Anda di halaman 1dari 11

Caries Risk Assessment pada Dewasa

Menggunakan Cariogram
Liliya Doitchinova1, Dimitar Kirov2, Janet Nikolova3, Snezhanka Topalova-Pirinska3
1
Department of Pediatric Dentistry, Faculty of Dental Medicine, Medical University of Sofia, Sofia,
Bulgaria
2
Department of Prosthetic Dental Medicine, Faculty of Dental Medicine, Medical University of Sofia,
Sofia, Bulgaria
3
Department of Conservative Dentistry, Faculty of Dental Medicine, Medical University of Sofia, Sofia,
Bulgaria

Abstrak
Pendahuluan: Penelitian ini mengidentifikasi risiko karies pada pasien dewasa dengan menggunakan
produk software Swedia Cariogram. Deteksi dini dan manajemen tepat waktu faktor risiko
perkembangan karies sangat penting untuk pencegahan dan perawatan pencegahan non-operatif.
Tujuan: Mengidentifikasi pasien yang berisiko tinggi mengalami karies dan menerapkan program
profilaksis yang ditujukan pada pasien individu berdasarkan penilaian faktor risiko individu.
Bahan dan metode: Penelitian ini melibatkan 59 wanita dan 41 pria berusia 19–65 tahun. Riwayat medis
rinci diperoleh dari semua pasien yang menjalani pemeriksaan klinis menyeluruh, evaluasi saliva dengan
uji Saliva-Check Buffer (GC) dan kadar Streptococcus mutans dan Lactobacillus menggunakan CRT
Bacteria kit (produk Ivoclar Vivadent AG), dan penilaian kadar risiko karies menggunakan software
Cariogram.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko terpenting adalah sebagai berikut: DMFT, (rs
[100] = 0,358, p <0,001), kadar Lactobacilli (rs [100] = 0,321, p <0,001), kadar Streptococcus mutans (rs
[100] = 0,302, p <0,05), jumlah plak (rs [100] = 0,291, p <0,05), frekuensi asupan makanan (rs [100] =
0,252, p <0,05), dan kandungan diet (rs [ 100] = 0,220, p <0,05). Koefisien korelasi yang tidak signifikan
dalam penilaian risiko ditunjukkan dengan penerapan fluorida (rs [100] = 0.114, p> 0.05), laju saliva (rs
[100] = 0.018, p> 0.05), dan kapasitas buffer saliva (rs [100]) = 0,144, p> 0,05).
Kesimpulan: Cariogram adalah metode yang sangat berguna dalam praktek klinis untuk evaluasi resiko
karies dan penatalaksanaan non-operatif yang bersifat preventif.

Kata kunci
faktor risiko karies, cariogram, lansia, software evaluasi risiko, kerusakan gigi
Pendahuluan
Penilaian risiko karies telah menjadi strategi paling sukses untuk mengendalikan penyakit gigi ini selama
dua dekade terakhir. Ini adalah dasar untuk pembuatan program pencegahan dengan menentukan
secara akurat faktor risiko individu dan tingkat risiko karies pada setiap pasien.
Karies gigi adalah penyakit multifaktorial dan karena itu tergantung pada berbagai faktor seperti
kesehatan umum pasien, pola makan, mikrobioma rongga mulut, karakteristik air liur, dan faktor lokal
dan umum lainnya. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda, dan penting bahwa mereka yang
memiliki risiko karies tertinggi diidentifikasi sedini mungkin. 1
Penilaian risiko karies memiliki potensi besar untuk meningkatkan perawatan preventif terhadap pasien
dan merupakan landasan dari rencana perawatan invasif minimal. 2
Sangat penting bagi kami untuk mengidentifikasi sejak dini faktor-faktor relevan yang mempengaruhi
individu dewasa yang dapat meningkatkan risiko berkembangnya karies. Dua pendekatan berbeda telah
dijelaskan untuk model penilaian risiko karies: model risiko dan model prediksi. 3-6 Model risiko
mengevaluasi faktor-faktor yang bertanggung jawab untuk perkembangan karies, yang disebut faktor
risiko. Model prediksi memperkirakan risiko perkembangan karies di masa depan.
Cariogram adalah program komputer interaktif untuk penilaian risiko karies, berdasarkan sembilan
faktor risiko terkait karies yang berbeda yang menunjukkan “peluang nyata untuk menghindari karies
baru”, yang dikonsep oleh Bratthal7 pada tahun 1997. Tujuan Cariogram adalah untuk mengidentifikasi
pasien yang berisiko tinggi mengalami karies. dan untuk memberikan mereka tindakan pencegahan dan
pengobatan yang tepat untuk menghentikan penyakit. 8,9 Program ini telah digunakan di beberapa
negara dan telah menunjukkan efikasi yang relatif tinggi, reabilitas yang baik dan menawarkan
rekomendasi singkat untuk mencegah berkembangnya karies dalam waktu dekat. 10-12 Program ini telah
menjadi subjek studi untuk prediksi karies. 13-15 Hasil studi menunjukkan bahwa program tersebut
memprediksi perkembangan karies lebih akurat daripada model faktor tunggal manapun. 16
Cariogram digunakan untuk memprediksi karies terutama pada anak-anak dan remaja, dan bukti ilmiah
tentang keefektifannya dalam memprediksi karies masih diperdebatkan. 1,17,18 Ada penelitian yang
melaporkan nilai prediksi tingkat risiko karies yang tinggi dengan Cariogram, sementara penelitian lain
menemukan tidak ada hubungan antara risiko karies dan faktor-faktor yang termasuk dalam program
ini. Meskipun penelitian ekstensif telah dilakukan untuk mengevaluasi risiko karies pada anak-anak, data
tentang penilaian risiko pada pasien dewasa masih terbatas.
Kurangnya data tersebut menjelaskan mengapa praktisi gigi mengalami kesulitan dalam menerapkan
model untuk menilai risiko karies gigi pada populasi orang dewasa. Penggunaan Cariogram pada
populasi ini mungkin berguna untuk mengevaluasi perilaku berisiko terkait karies dan untuk
meningkatkan motivasi pasien.7

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi risiko karies pada pasien dewasa dengan
menggunakan program Cariogram dan untuk mengetahui dampak faktor risiko terhadap perkembangan
karies yang termasuk dalam model Cariogram.

Bahan dan Metode


Seratus peserta (59 wanita dan 41 pria, berusia 19-65 tahun) direkrut dalam penelitian ini. Riwayat
medis rinci diperoleh dari semua pasien. Mereka menjalani pemeriksaan klinis menyeluruh, evaluasi air
liur dengan uji Saliva-Check Buffer (GC) dan kadar Streptococcus mutans dan Lactobacillus menggunakan
CRT Bacteria kit (produk Ivoclar Vivadent AG), dan penilaian risiko karies menggunakan software
Cariogram.
Informasi untuk kesehatan umum, diet, frekuensi makan, dan pemberian fluorida diperoleh dari riwayat
medis yang diambil dari setiap pasien.
Studi klinis meliputi penentuan status gigi menggunakan indeks D1MFT (Klein & Palmer & Knutson) dan
penerapan International Caries Detection and assessment System (ICDAS II) dengan registrasi lesi karies
enamel paling awal.
Tingkat kebersihan mulut dinilai menggunakan indeks kebersihan mulut yang disederhanakan dari
Greene & Vermillion - OHI-S (Simplified - 1964) dan GC Plaque Indicator test. Indeks diambil dari
permukaan vestibular gigi 16, 11, 24, 31 dan permukaan lingual gigi 36 dan 46.
Laju sekresi saliva, jumlah Streptococcus mutans (SM) dan Lactobacilli (LB) ditentukan dengan
pengambilan sampel saliva. Pada hari penelitian, peserta tidak mengonsumsi makanan dan cairan satu
jam sebelum pengambilan sampel saliva. Salivasi pasien dirangsang dengan lilin bebas gula, yang
dikunyah selama 30 detik. Setelah itu pasien mengumpulkan saliva selama 5 menit dalam wadah steril
yang diberi ukuran mililiter (0 sampai 5 ml). Tingkat sekresi saliva dicatat dalam mililiter per menit (ml /
menit). Jumlah air liur yang dikumpulkan selama periode 5 menit ini dicatat. Menurut hasil yang
diperoleh, dari penentuan oleh pabrik, aliran saliva pasien dapat didefinisikan sebagai normal jika lebih
besar dari 5 ml / 5 menit (1 ml / menit), sedikit berkurang jika dalam berkisar dari 5,0 hingga 3,5 ml / 5
menit (0,7 ml / menit.), atau lemah jika kurang dari 3,5 ml / 5 menit (<0,7 ml / menit).
Nilai pH saliva dinilai menggunakan strip uji lakmus (strip uji pH) yang ditempatkan dalam saliva yang
ditempatkan di wadah selama 10 detik, dan warna strip uji dibandingkan dengan sampel skala yang
disediakan oleh pabrik. Hasilnya dievaluasi menurut tabel dari 1 sampai 3: warna hijau - saliva normal
(pH 6,8-7,8); warna kuning - saliva asam (pH 6,0–6,6); warna merah - saliva yang sangat asam (pH 5,0-
5,8).
Konsistensi air liur dikategorikan sebagai air liur berair atau berbusa atau kental.
Uji kapasitas buffer saliva dilakukan dengan memipet dari saliva yang terkumpul pada tiga bidang strip
uji kapasitas buffer. Tes diinversi pada 90° dan setelah 2 menit perubahan warna tiap bidang diberi skor,
yang ditandai dengan sejumlah poin, ditunjukkan dalam deskripsi metodologi tes: biru (hijau) - 4 poin;
abu-abu biru (hijau) - 3 poin; kebiruan - 2 poin; merah - biru - 1 poin; merah - 0 poin.
Penilaian mikroflora karies dievaluasi dengan uji Vivadent CRT - CRT Bacteria kit (produk Ivoclar Vivadent
AG) untuk penentuan tingkat S. mutans dan Lactobacillus spp. Tes ini digunakan pada pasien dengan
risiko karies gigi yang lebih tinggi, tetapi jika diperlukan untuk bekerja dengan Cariogram, tes tersebut
perlu dilakukan. Mengikuti petunjuk penggunaan uji CRT, sampel diolah selama 48-72 jam dalam
termostat pada suhu 38°C (Gambar 1).

Gambar 1 Termostat untuk pengambilan sampel saliva

Jumlah koloni dihitung dan jumlah mikroba ditentukan. Jumlah bakteri diukur sesuai dengan standard
CRT Bacteria kit chart. Jumlah unit koloni per mililiter (CFU/ml) saliva yang terbentuk dikategorikan
menjadi empat level menurut tabel yang disediakan oleh pabrik. Menurut CRT, skor 0 sampai 3
menunjukkan tingkat MS <104, 104-105; 105-106, dan >106, dan untuk tingkat LB 1 sampai 4 berarti tingkat
<104; sama dengan atau lebih besar dari 10 4; sama dengan atau lebih besar dari 10 5 dan > 106 (Gambar
2).
Gambar 2 Koloni Lactobacilli saliva

Profil risiko karies


Profil risiko karies masing-masing individu diperoleh dengan menggunakan program Cariogram.
Cariogram asli menggunakan 10 parameter berbeda: (1) pengalaman karies, (2) penyakit terkait, (3)
derajat sekresi saliva, (4) kapasitas buffer saliva, (5) jumlah plak, (6) frekuensi diet, (7) kandungan diet
(jumlah LB), (8) jumlah SM, (9) program fluoride, dan (10) evaluasi klinis. Sembilan parameter yang
secara langsung relevan dengan karies digunakan dalam penelitian (evaluasi klinis ditetapkan pada 1).
Cariogram menghitung data dan menyajikan hasilnya
dalam pie chart yang menggambarkan 'peluang menghindari karies' di masa depan. Sektor grafik adalah
sebagai berikut: "Bakteri" (jumlah plak dan SM), "Diet" (tingkat Lactobacilli dan frekuensi makan),
"Kerentanan" (asupan fluorida, sekresi saliva dan kapasitas buffer saliva) dan "Keadaan" (pengalaman
karies sebelumnya dan riwayat kesehatan) Peserta diklasifikasikan menjadi lima kelompok: risiko sangat
rendah: peluang menghindari karies 81–100%, risiko rendah: peluang menghindari karies 61–80%, risiko
sedang: peluang 41–60% menghindari karies, risiko tinggi: 21-40% kemungkinan menghindari karies,
risiko sangat tinggi: 0-20% kemungkinan menghindari karies. Dalam penelitian ini, setiap peserta
diklasifikasikan sebagai bagian dari kelompok dengan rendah (0-33), sedang (34-66), atau risiko karies
tinggi (> 67) Setiap peserta dalam kelompok studi diberikan presentasi visual dan informasi rinci tentang
faktor risiko karies menurut Cariogram. Mereka termotivasi untuk menjaga kebersihan oral secara
teratur dan hati-hati dan dikonsultasikan tentang diet karbohidrat.

Analisis statistik
Data yang diperoleh diekspor ke SPSS vers.19.0 for Windows (SPSS, Chicago, IL, USA) dan dianalisis
secara statistik menggunakan statistik deskriptif dan analisis korelasi Spearman-Brown.

Hasil
Data yang diterima untuk setiap peserta dimasukkan ke dalam software Cariogram yang menghasilkan
pie chart berkode warna untuk setiap individu dengan warna merah mewakili bagian relatif dari bakteri,
ungu mewakili diet, biru muda - kerentanan, kuning - keadaan, dan sektor hijau menunjukkan estimasi
kemungkinan menghindari karies. (Gambar 3)
Setelah melengkapi formulir dan meringkas hasil untuk semua variabel, setiap peserta diklasifikasikan ke
dalam kelompok dengan risiko karies rendah (0-33), sedang (34-66), atau tinggi (> 67) (Gambar 4).
Rata-rata persentase risiko karies berdasarkan model Cariogram dari semua partisipan penelitian
disajikan pada Gambar 5. Sektor terbesar dalam rata-rata profil risiko karies adalah “kerentanan” karies
(16,24%), diikuti oleh sektor makanan (11,64%), bakteri (10,42%), dan keadaan (6,14%).

Gambar 3 Grafik individu Cariogram untuk "peluang menghindari karies baru".


Gambar 4 Distribusi pasien berdasarkan risiko karies

Gambar 5 Risiko karies rata-rata peserta penelitian yang dinilai dengan model Cariogram

Model Cariogram mengungkapkan peluang 55,56% untuk menghindari karies dalam waktu dekat untuk
seluruh kelompok. Risiko total karies adalah 44,44%.
Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara risiko karies dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya dalam model Cariogram (Tabel 1).
Hasil korelasi rank Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara risiko
karies dengan DMFT, (rs [100] = 0,358, p <0,001), kandungan diet (r s [100] = 0,220, p <0,05), frekuensi
diet (rs [100] = 0,252, p <0,05), LB (r s [100] = 0,321, p <0,001), jumlah plak (r s [100] = 0,291, p <0,05), dan
SM (rs [100] = 0,302, p <0,05). Analisis korelasi menunjukkan bahwa SM, DMFT, LB, dan plak memiliki
ukuran efek yang tipikal dan dikaitkan dengan risiko karies dalam penelitian ini. Faktor-faktor ini dapat
menjelaskan status karies yang tinggi pada individu dan kemungkinan memiliki risiko tinggi untuk
berkembangnya lesi karies di masa depan.
Kandungan Frekuensi Laju Kapasitas
Risiko DMFT LB Plak SM Fluorida
Diet Diet saliva Buffer
Karies Spearman’s rho 0.358** 0.220* 0.252* 0.321** 0.291** 0.302** 0.114 0.018 0.144
p-value <0.001 0.028 0.011 <0.001 0.004 0.002 0.258 0.858 0.153
****: ukuran berdasarkan koefisien Cohen 'r' dan diinterpretasikan dalam nilai > 0,70 untuk jauh lebih tinggi daripada risiko
tipikal; ***: nilai 0,50-0,69 untuk risiko tinggi; **: nilai 0,30-0,49 untuk risiko rata-rata atau tipikal; *: nilai 0,10-0,29 untuk
rendah atau lebih rendah dari risiko tipikal

Diskusi
Salah satu alat modern untuk menilai risiko karies adalah program Cariogram yang menghasilkan profil
risiko karies individu dan menampilkannya secara grafis kepada pasien. Program ini adalah model
prediksi dan model risiko, karena program ini memprediksi siapa yang berisiko dan mengidentifikasi
faktor risiko untuk menentukan perawatan dan rencana perawatan yang tepat. 7 Meskipun software
Cariogram menyertakan parameter tertentu yang digunakan dalam algoritma alat, banyak penelitian
telah mengeksklusi atau memodifikasi faktor-faktor ini. 21
Penelitian ini memasukkan semua faktor menurut model Cariogram karena eksklusi karakteristik saliva
karena peralatan yang tidak mencukupi (paling sering) tidak memperhitungkan salah satu komponen
penting dari risiko karies - “Bakteri”. 22
Dou L et al. melaporkan bahwa pada individu muda, eksklusi tes saliva Cariogram tidak mempengaruhi
kemampuan prediksi instrumen.23 Hal ini telah dikonfirmasi oleh penelitian lain yang menyatakan bahwa
jumlah bakteri merupakan faktor risiko penting, tetapi bukan faktor unik dan penentu. 24 Dalam analisis
korelasi terhadap komponen bakteri Cariogram, jumlah kadar LB dan SM berhubungan positif dengan
risiko karies.
Dalam literatur yang ditinjau, studi penilaian risiko karies biasanya menggunakan model risiko yang
mencakup variabel risiko dan faktor prediktif. 25
Ruiz Miravet et al. melaporkan bahwa dimungkinkan untuk mengembangkan model regresi untuk
menentukan risiko karies berdasarkan variabel prognostik yang paling berkorelasi kuat dengan risiko
karies yang diperoleh melalui model Cariogram. 26
Zero et al. mengindikasikan bahwa selama penilaian risiko karies, variasi usia harus memperhitungkan
sejumlah faktor risiko yang terkait dengan model risiko karies yang dikembangkan untuk usia yang
berbeda.27
Hal ini juga dikonfirmasi dalam penelitian Petersson et al., di mana 26,4% pasien dewasa termasuk
dalam kelompok dengan risiko karies tertinggi dibandingkan dengan 3,1% pada anak-anak. 28
Serupa dengan hasil kami adalah hasil yang dilaporkan untuk dewasa muda Spanyol dengan hubungan
yang signifikan secara statistik antara profil risiko karies seperti yang ditentukan oleh Cariogram dan
pengalaman karies sebelumnya.1,26
Berbagai faktor terkait karies, seperti pengalaman karies sebelumnya dan konsumsi gula (LB), telah
dilaporkan sebagai sektor profil risiko yang dominan pada penelitian Cariogram sebelumnya. 19 Menurut
hasil penelitian lain, faktor terpenting untuk risiko karies adalah pengalaman karies, program fluoride
dan jumlah S. mutans dan Lactobacillus.24
Banyak faktor seperti usia peserta, program fluoride, nutrisi, dan banyak faktor lainnya harus
dipertimbangkan dalam membandingkan hasil studi risiko karies yang berbeda.

Kesimpulan
Software Cariogram mengklasifikasikan pasien berdasarkan risiko karies rendah, sedang, dan tinggi,
dengan predominasi pasien dalam kelompok risiko sedang. Dampak tertimbang tertinggi pada risiko
karies disebabkan oleh faktor “Kerentanan”, diikuti oleh faktor “Diet” dan “Bakteri”. Hasil analisis
korelasi menunjukkan bahwa pengalaman karies (DMFT), kebersihan mulut, kandungan diet dan kadar
LB merupakan faktor yang berhubungan dengan risiko karies pada pasien yang diteliti. Untuk itu perlu
dilakukan pemodelan lingkungan rongga mulut untuk meningkatkan faktor protektif dan mengurangi
faktor risiko. Studi longitudinal lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi risiko karies pada usia dan
kelompok risiko yang berbeda. Cariogram adalah program interaktif untuk pendidikan dan motivasi
pasien.

Referensi
1. Cagetti MG, Bontа G, Cocco F, et al. Are standardized caries risk assessment models effective in
assessing actual caries status and future caries increment? A systematic review. BMC Oral Health
2018; 18(1):123.
2. Petersson GH, Еkerman S, Isberg PE, et al. Comparison of risk assessment based on clinical
judgement and Cariogram in addition to patient perceived treatment need. BMC Oral Health 2016;
17(1):13.
3. Leal SC. Are standardised caries risk assessment models effective? Evid Based Dent 2018; 19(4):102–
3.
4. Tellez M. Caries risk profiles using cariogram are predictive of caries incidence in permanent
dentition. J Evid Based Dent Pract 2013; 13(2):58–9.
5. Wennerholm K, Emilson CG. Comparison of saliva-check mutans and saliva-check IgA mutans with
the cariogram for caries risk assessment. Eur J Oral Sci 2013; 121(5):389–93.
6. Zukanović A. Caries risk assessment models in caries prediction. Acta Med Acad 2013; 42(2):198-
208.
7. Bratthall D, Petersson GH. Cariogram – multifactorial risk assessment model for a multifactorial
disease. Community Dent Oral Epidemiol 2005; 33(4):256–64.
8. Cabral RN, Hilgert LA, Faber J, et al. Caries risk assessment in schoolchildren – a form based on
Cariogram® software. J Appl Oral Sci 2014; 22(5):397–402.
9. Petersson GH, Ericson E, Isberg PE, et al. Caries risk assessment in young adults using Public Dental
Service guidelines and the Cariogram--a comparative study. Acta Odontol Scand 2013; 71(3-4):534–
40.
10. Lee JH, Son HH, Kim HY, et al. Caries risk profiles of Korean dental patients using simplified
Cariogram models. Acta Odontol Scand 2013; 71(3-4):899–905.
11. Kemparaj U, Chavan S, Shetty NL. Caries risk assessment among school children in Davangere city
using Cariogram. Int J Prev Med 2014; 5(5):664–71.
12. Taqi M, Razak IA, Ab-Murat N. Caries risk assessment in school children using reduced Cariogram
model. Journal Pak J Med Sci 2017; 33(4):948–952.
13. Naik SP, Moyin S, Patel B, et al. Caries risk assessment of 12–13-yearold government and private
school going children of Mysore city using Cariogram: a comparative study. J Int Soc Prev
Community Dent 2018; 8(2):160–7.
14. Petersson GH, Twetman S. Caries risk assessment in young adults: a 3-year validation of the
Cariogram model. BMC Oral Health 2015; 15:17.
15. Sen N, Asawa K, Bhat N, et al. A comparative assessment of caries risk using Cariogram among
smokers and smokeless tobacco users in India – a cross-sectional study. Afr Health Sci 2018;
18(4):1046–56.
16. Yeung CA. Dental caries: Caries risk assessment tools. Br Dent J 2018; 224(1):2.
17. Agouropoulos A, Birpou E, Twetman S, et al. Validation of three caries risk assessment tools for
preschool children from areas with high caries prevalence. Pediatr Dent 2019; 41(5):391–99.
18. Zukanović A, Kobaslija S, Ganibegović M. Caries risk assessment in Bosnian children using Cariogram
computer model. Int Dent J 2007; 57(3):177–83.
19. Campus G, Cagetti MG, Sacco G, et al. Caries risk profiles in Sardinian schoolchildren using
Cariogram. Acta Odontol Scand 2009; 67(3):146–52.
20. Carta G, Cagetti MG, Cocco F, et al. Caries-risk profiles in Italian adults using computer caries
assessment system and ICDAS. Braz Oral Res 2015; 29(1):00306.
21. Karabekiroğlu S, Ünlü N. Effectiveness of different preventive programs in cariogram parameters of
young adults at high caries risk. Int J Dent 2017; 2017:7189270.
22. Dias KR, Andrade CB, Wait TTA, et al. Influence of the microbiological component of Cariogram® for
evaluating the risk of caries in children. Acta Odontol Scand 2017; 75(6):446–52.
23. Dou L, Luo J, Fu X, et al. The validity of caries risk assessment in young adults with past caries
experience using a screening Cariogram model without saliva tests. Int Dent J 2018; 68(4):221–6.
24. Peker I, Mangal T, Erten H, et al. Evaluation of caries risk in a young adult population using a
computer-based risk assessment model (Cariogram). J Dent Sci 2012; 7:99–104.
25. Celik EU, Gokay N, Ates M. Efficiency of caries risk assessment in young adults using Cariogram. Eur J
Dent 2012; 6(3):270–9.
26. Miravet AR, Company JMM, Silla JMA. Evaluation of caries risk in a young adult population. Med
Oral Patol Oral Cir Bucal 2007; 12: E412–418.
27. Zero D, Fontana M, Lennon AM. Clinical applications and outcomes of using indicators of risk in
caries management. J Dent Educ 2001; 65:1126–32.
28. Petersson GH, Fure S, Twetman S, et al. Comparing caries risk factors and risk profiles between
children and elderly. Swed Dent J 2004; 28(3):119–28.
29. Kavvadia K, Agouropoulos A, Gizani S, et al. Caries risk profiles in 2- to 6-year-old Greek children
using the Cariogram. Eur J Dent 2012; 6(4):415–21.

Anda mungkin juga menyukai