TINJAUAN PUSTAKA
Program keluarga berencana (KB) adalah bagian yang terpadu (Integral) dalam
(Setianingrum,dkk,2014)
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (kosepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang sudah dibuahi kedidinding rahim
2. Tujuan kontrasepsi
a. Tujuan umum
(NKKBS). (Firdayanti,2012).
b. Tujuan khusus
kepada pasangan usia subur dengan umur isteri kurang dari 20 tahun.
2) Fase menjarangkan kehamilan, dimana pada periode ini usia isteri antaran
20-35 tahun merupakan usia paling baik untuk melahirkan dengan jumlah
2 orang dengan jarak antara kehamilan 2-4 tahun ini dikenal dengan catur
warga.
3. Konseling kontrasepsi
keputusan tersebut, berarti unsur yang terkandung jelas, tepat, dan benar serta
yang dipasang dalam rahim yang relatif lebih efektif bila dibandingkan dengan
metode pil, suntik dan kondom. Efektifitas metode IUD antara lain ditunjukan
dapat dilakukan segera setelah proses persalinan atau dalam waktu 48 jam pasca
persalinan, jika lewat dari waktu tersebut, maka pemakaian AKDR akan ditunda
hingga 6-8 minggu kemudian, karena resiko perforasi atau ekspulsi lebih besar
a. Jenis IUD
1) Copper T
vertikelnya diberi lilitan kawat tembaga halus, Lilitan tembaga halus ini
2) Copper 7
copper T
3) Multi load
IUD ini terbuat dari plastik (polythelin) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Ada tiga jenis ukuran multi load yaitu
4) Lippes loop
1) Keuntungan
a) Efektifitasnya tinggi
terakhir)
2) kerugian
a) Perubahan siklus haid (pada bulan pertama dan akan berkurang setelah
3 bulan)
Kontra indikasi:
riwayat PID akut atau sub akut, riwayat PID tiga bulan terakhir
ektopik
d) Ukuran uterus dengan alat periksa (sonde uterus) berada diluar batas
e) Iud sudah ada dalam uterus dan belum dikeluarkan (Verney helen,
2007)
Indikasi:
a) Usia reproduksi
b) Keadaan nulipara
Efek samping
c) Penyakit radang panggul, dapat terjadi ada wanita dengan IMS, jika
(Saifuddin,2006)
c. Cara pemasangan
2) Teknik pemasangan
lainnya
posisi rahim
pemasangan Copper T
pulang (Prawirohardjo,2006)
2) Akseptor di persilahkan untuk buang air kecil (BAK) terlebih dahulu dan
7) Apabila benang tidak terlihat, masukan sonde sesuai dengan posisi rahim
benturan sonde dengan IUD akan terasa bila IUD terdapat di dalam rahim,
0,5%
1. Infeksi
2. Perforasi
1. Data Subjektif
a. Menunda kehamilan
2. Data Objektif
3. Assesment
Data yang dikumpulkan di interpretasikan untuk menentukan diagnosis,
4. Planning
a. Memberikan konseling pada wanita tingkat keefektifan dan efek samping serta
adalah acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup prakteknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. Mulai dari pengkajian, perumusan diagnose dan atau masalah kebidanan,
1. STANDAR I: Pengkajian
relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien
b. Kriteria pengkajian
penunjang)
dan rujukan
b. Kriteria perencanaan
b. Kriteria
kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapat persetujuan dari klien dan atau
D. Kewenangan Bidan
memberikan:
Pasal 21
memberikan:
berencana: dan
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan jelas mengenai
kebidanan.
rujukan.