Anda di halaman 1dari 21

1

Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan


Software Wingeom

MODUL 1
SISTEM KOORDINAT
KARTESIUS
Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan untuk
menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang
biasa disebut koordinat x (absis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut.
Sistem koordinat ini sangat banyak diterapkan dalam kehidupan nyata. Salah
satu di antaranya, seperti diilustrasikan pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1.
1. Peta Alamat Rumah Buk Dosen Metmatika “A”

Afdhal dan Riska ingin berkunjung ke rumah dosen matematikanya. Namun,


mereka belum tahu alamat rumahnya secara pasti. Ibu dosennya hanya
memberikan informasi bahwa rumahnya berjarak 1,7 km dari Jalan Diponegoro
dan berjarak 2 km dari Jalan Sudirman. Afdhal dan Riska berangkat bersama
dari kampus, mereka menempuh jalan yang berbeda, warna merah adalah rute
perjalanan yang dilalui Afdhal, warna biru adalah rute perjalanan yang dilalui
Riska seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Ternyata Afdhal berhasil
menemukan rumah Bu dosen itu terlebih dahulu. Mengapa Riska lebih lambat

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


2
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

menemukan rumah Bu Dosennya? Permasalahan seperti ini dapat diselesaikan


dengan menggunakan system koordinat.
Suatu garis yang titik-titiknya dikaitkan dengan bilangan-bilangan real
disebut garis bilangan real (atau sumbu real). Skala yang ditempatkan pada
garis bilangan disebut koordinat garis. Bilangan yang menyatakan suatu titik
yang diberikan disebut koordinat titik tersebut, dan titik itu disebut grafik dari
bilangan.
Untuk merepresentasikan titik pada sebuah bidang dengan pasangan
bilangan, maka ditentukan dua garis bilangan bersilangan  dan , dan
tentukan skala pada masing-masing garis itu. Titik potong kedua garis itu
digunakan sebagai titik pusat (titik acuan). Bilangan positif ditempatkan pada
sebelah kanan titik  garis mendatar  dan sebelah atas titik  garis ke
vertikal . Sedangkan bilangan negatif ditempatkan pada sebelah kiri titik 
garis mendatar  dan sebelah bawah titik  garis ke vertikal . Biasanya arah
positif ditandai dengan tanda panah pada garis bilangan. Garis  disebut
sumbu-x dan garis  disebut sumbu-y. Titik  disebut titik pusat koordinat.
Dua garis yang bersilangan itu disebut sumbu koordinat. Sebuah titik di bidang,
biasanya dinayatakan dengan pasangan berurutan , . Bilangan  pada , 
dinamakan absis yang menyatakan jarak titik ,  ke sumbu , dan bialangan
y menyatakan jarak titik (x, y) ke sumbu x. Sebagai contoh, misalkan sebuah
titik 
,  dilukiskan pada Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Menyajikan Titik A (a,b) pada bidang kartesius

Pada Gambar 2, posisi titik A(a, b) adalah berjarak a satuan ke sumbu y, dan
berjarak b satuan ke sumbu x.
Sistem koordinat kartesius dapat pula diperluas pada dimensi-dimensi yang
lebih tinggi, misalnya dimensi 3, dengan menggunakan tiga sumbu koordinat
yang sering disebut sumbu x, sumbu y dan sumbu z.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


3
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Istilah kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus


filsuf dari Perancis Descartes yang perannya besar dalam menggabungkan
aljabar dan geometri (Cartesius adalah nama latin untuk Descartes). Ide dasar
ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes yang
pada bagian kedua dari tulisannya, ia memperkenalkan ide baru untuk
menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah permukaan, dengan
menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu dengan yang lain.
Pada modul 1 ini terdiri atas 2 kegiatan belajar. Tujuan dari kedua kegiatan
belajar ini adalah Anda akan menggambarkan sistem koordinat di bidang dan
di ruang, kemudian menghitung jarak antara dua titik di bidang dan di ruang
dan membedakan sebuah titik yang terletak di antara dua titik lain pada suatu
ruas garis dengan perbandingan : .

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


4
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

KEGIATAN
BELAJAR 1

SISTEM
KOORDINAT
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, mahasiswa diharapkan mampu
menggambarkan dan membedakan sebuah titik yang terletak di bidang dan
di ruang

Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem


koordinat dibidang dan diruang.

A. Sistem Koordinat Tegak Lurus


1.1 Koordinat Kartesius di Bidang
Agar anda dapat memahami cara menentukan koordinat kartesius di
bidang, bacalah ilustrasi dibawah ini.
Ilustrasi 1.1
Pernahkah Anda menggambarkan posisi titik atau objek pada sebuah
permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar satu
dengan yang lain? Perhatikanlah peta pulau jawa berikut ini.
y

B
A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 x
Gambar 1.
1.1 Peta Pulau Jawa

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


5
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Jika garis berarah mendatar adalah sumbu X dan garis berarah vertikal
adalah sumbu Y, maka Kota Jakarta berada pada koordinat berapa? Pilihlah satu
dari empat jawaban di bawah ini.
a. (2, C) c. (2, B)
b. (3, B) d. (9, A)

Dari ilustrasi 1.1 tersebut dengan menggunakan sistem koordinat anda dapat
menentukan letak/ posisi/ koordinat dari suatu wilayah. Agar lebih pahamnya,
lakukanlah kegiatan berikut ini.

Kegiatan 1.1. Menggambarkan


Menggambarkan koordinat Suatu Titik Pada bidang
Misalkan kita ingin menentukan koordinat titik 6, −2. Caranya, lakukanlah
langkah-langkah berikut ini.
1. Gambarlah dua garis yang saling tegak lurus. Garis pertama mendatar
(horizontal) beri nama sumbu X dan garis kedua tegak (vertikal), beri
nama sumbu Y.
2. Beri nama titik 0 pada titik potong dua sumbu tersebut atau sering juga
disebut titik asal/ awal/ pusat (0,0).
3. Dari titik 0 ke kanan atau ke atas disebut arah positif, maka tulis bilangan
real positif 1,2,3, … dengan jarak yang sama. Dari titik 0 ke kiri atau ke
bawah disebut arah negatif, maka tulis pula bilangan real negatif
… , −1, −2, −3 dengan jarak yang sama juga.
4. Buatlah garis putus-putus vertikal yang melalui bilangan real positif (6)
pada sumbu X dan garis putus-putus horizontal yang melalui bilangan real
negatif (−2) pada sumbu Y. Pertemuan antara kedua garis putus-putus
tersebut merupakan koordinat dari titik T(6, −2) tersebut.

Dari kegiatan 1.1 tersebut Anda telah dapat menggambarkan koordinat


suatu titik di bidang (dimensi 2).

CATATAN (1)
Misalkan suatu titik  di bidang di tulis , . Bilangan  pada ,  disebut
absis titik  yang menyatakan jarak titik ,  terhadap sumbu . Bilangan 
pada ,  disebut ordinat titik T yang menyatakan jarak titik T(x, y) terhadap
sumbu Y. Koordinat-koordinat titik T adalah pasangan bilangan terurut (x,y).

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


6
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Sumbu-sumbu datar dan tegak membagi bidang datar menjadi 4 bagian/daerah


yang masing-masing disebut kuadran.
Sebuah titik T(x, y) terletak pada:
• kuadran I : jika absis x > 0, dan ordinat y > 0, atau Tx, y| > 0,  > 0.
• kuadran II:. Jika absis x < 0, dan ordinat y > 0, atau Tx, y| < 0,  > 0
• kuadran III : Jika absis x < 0, dan ordinat y < 0, atau Tx, y| < 0,  < 0
• kuadran IV: Jika absis x > 0, dan ordinat y < 0, atau Tx, y| > 0,  < 0.
Y
Kuadran II: Kuadran I

 < 0"  > 0"


! !
>0 >0
X
Kuadran II: Kuadran II:

 < 0"  > 0"


! !
<0 <0

Gambar 1.2 kuadran di bidang


Perhatikan masalah 1.1 di bawah ini, jika memungkinkan berikan penyelesaian
yang berbeda terhadap masalah tersebut.
Masalah 1.1
Gambarlah sepasang sumbu koordinat dan gambarlah titik-titik dengan
koordinat A(3, 2), B(−2, 4), C(−4, 2), dan D(−2, -3), serta tuliskan koordinat-
koordinatnya di samping titik-titik tersebut.
Penyelesaian
Diskusikan dengan teman kelompok anda hasil temuan di bawah ini. Coba anda
perhatikan dan pahami, serta adakah anda punya temuan lain terhadap masalah
tersebut? Jika ada tuliskan dalam lembar kegiatan kelompok anda.
Sesuai dengan kegiatan 1.1 kita dapat menyelesaikan masalah 1.1 tersebut
dengan mengikuti langkah-langkah pada kegiatan 1.1, sehingga diperoleh
gambar sebagai berikut.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


7
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Gambar 1.3 Jawaban Masalah 1.1

1.2 Koordinat Kartesius di Ruang


Lakukanlah kegiatan 1.2 berikut ini agar Anda dapat menentukan
koordinat kartesius di ruang (dimensi 3).
Kegiatan 1.2.
1.2. Menggambarkan koordinat koordinat suatu titik pada ruang
Andaikan kita ingin menggambarkan koordinat suatu titik T6, 2, 3. Caranya,
lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1. Gambarlah tiga buah garis yang saling tegak lurus. Garis pertama dibuat
mendatar (horizontal) dan beri nama sumbu Y. Garis kedua dibuat tegak
(vertikal) dan beri nama sumbu ZZ. Sedangkan garis ketiga dibuat miring
memotong kedua sumbu Y dan sumbu Z dan diberi nama sumbu x.
2. Beri nama titik  pada perpotongan ke tiga sumbu tersebut. Titik O ini
sering disebut dengan titik asal/ awal/ pusat (0,0,0).
3. Dari titik 0 pada sumbu  yang mengarah miring ke Anda, pada sumbu Y
ke kanan, dan pada sumbu # ke atas disebut arah positif, maka tulis
bilangan real positif 1, 2, 3, … dengan jarak yang sama. Dari titik 0 pada
sumbu X yang miring berlawanan arah dengan Anda, pada sumbu # ke
bawah, dan pada sumbu Y ke kiri disebut arah negatif, maka tulis pula
bilangan real negatif 0, −1, −2, −3 …, dengan jarak yang sama juga.
(Bolehkah satuan jarak bilangan antara sumbu berbeda? Jawabannya boleh.
Kenapa?)
4. Letakkan pena Anda pada bilangan 6 di sumbu , lalu jalankan pena
tersebut ke kanan sejajar dengan sumbu Y sejauh 2 satuan. Selanjutnya
jalankan pena Anda tersebut ke atas sejauh 3 satuan.
5. Dari langkah 4 tersebut maka titik terakhir pada pena Anda tersebut adalah
merupakan tempat atau posisi dari titik 6,2,3.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


8
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Dari kegiatan 1.2 tersebut Anda telah dapat menggambarkan koordinat suatu
titik di ruang (dimensi 3).

CATATAN (2)(2)
Misalkan sebuah titik di ruang dinyatakan dengan titik , , $. Bilangan 
pada , , $ disebut absis titik , , $ yang menyatakan jarak titik T(x, y, z)
ke bidang YOZ. Bilangan y pada , , $ disebut ordinat titik , , $ yang
menyatakan jarak titik , , $ ke bidang XOZ. Bilangan z pada , , $
disebut aplikat titik , , $ yang menyatakan jarak titik , , $ ke bidang
. Ketiga sumbu , sumbu , dan sumbu # membagi ruang atas tiga bidang
koordinat, yaitu bidang  yang dibentuk oleh perpotongan sumbu  dengan
sumbu , bidang # yang dibentuk oleh perpotongan sumbu  dengan sumbu
#, dan bidang # yang dibentuk oleh perpotongan sumbu  dengan sumbu #.
Gambar 1.4 adalah satu bentuk penggambaran ke tiga sumbu koordinat di
ruang dimensi tiga.

Gambar 1.4 Sistem koordinat kartesius di ruang

Ketiga bidang , #, dan # membagi ruang menjadi 8 bagian/daerah
yang masing-masing disebut oktan. Suatu titik , , $ di ruang dimensi tiga
dikatakan terletak pada:
• Oktan I : jika absis x > 0, ordinat y > 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| > 0,  > 0, $ > 0
• Oktan II : jika absis x < 0, ordinat y > 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| < 0,  > 0, $ > 0
• Oktan III : jika absis x < 0, ordinat y < 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| < 0,  < 0, $ > 0.
• Oktan IV : jika absis x > 0, ordinat y < 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| > 0,  < 0, $ > 0

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


9
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

• Oktan V : jika absis x > 0, ordinat y > 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| > 0,  > 0, $ < 0.
• Oktan VI : jika absis x < 0, ordinat y > 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| < 0,  > 0, $ < 0
• Oktan VII : jika absis x < 0, ordinat y < 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| < 0,  < 0, $ < 0
• Oktan VIII : jika absis x > 0, ordinat y < 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| > 0,  < 0, $ < 0.

Gambar 1.4 Pembagian Bidang Sistem koordinat kartesius di ruang

Perhatikan masalah 1.2 di bawah ini, jika memungkinkan berikan penyelesaian


yang berbeda terhadap masalah tersebut.

Masalah 1.2
Gambarlah sumbu-sumbu koordinat dan gambarlah titik-titik dengan koordinat
A(3, 2, 2), B(−2, 4, −3), C(−4, 2, 1), dan D(−2, −3, −2), serta tuliskan koordinat-
koordinatnya di samping titik-titik tersebut.
Penyelesaian
Diskusikan dengan teman kelompok anda hasil temuan di bawah ini. Coba anda
perhatikan dan pahami, serta adakah anda punya temuan lain terhadap masalah
tersebut? Jika ada tuliskan dalam lembar kegiatan kelompok anda.
Sesuai dengan kegiatan 1.2 kita dapat menyelesaikan masalah 1.2 tersebut
dengan mengikuti langkah-langkah pada kegiatan 1.2, sehingga diperoleh
gambar sebagai berikut.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


10
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Gambar 1.5 Jawaban Masalah 1.2

B. Persamaan Bidang Rata Sejajar Bidang Koordinat


Lakukanlah kegiatan 1.3 berikut ini agar anda dapat menentukan persamaan
bidang rata sumbu koordinat
Kegiatan 1.3.
1.3. Menentukan persamaan bidang rata sejajar
sejajar bidang koordinat
Untuk menentukan persamaan bidang rata sejajar bidang koordinat lakukanlah
langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah 8 titik pada ruang sehingga titik-titik tersebut merupakan titik-titik
sudut dari balok T(ABCDEFGH), dimana titik-titik tersebut bercirikan
sebagai berikut.
a. titik A(x,0,0) yang mempunyai ordinat y = 0 dan aplikat z = 0
sehingga titik tersebut berada pada sumbu X.
b. titik B(x,y,0) yang mempunyai aplikat z = 0, sehingga titik tersebut
berada pada bidang XOY.
c. Titik C(0,y,0) yang mempunyai absis x = 0 dan aplikat z = 0,
sehingga titik tersebut berada pada sumbu Y.
d. Titik D(0,0,0) yang mempunyai x = y = z = 0, sehingga titik tersebut
berada pada titik asal.
e. Titik E(x,0,z) yang mempunyai y = 0, sehingga titik tersebut berada
pada bidang XOZ
f. Titik F(x,y,z) yang titik tersebut sejajar sumbu Y dengan titik E dan
tegak lurus sumbu Z dengan titik B sehingga titik tersebut sama
panjang dengan garis AE.
g. Titik G(0,y,z) yang mempunyai x = 0, sehingga titik tersebut berada
pada bidang YOZ
h. Titik H(0,0,z) yang mempunyai x = y = 0 sehingga titik tersebut
berada pada sumbu Z.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


11
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

2. Dari ciri-ciri titik di atas Anda dapat menggambar sebuah balok bukan?
3. Coba bandingkan hasil gambar yang Anda buat dengan gambar teman di
samping Anda, apakah sama atau berbeda?
Setelah melakukan kegiatan di atas, selanjutnya kerjakanlah latihan berikut ini.

Rangkuman

1. Sistem koordinat kartesius pada bidang (dimensi 2) ditentukan dari dua garis
XY yang saling tegak lurus. Garis X yaitu garis yang mendatar (horizontal)
disebut absis dan garis Y yaitu garis yang tegak (vertikal) yang disebut
ordinat, serta 0 adalah titik potong dari sumbu XY.
Y

2. Koordinat kartesius di bidang terdiri atas 4 kuadran.


Y
Kuadran II: Kuadran I

 < 0"  > 0"


! !
>0 >0
X
Kuadran II: Kuadran II:

 < 0"  > 0"


! !
<0 <0

3. Sistem koordinat kartesius pada ruang (dimensi 3) ditentukan dari tiga garis
XYZ yang saling tegak lurus. Garis X yaitu garis yang memotong sumbu Y
dan Z disebut absis dan garis Y yaitu garis yang mendatar (horizontal)
disebut ordinat dan garis Z yaitu garis yang tegak (vertikal) yang disebut
aplikat, serta 0 adalah titik potong dari sumbu XYZ.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


12
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

4. Koordinat kartesius di bidang terdiri atas 8 oktan, yaitu


Oktan I : jika absis x > 0, ordinat y > 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| > 0,  > 0, $ > 0
Oktan II : jika absis x < 0, ordinat y > 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| < 0,  > 0, $ > 0
Oktan III : jika absis x < 0, ordinat y < 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| < 0,  < 0, $ > 0.
Oktan IV : jika absis x > 0, ordinat y < 0, dan aplikat z > 0 atau
Tx, y, z| > 0,  < 0, $ > 0
Oktan V : jika absis x > 0, ordinat y > 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| > 0,  > 0, $ < 0.
Oktan VI : jika absis x < 0, ordinat y > 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| < 0,  > 0, $ < 0
Oktan VII : jika absis x < 0, ordinat y < 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| < 0,  < 0, $ < 0
Oktan VIII : jika absis x > 0, ordinat y < 0, dan aplikat z < 0 atau
Tx, y, z| > 0,  < 0, $ < 0.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


13
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

KEGIATAN
BELAJAR 2

JARAK DUA
TITIK
Setelah mempelajari kegiatan belajar 2 ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. menghitung jarak dua titik di bidang,
2. menghitung jarak dua titik di ruang,
3. menentukan koordinat titik pada ruas garis dengan perbandingan m:n.

A. Jarak Dua Titik di Bidang


Agar anda dapat memahami bagaimana cara menentukan jarak dua titik
di bidang, bacalah ilustrasi di bawah ini.
Ilustrasi 2.1
Perhatikanlah gambar 2.1 berikut ini.

Gambar 2.1. Tiga anak berdiri membentuk segitiga siku-


siku-siku

Pada gambar 2.1 tersebut pernahkan anda mengukur berapa jarak yang antara
orang A dengan orang B? Untuk menjawab pertanyaan ilustrasi 2.1 tersebut bias
diselesaikan dengan menggunakan rumus jarak dua titik di bidang. Untuk
menemukan rumus jarak dua titik di bidang, lakukanlah kegiatan 2.1 di bawah
ini.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


14
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Kegiatan 2.1. Menentukan jarak dua titik di bidang


Untuk menentukan jarak antara titik P(x1, y1) dan Q(x2, y2) lakukanlah langkah-
langkah berikut ini.
1. Buatlah sistem koordinat kartesius pada bidang XY (dimensi 2).
2. Buatlah tiga titik berupa segitiga siku-siku, yang semua titik tersebut berada
pada kuadran I.
3. Beri nama segitiga tersebut segitiga PQR, dimana titik tersebut yaitu titik
P(x1, y1), titik Q yaitu Q(x2, y2) dan titik R adalah titik R(x2, y1) atau R(x1, y2)
dengan titik R sebagai titik sudut siku-siku.
4. Kita akan peroleh
|&'| = |) − * |
|'+| = |) − * |
5. karena ∆ PRQ merupakan segitiga siku-siku di R maka kita bisa
menggunakan Teorema Phytagoras yaitu:
|&+|) = |&'|) + |'+|)
|&+|) = ) − * ) + ) − * )
&+ = .) − * ) + ) − * )
6. sehingga kita peroleh jarak antara titik P(x1,y2) ke Q(x2,y2) adalah
/0 = .12 − 13 2 + 42 − 43 2 …(1)
Dari kegiatan 2.1 tersebut anda telah memperoleh rumus jarak antara dua
buah titik di bidang, selanjutnya pelajarilah masalah 2.1 berikut ini.

Masalah 2.1
Tentukan jarak antara titik A(4,-7) dan B(-1,5).
Penyelesaian
Diskusikan dengan teman kelompok anda hasil temuan di bawah ini. Coba anda
perhatikan dan pahami, serta adakah anda punya temuan lain terhadap masalah
tersebut? Jika ada tuliskan dalam lembar kegiatan kelompok anda.
Dari kegiatan 2.1 kita dapat menyelesaikan permasalahan 2.1 dengan
menggunakan rumus pada persamaan (1) tersebut, sehingga diperoleh
5 = .) − * ) + ) − * )
5 = .−1 − 4) + 5 − −7)
5 = √25 + 144
5 = √169
5 = 13
Jadi, jarak antara titik A ke B adalah 13.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


15
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

B. Jarak Dua Titik di Ruang


Lakukanlah kegiatan 2.2 di bawah ini agar anda dapat menetukan jarak dua titik
di ruang.
Kegiatan 2.2. Menentukan jarak dua titik di ruang
Untuk menentukan jarak antara titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2) lakukanlah
langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah sistem koordinat kartesius pada bidang XYZ (dimensi 3).
2. Buatlah bangun datar berupa balok, yang semua titik tersebut berada pada
oktan I.
3. Beri nama titik balok tersebut dengan titik ABCPQDEF dengan titik P
terhubung pula dengan titik B dan titik Q.
4. Kita akan peroleh
|& | = |) − * |
| 5| = |) − * |
|5+| = |$) − $* |
5. Berdasarkan Teorema Phytagoras maka diperoleh PB2 = PA2 + AB2, karena QB
⊥ bidang ABCP, berarti QB ⊥ PB sehingga diperoleh:
PQ2 = PB2 + BQ2
PQ2 = PA2 + AB2 + BQ2
PQ2 = ) − * ) + ) − * ) + $) − $* )
6. Sehingga diperoleh jarak antara titik P(x1,x2,x3) dan Q(y1,y2,y3) adalah
/0 = .12 − 13 2 + 42 − 43 2 + <2 − <3 2 …(2)
7. selanjutnya jika jarak antara titik asal O(0,0,0) ke titik P(x1,x2,x3) maka
diperoleh persamaan:
=/ = .13 2 + 43 2 + <3 2 …(3)

Dari kegiatan 2.2 tersebut anda telah memperoleh rumus jarak antara dua
buah titik di ruang, selanjutnya pelajarilah masalah 2.2 berikut ini.

Masalah 2.2
Tentukan jarak antara titik P(1,2,2) dan Q(3,5,4) pada gambar di bawah ini.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


16
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Gambar 2.2. Balok pada ruang (dimensi 3)

Penyelesaian
Diskusikan dengan teman kelompok anda hasil temuan di bawah ini. Coba anda
perhatikan dan pahami, serta adakah anda punya temuan lain terhadap masalah
tersebut? Jika ada tuliskan dalam lembar kegiatan kelompok anda.
Dari kegiatan 2.2 kita dapat menyelesaikan permasalahan 2.2 dengan
menggunakan rumus pada persamaan (2) tersebut, sehingga diperoleh
Titik A(1,2,2) dan B(3,5,4)
Jarak PA = 2, jarak AB = 3 dan jarak BQ = 2
PQ2 = PB2 + BQ2
PQ2 = PA2 + AB2 + BQ2
PQ2 = 22 + 32 + 22
PQ2 = 4 + 9 + 4
&+ = √17
Jadi, jarak antara titik P ke Q adalah √17.

C. Koordinat Titik yang Membagi Ruas


Ruas Garis PQ Atas Perbandingan m : n
2.1 Pembagian Luas Garis dalam Bidang
lakukanlah kegiatan 2.3 di bawah ini agar anda dapat menetukan pembagian
luas garis dalam bidang.
Kegiatan 2.2. Pembagian luas garis dalam bidang
Untuk menentukan koordinat suatu titik T yang terletak pada garis AB
sehingga AT : TB = m : n, maka lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah sistem koordinat kartesius di bidang XY (dimensi 2).
2. Buatlah 3 titik ATB dengan A(x1,y1) dan B(x2,y2) dan T(xt,yt) terletak pada
garis AB sehingga AT : TB = m : n, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


17
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Gambar 2.3. Garis AB pada bidang (dimensi 2)

3. Selanjutnya, Perhatikan ∆AT1T dan ∆AB1B. Karena ∆AT1T sebangun dengan


∆ AB1B maka mengakibatkan AT : AB = RR1 : BB1, sehingga
 − *
=
+ ) − *
) − *  =  +  − * 
) − * =  − * +  − *
 +  = ) + *
 +  = ) + *
) + *
 =
+
4. Selanjutnya dengan cara yang sama, AT : AB = AT1 : AB1
 − *
=
+ ) − *
) − *  =  +  − * 
) − * =  − * +  − *
 +  = ) + *
 +  = ) + *
) + *
 =
+
5. Dari langkah 3 dan 4 diperoleh koordinat titik T adalah
?@A B C@D ?EA B CED
,  = > ?BC
, ?BC
F
…(4)

6. Jika T’ berada di tengah-tengah garis AB maka T membagi AB atas


perbandingan m : n = 1 : 1 sehingga diperoleh koordinat titik T adalah
@A B @D EA B ED
,  = > , F
) ) …(5)

Dari kegiatan 2.3 tersebut anda telah memperoleh rumus koordinat titik T
di bidang, selanjutnya pelajarilah masalah 2.3 berikut ini.
Masalah 2.3
Tentukan titik P yang terletak pada AB dengan A(-5, 1) dan B(3, -5), sehingga
AP : PB = 3 : 5.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


18
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Penyelesaian
Diskusikan dengan teman kelompok anda hasil temuan di bawah ini. Coba anda
perhatikan dan pahami, serta adakah anda punya temuan lain terhadap masalah
tersebut? Jika ada tuliskan dalam lembar kegiatan kelompok anda.
Dari kegiatan 2.3 kita dapat menyelesaikan permasalahan 2.3 dengan
menggunakan rumus pada persamaan (4) tersebut, dengan diketahui m = 3 dan
n = 5 sehingga diperoleh
) + * ) + *
&= G , H
+ +
33 + 5−5 3−5 + 51
&= I , J
3+5 3+5
−16 −10
&= G , H
8 8
5
& = G−2, − H.
4
Setelah memahami masalah di atas, lanjutkanlah dengan mempelajari
pembagian luas garis dalam ruang di bawah ini.

2.2.
2.2. Pembagian Luas Garis dalam Ruang
lakukanlah kegiatan 2.4 di bawah ini agar anda dapat menetukan pembagian
luas garis dalam ruang.
Kegiatan 2.3. Pembagian luas garis dalam ruang
Untuk menentukan koordinat suatu titik R yang terletak pada garis PQ
sehingga PR : RQ = m : n, maka lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
1. Buatlah sistem koordinat kartesius di bidang XYZ (dimensi 3).
2. Buatlah dua buah titik sembarang yaitu titik P(x1,y1,z1) dan Q(x2,y2,z2). Titik
R terletak pada garis PQ, sedemikian sehingga PR : RQ = m : n, seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


19
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

Gambar 2.4. Titik R memotong garis AB

3. Proyeksikan garis PQ terhadap bidang XOY dengan hasil proyeksinya P’Q’.


4. Buat garis yang melalui R sejajar dengan P’Q’ (AB // P’Q’).
5. Perhatikan ∆ PAR dan ∆ BQR. Karena ∆ PAR sebangun dengan ∆ BQR maka
mengakibatkan PA : BQ = PR : RQ, sehingga diperoleh
$L − $*
=
$) − $L 
$) − $L  = $L − $* 
$) − $L = $L − $*
$L + $L = $) + $*
$L  +  = $) + $*
$) + $*
$L =
+
6. Dengan cara yang sama, jika garis PQ diproyeksikan ke bidang ZOX maka
diperoleh persamaan
) + *
L =
+
7. Dan jika garis PQ diproyeksikan ke bidang YOZ maka diperoleh persamaan:
) + *
L =
+
8. Sehingga diperoleh koordinat titik R adalah
) + * ) + * $) + $*
'L , L , $L  = G , , H
+ + +
9. Jika R’ berada di tengah-tengah garis PQ maka R membagi PQ atas
perbandingan m : n = 1 : 1 sehingga diperoleh koordinat titik R adalah
@A B @D EA B ED MA B MD
'L , L , $L  = > , , F
) ) ) …(6)

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


20
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

10. Jika m : n = k, maka m = nk sehingga diperoleh persamaan koordinat titik R


adalah
N@A B @D NEA B ED NMA B MD
'L , L , $L  = > *BN
, *BN
, *BN
F , OP

Q ≠ −1 …(7)
CATATAN (1)
Syarat :
• Jika k > 0 maka R terletak di antara P dan Q.
• Jika -1 < k < 0 maka R terletak di perpanjangan QP (pada pihak P).
• Jika k = -1 maka menunjukkan suatu titik di tak berhingga.
• Jika k < -1 maka R terletak di perpanjangan PQ (pada pihak Q).

Dari kegiatan 2.4 tersebut anda telah memperoleh rumus koordinat titik R
di ruang, selanjutnya pelajarilah masalah 2.4 berikut ini.
Masalah 2.4
Tentukan koordinat titik R sehingga membagi PQ dengan P(-4, 2,1), Q(6,4,2)
dibagi atas -2 : 1
Penyelesaian
Dari kegiatan 2.4 kita dapat menyelesaikan permasalahan 2.4 dengan
menggunakan rumus pada persamaan (6) tersebut, dengan diketahui m = -2 dan
n = 1 sehingga diperoleh
−2
Q= = = −2
 1
Q) + * Q) + * Q$) + $*
'= G , , H
1+Q 1+Q 1+Q
−26 + −4 −24 + 2 −22 + 1
'= I , , J
1 + −2 1 + −2 1 + −2
−16 −6 −3
'= G , , H
−1 −1 −1
' = 16, 6, 3.
Karena k = -2 berarti titik R terletak di perpanjangan PQ (pada pihak Q).
Selanjutnya, kerjakanlah latihan 2 di bawah ini untuk mencoba menyelesaikan
sendiri persoalan yang diberikan.

Rangkuman

1. Jarak antara 2 titik, misalkan titik &13 , 43  ke +12 , 42  adalah


/0 = .12 − 13 2 + 42 − 43 2
2. Jarak antara 2 titik, misalkan titik &13 , 43 , <3  ke +12 , 42 , <2  adalah
/0 = .12 − 13 2 + 42 − 43 2 + <2 − <3 2

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]


21
Modul Geometri Analitik Berbasis Kontruktivisme dengan
Software Wingeom

3. Jika titik asal O(0,0,0) ke titik &13 , 12 , 1S  diperoleh persamaan


=/ = .13 2 + 43 2 + <3 2
4. Koordinat titik T yang terletak pada garis AB sehingga AT : TB = m : n
adalah
) + * ) + *
,  = G , H
+ +
5. Jika T’ berada di tengah-tengah garis AB maka T membagi AB atas
perbandingan m : n = 1 : 1 sehingga diperoleh koordinat titik T adalah
) + * ) + *
,  = G , H
2 2
6. Koordinat titik R yang terletak pada garis PQ sehingga PR:RQ=m:n adalah
) + * ) + * $) + $*
'L , L , $L  = G , , H
+ + +
7. Jika R’ berada di tengah-tengah garis PQ maka R membagi PQ atas
perbandingan m : n = 1 : 1 sehingga diperoleh koordinat titik R adalah
) + * ) + * $) + $*
'L , L , $L  = G , , H
2 2 2
8. Jika m : n = k, maka m = nk sehingga diperoleh persamaan koordinat titik R
adalah
Q) + * Q) + * Q$) + $*
'L , L , $L  = G , , H , OP

Q ≠ −1
1+Q 1+Q 1+Q

[Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat]

Anda mungkin juga menyukai