Analisis Jurnal Via and Pico Anemia Aplastik
Analisis Jurnal Via and Pico Anemia Aplastik
A. CRITICAL APPRAISAL
VALIDITY
Desain
Validitas sutau jurnal tergantung dari hierarki desain studi, semakin tinggi maka
semakin valid. Studi cohort berada diposisi ketiga, dibawah systematic review dan
RCT. Studi cohort adalah jenis yang paling dianjurkan dalam menentukan
prognosis.
Peneliti tidak menjelaskan populasi dan sampel artikel yang diindentifikasi. Tidak
ada penjelasan berapa total artikel yang berhubungan dengan topik dan berapa
Pengumpulan Sampel
Penulis juga tidak menyebutkan kriteria inklusi dan eksklusi dari artikel yang
dijadikan sampel.
IMPORTANCE
Pentingnya penelitian ini adalah peneliti membahas mengenai bukti ilmiah pengobatan
terkini pasien AA.Peneliti fokus pada pengobatan pasien AA dengan transplantasi stem
dengan cyclosporine A (CsA). Peneliti juga membahas penambahan agen pada anti-
penelitian ini mampu memberi pandangan lebih jelas mengenai pengobatan AA saat ini
APPLICABILITY
Pada review ini ada dua metode pengobatan pasien AA yaitu transplantasi stem sel
Menurut kami aplikasi transplantasi stem sel allogeneic dari donor HLA-matched
Hariman (2008) pada jurnalnya yang berjudul “The hematopoietic stem cell
1996 namun gagal. Hal ini disebabkan karena jumlah pasien yang sedikit dan biaya
yang sangat mahal sehingga hanya bisa diraih beberapa kalangan tertentu, dan efek
samping yang muncul setelah transplantasi belum bisa ditangani.Selain itu, Indonesia
pengadaannya yang sangat mahal. Bahkan kegagalan transplantasi sel stem tersebut
itu, pada pasien yang akan menjalani transplantasi stem sel biasanya akan dirujuk ke
luar negeri.
obatan yang pengadaannya tidak semahal transplantasi stem sel allogeneic dari donor
HLA-matched sibling.
Hasil review penelitian ini bisa dijadikan dasar dalam manajemen pengobatan pasien
AA. Sudah banyak negara yang telah menerapkan transplantasi stem sel allogeneic
Pada penelitian juga menjelaskan bahwa transplantasi stem sel allogeneic dari donor
HLA-matched sibling menunjukkan outcome yang positif pada pasien berusia lanjut.
Dengan bukti ilmiah dari beberapa percobaan klinis maka ada kemungkinan bahwa
transplantasi tem sel allogeneic dari donor HLA-matched siblingbisa dilakukan pada
(ATG) kelinci dengan cyclosporine A (CsA) hanya apabila regimen dari kuda (horse)
tidak tersedia.
ANALISIS PICO
1. PROBLEM
Anemia aplastic adalah sindroma klinik yang ditandai dengan fatty replacement dan
pancytopenia.Selama 4 dekade terakhir, pasien dengan anemia aplastic yang parah atau
sangat parah meninggal 1 hingga 2 tahun setelah didiagnosis karena infeksi yang fatal
atau komplikasi pendarahan. Namun, seiring berjalannya waktu ada pilihan pengobatan
terbaru untuk pasien yang memungkinkan peningkatan usia harapan hidup yaitu
transplantasi stem sel allogeneic dan terapi immunosupresif. Meskipun sudah ada
tersedianya donor untuk transplantasi. Sejauh ini masih sedikit review yang membahas
2. INTERVENTION
Karena penelitian ini adalah penelitian review, maka peneliti tidak melakukan intervensi
apapun. Namun peneliti merangkum beberapa intervensi yang sudah diteliti seperti
nampak pada figure 1 yaitu 1) transplantasi stem sel allogeneic dan 2) terapi
imunosupresif.
3. COMPARISON
dan terapi immunosupresif yang lebih relevan untuk pengobatan pasien AA, pengobatan
AA masih menggunakan androgen dosis tinggi dan transfusi darah yang mana memiliki
CsA menunjukkan outcome yang baik selama 6 bulan daripada tanpa penambahan CsA.
Studi lain juga menunjukkan hal yang sama oleh (Marsh et.al, 1999; Rosenfeld et.al,
2003; dan Osugi et.al, 2007). Sehingga dapat disimpulkan bahwa horse anti-thymocyte
imunosupresif. Nilai yang tinggi dari absolute reticulocyte count dan absolute
d. Perbandingan outcome pasien yang mendapatkan administrasi CsA yang cepat dan
Administrasi horse anti-thymocyte globuline (ATG) dan CsA juga menunjukkan respon
yang berbeda apabila injeksi CsA diberikan cepat atau lambat.Sarocco et.al menunjukkan
bahwa CsA yang diberikan cepat (< 1 tahun) meningkatkan resiko kekambuhan bila
globuline (ATG) dan CsA atau rabbit anti-thymocyte globuline (ATG) dan CsA
globuline (ATG) dan CsA dengan atau tanpa penambahan regimen lain.
Penambahan eltomobrag pada horse anti-thymocyte globuline (ATG) dan CsA mampu
meningkatkan outcome pasien yang mengalami kegagalan dalam merespon terapi standar
imunosupresif
g. Perbandingan transplantasi stem sel allogeneic dari donor HLA-matched sibling
pasien AA yang lebih dianjurkan daripada terapi imunosupresif pada pasien muda
kurnag dari sama dengan 50 tahun. Sementara itu, untuk pasien tua yang ingin
conditioning
4. OUTCOME
(ATG) dan CsAmenunjukkan efektifitas yang lebih tinggi untuk kelangsungan hidup
CsA
standar baik karena kondisi tubuh pasien atau regimen yang digunakan.
c. Transplantasi stem sel allogeneic dari donor HLA-matched sibling masih merupukan
terapi yang dianjurkan untuk pasien muda (< 50 tahun). Aplikasi terapi ini pada
d. Transplantasi stem sel allogeneic unrelated donor HLA bisa dijadikan pilihan pada
pasien yang gagal menerima terapi imunosupresif atau keadaan yang memaksa untuk
pada pasien yang memiliki keganasan hematologi dan tidak memiliki donor yang
pas