Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA

Original Research Paper

Mengenal Dampak Negatif Penggunaan Zat Adiktif pada Makanan terhadap


Kesehatan Manusia

M Yamin*)

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.517
Sitasi : Yamin. (2020). Mengenal Dampak Negatif Penggunaan Zat Adiktif pada Makanan terhadap Kesehatan
Manusia. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 3(2)

Article history Abstrak: Penggunaan zat aditif berupa bahan pengawet, penyedap,
Received: 28 Oktober 2020 pemanis mapun suplemen pada makanan dewasa ini tidak dapat dihindari
Revised: 10 Nopember 2020
untuk menjamin persediaan dan peningkatan mutu makanan, namun sangat
Accepted: 27 Nopemeber 2020
sedikit orang yang tahu, sadar dan peduli terhadap dampak negatifnya.
*Corresponding Author: Tulisan ini menyajikan informasi menegenai dampak negatif penggunaan
M. Yamin, zat adiktif pada makanan terhadap kesehatan manusia. Tujuannya untuk
Program Studi Pendidikan memberikan kesadaran dan meningkatkan kesehatan masyarakat agar
Biologi, Fakultas Keguruan dan tercipta masyaraakat yang sehat dan kuat untuk melaksanakan
Ilmu Pendidikan, Universitas pembangunan bangsa.
Mataram, Indonesia;
Email:
yamin_fkip@hotmail.com
Kata kunci: Makanan, Zat, Aditif

atau proses yang tidak disengaja, bahkan mungkin


Pendahuluan tanpa sepengetahuan manusia baik sebagai
produsen maupun sebagai konsumen. Pencemaran
Lingkungan menurut Miller (1975) pada dasarnya
P raktikum Penggunaan zat aditif berupa bahan
pengawet, penyedap, pemanis
suplemen pada makanan dewasa ini tidak
mapun

dapat dihindari untuk menjamin persediaan dan


adalah setiap material atau rangkaian keadaan yang
menimbulkan suatu perubahan yang tidak
menguntungkan atas mahluk hidup, baik pada
peningkatan mutu makanan. Selain manfaatnya tingkat individu, populasi, komunitas ataupun
seperti tersebut, zat aditif juga dapat berdampak ekosistem, dibawah keadaan lingkungan normal.
negatif terhadap kesehatan manusia, namun hanya Manusia pada saat ini menurut Jackson
sedikit orang yang mengetahuinya. (1974) berada dalam suatu segitiga krisis, dengan
Bahan tambahan dalam makanan (food populasi manusia, sumberdaya dan pencemaran
additives) merupakan substansia yang secara lingkungan pada masing-masing titik sudutnya.
sengaja digunakan sebagai tambahan pada Usaha manusia untuk meningkatkan mutu dan
makanan, setelah menjadi komponen dari makanan kualitas dari makanan maka manusia
akan mempengaruhi sifat dan kualitas makanan menggembangkan food additives, antara lain
baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai bahan pengawet, pewarna, penyedap dan
(OSER, 1975 Cit. Harminasi, 1987). Sejalan pemanis. Bahan-bahan tambahan tersebut dapat
dengan berkembang dan berubahnya kondisi berupa bahan organik, ataupun anorganik yang
lingkungan hidup manusia serta ilmu pengetahauan. memungkinkan bahan dasar makanan tetap dalam
Pada tahun 1980, Holdgate telah mengkategorikan bentuk aslinya akan tetapi memungkinkan pula
“food additives” sebagai pencemar lingkungan, bahan-bahan dasar makan mengalami perubahan-
karena dengan adanya bahan tambahan dalam perubahan akibat terjadinya reaksi-reaksi selama
makanan baik yang dimasukan secara sengaja proses penyimpannya.
untuk tujuan tertentu, tetapi karena sesuatu sebab

2020 The Author(s). This open access article is distributed under a Creative Commons Attribution (CC-BY) 3.0 license
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

Penggunaan zat aditif pada makanan yang Market, dll). Dengan bekal pengetahuan dan
tidak bijaksana dapat menimbulkan berbagai informasi tersebut, mereka menjadi lebih berhati-
masalah kesehatan misalnya keracunan, kerusakan hati dan selektif dalam mengkonsumsi dan/atau
syaraf, ginjal, hati, cacat kelahiran, gangguan memakai produk makanan dan kosmetik termasuk
gastroenteritis, kejang-kejang, anomalia kaki, sabun yang diimpor. Lebih-lebih dalam era serba
kelainan pertumbuhan, kemandulan bahkan keterbukaan seperti sekarang ini, termasuk pasar
kematian. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk bebas sangat memungkinkan berbagai bentuk
menhindari dan mengurangi dampak negatif seperti produk luar negeri tersedia dan diperjual-belikan
tersebut perlu mendapat perhatian dari insan secara bebas dimana-mana. Khusus untuk
akademis dari perguruan tinggi untuk komsumen MUSLIM hendaknya lebih berhati-hati
menyampaikan informasi mengenai ancaman dengan produk luar (impor). Berikut diuraikan
keracunan oleh adanya bahan-bahan tambahan sejumlah dampak negatif zat aditif pada makanan
dalam makanan dalam rangka meningkatkan terhadap kesehatan manusia.
kesadaran dan kesehatan masyarakat agar tetap 1. Bahan Makanan dan Zat Aditif pada
sehat dan kuat untuk melaksanakan pembangunan Makanan dan Dampaknya terhadap
bangsa. Kesehatan Manusia
Metode Bahan makanan mengandung unsur-unsur
pembangun tubuh yang sangat diperlukan bagi
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini pertumbuhan dan perkembangan. Disamping itu,
adalah metode cerama/ penyuluhan, diskusi dan bahan makanan juga merupakan bahan yang
demonstrasi kepada khalayak sasaran. Kegiatan ini sangat diperlukan untuk kesehatan tubuh.
melibatkan dikuti oleh 30 orang siwa, pegawai dan Namun dapat terjadi sebaliknya, bahan makanan
guru di SMP Negri 4 Gunungsari Kabupaten menjadi sumber kerusakan atau kemerosotan
Lombok Barat. Untuk meningkatkan kesadaran dan kesehatan, sangat tergantung pada jenis bahan
pengetahuan khalayak sasaran yaitu siswa SMP makanan dan kebersihan dan teknologi
Negeri 4 Gunungsari Kecamatan Gunungsari pengolahannya.
Kabupaten Lombok Barat, tim pengusul kegiatan Sekarang ini, dimana-mana termasuk di
melakukan dua macam kegiatan yaitu Penyulahn lingkungan sekolah sangat mudah kita
dan demonstrasi. Pada tahap pelaksanaan ada dua menemukan berbagai jenis makanan jadi, baik
kegiatan yang dilakukan yaitu 1) penyuluhan untuk hasil olahan teknologi industri (kalengan,
penyampaian materi pengaruh zat aditif bungkusan), maupun yang buatan sendiri (es
padamakanan terhadap kesehatan; 2) Demontrasi kelapa muda, cendol, bubur, lontong, pelecing
contoh jeni-jenis makanan yang mengandung zat dan sebagainya). Sangat memprihatinkan kita
aditif. Pelaksanaan : Kegiatan Pengabdian ini telah semua, bahwa bahan makanan yang dijajakan itu
dilaksanakan pada 08 September tahun 2020 di masih sangat banyak yang tidak memenuhi
Siswa SMP Negri 4 Gunungsari Kabupaten kreteria kesehatan, baik dilihat dari nilai gizi,
Lombok Barat. kebersihan dan keamanannya bagi kesehatan.
Adakah kita pernah peduli dan menyadarinya?
Hasil dan Pembahasan Bahan tambahan pada makanan diartikan
Bahan tambahan dalam makanan (food sebagai bahan yang secara sengaja ditambahkan
additives) merupakan substansia yang secara pada bahan makanan yang dapat mempengaruhi
sengaja digunakan sebagai tambahan pada sifat atau kualitas makanan tersebut, baik secara
makanan, setelah menjadi komponen dari makanan langsung maupun tidak langsung (Oser, 1975
akan mempengaruhi sifat dan kualitas makanan dalam Tandjung, 1987). Sejalan dengan
baik secara langsung maupun tidak langsung (oser, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
1975 cit. Harminasi, 1987). Tulisan ini bahan tambahan pada makanan dikategorikan
dimaksudkan untuk menyebarkan informasi dan sebagai bahan pencemar lingkungan (Holdgate,
memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar 1980). Pengkategorian sebagai bahan pencemar,
dapat melakukan observasi dan evaluasi terhadap karena kehadiran bahan tambahan tersebut dapat
produk yang dijual di pasaran (toko-toko, super terjadi secara disengaja atau tidak disengaja.

164
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

Kehadiran bahan tambahan pada makanan (Zn) yang tinggi menjadikan dia sangat beracun.
secara tidak disengaja, manusia sama sekali Kentang dengan zat kandungannya solanin juga
tidak mengetahui atau menyadarinya, baik dia bersifat meracuni. Residu pestisida dapat
sebagai produsen maupun konsumen pada menjadi ancaman serius kesehatan berkaitan
semua jenis bahana makanan seperti makanan dengan rendahnya pengetahuan para petani
pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan. dalam menangani tanaman pertanian dengan
Fungsi Makanan sebagai sumber energi, menggunakan pestisida. Demikian juga dengan
Makanan Sumber Energi, zat pembangun tubuh, residu hormonal dan antibiotik pada hewan
pengatur, dan suplemen. Pada dasarnya, ternak budidaya. Dengan maksud memicu
manusia selalu berusaha untuk memperoleh pertambahan berat badan dan pertumbuhan yang
bahan pangan yang bermutu tinggi dengan cepat digunakan hormon dan antibiotik, yang
penampakan yang sesuai dengan selera. Untuk pada gilirannya apabila produk daging hewan
tujuan ini, sejak lama manusia telah banyak tersebut dikonsumsi dapat menimbulkan
mengembangkan penggunaan bahan-bahan pengaruh negatif terhadap konsumennya.
tambahan makanan. Bahan tambahan makanan Kubis dan lobak, dengan zat penghambat
tersebut berfungsi sebagai pengawet, pewarna, penyerapan yodium (zat goitrogen) bisa
pemanis, penyedap rasa, penambah aroma, menyebabkan penyakit gondok. Penyakit kanker
penggumpal atau pengenyal dan sebagainya. (karsinogen), dapat terjadi karena
Bahan makanan termasuk kualitas gizinya mengkonsumsi makanan yang diberi zat aditif
mutlak diperlukan untuk pertumbuhan, (zat tambahan) seperti: bahan pengawet,
perkembangan dan kesehatan. Jenis dan fungsi pewarna, penyedap rasa, pemanis buatan, dan
bahan makanan sangat bervariasi. Dengan pengemulsi. Bahan aditif makanan ini juga
perkembangan teknologi, bahan makanan yang merupakan zat-zat beracun yang sangat
dikonsumsi oleh konsumen tidak 100% murni berbahaya bagi tubuh. Penyakit kanker dapat
zat makanan, melainkan telah dibumbui dengan menyerang organ lambung, kolon (usus besar),
berbagai jenis bahan tambahan makanan. Bahan payu dara dan indung telur. Kanker lambung
tambahan makanan secara umum terjadinya karena zat nitrit dan nitrat dari
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu: (1) makanan berubah menjadi nitrosamin yang
bahan tambahan makanan langsung dan (2) bersifat karsinogenik. Kanker usus besar, bisa
bahan tambahan makanan tidak langsung. timbul karena bahan makanan yang dikonsumsi
Kedua kelompok bahan tambahan makanan mengandung serat rendah dan lemak tinggi.
tersebut mempunyai efek negatif terhadap Suatu saat lemak bisa berubah menjadi zat yang
kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bersifat karsinogenik. Kanker payu dara dan
konsumennya. indung telur, terjadi karena kadar lemak tinggi.
Kadar lemak tinggi berhubungan dengan
2. Bahan Makanan Tambahan Berupa Residu pengubahan keseimbangan hormonal (terutama
Bahan Kimia dan Suplemen Pengaruhnya peningkatan hormon estrogen). Senyawa
terhadap Kesehatan Manusia hidrokarbon yang timbul ketika pemrosesan
makanan (misalnya dengan pengasapan dan
Kontaminan berbahaya bagi kesehatan penggorengan dengan suhu tinggi) sangat
dapat tersalurkan kepada konsumen karena membahayakan kesehatan. Penyakit
mengkonsumsi produk-produk yang kardiovaskuler, merupakan kelanjutan penyakit
terkontaminasi. Kontaminan tersebut dapat tekanan darah tinggi, kebiasan merokok, dan
berupa logam berat, residu bahan kimia kenaikan kolesterol serum. Penyakit ini sangat
(misalnya pestisida), residu hormon dan erat kaitannya dengan jenis makanan yang
antibiotik. Kontaminan logam berat dapat dikonsumsi (daging, lemak, seafood dan
semakin bertambah konsentrasinya karena sebagainya) dan kebiasaan negatif lainya
pabrik, isdustri, pembangkit listrik bertenaga (merokok). Lemak hewani dapat menaikan
nuklir, perang dan uji coba senjata nuklir. Ada kadar lemak serum, akibabnya kolesterol serum
juga jenis tertentu umbi-umbian, daun, buah dan tinggi, pembuluh darah menyempit dan tekanan
biji, yang kandungan logamnya, terutama seng darah tinggi. Kelompok makanan yang
berhubungan dengan penyakit ini adalah: bahan
165
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

makanan dengan kandungan serat kasar rendah, chlorida (Rand, 1980 dalam Tandjung, 1987).
gula, garam dan protein tinggi, mineral air Lebih lanjut dilaporkan, bahwa penderita
minum rendah, dan perbandingan antara lemak terbesar keracunan merkuri adalah para nelayan
jenuh dan lemak tak jenuh ganda yang amat yang memakan ikan yang berasal dari perairan
tinggi. yang tercemar dengan merkuri. Tandjung (1987)
Dalam teknologi perternakan, khusus menyimpulkan, bahwa antara tahun 1953-1960,
dalam hewan budidaya digunakan zat memicu 53 orang meninggal dunia dan 150 orang
pertumbuhan berupa hormon dan senyawa- menderita kerusakan otak dan syaraf yang berat.
senyawa arsenical. Hormon dan senyawa Methylmercury (CH3Hg+) adalah suatu ikatan
arsenical ini diberikan kepada hewan-hewan organik Hg yang sangat beracun. Seyawa ini
ternak beberapa saat maupun selama hidupnya disamping merusak sistem syaraf, juga merusak
(Tandjung, 1987). Pemberian bahan tambahan ginjal, hati dan menimbulkan cacat kelahiran
makanan pemicu pertambahan berat badan yang diduga disebabkan oleh rusaknya
secara cepat (misalnya estrogen sintetik DES), kromosoma (Miller, 1975 dalam Tandjung,
jauh lebih berbahaya dibanding dengan 1987).
pemberian hormon dan senyawa arsenical yang Residu pestisida pada bahan makanan
disebutkan diatas. Mengkunsumsi bahan terjadi sebagai akibat aktivitas manusia terutama
makanan (daging, telur dan sebagainya) yang dalam bidang pertanian. Penanganan yang
mengandung DES (diethylstilbestrol) dapat kurang cermat dapat menyebabkan keracunan
menyebabkan terjadinya tumor pada saluran akut. Para petani Indonesia umumnya awam
kelamin gadis-gadis muda yang semasa atau memiliki pengetahuan yang sangat terbatas
kehamilan ibunya mendapatkan DES (Tandjung, tentang penanganan pertanian dengan pestisida.
1987). Lebih lanjut disebutkan, risiko Oleh karena itu, residu bahan pestisida pada
terdapatnya antibiotika (terutama penicillin dan produk pertanian Indonesia tergolong tinggi,
tetracyclin) yang biasa digunakan sebagai sehingga sulit diterima sebagai barang impor
pemicu pertumbuhan dapat juga dialami bila oleh banyak negara.
mengkonsumsi bahan makanan hewani. Orang Pada era serba teknologi canggih seperti
yang terkena risiko antibiotika dari hewan yang sekarang ini, semua orang berlomba mengejar
dikonsumsinya, akan merasakan tidak lagi dapat target, baik sasaran, kepuasan, maupun target
menerima antibiotika tersebut secara produksi yang menjanjikan. Dalam pada itu,
therapeutik, karena akan terjadi respon-respon sesungguhnya terkandung bahaya tersembunyi
allergik yang berat (Rand, 1980 dalam yang mengancam kesehatan dan kehidupan yang
Tandjung, 1987). setiap saat dapat menimpa setiap orang.
Kontaminan bahan tambahan makanan
tidak langsung yang berupa molekul elemental 3. Pengaruh Bahan Tambahan Berupa
(isotop-isotop radiatif) dapat bersumber dari Suplemen Hormon dan Antibiotik terhadap
pengujian senjata nuklir atau karena peristiwa Kesehatan Manusia
perang ataupun sejalan dengan peningkatan
pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik Kontaminan berbahaya bagi kesehatan
dengan tenaga nuklir. Sekalipun isotop dapat tersalurkan kepada konsumen karena
redioaktif dari pabrik pembangkit listrik tenaga mengkonsumsi produk-produk yang
nuklir dapat diatas/dikendalikan, kontaminasi terkontaminasi. Kontaminan tersebut dapat
terhadap makanan di masa mendatang tetap berupa logam berat, residu bahan kimia
akan mengancam kehidupan manusia dan (misalnya pestisida), residu hormon dan
organisme hidup lainnya sebagai akibat dari antibiotik. Kontaminan logam berat dapat
tidak berfungsinya dengan baik (malfungsi) semakin bertambah konsentrasinya karena
pabrik-pabrik tersebut (Rand, 1980 dalam pabrik, isdustri, pembangkit listrik bertenaga
Tandjung, 1987). nuklir, perang dan uji coba senjata nuklir. Ada
Jenis kontaminan logam berat (misalnya juga jenis tertentu umbi-umbian, daun, buah dan
Hg, merkuri) dapat merusak sistem syaraf pusat biji, yang kandungan logamnya, terutama seng
(otak). Sumber bahan beracun ini adalah pabrik (Zn) yang tinggi menjadikan dia sangat beracun.
plastik dengan produk utama berupa vinyl
166
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

Kentang dengan zat kandungannya solanin juga gula, garam dan protein tinggi, mineral air
bersifat meracuni. Residu pestisida dapat minum rendah, dan perbandingan antara lemak
menjadi ancaman serius kesehatan berkaitan jenuh dan lemak tak jenuh ganda yang amat
dengan rendahnya pengetahuan para petani tinggi.
dalam menangani tanaman pertanian dengan Dalam teknologi perternakan, khusus dalam
menggunakan pestisida. Demikian juga dengan hewan budidaya digunakan zat memicu
residu hormonal dan antibiotik pada hewan pertumbuhan berupa hormon dan senyawa-
ternak budidaya. Dengan maksud memicu senyawa arsenical. Hormon dan senyawa
pertambahan berat badan dan pertumbuhan yang arsenical ini diberikan kepada hewan-hewan
cepat digunakan hormon dan antibiotik, yang ternak beberapa saat maupun selama hidupnya
pada gilirannya apabila produk daging hewan (Tandjung, 1987). Pemberian bahan tambahan
tersebut dikonsumsi dapat menimbulkan makanan pemicu pertambahan berat badan
pengaruh negatif terhadap konsumennya. secara cepat (misalnya estrogen sintetik DES),
Kubis dan lobak, dengan zat penghambat jauh lebih berbahaya dibanding dengan
penyerapan yodium (zat goitrogen) bisa pemberian hormon dan senyawa arsenical yang
menyebabkan penyakit gondok. Penyakit kanker disebutkan diatas. Mengkunsumsi bahan
(karsinogen), dapat terjadi karena makanan (daging, telur dan sebagainya) yang
mengkonsumsi makanan yang diberi zat aditif mengandung DES (diethylstilbestrol) dapat
(zat tambahan) seperti: bahan pengawet, menyebabkan terjadinya tumor pada saluran
pewarna, penyedap rasa, pemanis buatan, dan kelamin gadis-gadis muda yang semasa
pengemulsi. Bahan aditif makanan ini juga kehamilan ibunya mendapatkan DES (Tandjung,
merupakan zat-zat beracun yang sangat 1987). Lebih lanjut disebutkan, risiko
berbahaya bagi tubuh. Penyakit kanker dapat terdapatnya antibiotika (terutama penicillin dan
menyerang organ lambung, kolon (usus besar), tetracyclin) yang biasa digunakan sebagai
payu dara dan indung telur. Kanker lambung pemicu pertumbuhan dapat juga dialami bila
terjadinya karena zat nitrit dan nitrat dari mengkonsumsi bahan makanan hewani. Orang
makanan berubah menjadi nitrosamin yang yang terkena risiko antibiotika dari hewan yang
bersifat karsinogenik. Kanker usus besar, bisa dikonsumsinya, akan merasakan tidak lagi dapat
timbul karena bahan makanan yang dikonsumsi menerima antibiotika tersebut secara
mengandung serat rendah dan lemak tinggi. therapeutik, karena akan terjadi respon-respon
Suatu saat lemak bisa berubah menjadi zat yang allergik yang berat (Rand, 1980 dalam
bersifat karsinogenik. Kanker payu dara dan Tandjung, 1987).
indung telur, terjadi karena kadar lemak tinggi. Kontaminan bahan tambahan makanan
Kadar lemak tinggi berhubungan dengan tidak langsung yang berupa molekul elemental
pengubahan keseimbangan hormonal (terutama (isotop-isotop radiatif) dapat bersumber dari
peningkatan hormon estrogen). Senyawa pengujian senjata nuklir atau karena peristiwa
hidrokarbon yang timbul ketika pemrosesan perang ataupun sejalan dengan peningkatan
makanan (misalnya dengan pengasapan dan pembangunan pusat pembangkit tenaga listrik
penggorengan dengan suhu tinggi) sangat dengan tenaga nuklir. Sekalipun isotop
membahayakan kesehatan. Penyakit redioaktif dari pabrik pembangkit listrik tenaga
kardiovaskuler, merupakan kelanjutan penyakit nuklir dapat diatas/dikendalikan, kontaminasi
tekanan darah tinggi, kebiasan merokok, dan terhadap makanan di masa mendatang tetap
kenaikan kolesterol serum. Penyakit ini sangat akan mengancam kehidupan manusia dan
erat kaitannya dengan jenis makanan yang organisme hidup lainnya sebagai akibat dari
dikonsumsi (daging, lemak, seafood dan tidak berfungsinya dengan baik (malfungsi)
sebagainya) dan kebiasaan negatif lainya pabrik-pabrik tersebut (Rand, 1980 dalam
(merokok). Lemak hewani dapat menaikan Tandjung, 1987).
kadar lemak serum, akibabnya kolesterol serum Jenis kontaminan logam berat (misalnya
tinggi, pembuluh darah menyempit dan tekanan Hg, merkuri) dapat merusak sistem syaraf pusat
darah tinggi. Kelompok makanan yang (otak). Sumber bahan beracun ini adalah pabrik
berhubungan dengan penyakit ini adalah: bahan plastik dengan produk utama berupa vinyl
makanan dengan kandungan serat kasar rendah, chlorida (Rand, 1980 dalam Tandjung, 1987).
167
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

Lebih lanjut dilaporkan, bahwa penderita yang digunakan manusia pada makanan ternyata
terbesar keracunan merkuri adalah para nelayan mempunyai efek yang sangat merugikan
yang memakan ikan yang berasal dari perairan kesehatan manusia baik dalam waktu jangka
yang tercemar dengan merkuri. Tandjung (1987) panjang maupun jangka pendek berupa
menyimpulkan, bahwa antara tahun 1953-1960, meningkatnya resiko: metaboliseme abnormal,
53 orang meninggal dunia dan 150 orang kelahiran abnormal dan derajat kematian
menderita kerusakan otak dan syaraf yang berat. abnormal.
Methylmercury (CH3Hg+) adalah suatu ikatan Tulisan ini menyajikan pengaruh bahan
organik Hg yang sangat beracun. Seyawa ini tambahan (zat additif) khususnya berupa bahan
disamping merusak sistem syaraf, juga merusak penyedap, pemanis dan pengewet pada
ginjal, hati dan menimbulkan cacat kelahiran makanan. Diantara jenis bahan tambahn (zat
yang diduga disebabkan oleh rusaknya additif) yang paling banyak digunakan orang
kromosoma (Miller, 1975 dalam Tandjung, adalah bahan penyedap berupa Monosodium
1987). Glutamat (MSG) atau lebih populer dikenal
Residu pestisida pada bahan makanan dengan istilah Vetsin. Bahan tambahan ini
terjadi sebagai akibat aktivitas manusia terutama (MSG) dapat menimbulkan berbagai jenis
dalam bidang pertanian. Penanganan yang gangguan pada kesehatan manusia seperti rasa
kurang cermat dapat menyebabkan keracunan mual yang disertai rasa pusing yang cukup berat,
akut. Para petani Indonesia umumnya awam debaran jantung yang lebih kuat, dan kesemutan.
atau memiliki pengetahuan yang sangat terbatas Salah satu sifat toksik (racun) yang disebabkan
tentang penanganan pertanian dengan pestisida. oleh bahan penyedap (vetsin) adalah sifatnya
Oleh karena itu, residu bahan pestisida pada sebagai racun syaraf. Budiarso dkk. (1977)
produk pertanian Indonesia tergolong tinggi, menemukan efek pendarahan pada beberapa
sehingga sulit diterima sebagai barang impor bagian tubuh hewan percobaan dan efek endema
oleh banyak negara. dalam jaringan pengikat di bawah kulit. Olney
Pada era serba teknologi canggih seperti (1969) dan Nikolesseas (1977) menemukan
sekarang ini, semua orang berlomba mengejar kelainan pertumbuhan tulang pada hewan
target, baik sasaran, kepuasan, maupun target percobaan, Tangendjaja (1981) menemukan
produksi yang menjanjikan. Dalam pada itu, gejala menggigil yang tidak bisa sembuh pada
sesungguhnya terkandung bahaya tersembunyi bayi yang diberi MSG dan kelainan otak pada
yang mengancam kesehatan dan kehidupan yang anak berusia 10 tahun yang diberikan MSG.
setiap saat dapat menimpa setiap orang. Sifat neurotoksik MSG tersebut di atas,
mendorng komisi bersama FAO dan WHO
4. Pengaruh Bahan Tambahan pada Makanan untuk mengumkan ADI (Acceptable Daily
Berupa bahan Peyedap, Pemanis, Pengawet Intake) untuk MSG bagi manusia adalah sebesar
dan Pewarna terhadap Kesehatan Manusia 120mg/kg berat badan. Hasil simposium oleh
perhimpunan Hotel Indonesia menyimpulkan
Dewasa ini hampir tidak dapat ditemukan bahwa MSG tidak lagi tepat disebut sebagai
bahan makanan yang tidak mengandung bahan “Bumbu” mengingat efeknya yang sangat
tambahan (zat additif), berupa peyedap, beracun, namun masih cukup banyak
pemanis, pengawet dan pewarna. Banyak orang masayarakat konsumen yang tidak dapat lepas
dengan sengaja memberikan bahan tersebut dari ketergantungannya akan bahan penyedap
secara berlebihan pada makanannya, tanpa ini.
menyadari akibat buruk yang ditimbulkan oleh Bahan permanis yang paling terkenal
bahan tersebut bagi kesehatannya. Sangat sedikit adalah Cyclamat dan saccharin yang digunakan
orang yang menyadari atau mengetahui dampak sebagai pengganti gula tebu. Cyclamat memiliki
buruk zat aditif pada makanan terhadap rasa manis sekitar 30 kali gula tebu, dan
kesehatan. Misalnya bahan makanan kemas, saccharin memiliki rasa manis sekitar 300 kali
hampir seluruhnya menggunakan bahan manis gula tebu.
pengawet makanan dan pewarna (zat aditif). Hasil penelitian menunjukan bahwa
Berbagai jenis bahan pengawet dan pewarna pemberian Cyclamat pada bahan makanan
menyebabkan kanker pada kandung kencing
168
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

(Turner, 1970, Kiatanto, 1979). Pemakaian manusia ternyata mempunyai efek jangka panjang
cyclamat yang direkomendasikan oleh The maupun jangka pendek berupa meningkatnya
National Academy of Sciences, 1968 adalah 70 resiko: a) metaboliseme abnormal, misalnya
mg/kg berat badan per hari. Menurut Peraturan mengganggu cirkulasi darah melalui berbagai
Menteri kesehatan RI No 100179/A/SK/74, mekanismenya. Misal menghambat penyerapan
tanggal 8 Nopember 1974 mengenai zat pemanis vitamin K yang akan berpengaruh dalam proses
buatan yang diijinkan pada makanan dan pembekuan darah, menutup permukaan
minuman untuk cyclamat dan saccharin mitokondria sehingga menghambat respirasi dan
disajikan pada Tabel 1. bahkan menghentikan aktivitas (mematikan sel,
Tabel 1. Jenis Makanan dan Kadar Maksimum jaringan, sistem jaringan, organ) sehingga
Makanan Zat Pemanis Kadar mengakibatkan kelumpuhan atau bahkan kematian;
buatan maksimum b) kelahiran abnormal, hasil penelitian pada
(ppm) beberapa ternak menunjukan adanya pertumbuhan
Berkalori Sakarin 0,15 abnormal pada beberapa organ tubuh hewan
rendah Cyclamat 2,00 percobaan sebagai pengaruh pemberian zat
Untuk Sakarin 0,15 pengawet dan pewarna; c) derajat kematian
penderita Cyclamat 2,00 abnormal.
diabetes Dengan adanya resiko seperti tersebut di
Minuman Sakarin 0,005 atas, Pemerintah melaui Keputusan Menteri
Cyclamat 0,06 Kesehatan RI Nomor 1/1332/A/SK/73, tanggal 22
Oktober 1973 telah menetapkan Daftar Zat Warna
Bahan pemanis tersebut di atas, selain bagi makanan dan minuman yang diizinkan bagi
menimbulkan kanker pada kandung kencing, manusia; dan Kepmen Kesehatan RI No.
menyebabkan berbagai penyakit seperti: tumor 10177/ASK/74, tanggal 28 Nopember 1974 telah
pada paru-paru, indung telur, ginjal, kulit dan menetapkan jenis-jenis bahan pengawet dan
uterus, menganggu proses penggumpalan darah, menentukan kadar maksimum yang diijinkan pada
kematian sel, kerusakan kromosom, penyakit setiap produk bahan makanan.
jantung, dan diabetes (Rand, 1980). Para ahli Dari uraian di atas dapat dismpulakn
farmasi dan teknologi pangan sangat menganjurkan bahwa: 1) pemberian bahan pengawet dan pewarna
agar kita jeli terhadap makanan kemas, dan pada makanan berakibat kurang baik dan bahkan
mengutamakan bahan makanan segar. Penggunaan sangat buruk bagi kesehatan manusia; 2)
bahan makanan kemas berkembang bersama penggunaan bahan penyedap (MSG/ Vetsin) dan
dengan perkembangan urbanisasi, yang menuntut pemanis (cyclamat dan saccharin) pada bahan
pengawetan makanan agar dapat bertahan selama makanan menimbulkan berbagai gangguan
berhari-hari, berminggu-mingu, bahkan bertahun- kesehatan seperti rasa mual yang disertai rasa
tahun. Selain itu (pengawetan), berkermbang pula pusing yang cukup berat, debaran jantung yang
keinginan untuk memperindah kemasan dengan lebih kuat, dan kesemutan; 3) bahan tambahan yang
warna agar lebih manarik. Bahaya terbesar yang berupa pemanis (cyclamat dan saccharin)
sering dihadapi manusia dalam sektor idustri menimbulkan berbagai penyakit seperti tumor paru-
makanan adalah keracunan akibat bahan pengawet paru, indung telur, ginjal, kulit dan uterus,
dan pewarna (zat aditif) yang digunakan pada mengganggu proses penggumpalan darah, kematian
makanan kemas. Penggunaan bahan makanan sel, kerusakan kromosom, penyakit jantung, dan
kemas berkembang bersama dengan perkembangan diabetes (Rand, 1980).
urbanisasi, yang menuntut pengawetan makanan
agar dapat bertahan selama berhari-hari, Kesimpulan
berminggu-mingu, bahkan bertahun-tahun. Sejalan
dengan perkembangan usaha pengawetan bahan Dari uraian dan pembahsan mengenai
makanan ini berkembang pula perlambatan daur dampak negatif zat aditif pada makanan terhadap
biogeokimia yang mencegah pemecahan alami oleh kesehatan manusia di atas, dapat disimpulkan
populasi mikroba terhadap bahan makanan tersebut. bahwa pemberian bahan pengawet, pemanis dan
Berbagai jenis bahan pengawet yang digunakan pewarna (zataditif) pada makanan berakibat kurang

169
Yamin, Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 2020, 3 (2): 163-170 e-ISSN: 2655-5263

baik dan bahkan sangat buruk bagi kesehatan


manusia. Gangguan kesehatan dapat berupa
gangguan pertumbuhan dan perkembangan tubuh,
rasa mual yang disertai rasa pusing yang cukup
berat, debaran jantung yang lebih kuat, dan
kesemutan, tumor pada paru-paru, indung telur,
ginjal, kulit dan uterus, proses penggumpalan
darah, diabetes melitus, kematian sel, kerusakan
kromosom, penyakit jantung dan kematian. Oleh
karena itu, maka upaya penyadaran masyarakat
mengenai dampak mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat aditif terhadap kesehatan perlu
mendapat perhatian semua pihak agar masyaraakat
terutama generasi muda sadar dan waspada
dalammenyeleksidan memilih makanan yang
hendak dikonsumsinya.

Daftar Pustaka

Holdgate, M.W., 1980, A Prospective of


Environmental Pollution, Cambridge
University Press, Cambridge.
https://halosehat.com/farmasi/aditif/zat-aditif-
pada-makanan-contoh-bahayanya.
Saturday 03rd, February 2018
http://sinma68.blogspot.co.id/2010/12/zat-
aditif-pada-makanan-dan-
bahayanya.html. Saturday 03rd, February
2018
https://www.academia.edu/4394523/Dampak_
Negatif_Penggunaan_Zat_Aditif_pada_
Makanan. Saturday 03rd, February 2018
Kusnadi, K.A., 1993, Dasar-Dasar Anatomi
dan Fisiologi Tubuh Manusia, Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA, IKIP
Bandung, Bandung.
Tandjung, H.S.J., 1987, Ancaman Keracunan
oleh Adanya Bahan-Bahan Tambahan di
dalam Makanan, Makalah, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

170

Anda mungkin juga menyukai