Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

MIKROBIOLOGI

Nama : Lili Setyarini

NPM : 1706032660

Dosen Pengampu : Siswati Setiasih, M.Si.

Dra. Sri Handayani, M. Biomed.

DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK
A. Louis Pasteur (1861)

 Adalah sosok yang mendeteksi prinsip dari vaksinasi


 Mengembangkan vaksin untuk melawan antraks dan rabies
 Dapat menemukan bahwa fermentasi alcohol akan terjadi ketika ada Ragi Laktat yang akan
mengubah gula menjadi asam laktat, membantah teori fermentasi alcohol terjadi karena
dekomposisi.
 Dapat menemukan bahwa mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit
 Dapat menemukan mikroba yang dapat melakukan fermentasi
 Dapat menemukan pasteurization, sebuah metode untuk sterilisasi makanan dari bakteri
dan jamur.
 Teori Pasteur banyak yang bertentangan dengan generasi spontan, sehingga mendapat
kritik dari ilmuan lainnya.
 Untuk melawan teori generasi spontan, ia bereksperimen dengan sebuah botol leher bebek
(Bottle en col de cygne). Botol berisi liquid yang dapat difermentasi dipanaskan, lalu dibuat
3 situasi: dibiarkan, dicopot lehernya, dan dimiringkan. Dari ketiga eksperimen, botol yang
dibiarkan tidak muncul bakteria, sisanya muncul yang membuktikan organisme hidup
muncul dari luar, bukan dari liquid itu sendiri.Eksperimen tersebut menjadi eksperimen
penyangkal teori generasi spontan yang paling penting.

B. Edward Jenner (1796)

 Memelopori pemberantasan penyakit cacar


 Pencetus inovasi imunisasi
 Dikenal sebagai pencipta vaksin cacar, vaksin pertama di dunia dan juga disebut sebagai
“the father of immuniology”.
 Edward Jenner berspekulasi bahwa cacar pada sapi berasal dari penyakit kuda yang
berpindah ke sapi melalui pekerja, lalu membentuk menjadi cacar sapi. Jenner mengamati
bahwa para pekerja imun terhadap cacar (smallpox) setelah terinfeksi cacar sapi (cowpox),
dari hal tersebut Jenner berspekulasi cacar sapi (cowpox) melindungi mereka dari cacar
(smallpox). Jenner mengetes hipotesisnya dengan cara inokulasi subjeknya dengan cacar
sapi, lalu setelah beberapa hari diberikan “variolous material”, dengan hipotesisnya cacar
(smallpox) lebih berbahaya daripada variolation dan cacar sapi (cowpox) lebih tidak
berbahaya daripada variolation. Dari eksperimennya terbukti bahwa orang yang terinfeksi
cacar sapi (cowpox) akan ikut terimun dari virus cacar (smallpox), yang membuktikan
bahwa orang dapat menumbuhkan imun tanpa harus kontak virus terkait dan terekspos dari
bahaya yang lebih parah dengan menggunakan virus yang lebih tidak berbahaya.

C. Golden Age of Microbiology

1. Robert Koch

 Menciptakan postulat Koch


 Membuktikan bakteri bakteri penyebab antraks, septicaemia, tuberkolosis, dan kolera
 Membuktikan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu
 Penemu agen spesifik penyebab penyakit menular seperti TBC, Kolera, dan Antraks, dan
dianggap sebagai pendiri utama Bakteriologi Modern, dengan nama panggilan populernya
“the father of microbiology”. Poin lahirnya bakteriologi modern adalah pada saat ia
menemukan Bacillus Anthracis, sebuah bakteri yang menyebabkan penyakit Antraks.
Orang pertama yang menggunakan oil immersion lens dan sebuah condenser untuk melihat
objek kecil, dan ia pun juga orang pertama yang dapat secara efektif menggunakan
microphotography untuk pengamatan mikroskopik.

Publikasinya pada 1877 berisi fotografi pertama pada sebuah bakteri yang menunjukkan
struktur bakteri antraks, menunjukkan bahwa adanya formasi spora yang dimana pada
kondisi optimal akan aktif dan menghasilkan penyakit.Penemuan ini menolak teori
generasi spontan dan mendukung germ theory of desease.

2. Joseph Lister (1865)

 Seorang pelopor penggunaan antiseptic pada operasi.


 Pada tahun 1865, Lister sukses menggunakan fenol untuk disinfektan pada operasi dengan
hasil tidak terjadi infeksi dan tidak muncul nanah.Semenjak itu, Lister selalu mengintruksi
seluruh bawahannya untuk mencuci tangan mereka sebelum dan sesudah operasi dengan
larutan 5% fenol dan juga alat-alat dicuci dengan larutan 5% fenol. Dengan penemuan ini,
operasi menjadi lebih aman dengan menurunkan resiko infeksi
pasca operasi.

3. Martinus Beijerinck (1884-1885)

 Adalah salah satu penemu dari ilmu pengetahuan virus dan mikrobiologi lingkungan, dan
mendapat kredit dalam penemuan virus pertama yang disebut Contagium vivum fluidum.
 Ia mempublikasikan hasil eksperimennya yang mendemonstrasikan bahwa tobacco mosaic
disease disebabkan oleh sebuah agen penginfeksi yang lebih kecil daripada bakteri. Agen
yang lebih kecil tersebut ia namakan Contagium vivum fluidium yang artinya cairan hidup
menular. Cairan tersebut setelah diteliti lebih lanjut oleh Wendell Stanley ditemukan
bahwa itu adalah sebuah virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).
 Merupakan orang pertama yang menyadari bahwa virus mereproduksi entitas yang berbeda
dari organisme lain

4. Paul Ehrlich (1910)

 Adalah seorang ilmuan yang bergerak pada ilmu hematologi, immunologi, dan antimikroba
kemoterapi.
 Penemuan utamanya adalah penemuan Gram Straining, sebuah tehnik untuk
mengklasifikasi antara gram-positive bacteria dan gram-negative bacteria sekaligus
menemukan penyembuhan penyakit syphilis. Penemuan yang ia kembangkan
memungkinkan untuk membedakan berbagai jenis sel darah, yang dimana hal tersebut
menghasilkan kemampuan untuk mendiagnosis berbagai penyakit darah.
 Labnya menemukan arsphenamine, obat efektif pertama yang dapat menyembuhkan
syphilis, yang sekaligus menamakan konsep kemoterapi. Ia juga mempopulerkan konsep
magic bullet, dimana magic bullet adalah sebuah metode untuk membunuh sebuah mikroba
tanpa merusak bagian tubuh lainnya. Mengembangkan prinsip hematologi dan imunologi
modern dengan menjelaskan berbagai subset leukosit dan sel prekursornya Berkontribusi
dalam klasifikasi beragam mikroba. Mengembangkan teknik pewarnaan pewarna tingkat
lanjut dan untuk mengadaptasi teknik ini dalam bentuk yang lebih baik ke berbagai sistem
sel dan organisme
5. Alexander Fleming (1928)

 Menemukan antibiotic pertama yaitu penisilin yang dapat digunakan sebagai agen terapi
untuk melawan sejumlah besar penyakit bakteri.
 E. Alexander Fleming (1928) adalah seorang fisikawan dan ahli mikrobiologi yang
pertama kali menemukan sebuah antibiotic yang efektif, yang dia namakan penicillin. Pada
saat ia akan berlibur, ia menginokulasi staphylococci pada sebuah piring kultur dan
ditinggal pada sudut labnya.Setelah ia kembali dari liburannya, ia menemukan bahwa salah
satu kulturnya terkontaminasi oleh sebuah fungus, yang selanjutnya koloni staphylococci
yang ia inokulasi sebelumnya disekeliling fungus tersebut telah hancur, sedangkan koloni
lainnya yang berada jauh tetap normal. Fungus tersebut ternyata setelah diteliti
menghasilkan sebuah zat antibakteri. Diteliti lebih lanjut bahwa zat tersebut dapat berefek
pada gram-positive pathogens. Zat yang dihasilkan tersebut lalu dinamakan penicillin dan
yang selanjutnya digunakan sebagai antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai