Anda di halaman 1dari 3

Management Control Problems

a) Maybach
Please read the following news item concerning Maybach- Manufaktur GMBH
Daimler – the parent company of Mercedes Benz will make a decision whether to
continue with its ultra-luxury Maybach brand within the next two years, a new report
finds. Daimler revived the Maybach brand in 2001 to compete with the likes of Rolls-
Royce, but slow sales have the German company reconsidering Maybach‟s future.
Maybach sales have been slow since the brand‟s relaunch and Daimler only managed to
sell 146 Maybach vehicles in 2007, about a tenth of the sales originally predicted for the
marque. Since 2001, 40 per cent of Maybach dealers have shut their doors. According to
the CarConnection, Daimler CEO Dr. Dieter Zetsche has admitted that there are no future
Maybach models in the works. The Maybach 63 and 57 which are largely based on the
last generation Mercedes S-Class have continued on relatively unchanged since their
launch and the limited edition Landaulet isn‟t expected to bolster sales. Zetsche admits
that Daimler has „not decided yet‟ if Maybach will be the recipient of a new model and
says the decision to design a new model or kill the brand entirely will made within the
next two years.
Questions
a. What are the choices that managers of Maybach are faced with according to
this analysis?
Menurut kami ada beberapa pilihan yang sedang dihadapi oleh Manager Maybach
pada analisis ini:
1. Apakah Maybach memiliki masa depan sebagai perusahaan mobil yang
independen? Beberapa pertimbangannya adalah sebagai berikut:
Karena seperti yang kita katahui, saat ini Maybach merupakan anak
perusahaan dari Daimler. Segala keputusan tidak bisa diambil sendiri
oleh Manajer Maybach atau juga berdasarkan keputusan dari Daimler.
Namun keputusan selama ini tidak memberikan dampak yang terlalu
signifikan bagi Maybach. Maka pilihan untuk menjadi perusahaan yang
independenpun bisa dipertimbangkan.
2. Apakah Maybach dapat menghidupkan kembali portofolio mobilnya?.

1
Hal ini karena Daimler sedang mempertimbangkan apakah akan
melanjutkan dengan Ultra Luxury Maybach dalam dua tahun ke depan
atau tidak. Kemudian Maybach juga menyadari bahwa strategi
peluncuran produk mereka tidak meningkatkan penjualan sama sekali.
Manajer dari Daimler mengakui bahwa bahwa Maybach “belum
memutuskan” apakah MayBach akan menjadi penerima model baru atau
membunuh merek mereka sepenuhnya dalam dua tahun ke depan.
3. Apakah yang membuat penjualan dari Maybach senantiasa menurun?
Apakah strategi yang dapat digunakan tidak tepat memperbaiki system
pemasaran Maybach?
Karena meskipun menghidupkan kembali merek Maybach pada tahun
2001 untuk bersaing dengan perusahaan sejenis Rolls- Royce, tetapi
penjualannya masih tetap lambat. Maka hal ini bisa menjadi pertanyaan
besar bagi Daimler sebagai perusahaan Induk dan MayBach sebagai
perusahaan anak atas strategi pemasaran yang mereka terapkan.
4. Perilaku seperti apa yang harus diperbaiki perusahaan agar strategi yang
mereka terapkan bisa berjalan dengan efektiv?
Pilihan ini muncul karena seperti yang kita ketahui Maybach sudah
menerapkan beberapa strategi seperti mengikuti trend produk dan
peluncuran produk limited edition namun belum dapat memperbaiki
penjualan perusahaan.
5. Apakah yang menyebabkan perusahaan Maybach seperti kehilangan
tujuan? Apakah masalah ini karena manajemen yang kurang efektif
dalam mengontrol perusahaannya?

Namun paling utama adalah Maybach menyadari bahwa produk mereka tidak
mencapai target penjualan dan mereka mengalami kerugian karena hal itu. Pilihan
untuk melanjutkan perusahaan mereka atau tidak menjadi pilihan utama yang
sedang dihadapi oleh manajer perusahaan.

2
b. What kind of behaviours should be elicited by appropriate management
control?
Pengendalian manajemen harus menimbulkan perilaku untuk mempertimbangkan
berbagai manajer dan tingkat analisis yang terlibat dalam keputusan tentang masa
depan Maybach, dan mempertimbangkan keputusan yang taktis dan operasional
yang diperlukan. Pada perspektif Daimler, operasi Maybach yang tidak berhasil
mungkin dapat dicegah dengan fokus yang lebih jelas pada keadaan pasar dan
pengembangan kebijakan harga yang lebih kompetitif di segmen pasar ini.
Menjalankan mobil yang relatif kuno dengan harga premium menunjukkan tidak
adanya kejelasan tujuan yang ingin dicapai. Namun, didalam teks kasus yang ada
hanya memberikan informasi terbatas tentang hal ini.

c. What happened to Maybach? Which decision were take and how were these
decision motivated?
Maybach tidak dapat bertahan lama dikarenakan tidak dapat bersaing dengan
pesaingnya yang memiliki kualitas baik dengan model terbaru yang lebih diminati
semua kalangan. Akibatnya, penjualan yang lambat setiap tahun membuat
perusahaan Jerman mempertimbangkan kembali masa depan Maybach.
Keputusan yang diambil oleh perusahaan Maybach yaitu menunggu Daimler
membuat kembali rencana untuk model terbaru yang lebih baik lagi agar bisa
bersaing dengan perusahaan yang lain. Kemudian kegagalan produksi yang tidak
meningkat dijadikan sebuah bahan acuan ketika perusahaan ingin memproduksi
model apa yang sedang trend pada masanya. Serta dapat menganalisis kelebihan
dan kelemahan dari setiap produk yang akan diluncurkan. Seperti tipe Mercedez
Benz yang telah memiliki keunggulan dan memiliki banyak peminatnya dari
tahun ke tahun. Dengan penjualan yang meningkat, Maybach dan Mersedez bisa
membuat kolaborasi dengan mengikuti trend terbaru sesuai tahun yang
dikeluarkan.

Anda mungkin juga menyukai