Anda di halaman 1dari 2

NARASI OPENING VIRTUAL TOUR

Potensi wisata alam yang ada di desa bulakan cukup banyak di antara lain seperti Objek Wisata
Candi Batur, Hutan Romantis, Telaga Dawuhan, dan lain-lain
- ” OBJEK WISATA CANDI BATUR”
Tempat ini sangat cocok bagi para wisatawan dan para pengguna jalan yang ingin
beristirahat di karenakan lokasi candi batur sangat strategis yaitu terletak persis di pinggir
jalan provinsi penghubung antara wilayah eks Karisidenan Pekalongan (Pemalang/Pantura)
dengan wilayah eks Karisidenan Banyumas (Banyumas/Purwokerto) di objek wisata ini
para pengunjung bisa beristirahat sambil melihat dan bercengkrama dengan satwa liar
namun jinak yang ada disitu yaitu monyet-monyet ekor panjang sambil memberi makanan
untuk monyet itu. Di objek wisata ini juga terdapat hutan desa yang didalamnya banyak
jenis tumbuhan langka yang bisa dijadikan objek penelitian dan edukasi, di samping itu
hutan di objek wisata ini juga merupakan sumber air bersih yang di konsumsi oleh warga
desa setempat dari semenjak dahulu dan tidak pernah kering hingga sekarang, oleh sebab
itu karena kelestarian alam dan juga mata air-mata air yang tetap terjaga kelestarianya
hingga sekarang maka Desa ini pada tahun 2020 mendapatkan penghargaan utama sebagai
Kampung Proklim tingkat nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup.

- ”TELAGA DAWUHAN”
Objek wisata ini berada di wilayah tengah desa dan mempunyai potensi wisata alam yang
cukup bagus dikarenakan telaga ini di kelilingi oleh area persawahan dan dari tempat ini
terlihat pula pemandangan Gunung Slamet yang menjulang tinggi sehingga menjadikan
lokasi tersebut terlihat indah, dan lokasi tersebut juga menjadi area pemandian warga di
sekitar karena airnya yang jernih dan cukup luas sehingga ketika sore banyak anak-anak
atau warga yang bermain air juga memancing di tempat ini.

- ”HUTAN ROMANTIS”
Objek wisata ini berlokasi di sebelah timur wilayah desa, tempat ini sangat cocok untuk
anak muda atau keluarga yang ingin berefresing bersantai-santai dengan pemandangan
alam dan pepohonan hutan pinus pada saat ini lokasi tersebut sudah mulai di kembangkan
fasilitas-fasilitasnya seperti offroad , ATV , rumah pohon dll .dan sempat banyak pengunjung
yang banyak berkunjung ke tempat tersebut untuk berkemah dengan tetap menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan.
NARASI TAMPILAN BUDAYA VIRTUAL TOUR
TARI NANAS MADU
Diciptakan oleh creator tari muda kelahiran 1 September 1993 bernama Tri Hina Windi Asih
seorang Sarjana Pendidikan Seni Tari warga asli Desa Bulakan Kecamatan Belik yang mana desa
ini merupakan salah satu desa di Kawasan Desa Wisata Nanas Madu Pemalang.
Ringkasan Singkat : Tari Nanas Madu adalah sebuah ide karya tari kreasi baru berpijak dari
tradisi. Tari Nanas Madu terinspirasi dari aktifitas para petani lokal nanas madu saat melakukan
aktifitasnya bercocok tanam nanas madu di kawasan Desa wisata nanas madu, Kecamatan Belik,
Kabupaten Pemalang.
Ragam yang diciptakan merupakan gambaran gerak setiap tahapan kerja yang dilakukan
oleh para Petani Nanas di Desa Beluk. Dengan gerak-gerak yang sedehana, serta berpakaian
sederhana layaknya seorang petani, para penari berlenggak lenggok mengikuti irama musik
gending Nanas Madu. Didukung dengan properti yang digunakan dalam berkebun yaitu
Keranjang buah. Sebait lirik lagu jawa yang mengiringi gerak tari nans madu ini adalah :
“Kuning-Kuning lir kencana sinanglir, Nanas Madu wancine kemuning, Nyoto hamiroso..
segere.. tanpo tanding” yang menggambarkan betapa sangat unik, enak, manis dan
menyegarkan rasa dari nanas madu yang ditanam petani sehingga menjadi produk pertanian
unggulan di kabupaten Pemalang dan sudah menjadi ikon buah yang telah terkenal di mana-
mana.
Tarian ini dibawakan oleh sekelompok penari perempuan, dengan konsep gerakan tari
sederhana namun rampak dan penuh makna. Diharapkan melalui tari Nanas Madu ini dapat
memperlihatkan kepada masyarakat bagaimana kehidupan para Petani Nanas, dan nilai-nilai
luhur yang dapat dipelajari dari nilai-nilai norma yang baik dari masyarakat pedesaan di
kawasan desa wisata nanas madu Pemalang khususnya para petani nanas madu diantaranya
adalah gambaran masyarakat desa yang selalu mengutamakan tenggang rasa antar warga,
gotong-royong, mencintai lingkungan yang bersih, giat bekerja di kebun, membangun desanya
menjadi desa mandiri dan berswadaya (hasil pertanian dan olahan nanas madu) dengan cara
yang masih tradisional, ramah lingkungan, tertib menaati aturan yang ada, dan saling
menghargai satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai