HARTAWATI SIGALINGGING
HALIMAHTUN SYAKDIAH
ELPIN PAKPAHAN
WIKE NURMALENI
SRI HARYANI
DPSEN PENGAMPU: PULUNG SUMANTRI M.Pd
PENDIDIKAN SEJARAH A REGULER 2016
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas critical book review
mengenai “LEGIUN MANGKUNEGARAN (1808-1042)” ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu dosen yang bersangkutan yang telah memberikan bimbingannya
dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis
berharap adanya tanggapan dan sanggahan dari para pembaca yang bersifat membangun, agar
ke depannya penulis mampu membuat critical book review yang lebih sempurna lagi.
Medan,...November 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Bibliografi
BAB II PEMBAHASAN BUKU YANG DI REVIEW
BAB III PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REVIEW
A. Latar belakang masalah yang dikaji
B. Permasalahan yang dikaji
C. Kajian/teori yang digunakan
D. Metode yang digunakan
E. Analisis critical book
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Bibliografi
BAB I
Berdirinya Praja Mangkunegaran
Sejarah kemunculan Raden Mas Said menjadi mangkunegara I tidak terlepas dari
peristiwa penting perang Cina melawan Belanda yang di picu oleh pembantaian 10.000 orang
tionghoa di Batavia. Pembantaianan itu di awali krisi ekonomi membanjirnya imigran
tionghoa dan kemunculan gerombolan perampok dan kelompok bersenjata di pinggiran
Batavia yang membuat VOC resah. Tahun 1740 lapangan kerja di Batavia semakin
menyempit seiring dengan berkurangnya permintaan gula di eropa. Pabrik gula banyak di
tutup dan buruhnya kehilangan pekerjaan. Buruh kehilangan pekerjaan banyak yang
berkeliaran dan bukan tidak mungkin sering terlibat tindakan melanggar hukum.
Perang terbuka tionghoa melawan kompeni belanda bukanlah barang baru. Pada abad
ke 17, ketika VOC baru membuka perdagangan Batavia- Formosa ( kini Taiwan) sudah
terjadi pertempuran dengan panglima setempat Koxinga ( seorang loyalitas dinasti ming) ia
mengalahkan VOC dalam sejumlah pertempuran shingga kompeni akhirnya harus takhluk
dan menyerahkan benteng-benteng mereka di Taiwan dan Taipei.
Pembantaian di Batavia, jumlah pemukim tionghoa memang meningkat tajam , dari
tahun ke tahun terus meningkat. Pada tanggal 7 oktober 1740 terjadi bentrokan sekelompok
tionghoa melawan pasukan VOC yang mengakibatkan beberapa serdadu eropa terbunuh.
Tanggal 8 oktober 1740, VOC berhasil menghalau gerombolan tionghoa yang merangsek ke
dalam Batavia. Pada tanggal 8- 10 oktober juga terjadi peristiwa pembunuhan seluruh
pemikim tionghoa termasuk perempuan, anak-anak, dan pasien rumah sakit tionghoa semua
di bunuh tanpa terkecuali oleh VOC. Ada 500 orang di bawa ke balai kota lalu di pancung
atas perintah kepala penjara. Peristiwa itu menjadi pemicu perang cina melawan belanda
yang mempertemukan pangeran Sambernyawa dengan Kapiten Cina Sie Pan Jang. Daradjadi
Gondodiprojo seorang kerabat dalam mangkunegara IV menceritakan, Kapiten Sie Pan Jang
yang memimpin salah satu pasukan Tionghoa adalah guru militer dari Raden Mas Said.
Peristiwa pembantaian tionghoa pada oktober 1740 berlanjut dalam sebuah perang di tanah
jawa yang berlangsung hingga 17 tahun. Orang –orang tionghoa yang berhasil melarikan diri
dari pembantaian Batavia melarikan diri kearah timur, mereka bergabung dengan
masyarakat-masyarakat tionghoa yang telah memulai permusuhan terhadap VOC.
Pasukan tionghoa merebut pos VOC di junawa bulan mei 1741. Selanjutnya bulan
juni, VOC berusaha mengosongkan pos di rembang. Usaha itu gagal , pos VOC rembang di
rebut bulan juli oleh pasukan tionghoa. Kota semarang menjadi pusat kekuasaan VOC di
pesisir utara mataram pun terkepung. Orang –orang belanda di semarang mengalami
perpecahan di kalangan mereka. Garnisun Semarang kekurangan serdadu dan pembekalan
militer. Penguasa mataram, Pakubuwana II menghadapi pilihan sulit. Kalangan istana
mataram terpecah dalam dua kelompok yakni faksi Patih Natakusuma termasuk Raden Mas
Said memilih melawan VOC dengan jalan bergabung bersama perlawanan pasukan tionghoa,
kelompok lain yang dipimpin para penguasa daerah psisir jawa menilai VOC akan menang
sehingga raja diminta menunggu perkembangan. Mereka menilai jika VOC semakin terdesak,
maka mataram dapat menawarkan bantuan dengan imbalan peninjauan kembali hubungan
VOC – Jawa secara menyeluruh. Menurut M.C Ricklefs selanjutnya Pakubuwana II
mengambil pilihan salah dan memutuskan hubungan dengan VOC . dia mengirim pasukan
dan artileri ke semarang seolah-olah hendak membantu VOC. Namun , sebenarnya prajurit-
prajurit mataram bergabung dengan orang-orang Tionghoa yang sedang mengepung kota
semarang. Kota semarang adalah pos terpenting VOC di pesisir utara jawa tengah dan jawa
timur. Pada bulan November 1741,semarang di kepung oleh sekitar 20.000 pasukan mataram
dan 3.500 prajurit Tionghoa dengan di dukung persenjataan 30 pucuk meriam. Kekuatan
VOC di pesisir jawa tengah nyaris jatuh. Sepanjang akhir tahun 1741-1742, VOC merebut
kembali daerah-daerah yang di kuasai pasukan tionghoa . pasukan Cakraningrat
membersihkan wilayah jawa timur dari sisa-sisa pasukan tionghoa.
Ann Kumar mencatat ,situasi peperangan mengalami jalan buntu. Mangkunegara
meminta di perlakukan sama dengan Pakubuwana II dan Mangkubumi dengan membagi
kerajaan mataram menjadi tiga bagian. Namun usulan itu di tolak penguasa Surakarta dan
Yogyakarta. Perjanjian damai akhirnya di raih dengan persetujuan mangkunegara mengakui
takhta Pakubuwana III dan menjadi Kawula Surakarta dengan imbalan 4000 cacah ( rumah
tangga) di wilayah kesunanan Surakarta di Kaduwang, Matesih dan Daerah Gunung Kidul.
Wilayah mangkunegara di kenal dengan corak yang pluralis pada abad ke – 19 dan abad ke
20 dengan adanya kompleks Zending Belanda di Margoyudan, taman-taman ala barat seperti
Partinah Bosch, Partini Tuin, Societei Kusumowardhani ( Harmonie). Lokasi itu berdekatan
dengan kompleks eropa yang berada di sekitar Benteng Vastenburg ( Loji Wetan), tangsi di
Stabelan dan Kestalan serta Villa Park di Banjarsari. Hunian orang Tionghoa di pusatkan di
sekitar pasar gede yang dikenal sebagai kampong balong dan hunian orang arab di sekitar
pasar kliwon.
Salah satu keunggulan organisasi militer praja Mangkunegaran adalah keberadaan
para prajurit perempuan. Keahlian prajurit militer perempuan yang notabene nya adalah para
Putri Solo. Seragam para prajurit perempuan di tentukan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kekaguman masyarakat dan bahkan para petinggi kompeni VOC yang
melihatnya. Selesai bertugas para prajurit perempuan kembali kerumah dan melepaskan
pakaian emas gaya laki-laki yang mereka pakai untuk upacara militer lalu menggunakan
pakaian wanita putih polos. Setelah itu mereka langsung berlatih memanah. Dalam
keseharian, para prajurit perempuan bertugas memelihara panah, mengecat, memotong-
motong bulu untuk anak panah dll tugas. Para prajurit perempuan juga menyiapkan serta
menjahit pakaian jika ada pemberian seragam pada bulan puasa dan bulan maulud. Gaji para
prajurit disesuaikan berdasarkan jenis senjata dan penugasan.
BAB II
LEGIUN DAN DINASTI MANGKUNEGARA
Mangkunegara II adalah raja visioner yang membentuk Legiun Mangkunegara.
Pasukan pertama modern pertama di tanah jawa yang mengadopsi organisasi dan teknologi
angkatan darat terkuat di dunia waktu itu;Grande Armee Perancis di bawah Napoleon
Bonaparte.
Pasukan Legiun Mangkunegara menjadi bagian penting dalam memperkuat
pertahanan pulau jawa dari serangan inggris. Sebelumnya pada tahun 1804, telah diupayakan
menambah kekuatan pasukan lokal dari daerah berpenduduk bumiputra Kristen di ambon,
minahasa, dan Timor. Tetapi tidak banyak pasukan yang berhasil dihimpun dari daerah
tersebut.
Seiring kedatantgan jen deral Herman Willem Daendels 1 januari 1808 , dipersiapkan
pertahanan pulau jawa menghadapi serangan kompeni dagang hindia timur inggrisyang
berpangkalan di madras. Jalan raya di pos di bangun untuk menghubungkan pos-pos militer
Anyer ujung barat jawa ke Panaroekan din ujungv Timur sehingga 1000 km atau setara jarak
Amsterdam-Prancis.
Mangkunegara II mengangkat anak dan menantu sebagai mayor dan masing-masing
membawahi 100 prajurit. Mereka menggunakan seragam dengan busana jawa.
Sebelum legiun Mangkunegaran dibentuk, bantuan pasukan yang dikirim dari
surakarta ke semarang atas permintaan Daendels adalah satuan Prangtandang Tirtasana
sebanyak s100 orang disebut Trunakinanti , Sarageni Kauman berkekuatan 100n orang satuan
Samaputra memimpin 100 orang satuan Samaputra yang separuh bersenjatakan senapan dan
sisanya memegang tombak.
Di bawah Daendels , seragam pasukan Legiun Mangkunegaran mengadopsi busana
Eropa. Cara berseragam adalah;mengenakan topi syako,jas pendek dan muka berwarna
hitam, di belakang memakai kencerdan bercelana putih.
Khusus satuan Margayuda bertugas patroli pada malam hari di dalam kota surakarta.
Para prajurit tersebut mengenakan seragam dengan busana ,iliter eropa.
SEKOLAH SERDADU (SOLDAT SEKUL 1855)
Masa keemasan mangkunegara IV mencatat dibentuknya pendidikan legiun
Mnagkunegaran yang memiliki tradisi militer eropa menerjemahkan pelbagai instruksi dalam
bahasa jawa. Tata urutan tersebut dibukukan dalam kitab bernama “layang pranatan soldat”.
Pemerintah kerajaan bvelanda mendirikan institut sejenis di Deft untuk keperluan
menduduk pegawai Binenland Bestuur yang akan diberangkatkan dari eropa ke jawa. Lagi-
lagi , profesor taco roorda yang menjadi guru besar bahasa jawa di Delft membutuhkan
bantuan carl.
Semasa muda mangkunegara IV yang juga dikenal sebagai raden mas ario
gondokusumo kerap berkunjung ke rumah carl. RMA gondokusumo kerap berkunjung ke
rumah carl sewaktu-waktu tanpa AASFPARK terlebih dahulu. RMA Gondokusumo pun
terkagum-kagum melihat kepiawaian sastra carl yang dianiayainya tak ubahnya seorang
pujangga jawa. Bahkan RMA Gondokusumo pun belajar bahasa kawi padanya.
MANGKUNEGARA V (1881-1896)
Kunjungan raja chulalangkorn ke surakarta
Mangkunegara V sebagai anak menantu adalah penerus jejak kebesaran
mangkunegara IV. Pemerintahan mangkunegara V relatif singkat karena yang bersangkutan
wafat akibat mengalami kecelakaan di wonogiri pada tanggal 2 oktober 1896 dalam usia 41
tahun.
Yang menonjol pada masa pemerintahan mangkunegara V adalah pada saat pura
Mangkunegaran pada tanggal 7 juli 1896 menjadi tuan rumah kunjungan raja Chulalangkorn
atau raja Rama V dari kerajaan Siam. Sewaktu menjadi letnan II pada masa legiun
mangkunegaran.
Mangkunegara V memeberikan keris bernama “mangkurat” yang membuat raja
Chulalangkorn terkagum-kagum dan membalasnya dengan mengirimkan hadiah tambahan
dari bangkok bagi mangkunegara V. Ketika raja chulalangkorn memuji keindahan empat
patung buddha di dalam pura mangkunegaran.
Raja Chulalangkorn memuji kelezatan masakan buatan permaisuri Mangkunegara V.
Menurut beliau masakan tersebut terutama hidangan penutup rasanya mirip dengan masakan
kerajaan siam. Mangkunegara V memamerkan pembuatan kain batik miliknya pada raja
siam. Raja chulalangkorn segera memborong dan memesan tambahan batik untuk dikirim
kebangkok.
Sekolah-sekolah mangkunegara yang dirintis mangkunegara IV dipertahankan pada
zaman Mangfkunegara V. Perkembangan pessat sekolah Mangkunegara terjadi pada zaman
mangkunegara VI.
MANGKUNEGARA VI (1896-1916)
Memulihkan Praja Mangkunegaran
Tidak lama setelah kunjungan raja Chulalangkorn ke Mangkunegara , terjadi
pergantian kekuasaan dengan mangkatnya Mangkunegara V. Mangkunegara VI adalah adik
Mangkunegara V yang memiliki nama kecil raden mas suyitno atau KPA Dayaningrat, naik
tahta menggantikan kakaknya.
Pelaksanaan poliitik etis dilaksanakan pada abad ini. Didirikan sekolah siswa di tahun
1912. Sekolah ini diubah menjadi. Sekolah dasar angka I dan di tahun 1914 diubah menjadi
Holandsch Indlandsche School.
Era mangkunegara VI diwarnai dengan perubahan0perubahan mendasar dalam
perikehidupan sosial-politik di Hindia-Belanda. Kondisi ini memicu pelaksanaan politik etis
yang mendorong pendirian-pendirian sekolah di Hindi-belanda. Setelah menyehatkan
keauangan praja mangkunegaran yang di ikuti pembangunan sarana kesejahteraan
masyarakat mangkunegara VI mencermati persoalan keamanan wilayah yang kerap
dirongrong gerombolan kecu dan kayok.
Pertambahan prajurit ketika itu jumlahnya tidak menentu menurut banyaknya orang
yang bekerja. Jika sudah lengkap 44 orang dan telah mendirikan rumah , diberikan seragam
serta Voorschot gaji serta uang untuk pembeli kuda.
Pada mulanya setiap hari pekerjaan prajurut itu menjemur pakaian atau apa yang
diperintahkan mangkunegaran I. Prajurit yang ditugaskan dalam pekerjaan mumpangan di
beri makan dan uang jajan.
Meski berhasil memulihkan kondisi ekonomi kerajaan sikap mangkunegara VI yang
tegas ternyata tidak disukai Residen dan sejumlah kalangan. Karena berbagai tekanan terkait
suksesi, Mangkunegara VI akhirnya memilih mengundurkan diri dan bersama seluruh
keluarganya hijrah ke kota surabaya.
MANGKUNEGARA VII (1916-1944)
Perang dunia pertama , Malaise dan Melawan Jepang Legiun Mangkunegara
Dibubarkan
Mangkunegara VII yang lahir pada kamis wage 4 sapardal Windu Kuntoro 1815 atau
15 agustus 1885 menjadi komandan terakhir legiun mangkunegaran. Pada masa ke
pemimpinan mangkunegara VII yang bernama kecil raden Mas Suryasupatra yang
merupakan putra ketiga KGPAA Mangkunegara V, praja Mangkunegaran mengalami
dinamika dunia pada awal abad ke-20.
Mangkunegara VII menjadi raja pada saat perang dunia pertama berkecamuk di eropa.
Ketika itu kerajaan belanda mengambil sikap netral. Negeri tetangga dekatnya yakni Belgia
menjadi ajang pertempuran berdarah antara entente –jerman turki melawan sekutu peraancis,
belgia, inggris dan kekaisaran roma.
Hindia-belanda yang berada jauh dari Eropa tidak lupt dari dari eropa tidak luput dari
infar-bingar perang dunia I. Armada asia-jerman yang berpusat di tsingtao tiongkok,
dihancurkan jepang dan inggris. Sebuah kapal jerman SMS Emden yang berhasil melarikan
diri, melancarkan serangan terhadap kapal-kapal sekutu di samudra hindia.
Emden akhitnya tenggelam saat menyerang stasiun kounikasi inggris di kepulauan
kokos atau keling yang terletak di sebelah barat daya pulau sumatra.
Dalam kondisi perang dunia I berkeliling di sekitar hindia-belanda, legiun
mangkunegaran disiagakan. Selepas perang dunia tersebut , kekuatan legiun
manhggkunegaran mencapai 2000 prajurit . ketika itu legiun mangkunegaran sudah
memodernisasi sarana angkatan dengan kuda, gerobak jepang, dan serta dapur untuk pasukan.
Selanjutrtnya dunia mengalami keguncangan akibat resesi global yang dikenal
sebagai zaman Malaise. Berawal dari kehancuran bursa saham all Street di new york, amerika
serikat, ekonomi dunia pun terguncang. Demi penghrmatan anggota mangkunegaran
diciutkan hingga menjadi 925 orang saja.
Keguncangan berikutnya terjadi menyusul insiden jembatan markopolo di
Beijing,Tiongkok tahun 1937. Jepang melancarkan perang terhadap republik Tiongkok.
Jepang berusaha mengembangkan penaruh dan menyerbu wilayah Mongolia. Jepang
berhadapan dengan uni soviet yang juga mengembangkan pengaruh ke wilayah timur. Karena
jepang dikalahkan uni soviet dalam pertempuran khalkin Gol , di perbatasan mongolia pada
september 1939, angkatan laut kekaisaran jepang berhasil merayu pemerintah untuk
mengalihkan sasaran serangan dan perluasan jepang ke arah selatan;asia tenggara.
TUGAS JAGA LEGIUN MANGKUNEGARAN
1. Walikoekoen –tempat pelor amunisi dengan satu seksi yang setiap sepuluh hari
diganti
2. Ngawi sebanyak tiga seksi. Mereka menjaga orang-orang jerman dan anggota
NSB yang ditahan. Mereka bertugas selama tiga hari sebelum akhirnya diganti
serdadu belanda.
3. Penjagaan wilayah kertasana dilakukan oleh satu seksi
4. Penjagaan nganjuk diperkuat satu brigade
5. Pengamanan pusat listrik di timur madiun oleh satu seksi
BAB III
STRUKTUR DAN ORGANISASI LEGIUN
Organisasi Legiun Mangkunegara per 1 juli 1907
Pada awal abad ke 20 ,Legiun Mangkunegara telah memiliki sistem remunerasi yang baik
bagi prajurit hingga perwira senior .gaji bulanan ,perawatan kesehatan dan perhatian terhadap
keluarga prajurit sudah diberikan dengan menyisihkan gaji bagi anak dan istri.Bagi para pria
yang telah memenuhi syarat-syarat pengkat dalam peraturan rumah tangga sesudah kenaikan
periodek dengan ditentukannya gaji maksimum setiap bulan.bagi dokter militer tahun-tahun
dinas sebagai dokter gubernen ( pemerintah hindia belanda ) diperhitungkan sebagai masa
dinas militer.sedangkan bagi aspiran / calon perwira yang berdinas dan tidak ada lowongan
dalam pangkat letnan dua pada kenaiakn sampai pangkat sersan mayor,gaji bulanan diberikan
hingga dinas tahun ke-4 sebesar f 90 per bulan.
Kavaleri digunkan kuda lokal jenis ‘ Kore Sandel” dan sejenisnya.prajurit Kavaleri
hanya membawa pedang terhunus saja dalam posisi berkuda.mereka tidak membawa
karabin.busana kavaleri adalah mengenakan helm tropikal hitam,jas biru tua dengan tres-ters
di dada .para perwira menggunakan tres-tres di dada .para perwira menggunkaan tres sulaman
emas pada seragam dan celana panajng dengan bahan jas.perwira tidak menggnakan setiwel
dalam seragam.seragam dinas dan parade dibedakan.
Seragam prajurit wiratama mirip dengan legionnaire hanay saja mereka tidak
bersepatu dan hanay menyandang tombak sebagai senjata.seragam ini dimodifikasi sehingga
lebih bernuansa jawa dengan memakai destar ( kain kepala batik) ,pet kuning sawo.lis hijau
daan klep hitam ,jas pendek,memakaim keris ,berkain batik menutup sebgaian celana sebatas
lutut. Buku-buku peraturan,tuntunan dan lain-lain yang dipaki oleh Legiun Mangkunegra
yang masih tersimpan di pura Mngakunegara.
A.Judul dan tahun :
1.reglement of de excercitien van het leger (V.O.I) Bataillon school ,1872
2.garnizoen dients ( dinas Garnisun) ,1852
3.atlas met XLV platen Behoorende bij het aanhangseel V.P.T.L
Legiun mangkunegara memiliki duaja ( paji kesatuan ) yang dimulai pada era
mangkunegara III bertakta.Mangkunegara III meresmikan dan menerima duaja legiun
Mangkunegaran di tahaun 1838.berdasarkan besluit (keputusan) pemerintah hindia belanda
tahun 3 oktober 1871 nomor 19ditentukan oleh Duaja Legiun Mangkunegara dibuat dengan
Sutera warana jingga dengan rumbai-rumbai emas denagn nama Legiun.pada tahiun 1898
,era Mangkunegara VI ,duaja diganti dengan duaja baru disertai oleh parade legiun
Mangkunegaran.selanjutnya legiun mangkunegara mengadakan kirab di kota
surakarta.peruabahn duaja kembali dilakukan pada tahun 1923.duaja terakhir milik Legiun
Mangkunegara hingga dibubarkan paksa oleh penduduk an jepang berukuran 78 cm x 88 cm
dari sutera kuning ,bagian tepian dihiasi gambar daun salam dan diberi rumbai-rumbai
emas.pada bagian tengah duaja tertulis : Legiun dari pangeran Adipati ario Mangkoe Nagoro.
B. SARAN
Buku ini secara tidak langsung membawa kita ke dalam suasana pemerintahaan
legiunmangkunegaranyang pernah teerjadi di masaa laampau hingga kini dengan menyajikan
periodisasi lengkap hinngga pemerintahan akhirnya. Melalui critical book report ini saya
sebagai penulis mengharapkan agar adanya perbaikan kualitas daripada buku Legiun
Mangkunegaran dari berbagai segi. Perbaikan yang saya maksudkan yaitau perbaikan dari
segi penulisan seperti pemilihan kata atau diksi, penulisan nama Negara atau nama tertentu
yang seharusnya menggunakan huruf besar dan masih banyak lagi. Perbaikan juga
diharapkan pada kesinambungan antar kalimat pada setiap paragraf dalam pembahasan.