Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER

NAMA : NURLAILATUL JANNAH

NIM : 200405500021

KLS : B020

MATA KULIAH : PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA


JURUSAN : PENDIDIKAN LUAR BIASA
SEMESTER : GENAP 2020/2021

Soal :
1. Jelaskan mengapa sekarang untuk menyebut anak tunagrahita cenderung
menggunakan istilah/terminologi hambatan inteltual (intellectual disability) dari pada
terbelakang mental.
Jawab: Karena Anak Tunagrahita secara terminologi itu mereka lebih cenderung
dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah tolol, dungu, bebal,cacat mental, tuna
mental,terlambat menjatal jadi maksud di atas bahwa di waktu yang orang-orang
menyebut retardasi mental dengan istilah dungu (dumb), bodoh (stupid), tidak masak
(immature), cacat (defective), kurang sempurna (deficient), dibawah normal
(subnormal), tidak mampu (incompetent), dan tumpul (dull). Istilah lainnya idiot,
imbecile, moron, dan feebleminded digunakan untuk melabel kelompok penyandang
tersebut. Walaupun kata tolol (fool) menunjuk ke orang sakit mental, dan kata idiot
mengarah individu yang cacat berat, keduanya sering digunakan secara bergantian.
2. Hambatan intelektual atau tunagrahita ditentukan berdasarkan skor hasil tes IQ.
Bagaimana menurut pendapat anda?

Jawab : di lihat dari pengertin Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi
yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam
adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

Ya,karena anak tunagrahita itu memiliki IQ di bawah rata-rata yaitu 84 ke bawah


berdasarkan tes yang muncul sebelum usia 16 tahun yang menunjukkan hambatan
dalam perilakunya, Selain itu dia juga memiliki intelektual yang lamban yaitu sekitar
IQ 70 kebawah berdasarkan tes intelegensinya. Selain itu anak tunagrahita ini terbagi
3 yaitu tunagrahita ringan, sedang dan berat.

3. Tuliskan definisi atau pengertian anak dengan hambatan intelektual / tunagrahita


dengan bahasa/kalimat anda sendiri.
Jawab : Anak Tunagrahita adalah anak yang memiliki hanbatan dalam intelektual
diamana dia memiliki IQ di bawah rata-rata.

4. Dalam implentasi pembelajaran bagi peserta didik tunagrahita, terdapat beberapa


prinsip pembelajaran, salah satunya adalah prinsip pembelajaran fungsional. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan prinsip pembelajaran fungsional dan berikan contoh dalam
pembelajaran.

Jawab : Prinsip fungsional, adalah layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-
latihan fungsi otot dan sendi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsi gerak otot dan
sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal sesuai dnegan standar gerak.

Contohnya : Mengenal alat masak ,Membuat minuman dingin ,Membuat minuman


panas Memasak masakan sederhana, Merapikan tempat tidur.
Prinsip funsional bermakna bahwa implementasi program pada anak tunagrahita
selalu mempertimbangkan dan memperhatikan kemanfaatannya bagi kehidupan
sehari-hari anak, keluarga, dan masyarakat. Artinya, implementasi program pada anak
tunagrahita dalam bidang akademik lebih mengutamakan akademik yang diperlukan
anak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam membaca sosial : dapat membaca
nama-nama jalan, membaca papan nama isntansi/kantor Dll

5. Jika ada siswa tunagrahita sudah berusia 15 tahun, tetapi kemampuan akademiknya
masih setara dengan siswa kelas IV SD, di kelas manakah sebaiknya dia ditempatkan.
Berikan argumentasi anda.
Jawab: Menurut pendapat saya untuk siswa tunagrahita yang sesuai di atas itu lebih
ditempatkan pada SLB karena di sekolah SLB itu memang khusus untuk Anak
Bekebutuhan Khusus, dan untuk anak tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C
sedangkan bagi anak tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1. Mungkin itu
pendapat saya Teimakasih

Anda mungkin juga menyukai