Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
BAB I LAPORAN KASUS 4
1.1 Skenario Percakapan Dokter dengan Pasien 4
1.2 Status Awal 5
1.2.1 Data Umum Pasien 5
1.2.2 Anamnesa 6
1.2.3 Keadaan Umum 6
1.2.4 Pemeriksaan Ekstra Oral 6
1.2.5 Pemeriksaan Intra Oral 7
1.2.6 Pemeriksaan Pelengkap 8
1.2.7 Diagnosis Klinik 9
1.2.8 Diagnosis Banding 9
1.2.9 Terapi di bagian penyakit mulut 9

2
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 (A-C) Lesi ulserasi oral dan cheilitis..........................................................................8


Gambar 1. 2 Gambaran mikroskopis (H&E, magnifikasi ×100) menunjukkan adanya granuloma
epithelioid pada spesimen biopsi oral..............................................................................................9
Gambar 1. 3 (A dan B) Penampilan endoskopi terminal ileum menunjukkan perubahan
cobblestone pada mukosa (epitelium mukosa yang lebih intak dipisahkan oleh fisur dan ulser
membentuk pulau) (A), and ulserasi mukosa didekat daerah katup ileocaecal (B).........................9
4

BAB I

LAPORAN KASUS

1.1 Skenario Percakapan Dokter dengan Pasien

Dokter gigi : Assalamualaikum wr wb. Selamat siang dek, silahkan duduk dek.
Pasien : Selamat siang dokter, baik terima kasih dok.
Dokter gigi : Perkenalkan nama saya Chandra, dokter gigi muda di RSGM Unpad,
punten dek apakah benar dengan Chandra?
Pasien : Benar dokter.
Dokter gigi : Baik dek, punten dek ingin mengonfirmasi untuk tempat dan tanggal
lahir bapak dimana dan kapan?
Pasien : Di Bandung, 19 Juni 2003 dok.
Dokter gigi : Baik, untuk alamat rumahnya sekarang di mana ya?
Pasien : Di Jalan Turangga Tenggara No. 36, dok
Dokter gigi : Baik, untuk sekarang kegiatannya apa ya dek? Masih sekolah yah?
Pasien : Iya dok, saya masih kelas III SMA dok.
Dokter gigi : Baik dek Chandra, apakah ada keluhan akhir-akhir ini?
Pasien : Iya dok, saya memiliki keluhan terdapat luka dan sakit dok.
Dokter gigi : Lukanya di bagian mana dek?
Pasien : Di sini dok (nunjuk rongga mulut), di gusi bawah bagian kanan dan
ujung bibir dok.
Dokter gigi : Lukanya muncul sejak kapan ya dek?
Pasien : Sejak dua bulan yang lalu dok mulai terasa sakitnya.
Dokter gigi : Bisa diceritakan tidak dek penyebab lukanya karena apa? Apakah sempat
tergigit atau tiba-tiba muncul?
Pasien : Saya kurang tahu juga dok, Saya juga awalnya tidak ada gejala apa-apa
sih dok namun sebenarnya luka ini muncul tiga bulan yang lau, namun
satu bulan pertama saya tidak merasakan adanya sakit dok, karena itu saya
tidak memeriksakannya.
Dokter gigi : Baik dek, pada saat tiga bulan yang lalu, apakah ada keluhan lain?
Pasien : Iya dok, pada saat itu saya terkadang mengalami sakit perut dok. Saya
juga sering merasakan mules.
Dokter gigi : Baik dek, mohon maaf sebelumnya, bagaimana untuk BAB-nya? Apakah
BAB-nya normal, cair, atau padat?
Pasien : Saya rasa cair dok, awalnya saya mengira seperti diare.
Dokter gigi : Apakah adek pernah mengkonsumsi makanan yang belum pernah
dikonsumsi sebelumnya? atau saat ini mengkonsumsi obat secara teratur?
bisa diceritakan dek?
5

Pasien : Tidak dok, saya rasa tidak mengkonsumsi makanan-makanan aneh, dan
saya juga tidak meminum obat rutin dok.
Dokter gigi : Berarti belum pernah ke dokter sebelumnya?
Pasien : Belum dokter, saya baru ke dokter hari ini dok.
Dokter gigi : Apakah adek ada riwayat penyakit seperti darah tinggi, gula tinggi, atau
diabetes?
Pasien : Ngga ada sih dok.
Dokter gigi : Baik dek, jika boleh tau, apakah keluarga pernah mengalami hal yang
sama sebelumnya?
Pasien : Ngga ada dokter.
Dokter gigi : Apakah adek pernah ke dokter gigi sebelumnya?
Pasien : Belum dok, ini pertama kali saya ke dokter gigi.
Dokter gigi : Apakah adek memiliki alergi terhadap obat-obat tertentu?
Pasien : Setahu saya tidak dok
Dokter gigi : Baik dek, untuk harapan adek datang ke klinik seperti apa ya dek?
Pasien : Saya harap lukanya bisa sembuh dok, karena saya sudah merasa tidak
nyaman dok
Dokter gigi : Baik dek, sebelum saya merawat lukanya, saya harus melakukan
beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis penyakitnya. Salah
satunya, adek harus dirujuk untuk ke dokter gastroenterologi.
Pasien : Baik dokter, terima kasih banyak dok.

1.2 Status Awal

1.2.1 Data Umum Pasien

Nama : Chandra

Umur : 17 tahun

Alamat : Bandung

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Belum Menikah

No. Rekam Medis :-

Agama : Kristen Protestan


6

1.2.2 Anamnesa

Pasien laki-laki berusia 17 tahun datang ke RSGM Unpad dengan keluhan sakit karena

adanya luka di bagian gusi bawah kanan dan ujung bibir. Pasien sudah merasakan sakit sekitar 2

bulan yang lalu. Sebulan sebelumnya, Pasien sudah menyadari adanya luka namun tidak

merasakan sakit. Pada saat itu, pasien terkadang mengalami sakit perut dan konsistensi BAB-nya

tergolong cair. Pasien tidak mengkonsumsi obat rutin, tidak keracunan makanan, dan tidak ada

riwayat trauma. Riwayat penyakit umum disangkal. Riwayat penyakit keluarga disangkal. Alergi

obat disangkal. Pasien ingin dirawat lukanya.

1.2.3 Keadaan Umum

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan Darah : 120 / 80 mmHg

Denyut Nadi : 100x / menit

Pernafasan : 20x / menit

Suhu : afebris

1.2.4 Pemeriksaan Ekstra Oral

Kepala : Wajah : Simetris

Mata : Konjungtiva non anemis, pupil isokor,

sklera non ikterik

Hidung : TAK

Telinga : TAK

Kelenjar Limfe :

Submandibula kanan dan kiri : Tidak teraba, tidak sakit

Submental kanan dan kiri : Tidak teraba, tidak sakit


7

Servikal kanan dan kiri : Tidak teraba, tidak sakit

TMJ : TAK

Bibir : kompeten, simetris, vermillion border jelas,

komisura pecah-pecah, komisura kiri kanan

terdapat ulcer dengan:

komisura kiri:

ukuran : diameter 1 mm kedalaman +/ 1 mm

bentuk : irregular

border : jelas

komissura kanan:
ukuran diameter 1 mm kedalaman +/ 1 mm
bentuk : irregular
border : jelas
1.2.5 Pemeriksaan Intra Oral

Kebersihan mulut : Sedang

Gingiva : TAK

Mukosa bukal : Terdapat ulser multiple a.r 43-44, berbentuk ovoid dengan ukuran

6x10 mm dengan tepi ireguler dan kemerahan, kedalaman dangkal.

Mukosa Labial : TAK

Palatum durum : TAK

Palatum mole : TAK

Frenulum : TAK

Uvula : TAK

Tonsil : T1-T1

Dasar mulut : TAK


8

Gambar 1. 1 (A-C) Lesi ulserasi oral dan cheilitis

1.2.6 Pemeriksaan Pelengkap

Biopsi lesi oral : Ditemukan infiltrat lymphoplasmacytic dan granuloma


epithelioid (Gambar 1.2)

Analisis darah : terdapat peningkatan erythrocyte sedimentation rate dan C


reactive protein, dan hasil positif antibodi anti-
Saccharomyces cerevisiae.

Endoskopi : Gastrointestinal bagian superior normal. Ileokolonoscopi


menunjukkan deformasi katup ileocaecal dan ulserasi ileum
and kolon. (Gambar 1.3)

Biopsi mukosa intestinal : Distorsi arsitektural, infiltrat inflamasi dengan jaringan


granulasi dan granuloma epithelioid
9

Gambar 1. 2 Gambaran mikroskopis (H&E, magnifikasi ×100) menunjukkan adanya granuloma epithelioid
pada spesimen biopsi oral

Gambar 1. 3 (A dan B) Penampilan endoskopi terminal ileum menunjukkan perubahan cobblestone pada
mukosa (epitelium mukosa yang lebih intak dipisahkan oleh fisur dan ulser membentuk pulau) (A), and
ulserasi mukosa didekat daerah katup ileocaecal (B)

1.2.7 Diagnosis Klinik

D/ stomatitis aphtosa a.r 44-45 pada mukosa bukal et cause ulcerative colitis

D/ angular cheilitis pada komisura kiri dan kanan

1.2.8 Diagnosis Banding

DD/ Crohn's disease

DD/ herpes labialis

1.2.9 Terapi di bagian penyakit mulut

1. Oral Hygiene Instruction dan Komunikasi Informasi Edukasi

● Menjelaskan kepada pasien mengenai hasil pemeriksaan, keadaan mulutnya dan

penyakit yang dideritanya.


10

● Instruksi OHI. Sikat gigi rutin (2x sehari pada pagi dan malam hari sebelum tidur)

dan menyikat lidah.

● Menjelaskan kepada pasien untuk lebih sering minum air putih dan

mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, dan menghindari makan makanan yang

pedas dan panas.

● Pro kontrol 1 minggu kemudian

2. Pro resep

R/ prednisolone 40 mg ∫ 1 dd 1 pc prn

R/ azathioprine 100 mg ∫ 1 dd 1 pc prn

Anda mungkin juga menyukai