Anda di halaman 1dari 5

Journal for Quality in Women's Health

Vol. 3 No. 2 September 2020 | pp. 117 – 121


p-ISSN: 2615-6660 | e-ISSN: 2615-6644
DOI: 10.30994/jqwh.v3i2.59

Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan Jus Tomat Untuk


Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Remaja SMK N 1 Mesuji
Oki Sumatra Selatan

Jenny Anna Siauta, Wayan Anita


Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Nasional, Jakarta, Indonesia
Corresponding author: Jenny Anna Siauta (jenny.siauta@civitas.unas.ac.id)
Received: Mei, 16 2020; Accepted: June, 15 2020; Published: September, 1 2020

ABSTRAK
Menurut Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7% dengan penderita
anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun
(Kemenkes RI, 2014). Wanita mempunyai risiko terkena anemia paling tinggi terutama pada
remaja putri (Kemenkes RI, 2016). Oleh karena itu dibutuhkan terobosan baru, yang bisa
membantu percepatan peningkatan kadar Hb remaja, dengan pemberian Fe dan Jus Tomat.
Penelitian ini menggunakan desain one group pretst- postes. Sampel diambil dengan tehnik
purposice sampling dan diperoleh 30 remaja. Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat dengan uji wilcoxcon. Hasil penelitian rata-rata kadar Hb sebelum diberikan Fe + Jus
Tomat adalah 9,973 dengan standar deviasi 0,9652, setelah diberikan Fe + Jus Tomat adalah
10,660 dengan standar deviasi 1,1944. Analisa uji bivariat, didapatkan p-velue = 0,000. Ada
pengaruh pemberian Fe dan Jus Tomat terhadap peningkatan kadar Hb remaja.

Kata Kunci: Pemeriksaan Hemoglobin, pemberian tablet Fe dan Jus Tomat

This is an open-acces article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0
International License.

PENDAHULUAN
Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa Hb yang beredar tidak
dapat memenuhi funginya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Penurunan Hb
dapat menyebabkan keadaan lesu, cepat lelah, palpitasi, takikardi, sesak nafas, angina pectoris
(Proverawati, 2011). Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia
terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia.
Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja dan ibu hamil. Anemia pada
remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, Menurut World Health Organization (WHO),
pada tahun 2012 prevalensi anemia dunia berkisar 40-88%. Jumlah penduduk usia remaja (10-
19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari 50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan
(Kemenkes RI, 2015).
Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia yaitu 21,7%
dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4% dan 18,4% penderita berumur 15-
24 tahun (Kemenkes RI, 2014). Data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2012
menyatakan bahwa prevalensi anemia pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu

Website: http://jqwh.org | Email: publikasistrada@gmail.com


Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan…..

nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia 10-18 tahun sebesar 57,1% dan usia 19- 45 tahun sebesar
39,5%. Wanita mempunyai risiko terkena anemia paling tinggi terutama pada remaja putri
(Kemenkes RI, 2015).
Angka kejadian anemia di Sumatra selatan pada tahun 2013 mencapai 57,1%. Anemia
pada remaja putri masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya lebih
dari 15%. Angka kejadian anemia didapatkan pada balita umur 0-5 tahun sebesar 40,5%, usia
sekolah sebesar 26,5%, Wanita Usia Subur (WUS) sebesar 39,5%, pada ibu hamil sebesar
43,5% (Dinkes Sumatera Selatan, 2014). Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang
rawan menderita anemia.
Remaja merupakan salah satu kelompok rentan gizi, Dikarenakan pada masa ini adalah
masa yang sangat pertumbuhan yang sangat pesat. Wanita usia subur cenderung menderita
anemia dikarenakan wanita mengalami menstruasi setiap bulan, dan ini akan diperberat jika
asupan zat besi dari makanan sehari-hari rendah. Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak
faktor. Protein hewani dan vitamin C meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium,
magnesium dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan. Karena itu sebaiknya
tablet Fe ditelan bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan,
sementara makanan yang mengikat Fe sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan dalam waktu
bersamaan. Disamping itu, penting pula diingat, tambahan besi sebaiknya diperoleh dari
makanan (Proverawati, 2011)
Berdasarkan hasil prasurvei yang dilakukan tanggal 15-20 Maret 2018, diketahui bahwa
di wilayah Mesuji memiliki 4 sekolah menengah atas, dari ke 4 SMA tersebut didapatkan
jumlah siswi SMA yang terbanyak yaitu 89 orang. Dari 10 remaja putri yang peneliti lakukan
pemeriksaan kadar HB sebanyak 8 (80%) remaja dengan kadar HB Kurang dari 12gr% dan 2
(20%) dengan hasil kadar haemoglobin 12gr%. Hasil wawancara pada remaja putri
mengungkapkan bahwa tidak mengetahui bahwa Fe dan Jus tomat dapat menigkatkan kadar
Hb dan mereka belum pernah mencoba untuk mengknsumsi bubur kacang hijau untuk
mengatasi anemia.
Anemia pada remaja dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik gangguan
prilaku serta emosional. Hal ini dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
sel otak sehingga dapat menimbulkan daya tahan tubuh menurun mudah lemas dan lapar.
Konsentrasi belajar terganggu prestasi belajar menurun serta mengakibatkan produktifitas
kerja yang rendah. Secara umum tingginya prevalensi anemia disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya seperti vitamin A, C, folat,
riboplafin dan B12 untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam seharinya bisa dilakukan
dengan mengkonsumsi sumber makanan hewani sebagai salah satu sumber zat besi yang
mudah diserap, mengkonsumsi sumber makanan nabati yang merupakan sumber zat besi yang
tinggi tetapi sulit diserap (Depkes, 2013). Marida (2016) mengemukakan bahwa kombinasi
daun bayam hijau dengan kandungan zat besinya yang tinggi dan tomat dengan kandungan
vitamin C yang mempercepat absorpsi zat besi dalam tubuh dapat meningkatkan produksi sel
darah merah sehingga kadar hemoglobin juga meningkat.

METODE
Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra-eksperiment one group pre-test-post-
test desain ini hanya menggunakan satu kelompok saja yaitu kelompok eksperimen tanpa
kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu
diperiksa kadar haemoglobinnya, kemudian diberikan perlakuan (treatment) berupa tablet Fe
dan jus tomat setelah itu diperiksa kembali kadar haemoglobinnya. Sampel yang diambil dari
penelitian ini adalah 30 siswa SMK N 1 Mesuji OKI Sumatera Selatan.

Journal for Quality in Women's Health 118


Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan…..

HASIL
Rata – Rata kadar Hb Sebelum dan setelah Pemberian Fe + Jus Tomat
Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja
Hb sebelum dan setelah Mean SD Min Max N
pemberian Fe + Jus Tomat
Kadar HB Sebelum 9,973 0,9652 8,2 11,8 30
Kadar HB Sesudah 10,660 1,1944 8,4 12, 8 30

Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh rata-rata Hb remaja sebelum pemberian Fe + Jus
Tomat adalah 9,9 gr% dengan standar deviasi 0,9652. Setelah diberian Fe + Jus Tomat rata –
rata kadar Hb diperoleh 10,6 gr% dengan standar deviasi 1,1944, terlihat adanya peningkatan
kadar HB setelah diberikan Fe + Jus tomat.
Pengaruh pemberian FE + Jus Tomat Terhadap Peningkatan Kadar Hb
Pada Remaja
beda Std. Eror P- t-
Kelompok SD N
Mean mean Value test
Sebelum dan
0,686
setelah pemberian 0,4125 0,0753 0,000 9,118 30
7
Fe + Jus Tomat
Hasil uji bivariat didapatkan p value = 0,000 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada pengaruh
pemberian Fe + Jus Tomat terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Remaja di SMK N 1 Mesuji
Kabupaten OKI Sumatra Selatan

PEMBAHASAN
Rata-rata Hb remaja sebelum pemberian Fe + Jus Tomat adalah 9,9 gr% dan setelah
mendapatkan tablet Fe dan jus tomat menjadi 10,6 gr% terjadi peningkatan kadar Hb sebesar
0,6867 point. Análisis bivariat menunjukkan ada pengaruh pemberian Tablet Fe + jus tomat
etrhadap peningkatan kadar Hb remaja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fitriani dkk
(2019) yang dilakukan terhadap ibu hamil trimester III. Rata-rata kadar hemoglobin sebelum
mengkonsumsi jus tomat adalah 9,687 g/dl dan sesudah pemberian jus tomat didapatkan nilai
rata-rata kadar hemoglobin sebesar 11,773 g/dl.
Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet zat besi. Suplemen
ini biasanya diberikan pada golongan rawan kurang zat besi yaitu balita, anak sekolah, wanita
usia subur dan ibu hamil. Pemberian suplemen tablet zat besi pada golongan tersebut dilakukan
karena kebutuhan akan zat besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makan saja tidak
dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Makanan yang banyak mengandung zatbesi antara lain
daging, terutama hati dan jeroan, apricot, prem kering, telur, polong kering, kacang tanah dan
sayuran berdaun hijau (Arisman, 2010).
Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan salah satu sayuran kaya akan senyawa
antioksidan seperti vitamin E,vitamin C, likopen, karatinoid, dan flavonoid yang penting untuk
kesehatan. Selain penting untuk kesehatan mata, vitamin A juga penting untuk jumlah sel darah
merah. Vitamin A membantu dalam memobilisasi zat besi untuk dimasukkan kedala
hemoglobin untuk mengangkut oksigen. Mineral, tembaga dan fosfor berperan dalam
memelihara kesehatan dan fungsi sel darah merah. Tembaga membantu dalam metabolisme zat
besi sedangkan fosfor membantu hemoglobin dala pengiriman oksigen ke jaringan tubuh
(Sumardiono S, Basri M dan Sihombing, RP, 2009)
Usia remaja merupakan usia dimana terdapat perubahan- perubahan hormonal dimana
perubahan struktur fisik dan psikologis mengalami perubahan drastis. Masalah gizi yang utama
yang dialami oleh para remaja diantaranya yaitu anemia defisiensi zat besi, kelebihan berat
badan/obesitas dan kekurangan zat gizi. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya konsumsi

Journal for Quality in Women's Health 119


Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan…..

makanan olahan yang nilai gizinya kurang, namun memiliki banyak kalori sebagai faktor
pemicu obesitas pada usia remaja. Konsumsi jenis-jenis junk food merupakan penyebab para
remaja rentan sekali kekurangan zat gizi.
Menurut peneliti kadar Hb remaja mengalami penurunan secara umum tingginya
prevalensi anemia disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya rendahnya asupan zat besi dan
zat gizi lainnya seperti vitamin A, C, folat, riboplafin dan B12 untuk mencukupi kebutuhan zat
besi dalam seharinya bisa dilakukan dengan mengkonsumsi sumber makanan hewani sebagai
salah satu sumber zat besi yang mudah diserap, mengkonsumsi sumber makanan nabati yang
merupakan sumber zat besi yang tinggi tetapi sulit diserap.
Berdasarkan pendapat dari peneliti bahwa kebutuhan gizi remaja diperlukan,
dikarenakan remaja masih dalam proses pertumbuhan, dan remaja wanita mengalami
menstruasi ditiap bulannya, hal ini yang menjadi salah satu faktor terbesar remaja anemia.
Apabila remaja kekurangan zat besi atau anemia dapat menggangu proses pertumbuhan dan
konsentrasi belajar, remaja harus lebih peduli pada kesehatan diri sendiri, untuk mengikuti
pendidikan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan anjuran untuk minum tablet fe
(60 mg besi elemental) 1 tablet setiap minggu sebagai upaya pencegahan anemia sesuai dengan
ketetapan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 tahun 2014, karena
remaja putri mengalami menstruasi disetiap bulannya, yang menjadi sebab terbesar anemia
pada remaja putri. dalam hal ini petugas kesehatan dapat berperan untuk mengurangi kejadian
anemia remaja dengan memberikan penyuluhan berupa asupan nutrisi yang tepat bagi remaja
sehingga remaja tidak mengalami anemia, peningkatan pengetahuan remaja terhadap makanan
yang mengandung zat besi tinggi terutama jus tomat dikonsumsi dapat meningkatkan Hb.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimulkan bahwa:
1. Rata-rata nilai kadar Hb remaja sebelum diberikan tabket Fe + Jus Tomat adalah 9,973
dengan standar deviasi 0,9652 dan setelah diberikan tablet Fe + Jus Tomat adalah 10,660
dengan standar deviasi 1,1944
2. Analisis bivariat menunjukkan ada Pengaruh pemberian tablet Fe + Jus Tomat terhadap
peningkatan Kadar Hb sebesar 0,68gr%.pada remaja di SMK N 1 Mesuji Kabupaten Oki
Sumatera Selatan Tahun

DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2010). Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta:EGC.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar Republik Indonesia. Jakarta : Depkes RI
Dinkes Sumatra Selatan. 2012. Profil Kesehatan Kab. OKI , 2014. Sumatra Selatan :Depkes.
Fitriani F, Evayanti Y, Nurul I. 2019. Pemberian Jus Tomat Terhadap Kadar Hemoglobin
Pada Ibu Hamil Trimester Iii Tahun 2019
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
88 tahun 2014 tentang Standar Tablet Tambah Darah Bagi Wanita Usia Subur dan Ibu
Hamil. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta : Depkes
RI
Merida, et al. 2016. Efektifitas Terapi Kombinasi Jus Bayam dan Tomat Terhadap
Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan Anemia. Riau :Universitas
Riau
Notoatmodjo, S. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Journal for Quality in Women's Health 120


Pengaruh Pemberian Tablet Fe Dan…..

Sumardiono S, Basri M dan Sihombing, RP. Analisis Sifat-Sifat Psiko-Kimia Buah Tomat
(Lycopersicumesculentum) Jenis Tomat Apel, GunaMeningkatkan Nilai Fungsi
BuahTomat Sebagai Komoditi Pangan Lokal.Semarang: Universitas Diponegoro:2009

Journal for Quality in Women's Health 121

Anda mungkin juga menyukai