Anda di halaman 1dari 2

Biota estuaria dan adaptasinya

Ekosistem estauria merupakan ekosistem yang terdiri dari tiga komponen fauna, yaitu
fauna laut, air tawar dan payau. Komponen fauna yang tebesar didominasi oleh fauna laut,
yaitu hewan stenohalin yang terbatas kemampuannya dalam mentolerir perubahan salinitas
(umumnya 30 o/oo) dan hewan eurihalin yang mempunyai kemampuan mentolerir berbagai
penurunan salinitas di bawah 30o/oo. Selain terdapat komponen air laut terdapat juga kompoen
air payau dan air tawar. Menurut Arafat et al. (2019), komponen air payau terdiri dari spesies
organisme yang hidup di pertengahan daerah estuaria pada salinitas antara 5–30 o/oo.
Komponen air tawar biasanya terdiri dari hewan yang tidak mampu mentolelir salinitas di
atas 5o/oo dan hanya terbatas pada bagian hulu estuaria.
Fauna di estuaria, seperti ikan, kepiting, kerang dan berbagai jenis cacing berproduksi
dan saling terkait melalui suatu rantai makanan yang kompleks. Kolom air di estuaria
merupakan habitat untuk plankton (fitoplankton dan zooplankton), neuston (organisme
setingkat plankton yang hidup di lapisan permukaan air), dan nekton (organisme makro yang
mampu bergerak aktif). Didasar estuaria hidup berbagai jenis organisme baik mikro maupun
makro yang disebut bentos.

Tipe adaptasi organisme di lingkungan estuaria dapat digolongkan sebagai berikut :


1. Adaptasi morfologis
Menurut Widiarti (2019), adaptasi morfologi adalah perubahan bentuk tubuh atau
struktur alat-alat tubuh tertentu dai suatu organusme terhadap lingkungannya. Adaptasi
morfologi adalah adaptasi yang paling mudah dilihat. Salah satu contoh yang diberikan
adalah adaptasi pada hewan. Organisme estuari yang hidup di lumpur memiliki rambut-
rambut halus (setae) untuk menghambat penyumbatan permukaan ruang pernafasan
oleh partikel lumpur.
2. Adaptasi fisiologis
Menurut Widiarti (2019), adaptasi fisiologis adalah penyesuaian makhluk hidup
melalui fungsi organ-organ tubuh supaya bertahan hidup. Adaptasi ini agak sulit
diamati karena berada didalam tubuh. Adaptasi fisiologis pada fanua estauria berkaitan
dengan mempertahankan keseimbangan ion cairan tubuh dalam menghadapi fluktuasi
salinitas eksternal.
3. Adaptasi tingkah laku
Menurut Widiarti (2019), daptasi tingkah laku adalah kemampuan makhluk hidup
menyesuaikan dir terhadap lingkungannya berdasarkan pada tingkah laku adaptasi ini
terjadi pada kegiatan organisme tersebut, sehingga mudah untuk diamati. Contoh
adaptasi tingkah laku pada fauna estuaria adalah pembuatan lubang ke dalam lumpur
oleh organisme, khususnya avertebrata

Referensi :
Arafat, Y., K. Jamil, Awaluddin, Irwan, Supryadi, A. Surachmat dan M. Prihajatno. 2019.
Ekosistim Pesisir dan Laut. Jakarta : Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan.

Widiarti, A. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Materi Mengidentifikasi Kelangsungan Hidup


Makhluk Hidup Melalui Adaptasi, Seleksi Alam dan Perkembangbiakan
Menggunakan Model Pembelajaran Mind Map. Journal Educational Research and
Development, 3(2) : 81-96.

Anda mungkin juga menyukai