Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PKL

PERAWATAN TENTANG POWER STEERING


PADA BENGKEL AURA SERVIS
(Laporan ini dibuat sebagi syarat pemenuhan kurikulum
dan penilaian PKL)

Disusun Oleh:

Nama :FAHRIL MAULAZI


Kelas :XII TKR
NIS    :0020877313

KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK NEGERI 1 JEUNIEB
TAHUN AJARAN 2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN
PKL
(Laporan ini dibuat sebagai syarat pemenuhan kurikulum
dan penilaian PKL)
SMK NEGERI 1 JEUNIEB

Menyetujui / Mengesahkan,
Kepala Program Keahlian Pembimbing Sekolah

SAYUTI S.PD JUNAIDI,s.pd


NIP. NIP.
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 JEUNIEB

Drs.AMRI SP.d
NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
PKL
(Laporan ini dibuat sebagi syarat pemenuhan kurikulum
dan penilaian PKL)

CV.AURA SERVIS
Menyetujui / Mengesahkan,
Mekanik 1 Mekanik 2

SOFYAN MACHRUKI
Mengetahui,
Kepala Bengkel

Nurul Al Fandi
IDENITAS SISWA

1 NAMA FAHRIL MAULAZI


2 TENPAT/TANGGAL COT GEULUMPANG/12 JUNI
LAHIR 2002
3 JENIS KELAMIN LAKI-LAKI
4 GOLONGAN DARAH - KATA PENGANTAR
5 NISN 0020877313
6 SEKOLAH SMK NEGRI 1 JEUNIEB
7 ALAMAT COT GEULUMPANG Assalamu’alaikum Wr.Wb
PEULIMBANG
8 NO TELEPON 082275428868 Dengan memanjatkan puji
9 CATATAN KESEHATAN INSYAALLAH BAIK
dan syukur kehadirat Allah SWT
1 NO POLISI ASURANSI -
0 yang telah memberikan
1 NAMA ORANGTUA MAWARDI
1 kemudahan dan kelancaran dalam
1 NO TELEPON PRANG 085207467105 penyusunan Laporan Praktik
2 TUA
Kerja Industri dengan judul
“TENTANG POWER STEERING”. Laporan ini berisi kegiatan dan pengalaman penulis selama
melaksanakan praktik kerja industri di bengkel aura servis banda aceh
Dalam peyusunan laporan ini penulis menghadapi beberapa hambatan, namun atas bantuan
dari berbagi pihak laporan ini dapat disusun dengan baik. Oleh karenanya dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu penulis, antara lain:

1.      1.    bapak Drs.AMRI    selaku Kepala SMK Negeri 1 JEUNIEB


2.      Bapak SAYUTI,S.Pd  selaku Kepala Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri
1 JEUNIEB
3. Bapak JUNAIDI,s.pd selaku pembimbing praktik kerja industri Teknik Kendaraan Ringan SMK
Negeri 1 JEUNIEB
4.      Bapak Nurul Al Fandi selaku Kepala Bengkel aura servis
5.      Bapak-bapak selaku pembimbing selama pelaksanaan praktik kerja industri di bengkel aura
servis
6.      Teman-teman mekanik, di bengkel aura servis
7.      Orangtua, keluarga, dan teman-teman yang telah membantu dan memberi dukungan.

Peyusun

       FAHRIL MAULAZI


PENDAHULUAN

* Latar Belakang PKL


PKL merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib bagi siswa jurusan TKR (Teknik
Kendaraaan Ringan). Hal ini sesuai dengan kurikulum pendidikan di SMK Negeri 1 JEUNIEB
kelas 12, dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh nilai praktik
kerja industri.
      Praktik Kerja Lapangan merupakan pengamatan terhadap suatu proyek di lapangan, sehingga
siswa diharapkan dapat mengetahui kegiatan di lapangan secara langsung dan mampu
mengaitkannya dengan teori dan praktik yang diajarkan di sekolah. Selama mengikuti Praktik
Kerja Lapangan, di samping melakukan pengamatan langsung juga sedapat mungkin ikut aktif di
lapangan, sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi
selama pelaksanaan proyek tersebut. Diharapkan dari keikutsertaan dalam kegiatan secara
langsung, dapat meningkatkan skill dan kemampuan serta profesionalisme kinerja. Dengan
demikian akan menumbuhkan sikap mandiri dan kritis dalam diri manusia tersebut serta
diharapkan siswa dapat mengembangkan kreatifitasnya di lapangan.

*Tujuan PKL
Selama melaksanakan Kerja Praktik Lapangan selama 3 (bulan) bulan siswa diharapkan:
1.      Dapat mengetahui kondisi pekerjaan di lapangan secara langsung dan nyata, dan juga lebih
mengenal keadaan yang sesungguhnya.
2.      Mengetahui teknik–teknik pelaksanaan serta prosedur di lapangan.
3.      Menambah wawasan mengenai dunia otomotif.
4.      Mendapat pengalaman baru di lapangan yang tidak di dapat di sekolah.
5.      Dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh di sekolah dengan praktik di lapangan.
6.      Untuk memenuhi syarat kurikulum dan penilaian praktik kerja industri.
  Manfaat Praktik Kerja Lapangan
*Bagi Siswa
Melalui praktik kerja lapangan, siswa dapat mengetahui secara langsung
proses kerja di lapangan dan memperoleh informasi baru yang mungkin tidak
diperoleh di sekolah. Selain itu siswa dapat membandingkan antara teori yang
diajarkan disekolah dengan praktik yang dilakukan selama mengikuti praktik
kerja lapangan, serta siswa memenuhi persyaratan untuk penilaian praktik
kerja industri.
* Bagi Perusahaan
         Melalui praktik kerja lapangan, maka dapat membentuk jaringan antar
siswa, sekolah dan perusahaan untuk maju dan selalu sinergis dengan tujuan
institusi masing-masing serta sebagai media pertukaran antar perusahaan
sebagai pengguna teknologi dengan sekolah sebagai pengembang studi ilmu
pengetahuan dan teknologi.
* Bagi Sekolah
         Melalui praktik kerja lapangan, sebagai perwujudan program
keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan pihak lapangan. Dan juga
sebagai umpan balik penyempurnaan program praktik kerja lapangan, sistem
pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan dan dengan kebutuhan pemakai
atau pengguna lulusan dengan sistem pembelajaran di praktik kerja lapangan.
Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk
menelaah efektivitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.
* Tempat dan Waktu
Waktu pelaksanaan                        : 29 Agustus 2019 sampai dengan 30
November 2019
Lama pelaksanaan                         : selama 3 (tiga) bulan
Nama Perusahaan                          : cv.aura servis
Alamat                                           : Jl. Prof Ali Hasyimi
Kota                                               : Banda Aceh
Jam Kerja                                      : Senin s/d Sabtu, pukul 08.15 s/d 18.00

TINJAUAN UMUM TENTANG PERUSAHAAN

* Sejarah Singkat Perusahaan


`Bengkel “AURA SERVICE” berada di Lamteh Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda
Aceh adalah milik pak ANDI yang juga merangkap sebagai mekanik degan di bantu oleh 2 orang
mekanik.Bengkel ini telah berdiri sejak tahun 2008.Sampai saat ini bengkel AURA SERVICE
ramai dari para pelanggan yang telah mempercayakan perawatan kendaraan roda 4

     
VISI Perusahaan
Untuk menjadi bengkel mobil yang megutamakan pada kepuasan pelanggan di dukung dengan
peralatan lengkap dan tenaga ahli yang berkompeten dalam memberikan pelayanan jasa bengkel
kepada pelanggan,mitra usahah,pegawai,dan masyarakat.
MISI Perusahaan
 Memberikan jasa bengkel yang unggul berdasarkan nilai-nilai kejujuran,keadilan dan
kehati-hatian
 Memberikan layanan mobil sehat yang cepat dan berkualitas
*Latar Belakang
Kendaraan dituntut untuk dapat dioperasikan dengan mudah dan nyaman oleh pengemudi di
berbagai kondisi jalan. Banyak sekali jenis sistem kemudi yang mungkin belum di ketahui
banyak orang serta kelebihan dan kekuranganya. Misalnya sistem kemudi konvensional biasa
dengan sistem kemudi yang telah menggunakan power steering atau sistem kemudi yang lebih
baru lagi yaitu Electric Power Steering. Sistem kemudi yang dapat di jalankan dengan mudah
tentu dapat memberi rasa aman dan kemudahan bagi pengemudi dalam mengendalikan mobil
yang dikendarainya.
Dari pendahuluan di atas, sesuai dengan yang akan di bahas yaitu tentang sistem kemudi. Oleh
karena itu makalah ini akan membahas secara rinci yang erat kaitannya dengan sistem kemudi

*Rumusan Masalah
Mengetahui Lebih Detail Mengenai Sistem Kemudi dan jenis-jenisnya

*Tujuan Penulisan Laporan
Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat
pengetahuan,keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan dan
mengetahui lebih detail tentang Sistem Kemudi

*LANDASAN TEORI
Pengertian Sistem Kemudi dan Fungsinya
Keterangan Gambar :
Keterangan Gambar :
Ø Nomor 1 Steering wheel
Ø Nomor 2 Steering coulomn
Ø Nomor 3 Universal joint
Ø Nomor 4 Housing steering rack
Ø Nomor 5 Booth steer
Ø Nomor 6 Tie rod
Sistem kemudi berfungsi untuk mengatur arah kendaraan atau berfungsi untuk membelokan
roda. Jika pengendara membelokan Steering wheel (lihat gambar) maka steering coulumn akan
meneruskan puntiran ke steering gear. Kemudian steering gear akan memperbesar tenaga
puntiran hingga menghasilkan momen puntir yang lebih besar yang akan diteruskan ke steering
linkage, kemudian steering linkage akan meneruskan puntiran dari steering gear ke roda
kendaraan.
*Jenis-Jenis Sistem Kemudi
*Sistem Kemudi Manual
Dengan diproduksinya mobil-mobil baru sekarang ini penggunaan Sistem kemudi secara manual
sudah mulai ditinggalkan. Pada sistem ini dibutuhkan adanya tenaga yang besar untuk
mengemudikannya. Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila mengendarai mobil terutama
pada jarak jauh.

*Tipe Sistem Kemudi Manual


Recirculating ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan roda
kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda
gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan
mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).
Lengan-lengan penghubung (linkage), mulai dari batang penghubung ( relay rod ), tie rod, lengan
idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan ujung pitman arm. Sambungan
tersebut memindahkan gaya putar dari kemudi ke roda-roda depan dengan memutar ball joint
pada lengan bawah ( lower arm ) dan bantalan atas untuk peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang, mobil besar,
dan kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.
Kerugian :
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
2. Biaya perbaikan lebih mahal
*Jenis rack and pinion
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack
dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda depan
sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda
berputar pada arah yang sama.

Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-roda
depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros intermediate,
berkaitan denngan rack.
Keuntungan :
1. Konstruksi ringan dan sederhana
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau
sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
*Sistem Kemudi Jenis Power Steering
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar sistem
kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan
tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi. Dalam perkembangannya power steering
terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power Steering.

 HYDRAULIC POWER STEERING


Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack
assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power steering
dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang diperlukan
untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya berat dari
kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi
agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah
diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder.
Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack
untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan
didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka
control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi
piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.

 KONSTRUKSI SISTEM

Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:


· Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di
teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie
rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan
valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu
terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
· Power steering oil pump Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli
yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui
Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari
RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan
dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system
Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak
· Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S.
· Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian
Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek
bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
 PRINSIP KERJA POWER STEERING HIDROLIS
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh power steering
pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi.
Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan
digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan hidup.
Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam
power steering pump.

 ELECTRIC POWER STEERING


Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti
pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve
pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel
farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang
bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed
Sensor) dan TPS.
 CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING
Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control
Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS
pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan
pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan
motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi
informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan
mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan
dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke
motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi
bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai
sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini
mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja.
Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga
mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen
akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module
menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir.
Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang
baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa
berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1.Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2.Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3.Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang
kecepatan mobil.
4.Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika
setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan
melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7.On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada
masalah sengan sistem EPS.

 KEUNGGULAN EPS
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan
hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box
tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan
hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik
kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
· Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
· Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah
kestabilan dan kenyamanan kemudi.
· Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi netral,
fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
· Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada
rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi,
karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering
konvensional.
· Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk control
unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.

*KOMPONEN SISTEM KEMUDI


A. STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column terdiri
dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan column tube yang
mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan
roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari
pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :
1. Model Collapsible

Model ini mempunyai keuntungan :


Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat,
maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
1. Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil
ukuran kecil
2. Konstruksinya lebih rumit
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan
menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara tabung-
tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
3. Model Non collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
1. Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-
mobil kecil
2. Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap goncangan sehingga
keselamatan pengemudi relative kecil
B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam waktu yang
bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi menjadi
ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear, dan
biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin ringan, tetapi
jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah

Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil
komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai
sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector dengan gear
ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap
19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio menjadi besar yaitu
21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi menjadi ringan.
*STEERING GEAR BOX
Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :
1. Model Worm dan Sector Roller
Worm gear berkaitan dengan sectorroller dibagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah
sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan menggelinding.

2. Model Worm dan Sektor


Pada model ini worm dan sektor berkaitan langsung.

Model Screw Pin


Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear
Model screw dan nut

Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang
padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang kan tuas
yang terpasang pada rumahnya.

Model recirculating ball


Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk membentuk hubungan
yang menggelinding antara nut dan worm gear.Mempunyai sifat tahan aus dantahan goncangan
yang baik
Model rack and pinion
Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar. Model rack and
pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan
yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda depan.

*STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering gear ke
roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke
roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan
konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi
kestabilan pengendaraan.

Bagian-bagian Steering Linkage Steering Linkage


Steering linkage untuk suspensi rigid

Steering linkage untuk suspensi independen

PENUTUP

            Dengan adanya prakerin, Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak memberikan bantuan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan inimasih banyak kekurangan, sehingga
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami perlukan dalam kemajuan laporan ini.
Semoga laporan prakerin ini dapat bermanfaat bagi generasi-generasi SMK N 1 NGAWEN
selanjutnya dan bagi para pembaca.

A.    KESIMPULAN
1.      Dengan adanya prakerin kami mendapat wawasan ilmu pengetahuan secara langsung.
2.      Kami bisa mengetahui manajemen industri yang diterapkan di industri.
3.      Kami dapat menginterpretasikan ilmu yang kami peroleh di sekolah dan di dunia industri.
4.      SMK memberikan ketrampilan khusus kepada kami untuk bisa menempuh masa depan.
5.      SMK mampu menghasilkan  sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, produktif,
dan siap kerja.
B.     SARAN
1.      Bagi siswa prakerin selalu taatilah peraturan yang ada di sekolah atau di dunia industri.
2.      Lakukanlah pekerjaan sesuai SOP.
3.      Jangan melakukan tindakan-tindakan yang cenderung mengakibatkan kerusakan atau
kerugian.
4.      Bagi sekolah supaya mempersiapkan siswa-siswi prakerin secara maximal.

Anda mungkin juga menyukai