Anda di halaman 1dari 25

Studi Kasus

Membuat Sambal Dalam Kemasan


Dalam studi kasus ini akan di bahas pembuatan sambal kemasan botol.
Nah bagaimana cara mengolah sambal yang baik untuk di kemas ke
dalam botol, berikut kita sampaikan beberapa studi kasus mengenai hal
tersebut.
Studi Kasus 1
• Tekstur sambal terlalu halus tidak
sesuai yang diinginkan.
• Bagaimana untuk membuat tekstur
sambal yang dinginkan?
Pertama, perhatikan alat yang
digunakan dan cara
penggunaannya. Jikalau tekstur
tidak ingin terlalu halus di
sarankan menggunakan cobek
agar mempermudah sampai
tekstur sesuai yang diinginkan
Dengan blender atau food
processor bisa, tapi perlu di
perhatikan lama nya. Jikalau
terlalu lama tekstur akan
sangat halus.
Kedua, untuk mempermudah sebelum ulek atau masukkan blender
potong kecil terlebih dahulu semua bahan.
Studi Kasus 2
• Selesai memasak sambal sebelum di kemas
tercium tidak sedan dan rasa aneh tidak
selayaknya sambal.
• Mengapa bisa timbul rasa dan aroma
tersebut?
Pertama, perlu di perhatikan bahan.
Pastikan bahan yang digunakan bahan
yang segar dan dalam kondisi baik,
oleh karena itu jikalau menyimpan
bahan sebelum diolah harus dipastikan
penyimpanan yang baik.
Kedua, semua perlatan yang digunakan
harus bersih dan kering. Jikalau tidak
bisa saja aroma tidak sedap atau rasa
yang aneh muncul karena peralatan
yang tidak bersih dan kering
Ketiga, gunakan minyak baru bukan bekas
di pakai menggoreng makanan lain.
Minyak bisa mempengaruhi dari aroma
dan rasa sambal, oleh karena itu dalam
membuat sambal gunakan yang baru.
Keempat, masak sambal
menggunakan api kecil sampai
benar benar matang.
Sambal yang dimasak dengan
api besar akan membuat sambal
gosong atau muncul rasa pahit
dalam sambal, oleh karena itu
gunakan api kecil dan masak
dalam waktu lama mebuat
sambal benar benar matang dan
air bisa berkurang banyak
Studi Kasus 3

• Sambal sudah di kemas,


tetapi ternyata tidak tahan
lama. Setelah 2 hari sudah
muncul aroma tidak sedap
dan asam nya lebih tinggi.
• Bagaiman agar sambal
bisa tahan lama?
Pertama, perhatikan bahan dan alat yang
digunakan. Untuk bahan gunakan bahan
fresh dan untuk alat pastikan sudah di cuci
dan kering, sehingga tidak ada kontaminasi
saat pengolahan maupu mengemas.
Kedua, Selain dibersihkan kemasan botol kaca harus melalui proses
steril. Proses ini dilakukan dengan cara merebus selama 30 menit.
Ketiga, sambal tidak di masak sampai
benar benar matang. Tomat dan cabai
yang tidak dimasak dengan baik atau
sampai benar benar matang tidak,
kalau tidak setelah beberapa hari
sambal atau tomat yang tidak matang
akan membusuk dan membuat sambal
tidak tahan lama.
Keempat, jikalau menggunakan
botol kaca kemas saat sambal
baru matang lalu tutup rapat
agar kedap udara. Lalu samabal
di dalam botol di rebus kembali
selama 10 menit.
Kelima, gunakan minyak yang banyak (disesuaikan).
Minyak yang banyak membantu sambal tahan lama,
dan juga kandungan air di dalam sambal harus
benar benar sedikit agar tahan lama.
Studi kasus 4

• Bu Hani membuat sambal lalu


dikemas ke dalam botol plastik, tak
lama setelah mengemas botol yang
digunakan menggembung.
• Mengapa hal diatas bisa terjadi?
Pertama, sambal yang di kemas
dalam botol plastik harus dalam
kondisi dingin terlebih dahulu.
Berbeda dengan kemasan botol
kaca yang menggunakan hot filling.
Studi kasus 5
• Sambal sudah di kemas dengan baik,
tetapi setelah beberapa hari saja
secara visual sambal terlihat tidak baik
dan ketika dibuka aroma muncul aroma
tidak sedap.
• Mengapa bal diatas bisa terjadi?
pertama, perhatikan tempat
penyimpanan. Sambal yang sudah di
kemas dengan baik dan rapih harus
juga di simpan dengan baik dan
benar.
Simpan sambal yang sudah di kemas
di suhu ruang dengan tidak terpapar
sinar matahari dan ruangan kering,
atau jika mau disimpan dalam jangka
Panjang bisa simpan dalam chiller
atau freezer.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai