Anda di halaman 1dari 2

Bab 1.

Mojokerto
Cerita saya diawali dari Mojokerto yang berlokasi
pada 50 km barat daya surabaya. Karena dataran
landai dengan gunung vulkanik Welirang yang
menyediakan unsur hara vulkanik yang membuat
dataran ini subur. Jembatan bermunculan pada saat
era kolonial. Saya awali dengan melihat peta tahun
1724-1726 Sungai Brantas sangat lebar yaitu sekitar
3 km dan berkelok-kelok.

Peta ini dibuat oleh menteri VOC François Valentijn,


Hampir sebagian besar hidupnya mengabdi untuk
bekerja di VOC. Pada tahun 1685 ia dikirim oleh VOC
ke Ambon sebagai Menteri Hindia Timur, dia tinggal di
sini selama sepuluh tahun.

Selanjutnya ia kembali dan tinggal di Belanda selama


sekitar sepuluh tahun sebelum kembali ke Hindia
pada tahun 1705. Tahun berikutnya Valentijn menjadi
Pendeta Angkatan Darat untuk melakukan sebuah
ekspedisi di Jawa Timur tetapi mengalami masalah
kesehatan dan meminta izin untuk kembali ke
Belanda.

Akhirnya, dari rumah, Valentijn menyusun karya


monumentalnya, Oud en Nieuw Oost-Indien. Karya
besar yang terdiri dari lima bagian dalam delapan jilid
ini muncul antara tahun 1724 dan 1726.

Naaah....Karya ini diabuat sebaik mungkin dari jurnal-


jurnal tebal yang dikumpulkan Valentijn selama dua
kali kunjungan di Asia Tenggara, dari penelitiannya
sendiri, korespondensi, dan materi yang sebelumnya
tidak diterbitkan yang diperoleh dari VOC pejabat.
Karya ini berisi lebih dari seribu ilustrasi terukir dan
beberapa peta yang paling akurat saat itu termasuk
Mojokerto.
Potongan dari peta “Java,
Tahun: 1724
Dari gambar ini terlihat jelas sungai yang ada hanya
Pengambar: oleh François Valentyn (Valentijn).”
beberapa. Sungai Brantas terlihat berkelok-kelok dan
Penerbit: Pembina
pada daerah Mojokerto menjadi sangat lebar. Menurut

Anda mungkin juga menyukai