. Buat judul rencana kegiatan dengan semenarik mungkin yang mudah diingat, mengundang keingintahuan dan minat masyarakat serta menggambarkan rencana kegiatan yang akan dilakukan d. Tugas Mandiri ini akan berkesinambungan dengan Ujian Tengah dan Ujian Akhir Semester saudara e. Pastikan bahwa sumber literatur yang digunakan adalah: 1. Maksimal 5 tahun ke belakang 2. Berasal dari buku, jurnal ilmiah, Laporan Penelitian (Tesis, Skripsi, Studi kasus, dll) 3. Kalimat yang ditulis sudah melalui tahapan paraprasing f. Pastikan bahwa tugas dikerjakan dengan memperhatikan hal-hal berikut: a. Setiap paragraf terdiri ada minimal 3 sumber b. Ada keterkaitan antara penyusunan antar kalimat dan antar paragraf c. Sumber referensi ditulis dengan menggunakan format vancouver dan menggunakan Mendley untuk memudahkan penulis 4. Format Uraian Hasil Tugas
No Sub Bab Paragraf Komponen Deskripsi
1 1.1. Pendahulu 1-2 Pengantar Menggambarkan hal-hal pengantar an pada tema masalah yang akan dibahas Keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Keadaan gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhann normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bagi bayi, anak-anak, remaja dan semua kelompok umur. Pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat berpengaruh terhadap status gizi yang akan digunakan secara efisien untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan pergerakan aktifitas sehari-hari. Namun, masih banyak dari masyarakat gizi yang kebutuhan zat tidak seimbang sehingga memperngaruhi status kesehatannya.
3-4 Masalah Gambaran makro masalah penelitian
yang diambil dari Kebijakan Internasional, Kebijakan Nasional dan sebagainya Berdasarkan data National Health And Nutrition Examination Survey (NHANES) tahun 2013-2014 prevalensi overweight dan obesity dinegara Amerika pada usia dewasa sebesar 73,7% pada laki-laki, dan sebesar 66,9% pada perempuan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Pemerintah bertanggung jawab terhadap pendidikan dan informasi yang benar tentang gizi kepada masyarakat. Salah satu lapisan masyarakat yang berhak menerima pendidikan tentang gizi yaitu mahasiswa. Perlunya pemahaman dan praktik pola hidup sehat antara lain dengan pola makan berprinsip gizi seimbang. Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip gizi seimbang, yaitu : membiasakan mengonsumsi makanan beragam, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, serta mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal, (Kemenkes, 2014). Penerapan prinsip gizi seimbang diharapkan dapat meningkatkan status gizi dan mencapai status gizi optimal (Bappenas, 2011).
5-7 Masalah Data dan fakta masalah yang secara
deduktif (piramida terbalik) mulai dari tingkat global hinggal lokal Konsumsi pangan masyarakat masih belum sesuai dengan pesan gizi seimbang. Hasil penelitian Riskesdas (2010) menyatakan gambaran sebagai berikut. Pertama, konsumsi sayuran dan buahbuahan pada kelompok usia di atas 10 tahun masih rendah, yaitu masing- masing sebesar 36,7% dan 37,9%. Kedua, kualitas protein yang dikonsumsi rata-rata perorang perhari masih rendah karena sebagian besar berasal dari protein nabati seperti serealia dan kacangkacangan. Ketiga, konsumsi makanan dan minuman berkadar gula tinggi, garam tinggi dan lemak tinggi, baik pada masyarakat perkotaan maupun perdesaan, masih cukup tinggi (Kemenkes, 2014). Masalah gizi kurang atau kekurusan pada dewasa akan meningkatkan resiko kejadian penyakit infeksi, depresi, anemia, diare, mudah letih, produktifitas berkurang (Suprariasa, 2002). Pada wanita, ibu hamil yang kekurangan gizi memberi kontribusi terhadap tingginya angka berat bayi lahir rendah (BBLR) yaitu berat lahir rendah dibawah 2500 gram yang diperkirakan ada 350.000 bayi setiap tahun, dan berakibat meningkatkan angka kematian balita setiap tahunnya (Depkes, 2006) Adapun kelebihan-kelebihan gizi ditandai dengan kelebihan berat badan dan obesitas beresiko terkena berbagai penyakit kronis/ degeneratif, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, (hipertensi) penyakit jantung, stroke, penyakit asam urat (gout) dan beberapa jenis kanker Ukurniasih et al, 2010). Gizi lebih dan obesitas meningkatkan risiko kematian untuk semua penyebab kematian. Orang yang mempunyai berat badan 40 persen lebih berat dari berat badan rata-rata populasi mempunyai risiko kematian 2 kali lebih besar dibandingkan orang dengan berat badan rata-rata (Lew & Garfinkel, 1979 dalam Hadi, 2005). Kenaikan mortalitas diantara penderita obesitas merupakan akibat dari beberapa penyakit yang mengancam kehidupan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, penyakit kandung kemih, kanker gastrointestinal dan kanker yang sensitif terhadap perubahan hormon. Orang obesitas juga mempunyai risiko yang lebih besar untuk memderita beberapa masalah lesehatan seperti back pain, arthritis, infertilitas, dan fungsi psikososial yang menurun (WHO, 2000 dalam Sudikno, 2010)
8-10 Penyebab Uraikan dugaan penyebab masalah
berdasarkan penelitian sebelumnya,buku teks maupun hasil observasi di lokasi penelitian (kaitan secara teori dan keadaan di lapangan) Menurut Kurniasih , et al (2010), penyebab utama kekyrangan dan kelebihan gizi muncul karena pola makan bergizi tidak seimbang. Kekurangan gizi terjadi akibat supan gizi dibawah kebutuhan, sedangkan kelebihan gizi muncul karena asupan gizi melebihi kebutuhan. Selain kurangnya asupan gizi, kekurangan gizi dapat terjadi akibat buruknya sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang memudahkan timbulnya penyakit infeksi, khushusnya diare dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Adapun kelebihan gizi terjadi, terutama karena pola makan yang padat energi (kalori) dan melebihi kebutuhan untuk beraktivitas sehingga menimbulkan kegemukan akibat kelebihan energi. Berdasarkan Kemenkes (2013), proporsi penduduk indonesia dengan aktivitas fisik tergolong kurang aktif secara umum mencapai (26,1%) dengan pola konsumsi yang tidak seimbang, proporsi perilaku konsumsi kurang sayur dan atau buah 93,5 persen dan perilakui konsumsi penyedap (77,3%), diikuti makanan dan minuman manis (53,1%), dan makanan berlemak (40,7%). Faktor penyebab langsung masalah gizi, baik masalah gizi lebih atau masalah gizi kurang adalah ketidakseimbangan antara asupan makanan dengan kebutuhan tubuh serta adanya penyakit infeksi seperti diare, dan anemia. Gizi kurang disebabkan karena asupan gizi dibawah kecukupan yang dianjurkan sedangkan gizi lebih disebabkan karena asupan gizi melebihi kecukupan yang dianjurkan dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup (Supariasa, 2014). Perubahan kehidupan sosial mahasiswa sangat mempengaruhi pola hidup sehat, khususnya pola makan sehari-hari sehingga sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang istirahat, merokok. Meningkatnya kesibukan menyebabkan seseorang tidak lagi mempunyai waktu yang cukup untuk berolah raga secara teratur (Jafar, 2012).
11-13 Masalah di Di desa Adhyaksa ditemukan
lokasi masyarakat yang memiliki berat Penelitian badan berlebih dan kurang dari rata- rata. Pola makan masyarakat beraneka ragam namun mayoritas selalu mengkonsumsi makanan instan dan minuman yang mengandung gula tinggi. Aktivitas masyarakat adhyaksa ada yang melakukan pekerjaan yang membutuhkan energi lebih dan ada yang lebih banyak melakukan aktivitasnya dalam posisi dusuk. 14-16 Dampak dari Dampak dari pemenuhan gizi tidak masalah seimbang menimbulkan beberapa memiliki lemak berlebih dan tubuh tidak seaktif orang yangmemiliki berat badan normal 17 Judul Uraikan tentang judul kegiatan 2 1.2.Analisis 1 Gambaran umum permasalahan mitra yang diperoleh Situasi melalui pengamatan, wawancara, analisis lingkungan, dll. 2 Uraikan penyebab masalah dari berbagai faktor yang terdapat di sekitar mitra dan mendorong terjadinya masalah 3 1.3. Permasalaha 1-2 Uraikan permasalahan yang anda nilai menjadi prioritas n Mitra dan harus segera mendapat intervensi 4 1.4. Solusi 1-3 Berdasarkan uraian permasalahan mitra diatas, tuliskan Permasalaha rekomendasi solusi permasalahan yang bersifat spesifik n dan konkrit 5 1.5. Manfaat 1.5.1 Manfaat bagi Objek/lokasi kegiatan Kegiatan 1.5.2. Manfaat bagi Mahasiswa 1.5.3. Manfaat bagi STIKIM 6 1.6. Ruang 1-3 Memuat Aspek 5W+1H (Why, What, Who, When, Lingkup Where+How)
⮚ Why: Kenapa kegiatan dilakukan, lengkapi data atau hasil
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis