Anda di halaman 1dari 12

1.

Ukiran lukisan
Di Bali, setiap desa berfokus pada satu jenis keistimewaan seni saja. Desa tempat
dimana para ahli pahat kayu tinggal dan membuka studio mereka salah satu contohnya
adalah Desa Mas.  Sobat Pesona juga bisa mengunjungi desa di Ubud yang lebih fokus
ke seni lukis. Di Bali, seni dan kebudayaan diturunkan ke generasi berikutnya ketika
umur mereka masih sangat muda. Tradisi ini sangat dibutuhkan untuk menjaga
keberlanjutan seni dari generasi ke generasi.

Terinspirasi dari Budaya Jawa dan Hindu kuno, karya seni Bali memiliki kisah tersendiri
dalam setiap penciptaannya. Karya ukir Bali kebanyakan dikerjakan di atas batu atau
kayu. Ukiran tradisional biasanya menggambarkan sosok dewa-dewi yang sangat sakral.
Seiring berjalannya waktu, sekarang Sobat Pesona juga bisa menemukan karya ukir
mempesona yang berbentuk kuda, penari, wajah-wajah penuh ekspresi dan banyak lagi.

Begitu juga dengan karya lukis, sebelumnya lukisan dipakai untuk menunjukkan simbol
keagamaan atau menggambarkan kisah-kisah legenda, namun sekarang Sobat Pesona
bisa menemukan karya seni lukis modern di banyak galeri seni di Ubud.

Sobat Pesona yang sedang mencari karya seni berkualitas dengan harga terjangkau bisa
mengunjungi banyak pasar-pasar seni di sekitar Bali yang akan menawarkan segudang
karya kerajinan khas Bali yang bisa dipilih-pilih. Di sini Sobat Pesona juga bisa
menemukan lukisan atau lantai keramik yang bisa dipakai untuk menghias dinding
rumah, ukiran bunga warna-warni untuk dekorasi, sampai hiasan kamar mandi dan
anting-anting.

Sobat Pesona juga bisa mendapatkan lukisan di atas kaos dan beragam pilihan lainnya.
Nikmati melihat-lihat di sepanjang pasar seni ini dan temukan satu karya seni istimewa
yang cocok untuk dibawa pulang.
2. Kain dan tenun
Kebanyakan dari kita sudah pernah mendengar tentang ‘Sarong Bali’ yang terkenal,
material ringan yang melalui proses ikat-celup dan banyak dipakai oleh turis saat di
pantai. Tapi Sobat pesona tahukah kamu Bali terkenal dengan berbagai macam jenis
kain; mulai dari kain pantai, desain batik Bali, sampai ke kain paling langka yang Bali
miliki. Kain tenun khas Bali disebut ‘ndek’, kain ini penuh nilai dan budaya dan karena
itulah ini menjadi jenis kain yang paling mahal. Salah satu yang paling mahal adalah kain
dengan Teknik tenun ikat ganda dari Desa Tenganan. Kain yang ditenun oleh wanita-
wanita di desa tersebut butuh sampai satu tahun untuk menyelesaikan satu lembar
kain, karena proses pembuatannya yang memerlukan presisi juga desainnya yang sangat
kompleks.
Kalau Sobat Pesona ingin melihat bagaimana kain yang paling langka di Bali ini dibuat,
Sobat bisa jalan-jalan untuk melihat proses pembuatannya di desa Tenganan. Di bawah
ini adalah alamat dari pasar tekstil di Bali yang juga terkenal menjual berbagai material
kain di Denpasar.
 
https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/5-karya-seni-unik-di-bali-yang-tidak-
boleh-kamu-lewatkan-saat-berbelanja

1. Patung Mayor I Gusti Bagus Sugianyar


Patung Mayor I Gusti Bagus Sugianyar terletak di Denpasar Utara, Bali tepatnya di
persimpangan Jalan Gatot Subroto dan Cokroaminoto. Patung ini dibangun pada 4
Agustus 1994.

2. Patung Kapten Cokorda Agung Tresna


Patung Kapten Cokorda Agung Tresna di persimpangan Jalan Gatot Subroto dan
Nangka, Denpasar, Bali dibangun pada 31 Desember 1993.

3. Patung Letnan Ida Bagus Putu Djapa


Sementara itu, Patung Letnan Ida Bagus Putu Djapa dibangun pada 20 November 1996.
Patung ini terletak di persimpangan Jalan Raya Puputan dan Hayam Wuruk atau yang
dikenal dengan sebutan bundaran Renon yang juga merupakan kawasan pusat
pemerintahan Provinsi Bali. Letnan Ida Bagus Putu Djapa atau yang lebih dikenal dengan
nama Kapten Japa merupakan salah satu pejuang Kota Denpasar yang tidak dapat
dilepaskan dengan peristiwa Serangan Umum Kota Denpasar yang berkecamuk pada 11
April 1946. Sang kapten yang dikenal berani, tegas namun humoris ini harus wafat
terkena berondongan peluru NICA di tangsi Kayumas pada hari bersejarah tersebut.

4. Patung Perang Puputan

Di jantung Kota Denpasar, Bali berdiri patung Perang Puputan Badung dengan visualisasi


pejuang laki-perempuan Bali yang menghunus keris dan membawa tombak.
Patung ini dibangun pada 20 September 1979 yang bertepatan dengan perayaan
peringatan ke-73 tahun Perang Puputan Badung. Puputan berarti perang habis-habisan
dan konon saat perang puputan terjadi, di lokasi inilah ribuan manusia meregang nyawa
karena dentuman meriam Belanda.

5. Patung Gusti Ngurah Made Agung atau Cokorda Mantuk Ring Rana

Patung Gusti Ngurah Made Agung atau Cokorda Mantuk Ring Rana yang dibangun di
persimpangan Jalan Nangka-Jalan Patimura, Denpasar, Bali pada tahun 2010.
Patung dengan tinggi sekitar 3 meter dibuat menggunakan anggaran APBD induk tahun
2010 sebesar Rp 700 juta lebih. Patung ini berbahan perunggu agar lebih tahan cuaca
dan bebas perawatan sehingga bisa bertahan hingga puluhan tahun.

6. Patung Ida Cokorda Pemecutan IX

Patung Ida Cokorda Pemecutan IX di depan Puri Pemecutan, Denpasar, Bali dibangun


pada tahun 2011. Patung dibuat di Jogjakarta oleh seniman pematung I Nyoman Alim
Mustapha. Sedangkan tempat patung dibuat di lokasi pemasangan patung yakni di
perempatan Jalan Hasanuddin-Imam Bonjol, Denpasar, Bali. Tempat patung berukuran 5
x 7 meter dengan tinggi 4,75 meter. Sementara patung ini memiliki tinggi 4,3 meter dan
berbahan perunggu. Patung tersebut terdiri atas empat prajurit yang menandu Ida
Cokorda Pemecutan IX yang ada di atasnya. Jadi total ada lima patung yang diletakkan di
depan Puri Pemecutan ini. Sebenarnya menurut rencana sebelumnya, istri dari Ida
Cokorda Pemecutan IX juga akan dibuat mendampingi raja ini. Hanya saja, karena
tempat patung yang tidak pas, maka rencana itu diurungkan

7. Patung Titi Banda


Patung Titi Banda terletak diantara By Pass Ngurah Rai dan Ida Bagus Mantra.
Patung ini memiliki tinggi hingga 18 meter yang menyerupai tokoh Ramayana.
Sang Rama yang berdiri gagah dengan panah kemudian di sekelilingnya terdapat
pasukan kera sedang bergotong royong membawa batu. Cerita dari patung ini memang
mengisahkan tentang perjalanan Sang Rama dalam menyelamatkan istrinya Dewi Sita
setelah diculik oleh Rahwana. Sang Rama, Laksamana beserta pasukan keranya harus
melewati lautan yang sangat luas untuk mencapai Alengka, kerajaan Rahwana. Untuk
mencapai itulah Rama dan pasukannya membuat jembatan dari batu yang disebut
Situbanda.
8. Patung Catur Muka

Ide pembuatan Patung Catur Muka lahir setelah disahkannya Lambang Daerah
Kabupaten Badung oleh DPRD dengan SKP tanggal 18 Juni 1971.
Sebagai realisasinya, diterbitkan SKP tanggal 28 Desember 1971 yang isinya berupa
penugasan membuat gambar Pra Rencana Monumen di Perempatan
Agung Denpasar, Bali.
Patung ini dibuat untuk penyebaran nilai-nilai filosofis dan konsepsi kepemimpinan.
Pada awalnya patung ini bernama Patung Empat Muka, namun sekarang lebih popular
disebut Patung Catur Muka.
Catur Muka berwajah empat menghadap ke empat penjuru mata angin.
Menghadap ke Timur ada wajah Sanghyang Iswara yang bermakna
keputusan kamoksan atau kebijaksanaan.
Menghadap ke Selatan ada Sang Hyang Brahma bermakna menjaga ketentraman
(menghilangkan segala kejahatan, penyamun, menegakkan keamananan dan
ketertiban).
Sanghyang Mahadewa, menghadap ke Barat diikenal juga sebagai Dewa Asung yang
mengkaruniakan kasih sayang.
Sanghyang Wisnu, menghadap ke arah Utara (uttara), mempunyai kekuatan untuk
menyucikan jiwa manusia “sahanning ras lara roga musna” (segala cacat yang
menggangu di dunia termusnahkan), rakyat menjadi bersukaria, negeri aman, manusia
gemar menjaga kesucian dan keindahan, negeri sejahtera sentosa.

9. Patung Padarakan Rumeksa Gardapati


Patung Padarakan Rumeksa Gardapati memiliki makna dan simbolitas
masyarakat Bali dalam melawan segala bentuk kejahatan.
Selain itu juga memiliki arti rakyat yang menjaga dan mengawal sampai mati, khususnya
terhadap aksi premanisme dan peredaran narkoba yang berpuluh tahun
mencengkram Bali.
Patung ini diresmikan oleh Kapolda Bali, Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose yang
berlokasi di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandi, Renon, Denpasar, Bali
bertempatan dengan Hari Pahlawan pada 10 November 2018.

https://travel.tribunnews.com/2019/02/03/9-patung-populer-di-denpasar-bali-kisah-
rama-sita-tergambar-di-patung-titi-banda?page=4/

https://brainly.co.id/tugas/21809686/

Seni Ukir Bali


Masyarakat Bali dikenal sangat identik dengan seni, salah satunya adalah seni ukir. Seni
ukir bisa ditemukan dalam setiap sudut kehidupan masyarakat Bali dari hal kecil hingga
urusan keagamaan. Sebut saja misalnya di Pura yang adalah tempat persembahyangan
masyarakat Bali. Di sini dengan mudah wisatawan dapat menemukan berbagai bentuk
dan jenis serta fungsi dari setiap ukiran yang ada. Di rumah-rumah masyarakat pun pasti
ditemukan ukiran-ukiran dari sederhana hingga yang kompleks.

Patung

Bali memiliki seni patung yang sangat indah dan dapat ditemukan dengan mudah
menghiasi jalan-jalan besar di Bali. Salah satu patung terbesar dan terkenal adalah
Patung GWK (Garuda Wisnu Kencana) yang telah menjadi salah satu tujuan wisata
terkenal di Bali.

Seni patung di Bali tidak hanya yang besar seperti yang menghiasi jalan, souvenir patung
Bali pun banyak dijumpai di pasar-pasar seni tradisional. Mereka juga telah menjadi
barang seni ekspor bernilai seni tinggi.

Topeng

Di Bali topeng identik dengan nilai spiritual dan dipentaskan dalam upacara agama.
Diantara banyak topeng yang ada yang terkenal adalah Barong dan Rangda Bali sehingga
topeng ini dijadikan gambar pada baju oleh-oleh khas Bali. Disamping untuk dipentaskan
dalam upacara agama masyarakat Bali juga memproduksi topeng-topeng souvenir yang
bisa dijadikan hiasan rumah.

Lukisan dan Lukisan Kamasan

Lukisan Bali memiliki pakem khas yang mudah dikenali sebagai lukisan dari Bali.
Biasanya lukisan Bali mengambil tema pemandangan, burung, wanita menari, dan
wayang. Lukisan khas Bali yang paling digemari dan sering muncul di film-film hollywood
adalah Lukisan Kamasan. Lukisan ini bertema pewayangan dan memiliki alur cerita ynag
diambil dari cerita pewayangan. Warna yang digunakan sederhana dan mencolok
sehingga terkesan indah dan menegaskan cerita yang ingin ditampilkan.

Kain Tenun

Ada banyak sekali jenis kain tenun Bali, diantaranya: Kain Tenun Endek, Cepuk, Songket,
Endek, kain lukis, dan rangrang. Semua jenis ini masih dibuat manual oleh masyarakat
Bali dengan menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM). Untuk menghasilkan satu
kain tenun yang indah dan berkualitas terkadang membutuhkan waktu berhari-hari
hinga bulanan sehingga wajar jika kain tenun Bali berharga mahal. 

Batik Bali

Tidak hanya Yogyakarta dan Pekalongan yang berbangga dengan batiknya, Bali juga
memiliki batik yang tidak kalah bagus. Batik Bali biasanya mengambil motif bunga
kamboja, bunga kembang sepatu, penari Bali, penari, ikan, singa bersayap dll. Selain
motif tradisional kini juga banyak pengrajin batik Bali menambahkan motif-motif baru
seperti menara eiffel , kangguru, dll.

Kerajinan Perak

Daerah yang paling terkenal dan menjadi pusat kerajinan perak Bali adalah Celuk, di sini
dapat dijumpai banyak toko-toko yang menjual kerajinan perak bernilai seni tinggi.
Rasanya belum lengkap kalau belum berkunjung ke Celuk karena selain bisa membeli
wisatawan juga bisa melihat langsung proses pembuatan kerajinan perak di sana.
Hampir semua penduduk Celuk bergerak di usaha perak entah sebagai pengrajin atau
pengusaha perak. Anda bisa membeli beragam jenis kerajinan perak, seperti: anting,
kalung, gelang. souvenir, ukiran, patung, dll.

Keris

Bagi masyarakat Bali keris dianggap sebagai benda yang sakral, memiliki nilai magis dan
menunjukkan posisi atau derajat dari orang yang memiliki keris tersebut. Beberapa
orang ada yang melakukan upacara tertentu dalam merawat keris yang dimiliki.
Terlepas dari semua anggapan itu, keris Bali juga banyak diminati wisatawan karena
keindahannya dan bisa ditemui di toko-toko perhiasan perak.

Pembahasan

Bali terkenal dan menjadi tujuan wisata dunia, banyak diantara mereka yang telah
berkunjung ke Bali mengaku telah memimpikan sejak lama untuk bisa berkunjung ke
Bali. Banyak juga wisatawan yang akhirnya menetap di Bali karena jatuh cinta dengan
pesona keindahan, budaya, spiritual dan keramahan masyarakat Bali.

Wisata alam Bali sangat beragam, mulai dari laut, pantai, gunung, kuliner hingga seni
budaya dan agama, hal ini menjadikan wisatawan betah berlama-lama di Bali.
Keragaman wisata ini juga dibarengi dengan kemampuan masyarakat Bali untuk
mengolah hasil alamnya menjadi karya seni yang bernilai tinggi.  Terbukti dengan
banyaknya jenis kerajinan khas Bali yang telah diekspor ke luar negeri dan memberikan
penghasilan yang pantas untuk masyarakatnya.

---------

https://www.balitoursclub.com/berita_315_Seni_Lukis_Bali.html/

Seni Lukis Bali


Seni lukis di Bali memang sudah berkembang dari jaman prasejarah, terbukti dari
penemuan-penemuan benda bersejarah yang juga terpahat lukisan seni seperti nekara,
sarkofagus juga sejumlah benda dari batu. Terlihat kemampuan nenek moyang dalam
menghasilkan karya cipta seni yang artistik. Perkembangannya memang cukup pesat,
apalagi disaat Bali dijadikan daerah tujuan wisata, sekarang ini banyak kita temukan
hasil karya seni lukis yang dijual di berbagai tempat terutama di pasar seni
seperti Sukawati, Guwang, Kumbasari, pasar oleh-oleh seperti Krisna, Hawaii Bali dan di
juga berbagai objek wisata di Bali. Lukisan-lukisan yang dipasarkan di berbagai tempat
tersebut tentu harganya terjangkau dan kualitas berbeda saat anda berkunjung ke
Galeri-galeri lukisan yang banyak terdapat di Ubud dan museum yang menghadirkan
hasil karya dari maestro seni lukis ternama.

Pada awalnya di Bali tidak ada yang namanya lukisan komersil yang dijual, hasil seni lukis
dihasilkan untuk dipergunakan di pura-pura, istana para bangsawan, umbul-umbul
maupun ider-ider tempat ibadah. Para pelukis tidak menjual hasil lukisannya, namum
kehidupan mereka dijamin oleh kerajaan, mereka dipekerjakan untuk menghias istana
maupun tempat ibadah, seperti yang masih kita temukan di objek wisata Kerthagosa,
Klungkung.
Seperti halnya di desa Kamasan, semua penduduknya berprofesi sebagai pelukis, karena
pada jaman kerajaan yang berpusat di Gelgel mereka yang dipekerjakan sebagai pelukis
ditempatkan bersama-sama di desa Kamasan, dan sampai sekarang masih kita temukan
di sini dan terkenal sebagai seni wayang Kamasan , seni lukis gaya klasik ini berasal dari
masa kejayaan kerajaan Bali, temanya berasal dari kisah pewayangan, para Dewa,
Tantri, kehidupan bangsawan dan dongeng binatang, mempergunakan warna dari alam
dicampur dengan perekat yang menempel pada kanvas.

https://id.wikipedia.org/wiki/Patung_Garuda_Wisnu_Kencana/

Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan, Jimbaran, Bali. Patung ini


berdiri menjulang di dalam kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan
merupakan karya pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini
dikembangkan sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali
dan Indonesia.

Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa


Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di
kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan
burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi
oleh Dewa Wisnu.

Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak pandang sampai
dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot.
Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan
dan dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000 ton,
dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya selesai, patung ini
akan menjadi salah satu patung terbesar di Asia dan akan lebih tinggi daripada

https://raskitatour.com/taman-satria-gatotkaca.html/

Asal Mula Taman Satria Gatot Kaca Bali

Pada awalnya taman yang terdapat patung gatot kaca ini dibangun untuk menambah
kesan cantik dari area sekitar bandara. Seiring berjalannya waktu, area tersebut diubah
menjadi kawasan wisata buatan yang bertujuan untuk perkenalan awal kepada
wisatawan yang berada di Bali. Dengan adanya taman satria Gatotkaca yang identik
dengan patung tersebut menjadi sebuah sarana untuk mengenalkan Bali dengan
berbagai keindahan yang dimiliki termasuk juga keindahan karya seninya.

Patung gatot kaca tersebut dibuat oleh seorang seniman patung yang sangat terkenal di
Bali asal ubud yaitu I Wayan Winten. Diresmikan pada oktober 1993 oleh gubernur Bali
yang bernama Prof. Ida bagus Oka. Pada saat itulah, patung gatotkaca mulai dikenal dan
banyak orang yang lain berdatangan untuk melihat patung ciri khas Bali tersebut.

Taman Satria Gatotkaca ini biasa disebut sebagai taman atung kuda. Hal ini karena
dalam sebuah taman tersebut terdapat enam ekor kuda yang menarik sebuah kereta
yang sedang berperang. Patung tersebut menceritakan sebuah peperangan antara
pangeran gatotkaca dengan adipati karena atau raja angga dalam pewayangan
Mahabarata.

Dalam patung tersebut menceritakan bahwa raden Gatotkaca menyerang Adipati


dengan senjata gandanya yang berasal dari angkasa. Sedangkan adipati karena juga
membalas serangan tersebut dengan senjata panahnya dari keretanya. Dari kereta
tersebut yang menjadi kusirnya yaitu raja salnya.

Anda mungkin juga menyukai