ASSESMENT Kamar
Jenazah
PENDAHULUAN
o Kontak dengan jenazah manusia menimbulkan bahaya infeksi, dan ada berbagai
tahapan dalam proses penanganan dan pemakaman jenazah manusia yang
menunjukkan peningkatan risiko terjadinya hal ini
o Kewaspadaan standar dikembangkan guna mengelola risiko infeksi dari pasien
di fasyankes, termasuk risiko infeksi pada jenazah.
Standar PPI 6.2
Rumah sakit secara proaktif melakukan asesmen risiko infeksi yang dapat
terjadi dan menyusun strategi untuk menurunkan risiko infeksi tersebut.
EP PPI 7.4.1
1. Pemulasaran jenazah dan bedah mayat sesuai regulasi (D,O,W)
2. Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar bedah mayat sudah dikelola
sesuai dengan peraturan perundang-undangan (O,W)
3. Ada bukti pelaksanaan supervisi dan kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai
dengan peraturan perundang-undangan (D,W)
KAMAR JENASAH ?
PEMULASARAN JENASAH
• Memperlakukan jenazah secara etis sebagaimana manusia :
o Perawatan kebersihan/kesucian (sesuai budaya , agama)
o Sopan
o Tidak merusak badannya
o Jaga kerahasiaan
• Pastikan jenazah sudah didiamkan 2 - 4 jam sebelum dilakukan perawatan jenazah, untuk memastikan
kematian seluler (matinya seluruh sel dalam tubuh)
• Kamar jenazah harus bersih
• Aman bagi petugas /tdk tertular peyakit dengan menerapkan Kewaspadaan standar
PEMULASARAN JENASAH
PEMULASARAN JENASAH
10. Bungkus jenazah dengan kain Kafan atau lainnya sesuai dengan Agamanya.
11. Selesai ritual agamanya, jenazah dimasukkan kantong plastik
12. Pindahkan jenazah ke peti jenazah disaksikan keluarganya.
13. Jenazah diangkut ke dalam mobil jenazah untuk diantar ke rumah duka
14. Siram meja jenazah dengan chlorin 0,5% dan bilas dengan air mengalir.
15. Lepaskan perlengkapan APD sesuai protap.
☹Bahaya suatu sumber yang berpotensi menimbulkan kerusakan misalnya cidera, sakit,
kerusakan properti, lingkungan atau gabungan dari semuanya.
☹Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yg dapat timbul dari proses kegiatan saat sekarang
atau kejadian dimasa datang.
(ERM,Risk Management Handbook for Health Care Organization).
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
• Untuk meminimalisasi penyebaran kontaminasi dari orang
atau lingkungan di kamar jenazah , post mortem, dan
tempat pemakaman, harus dipastikan area dan aktivitas
bersih dan kotor terpisah
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
APD
o RS harus menyediakan APD di tempat kerja.
o Ini termasuk pemilihan, penyediaan, pelatihan dan penggunaan
APD
yang tepat untuk mengelolah risiko dalam penanganan jenazah
(sarung tangan, pelindung mata, masker, atau masker respirator,
apron, both dll)
o Pemilihan APD harus mempertimbangkan risiko paparan
berdasarkan
prosedur yang akan dilakukan
o APD diletakkan di area yang bersih dan dekat dengan area dimana
prosedur dilakukan
o APD merupakan bagian integral dari standar precaution, tetapi sering
digunakan dengan tidak benar
KEBERSIHAN TANGAN
PENGELOLAAN PERALATAN
o Peralatan mudah terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh lain, ekskresi, sekresi
dan mikroorganisme patogen.
o Perangkat invasif yang dapat digunakan kembali dan perangkat non-invasif
harus didekontaminasi secara tepat
@ antara setiap penggunaan
@ setelah kontaminasi darah atau cairan tubuh
o Pembersihan dan desinfeksi instrumen yang efektif melindungi staf yang menggunakannya
mereka.
o Dalam pelayanan kesehatan, harus ada regulasi untuk dekontaminasi (pembersihan
dan desinfeksi instrumen ) yang dapat digunakan kembali setelah digunakan -🡪 chlorin
0.5%
o Banyak kamar jenazah di RS memiliki peralatan sterilisasi sendiri, layanan sterilisasi
dikelolah sendiri, sehingga instrumen tidak dicampur dengan yang dari pasien hidup
dan waktu penyelesaian lebih cepat.
PENANGANAN TUMPAHAN DARAH & CAIRAN TUBUH
KESEHATAN STAF 🡪
PENCEGAHAN & PENATALAKSANAAN PAJANAN
Rute paparan kerja dari darah atau cairan tibuh lain yang signifikan
melalui :
o cedera perkutan (mis : cedera akibat TERTUSUK jarum,
instrumen
atau fragmen tulang)
o paparan kulit yang rusak (lecet, luka atau eksim)
o paparan selaput lendir
o Paparan pada mata
Ada potensi risiko transmisi mikroorganisme patogen pada staf yang
terpapar staf harus memahami tindakan yang harus mereka ambil
ketika insiden terjadi
Vaksinasi Hep. B penting diberikan pada staf yang menangani jenazah
PENGELOLAAN LINEN
PENGELOLAAN LIMBAH
oRisiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses
kegiatan saat sekarang atau kejadian dimasa datang.
(ERM,Risk Management Handbook for Health Care Organization at PMK 27 tahun 2017).
Regulasi (kebijakan dan prosedur) • Layout area bersih dan kotor tidak
• Ketidak patuhan penerapan
jelas
prosedur PPI • Meja pemulasaran jenazah
• Kebijakan/pedoman pananganan penyakit berkarat
menular selain bloodborne pathogen? • Tidak terdapat ventilasi yang baik
Sarana dan Prasarana (tidak ada exhaust fan)
Kesehatan Staf
Lingkungan • Pembersihan dan disinfeksi
lingkungan kurang
• Kontaminasi air bersih
• Ventilasi dan aliran udara tidak • Vaksinasi Hep B belum optimal •
adekuat Insdien NSI
Monitoring PPI di Kamar Jenazah RS X Tahun 2019
100
90
80
70
60
Hasil monitoring dengan
50 Kepatuhan APD Fasilitas Pembersihan dan Pengelolaan linen adalah kepatuhan (75%)
Kepatuhan Pengelolaan limbah disinfeksi nilai terendah
cuci tangan penggunaan APD
Hasil (%) Standar (%)
SKORING
oProbability
oImpact
oCurrent System/Preparedness
Form ICRA
Infection Control Risk Assesment (ICRA)
E
Preparedness C
S
- e r r d d
1 n o
o
l
a
/
o o
Loss(life/lim
) o
Loss(Functi
o
x
(
h
2
>
/
x
b/ function/ on/financial stay financial financial
financial /
t /
g 1
)
1 )
c
x (
t
m >
e h
Legal)
) e
1
/ (
t
p
(
x
h
x
1 r
t
E
b
( h 2
t
y y
e v
l
a
r
e
e
k M N
i R
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Kesiapan Pencegahan
Paparan B3 5 1 2 10
Kepatuhan HH kurang 4 3 2 24
Lingkungan
Kesehatan Staf
Vaksinasi Hep B belum optimal 3 3 3 27
Insiden NSI 2 2 2 8
3 Kepatuhan HH kurang 24
Staf malas Staf kurang kadang kurang Kantong SPO penggunaan APD belum
memakai APD memahami SPO tersosialisasi
Jumlah APD
limbah
Kepatuhan penggunaan APD staf Bahan APD kurang nyaman APD mudah rusak Ruang ganti APD belum
APD tersedia khusus
kamar
sering telat Pelaksanaan edukasi/diseminasi
jenazah
limbah belum
(75%) optimal Penempatan APD belum
Belum semua staf
tepat
terlatih/teredukasi PPI
MATERIAL ENVIRONMENT
IDENTI
FIKASI
AKAR
MASALAH
Risk Grup Masalah Skor Prioritas Why 1 Why 2 Why 3
Tindakan Kepatuhan 32 1 Staf kurang Belum semua Pelaksanaan
Pencehgahan penggunaan memahami staf edukasi/disemina
APD kurang pentingnya terlatih/tereduk si belum optimal
penggunaan APD asi Tentang PPI (staf ada 3 shift
(APD) dinas)
PDSA
• Plan, merupakan tahapan perencanaan perubahan yang akan diuji coba
dan diterapkan.
Komponen penting pada tahap ini adalah Merumuskan tujuan.
• Do, Melaksanakan.
Melakukan uji coba atau langkah-langkah perubahan yang telah
direncanakan. • Study, Analisis.
Yaitu mempelajari dan mengevaluasi data sebelum dan setelah perubahan
serta merefleksikan apa yang telah dipelajari.
• Act, Tindak lanjut.
Merencanakan siklus perubahan berikutnya atau implementasi
penuh/dipertahankan.
120
90
Monitoring PPI di Kamar Jenazah RS X Tahun 2019
100
100 40
80 60
80
60
70
20
0
50
Monitoring PPI di Kamar Jenazah RS X TB 1 Tahun 2020
Kepatuhan Kepatuhan Pengelolaan Fasilitas Pembersihan Pengelolaan Kepatuhan cuci tangan limbah disinfeksi
Kepatuhan APD Pengelolaan Fasilitas Pembersihan dan Pengelolaan linen
cuci tangan APD limbah Hasil (%) Standar (%) dan disinfeksi linen
Hasil (%) Standar (%)
EVALUASI
Kesimpulan
yang tepat, dapat meminalkan terjadinya insiden
berbahaya pada staf;
penyakit menular terutama berkaitan dengan pencegahan 5. ICRA merupakan dasar dalam penyusunan program kerja
kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lainnya, tahun berikutnya.
terutama ke membran mukosa atau kulit tidak utuh;
3. Penerapan kewaspadaan standar adalah kunci dalam
mencegah penularan pada staf saat menangani jenazah; 4.
Identifikasi hazard dan risiko dalam penanganan jenazah