Anda di halaman 1dari 5

PERANAN PERS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DEMOKRATIS

A. PENGERTIAN PERS
Kata pers/press, artinya ,menekan/pengepres taufik dalam buku sejarah &
perkembangan pers diindonesia menyatakan bahwa pengertian pers terbagi 2 ,yaitu
pers dalam arti sempit & pesr dalam arti luas.
1. Pers dalam arti sempit diartikan kabar, koran, majalah, tabloid dan buletin-buletin
kantor berita. jadi, pers terbatas pada media cetak.
2. Pers dalam arti luas mencangkup semua media masa, termasuk radio, televisi, film &
internet

B. PERANAN PERS
1. Kedudukan Pers dalam Masyarakat Demokratis
Salah satu ciri negara demokrasi adalah adanya media masa yang berfungsi sebagai
media untuk berbicara, berpendapat, menyebarkan berita, dan mendapatkan
informasi baik oleh pemerintah maupun warga negara. Saat Indonesia tengah
menjalankan politik keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu, pers harus mendukung dengan penampilan yang lebih profesional dalam
mengungkap fakta secara lebih transparan dan lebih langsung.
2. Fungsi Pers dalam Masyarakat Demokrasi
Makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, makin luas pula hubungan
masyarakat dan wilayah jangkauannya serta beragamnya masalah oleh karena itu,
pers makin penting sebagai saluran komunikasi. Saluran komunikasi antara
pemerintah dan masyarakat tersebut dapat dilakukan melalui peran media masa
untuk menghubungkan antara keduanya.
Karena pentingnya dalam kehidupan negara demokrasi, pers memiliki peranan
sebagai berikut:
a. Saluran informasi kepda masyarakat
Pers berperan untuk mencari dan menyebarkan berita secara cepat dan luas
kepada masyarakat. Pers menjadi sarana informasi antarkelompok masyarakat.
Dalam hal ini , pers sebagai sarana komunikasi dari pers itu sendiri kepada
masyarakat dan pers pertukaran informasi antarmasyarakat.
b. Saluran Bagi Debat Publik dan Opini Publik
c. Saluran untuk investasi mengenai masalah – masalah publik
d. Saluran program pemerintah dan kebijakan publik kepada masyarakat
e. Saluran pembelajaran kepada masyarakat
3. Pers sebagai Komponen Instruktur Publik
Pers adalah salah satu lembaga infrastruktur politik dinegara indonesia. Pers berada
dimasyrakat serta memiliki peran dan fungsi bagi masyarakat dan negara. Pers
memiliki kehidupan penting dalam masyarakat dan kehidupan bernegara. Bahkan,
pers dalam negara
demokrasi dianggap, sebagai pilar demokrasi yang keempat setelah lembaga
eksekutif , legislatif dan kekuasaan yudikatif.

C. PERKEMBANGAN PERS DI INDONESIA


1. Sejarah Pers di Indonesia
a. Pers kolonial
Pers kolonial adalah pers yang diusahakan oleh orang – orang Belanda pada masa
penjajahan Belanda. Pers ini berupa surat kabar , majalah , koran berbahasa
Belanda atau daerah Indonesia yang bertujuan membela kepentingan kaum
kolonialis Belanda.
b. Pers Cina
Pers Cina dimaksudkan koran – koran , majalah dalam bahasa Cina , Indonesia
atau Belanda yang diterbitkan oleh golongan penduduk Cina.
c. Pers Nasional
Pers Nasional adalah pers yang diusahakan oleh orang –orang Indonesia terutama
Orang –orang pergerakkan dan diperuntukkan bagi orang Indonesia. Pers ini
bertujuan memperjuangkan hak – hak Bangsa Indonesia dimasa Penjajahan.
Penduduk Hindia Belanda dibedakan dalam tiga tingkatan , yaitu :
a. Golongan Belanda atau Eropa;
b. Golongan Timur Asing;
c. Golongan Bumi Putra.
2. Perkembangan Pers Nasional
Perkembangan Pers Nasional dimulai sejak masa pergerakan, masa penjajahan
Jepang , masa revolusi fisik, masa demokrasi liberal , masa demokrasi terpimpin,
masa orde baru , dan pers dimasa reformasi.
a. Pers masa pergerakan
Masa pergerakan adalah masa bangsa Indonesia berada dibawah penjajahan
Belanda sampai saat masuknya Jepang menggantikan Belanda. Pers masa
pergerakan tidak bisa dipisahkan dari kebangkitan Nasional bangsa Indonesia
melawan penjajahan.
Beberapa contoh harian yang terbit pada masa pergerakan antara lain sebagai
berikut :
1. Harian Sediotomo sebagai kelanjutan harian Budi Utomo yang terbit di Yogyakarta
didirikan bulan Juni 1920.
2. Harian Darmo Kondo terbit di Solo , dipimpin oleh Sudaryo Cokro Sisworo.
3. Harian Utusan Hindia di Surabaya , dipimpin oleh H. O.S Cokroaminoto.
4. Harian Fadjar Asia terbit di Jakarta, dipimpin oleh Hj. Agus Salim.
5. Majalah Mingguan pikiran Rakyat terbit di Bandung , didirikan oleh Ir. Soekarno.
6. Majalah Berkala daulat Rakyat

b. Pers Masa Penjajahan Jepang


Di masa pendudukan Jepang, pers ini cuma digunakan buat alat pemerintah Jepang dan
dibuat untuk mendukung Jepang. Pers mengalami banyak sekali penderitaan dan
pengekangan kebebasan yang lebih buruk daripada di jaman Belanda. Namun, ada
beberapa keuntungan bagi perkembangan pers Indonesia yang bekerja di penerbitan
Jepang, yaitu:
1. Pengalaman yang diperoleh para karyawan pers semakin bertambah.
2. Penggunaan Bahasa Indonesia dalam media pers makin sering dan luas.
3. Ada pengajaran untuk rakyat supaya bisa berpikir kritis terhadap berita yang diberikan
oleh sumber resmi dari Jepang.

c. Pers Masa Revolusi Fisik

periode revolusi fisik yang terjadi antara tahun 1945 sampai 1949, pers ini terbagi
menjadi dua golongan, yaitu:
1. Pers Nica, yaitu pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh sekutu dan Belanda yang
dinamakan sebagai Belanda.
2. Pers Republik, yaitu pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh orang Indonesia
sendiri.
Sesuai dengan fungsi, naluri dan tradisinya, pers sudah seharusnya menjadi penjaga
kepentingan publik atau lebih kita kenal dengan public watch dog. Untuk bisa mengatasi
masalah pers, pemerintah mem-bentuk Dewan Pers di tanggal 17 Maret 1950, yang
anggotanya terdiri dari orang-orang surat kabar, cendikiawan, dan pejabat-pejabat
pemerintah. Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang perkembangan pers di masa
pendudukan Jepang dan masa periode revolusi fisik

Anda mungkin juga menyukai