Anda di halaman 1dari 2

HAWTHORNE EXPERIMENT – ELTON MAYO

Riset Hawthorne bertujuan salah satunya yakni untuk mengetahui korelasi antara keadaan
fisik lokasi kerja dengan produktivitas karyawan, seperti: temperatur, kelembaban udara, dan
pencahayaan terhadap kelelahan dan gerakan berulang dari pekerja. Riset Hawthorne dilakukan
dengan beberapa fase sistematis yakni:

1. Fase pertama adalah uji coba pencahayaan


Sekelompok pekerja diuji dengan perbedaan intensitas pencahayaan lampu di
lingkungan tempat kerja, dimana ada yang memiliki intensitas yang lebih dan ada yang
kurang. Selanjutnya, produktivitas diamati dan dilakukan pencatatan yang ternyata
memiliki hasil yang berbeda. Hasil KONSEP DAN PERKEMBANGAN |11 produkvitas
dibagi menjadi tiga yaitu, produktivitas naik, turun dan tetap. Sehingga fase pertama ini
dapat disimpulkan sebagai berikut,
a. Pencahayaan lampu di lingkungan kerja memilki pengaruh yang sangat kecil pada
produktivitas kerja
b. Belum diketahui pengaruh dari faktor lain, karena tidak ada kesempatan untuk
meneliti.
2. Fase kedua adalah uji coba pada ruang istirahat
Sekelompok kecil pekerja diberikan tempat khusus untuk mengetahui berbagai
pengaruh perilaku pekerja ketika mereka mengetahui bahwa mereka menjadi objek uji
coba. Dalam percobaan ini dua orang wanita dipilih, mereka diminta memilih empat
pekerja lainnya untuk berada di dalam ruang istirahat yang terpisah. Hasil uji coba dan
interview tidak menunjukkan perbedaan dengan fase pertama.
3. Fase ketiga yang dikenal dengan studi mengenai ruang bank tilgram
Fase ini bertujuan untuk menganalisa perilaku kelompok pekerja informal yang
terdiri dari 14 pekerja operator laki-laki, 9 tukang tilgram, 3 tukang solder, dan 2
inspektur. Pada fase ini tidak ada peningkatan produktivitas yang kontinu. Hasil temuan
dari riset Hawthorne yakni:
a. Fasilitas dan kondisi kerja yang diberikan oleh perusahaan tidak terlalu
mempengaruhi perilaku positif, sikap, hingga produktivitas para karyawan
akan tetapi dipengaruhi oleh atensi manajer.
b. Faktor yang mengikat dan menentukan perilaku pekerja adalah norma
kelompok kerja yang diikuti oleh para pekerja.

Dampak Positif

Kemunculan efek Hawthorne dalam lingkungan kerja organisasi akan memiliki dampak positif
terhadap produktivitas kerja. Saat seorang pekerja merasa dirinya diawasi oleh pihak yang
memiliki otoritas, mereka cenderung akan bekerja lebih baik. Hal inilah yang menjelaskan
mengapa para pekerja cenderung lebih rajin ketika mandor ada ditempat bersama mereka dan
mengawasi jalannya proyek yang dikerjakan.

Dampak Negatif

Sebaliknya akan memiliki dampak negatif dalam penelitian. Dimana subjek dalam penelitiannya
secara tidak sadar (maupun sadar) akan memodifikasi perilakunya karena mereka merasa
diawasi. Hal tersebut akan memunculkan hasil yang bias sehingga fenomena yang ingin diteliti
menjadi tidak terungkap dengan baik.

Kesimpulan

Elton Mayo beranggapan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang selalu memiliki relasi
(human relations) dan bergabung untuk terus bekerja sama serta menghindari persaingan dan
seringkali memicu perselisihan.

Prinsip penting dalam human relations : Importance of the individual, Mutual acceptance,
Common interest, Open communication, Partisipasi pegawai, Local identif, Local decision, High
moral standard

Sumber Referensi :

https://repository.penerbitwidina.com/media/314621-kepemimpinan-prilaku-organisasi-konsep-
d-c1ab28fa.pdf

http://repository.ut.ac.id/4501/2/SKOM4329-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai