Anda di halaman 1dari 143

Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, kami mengucapkan puji dan
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan nikmat-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas besar
“Struktur Beton”.
Laporan tugas besar beton ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
penyusunan laporan ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu melindungi, menuntun, menjaga, dan
memberikan kami kemampuan serta kesabaran untuk menyelesaikan tugas
besar ini.
2. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan
3. Dosen Mata Kuliah Struktur Beton, Ahmad Yudi,S.T.,M.T., Nugraha
Bintang Wirawan,S.T.,M.T., Rahmat Kurniawan,S.T.,M.T., dan Siska
Apriwelni,S.T.,M.T., yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada
kami untuk menyelesaikan tugas besar ini.
4. Marudut Sagala selaku asisten tugas besar mata kuliah “Struktur Beton”
yang telah membimbing dan mengarahkan kami selama proses pembuatan
tugas besar ini.
5. Teman-teman kami yang turut mendukung proses pengerjaan tugas besar
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan.semoga laporan kami ini bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan.

Lampung Selatan, Desember 2019

Penulis

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beton merupakan bahan kebutuhan untuk masyarakat modern masa kini. Beton
adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam struktur bangunan. Di
Indonesia hampir seluruh konstruksi bangunan menggunakan beton sebagai bahan
bangunan, seperti pada konstruksi bangunan gedung, jembatan, jalan dan lainnya.
Kelebihan beton dibandingkan material lain diantaranya adalah tahan api, tahan
lama, kuat tekannya cukup tinggi serta mudah dibentuk ketika masih segar. Beton
dimasa kini mengalami banyak perkembangan, baik dalam pembuatan campuran
beton maupun dalam pelaksanaan konstruksi. Karena teknologi semakin maju
maka penggunaan beton dituntut untuk semakin meningkat dari segi kualitas
maupun kuantitas, sehingga dibutuhkan cara untuk meningkatkan kekuatan beton.
Bahan susun beton pada dasarnya adalah semen, pasir, kerikil dan air.
Perkembangan yang telah sangat dikenal adalah ditemukannya kombinasi antara
material beton dan baja tulangan yang digabungkan menjadi satu kesatuan
konstruksi dan dikenal sebagai beton bertulang.

Beton bertulang sebagai elemen pelat umumnya diberi tulangan memanjang


(pokok) dan tulangan bagi. Tulangan pokok untuk menahan pembebanan momen
lentur yang terjadi pada pelat, sedangkan tulangan bagi berfungsi untuk
memperkuat kedudukan tulangan memanjang dan penahan retak beton akibat
susut dan perbedaan suhu pada beton. Pada daerah tertentu harga tulangan baja
sangat mahal, padahal di daerah tersebut banyak terdapat bambu. Semakin
mahalnya harga tulangan baja ini akan sangat memberatkan bagi masyarakat
terutama masyarakat golongan ekonomi lemah. Oleh sebab itulah perlu
diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja pada beton. Adapun
alternatif lain sebagai pengganti tulangan beton tersebut, diantaranya adalah
bambu. Bambu yang digunakan sebagai tulangan bisa berupa bambu laminasi,
bambu bentuk seperti bilah-bilah balok, dengan memotong bambu menjadi
lembaran kecil, disusun dan disatukan dengan posisi kulit bambu di luar, lalu di

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

pres dalam waktu tertentu, proses tersebut dinamakan laminasi. Kekuatan bambu
laminasi tersebut memiliki kekuatan yang hampir sama dengan baja sebagai
struktur bangunan. Bambu merupakan produk hasil alam yang renewable yang
dapat diperoleh dengan mudah, murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat
mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik cukup tinggi
(Setiyabudi, 2010). Seperti yang dikemukakan oleh Morisco (1999), bahwa
pemilihan bambu sebagai bahan bangunan dapat didasarkan seperti pada harga
yang relatif rendah, pertumbuhan cepat, mudah ditanam, mudah dikerjakan,
serta keunggulan spesifik yaitu serat bambu memiliki kekuatan tarik yang tinggi,
seperti pada kuat tarik kulit bambu Ori sekitar dua kali tegangan luluh baja.
Mengacu pada penelitian tersebut dapat dipertimbangkan bahwa bambu dapat
digunakan sebagai bahan baku pada suatu struktur bangunan. Oleh karena itulah
dalam penelitian ini akan menganalisis kuat lentur pelat beton bertulangan
bambu laminasi.

Bahan yang digunakan dalam penelitian pelat beton bertulangan bambu laminasi
ini adalah pasir, semen, kerikil, air, dan bambu laminasi sebagai pengganti
tulangan memanjang dan diperkuat dengan kawat galvanis yang dipasang secara
menyilang.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut:
a. Mendesain tulangan dari suatu struktur gedung sekolah yang memenuhi
standar SNI-1727-2013, SNI-2847-2013 dan PBI’83.
b. Menentukan kemampuan suatu struktur gedung sekolah.

1.3. Sasaran

Sasaran dari pembuatan laporan tugas besar ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Struktur Beton.
b. Dari hasil perencanaan struktur beton bertulang maka diharapkan dapat
diketahui beban rencana sesuai dengan desain yang dibuat.

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 1.1. Denah Lantai Satu


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 1.2. Denah Lantai Dua


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

BAB II
DASAR TEORI PERENCANAAN

2.1. Perencanaan Struktur

Pada struktur bangunan atas, kolom merupakan komponen struktur yang paling
penting untuk diperhatikan, karena apabila kolom ini mengalami kegagalan, maka
dapat berakibat keruntuhan struktur bengunan atas dari gedung secara keseluruhan
(Asroni,A., 2008). Perencanaan struktur adalah bertujuan untuk menghasilkan
suatu struktur yang stabil, kuat, awet dan memenuhi tujuan-tujuan seperti
ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur disebut stabil bila ia tidak
mudah terguling, miring atau tergeser selama umur bangunan yang direncanakan.

Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan struktur


bangunan bertingkat tinggi adalah kekuatan struktur bangunan, dimana faktor ini
sangat terkait dengan keamanan dan ketahanan bangunan dalam menahan dan
menampung beban yang bekerja pada struktur. Oleh karena itu dalam perencanaan
gedung bertingkat harus direncanakan dan didesain sedemikian rupa agar dapat
digunakan sebaik-baiknya, nyaman dan aman terhadap bahaya yang mungkin
terjadi bagi pemakai.

2.2. Beton

Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah, atau
agregat-agregat lain yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat
dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang, satu atau
lebih bahan aditif ditambahkan untuk menghasilkan beton dengan karakteristik
tertentu, seperti kemudahan pengerjaan (workability), durabilitas dan waktu
pengerasan. (Mc Cormac, 2004:1).

Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar yaitu pasir,
batu, batu pecah, atau bahan semacam lainnya dengan menambahkan secukupnya
bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi
kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung (Dipohusodo,
1999:1).Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Beton juga telah banyak mengalami
perkembangan-perkembangan baik dalam teknologi pembuatan campurannya
ataupun teknologi pelaksanaan konstruksi. Perkembangan yang telah sangat
dikenal adalah ditemukannya kombinasi antara material beton dan tulangan
baja yang digabungkan menjadi satu kesatuan konstruksi dan dikenal sebagai
beton sederhana.

Beton sederhana banyak diterapkan pada bangunan-bangunan struktural seperti:


bangunan gedung, jembatan, perkerasan jalan, bendungan air, tandon air dan
berbagai konstruksi lainnya. Beton sederhana pada bangunan gedung terdiri dari
beberapa elemen struktur misalnya balok, kolom, plat lantai, pondasi, sloof, ring
balok, ataupun plat atap.

Beton sederhana sebagai elemen balok harus diberi penulangan yang berupa
penulangan lentur (memanjang) dan penulangan geser. Penulangan lentur dipakai
untuk menahan pembebanan momen lentur yang terjadi pada balok. Penulangan
geser (penulangan sengkang) digunakan untuk menahan pembebanan geser (gaya
lintang) yang terjadi pada balok. Ada beberapa macam tulangan sengkang pada
balok, yaitu sengkang vertikal, sengkang spiral, dan sengkang miring. Ketiga
macam tulangan ini sudah lazim diterapkan dan sangat dikenal, yang dikenal
sebagai tulangan sengkang konvensional (Wahyudi, 1997).

Tulangan sengkang konvensional yang telah dikenal selama ini dalam konsep
perhitungannya dengan memperhitungkan, bahwa bagian tulangan sengkang yang
berfungsi menahan beban geser adalah bagian pada arah vertikal (tegak lurus
terhadap sumbu batang balok), sedangkan pada arah horisontal (bagian atas dan
bawah) tidak diperhitungkan menahan beban gaya yang terjadi pada balok. Hal
ini dikarenakan perilaku beban geser balok akan menyebabkan terjadinya
keretakan geser, yang pada umumnya dekat dengan bagian tumpuan balok
(dengan beban geser besar) kemudian menjalar kearah vertikal-horizontal menuju
tengah bentang balok. Retak geser pada balok tidak akan terjadi jika direncanakan
dengan tepat agar mampu menahan gaya geser tersebut (Kennet, 1997).

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

2.3. Beton Bertulang

Beton bertulang adalah merupakan gabungan logis dari dua jenis bahan: beton
polos yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi kekuatan tarik yang
rendah dan batang-batang baja yang ditanamkan didalam beton dapat
memberikan kekuatan tarik yang diperlukan. (Wang, 1993:1)

Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi


keduanya membentuk suatu elemen struktur dimana dua macam komponen saling
bekerjasama dalam menahan beban yang bekerja/dibebankan ke elemen tersebut,
dimana beton menahan gaya tekan dan geser yang terjadi, sedangkan tulang baja
mempunyai fungsi menahan gaya tarik (lentur). Hasil kombinasi dari keduanya,
menghasilkan banyak keuntungan dari masing-masing material seperti: daya tahan
yang baik terhadap api dan cuaca, kekuatan tekan yang baik, serta kemampuan
istimewa dari beton untuk dibentuk dan kekuatan tarik yang tinggi serta daktilitas
(kelentukan) dan keliatan yang jauh lebih besar dari baja.

Beton bertulang tidak homogen, karena terbentuk dari dua material yang berbeda.
Metode-metode yang dipakai dalam analisis beton bertulang berbeda dengan
metode yang dipakai dalam perencanaan atau dalam penyelidikan yang hanya
terdiri dari baja, kayu ataupun material struktur lainnya. Pada setiap penampang
beton bertulang, terdapat gaya-gaya dalam yang dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen yang saling tegak lurus dan menyinggung terhadap
penampang beton bertulang itu sendiri. Komponen-komponen yang tegak lurus
terhadap penampang beton bertulang tersebut merupakan tegangan-tegangan
lentur (tarik pada satu sisi dari sumbu netral dan tekan pada sisi lainnya). Fungsi
dari komponen-komponen ini adalah untuk memikul momen lentur pada
penampang beton bertulang tersebut.

Komponen-komponen tersebut memikul gaya-gaya geser atau transversal. Agar


kuat geser pada balok beton bertulang dapat diamati, dalam perencanaan perlu
diperhatikan dimensi dari elemen tersebut ditinjau dari lentur dan geser yang
terjadi. Oleh sebab itu dalam perencanaannya lentur harus lebih kuat dari geser,

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

maksudnya agar tidak terjadi keruntuhan lentur terlebih dahulu sebelum


keruntuhan geser, sehingga kekuatan geser tetap dapat diamati.

Tabel 2.1. Tebal Minimum Balok Non-prategang atau Pelat Satu Arah

Tabel di atas dapat dijadikan sebagai persyaratan beton struktural untuk bangunan
gedung. Namun, ketentuan di atas adalah untuk menentukan tinggi balok
minimum. Artinya, kita boleh menggunakan tinggi balok lebih dari itu. Untuk
laporan ini, dimensi tinggi balok ditentukan dengan menggunakan persamaan h =
l/12 dengan l adalah panjang bentang balok. Untuk lebar balok digunakan
persamaan dan b = h/2.

2.4. Balok Beton dengan Tulangan Lentur

Balok beton jika dibebani secara tegak lurus terhadap sumbu panjangnya
(lateral), akan mengalami lenturan pada arah panjangnya. Lenturan tersebut
jika tidak ditahan suatu bahan struktur maka balok tersebut akan mengalami
kerusakan yang ditandai dengan terjadinya retakan pada balok beton,
sehingga balok beton tersebut mengalami keruntuhan. Fungsi dari baja
tulangan yang diletakan sejajar arah memanjang balok adalah untuk
memberikan ketahanan terhadap lentur yang terjadi. Perencanaan penulangan
lentur pada balok beton bisa dilakukan dengan dua macam cara, yaitu dengan
penulang tarik (lentur) dan yang kedua berupa penulangan tarik disertai
dengan penulangan tekan (rangkap).

Kekuatan tarik beton adalah 1/10 dari kekuatan tekannya, sehingga beton
lemah dalam menahan tarik tetapi kuat dalam menahan tekan. Bila suatu
balok beton dikenai beban vertikal maka pada bagian ataas balok akan

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

tertekan dan pada bagian bawah akan tertarik, untuk itu pada bagian balok
diberi tulangan baja. Pada balok dengan dukungan sederhana (sendi-rol),
momen pada ujung-ujung balok adalah nol, dengan pertimbangan tersebut
maka digunakan tulangan tunggal.

Tetapi dalam pelaksanaannya tetap digunakan tulangan tarik pada ujung tumpuan
sepanjang 1/4 bentang. Dalam hal ini balok dianggap mempunyai dukungan jepit
pada kedua sisinya, yang jika dibebani akan menimbulkan dua macam momen,
yaitu momen positif pada elemen yang mengalami tarik ( tengah bentang) dan
momen negatif pada elemen yang mengalami tekan (tumpuan). Dengan
pertimbangan tersebut maka digunakan tulangan tunggal.

2.4.1. Balok Beton dengan Tulangan Tarik

Suatu keadaan pembebanan terhadap lentur murni adalah bila penampang hanya
dibebani momen lentur, maka terdapat keadaan keseimbangan dalam berupa •
H = 0. Ini beranti Cc = Ts. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar yang
menyatakan bahwa regangan tekan beton dan batas leleh baja yang diisyaratkan
tercapai bersamaan. Diagram regangan tersebut berdasarkan ’cu = 3.10 -3 dan

fy
tegangan tarik baja y =
Es

Gambar 2.1. Diagram Gaya dan Regangan Penampang Balok Persegi


Sumber: Nasution Amrinsyah (2009)

Ts = As.fy ...................................................................................... (2.1)


Sehingga :
0.85.a.b = As. Fy .................................................................................... (2.2)
Mu
As = ...................................................................
∅ × f y × 0,85 × d
(2.3)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1,4 x b x d
As (min) = ..................................................................................
fy
(2.4)
0.003
As (maks) =
0,75 x 0,85 x f ' c x β 1 x ( 0,003 + f y
bxd)
fy
...................................(2.5)
A x fy
a = s ............................................................................
0,85 x f'c x b
(2.6)
Keterangan:
Ts = gaya tarik baja tulangan (N)
a = daerah tekan beton (mm)
fc’ = kuat tekan beton (Mpa)
b = lebar balok (mm)
h = tinggi balok (mm)
d = tinggi efektif balok (mm)
As = luas tulangan pada daerah tarik balok (mm2)
fy = tegangan luluh baja pada daerah tarik balok (Mpa)
dengan,
a = β1.c ......................................................................................................(2.7)
c adalah letak sumbu netral dari sisi atas penampang dalam satuan mm dan β1
mempunyai ketentuan sebagai berikut :
β1 = 0.85 untuk fc` ≤ 30 MPa
0,05 (fc’ – 30)
β1 = 0,85 – ≥ 0,65
7
Momen nominal (Mn) dari tampang dapat dihitung dengan rumus berikut :
a
Mn = A s x fy ( d - )..................................................................................
2
(2.8)
As
ρ = ....................................................................................................
b ×d
(2.9)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

2.4.2. Balok Beton dengan Tulangan Tekan

Gambar 2.2. Analisis Balok dengan Tulangan Tekan


Sumber: Nasution Amrinsyah (2009)

Garis netral akan naik ke atas karena semakin sedikit luasan beton (C) yang
dibutuhkan untuk mengimbangi gaya tarik (T). Maka T = As.Fy dan C = T.
Alasan Penggunaan Tulangan Tekan yaitu:
1. Mengurangi defleksi akibat beban yang tetap (sustained).
a. Rangkak pada beton didaerah tekan.
b. Transfer beban ke tulangan tekan.
c. Mengurangi tegangan pada beton.
d. Rangkak menjadi lebih kecil.
e. Defleksi akibat beban tetap juga lebih kecil.
2. Meningkatkan daktilitas
Pengurangan tinggi blok tekan akan meningkatkan regangan baja, sehingga
penampang dapat mencapai kurvatur yang lebih besar. Efek tulangan tekan
terhadap kekuatan dan daktilitas balok beton bertulang under-reinforced ρ <
ρbal
3. Merubah mode keruntuhan dari mode keruntuhan tekan menjadi mode
keruntuhan tarik.
Pada saat ρ > ρbal, penambahan As akan menambah kekuatan. Daerah tekan
memungkinkan tulangan tarik leleh sebelum beton hancur dengan adanya
tulangan tekan. Rasio tulangan efektif = (ρ – ρ’).
4. Memudahkan pelaksanaan
Dengan adanya tulangan sudut di keempat sisinya, sengkang / stirrups dapat
dengan mudah dipasang.

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Efek dari tulangan tekan memuat 2 section yaitu:


Section 1 Section 2
' ' '
T=As f s ba=0.85 {f bβ c ¿c = As f s bβ ¿¿¿ T=As f s
T=Cc =0.85 {f c
11 1
0.85 {f 'c 1 ' As f s−A's f 's
1
c T=Cs+Cc ba2 ¿=A's f 's+0.85 {f¿'cbβ1 c2 ¿c2= ' bβ1¿¿¿
1 0.85 {f c
''
¿As f s+0.85 {f c
Penambahan tulangan tekan As’ akan mengurangi luas daerah tekan pada beton.
Sumbu netral akan naik (c2 < c1) dan nilai es akan naik pula (es2 > es1). Empat
mode keruntuhan yang mungkin terjadi yaitu:
1. Keruntuhan Under reinforced
a. (Case 1) Tulangan tekan dan tulangan tarik leleh
b. (Case 2) Hanya tulangan tarik yang leleh
2. Keruntuhan Over reinforced
a. (Case 3) Hanya tulangan tekan yang leleh
b. (Case 4) Tidak terjadi leleh pada tulangan, beton hancur

Berikut ini merupakan penjelasan perhitungan dari keruntuhan Under reinforced


yaitu sebagai berikut:
a. Mode Keruntuhan pada Case 1
Asumsi As leleh fs = fy
C’c = 0,85.fc’ba ..................................................................................... (2.10)
Ts = As.fy
C’s = As’ (fs’ – (0,85f’c) ........................................................................ (2.11)
Terapkan kesetimbangan gaya
As x f y – As ’ ( f y – 0,85 f 'c )
T = C’c + C’s → a= ....................................
0,85 x f ' c x b
(2.12)
a
C = .....................................................................................................(2.13)
β
cek asumsi:

ε’s = (cc - d' )ε ......................................................................................(2.14)


cu

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

εs = (dc - c ) ε cu ....................................................................................(2.15)

Bila konfirm :
fy
ε’s ≥ εy = .................................................................................................
Es
(2.16)
Hitung:

Mn = C’ c d - ( a2 )+ C' ( d – d ) .............................................................
s
'

(2.17)

b. Mode Keruntuhan pada Case 2


Asumsi A’s belum leleh
Cc = 0,85f’cbβ1c ................................................................................. (2.18)
T = As.Fy
Gunakan persamaan segitiga sebangun:

ε’s = (cc – d’ ) ε cu ................................................................................... (2.19)

C’s = A’s f’s – (0,85f’c)


dimana:
A’s =n x A ......................................................................................... (2.20)
f’s = Es ε’s ............................................................................................ (2.21)
As ' x f s
a = ..................................................................................
0,85 x f’c x b
(2.22)
Terapkan kesetimbangan gaya T = Cc + C’s
Cek asumsi:
Jika ε’s ≥ εy , maka tulangan tekan leleh
Jika εs ≥ εy , maka tulangan tarik leleh

Mn = Cc d -( a2 )+ C' (d – d ) s
'
................................................................

(2.23)

c. Batasan Rasio Penulangan untuk Beton dengan Tulangan Ganda

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1. Batas atas (ρmax)


untuk fs’ = fy :

ρmax ≤ 0,75 ρbal


0,85 x f 'c x β1
dimana ρbal =
fy (600
600+ f )
….........................................
y

(2.24)
untuk fs’ < fy:
ρ ’f's
ρmax ≤ 0,75 (ρ – )bal
fy
dimana:
ρ ’F's 0,85 x f 'c x β1 600
(ρ –
Fy
)bal =
fy ( 600+ f y )
...............................................

(2.25)
A's
ρ’ = .................................................................................
bd
(2.26)
2. Batas bawah (ρmin)
1,4
ρmin = ........................................................................................
Fy
(2.27)

ρmin =
√ f'c .......................................................................................(2.28)
4fy

dan tidak lebih kecil dari persamaan (2.26).

2.5. Balok Beton dengan Tulangan Geser

Dalam perencanaan tulangan geser, gaya lintang yang terjadi harus ditinjau
sedemikian rupa sehingga:
Vc = 0,17 x λ x √ f 'c x b x d ...........................................................................(2.29)
Vu
Vn = ...........................................................................................................
Φ
(2.30)
Vs = Vn – Vc ...................................................................................................(2.31)
Dengan:
λ = Faktor pengali (SNI 03-2847-2002)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Note :
λ = 1 (beton normal)
λ = 0,85 (beton ringan-pasir)
λ = 0,75 (beton ringan-total)
Vc = kuat geser sumbangan beton (N)
fc’ = kuat Tekan Beton (Mpa)
b = lebar balok (mm)
d = tegangan efektif balok (mm)
Vn = kuat geser nominal (N)
Vs = kuat geser nominal sumbangan tulangan geser (N)
Syarat tulangan geser yaitu :
1. Luas Penampang harus diperbesar jika Vs-Vn-Vc > 4Vc
2. Jika 2Vc < Vs ≤ 4Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak boleh kurang dari
d/4 atau tidak boleh lebih besar dari 300 mm.
3. Jika Vc <Vs ≤ 2Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak boleh kurang dari d/2
atau tidak boleh lebih besar dari 600 mm.
4. Jika 0,5Vc ≤ Vs ≤ Vc, maka hitung luas tulangan geser minimum.
5. Jika Vs ≤ 0,5 Vc, maka tidak perlu diberi tulangan sengkang.
bw x S
A v (min) = 0,062 √ f 'c .............................................................................
fy
(2.32)
0,35 x b w x S
Syarat: tidak boleh kurang dari .................................................
fy
(2.33)
Av = 2 As
Av
As = ...........................................................................................................
2
(2.34)
Dengan:
Av = luas tulangan geser (mm2)
As = luas tulangan (mm2)
fy = kuat leleh tulangan yang disyaratkan (MPa)
bw = lebar badan atau diameter penampang lingkaran (mm)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

S = spasi tulangan geser pada arah sejajar tulangan longitudinal (mm)

2.6. Balok T

Aturan untuk menentukan balok T menurut SNI – 03 – 2847 – 2002 adalah


sebagai berikut :
1. Pada konstruksi balok-T, bagian sayap dan badan balok harus dibuat
menyatu (monolit) atau harus dilekatkan secara efektif sehingga menjadi
satu kesatuan.
2. Lebar pelat efektif sebagai bagian dari sayap balok-T tidak boleh
melebihi seperempat bentang balok, dan lebar efektif sayap dari masing-
masing sisi badan balok tidak boleh melebihi:
a. Delapan kali tebal pelat, dan
b. Setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan.
3. Untuk balok yang mempunyai pelat hanya pada satu sisi, lebar efektif
sayap dari sisi badan tidak boleh lebih dari:
a. seperduabelas dari bentang balok,
b. enam kali tebal pelat, dan
c. setengah jarak bersih antara balok-balok yang bersebelahan.
4. Balok-T tunggal, dimana bentuk T-nya diperlukan untuk menambah luas
daerah tekan, harus mempunyai ketebalan sayap tidak kurang dari
setengah lebar badan balok, dan lebar efektif sayap tidak lebih dari
empat kali lebar badan balok.
5. Bila tulangan lentur utama pelat, yang merupakan bagian dari sayap
balok-T (terkecuali untuk konstruksi pelat rusuk), dipasang sejajar
dengan balok, maka harus disediakan penulangan di sisi atas pelat yang
dipasang tegak lurus terhadap balok berdasarkan ketentuan berikut :

a. Tulangan transversal tersebut harus direncanakan untuk memikul


beban terfaktor selebar efektif pelat yang dianggap berperilaku
sebagai kantilever. Untuk balok-T tunggal, seluruh lebar dari sayap
yang membentang harus diperhitungkan. Untuk balok-T lainnya,
hanya bagian pelat selebar efektifnya saja yang perlu
diperhitungkan.

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

b. Tulangan transversal harus dipasang dengan spasi tidak melebihi


lima kali tebal pelat dan juga tidak melebihi 500 mm.

1. Analisis Penampang Ber-flens

Lebar efektif plat Bagian dekat badan penampang akan mengalami tegangan yang
lebih besar dibandingkan dengan daerah yang jauh dari bagian badan.

Lebar efektif (beff)


beff adalah lebar yang mengalami tegangan secara merata yang akan memberikan
gaya tekan yang sama dengan yang sebenarnya terjadi di zona tekan dengan lebar
bactual

Aturan SNI untuk Nilai beff Berdasarkan SNI 2847-2013 (Pasal 8.12) Plat balok
T:
L
b eff ≤ .........................................................................................................(2.35)
4

≤ 2 ( 8 hf ) + bw ...................................................................................(2.36)

1
≤ ( (jarak bersih antar balok kiri dan kanan) + b w….......................(2.37)
2
Balok L terbalik (plat hanya ada pada satu sisi) :
L
b eff ≤ +b ............................................................................................. (2.38)
12 w
≤ 6 hf + bw ......................................................................................... (2.39)
1
≤ ((jarak bersih antar balok) + b w.................................................... (2.40)
2

Aturan SNI untuk Nilai beff

Menurut SNI 2847-2013 pasal 8.12 Balok T yang terisolasi (tunggal)


1
Tebal sayap ≥ bw
2
Lebar efektif sayap ≤ 4 bw

2. Analisis Balok T

Kasus 1 : a ≤ hf sama seperti penampang persegi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Asumsi ε s ≥ ε y ⇒ f s =f y (tulangan baja leleh)


Cek apakah: Keseimbangan:
As f y
T = C ⇒ a= ….................................................................................
0.85 f 'c b
(2.41)
Kasus 1 : a ≤ hf
Cek : εs ≥ εy
a
c = ………....................................................................................................
β1
(2.42)

εs = (d-c
c )
ε cu ≥ εy .............................................................................................

(2.43)
Hitung Mn

M n = A s f y d-( a2 ) .............................................................................................

(2.44)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Kasus 2 : a> hf
Asumsi tulangan leleh
Cf = 0.85 f 'c ( b- b w ) hf ......................................................................................
(2.45)
Cw = 0.85 f 'c bw a ..............................................................................................
(2.46)
T = A s fy ..........................................................................................................

(2.47)

Keseimbangan
As f y -0.85 f 'c ( b- b w ) hf
T = Cf + Cw → a = .........................................................
0.85 f 'c b w
(2.48)
Kasus 2 : a> hf
a
c =
β1

εs = (d-c
c )
ε cu ≥ εy

Hitung Mn :
h
M n = Cw d- ( 2a ) + C (d- 2 )
f
f
............................................................................

(2.49)
Definisi Cc dan Cf untuk balok -T adalah sebagai berikut :
Cf = 0.85 f 'c ( b- b w ) h f

Cw = 0.85 f 'c b w a
T = As f y

3. Batas atas (tulangan maksimum)

ρmax ≤ 0.75 ρbal …......................................................................................... (2.50)


A s ( bal ) C ( bal )
ρ bal = → A s ( bal ) = c ....................................................................
bw d fy
(2.51)
Untuk flens yang mengalami tekan dan bila tinggi sumbu netral C bal , berada

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

dibawah plat sayap maka:


Cc ( bal ) = Cf ( bal ) + Cw (bal ) .................................................................................. (2.52)

4. Batas tulangan minimum (Pasal 12.5.1)

a. Plat sayap tertekan


'

A min=
√f c
bw d ≥
1.4
bw d .............................................................................
s
4fy fy
(2.53)
b. Plat sayap tertarik
A s min tidak boleh kurang dari nilai terkecil diantara :
'

A s min =
√f c
bw d ............................................................................................
2fy
(2.54)
Dan
'

As min =
√f c
bf d .............................................................................................
4fy
(2.55)
Dengan b f adalah lebar bagian sayap penampang.

2.7. Tulangan Torsi

Untuk komponen struktur yang dicor secara monolit dengan slab, lebar sayap
menggantung yang digunakan untuk menghitung Acp dan Pcp. Untuk penampang
berongga, Ag harus digunakan sebagai pengganti Acp.

Untuk komponen struktur yang terpisah dengan sayap dan untuk komponen
struktur yang dicor monolit dengan slab, lebar sayap menggantung yang
digunakan untuk menghitung Acp dan Pcp, kecuali bahwa sayap menggantung harus

A2 cp
diabaikan dalam kasus dimana parameter yang dihitung untuk balok dengan
Pcp
sayap kurang dari yang dihitung untuk balok yang sama yang mengabaikan
sayapnya. Bila momen torsi terfaktor, Tu pada komponen struktur diperlukan
untuk mempertahankan kesetimbangan dan melebihi nilai minimum yang
diberikan, maka komponen struktur harus didesain untuk memikul Tu. Pada

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

struktur statis tak tentu dimana reduksi momen torsi pada komponen struktur
dapat terjadi akibat redistribusi gaya-gaya dalam dengan adanya keretakan, Tu
maksimum boleh direduksi menjadi nilai yang diberikan dalam (a), (b), atau (c),
yang sesuai:
Pengaruh torsi boleh diabaikan bila momen torsi terfaktor T u kurang dari:
a. Untuk komponen struktur non-prategang
A 2cp
ɸ0,083λ√ f '
c ( )
Pcp
.....................................................................................

(2.56)
b. Untuk komponen struktur prategang
A2cp f cp
ɸ0,083λ√ f 'c ( )√
Pcp
1+
0,33 λ√f'c
..................................................................

(2.57)
c. Untuk komponen struktur non-prategang yang dikenai gaya tarik atau tekan
aksial
A 2cp Nu
ɸ0,083λ√ f '
c ( )√
Pcp
1+
0,33 Agλ √ f c
'
..............................................................

(2.58)
Keterangan:
Acp = luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton (mm2)
Pcp = keliling luar penampang beton (mm)
f’c = kekuatan tekan beton yang disyaratkan (Mpa)
fyt = kekuatan leleh tulangan transversal yang disyaratkan fy (Mpa)
λ = faktor modifikasi yang merefleksikan properti mekanis tereduksi
Nu = gaya aksial terfaktor tegak lurus terhadap penampang
Dalam (a), (b), atau (c), momen lentur dan geser teredistribusi karenanya pada
komponen struktur yang menyatu harus digunakan dalam desain komponen
struktur tersebut. Untuk penampang berongga, Acp tidak boleh digantikan dengan
A g, Kecuali ditentukan dengan analisis yang lebih eksak, pembebanan torsi dari
slab boleh diambil terdistribusi merata sepanjang komponen struktur. Pada
komponen struktur non-prategang, penampang yang berada kurang dari jarak d
dari muka tumpuan harus didesain tidak kurang dari T u yang dihitung pada jarak

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

d. Jika torsi terpusat terjadi dalam jarak ini, maka penampang kritis untuk desain
harus berada di muka tumpuan. Pada komponen struktur prategang, penampang

h
yang berada kurang dari jarak dari muka tumpuan harus didesain tidak kurang
2

h
dari T u yang dihitung pada jarak . Jika torsi terpusat terjadi dalam jarak ini,
2
maka penampang kritis untuk desain harus berada di muka tumpuan.

Untuk kekuatan momen torsi dimensi penampang harus sebagai berikut:


a. Untuk penampang solid
2 2
TuPh Vc
√( Vu
bw×d ) √( +
1,7 A 2 oh ) bw×d +0,66 √ f c)...........................................
( ≤ɸ
'

(2.59)
b. Untuk penampang berongga
2 2
TuPh TuPh
( 2
1,7 A oh
+ ) (
1,7 A 2 oh ) ≤ ɸ( Vcbw×d +0,66 √ f c) '

.............................................. (2.60)
c. Jika tebal dinding adalah kurang dari Aoh /ph, maka suku kedua adalah:

Tu P h 3 Tu P h 3 V
( 1,7 A 2oh) (
+ 2
1,7 A oh ) (
b w ×d )
≤ ɸ c +0,66 √ f 'c ...................................................

(2.61)
Tu
Diambil sebagai ( 1,7 A oh ×t )
.........................................................................

(2.62)
Keterangan:
Ao = luas bruto yang dilingkupi oleh jalur alir geser (mm2)
Aoh = luas yang dilingkupi oleh garis pusat tulangan torsi transversal (mm2)
Av = luas tulangan geser berspasi s (mm2)
Ph = keliling garis pusat tulangan torsi transversal tertutup terluar (mm)
Tn = kekuatan momen torsi nominal (N.mm)
Tu = momen torsi terfaktor pada penampang (N.mm)
Vu = gaya geser terfaktor pada penampang (N)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

dimana t adalah tebal dinding penampang berongga pada lokasi dimana tegangan
diperiksa. Nilai f y dan f yt yang digunakan untuk desain tulangan torsi tidak boleh
melebihi 420 MPa. Bila Tu melebihi torsi terkecil yang terdeteksi (threshold),
maka desain penampang harus berdasarkan pada:
 T n ≥ T u ..........................................................................................................(2.63)
Keterangan:
Tn = kekuatan momen torsi nominal (N.mm)
Tu = momen torsi terfaktor pada penampang (N.mm)
Tn harus dihitung dengan :
2Ao × At × f yt
Tn = cot
S
θ..................................................................................(2.64)
dimana Ao harus ditentukan dengan analisis kecuali bahwa Ao boleh diambil
sama dengan 0,85 Aoh,  tidak boleh diambil lebih kecil dari 30 derajat ataupun
lebih besar dari 60 derajat,  boleh diambil sama dengan:
a. 45 derajat untuk komponen struktur non-prategang atau komponen struktur
dengan prategang kurang dari yang dalam.
b. 37,5 derajat untuk komponen struktur prategang dengan gaya prategang
efektif tidak kurang dari 40 persen kekuatan tarik tulangan longitudinal. Luas
tulangan longitudinal tambahan untuk menahan torsi A , tidak boleh kurang
dari
At f yt
Al =
S
Ph ×
fy ( )2
cot θ ………........................................................................

(2.65)
dimana  haruslah nilai yang sama dengan yang digunakan dalam persamaan
(2.57) fyt merujuk pada tulangan torsi transversal tertutup, dan fy merujuk pada
tulangan torsi longitudinal. Tulangan yang diperlukan untuk torsi harus
ditambahkan pada yang diperlukan untuk geser, momen, dan gaya aksial yang
bekerja dalam kombinasi dengan torsi. Persyaratan yang lebih ketat untuk spasi
dan penempatan tulangan harus dipenuhi. Luas tulangan torsi longitudinal dalam

Mu
daerah tekan lentur boleh direduksi dengan jumlah sama dengan ,
(0.9 d f y )

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

dimana Mu timbul pada suatu penampang serentak dengan T u , kecuali tulangan


yang disediakan tidak boleh kurang dari yang disyaratkan.
Pada balok prategang:
a. Tulangan longitudinal total termasuk baja prategang pada tiap penampang
harus menahan M u pada penampang tersebut ditambah gaya tarik longitudinal
konsentris tambahan sama dengan Al f y , berdasarkan pada T u pada
penampang tersebut.
b. Spasi tulangan longitudinal termasuk tendon harus memenuhi persyaratan.
Pada balok prategang, luas tulangan torsi longitudinal pada sisi komponen
struktur yang tertekan akibat lentur boleh direduksi di bawah nilai yang
disyaratkan.
Untuk tulangan torsi minimum :
Luas minimum tulangan torsi harus disediakan pada semua daerah dimana T u
melebihi torsi terkecil yang terdeteksi (threshold) yang diberikan, bila tulangan
torsi disyaratkan, maka luas minimum sengkang tertutup transversal harus
dihitung dengan:
' w b S
( Av +2 A t ) = 0,062 √ f c f ................................................................................
yt

(2.66)
0.35 bw S
tetapi tidak boleh kurang dari
f yt
.............................................................................................................(2.67)
Bila tulangan torsi disyaratkan, maka luas total minimum tulangan torsi
longitudinal Al min , harus dihitung dengan:
0,42 √ f 'c A cp A t
A l min =
fy
-
S ( ) P ff h
yt

y
...........................................................................

(2.68)
b
At 0,175 w
dimana tidak boleh diambil kurang dari f yt ; f yt merujuk pada tulangan
S
f yt
torsi transversal tertutup, dan fy rmerujuk pada tulangan longitudinal.

Untuk spasi tulangan torsi :

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Ph
Spasi tulangan torsi transversal tidak boleh melebihi yang lebih kecil dari atau
8
300 mm. Tulangan longitudinal yang diperlukan untuk torsi harus didistribusikan
di sekeliling perimeter sengkang tertutup dengan spasi maksimum 300 mm.
Batang tulangan longitudinal atau tendon harus berada di dalam sengkang. Pada
setiap sudut sengkang harus ada paling sedikit satu batang tulangan longitudinal
atau tendon. Batang tulangan longitudinal harus mempunyai diameter paling
sedikit 0,042 kali spasi sengkang, tetapi tidak kurang dari 10 mm. Tulangan torsi
harus disediakan untuk jarak paling sedikit ( b t +d )melebihi titik yang diperlukan
oleh analisis.

Desain alternatif untuk torsi :


Untuk desain torsi penampang solid dalam lingkup Standar ini dengan rasio

h
aspek, sebesar 3 atau lebih besar, diizinkan untuk menggunakan prosedur yang
bt
lain, kecukupannya telah ditunjukkan oleh analisis dan kecocokan yang baik
dengan hasil uji yang komprehensif.

2.8. Kolom

Kolom merupakan komponen struktural yang menyalurkan beban dari balok ke


pondasi bawah. Kolom menerima beban aksial tekan dan torsi akibat dari beban di
atasnya dan beban pada balok dan pelat. Momen torsi yang disalurkan dapat
berupa momen uniaksial (1 sumbu) ataupun biaksial (2 sumbu). Desain kolom
dirancang sedemikian rupa sehingga pengaruh tekuk tidak dominan sehingga
keruntuhan pada kolom terjadi bukan akibat dari tekuk, melainkan terjadi akibat
beban luar yang bekerja saja. Berdasarkan pasal 10.10.1 SNI-2847-2013, dimensi
kolom agar tidak terjadi pengaruh tekuk harus memenuhi persamaan berikut :
kl
≤ 22...............................................................................................................(2.69)
λ
Keterangan :
K = rasio ketebalan kolom
L = panjang batang
λ = jari jari rotasi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Dalam menentukan tulangan pada kolom di mana ukuran penampang serta beban
aksial dan momen yang berkerja telah diketahui, lebih disarankan dengan
menggunakan grafik-grafik. Pembagian tulangan pada kolom berpenampang
persegi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama tulangan dipasang
simetris pada dua sisi penampang, tegak lurus terhadap arah lentur dan As = A’s =
0,5 Ast, sedangkan cara kedua tulangan dibagi sama rata pada sisi penampang
dengan As = A’s = Ast = 0,25 Ast. Penggunaan grafik terutama disarankan untuk
penulangan pada seluruh sisi kolom dengan eksentrisitas yang pendek, berarti
beban aksial relatif besar dan momen relatif kecil.

Pada sumbu vertikal dinyatakan nilai :


Pu
........................................................................................................
Φ A gr 0,85 f'c
(2.70)
Pada sumbu horisotal dinyatakan nilai :
Pu et
Φ A gr 0,85 f'c h ()
................................................................................................

(2.71)
Mu
Dalam et telah diperhitungkan eksentrisitas e = ..........................................
h
(2.72)
Besaran pada kedua sumbu dapat dihitung dan ditentukan, kemudian suatu nilai r
dapat dibaca. Penulangan yang diperlukan adalah β . r, dengan β bergantung pada
mutu beton. Untuk kolom diperkenankan menganggap faktor reduksi kekuatan =
0,65 untuk harga Pu < 0,10 Agr f’c.
Untuk kolom dengan pengikat sengkang :
0,2 ϕ Pn
ϕ = 0,80 - = 0,65...............................................................................
0,1 f ' c Ag
(2.73)
As fy b h fc
e
Pn =
'
+0,5 + 3 he +1,18 .................................................................................
( d- d ) d²
(2.74)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Untuk desain kolom, ditentukan dahulu tributary area untuk setiap kolom dan
dicari kolom yang paling kritis untuk bagian interior dan eksterior. Untuk desain
kolom, ditentukan dahulu tributary area untk setiap kolom dan dicari kolom yang
paling kritis untuk bagian interior maupun eksterior. Bagian kolom interior dan
eksterior digunakan dengan hasil yang sama deangan tributary area yang sama.

Setelah ditentukan tributary area untuk kolom, maka ditentukan beban yang
bekerja akibat beban sendiri dari pelat, balok dan kolom yang nantinya akan
dipikul oleh kolom dibawahnya. Kolom lantai 1 dan kolom lantai 2 haruslah
memiliki dimensi yang sama agar pekerjaannya mudah dilaukan di lapangan. Oleh
arena itu, jika setelah dihitung didapatkan dimensi yang berbeda, maka kolom
lantai 2 harus disamakan dengan lantai 1 dan dihitung kembali apakah dengan
ukuran tersebut masih aman untuk dipikul oleh lantai 1.

Beberapa nilai yang digunakan untuk preliminary desain kolom adalah:


1. Lantai 1
P akibat balok Panjang = volume x ρ beton.........................................(2.75)
P akibat balok Pendek = volume x ρ beton.........................................(2.76)
P akibat pelat = v olume Pelat x ρ beton................................(2.77)
Total dead load = Pbalok panjang + Pbalok pendek ..........................(2.78)
P akibat SIDL = SIDL x Luas Tributary Area .......................(2.79)
P akibat Live Load = Live Load x Luas Tributary Area................
(2.80)
Pu atap = 1.2 ( DL+SIDL ) +1.6 ( LL )...........................(2.81)
Pu
Ag = .......................................................(2.82)
0.25 x fc'
S = √ Ag ..............................................................(2.83)
2. Rooftop
P akibat balok Panjang = volume x ρ beton.........................................(2.84)
P akibat balok Pendek = volume x ρ beton.........................................(2.85)
P akibat pelat = v olume Pelat x ρ beton............................... (2.86)
Total dead load = Pbalokpanjang + Pbalokpendek + Ppelat .................... (2.87)
P akibat SIDL = SIDL x Luas Tributary Area........................(2.88)
P akibat Live Load = Live Load x Luas Tributary Area…............(2.89)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Pu lantai 2 = Pu atap+(1.2 ( DL+SIDL ) +1.6 ( LL) ) ….......(2.90)


Pu
Ag = .......................................................(2.91)
0.25 x fc'
S = √ Ag ..............................................................
(2.92)
Kemudian di cek kembali apakah kolom tersebut terkena pengaruh tekuk atau
tidak.
kl kl
≤36→ ≤36
λ I ..............................................................................................
A √
(2.93)
Dengan :
l = Bentang dari lantai 1 ke lantai 2
S = Dimensi kolom
I = Inersia
A = Luasan
Ag = Tributary Area kolom

2.9. Pelat

Pelat direncanakan berdasarkan persyaratan ketebalan minimum dengan bantuan


tebal minimum h dan ditambah dengan hasil dari faktor pengali bila memakai
beton yang lain dari fy = 400 MPa (Vis-Kusuma,1993), yaitu sesuai dengan
persamaan berikut :
fy
0,4 + ..........................................................................................................
700
(2.94)

Dalam perhitungan perencanaan pelat beton bertulang digunakan pengertian


bentang teoritis yang dinyatakan dengan 1. Nilai ini dianggap sama dengan
bentang bersih L antara kedua bidang permukaan tumpuan ditambah dengan
setengah panjang perletakaab a pada setiap ujung. Bila lebar balok lebih dari dua
kali tebal keseluruh pelat, dianggap 1 = L + 100 (seperti Gambar 1). jika
perletakan pelat beton bertulang dibuat dari bahan yang lain dengan beton

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

bertulang, sesuai ketentuan untuk bentang 1 = l +h. dengan L adalah bentang


bersih dan h tebal total pelat.

Gambar 2.3. Bentang Teoritis Monolit


Sumber: SNI 2847-2002

Gambar 2.4. Bentang Teoritis Tidak Monolit


Sumber: SNI 2847-2002

Dengan memperkirakan batang tulangan yang akan dipakai sebagai tulangan tarik
pokok dan selimut beton berdasarkan tebal minimum penutup beton pada tulangan
terluar dalam mm (Vis-Kusuma,1993), maka nilai d dapat ditentukan sebagai
berikut:
1
d = h- p - b h p................................................................................................
2
(2.96)
1
Perencanaan menggunakan Mu = MR sebagai limit (batas) dengan MR = b d2 k
2
maka :
Mu
kperlu = ...................................................................................................
Φ b d2
(2.97)
Dengan menggunakan persamaan tersebut dapat dihitung rasio baja ρ yang
diperlukan, dan dengan demikian dapat dihitung pula As yang diperlukan yaitu :
As = ρmin b d 106...............................................................................................(2.98)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Menentukan Tebal Minimum Pelat (h). Tebal minimal pelat (h) berdasarkan
(Pasal 11.5.SNI 03-2847-2002) :
1. Untuk pelat satu arah (Pasal 11.5.2.3 SNI 03-2847-2002), tebal minimal pelat
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Pelat Satu Arah

Sumber: SNI 03-2847-2002

2. Untuk pelat dua arah (h) dengan rumus berikut :


f
h (0,8+ )
1
h = .........................................................................
1
3+5β [α m -0,1 1+ ( ) β
]

(2.99)
Tetapi tidak boleh kurang dari :
f
h (0,8+ )
h = 1 .........................................................................................
3+9β
(2.100)
f
h (0,8+ )
h = 1 ........................................................................................
3
(2.101)
Dan dalam segala hal tebal minimum pelat tidak boleh kurang dari harga sebagai
berikut :
Untuk αm < 2,0 digunakan nilai h minimal 120 mm (Pelat dua arah) Untuk α m ≥
2,0 digunakan nilai h minimal 90 mm (Pelat satu arah)
Dengan :
Ln = Panjang bentang bersih dalam arahmomen yang ditinjau, diukur dari muka

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ke muka tumpuan (mm)


Αm = Rasio kekuatan balok terhadap pelat
Β = Rasio panjang terhadap lebar pelat

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

2.10. Tangga

Tangga adalah suatu kontruksi yang menghubungkan antara tempat yang satu dan
tempat lainnya yang mempunyai ketinggian berbeda, dan dapat dibuat dari kayu,
pasangan batu bata, baja, dan beton. Untuk memperlancar hubungan antara lantai
bawah dengan lantai yang ada di atasnya dalam suatu kegiatan, maka digunakan
alat penghubung tangga. Tangga terdiri dari anak tangga dan pelat tangga.adapun
komponen penyusun tangga sebagai berikut:
1. Anak tangga (trede) :
a. Langkah datar (aantrede = a)
b. Langkah tegak (optrede = o)
c. Wel
d. Wellat
e. Stootbord
2. Ibu Tangga (boom) :
a. Boom luar (tembok)
b. Boom dalam (bebas)
3. Bordes (tempat istirahat) :
a. Bordes antara (tengah)
b. Bordes sudut (pojok)
4. Pelengkap:
a. Tiang sandaran
b. Sandaran (pegangan)
c. Ruji (baluster)
d. Garis lintas (garis panjat)

Anak tangga terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :


1. Antrede, yaitu bagian dari anak tangga pada bidang horizontal yang
merupakan bidang tempat pijakan kaki.
2. Optrede, yaitu bagian dari anak tangga pada bidang vertikal yang merupakan
selisih tinggi antara 2 buah anak tangga yang berurutan.

Ibu tangga merupakan bagian tangga yang berfungsi mengikat anak tangga.
Material yang digunakan untuk membuat ibu tangga misalnya antara lain, beton

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

bertulang, kayu, baja, pelat baja, baja profil canal, juga besi. Kombinasi antara ibu
tangga dan anak tangga misalnya, beton bertulang di padukan dengan anak tangga
dari bahan papan kayu, bisa juga keduanya dari bahan baja, untuk ibu tangga
menggunakan profil kanal untuk menopang anak tangga yang menggunakan pelat
baja. Bordes biasa juga disebut landing.

Bordes merupakan bagian dari tangga sebagai tempat beristirahat menuju arah
tangga berikutnya. Bordes juga berfungsi sebagai pengubah arah tangga.
Umumnya, keberadaan bordes setelah anak tangga ke 15. Kenyamanan bordes
juga perlu diperhatikan, untuk lebarnya harus diusahakan sama dengan lebar
tangga. Merupakan pegangan dari tangga. Material yang bisa digunakan
bermacam jenis nya. Misalnya menggunakan pegangan dari bahan kayu, besi
hollow bulat, baja, dll. Terkadang saya juga sering jumpai tangga yang tanpa
railing, dan ini penting untuk diperhatikan, misalnya menjaga anak-anak yang
ingin menaiki tangga, jangan sampai terjatuh karena tidak ada railingnya.

Pelengkap tangga, yaitu pegangan (railing) dan baluster. Ukuran pegangan railing
tangga dengan ukuran diameter 3,8 cm merupakan ukuran yang bisa
mengakomodasi sebagian besar ukuran tangan manusia. Untuk kenyamanan
pegangan tangga, perlu diperhatikan juga jarak antara railing pegangan tangga
dengan jarak tembok. Baluster merupakan penyangga pegangan tangga, biasanya
bentuknya mengarah vertikal. Material baluster bisa terbuat dari kayu, besi, beton,
juga baja. Terkadang juga saya pernah melihat material baluster menggunakan
kaca. Untuk keamanan dan kenyamanan pengguna tangga, usahakan jarak antar
baluster tidak terlalu jauh, terutama untuk keamanan anak kecil.Untuk ukuran
ketinggian baluster, standarnya kurang lebih antara 90-100 cm.

Syarat-syarat khusus konstruksi tangga adalah sebagai berikut:


1. Untuk bangunan rumah tinggal
a. Antrede = 25 cm (minimum)
b. Optrede = 20 cm (maksimum)
c. Lebar tangga = 80 – 100 cm
2. Untuk perkantoran dan lain-lain
a. Antrede = 25 cm (minimum)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

b. Optrede = 17 cm (maksimum)
c. Lebar tangga = 120 - 200 cm
3. Syarat langkah :
2 optrede + 1 antrede = 57 – 65 cm
4. Sudut kemiringan maksimum = 45 dan minimum = 25

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam perencanaan konstruksi tangga:


1. Perencanaan tangga
a. Penentuan ukuran antrede dan optrede
b. Penentuan jumlah antrede dan optrede
c. Panjang tangga = jumlah optrede x lebar antrede ...........................(2.102)
d. Sudut kemiringan tangga = tg ( tinngi tangga : panjang tangga )
e. Penentuan tebal pelat tangga
2. Penentuan pembebenan pada anak tangga
Berat 1 anak tangga (Q) per m
Q = antrede x optrede x 1 m x γbeton x jumlah anak tangga dalam 1 m.(2.103)
a. Beban mati
- Berat sendiri bordes
- Berat sendiri anak tangga
- Berat spesi dan ubin
b. Beban hidup

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

BAB III
METODELOGI PERENCANAAN

3.1. Data Bangunan


Spesifikasi bangunan yang akan didesain pada tugas besar ini adalah sebagai
berikut:
1. Bentang arah X = 4000 mm
2. Bentang arah Y = 3000 mm
3. Lantai 1 ke lantai 2 = 5000 mm
4. Lantai 2 ke atap = 5000 mm
Bahan yang digunakan memiliki kriteria sebagai berikut:
Tipe = Beton
γ = 2.400 kg /m3
f’c = 25 MPa
u = 0,25
E = 4.700 √ f ' c
= 23500 MPa
Tulangan yang digunakan sebagai berikut:
Tipe = Baja
γ = 7.850 kg /m3
Fy = 400 MPa
Fys = 240 MPa
Es = 200.000 MPa (non prategang)
u = 0,3
Fv = 545,83 MPa (Interpolasi Tabel Baja, SNI)
Fye = 1,1 x Fy
= 1,1 x 400 MPa
= 440 MPa
Fve = 1,1 x Fv
= 1,1 x 545,83
= 600,413 MPa

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Setelah itu dihitung preliminary desain pada struktur untuk mendesain awal
ukuran balok, pelat dan kolom pada suatu sistem bangunan.

3.2. Standar Peraturan

Perencanaan suatu struktur harus memenuhi standar nasional yang diatur dalam SNI-
2847-2013 mengenai persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung, meliputi
balok, kolom, peraturan mengenai tulangan, spasi tulangan, dll. Selain itu, peraturan
yang perlu dipenuhi yaitu SNI 2847 : 2013 mengenai beban untuk perencanaan
bangunan atau struktur lain, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
serta PPUPRG 1987 untuk beban yang tidak tercantum dalam SNI 1727:2013.

3.3. Prilimineri Desain

3.3.1. Balok

Perhitungan balok induk dan balok anak sebagai berikut:

a. Balok Induk Arah X


L
Panjang balok (h) =
12
4
=
12
= 0,333 m
≈ 0,3 m = 300 mm
h
Lebar balok (b) =
2
0,3
=
2
= 0.15 m
≈ 0,15 m = 150 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 3.1 Balok Induk Arah X


Sumber : dokumen pribadi

b. Balok induk arah y


L
Panjang balok (h) =
12
3
=
12
= 0,25 m
≈ 0,3 m = 300 mm
h
Lebar balok (b) =
2
0,35
=
2
= 0.175 m
≈ 0,18 m = 180 mm

Gambar 3.2 Balok Induk Arah Y


Sumber : dokumen pribadi

c. Balok Anak X
L
Panjang balok (h) =
16
4
=
16
= 0,25 m
≈ 0,4 m = 400 mm
h
Lebar balok (b) =
2
0,2
=
2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 0.1 m
≈ 0,2 m = 200 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 3.3 Balok Anak X


Sumber : dokumen pribadi

3.3.2. Kolom

Nilai asumsi pada kolom:


h = 0,40 m = 400 mm

b = 0,40 m = 400 mm

Gambar 3.4 Kolom


Sumber : dokumen pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

BAB IV
PEMODELAN STRUKTUR

4.1. Pemodelan

1. Jalankan terlebih dahulu SAP2000, lalu pilih menu File →New model.
Pilih satuan Kn,m,C dan pilih template 2D Frames. Lalu membuat Grid
datanya dengan cara klik kanan pada layar SAP200 dan akan muncul
tampilan seperti Gambar 4.1.

Gambar 4.1. New File


Sumber: Dokumentasi Pribadi

2. Membuat grid data


a. Klik edit grid data
b. Klik Add Copy Of System
c. memasukkan ukuran X, Y, dan Z.
d. Klik OK

Gambar 4.2. Kotak Define Grid System Data


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

4.2. Menetapkan Material

1. Pilih menu Define Materials → Materials


2. Pilih Add New Material (untuk menambahkan tipe bahan yang baru)
3. Tampilan grid only

Gambar 4.3. Define Material


Sumber: Dokumentasi Pribadi

4. Ubah nama material sesuai dengan yang kita inginkan


5. Masukkan nilai berat jenis material yang akan digunakan
6. Masukkan nilai pada kolom IsotropicProperty Data
7. Masukkan nilai pada kolom Other Properties For Concrete Material

Gambar 4.4. Kotak Define Material Property Data (Beton)


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 4.5. Kotak Define Material Property Data (Tulangan Baja)


Sumber: Dokumentasi Pribadi
4.3. Menetapkan Penampang
1. Pilih menu Define → Section Properties → Frame Section
2. Pilih Add New Property ( untuk menambah tipe penampang yang baru)
3. Pada Frame Section Property Type pilih Concrete
4. Pilih jenis material untuk penampang
5. Klik Rectangular

Gambar 4.6. Kotak Dialog Frame Properties


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 4.7. Kotak Dialog Frame Section Properties


Sumber: Dokumentasi Pribadi

6. Ubah nama penampang menjadi Balok X, Balok Y, Balok Anak X


7. Masukkan ukuran dimensi dari penampang
8. Pilih jenis material yang akan digunakan untuk penampang
9. Klik Concrete Reinforcemenet

Gambar 4.8. Kotak Dialog Rectangular Section (Balok X)


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 4.9. Kotak Dialog Rectangular Section (Balok Y)


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.10. Kotak Dialog Rectangular Section (Balok Anak X)


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

10. Klik Beam (M3 Design Only) pada kolom Design type
11. Masukkan nilai panjang selimut pada penampang

Gambar 4.11. Kotak Dialog Reinforcement Data


Sumber : Dokumentasi Pribadi

12. Ubah nama penampang menjadi Kolom


13. Masukkan ukuran dimensi dari penampang
14. Pilih jenis material yang akan digunakan untuk penampang
15. Klik Concrete Reinforcemenet

Gambar 4.12. Kotak Dialog Rectangular Section (Kolom)


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

16. Pilih jenis tulangan yang akan digunakan


17. Memasukkan nilai pada kolom Longitudinal Bars-Rectangular
Configuration
18. Memasukkan nilai pada kolom Confrement Bars
19. Klik OK

Gambar 4.13. kotak dialog reinforcement data


Sumber: Dokumentasi Pribadi
4.4. Membuat Pelat
1. Pilih menu Define → Section Properties → Area Section
2. Pilih Add New Section, terlihat seperti Gambar 3.6

Gambar 4.14. Kolom Area Section


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

3. Ubah nama pada Section Name


4. Pilih Shell-Thin pada kolom Type
5. Masukkan nilai pada kolom Thickness
6. Pilih jenis material pada kolom Material
7. klik Modify Show Design Parameter

Gambar 4.15. Kotak dialog shell section data


Sumber: Dokumentasi Pribadi

8. Pilih jenis material pada kolom Rebar Material


9. Pilih One Layer pada kolom Rebar Layout Options
10. Klik OK

4.5. Menggambarkan Grid dan Pelat


Gambarkan grid dan pelat sesuai dengan jenis penampangnya

Gambar 4.16. Menggambarkan Grid


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 4.17. Menggambarkan Pelat


Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.6. Mengganti Tipe Tumpuan


1. Klik menu Assign,
2. Klik Joint Restraints
3. Pilih jenis tumpuan jepit
4. Klik OK

Gambar 4.18. Kolom Assign Joint Restraints


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

4.7. Membuat Tangga

1. Buat grid untuk tangga (sesuai lebar bordes dan ketinggian tangga)
2. Klik OK

Gambar 4.19. Kotak dialog Define Grid Segmen Data


Sumber: Dokumentasi Pribadi
3. Klik Draw Rectangular Area
4. Pilih PLAT pada kolom Properties Of Object
5. Gambarkan pada grid yang telah ada

Gambar 4.20. Kotak dialog lembar kerja


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

4.8. Menetapkan Beban

1. Pilih menu Define → Load Patterns


2. Lalu isikan nama beban pada Load Pattren Name
3. Klik tombol Add New Load Pattern → OK

Gambar 4.21. Input Tipe Pembebanan


Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.9. Mendefenisikan Kombinasi Pembebanan

1. Pilih menu Define → Load Combination


2. Lalu pilih Add New Combination
3. Pilih Add New Combo
4. Beri nama kombinasi pada Load Combination Name
5. Lalu beri nilai comb pada Scale Factor.

Gambar 4.22. Define Load Combinations


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

4.10. Menambahkan Beban

1. Klik plat yang akan diberikan beban


2. Klik menu Assign
3. Klik Area Load
4. Klik Uniform (Shell)
5. Pilih jenis beban ISDL pada kolom Load Pattern
6. Masukkan nilai beban
7. Klik Replace Existing Load
8. Klik OK

Gambar 4.23. Kotak Dialog Assign Area Uniform Loads


Sumber: Dokumentasi Pribadi
9. Klik frame yang akan diberikan beban
10. Klik menu Assign
11. Klik Frame Load
12. Klik Distributed
13. Pilih jenis beban ANGIN pada kolom Load Pattern
14. Klik Add to Existing Load
15. Masukkan nilai beban
16. Klik OK

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gambar 4.24. Kotak Dialog Assign Frame Distributed Loads


Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.11. Menambahkan Beban Angin

1. Klik menu Assign → Frame Load → Distributed


2. Lalu masukkan nilai beban angin yaitu WX+, WX-, WY+, WY-.

Gambar 4.25. Kotak Dialog Assign Frame Distributed Loads


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

a. Arah angin X+

Gambar 4.26. Arah Angin X+


Sumber: Dokumentasi Pribadi

b. Arah angin X-

Gambar 4.27. Arah Angin X-


Sumber: Dokumentasi Pribadi

c. Arah angin Y+

Gambar 4.28. Arah Angin Y+


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

d. Arah angin -Y

Gambar 4.29. Arah Angin Y-


Sumber: Dokumentasi Pribadi

4.12. Menjalankan Program

1. Pilih menu Analyze


2. Run Analyze
3. Klik Run Now

Gambar 4.30. Run Program


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

BAB V
DESAIN KOMPONEN STRUKTUR

5.1. Balok

5.1.1. Balok Induk Arah X

Mu (-) = Tulangan Tarik


Mu (+) = Tulangan Tekan
Vu = Tulangan Geser
Mu (-) = 13,7931 KN.m
Mu (+) = 6,6042 KN.m
Vu = 19,918 KN

a. Tulangan Tarik

Adapun data balok induk pada arah X adalah sebagai berikut.


Tabel 5.1. Data Balok Induk Arah X
Keterangan Nilai Satuan
Fy 400 MPa
F’c 25 MPa
S 60 mm
d’ 222 mm
H 300 mm
B 150 mm
D 240 mm
Es 200.000 MPa
Ø 0,85 -
β1 0,85 -

1. Menghitung Luas Tulangan yang dibutuhkan (As)


Mu
As =
Fy × 0,85 × d
1 6 2 27176,47
=
400 ×0,85 × 240

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 198,8624567 mm2

2. Menghitung luas tulangan minimum (As minimum)


1.4 x b x d
As min =
fy
1.4 x 150 x 240
=
400
= 126 mm2

3. Menghitung luas tulangan maximum (As maksimum)

As ( maksimum ) =
0.75 x 0.85 x f c ' x β 1 x (0.003
0.003+ fy )
bxd

fy

=
0.75 x 0.85 x 25 x 0,85 x (0.003
0.003+400 )
150 x 240

400
= 731,53125 mm2

4. Memeriksa Luasan Tulangan


Syarat :
As (min) < As < As (max)
126 < 198,8624567 < 731,53125
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat, artinya
luas tulangan tersebut dapat digunakan karena muat dimasukkan ke
dalam luas penampang balok yang tersedia.

5. Menghitung tinggi balok tegangan (a)


As x Fy
a =
0,85 x Fc’ x b
198,8624567 x 400
=
0.85 x 25 x 150
= 24,95529 mm

6. Menghitung momen nominal (Mn)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

a
Mn = As x fy (d- )
2
24,95529
= 198,8624567 x 400 (240- )
2
= 18098262 N.mm
= 18,098262 KN.m

7. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu (-) = 13,7931 KN
ØMn = 0,85 x 18,098262
= 15,38352 KN.m
15,38352 ≥ 13,7931
Momen nominal telah memenuhi syarat kekuatan, artinya dengan
menggunakan luas tulangan yang digunakan pada balok induk x,
momen nominal yang dihasilkan dapat menahan besarnya momen
yang dihasilkan dari beban struktur.

8. Menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan


Adapun beberapa diameter tulangan yang diasumsikan dan
menghasilkan nilai luas tulangan pada setiap diameter yang
berbeda adalah sebagai berikut.
Tabel 5.2.
Nilai As
berdasarka
n diameter N N (up) As
yang
dibutuhkan
XDiameter
10 253,328 3 235,5
13 149,898 2 265,33
16 0,98956 1 200,96
19 0,70174 1 283,385
20 0,63332 1 314
22 0,5234 1 379,94

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Berdasarkan tabel diatas, maka jumlah tulangan yang kami pilih yaitu
sebanyak 1 buah dengan diameter 16 mm (1D16), hal ini disebabkan
karena nilai As yang dihasilkan masih kurang dari nilai As maksimum
sehingga masih aman digunakan.

b. Tulangan Tekan

Diketahui :
Luas tulangan tarik yang digunakan (As) = 200,96 mm2
1. Asumsi luas tulangan tekan (As’)
2D10
As’= n x A
1
=2 x x 3,14 x 102
4
= 157 mm2

2. Menghitung ρ’ tekan
As’
ρ’ =
b× d
56,5486
=
150 x 240
= 0,004361111

3. Memeriksa tegangan leleh pada tulangan tekan


a) Menghitung tinggi balok tegangan (a)
As x Fy – As'(Fy – 0,85 F'c )
a=
0,85 x Fc’ x b
198,8624567 x 400 - 157 (400 - 0,85 x 25)
=
0.85 x 25 x 150
= 43,873804 mm

b) Menghitung nilai c
a
c =
β
43,873804
=
0,85
= 51,61624 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

c) Menghitung ε’s (tekan)

ε’s = (c-d'
c )
ε cu

51,61624 - 25
=( )0,003
51,61624

= 0,001547
d) Menghitung εs (tarik)
d-c
εs =
c ( )
εcu

¿ ( 240 - 0,001547
0,001547 ) 0,003
= 0,0109491

e) Menghitung εy
Fy
εy =
Es
400
=
200000
= 0,002

f) Cek asumsi
Jika ε’s ≥ εy maka tulangan tekan leleh
Jika εs ≥ εy maka tulangan tarik leleh
Cek :
ε’s = 0,001547
εs = 0,0109491
εy = 0,002
ε’s ≤ εy maka tulangan tekan belum leleh
εs ≥ εy maka tulangan tarik leleh

4. Mengecek luas tulangan


Jika tulangan tarik leleh, maka :
f’s = ε’s x Es
= 0,001547 x 200000
= 309.3938 MPa

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

a) Menghitung ρ (bal)

ρ (bal) =
0.85 x f c' x β1 x (600
6000+ fy )
fy
600
=
0.85 x 25 x 0,85 x (
600 + 400 )
400
= 0,02709375
b) Menghitung ρ (maksimum)

ρ (maksimum) = 0 ,75 x ρ ( bal ) + ρ’ ( fs’fy )


=

309.3938
0 ,75 x 0,027+ 0,00436111 1 ( 400 )
= 0,02285

c) Menghitung ρ (minimum)
1,4
ρ min =
fy
1, 4
=
400
= 0,0035

d) Menghitung ρ rencana (total)


ρ total = ρ (tarik) + ρ’ (tekan)
= 0,005582222 + 0,004361111
= 0,009943

e) Cek tulangan
Syarat : ρ (min) < ρ < ρ (max)
0,0035 < 0,02709375 < 0,02285
Luasan tulangan yang diasumsikan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena
muat dimasukkan ke dalam luas penampang balok yang
tersedia.

5. Menghitung momen nominal (Mn)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Cc = 0,85 x F’c x b x β x c
= 0,85 x 25 x 150 x 0,85 x 51,61624
= 139847,75
C’s = As’ (fs’ – o,85 x f’c)
= 157 (309.3938 – 0,85 x 25)
= 45238,5766

a
( )
Mn = Cc d-
2
+ C's (d- d ' )

51,61624
= 139847,75 (240- ) + ( 45238,5766 )(240-222)
2
= 42904015,05 N.mm
= 42,90401505 KN.m

6. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu (+) = 6,6042 KN.m

ØMn = 0,85 x 516,8149148


= 36,4684 KN.m
36,4684KN.m ≥ 6,6042 KN.m
Momen nominal telah memenuhi syarat kekuatan, artinya
dengan menggunakan luas tulangan yang digunakan pada balok
induk x, momen nominal yang dihasilkan akan kuat menahan
beban momen yang dihasilkan struktur bangunan.

c. Tulangan Sengkang

1. Menghitung kekuatan geser (Vc)


Diketahui :
λ =1
Vc = 0,17 x λ x √ F'c x b x d

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 0,17 x 1 x √ 25 x 150 x 240


= 28,305 KN

2. Menghitung gaya geser yang dapat dipikul tulangan (Vs)


Diketahui :
Vu = 19,918 KN
Φ = 0,75

Vu
Vn =
Φ
37,807
=
0,75
= 26,5733 KN
Vs = Vn – Vc
= 26,5733 – 28,305
= -1,74167 KN

3. Menghitung syarat tulangan geser


a) Luas Penampang harus diperbesar jika Vs - Vn - Vc > 4Vc
Diketahui :
Vs = -1,74167 KN
Vn = 26,5733 KN
Vc = 28,305 KN
Vs-Vn-Vc = -1,74167 – 26,5733 – 28,305
= -110,5 KN
4Vc = 4 x 28,305
= 113,22 KN
Cek :
Vs-Vn-Vc < 4Vc
-56,51 < 221
Maka, luas penampang tidak harus diperbesar, dan dapat
dilanjutkan ke syarat berikutnya.

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

b) Jika 2Vc < Vs ≤ 4Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak


boleh kurang dari d/4 atau tidak boleh lebih besar dari 300
mm
Diketahui :
2Vc = 2 x 28,305
= 56,51 KN
Vs = -1,74167 KN
4Vc = 4 x 28,305 = 113,22 KN
Cek :
2Vc < Vs ≤ 4Vc
56,51 > -1,74167 ≤ 113,22
Hasil perhitungan tidak memenuhi syarat, kemudian
dilanjutkan mengecek syarat selanjutnya.

c) Jika Vc <Vs ≤ 2Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak


boleh kurang dari d/2 atau tidak boleh lebih besar dari 600
mm
Diketahui :
Vc = 28,305KN
Vs = -1,74167 KN
2Vc = 2 x 28,305= 56,51 KN
Cek :
Vc <Vs ≤ 2Vc
28,305 > -1,74167 ≤ 56,51
Hasil perhitungan tidak memenuhi syarat, kemudian
dilanjutkan mengecek syarat selanjutnya.

d) Jika 0,5 Vc ≤ Vs ≤ Vc, maka hitung luas tulangan geser


minimum
0,5 Vc = 0,5 x 28,305 KN
= 14,1525 KN
Vs = -1,74167 KN

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Vc = 56,51 KN
Cek :
0,5 Vc ≤ Vs ≤ Vc
14,1525 > -1,74167 < 56,51
Hasil perhitungan tidak memenuhi syarat, kemudian
dilanjutkan mengecek syarat selanjutnya.

e) Jika Vs ≤ 0,5 Vc, maka tidak perlu diberi tulangan sengkang


Diketahui :
Vs = -1,74167 KN
0,5Vc = 0,5 x 28,305 = 14,1525 KN
Cek :
Vs ≤ 0,5 Vc
-1,74167 < 14,1525
Jadi kesimpulannya, tidak perlu diberi tulangan sengkang.
Namun, karena ini merupakan tugas besar yang output-nya
semua mahasiswa harus mengerti jadi lebih baik untuk
menghitung tulangan sengkangnya.

4. Menghitung luas geser minimum


bxS
A v (min) = 0,062 √ F'c
Fy
0,35 x b x S
Syarat : tidak boleh kurang dari
Fy
Asumsi : S = 300 mm
150 x 300
A v (min) = 0,062 √25
400
= 34,875 mm2
0,35 x 150 x 300
Syarat: tidak boleh kurang dari = 39,375
400
mm2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

0,35 x b x S
A v (min) <
Fy
Maka, Av (min) tidak memenuhi syarat, sehingga
menggunakan Av = 34,875 mm2
5. Menghitung luas tulangan
Av = 2 As
Av
As =
2
34,875
= = 17,4375 mm2
2
6. Menentukan diameter tulangan
1
As = n × π D2
4

Diketahui :
n = 1 buah

A s ×4
D =
√ n×π
17,4375 × 4
=
√ 1 × 3,14
= 4,71310689 mm ≈ 5 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5.1.2. Balok Induk Arah Y

Mu (-) = Tulangan Tarik


Mu (+) = Tulangan Tekan
Vu = Tulangan Geser
Mu (-) = 10,8055 KN.m
Mu (+) = 5,2732 KN.m
Vu = 23,078 KN

a. Tulangan Tarik

Adapun data balok induk pada arah Y adalah sebagai berikut.


Tabel 5.3. Data Balok Induk Arah Y
Keterangan Nilai Satuan
Fy 400 MPa
F’c 25 MPa
S 60 mm
d’ 222 mm
H 300 mm
B 180 mm
D 240 mm
Es 200.000 MPa
Ø 0,85 -
β1 0,85 -

1. Menghitung Luas Tulangan yang dibutuhkan (As)


Mu
As =
∅ × Fy × 0,85 × d
12712352,94
= 0,85 ×400 ×0,85 × 290

= 155,788639 mm2

2. Menghitung luas tulangan minimum (As minimum)


1.4 x b x d
As min =
fy
1.4 x 180 x 240
=
400

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 151,2 mm2

3. Menghitung luas tulangan maximum (As maksimum)

As ( maksimum ) =
0.75 x 0.85 x f c ' x β 1 x (600
600+ fy )
bxd

fy

=
0.75 x 0.85 x 25 x 0,85 x (600
600+400 )
140 x 280

400
= 877,8375 mm2

4. Memeriksa Luasan Tulangan


Syarat : As (min) < As < As (max)
151,2 < 155,788639 < 877,8375
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat, artinya
luas tulangan tersebut dapat digunakan karena muat dimasukkan ke
dalam luas penampang balok yang tersedia.

5. Menghitung tinggi balok tegangan (a)


As x Fy
a =
0,85 x Fc’ x b
155,788639 x 400
=
0.85 x 25 x 140
= 16,29162 mm

6. Menghitung momen nominal (Mn)


a
Mn = As x fy (d - )
2
16,29162
= 155,788639 x 400 (280 - )
2
= 14448099 N.mm
= 14,448099 KN.m

7. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Diketahui :
Mu (-) = 10,8055 KN
ØMn = 0,85 x 14,4481 = 12,28088 KN.m
12,28088 ≥ 10,8055
Momen nominal telah memenuhi syarat kekuatan, artinya dengan
menggunakan luas tulangan yang digunakan pada balok induk y,
momen nominal yang dihasilkan dapat menahan besarnya momen
yang dihasilkan dari beban bangunan.

8. Menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan


Adapun beberapa diameter tulangan yang diasumsikan dan
menghasilkan nilai luas tulangan pada setiap diameter yang
berbeda adalah sebagai berikut.
Tabel 5.4. Nilai As berdasarkan diameter yang dibutuhkan
Diamete
r N N(up) As
1.98456
10 9 2 157
1.17430
13 1 2 265.33
0.77522
16 2 1 200.96
0.54974 283.38
19 2 1 5
0.49614
20 2 1 314
0.41003
22 5 1 379.94

Berdasarkan tabel diatas, maka jumlah tulangan yang kami pilih yaitu
sebanyak 2 buah dengan diameter 13 mm (2D13), hal ini disebabkan
karena harganya akan lebih murah dan jumlah tulangannya lebih aman
dan juga hemat. Selain itu nilai As yang dihasilkan pun masih kurang
dari nilai As maksimum sehingga masih aman digunakan.

b. Tulangan Tekan

Diketahui :
Luas tulangan tarik yang digunakan (As) = 200,96 mm2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1. Asumsi luas tulangan tekan (As’)


2D10
As’= n x A
1
=2 x x 3,14 x 10 x 10
4
= 157 mm2

2. Menghitung ρ’ tekan
As’
ρ’ =
b ×d
157
=
180 x 240
= 0,003634259

3. Memeriksa tegangan leleh pada tulangan tekan


a) Menghitung tinggi balok tegangan (a)
As x Fy – As'(Fy – 0,85F'c )
a=
0,85 x Fc’ x b
200,96 x 400 - 157 (400 - 0,85 x 25)
=
0.85 x 25 x 180
= 36,561503 mm

b) Menghitung nilai c
a
c =
β
3 6,561503
=
0,85
= 43,013533 mm

c) Menghitung ε’s (tekan)

ε’s = (c-d'
c )
ε
cu

43,013533 - 222
=( ) 0,003
43,013533

= 0,0012564

d) Menghitung εs (tarik)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

εs = (d-c
c )
ε cu

= (240- 43,013533
43,013533 )0,003
= 0,0137389

e) Menghitung εy
Fy
εy =
Es
400
=
200000
= 0,002

f) Cek asumsi
Jika ε’s ≥ εy maka tulangan tekan leleh
Jika εs ≥ εy maka tulangan tarik leleh
Cek :
ε’s = 0,0012564
εs = 0,0137389
εy = 0,002
ε’s ≤ εy maka tulangan tekan belum leleh
εs ≥ εy maka tulangan tarik leleh

4. Mengecek luas tulangan


Jika tulangan tarik leleh, maka :
f’s = ε’s x Es
= 0,0012564 x 200000
= 251,2725 MPa
a) Menghitung ρ (bal)

ρ( bal) =
0.85 x f c' x β1 x ( 600
600+ fy )
fy
600
=
0.85 x 25 x 0,85 x (
600 + 400 )
400
= 0,02709

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

b) Menghitung ρ (maksimum)

ρ (maksimum) = 0 ,75 x ρ ( bal ) + ρ’ (fs’fy )


197
= 0 ,75 x 0,027 09 + 0,003634259 ( )
400
= 0,022033

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

c) Menghitung ρ (minimum)
1,4
ρ min =
fy
1,4
¿
400
= 0,0035

d) Menghitung ρ rencana (total)


ρ total = ρ (tarik) + ρ’ (tekan)
= 0,004651852 + 0,003634259
= 0,008286

e) Cek tulangan
Syarat : ρ (min) < ρ < ρ (max)
0,0035 < 0,008286 < 0,022033
Luasan tulangan yang diasumsikan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena
muat dimasukkan ke dalam luas penampang balok yang
tersedia.

5. Menghitung momen nominal (Mn)


Cc = 0,85 x F’c x b x β x c
= 0,85 x 25 x 180 x 0,85 x 43,013533
= 139847,75
C’s = As’ (fs’ – o,85 x f’c)
= 56,547 ( 197 – 0,85 x 25)
= 36113,5395

( a2 ) + C's (d-d )
Mn = Cc d- '

36,561503
= 139847,75 (240 - ) + ( 36113,5395 ) (240 - 222)
2
= 31656981,73 N.mm
= 31,65698173 KN.m

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

6. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu (+) = 5,2732 KN.m
ØMn = 0,85 x 31,65698173
= 26,90843447 KN.m
26,90843447 ≥ 5,2732
Momen nominal telah memenuhi syarat kekuatan, artinya
dengan menggunakan luas tulangan yang digunakan pada balok
induk y, momen nominal yang dihasilkan akan kuat menahan
beban momen yang dihasilkan struktur bangunan.

c. Tulangan Sengkang

1. Menghitung kekuatan geser (Vc)


Diketahui :
λ =1
Vc = 0,17 x λ x √ F'c x b x d
= 0,17 x 1 x √ 25 x 180 x 240
= 33966 N
= 33,966 KN
2. Menghitung gaya geser yang dapat dipikul tulangan (Vs)
Diketahui :
Vu = 23,078 KN
Φ = 0,75
Vu
Vn =
Φ
23,078
= = 30,77067 KN
0,75
Vs = Vn – Vc
= 30,77067 – 33,966
= -3,19533 KN

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

3. Menghitung syarat tulangan geser


a) Luas Penampang harus diperbesar jika Vs-Vn-Vc > 4Vc
Diketahui :
Vs = -3,19533 KN
Vn = 30,77067 KN
Vc = 33,966 KN
Vs-Vn-Vc = -3,19533 - 30,77067 - 33,966 = -67,932 KN
4Vc = 4 x 33,966 = 135,864 KN
Cek :
Vs-Vn-Vc < 4Vc
-67,932 < 135,864
Maka, luas penampang tidak harus diperbesar, dan dapat
dilanjutkan ke syarat berikutnya.

b) Jika 2Vc < Vs ≤ 4Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak


boleh kurang dari d/4 atau tidak boleh lebih besar dari 300
mm.
Diketahui :
2Vc = 2 x 33,966 = 67,932 KN
Vs = -3,19533 KN
4Vc = 4 x 33,966 = 135,864 KN
Cek :
2Vc > Vs ≤ 4Vc
67,932 > -3,19533 ≤ 135,864
Hasil perhitungan memenuhi syarat, kemudian dilanjutkan
mengecek syarat selanjutnya.

c) Jika Vc <Vs ≤ 2Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak


boleh kurang dari d/2 atau tidak boleh lebih besar dari 600
mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Diketahui :
Vc = 33,966 KN
Vs = -3,19533 KN
2Vc = 2 x 33,966 = 67,932 KN
Cek :
Vc < Vs ≤ 2Vc
33,966 > -3,19533 ≤ 67,932
Hasil perhitungan memenuhi syarat, kemudian dilanjutkan
mengecek syarat selanjutnya.

d) Jika 0,5 Vc ≤ Vs ≤ Vc, maka hitung luas tulangan geser


minimum
0,5 Vc = 0,5 x 33,966 KN = 16,983 KN
Vs = -3,19533 KN
Vc = 33,966 KN
Cek :
0,5 Vc ≤ Vs ≤ Vc
16,983 ≤ -3,19533 < 33,966
Jadi kesimpulannya, tidak perlu diberi tulangan sengkang.
Namun, karena ini merupakan tugas besar yang output-nya
semua mahasiswa harus mengerti jadi lebih baik untuk
menghitung tulangan sengkangnya.

4. Menghitung luas geser minimum


bxS
A v (min) = 0,062 √ F'c
Fy
0,35 x b x S
Syarat : tidak boleh kurang dari
Fy
Asumsi : S = 300 mm
180 x 300
A v (min) = 0,062 √25
400
= 41,85 mm2
0,35 x 180 x 300
Syarat: tidak boleh kurang dari = 47,25 mm2
400

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

0,35 x b x S
A v (min) <
Fy
Maka, Av (min) tidak memenuhi syarat, sehingga
menggunakan Av = 47,25 mm2

5. Menghitung luas tulangan


Av = 2 As
Av
As =
2
47,25
= = 20,925 mm2
2

6. Menentukan diameter tulangan


1
As = n × π D2
4
Diketahui :
n = 1 buah

A s ×4
D =
√ n×π
20,925 × 4
=
√ 1 × 3,14
= 5.1629 mm ≈ 6 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5.1.3. Balok Anak Arah X

Mu (-) = Tulangan Tarik


Mu (+) = Tulangan Tekan
Vu = Tulangan Geser
Mu (-) = 4,1964 KN.m
Mu (+) = 1,9963 KN.m
Vu = 5,732 KN

a. Tulangan Tarik

Adapun data balok anak pada arah X adalah sebagai berikut.


Tabel 5.5. Data Balok Anak Arah X
Keterangan Nilai Satuan
Fy 400 MPa
F’c 25 MPa
s 60 mm
d’ 60 mm
H 400 mm
B 200 mm
d 340 mm
Es 200.000 MPa
Ø 0,85 -
β1 0,85 -

1. Menghitung Luas Tulangan yang dibutuhkan (As)


As rencana = 265 mm2

2. Menghitung luas tulangan minimum (As minimum)


1.4 x b x d
As min =
fy
1.4 x 200 x 340
¿
400
= 238 mm2

3. Menghitung luas tulangan maximum (As maksimum)

As ( maksimum ) =
0.75 x 0.85 x f c ' x β 1 x (0.003
0.003+ fy )
bxd

fy

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

=
0.75 x 0.85 x 25 x 0,85 x (0.003
0.003+400 )
200 x 340

400
= 1381,78125 mm2

4. Memeriksa Luasan Tulangan


Syarat : As (min) < As < As (max)
238 < 265 < 1381,78125
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat, artinya
luas tulangan tersebut dapat digunakan karena muat dimasukkan ke
dalam luas penampang balok anak y yang tersedia.

5. Menghitung tinggi balok tegangan (a)


As x Fy
a =
0,85 x Fc’ x b
265 x 400
=
0.85 x 25 x 200
= 24,94117647 mm

6. Menghitung momen nominal (Mn)


a
Mn = As x fy (d- )
2
24,94117647
= 2 65 x 400 ( 3 40- )
2
= 34718117,65 N.mm
= 34,71811765 KN.m

7. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu (-) = 4,1964 KN.m
ØMn = 0,85 x 34,71811765 = 29,5104 KN.m
29,5104 ≥ 4,1964

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Momen nominal telah memenuhi syarat kekuatan, artinya dengan


menggunakan luas tulangan yang digunakan pada balok anak y,
momen nominal yang dihasilkan dapat menahan besarnya momen
yang dihasilkan dari beban struktur.

8. Menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan


Adapun beberapa diameter tulangan yang diasumsikan dan
menghasilkan nilai luas tulangan pada setiap diameter yang
berbeda adalah sebagai berikut.
Tabel 5.6. Nilai As berdasarkan diameter yang dibutuhkan
Diamete
r N N(up) As
10 3.3758 4 314
1.9975
13 1 2 265.33
1.3186
16 7 2 401.92
0.9351 283.38
19 2 1 5
0.8439
20 5 1 314
0.6974
22 8 1 379.94
Berdasarkan tabel diatas, maka jumlah tulangan yang kami pilih yaitu
sebanyak 2 buah dengan diameter 16 mm (2D16), hal ini disebabkan
karena harganya akan lebih murah dan jumlah tulangannya lebih aman
dan juga hemat. Selain itu nilai As yang dihasilkan pun masih kurang
dari nilai As maksimum sehingga masih aman digunakan.

b. Tulangan Tekan

Diketahui :
Luas tulangan tarik yang digunakan (As) = 401,92 mm2
1. Asumsi luas tulangan tekan (As’)
2D10
As’= n x A
1
=2 x x 3,14 x 10 x 10
4
= 157 mm2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

2. Menghitung ρ’ tekan
As’
ρ’ =
b× d
157
=
200 x 340
= 0,002308824

3. Memeriksa tegangan leleh pada tulangan tekan


a) Menghitung tinggi balok tegangan (a)
As x Fy – As'(Fy – 0,85F'c )
a=
0,85 x Fc’ x b
401,92 x 400 - 157 (400 - 0,85 x 25)
=
0.85 x 25 x 200
= 51,819235 mm

b) Menghitung nilai c
a
c =
β
51,819235
=
0,85
= 60,963806 mm

c) Menghitung ε’s (tekan)

ε’s = (c-d'
c )
ε cu

= (60,963806
60,963806
- 322
) 0,003
= 0,0017698

d) Menghitung εs (tarik)
d-c
εs =
c ( )
εcu

= (340-60,963806
60,963806 ) 0,003

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 0,0137312

e) Menghitung εy
Fy
εy =
Es
400
=
200000
= 0,002

f) Cek asumsi
Jika ε’s ≥ εy maka tulangan tekan leleh
Jika εs ≥ εy maka tulangan tarik leleh
Cek :
ε’s = 0,0017698
εs = 0,0137312
εy = 0,002
ε’s ≤ εy maka tulangan tekan tidak leleh
εs ≥ εy maka tulangan tarik leleh

4. Mengecek luas tulangan


Jika tulangan tarik leleh, maka :
f’s = ε’s x Es
= 0,000371 x 200000
= 353,9524 MPa
a) Menghitung ρ (bal)

ρ( bal) =
0.85 x f c' x β1 x ( 0.003
0.003+ fy )
fy
0.003
=
0.85 x 25 x 0,85 x (
0.003+ 400 )
400
= 0,027094

b) Menghitung ρ (maksimum)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ρ (maksimum) = 0 ,75 x ρ ( bal ) + ρ’ ( fs’fy )


=

353,9524
0 ,75 x 0,027 094 + 0,002308 (400 )
= 0,021853

c) Menghitung ρ (minimum)
1,4
ρ min =
fy
1,4
¿
400
= 0,0035

d) Menghitung ρ rencana (total)


ρ total = ρ (tarik) + ρ’ (tekan)
= 0,005910588 + 0 ,002308824
= 0,008219

e) Cek tulangan
Syarat : ρ (min) < ρ < ρ (max)
0,0035 < 0,008219 < 0,02048
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena telah
mencukupi atau muat dimasukkan ke dalam luas
penampang balok anak x yang tersedia.

5. Menghitung momen nominal (Mn)


Cc = 0,85 x F’c x b x β x c
= 0,85 x 25 x 200 x 0,85 x 60,963806
= 220231,75
C’s = As’ (fs’ – 0,85 x f’c)
= 157 ( 353,9524 – 0,85 x 25)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 52234,27219

( a2 )+ C's(d- d )
Mn = Cc d- '

51,819235
= 220231,75 (340 - ) + (52234,27219 ) ( 340-322 )
2
= 88794277,32 N.mm
= 88,79427732 KN.m

6. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu (+) = 1,9963 KN.m
ØMn = 0,85 x 88,79427732 = 75,47513572 KN.m
75,47513572 ≥ 1,9963
Momen nominal telah memenuhi syarat kekuatan, artinya
dengan menggunakan luas tulangan yang digunakan pada balok
anak y, momen nominal yang dihasilkan akan kuat menahan
momen yang dihasilkan oleh beban struktur.

c. Tulangan Sengkang

1. Menghitung kekuatan geser (Vc)


Diketahui :
λ =1
Vc = 0,17 x λ x √ F'c x b x d
= 0,17 x 1 x √ 25 x 200 x 340
= 54740 N
= 54,740 KN

2. Menghitung gaya geser yang dapat dipikul tulangan (Vs)


Diketahui :
Vu = 5,732 KN
Φ = 0,75

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Vu
Vn =
Φ
5,732
= = 7,64267 KN
0,75
Vs = Vn – Vc
= 7,64267 – 54,74
= - 47,09733 KN

3. Menghitung syarat tulangan geser


a) Luas Penampang harus diperbesar jika Vs-Vn-Vc > 4Vc
Diketahui :
Vs = -47,09733 KN
Vn = 7,64267 KN
Vc = 54,74 KN
Vs – Vn - Vc = -47,09733 - 7,64267 – 54,74 = -109,48 KN
4Vc = 4 x 54,74
= 218,96 KN
Cek :
Vs-Vn-Vc < 4Vc
-109,48 < 218,96
Maka, luas penampang tidak harus diperbesar. Dan dapat
dilanjutkan ke syarat selanjutnya.

b) Jika 2Vc < Vs ≤ 4Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak


boleh kurang dari d/4 atau tidak boleh lebih besar dari 300
mm
Diketahui :
2Vc = 2 x 54,74 = 109,48 KN
Vs = - 47,09733 KN
4Vc = 4 x 54,74 = 218,96 KN
Cek :
2Vc > Vs ≤ 4Vc

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

109,48 > - 47,09733 ≤ 218,96


Hasil perhitungan memenuhi syarat, kemudian harus
mengecek ke syarat selanjutnya.

c) Jika Vc <Vs ≤ 2Vc, maka jarak tulangan sengkang tidak


boleh kurang dari d/2 atau tidak boleh lebih besar dari 600
mm.

Diketahui :
Vc = 54,74 KN
Vs = - 47,09733 KN
2Vc = 2 x 54,74 = 109,48 KN
Cek :
Vc < Vs ≤ 2Vc
54,74 > - 47,09733 ≤ 109,48
Hasil perhitungan memenuhi syarat, kemudian harus
mengecek ke syarat selanjutnya.

d) Jika 0,5 Vc ≤ Vs ≤ Vc, maka hitung luas tulangan geser


minimum
0,5 Vc = 0,5 x 54,74 KN = 27,37 KN
Vs = - 47,09733 KN
Vc = 54,74 KN
Cek :
0,5 Vc ≤ Vs ≤ Vc
27,37 > - 47,09733 < 54,74
Hasil perhitungan memenuhi syarat, kemudian dilanjutkan
mengecek syarat selanjutnya.

e) Jika Vs ≤ 0,5 Vc, maka tidak perlu diberi tulangan sengkang


Diketahui :
Vs = - 47,09733 KN
0,5 Vc = 0,5 x 54,74 = 27,37 KN

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Cek :
Vs < 0,5 Vc
- 47,09733 < 27,625
Maka, tidak perlu diberi tulangan sengkang karena luas
penampang balok sudah sanggup menahan beban gesernya.
Namun, harus tetap menghitung luas tulangan sengkang agar
mengerti.

4. Menghitung luas geser minimum


bxS
A v (min) = 0,062 √ F'c
Fy
0,35 x b x S
Syarat : tidak boleh kurang dari
Fy
Asumsi : S = 300 mm
200 x 3 00
A v (min) = 0,062 √ 25
400
= 46,5 mm2
0,35 x 200 x 3 00
Syarat: tidak boleh kurang dari = 52,5 mm2
400
0,35 x b x S
A v (min) <
Fy
Maka, Av (min) tidak memenuhi syarat sehingga menggunakan

nilai Av = . 46,5 mm2

5. Menghitung luas tulangan


Av = 2 As
Av
As =
2
46,5
= = 23,25 mm2
2
6. Menentukan diameter tulangan
1
As = n × π D2
4
Diketahui :
n = 1 buah

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

A s ×4
D =
√ n×π
23,25 ×4
=
√ 1 × 3,14
= 5,4422mm ≈ 5 mm

5.2. Balok T

Perhitungan balok T terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.

5.2.1. Balok T Induk X

Data yang digunakan adalah sebagai berikut.


Tabel. 5.7. Data Balok T Induk X
π 3.14
fy 400 Mpa
Fc 25 Mpa
s 60 mm
d' 45 mm
hf 90 mm
H 400 mm
bw 200 mm
D 340 mm
So 4000 mm
L 4000 mm
Es 200000 Mpa
Ɛcu 0.003
Ø 0.85
Mu - (tarik) 6,5796 KN.m
Mu + (tekan) 12,8945 KN.m
Jd 289

a. Tulangan Tarik
1. Menghitung luas tulangan yang dibutuhkan dengan asumsi
diameter tulangan adalah 2D19 mm.
1
As = n x x π x D2
4
1
=2x x 3,14 x 192
4
= 566,77 mm2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

2. Menghitung lebar efektif balok T


L 4 000
beff = = = 1000 mm
4 4
beff = 2 x ( 8 x hf ) + bw = 2 x ( 8 x 90 ) + 200 = 1640 mm
1 1
beff = ( x So )+ bw = ( x 4000 )+ 200 = 2200 mm
2 2
Nilai lebar balok efektif yang digunakan adalah nilai terkecil
dari ketiga nilai di atas, yaitu 1250 mm.

3. Menghitung ρ rencana
As
ρ=
bw ×d
= 566,77
20 0 X 3 40
= 0,008334853

4. Menghitung ρ minimum
1,4 1,4
ρminimum = = = 0,0035
fy 400

ρminimum =
√ fc =
√ 25 = 0,003125
4 x fy 4 x 400

Nilai ρminimum diambil nilai yang paling besar yaitu 0,0035.

5. Menghitung ρmaksimum
600
ρmaksimum =
0,75 x 0,85 x f ' c x β 1 x ( 600+ f y )
fy

=
0,75 x 0,85 x 25x 0,85 x (0.003
0,003 + 400 )
400
= 0,0203 mm2

6. Memeriksa luasan tulangan


Syarat : ρminimum < ρrencana < ρmaksimum
0,0035 < 0,00833 < 0,0203
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena telah
mencukupi.

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

7. Menghitung tinggi balok tegangan (a) dengan asumsi tulangan


As leleh.
As x f y
a=
0,85 x fc x b w
566,77 x 400
=
0,85 x 25 x 200
= 10,66861176 mm
Nilai a kurang dari hf ( 90 mm ), maka masuk ke kasus 1.
8. Menghitung momen nominal (Mn)
a
Mn = A s x f y ( d - )
2
10,66861176
= 566,77 x 400 ( 340 - )
2
= 75871390,18 N.mm
= 75,87139018 KN.m
9. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu (-) = 6,5796 KN.m
ØMn = 0,85 x 75,87139018 = 64,49068165 KN.m
64,49068165 ≥ 6,5796
Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok T induk x, momen
nominal yang dihasilkan akan kuat.

10. Menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan


Adapun beberapa diameter tulangan yang diasumsikan dan
menghasilkan nilai luas tulangan pada setiap diameter yang
berbeda adalah sebagai berikut:
Tabel 5.8. Nilai As berdasarkan diameter yang dibutuhkan
D N As
10 7,22 8 628
13 4,272189349 5 663,325
16 2,8203125 3 602,88

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

19 2 2 566,77
22 1,491735537 2 759,88
25 1,1552 2 981,25

Berdasarkan tabel diatas, maka jumlah tulangan yang


dibutuhkan yaitu sebanyak 2 buah dengan diameter 19 (2D19),
hal ini disebabkan karena harga nya akan lebih murah dan
selain itu nilai As yang dihasilkan pun masih kurang dari nilai
As maksimum sehingga masih aman digunakan.

b. Tulangan Tekan

Diketahui :
Luas tulangan tarik yang digunakan (As) = 566,77 mm2 dengan ρ
(tarik) = 0,00833
1. Asumsi luas tulangan tekan (As’)
Asumsi : 2D8
As’ = n x A
1
=2 x x 3,14 x 8 x 8
4
= 100,48 mm2
2. Menghitung ρ’ tekan
As ’
ρ’ =
bw × d
100,48
=
20 0 x 3 40
= 0,00147
3. Menghitung tinggi balok tegangan (a)
Asumsi leleh, maka fs=fy
A s f s−A s 'f s '
a =
0,85 x fc x beff
( 566,77 x 400) - ( 100,48 x 400 )
=
0,85 x 25 x 1 00 0
= 10,66861176 mm
4. Memeriksa tegangan leleh pada tulangan tekan

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

a) Menghitung nilai c
a
c=
β
10,66
=
0,85
= 12,54 mm

b) Menghitung ε’s (regangan tekan)

ε’s =(cc – d ’ )ε cu

12,54 - 45
=( )0,003
12,54
= -0,017223241

c) Menghitung εs (regangan tarik)

εs = (dc – c ) ε
cu

3 40 - 12,54
=( ) 0,003
12,54

= 0,078

d) Menghitung εy (regangan saat leleh)


fy
εy =
Es
400
=
200.000
= 0,002

e) Cek asumsi
Jika ε’s ≥ εy, maka tulangan tekan leleh.
Jika εs ≥ εy, maka tulangan tarik leleh.
Cek:
ε’s = -0,017223241

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

εs = 0,078
εy = 0,002
Hasil :
ε’s ≤ εy, maka tulangan tekan belum leleh.
εs ≥ εy , maka tulangan tarik leleh.

f) Mengecek luas tulangan


Tulangan tekan belum leleh , maka fs≠fy
f’s = ε’s x Es
= -0,017223241 x 2000
= -3444,648189 MPa

g) Menghitung tinggi balok tegangan (a)


As f s−As 'f s '
a =
0,85 x fc x beff
( 566,77 x 400) - ( 157 x -3444,648189 )
=
0,85 x 25 x 1 00 0
= 53,6788943 mm

5. Menghitung ρrencana
ρrencana = ρ (tarik) + ρ’ (tekan)
= 0,008334853 + 0,003901912
= 0,012236765

6. Menghitung ρminimum
1,4 1,4
ρminimum = = = 0,0035
fy 400

ρminimum ¿
√ fc =
√ 25 = 0,003125
4 x fy 4 x 400

7. Menghitung ρmaksimum

ρmaksimum =
0,75 x 0,85 x f 'c x β 1 x (600
600 + f )
y

fy

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

=
0,75 x 0,85 x 25x 0,85 x (0.003
0,003 + 400 )
400
= 0,0203 mm2

8. Memeriksa luasan tulangan


Syarat : ρminimum < ρrencana < ρmaksimum
0,0035 < 0,012236765 < 0,0203
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena telah
mencukupi.
Namun, karena nilai εs' dan fs' nilainya minus, maka tidak
perlu diberi tulangan tekan pada balok T
c. Tulangan Sengkang
Asumsi : D10
d = hf – s – D/2 – 10
= 90 – 60 - (19/2) -10
= 10,5 mm
1. Menghitung kekuatan geser (Vc)
Diketahui :
λ = 1 ( SNI 2847-2013)

Vc = 0,17 x λ x √ f 'c x bw x d

= 0,17 x 1 x √ 25 x 200 x 340


= 54485 N
= 54,485 KN

2. Menghitung gaya geser yang dapat dipikul tulangan (Vs)


Diketahui :
Vu = 29,476 KN
Φ = 0,75
Vu
Vn =
Φ
29,476
=
0,75

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 39,30133 KN
Vs = Vn – Vc
= 39,30133 – 54,485
= -15,1837 KN

3. Menghitung syarat tulangan geser


Pada syarat ke-5, jika Vs < 0,5Vc maka tidak perlu diberi
tulangan sengkang
Diketahui :
Vs = -15,1837 KN
0,5Vc = 0,5 x 54,485
= 27,24 KN
Cek :
Vs ≤ 0,5Vc
-15,1837 ≤ 27,24
Syarat memenuhi. Syarat ini merupakan syarat ke-5. Maka,
tidak perlu diberi tulangan sengkang.

4. Menghitung luas geser minimum menggunakan

b xS
A v (min) = 0,062 √ f 'c f w
y

0,35 x b w x S
Syarat : tidak boleh kurang dari
fy
Asumsi :
S = 600 mm
20 0 x 60
A v (min) = 0,062 √ 25
400
= 93 mm2
0,35 x 20 0 x 60
Syarat: tidak boleh kurang dari = 93 mm2
400
0,35 x b x S
A v (min) <
fy

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Av(min) tidak memenuhi syarat, maka gunakan Av (maksimum)


yaitu 93 mm2.

5. Menghitung luas tulangan


Av = 2 As
Av
As =
2
93
=
2
= 46,5 mm2
6. Menentukan diameter tulangan
1
As = n × π D2
4
Diketahui :
n = 1 buah

A s ×4
D =
√ n×π
46,5 × 4
=
√ 1 × 3,14
= 7,69 mm ≈ 8 mm

5.2.2. Balok T Induk Y

Data yang digunakan adalah sebagai berikut.


Tabel. 5.9. Data Balok T Induk Y
π 3.14
Fy 400 Mpa
Fc 25 Mpa
s 60 mm
d' 45 mm
hf 90 mm
H 400 mm
bw 200 mm
d 340 mm
So 4000 mm
L 4000 mm
Es 200000 Mpa
Ɛcu 0.003

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ø 0.85
Mu - (tarik) 3,9896 KN.m
Mu + (tekan) 8,426 KN.m
Jd 289

a. Tulangan Tarik

1. Menghitung luas tulangan yang dibutuhkan dengan asumsi


diameter tulangan adalah 2D19 mm.
1
As = n x x ∏ x D2
4
1
=2x x 3,14 x 162
4
= 401,92 mm2

2. Menghitung lebar efektif balok T


L 4 000
beff = = = 1000 mm
4 4
beff = 2 x ( 8 x hf ) + bw = 2 x ( 8 x 90 ) + 200 =1640 mm
1 1
beff = ( x So )+ bw = ( x 4000 ) + 200 = 2200 mm
2 2
Nilai lebar balok efektif yang digunakan adalah nilai terkecil
dari ketiga nilai di atas, yaitu 1000 mm.

3. Menghitung ρ rencana
As
ρ=
bw ×d
= 20 401,92
0 X 340
= 0,005910588

4. Menghitung ρ minimum
1,4 1,4
ρminimum = = = 0,0035
fy 400

ρminimum ¿
√ fc =
√ 25 = 0,003125
4 x fy 4 x 400

Nilai ρminimum diambil nilai yang paling besar yaitu 0,0035.

5. Menghitung ρmaksimum

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ρmaksimum =
0,75 x 0,85 x f ' c x β 1 x ( 600+600 f )
y

fy

=
0,75 x 0,85 x 25x 0,85 x (0.003
0,003 + 400 )
400
= 0,0203 mm2

6. Memeriksa luasan tulangan


Syarat : ρminimum < ρrencana < ρmaksimum
0,0035 < 0,005910588 < 0,0203
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena telah
mencukupi.

7. Menghitung tinggi balok tegangan (a) dengan asumsi tulangan


As leleh
As x f y
a=
0,85 x fc x b w
401,92 x 400
=
0,85 x 25 x 200
= 7,565552941 mm
Nilai a kurang dari hf ( 90 mm ), maka masuk ke kasus 1.

8. Menghitung momen nominal (Mn)


a
Mn = A s x f y ( d - )
2
7,565552941
= 401,92 x 400 ( 340 - )
2
= 54052970,59 N.mm
= 54,05297059 KN.m

9. Memeriksa ketahanan momen nominal


Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Diketahui :
Mu (-) = 3,9896 KN.m
ØMn = 0,85 x 54,05297059 = 45,945025 KN.m
45,945025 ≥ 3,9896
Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok T induk x, momen
nominal yang dihasilkan akan kuat.

10. Menghitung jumlah tulangan yang dibutuhkan


Adapun beberapa diameter tulangan yang diasumsikan dan
menghasilkan nilai luas tulangan pada setiap diameter yang
berbeda adalah sebagai berikut:

Tabel 5.10. Nilai As berdasarkan diameter yang dibutuhkan


D N As
10 5,12 6 471
13 3,029585799 4 530,66
16 2 2 401,92
19 1,418282548 2 566,77
22 1,05785124 2 759,88
25 0,8192 1 490,625

Berdasarkan tabel diatas, maka jumlah tulangan yang


dibutuhkan yaitu sebanyak 2 buah dengan diameter 16 (2D16),
hal ini disebabkan karena harga nya akan lebih murah dan
selain itu nilai As yang dihasilkan pun masih kurang dari nilai
As maksimum sehingga masih aman digunakan.

b. Tulangan Tekan

Diketahui :
Luas tulangan tarik yang digunakan (As) = 401,92 mm2 dengan ρ
(tarik) = 0,005910588
1. Asumsi luas tulangan tekan (As’)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Asumsi : 2D8
As’ = n x A
1
=2 x x 3,14 x 8 x 8
4
= 100,48 mm2

2. Menghitung ρ’ tekan
As ’
ρ’ =
bw × d
100,48
=
20 0 x 3 40
= 0,00147

3. Menghitung tinggi balok tegangan (a)


Asumsi leleh, maka fs=fy
A s f s−A s 'f s '
a =
0,85 x fc x beff
( 566,77 x 400) - ( 100,48 x 400 )
=
0,85 x 25 x 1 00 0
= 4,61025882 mm

4. Memeriksa tegangan leleh pada tulangan tekan


a) Menghitung nilai c
a
c=
β
4,61
=
0,85
= 5,42383391 mm
b) Menghitung ε’s (regangan tekan)

ε’s =(cc – d ’ )ε cu

5,42 - 45
=( )0,003
5,42
= -0,0218901
c) Menghitung εs (regangan tarik)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

εs = (dc – c ) ε
cu

3 40 - 5,42
¿( )0,003
5,420

= 0,1116
d) Menghitung εy (regangan saat leleh)
fy
εy =
Es
400
=
200.000
= 0,002
e) Cek asumsi
Jika ε’s ≥ εy, maka tulangan tekan leleh.
Jika εs ≥ εy, maka tulangan tarik leleh.
Cek:
ε’s = -0,0218901
εs = 0,1116
εy = 0,002
Hasil :
ε’s ≤ εy, maka tulangan tekan belum leleh.
εs ≥ εy , maka tulangan tarik leleh.
f) Mengecek luas tulangan
Tulangan tekan belum leleh , maka fs≠fy
f’s = ε’s x Es
= -0,0218901 x 2000
= -4378,02854 MPa
g) Menghitung tinggi balok tegangan (a)
As f s−As 'f s '
a =
0,85 x fc x beff
( 566,77 x 400) - ( 157 x -4378,02854 )
=
0,85 x 25 x 1 00 0
= 39,91145792 mm

5. Menghitung ρrencana

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ρrencana = ρ (tarik) + ρ’ (tekan)


= 0,00591 + 0,00230882
= 0,00882

1,4 1,4
6. Menghitung ρminimum ρminimum = f = = 0,0035
y 400

ρminimum ¿
√ fc =
√ 25 = 0,003125
4 x fy 4 x 400

7. Menghitung ρmaksimum

ρmaksimum =
0,75 x 0,85 x f ' c x β 1 x ( 600+600 f )
y

fy

=
0,75 x 0,85 x 25x 0,85 x (0.003
0,003 + 400 )
400
= 0,0203 mm2
8. Memeriksa luasan tulangan
Syarat : ρminimum < ρrencana < ρmaksimum
0,0035 < 0,00882 < 0,0203
Luasan tulangan yang dibutuhkan telah memenuhi syarat,
artinya luas tulangan tersebut dapat digunakan karena telah
mencukupi.
Namun, karena nilai εs' dan fs' nilainya minus, maka tidak
perlu diberi tulangan tekan pada balok T

c. Tulangan Sengkang

Asumsi : D10
d = hf – s – D/2 – 10
= 90 – 60 - (19/2) -10
= 10,5 mm
1. Menghitung kekuatan geser (Vc)
Diketahui :
λ = 1 ( SNI 2847-2013)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Vc = 0,17 x λ x √ f 'c x bw x d

= 0,17 x 1 x √ 25 x 200 x 340


= 54740 N
= 54,74 KN
2. Menghitung gaya geser yang dapat dipikul tulangan (Vs)
Diketahui :
Vu = 32,12 KN
Φ = 0,75
Vu
Vn =
Φ
32,12
=
0,75
= 42,8267 KN
Vs = Vn – Vc
= 42,8267 – 54,74
= -11,913 KN
3. Menghitung syarat tulangan geser
Pada syarat ke-5, jika Vs < 0,5Vc maka tidak perlu diberi
tulangan sengkang
Diketahui :
Vs = -11,913 KN
0,5Vc = 0,5 x 54,74
= 27,37 KN
Cek :
Vs ≤ 0,5Vc
-11,913 < 27,37
Syarat memenuhi. Syarat ini merupakan syarat ke-5. Maka,
tidak perlu diberi tulangan Sengkang.

4. Menghitung luas geser minimum


b xS
A v (min) = 0,062 √ f 'c f w
y

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

0,35 x b w x S
Syarat : tidak boleh kurang dari
fy
Asumsi :
S = 600 mm
20 0 x 60
A v (min) = 0,062 √ 25
400
= 93 mm2
0,35 x 20 0 x 60
Syarat: tidak boleh kurang dari = 105 mm2
400
0,35 x b x S
A v (min) <
fy
Av(min) tidak memenuhi syarat, maka gunakan Av (maksimum)
yaitu 105 mm2.

5. Menghitung luas tulangan


Av = 2 As
Av
As =
2
105
=
2
= 52,5 mm2
6. Menentukan diameter tulangan
1
As = n × π D2
4
Diketahui :
n = 1 buah

A s ×4
D =
√ n×π
5 2,5 ×4
=
√ 1 × 3,14
= 8,177 mm ≈ 9 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5.3. Kolom
5.3.1. Tulangan Longitudinal
Diketahui:
b = 400 mm
h = 400 mm
s = 60 mm
fy = 400 MPa
fc = 25 Mpa
Es = 200000 Mpa
Rasio tulangan = 1,5 %
ρ = 0,02
β = 0,85
Pu = 16,36 KN
Mutarik = 12,6685 KN.m
Mutekan = 12,8117 KN.m
Asumsi tulangan 4D20
Ditanya: Hitung Kebutuhan tulangan !
Penyelesaian
d =h–s
= 400 – 60
= 340 mm
a. Menghitung Jarak Eksentu
Mu
es =
Pu
12,8117
=
16,36
= 0,78 m
b. Mencari nilai As
As = ρ ×b × d
= 0,02 × 400× 400
= 3200 mm2
As = As′
Astotal = As′ + As

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 3200 + 3200
= 6400 mm2
c. Cek Kelelehan Tulangan
600
cb = ×d
600× fy
600
= ×400
600× 400
= 204
ab = cb × β
= 204 × 0,85
= 173,4
cb−s
f′s =
cb
204−60
=
204
= 0,705
f′s ≤ fy
0,705 ≤ 400 (Maka Tulangan Tarik Leleh)
d. Gaya Aksial Balance
Pnb = (0,85 × f ' c × ab ×b)+(As ’ × f ' s – As × fy )
=¿
= 1346125,88 N
= 1,34612588 KN
ɸPnb = 0,75 x Pnb
= 0,75 x 1,34612588 KN
= 1,00959441 KN
= 1009594,41 N
e. Momen Balance (Mb)
Mb = ND1 + ND2
=¿
=¿
= 281684153 N.m
= 281,684153 KN.m

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ɸMnb = 0,75 x Mn
= 0,75 x 281,684153
= 211263114 N.m
= 211,263114 KN.m
Mb
e =
ɸ P nb
281,684153
=
1009594,41
= 0,000279 m
es ¿ e
0,78 m > 0,000279 m (Runtuh Ditekan)
As ' × fy b×h×f ' c
+
Pn = e +0,5 ɸ ×h × e +1,18
d s2 d2
3200× 400 650 ×650 ×25
+
= 0,000279 0.85 × 400× 0,000279
+0,5 + 1,18
400−60 340 2

= 4874680936 KN
ɸPn = 0 , 75 × Pn
= 0 , 75 ×4874680936
= 3656010702 N
= 3656,010702 KN
ɸ = ɸ P n× es
= 3656,010702× 0,78
= 2863,063099
ɸPn ¿ Pu
2863,063099 KN > 16,36 KN (Memenuhi)

f. Pemilihan Tulangan
As
Jumlah =
0,25× N ×3,14 × D
3200
=
0,25× 4 ×3,14 ×20

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 0,254 (dibulatkan keatas)


=1
Dipakai tulangan 4D20
Jml × 0,25 ×3,14 ×20 × 4
ρaktual =
b×d
1× 0,25× 3,14 ×20 × 4
=
400 x 340
= 0,0092
1,4
ρmin =
fy
1,4
=
400
= 0,0035
ɸ× f ' c × 0,85 600
ρbalence = ×
fy 600+ fy
0,85× 25 ×0,85 600
= ×
400 600+400
= 0,027093
ρmaks = 0,75 × ρ balance
=0,75 ×0,027093
= 0,020320
ρmin < ρaktual < ρmaks

0,0035< 0,0092 < 0,020320 (Tulangan Muat)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5.3.2. Tulangan Geser

Diketahui: λ =1
Psi = 0,75
Vu = 6,253 KN
b = 400 mm
h = 400 mm
f′c = 25 MPa
fy = 400 MPa
Es = 200.000 MPa
Ditanya: Hitung Kebutuhan tulangan !
Penyelesaian
d =h–s
= 400 – 60
= 340 mm
1
Vc = × λ × √ f ' c ×b × d
6
1
= × 1× √25 × 400 ×340
6
= 113333,3 N
= 113,33 KN
Vu
Vn =
Psi
6,253
=
0,75
= 8,3373 KN
Vs = Vn−Vc
= 8,3373−113,33
= -104,9927 KN
a. Syarat 1
4Vc = 4 × 113,33
= 453,32 KN
Perbandingan = Vs−Vn−Vc
= −104,9927−8,3373−113,33

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= −226,66
Vs-Vn-Vc > 4Vc (Maka Luas Penampang Harus Diperbesar)
Perbandingan < 4Vc (Luas Penampang tidak harus diperbesar, syarat
selanjutnya)
b. Syarat 2
2Vc = 2 × 113,33
= 226,66 KN
2Vc ¿ Vs≤ 4Vc (jarak tulangan sengkang tidak boleh kurang
dari d/4 atau tidak boleh lebih besar dari 300 mm)
Vs ¿ 2Vc (Stop, Memenuhi)
c. Syarat 3
2Vc = 2 × 113,33
= 226,66 KN
Vc ¿ Vs≤ 2Vc (jarak tulangan tidak boleh kurang dari d/2 atau
tidak boleh lebih besar dari 600mm)
Vs ¿ Vc (syarat selanjutnya)
d. Syarat 4
0,5Vc = 0,5 × 113,33
= 56,665 KN
0,5Vc ≤ Vs¿ Vc (hitung luas geser minimum)
0,5Vc ¿ Vs (syarat selanjutnya)
e. Syarat 5
0,5Vc = 0,5 × 113,33
= 56,665 KN
Vs ≤ 0,5Vc(tidak perlu diberi tulangan sengkang)
g. Menghitung Luas Geser Minimum

Av = 0,062× √ f'c ×(fyb×300 )


400× 300
= 0,062 × √ 25 ×(
400 )
= 93 mm2
h. Mencari As
Av = 2As

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Av
As =
2
93
= = 46,5 mm2
2
i. Mencari Diameter Tulangan
n =1
As = n× A
46,5 = 4 ×0,25 ×3,14 × d 2
d2 = 9,125625
d = 3,0208 mm (dibulatkan keatas)
= 4 mm
5.4. Pelat

Data yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.11. Data Pelat


  Angka Satuan
fy 400 Mpa
f'c 25 Mpa
s 20 mm
b 1000 mm
ly 4000 mm
lx 3000 mm
k 1,33333 Mpa
Es 200000 mm
Øtul 8 mm
Mlx 1816,04 kg.m
Mly 1816,04 kg.m
Mtx 1060,06 kg.m
Mty 1060,06 kg.m
h 120 mm
ds 24 mm
d 96 mm
Mlx 17,8093 kN.m
Mly 17,8093 kN.m
Mtx 10,3957 kN.m
Mty 10,3957 kN.m
β 0,85  

a. Memeriksa pelat lantai

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Ly 4000 mm
K= = = 1,333
Lx 3000 mm

(karena ≤2 maka pelat dua arah)

b. Memeriksa ketebalan pelat

fy
Ly x (0,8+ )
h minimum = 1500
( 36+9 ) x K
400
4000 x (0,8+ )
= 1500
( 36+9 ) x 1
= 88,889 mm
fy
Ly x (0,8+ )
h maksimum = 1500
36
400
4000 x (0,8+ )
= 1500
36
= 118,518 mm
Karena tebal rencana di bawah tebal minimum pelat SNI untuk
bangunan lantai dua, maka digunakan tebal minimum pelat
SNI untuk bangunan lantai dua yaitu sebesar h minimum = 120
mm.

c. Rencana tinggi efektif

1
dx = h – s - Øtulangan
2
1
= 120 mm – 20 mm - 8 mm
2
= 96 mm
1
dy = h – s - Øtulangan – Øtulangan
2
1
= 120 mm – 20 mm - 8 mm – 8 mm
2
= 88 mm
d. Menentukan nilai ρ balance, ρ maksimum, dan ρ minimum

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

0,85 x f'c 600


ρ balance = xKx
fy (600+fy)
0,85 x 25 600
= x 1 ,33 x
400 (600+400)
= 0,0425
ρ maksimum = 0,75 x ρ balance
= 0,031875
1,4
ρ minimum =
fy
1,4
=
400
= 0,0035

1. Penulangan Lapangan Arah X

a. Mlx = 18,160400 Kg.mm x 104


=18160400 N.mm
Ml x
b. Mn =
Øtulangan
18160400 N . mm
=
8 mm
= 2270050 N
Ml x
c. Rn =
b x dx 2
18160400 N .mm
=
1000 mm x 96 2 mm
= 4,3130 N/mm2
fy
d. m =
0,85 x f’c
400 MPa
=
0,85 x 25 Mpa
= 18,823
1 2m x Rn
e. ρ rencana =
m √
(1- 1-
240
)

1 2(18,823) x 4,3130
=
18,823 √
(1- 1-
240
)

= 0,012179

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Syarat : ρ rencana < ρ max (memenuhi)


ρ rencana > ρ min (tidak memenuhi, maka digunakan nilai ρ
min = 0,0035)
f. As = ρ renc x b x dx
= 0,012179 x 1000 mm x 96 mm
= 790,2531 mm2

1
g. Luas Tulangan = µ d2
4
1
= 3,14( 8)2
4
= 50,24 mm2
As
h. Jumlah Tulangan =
Luas Tulangan
790,2531
=
50,24
= 15,73 ~ 7 buah/meter
b
i. Jarak Tulangan Minimum =
Jumlah Tulangan
1000 mm
=
7
= 142,86 mm
j. Jarak Tulangan Maksimum = 2 x Jarak Tulangan Minimum
= 2 x 142,86 mm
= 285,71 mm ~ 300 mm
Jadi tulangan yang dipakai Ø8-300 mm
k. Kontrol momen
As. fy
a =
0,85.f'c.b
790,2531 x 400
=
0,85 x 25 x 1000
= 14,7535 mm
a
Mu = As.fy (d - ( ))
2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

14,7535
= 790,2531 x 400 (96 - (
2
))

= 27994661 N.mm
= 27,994661 kN.mm
Φ Mn = 0,85 x 27,994661
= 23,79546 kN.mm
Syarat : Mu < Φ Mn
27,994661 kN.mm <23,79546 kN.mm (tidak memenuhi)

2. Penulangan Lapangan Arah Y

a. Mly = 18,1604 Kg.mm x 104


=18160400 N.mm
Ml y
b. Mn =
Øtulangan
18160400 N . mm
=
8 mm
= 2270050 N
Ml y
c. Rn =
b x dy 2
18160400 N .mm
=
1000 mm x 882 mm
= 4,313052 mm
fy
d. m =
0,85 x f’c
400 MPa
=
0,85 x 25 Mpa
= 18,823
1 2m x Rn
e. ρ rencana =
m √
(1- 1-
240
)

1 2(18,823) x 4,313052
=
18,823 √
(1- 1-
240
)

= 0,012179
Syarat : ρ rencana < ρ max (memenuhi)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ρ rencana > ρ min (tidak memenuhi, maka digunakan nilai ρ


min = 0,0035)
f. As = ρ min x b x dy
= 0,0035 x 1000 mm x 88 mm
= 308 mm2
1
g. Luas Tulangan = µ d2
4
1
= 3,14( 8)2
4
= 50,24 mm2

As
h. Jumlah Tulangan =
Luas Tulangan
308
=
50,24
= 6,1306 ~ 6 buah/meter
b
i. Jarak Tulangan Minimum =
Jumlah Tulangan
1000 mm
=
6
= 166,67 mm
j. Jarak Tulangan Maksimum = 2 x Jarak Tulangan Minimum
= 2 x 166,67 mm
= 333,33 mm ~ 300 mm
Jadi tulangan yang dipakai Ø8-300 mm

k. Kontrol momen
As. fy
a =
0,85.f'c.b
308 x 400
=
0,85 x 25 x 1000
= 17,8103 mm
a
Mn = As.fy (d - ( ))
2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5,797
= 308 x 400 (88 - (
2
))

= 32962787 N.mm
= 32, 962787 kN.mm
Φ Mn = 0,85 x 33,962787
= 28,018369 kN.mm
Syarat : Mu < Φ Mn
32, 962787 kN.mm < 28,01 8369kN.mm (tidak memenuhi)

3. Penulangan Tumpuan Arah X

a. Mtx = 1060,06 Kg.mm x 104


=10600600 N.mm

Mt x
b. Mn =
Øtulangan
10600600 N . mm
=
8 mm
= 13,250
Mt x
c. Rn =
b x dx 2
10600600 N .mm
=
1000 mm x 96 2 mm
= 2,5176 mm
fy
d. m =
0,85 x f’c
400 MPa
=
0,85 x 25 Mpa
= 18,823
1 2m x Rn
e. ρ rencana =
m √
(1- 1-
240
)

1 2(18,823) x 3,275
=
18,823 √
(1- 1-
240
)

= 0,006718
Syarat : ρ rencana < ρ max (memenuhi)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

ρ rencana > ρ min (tidak memenuhi, maka digunakan nilai ρ


min = 0,0035)
f. As = ρ min x b x dx
= 0,006718 x 1000 mm x 96 mm
= 435,9838 mm2
1
g. Luas Tulangan = µ d2
4
1
= 3,14( 8)2
4
= 50,24 mm2
As
h. Jumlah Tulangan =
Luas Tulangan
435,9838
=
50,24
= 8,678 ~ 9 buah/meter

b
i. Jarak Tulangan Minimum =
Jumlah Tulangan
1000 mm
=
7
= 142,86 mm
j. Jarak Tulangan Maksimum = 2 x Jarak Tulangan Minimum
= 2 x 142,86 mm
= 285,71 mm ~ 300 mm
Jadi tulangan yang dipakai Ø8-300 mm
k. Kontrol momen
As. fy
a =
0,85.f'c.b
508,65 x 400
=
0,85 x 25 x 1000
= 8,2067 mm
a
Mn = As.fy (d - ( ))
2
8,2067
= 508,75 x 400 (96 - (
2
))

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 16026176,51 N.mm
= 16,02617651 kN.mm
Φ Mn = 0,85 x 16,02617651
= 13,62225 kN.mm
Syarat : Mu > Φ Mn
16,02617651 kN.mm < 13,62225 kN.mm (tidak memenuhi)

4. Penulangan Tumpuan Arah Y

a. Mty = 1060,06 Kg.mm x 104


= 10600600 N.mm
Mt y
b. Mn =
Øtulangan
10600600 N . mm
=
8 mm
= 1325075 N.mm

Mt xy
c. Rn =
b x dy 2
10600600 N .mm
=
1000 mm x 882 mm
= 3,2754 mm
fy
d. m =
0,85 x f’c
400 MPa
=
0,85 x 25 Mpa
= 18,823
1 2m x Rn
e. ρ rencana =
m √
(1- 1-
240
)

1 2(18,823) x 3,2754
=
18,823 √
(1- 1-
240
)

= 0,00894
Syarat : ρ rencana < ρ max (memenuhi)
ρ rencana > ρ min (tidak memenuhi, maka digunakan nilai ρ
min = 0,0035)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

f. As = ρ min x b x dy
= 0,00894 x 1000 mm x 88 mm
= 508,64 mm2
1
g. Luas Tulangan = µ d2
4
1
= 3,14 (8)2
4
= 50,24 mm2
As
h. Jumlah Tulangan =
Luas Tulangan
508,24
=
50,24
= 10,124 ~ 6 buah/meter
b
i. Jarak Tulangan Minimum =
Jumlah Tulangan
1000 mm
= = 166,67 mm
6

j. Jarak Tulangan Maksimum = 2 x Jarak Tulangan Minimum


= 2 x 166,67 mm
= 333,33 mm ~ 300 mm
Jadi tulangan yang dipakai Ø8-300 mm
k. Kontrol momen
As. fy
a =
0,85.f'c.b
508,24 x 400
=
0,85 x 25 x 1000
= 9,5745 mm
a
Mn = As.fy (d - ( ))
2
9,5745
= 508,24 x 400 (88 - (
2
))

= 18558154,54 N.mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 18,55815454 kN.mm
Φ Mn = 0,85 x 18,55815454
= 15,77443 kN.mm
Syarat : Mu < Φ Mn
18,55815454 kN.mm < 15,77443 kN.mm (tidak memenuhi)

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5.5. Tangga

Jenis tangga = Tangga Tipe U


Tabel 5.12. Data Tangga
Keterangan Nilai Satuan
Lebar ruang 5 m
Panjang ruang 5 m
Tinggi tangga 5 m
Lebar datar 3 m
Lebar tangga (b) 1,4 m
Tinggi bordes 2 m
Lebar bordes 3 m
Panjang bordes 1,5 m
Fy 400 Mpa
F’c 25 MPa
Selimut beton (s) 20 mm
Tebal pelat tangga (h) 120 mm
Tebal pelat bordes (h) 120 mm

1. Merencanakan tangga
Lebaran antrade (injakan) = 25 cm
Tinggi optrade (tanjakan) = 20 cm
Syarat tangga :
2 optrade + 1 antrade = 57 cm – 65 cm
2 x 20 cm + 25 cm = 65 cm (OK)
tinggi tangga
Jumlah optrade = –1
optrade
5m
= –1
20 cm
= 24 buah
Jumlah antrade = optrade – 1
= 24 -1
= 23 buah
Syarat kemiringan tangga 26º < α < 30º
optrade
Sudut kemiringan (α) = arc tan
antrade
20
= arc tan
25

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 38,65º (OK)
5.5.1. Perhitungan Pelat Tangga

Menentukan jenis pelat


ly
1< < 2  pelat dua arah
lx
ly
> 2  pelat satu arah
lx
Diketahui :
ly = 3201,56 mm
lx = 2000 mm
3201,5
= 1,6007
2000
Perbandingan ly dan lx kurang dari 2 sehingga pelat yang digunakan
pelat dua arah.

5.5.2. Pelat tangga lapangan X

Asumsi = D13
H = 120 mm
S = 20 mm
Mu =14,622 Nmm
Mu
a. Mn =
ɸ
14,622
=
0,85
= 17,202 Nm/m
1
b. dx = h – s - Øtul
2
1
= 120 – 20 - x 13
2
= 93,5 mm
Lx = 2000 mm
c. Menghitung ρbal
( 0,85 x f^' c x β ) 600
ρ bal = x
fy 600 x f y

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

( 0,85 x 25 x 0,85 ) 600


= x
400 600 x 400
= 0.02709375

d. Menghitung ρmax
ρ max = 0,75 x ρ bal
= 0,75 x 0.02709375
= 0.020320313
e. Menghitung ρmin
1,4
ρ min =
fy
1,4
=
400
= 0,0035
f. Mengihitungnilai m
fy
M =
0,85 x f'c
400
=
0,85 x 25
= 18.823
g. Menghitung nilai Rn
Mn
Rn =
0,85 x b x d2x
17202588,24
=
0,85 x 2000 x 93,52.
= 9,8388 x 10-7 N/mm
h. Menghitung nilai ρrencana
1 m x Rn
ρrencana =
m √
x 1- 1-
fy
1 18.823 x 9,8388 x 10 -7
=
18.823 √
x 1- 1-
400
= 2,459 x 10-9
i. Cek tulangan

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Syarat : ρmin < ρ < ρmax


0,0035 < 0,00251 < 0.0203 (memenuhi)
Gunakan ρ rencana = 0,00251

j. Mengitung As rencana
As rencana = ρmin x b x d
= 0,0035 x 2000 mm x 93,5 mm
= 654,5 mm2
k. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan : ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu = 14,622 Nm/m
l. Menghitung nilai tinggi pelat tegangan
fy
a = Asrencana x [
0.85 x f ' c
xb ]
400
= 654,5x [
0.85 x 25 ]
x 2000 mm
= 6,16 mm
m. Menghitung momen nominal
a
ɸMn = 0,8 x fy x As x d− [ ] 2
6,16
[
= 0,8 x 400 x 785,4 x 93,5−
2 ]
= 18937564,8 Nm/m
Hasil = 18937564,8 ≥ 4768,74
Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok induk x, momen nominal
yang dihasilkan akan kuat menentukan jumlah tulangan
n. Menghitung jumlah tulangan
As rencana
n =
As

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

654,5
=
132,665
= 4,933 ≈ 5 buah
o. Asumsi tulangan D13
Menentukan luas tulangan tekan (As’)
1
As = x π x D2
4
1
= x 3,14 x 132
4
= 132,665 mm2
As timbul = n x As
= 6 x 132,665
= 63,325 mm2
1
Jarak tulangan per meter =
n
1000 mm
=
5
= 200 mm
Jarak maksimal tulangan = 2 x jarak tulangan per meter
= 2 x 200
= 400 mm

5.5.3. Pelat tangga lapangan

Asumsi = D13
h = 120 mm
s = 20 mm
Mu = 15,6104 Nm/m
Mu
a. Mn =
ɸ
15,6104
=
0,85
= 18,3651 Nm/m
1
b. dy = h – s - Øtul - Øtul
2
1
= 120 – 20 - x 13 - 13
2
= 80,5 mm
c. Ly = √ tinggi bordes 2 + lebar datar 2
= √ 20002 +25002

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 3201,562119 mm
d. Menghitung ρbal
( 0,85 x f^' c x β ) 600
ρ bal = x
fy 600 x f y
(0,85 x 25 x 0,85) 600
= x
400 600 x 400
= 0.02709375
e. Menghitung ρmax
ρ max = 0,75 x ρ bal
= 0,75 x 0.02709375
= 0.020320313

f. Menghitung ρmin
1,4
ρ min =
fy
1,4
=
400
= 0,0035
g. Mengihitung nilai m
fy
m =
0,85 x f'c
400
=
0,85 x 25
= 18.823
h. Menghitung nilai Rn
Mn
Rn=
0,85 x b x d2y
5610,2823
=
0,85 x 2400 x 80,52.
= 1,0503 x 10-6
i. Menghitung nilai ρrencana
1 m x Rn
ρrencana =
m √
x 1 - 1−
fy

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1 18.823 x 0,0003653
=
18.823
x 1- 1−
√ 400
= 2,625 x 10-9
Cek tulangan
Syarat : ρmin < ρ < ρmax
0,0035 < 9,13 x 10-7 < 0.0203 (tidakmemenuhi)
Gunakan ρ min = 0,0035
j. Mengitung As rencana
As rencana = ρmin x b x d
= 0,0035 x 2400 mm x 80,5 mm
= 563,5 mm2
k. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan : ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu = 15,6104 Nm/m
l. Menghitung nilai tinggi pelat tegangan
fy
a = Asrencana x [ 0.85 x f ' c ] xb

400
= 563,5 x [ 0.85 x 25 ]
x 2400 mm

= 5,3035mm
m. Menghitung momen nominal
a
ɸMn = 0,8 x fy x As x d- [ ] 2
5,303
= 0,8 x 400 x 676,2 x 80,5- [ 2 ]
= 16381753,79 Nm/m
Hasil = 16381753,79 ≥ 4768,74
Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok induk x, momen nominal
yang dihasilkan akan kuat menentukan jumlah tulangan
n. Menghitung jumlah tulangan

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

As rencana
n =
As
563,5
=
132,665
= 4,2475 ≈ 5 buah
o. Asumsi tulangan D13 Menentukan luas tulangan tekan (As’)
1
As = x π x D2
4
1
= x 3,14 x 132
4
= 132,665 mm2
As timbul = n x As
= 5 x 132,665
= 663,325 mm2
1
Jarak tulangan per meter =
n
1000 mm
=
5
= 200 mm
Jarak maksimal tulangan = 2 x jarak tulangan per meter
= 2 x 200
= 400 mm

5.5.4. Pelat tangga tumpuan X

Asumsi = D13
h = 120 mm
s = 20 mm
Mu = 14,622 Nm/m
Mu
a. Mn =
ɸ
14,622
=
0,85
= 17,2023 Nm/m
1
b. dx = h – s - Øtul
2

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1
= 120 – 20 - x 13
2
= 93,5 mm
Lx = 2000 mm
c. Menghitung ρbal
( 0,85 x f^' c x β ) 600
ρ bal = x
fy 600 x f y
( 0,85 x 25 x 0,85 ) 600
= x
400 600 x 400
= 0.02709375
d. Menghitung ρmax
ρ max = 0,75 x ρ bal
= 0,75 x 0.02709375
= 0.020320313
e. Menghitung ρmin
1,4
ρ min =
fy
1,4
=
400
= 0,0035
f. Mengihitung nilai m
fy
M =
0,85 x f'c
400
=
0,85 x 25
= 18.82352941
g. Menghitung nilai Rn
Mn
Rn =
0,85 x b x d2x
18,8235
=
0,85 x 2000 x 93,52.
= 9,84 x 10-9
h. Menghitung nilai ρrencana

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1 m x Rn
ρrencana =
m
x 1-
√ 1-
fy
1 18.823 x 9,84 x 10−9
=
18.823
x 1- 1−
√400
= 2,46 x 10-9
Cek tulangan
Syarat : ρmin< ρ <ρmax
0,0035 < 2,46 x 10-9 < 0.0203 (tidakmemenuhi)
Gunakan ρ min = 0,0035
i. Mengitung As rencana
As rencana = ρmin x b x d
= 0,0035 x 2000 mm x 93,5 mm
= 654,5 mm2
j. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu = 14,622 Nm/m
k. Menghitung nilai tinggi pelat tegangan
fy
a = Asrencana x [ 0.85 x f ' c ] xb

400
= 654,5 x [ 0.85 x 25 ]
x 2000 mm

= 6,16 mm
l. Menghitungmomen nominal
a
ɸMn = 0,8 x fy x As x d- [ ]2
6,16
= 0,8 x 400 x 654,5 x 93,5− [ 2 ]
= 18937565 Nm/m
Hasil = 18937565 ≥ 7877,18
Momen nominal telah memenuh syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok indukx, momen nominal yang
dihasilkan akan kuat menentukan jumlah tulangan

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

m. Menghitung jumlah tulangan


As rencana
n =
As
654,5
=
132,665
= 4,933 ≈ 5 buah
n. Asumsi tulangan D13
Menentukan luas tulangan tekan (As’)
1
As‘ = x π x D2
4
1
= x 3,14 x 132
4
= 132,665 mm2
As timbul = n x As
= 5 x 132,665
= 663,325 mm2
1
Jarak tulangan per meter =
n
1000 mm
=
5
= 200 mm
Jarak maksimal tulangan = 2 x jarak tulangan per meter
= 2 x 200
= 400 mm

5.5.5. Pelat tangga tumpuan Y

Asumsi = D13
h = 120 mm
s = 20 mm
Mu = 15,6104 Nm/m
Mu
a. Mn =
ɸ
15,6104
=
0,85
= 18,3651 Nm/m

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1
b. dy = h – s - Øtul - Øtul
2
1
= 120 – 20 - x 13 - 13
2
= 80,5 mm
c. Ly = √ tinggi bordes2 + lebar datar2
= √ 20002 + 30002
= 3605,551 mm
d. Menghitung ρbal
( 0,85 x f^' c x β ) 600
ρ bal = x
fy 600 x f y
( 0,85 x 25 x 0,85 ) 600
= x
400 600 x 400
= 0.02709375
e. Menghitung ρmax
ρ max = 0,75 x ρ bal
= 0,75 x 0.02709375
= 0.020320313
f. Menghitung ρmin
1,4
ρ min=
fy
1,4
=
400
= 0,0035
g. Mengihitungnilai m
fy
m =
0,85 x f'c
400
=
0,85 x 25
= 18.82352941
h. MenghitungnilaiRn
Mn
Rn =
0,85 x b x d 2x

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

18,3651
=
0,85 x 2400 x 80,52.
= 1,0503 x 10-6
i. Menghitung nilai ρrencana
1 m x Rn
ρrencana=
m √
x 1- 1-
fy
1 18.823 x 0.000603
=
18.823
x 1- 1-

400
= 2,6259 x 10-9
Cek tulangan
Syarat : ρmin< ρ <ρmax
0,0035 < 1,508 x 10-6 < 0.0203 (memenuhi)
Gunakan ρ min = 0,0035
j. Mengitung As rencana
As rencana = ρmin x b x d
= 0,0035 x 2000 mm x 80,5 mm
= 563,5 mm2
k. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu = 15,6104 Nm/m
l. Menghitung nilai tinggi pelat tegangan
fy
a = Asrencana x [ 0.85 x f ' c ] xb

400
= 563,5 x [ 0.85 x 25 ]
x 2400 mm

= 5,3035 mm
m. Menghitung momen nominal
a
ɸMn = 0,8 x fy x As x d- [ ] 2
5,303
= 0,8 x 400 x 676,2 x 93,5- [ 2 ]
= 16381753,79 Nm/m

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Hasil = 16381753,79 ≥ 7877,18


Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok indukx, momen nominal yang
dihasilkan akan kuat menentukan jumlah tulangan
n. Menghitung jumlah tulangan
As rencana
n =
As
563,5
=
132,665
= 4,2475 ≈ 5 buah
o. Asumsi tulangan D13
Menentukan luas tulangan tekan (As’)
1
As‘ = x π x D2
4
1
= x 3,14 x 132
4
= 132,665 mm2
As timbul = n x As
= 5 x 132,665
= 795,99 mm2
1
Jarak tulangan per meter =
n
1000 mm
=
5
= 200 mm
Jarak maksimal tulangan = 2 x jarak tulangan per meter
= 2 x 200
= 400 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

5.5.6. Bordes

Menentukan jenis pelat


ly
1< < 2  pelat dua arah
lx
ly
> 2  pelat satu arah
lx
Diketahui :
ly :5000 mm
lx :2000 mm
5000
=2,5
2000
Perbandingan ly dan lx lebih dari 2 sehingga pelat yang digunakan pelat
satu arah.

5.5.7. Pelat tangga lapangan

Asumsi = D13
h = 120 mm
s = 20 mm
Mu = 7,4738 Nm/m
Mu
a. Mn =
ɸ
7,4738
=
0,85
= 8,7927 Nm/m
1
b. dy = h – s - Øtul - Øtul
2
1
= 120 – 20 - x 13 - 13
2
= 80,5 mm
c. Ly = 5000 mm
d. Menghitung ρbal
( 0,85 x f^' c x β ) 600
ρ bal = x
fy 600 x f y
( 0,85 x 25 x 0,85 ) 600
= x
400 600 x 400

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 0.02709375

e. Menghitung ρmax
ρ max = 0,75 x ρ bal
= 0,75 x 0.02709375
= 0.020320313
f. Menghitungρmin
1,4
ρ min =
fy
1,4
=
400
= 0,0035
g. Mengihitung nilai m
fy
m =
0,85 x f'c
400
=
0,85 x 25
= 18.823
h. Menghitung nilai Rn
Mn
Rn =
0,85 x b x d 2y
2309.76
=
0,85 x 2000 x 80,52.
= 5,0288 x 10-7
i. Menghitung nilai ρrencana
1 m x Rn
ρrencana =
m x 1-
√ 1-
fy
1 18.823 x 0.000183
=
18.823
x 1-
√ 1-
400
= 1,257 x 10-9
Cek tulangan
Syarat : ρmin< ρ <ρmax
0,0035 < 1,257 x 10-9 < 0.0203

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

Gunakan ρ min = 0,0035

j. Mengitung As rencana
As rencana = ρmin x b x d
= 0,0035 x 2000 mm x 80,5 mm
= 654,5 mm2
k. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu = 7,4738 Nm/m
fy
a = Asrencana x [ 0.85 x f ' c ] xb

400
= 563,5 x [ 0.85 x 25 ]
x 5000 mm

= 6,16 mm
l. Menghitung momen nominal
a
ɸMn = 0,8 x fy x As x d- [ ] 2
4,419
= 0,8 x 400 x 563,5 x 80,5-[ 2 ]
= 18937564,8 Nm/m
Hasil = 18937564,8 ≥ 4289,45
Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok induk x, momen nominal
yang dihasilkan akan kuat menentukan jumlah tulangan
m. Menghitung jumlah tulangan
As rencana
n =
As
654,5
=
132,665
= 4,933 ≈ 5 buah

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

n. Asumsi tulangan D13


Menentukan luas tulangan tekan (As’)
1
As‘ = x π x D2
4
1
= x 3,14 x 132
4
= 132,665 mm2
As timbul = n x As
= 5 x 132,665
= 663,325 mm2
1
Jarak tulangan per meter =
n
1000 mm
=
5
= 200 mm
Jarak maksimal tulangan = 2 x jarak tulangan per meter
= 2 x 200
= 400 mm

5.5.8. Pelat tangga tumpuan

Asumsi = D13
h = 120 mm
s = 20 mm
Mu =1238.8 Nm/m
1
dy = h – s - Øtul - Øtul
2
1
= 120 – 20 - x 13 - 13
2
= 80,5 mm
Ly = 4000 mm
a. Menghitung ρbal
( 0,85 x f^' c x β ) 600
ρ bal = x
fy 600 x f y
( 0,85 x 25 x 0,85 ) 600
= x
400 600 x 400

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

= 0.02709375
b. Menghitung ρmax
ρ max = 0,75 x ρ bal
= 0,75 x 0.02709375
= 0.020320313
c. Menghitung ρmin
1,4
ρ min =
fy
1,4
=
400
= 0,0035
d. Mengihitung nilai m
fy
m =
0,85 x f'c
400
=
0,85 x 25
= 18.823
e. Menghitung nilai Rn
Mn
Rn =
0,85 x b x d2y
1457,41
=
0,85 x 5000 x 80,52.
= 0.000324 Nmm
f. Menghitung nilai ρrencana
1 m x Rn
ρrencana =
m √
x 1- 1−
fy
1 18.823 x 0.000324
=
18.823 √
x 1- 1−
400
= 2,265 x 10-9
Cek tulangan
Syarat : ρmin< ρ <ρmax
0,0035 < 2,265 x 10-9 <0.0203
Gunakan ρ min = 0,0035
g. Mengitung As rencana

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

As rencana = ρmin x b x d
= 0,0035 x 5000 mm x 80,5 mm
= 281,75 mm2
h. Memeriksa ketahanan momen nominal
Syarat kekuatan: ØMn ≥ Mu
Diketahui :
Mu = 15,6104 Nm/m
i. Menghitung nilai tinggi pelat tegangan
fy
a = Asrencana x [ 0.85 x f ' c ] xb

400
= 1408,75x [ 0.85 x 25 ]
x 5000 mm

= 2,6517 mm
j. Menghitung momen nominal
a
ɸMn = 0,8 x fy x As x d- [ ]2
11.049
= 0,8 x 400 x1408,75x 80,5- [ 2 ]
= 8310418,447 Nm/m
Hasil = 8310418,447 ≥ 4289,45
Momen nominal telah memenuhi syarat, artinya dengan luas
tulangan yang digunakan pada balok indukx, momen nominal
yang dihasilkan akan kuat menentukan jumlah tulangan
k. Menghitung jumlah tulangan
As rencana
n =
As
281,75
=
132,665
= 2,123 ≈ 3 buah
Asumsi tulangan D13
l. Menentukan luas tulangan tekan (As’)
1
As‘ = x π x D2
4

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

1
= x 3,14 x 132
4
= 132,665 mm2
As timbul = n x As
= 11 x 132,665
= 1459,315 mm2
1
Jarak tulangan per meter =
n
1000 mm
=
3
= 333,3333 mm
Jarak maksimal tulangan = 2 x jarak tulangan per meter
= 2 x 333,3333
= 666,6667 mm

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan yang sudah dipaparkan sebelumnya, didapatkan
bahwa:
1. Balok induk arah X memiliki nilai Mu (tulangan tarik) sebesar 13,7931
kNm dan Mu (tulangan tekan) sebesar 6,6042 kNm dengan
menggunakan tulangan tarik 1D16, tulangan tekan 2D10, dan tulangan
sengkang 1D10 dengan nilai H = 300 mm, B = 150 mm, D = 240 mm.
2. Balok induk arah Y memiliki nilai Mu (tulangan tarik) sebesar 10.8055
kNm dan Mu (tulangan tekan) sebesar 5,2732 kNm dengan
menggunakan tulangan tarik 1D16, tulangan tekan 2D10, dan tulangan
sengkang 1D10 dengan nilai H = 300 mm, B = 180 mm, D = 240 mm.
3. Pada balok anak arah y menggunakan tulangan tarik 2D16, tulangan
tekan 2D10 dengan Mu (tulangan tarik) dan Mu (tulangan tekan)
sebesar 0,9488 dan 0,4421
4. Pada balok T arah x menggunakan tulangan tarik 2D19 dengan ØMn
adalah 64,49068 kNm
5. Pada balok T arah y menggunakan tulangan tarik 2D16 dengan ØMn
adalah 45,94503 kNm
6. Pada balok T tidak diperlukan tulangan tekan karena tulangan tidak
leleh dan tulangan tidak muat.
7. Pada kolom menggunakan tulangan 4D20 dengan ØPnb adalah
2863,063099 kN.
8. Pada pelat tangga jumlah optrade yaitu 12 dan antrade yaitu 11, pada
daerah lapangan arah X dan arah Y menggunakan tulangan 5D13.
9. Pada pelat lantai penulangan lapangan arah X yaitu 7D10 dengan ØMn
yaitu 23,79546 kNm.
10. Pada pelat lantai penulangan lapangan arah Y yaitu 6D10 dengan ØMn
yaitu 28,018369 kNm.
11. Pada pelat lantai penulangan tumpuan arah X yaitu 6D10 dengan ØMn
yaitu 15,7744314 kNm.

Kelompok 7
Tugas Besar Struktur Beton SI-3114

12. Pada pelat lantai penulangan tumpuan arah Y yaitu 6D8 dengan ØMn
yaitu 9,7495 kNm.

6.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam pembuatan tugas besar ini adalah:
1. Sebaiknya mengerjakan tugas besar ini tidak ditunda.
2. Sebaiknya aplikasi SAP2000 dan Autocad dapat dipahami dan
dimengerti oleh kelompok agar dapat lebih mudah dikerjakan.
3. Sebaiknya menjadikan SNI dan PBI’83 sebagai acuan persyaratan
perhitungan.
4. Sebaiknya pada saat memasukan data ke aplikasi SAP2000 lebih
diperhatikan kembali agar bangunan yang dirancang tidak terjadi
kesalahan.
5. Sebaiknya jika terjadi kendala dalam pengerjaan dapat ditanyakan ke
asisten maupun dosen mata kuliah yang bersangkutan.

Kelompok 7

Anda mungkin juga menyukai