Anda di halaman 1dari 28

CRITICAL BOOK REVIEW

“LEGIUN MANGKUNEGARAN (1808-1042)”


D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

HARTAWATI SIGALINGGING
HALIMAHTUN SYAKDIAH
ELPIN PAKPAHAN
WIKE NURMALENI
SRI HARYANI
DPSEN PENGAMPU: PULUNG SUMANTRI M.Pd
PENDIDIKAN SEJARAH A REGULER 2016

TAHUN AJARAN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas critical book review
mengenai “LEGIUN MANGKUNEGARAN (1808-1042)” ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibu dosen yang bersangkutan yang telah memberikan bimbingannya
dalam penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis
berharap adanya tanggapan dan sanggahan dari para pembaca yang bersifat membangun, agar
ke depannya penulis mampu membuat critical book review yang lebih sempurna lagi.

Medan,...November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Bibliografi
BAB II PEMBAHASAN BUKU YANG DI REVIEW
BAB III PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REVIEW
A. Latar belakang masalah yang dikaji
B. Permasalahan yang dikaji
C. Kajian/teori yang digunakan
D. Metode yang digunakan
E. Analisis critical book

BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Bibliografi

Judul : LEGIUN MANGKUNEGARAN (1808-1042)


Penulis : IWAN SANTSOSA
ISBN : 978-979-709-599-4
Penerbit : KOMPAS
Tahun terbit : 2011
Urutan cetakan : CETAKAN PERTAMA
Tebal buku : (v+446) halaman
Dimensi buku :15x23 cm
BAB II
PEMBAHASAN SECARA UMUM
A. LATAR BELAKANG MASALAH YANG DIKAJI
menyebut nama Legiun Mangkunegaran tidaak dapat dipisahkan dari keberadaan
praja Mangkunegaran. Sejarah Legiun Mangkunegaran berjalan paralel dengan praja
Mangkunegaran.
Nama legiun mengadopsi organisasi militeer prancis yang meski terlupakan, pada
suatu masa (1808-1811) pernah menguasai jawaa di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte.
Napoleon Bonaparte sempat meminta menteri kelautan dan koloni Laksamana Denis du
Decres 918011-1815) untuk mengirimkan 10000 Legionnaire prancis ke tanah jawa. Namun
akhirnya yang mempertahankan jawa dari serangan kerajaan inggris adalah pasukan gabungn
prancis-belanda dan jawa yang dimotori legiun mangkunegaran.
Gubernur jenderal prancis Herman Daendels meresmikan Legiun Mangknegaran
sebagai satuan militer dengn satuan militer dengan struktur Grande Armee Napoleon ada
tahun 1808. Pasukan ini dikena sebagai pasukan adikuasa pada akhir abad ke 18 higga awal
abad ke-19. Bahkan amerika serikat merdeka akhir 1778 pun mendapat bantuan pasuka
prancis dibawah pimpinan jenderal Lafayette.
Sejarah praja mangkunegaran timbul seiring kemuncculan pendirinya yakni
mangkunegra I yang dikenal sebagai Raden Maas Said atau pangeran Sambernyawa.
Legiun Mangkunegaran tumbuh dan berakar dari pasukan-pasukan yang ada dari
praja mangkunegaran. Kesatuan-kesatuan in timbul semasa pemberontaakan raden mas said
terhadap keaadaan yang tidak adil di tanah jawa semasa itu.
B. PERMASALAHAN YANG DIKAJI
Ktika terjadi krisis perekonomian di batavia yang di ikuti dengan rangkaiaan kerusuhn
di daeraah pinggiran kota. Muncul isu pengumpulan orang Tionghoa oleh vereenigde
compagnie-perserikatan perusahaan hindia timur atau VOC yang konon di bawa ke Ceylon
yang ternyata menurut kabar burung diaakhiri dengan pembunuhan diatas kapal ataupun
pembuangan orang tionghoa ke laut. Akhirnya pada 1740 kompeni belanda di bawah
gubernur jenderal driaan Valckeiner membantai orang tionghoa di batavia.
Raden mas said yang berhassil lolos dari keraton kartasura menyusun kekuatan di
laroh, sekitar wonogiri. Raden mas said memimpin pasukan yang bergerilya seama 16tahun.
Kompeni belanda dan kerjan mataram tidak berhsil mengalahkan gerilya raden mas said alias
mangkunegara I.
C. TEORI YANG DIGUNAKAN
Dalam tradisi kemiliteran mangkunegaran menurut catatan raden mas sarwanta
strategi perang masa itu adalah “terus berkumpul dalam barisan , menyerbu, mengepung serta
mengejar kemenangan”.
Ann Kumar mencatat ,situasi peperangan mengalami jalan buntu. Mangkunegara
meminta di perlakukan sama dengan Pakubuwana II dan Mangkubumi dengan membagi
kerajaan mataram menjadi tiga bagian. Namun usulan itu di tolak penguasa Surakarta dan
Yogyakarta. Perjanjian damai akhirnya di raih dengan persetujuan mangkunegara mengakui
takhta Pakubuwana III dan menjadi Kawula Surakarta dengan imbalan 4000 cacah ( rumah
tangga) di wilayah kesunanan Surakarta di Kaduwang, Matesih dan Daerah Gunung Kidul.
Wilayah mangkunegara di kenal dengan corak yang pluralis pada abad ke – 19 dan abad ke
20 dengan adanya kompleks Zending Belanda di Margoyudan, taman-taman ala barat seperti
Partinah Bosch, Partini Tuin, Societei Kusumowardhani ( Harmonie). Lokasi itu berdekatan
dengan kompleks eropa yang berada di sekitar Benteng Vastenburg ( Loji Wetan), tangsi di
Stabelan dan Kestalan serta Villa Park di Banjarsari. Hunian orang Tionghoa di pusatkan di
sekitar pasar gede yang dikenal sebagai kampong balong dan hunian orang arab di sekitar
pasar kliwon.
C. ANALISIS CRITICAL BOOK

BAB I
Berdirinya Praja Mangkunegaran
Sejarah kemunculan Raden Mas Said menjadi mangkunegara I tidak terlepas dari
peristiwa penting perang Cina melawan Belanda yang di picu oleh pembantaian 10.000 orang
tionghoa di Batavia. Pembantaianan itu di awali krisi ekonomi membanjirnya imigran
tionghoa dan kemunculan gerombolan perampok dan kelompok bersenjata di pinggiran
Batavia yang membuat VOC resah. Tahun 1740 lapangan kerja di Batavia semakin
menyempit seiring dengan berkurangnya permintaan gula di eropa. Pabrik gula banyak di
tutup dan buruhnya kehilangan pekerjaan. Buruh kehilangan pekerjaan banyak yang
berkeliaran dan bukan tidak mungkin sering terlibat tindakan melanggar hukum.
Perang terbuka tionghoa melawan kompeni belanda bukanlah barang baru. Pada abad
ke 17, ketika VOC baru membuka perdagangan Batavia- Formosa ( kini Taiwan) sudah
terjadi pertempuran dengan panglima setempat Koxinga ( seorang loyalitas dinasti ming) ia
mengalahkan VOC dalam sejumlah pertempuran shingga kompeni akhirnya harus takhluk
dan menyerahkan benteng-benteng mereka di Taiwan dan Taipei.
Pembantaian di Batavia, jumlah pemukim tionghoa memang meningkat tajam , dari
tahun ke tahun terus meningkat. Pada tanggal 7 oktober 1740 terjadi bentrokan sekelompok
tionghoa melawan pasukan VOC yang mengakibatkan beberapa serdadu eropa terbunuh.
Tanggal 8 oktober 1740, VOC berhasil menghalau gerombolan tionghoa yang merangsek ke
dalam Batavia. Pada tanggal 8- 10 oktober juga terjadi peristiwa pembunuhan seluruh
pemikim tionghoa termasuk perempuan, anak-anak, dan pasien rumah sakit tionghoa semua
di bunuh tanpa terkecuali oleh VOC. Ada 500 orang di bawa ke balai kota lalu di pancung
atas perintah kepala penjara. Peristiwa itu menjadi pemicu perang cina melawan belanda
yang mempertemukan pangeran Sambernyawa dengan Kapiten Cina Sie Pan Jang. Daradjadi
Gondodiprojo seorang kerabat dalam mangkunegara IV menceritakan, Kapiten Sie Pan Jang
yang memimpin salah satu pasukan Tionghoa adalah guru militer dari Raden Mas Said.
Peristiwa pembantaian tionghoa pada oktober 1740 berlanjut dalam sebuah perang di tanah
jawa yang berlangsung hingga 17 tahun. Orang –orang tionghoa yang berhasil melarikan diri
dari pembantaian Batavia melarikan diri kearah timur, mereka bergabung dengan
masyarakat-masyarakat tionghoa yang telah memulai permusuhan terhadap VOC.
Pasukan tionghoa merebut pos VOC di junawa bulan mei 1741. Selanjutnya bulan
juni, VOC berusaha mengosongkan pos di rembang. Usaha itu gagal , pos VOC rembang di
rebut bulan juli oleh pasukan tionghoa. Kota semarang menjadi pusat kekuasaan VOC di
pesisir utara mataram pun terkepung. Orang –orang belanda di semarang mengalami
perpecahan di kalangan mereka. Garnisun Semarang kekurangan serdadu dan pembekalan
militer. Penguasa mataram, Pakubuwana II menghadapi pilihan sulit. Kalangan istana
mataram terpecah dalam dua kelompok yakni faksi Patih Natakusuma termasuk Raden Mas
Said memilih melawan VOC dengan jalan bergabung bersama perlawanan pasukan tionghoa,
kelompok lain yang dipimpin para penguasa daerah psisir jawa menilai VOC akan menang
sehingga raja diminta menunggu perkembangan. Mereka menilai jika VOC semakin terdesak,
maka mataram dapat menawarkan bantuan dengan imbalan peninjauan kembali hubungan
VOC – Jawa secara menyeluruh. Menurut M.C Ricklefs selanjutnya Pakubuwana II
mengambil pilihan salah dan memutuskan hubungan dengan VOC . dia mengirim pasukan
dan artileri ke semarang seolah-olah hendak membantu VOC. Namun , sebenarnya prajurit-
prajurit mataram bergabung dengan orang-orang Tionghoa yang sedang mengepung kota
semarang. Kota semarang adalah pos terpenting VOC di pesisir utara jawa tengah dan jawa
timur. Pada bulan November 1741,semarang di kepung oleh sekitar 20.000 pasukan mataram
dan 3.500 prajurit Tionghoa dengan di dukung persenjataan 30 pucuk meriam. Kekuatan
VOC di pesisir jawa tengah nyaris jatuh. Sepanjang akhir tahun 1741-1742, VOC merebut
kembali daerah-daerah yang di kuasai pasukan tionghoa . pasukan Cakraningrat
membersihkan wilayah jawa timur dari sisa-sisa pasukan tionghoa.
Ann Kumar mencatat ,situasi peperangan mengalami jalan buntu. Mangkunegara
meminta di perlakukan sama dengan Pakubuwana II dan Mangkubumi dengan membagi
kerajaan mataram menjadi tiga bagian. Namun usulan itu di tolak penguasa Surakarta dan
Yogyakarta. Perjanjian damai akhirnya di raih dengan persetujuan mangkunegara mengakui
takhta Pakubuwana III dan menjadi Kawula Surakarta dengan imbalan 4000 cacah ( rumah
tangga) di wilayah kesunanan Surakarta di Kaduwang, Matesih dan Daerah Gunung Kidul.
Wilayah mangkunegara di kenal dengan corak yang pluralis pada abad ke – 19 dan abad ke
20 dengan adanya kompleks Zending Belanda di Margoyudan, taman-taman ala barat seperti
Partinah Bosch, Partini Tuin, Societei Kusumowardhani ( Harmonie). Lokasi itu berdekatan
dengan kompleks eropa yang berada di sekitar Benteng Vastenburg ( Loji Wetan), tangsi di
Stabelan dan Kestalan serta Villa Park di Banjarsari. Hunian orang Tionghoa di pusatkan di
sekitar pasar gede yang dikenal sebagai kampong balong dan hunian orang arab di sekitar
pasar kliwon.
Salah satu keunggulan organisasi militer praja Mangkunegaran adalah keberadaan
para prajurit perempuan. Keahlian prajurit militer perempuan yang notabene nya adalah para
Putri Solo. Seragam para prajurit perempuan di tentukan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kekaguman masyarakat dan bahkan para petinggi kompeni VOC yang
melihatnya. Selesai bertugas para prajurit perempuan kembali kerumah dan melepaskan
pakaian emas gaya laki-laki yang mereka pakai untuk upacara militer lalu menggunakan
pakaian wanita putih polos. Setelah itu mereka langsung berlatih memanah. Dalam
keseharian, para prajurit perempuan bertugas memelihara panah, mengecat, memotong-
motong bulu untuk anak panah dll tugas. Para prajurit perempuan juga menyiapkan serta
menjahit pakaian jika ada pemberian seragam pada bulan puasa dan bulan maulud. Gaji para
prajurit disesuaikan berdasarkan jenis senjata dan penugasan.

Berawal Dari Perang Cina Melawan Kompeni


Mangkunegara I adalah putera Pangeran Arya Mangkunegara, adik Pakubuwana II
yang dibuang ke tanjung harapan ( afrika selatan ) pada tahun 1728. Mangkunegara I baru
berusia 2 tahun pada saat ayahnya di buang oleh VOC . sejak muda ia memilih menekuni
dunia militer . tatkala pecah perang cina melawan belanda , Raden Mas Said yang berusia 14
tahun bergabung dengan para bangsawan jawa yang bersama lascar cina melawan kompeni
belanda. Di saat tokoh pemberontak seperti” Sunan Cina” atau Raden Mas Grendi menyerah
dan di buang ke sri lanka (1743). Raden Mas Said tetap mengankat senjata dan bergerilya.
Dia berani berkeliaran bersama beberapa pangeran yang menentang kompeni di desa-desa
dekat ibu kota Surakarta.
Akibat keberaniannya itu Pakubuwana II menawarkan hadiah 3000 cacah di Sragen
kepada siapa saja yang dapat mengusir Mnagkunegara dan pasukan gerilya nya di daerah
tersebut. Terlihat jelas kepandaian Raden Mas Said dalam memimpin pasukan-pasukan. Dia
gemar berlatih menggunakan panah dan senapan. Saat masih bergerilya selama 16 tahun,
Mangkunegara I selalu tampil di depan dalam medan pertempuran. Setelah pasukan
mengikuti sang pemimpin maju ke depan menghadapi musuh. Mangkunegara I mengambil
posisi di belakang untuk mengatur jalannya pertempuran. Dia adalah pemimpin yang
memberi contoh sendiri : rajin, tekun dalam menjalankan kewajiban sampai tuntas dan selalu
memperhatikan sandang pangan untuk prajurit. Adapun hasil karya seni Mangkunegara I
adalah:
1. Tari Bedhaya Anglirmendhung Senapaten
2. Bedhaya Dradamenta Senapaten
3. Bedhaya Sukapratama
4. Gendhing Udan Riris
5. Gendhing Kamput
6. Gendhing Mesem
7. Gendhing Carabalan Baswara
8. Seguran Tulisan Pegon

Bantuan Keuangan Gubernemen VOC


Sebagai penghargaan terhadap Mangkunegara I Gubernemen Kompeni VOC
memberikan tunjangan sebesar 4000 dollar Spanyol setiap tahun untuk membantu
pemeliharaan pasukan Mangkunegara.
Setelah mangkunegara I mangkat , bantuan dikurangi menjadi 2000 dollar Spanyol
per tahun. Namun lambat laun bantuan itu di hapus sama sekali.selanjutnya pada masa
keemasan pemerintahan Mangkunegara IV , situasi keuangan pada zaman Mangkunegara V
mengalami deficit. Menjelang perang pasifik, wilayah Swapraja turut menyumbang bagi
perjuangan kerajaan Belanda dan Sekutu melawan fasis Jerman, Jepang dan Italia. Ketika itu
dikenal pengumpulan uang yang dikenal sebagai Fonds Hurricane ( untuk membeli pesawat
tempur dsb). Tak ketinggalan , pada setiap sembahyang jumat selalu di doakan keselamatan
Kandjeng Ratoe Belanda.
Satuan Militer Praja Mangkunegara
Sebagai kerajaan yang berangkat dari pasukan gerilya selama belasan tahun, Keraton
Mangkunegara memiliki tradisi militer yang sangat kuat. Meski perdamaian di capai,
Mangkunegara I masih langsung melatih para prajurit. Mangkunegara I juga menetapkan
standard untuk mengatur kehidupan seni budaya dan keagamaan di wilayah Pura
Mangkunegaran. Para prajurit memelihara 100 ekor kerbau. Pada keadaan damai, kerbau di
gunakan untuk mengolah sawah. Semasa perang, kerbau digunakan untuk sarana angkut dan
digunakan menghela gerobak. Kerbau menghela kereta bermuatan perkakas perang dan
amunisi.
Pembagian prajurit berdasarkan jenis kelamin:
1. Infanteri : wanita 44 dan pria 2076 = 2.120
2. Kavelari : wanita 44 dan pria 440 = 484
3. Karbin : wanita 44 dan pria 396 = 440
4. Senapan : pria =88
5. Panah : pria = 528
6. Lawung /( tombak) : Pria 396
7. Pentung , gambuh, bandil : pria 220
Seragam para prajurit itu tidak menentu , menurut kehendak Mangkunegara I dan
tergantung apa yang dimiliki berupa bahan pakaian. Kebanyakan seragam menggunakan
renda di bagian pinggir.

Teknik Tempur Akhir Abad 18 Hingga 19


Teknik tempur pada masa awal Mangkunegara I dan sejak pembentukan Legiun
Mangkunegaran di abad ke 19 masih tergolong sederhana dan membutuhkan keberanian dan
kebulatan hati . meski penggunaan senjata api telah di kenal ( karabin) dan pistol , serbuan
infanteri menjadi bagian terpenting barisan pasukan berjalan kaki ( infanteri) berbaris
rangkap 3 . para prajurit yang terkena tembakan saling bertumbangan. Raden Mas Sarwanta
mencatat hukum utama bertempur waktu itu adalah : “ terus berkumpul dalam barisan,
menyerang , mengepung serta mengejar kemenangan.” Musuh di biarakan menembak secara
singkat dalam dua baris lalu dengan cepat lawan diserbu. Gerakan melambung untuk
mengepung lawan menjadi pilihan utama untuk menghancurkan musuh. Hujan tembakan
artileri memulai serbuan terhadap lawan, sesudah itu infanteri bergerak dan berhadapan
dengan musuh. Setelah itu, kaveleri menggempur posisi infanteri musuh dan mencerai
beraikan. Dalam posisi nyaris terkepung, pihak lawan biasanya memilih mengundurkan diri
daripada di hancurkan sama sekali. Serangan kavelari jika tepat waktu, walau dilakukan oleh
satuan kecil dapat membuyarkan konsentrasi pasukan musuh.
Seandainya jumlah musuh lebih banyak, hendaknya di hadapi dengan Fron yang
melebar, tembakan meriam dapat merusak musuh dari jarak jauh. Selanjutnya kavelari
menyerang dari kedua sisi kedudukan lawan. Konsentrasi terbanyak dan terkuat dari pasukan
musuh di tembaki untuk melemahkan lawan, saat posisi sudah sama –sama imbang, biasanya
dilakukan perang sangkur , yakni kedua pihak sama-sama memasang bayonet dan bergerak
maju menyerang posisi lawan, itulah puncak dari sebuah perang darat yang klasik.

BAB II
LEGIUN DAN DINASTI MANGKUNEGARA
Mangkunegara II adalah raja visioner yang membentuk Legiun Mangkunegara.
Pasukan pertama modern pertama di tanah jawa yang mengadopsi organisasi dan teknologi
angkatan darat terkuat di dunia waktu itu;Grande Armee Perancis di bawah Napoleon
Bonaparte.
Pasukan Legiun Mangkunegara menjadi bagian penting dalam memperkuat
pertahanan pulau jawa dari serangan inggris. Sebelumnya pada tahun 1804, telah diupayakan
menambah kekuatan pasukan lokal dari daerah berpenduduk bumiputra Kristen di ambon,
minahasa, dan Timor. Tetapi tidak banyak pasukan yang berhasil dihimpun dari daerah
tersebut.
Seiring kedatantgan jen deral Herman Willem Daendels 1 januari 1808 , dipersiapkan
pertahanan pulau jawa menghadapi serangan kompeni dagang hindia timur inggrisyang
berpangkalan di madras. Jalan raya di pos di bangun untuk menghubungkan pos-pos militer
Anyer ujung barat jawa ke Panaroekan din ujungv Timur sehingga 1000 km atau setara jarak
Amsterdam-Prancis.
Mangkunegara II mengangkat anak dan menantu sebagai mayor dan masing-masing
membawahi 100 prajurit. Mereka menggunakan seragam dengan busana jawa.
Sebelum legiun Mangkunegaran dibentuk, bantuan pasukan yang dikirim dari
surakarta ke semarang atas permintaan Daendels adalah satuan Prangtandang Tirtasana
sebanyak s100 orang disebut Trunakinanti , Sarageni Kauman berkekuatan 100n orang satuan
Samaputra memimpin 100 orang satuan Samaputra yang separuh bersenjatakan senapan dan
sisanya memegang tombak.
Di bawah Daendels , seragam pasukan Legiun Mangkunegaran mengadopsi busana
Eropa. Cara berseragam adalah;mengenakan topi syako,jas pendek dan muka berwarna
hitam, di belakang memakai kencerdan bercelana putih.

LEGIONNARIE DI BAWAH UNION JACK


Setelah dibubarkan penguasa inggris, peran legiun ternyata dibutuhkan oleh
pemerintahan interim inggris semasa perang Napoleon masa bergejolak dan eroopa pun
masih belum stabil dan menyusul kembalinya napoleon dari pengasingan di piulau E3Elba.
Berdasar surat keputusan letnan gubernur jenderal Thomas Stamford Raffles yang
mewakili serikat dagang hindia timur inggris tanggal 13 februari 1812, legiun
mangkunegaran mengaktifkan kembali dan diminta membantu pemerintahan sela yang
berlangsung sejak 1811. Sejarah mencatat inggris pernah dua kali memerintah kepulauan
nusantara yakni pada era perang Napoleon dan Britrish Military Administration pasca perang
dunia II yang menguasai jawa sumatra dan madura pada akhir tahun 1945-1946.
Ada[pun bersifat titah-letnan jenderal gubernur Hindia belanda yang mewakili tahta
kerajaan inggris tentang pengaktifan kembali legiun mangkunegaran.
Thomas Stamford Rafflesmenitahkan perubahan seragam legiun mangkunegaran
mengikuti militer inggris yakni red coat, topi kulbak dan celana putih. Terdapat 100 dragoner
,100 prajurit dramaputra, 65 serdadu peranakan , 81 orang satuan Tiyang Kalihwelasan , dan
81 serdadu satuan Tiyang Kalihdasanan.

BERSAMA INGGRIS MENYERBU KERATON YOGYAKARTA


Pada masa transisi runtuhnya pemerintahan prancis dan kemunculan administrasi
sementara kerajaan inggris di Nusantara, legiun mangkunegaran pernah terlibat dalam satu
operasi militer penting yakni penyerbuan keraton yogy. Penyerbuan keraton yogya diawali
oleh ketegangan-ketegangan antara pemerintah hindia-timur inggris dibawah letnan gubernur
jenderal raffles dengan penguasa keraton yogyakarta Hadiningrat. Hamengkubuwono II.
Pada masa pendudukan perancis di bawah Daendels, pasukan pernah dikirimkan ke
yogyakarta untuk menekan pihak istana yang akan melawan orang Eropa. Pada masa awal
kekuasaan Raffles di bulan desember 1811, nyaris terjadi kekerasan saat rombongan
penguasa inggris datang ke keraton yogyakarta.
Hubungan inggris yogyakarta terus memburuk. Pada bulan juni 1812, 1200 prajurit
eropa dan sepoy india yang didukung 800 prajurit Legiun mangkunegaran berhasil merebut
keraton Yogyakarta. Serangan diawali berage dari pasukan inggris ke arah keraton
yogyakarta.
Penguasa keraton kesunanan surakarta pakubuwana IV menempatkan pasukan di
seberang jalur komunikasi pasukan inggris. Serangn itu dipimpin oleh mayor jenderal Robert
Rollo Gillespie. Monumenn peringatan atas pertempuran ini didirikan di katedral
Westminster Abbey di London.
Pasukan keraton yogyakarta berhasil di kalahkan. Pasukan inggris, sepoy, dan legiun
merangsek masuk masuk kedalam kompleks kraton. Istana yogyakarta dirampok,
perpustakaan dirampas serta sejumlah besar uang diambil.
Pengfuasa yogyakarta hamengkubuwana II diturunkan dari tahta dagang hindia timur
inggris. Letnan gubernur jenderal jawa yan g baru yakni sir Thomas Stamford Rffles adalah
mantan penguasa pulau penang. Dia memerintah sebagai bawahan gubernur jenderal Lord
Minto yang berkuasa di madras india.
Kedudukan hamengkubuwana II digantikan oleh putranya Hamengkubuwana III.
Patih Natakusuma mendapat hadiah dari pihak inggris sebuah daerah di wilayah yogyakartra
dengan 4000 cacah. Natakusuma pun mendapat gelar Pakualam I. Dalem pakualam yang
terdiri atas 100 prajurit kavaleri.
Dalem pakualam seperti halnya Pura Mangkunegaran di Surakarta. Menjadi kerajaan
Yunior. Pembentukan Dalem Pakualam menyempurnakan pembagian kerajaan mataram
menjadi dua kerajaan senior dan dua kerajaan yunior.
Pemerintahan inggris juga mencurigai adanya persekutuan kesunanan surakarta dan
keraton yogyakarta. Mereka menemukan surat-menyurat. Raffles sempat bermaksud
menuruntkan pakubuwana IV dari takhta. Namun akhirnya langkah yang diambil adalah
mengurangi wilayah luar yogyakarta dan surakarta. Dampaknhya banyak pejabat tinggi
surakarta dan yogyakarta kehilangan tanah mereka.
Dukungan legiun mangkunegaran dibalas dengan imbalan oleh pihak inggris. Hadiah
yang diberikan adalah 1000 cacah yang diambil dari wilayah kekuasaan pangkubuwana IV.

MANGKUNEGARAN III (1835-1853)


Kebangkitan Pasca Perang Jawa
Sri Mngkunegaran III nam kecilnya adalah R.M.Sarengat. beliau adalah cucu dari sri
mangkunegaran II yang diangkat anak olehsang kakek dan diberi gelar Bandara Raden Mas
Serengat Galemboh.
Masa BRM Sarengat saat berusia 15 tahun diisi dengan pengalaman menjadi perwira
militer di legiun mengkunegaran. Dia menjadi kadet taruna lalu setelah lulus diangkat
menjadi kapten. Setelah bertugas tahun dia mendapat promosi menjad mayor. Saat berusia 18
tahun di tahun 1821 ,BRM sarengat mendapat sebutan baru yakni kanjeng pangeran riya.
Peristiwa itu dalam babad mangkunegara III diberi sengkalan ; Irasa warna swara tunggal.
BRM serengst menikah pada usia 19 tahun dengan kanjeng ratu sekar Kedhaton, dari
surakarta. Pernikahan berlangsung pada hari minggu pon ,14 juma di akhir dengan
sengkalan:martinining warna swara tunggal.
Pada tahun 1821 sri mangkunegara II menetapkan bahwa calon penggantinya adalah
kanjeng pangeran riya atau BRM sarengat atau RM galemboh. Agar suksesi lancar pada
tahun 183o.RM sarengat diberi gelar sebagai kanjeng pangeran prabu prangwadana III yakni
sebutan bagi putra mahkota praja mangkunegaran. Pada saat itu BRM sudah beusia 27 tahun.
Perekonomian jawa di kala itu ditandai dengan awal perkembangan agro-industri di
jawa yang kemudian di kenal sebagai era tanam paksa. Oetani diwajibkan untuk menanam
komoditas untuk pasar eropa seperi kopi , tebu, beras, kapas, dan lain-lain. Pemerintah
hindia-belanda mewajibkan rakyat menanam komoditas tertentu yang 20 persen dialokasikan
untuk petani dan sisanya diserap oleh birokrasi lokal dari tingkat desa hingga bupati. Pada
masa itu terjadi de-urbanisasi yakni menusutnya perkotaan seperti di yogyakarta dan
surakarta sebagai dampak perang jawa.
Semasa mangfkunegaran III berkuasa, Koninlijk Nederlandsh Indies Leger tatau
tentara kolonial hindia-belanda baru saja berumur lima tahun. Mangkunegaran III mendapat
pangkat kolonel dalam dinas KNII pada hari senin pon 15 besar jamakir Windu Hadi 1770
atau 1843 Masehi.
Mangkunegaran III memilki hbubungan akrab dengan leluhur Ggan Kam yang
membumikan Wayang Wong Surakarta dari istana menjadi tontonan rakyat pada era
mangkunegara V di tahun 1895. Ada dua leluhur pria Thionghoa bernama Gan yang
dianggap berjasa oleh mangkunegara III semasa Java Oorlog. Mangkunegara III mengangkat
seorang dari mereka sebagai Tumenggung dan seorang lagi dianugerahi tanah d daerah
pajang. Tanah di pajang itu dianugerahi tanah yang di daerah makam islam keluarga Gan
hingga hari ini.
MANGKUNEGARA IV (1853-1881)
Zaman keemasan industri gula
masa pemerintahan mangkunegara IV merupakan salah satu tonggak sejarah pura
Mangkunegaran. Pada masa mangkunegara IV pulau jawa mengalami kemajuan ekonomi
pesat akibat tumbuhnya industri gula. Pura mangkunegaran yang memiliki pabrik gula
Colomadu dan pabrik gula Tasikmadu manukmati kelimpahan kesejahteraan dari besarnya
ekspor gula Hindiua-Belanda ke pasaran dunia.
Era Mangkunegara IV berbarengan dengan restorasi Meiji di Kekaisaran jepang dan
modernisasi kerajaan Siam di bawah raja Chulalangkorn atau raja rama V dari dinasti
Chakri. Ia mengunjungi jawa sebanyak tiga kalai dan memodernisasi negerinya berdasar
pengalaman mengunjungi jawa yang berada di bawah pemerintahan hindia-belanda.
Kerajaan mangkunegara pada masa awal Mangkunegara Iv dikenal sebagai salah satu
peletak dasar ekonomi perkebunan modern di jawa pada masanya. Ia juga dikenal sebagai
filsuf kelas dunia yang tercantum dalam dictionarie des philosophes .
Pada tahun 1863, layanan pos mulai menjangkau hindia-belanda . di wilayah
mangkunegara di bangun beberapa gardu pos untuk melayani masyarakat. Selanjutnya pada
1876, dibuka layanan telegram.

KESAN PENGELANA PRANCIS


Seorang utusan kementrian pendidikan prancis,De Sire Charnay yang berkunung ke
jawa pada tahun 1878-1879 memilki kesan mendalam terhadap mangkunegara IV yang
disebutnya sebgai raja terkaya di pulau jawa. Dia mengunjungi pura mangkunegaran dan
melewati tangsi legiun mangkunegaran.
Charnay mecatat Pendopo mangkunegaran sedemikian megah disangga 34 tiang
berbalut tongkat emas, dengan ruangan dipenuhi benda seni , kursi dan meja. Ruangan itu
disinari 24 cahaya lampu minyak yang besar,lantai terbuat dari marmer dan jok kursi terbiat
dari kain.
Kemajuan ekonomi turut diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas legiun
mangkunegaran. Pada masa ini berlangsung perang aceh yang menjadi salah satu ajang
pengalaman tempur berharga bagi legiun mangkunegaran yang terlibat dalam ekspedisi kedua
perang aceh akhir tahun 1873.
Modernisasi pun dikembangkan secara kualitas teknis dan kuantitas pasukan legiun
mangkunegaran. Mangkunegara iv memerintahkan penggantian senapan dari senapan locok
ke senapan modern dengan grendel atau mekanisme pengunci yang di isi dari belakang
dengan memaki patrum.
Satuan infanteri dibagi atas Wiratama dengan 200 personel, subbamanggala dengan
100 prajurit yang bertugas;
1. Rontek pinggir jalan
2. Mangawal jenazah
3. Mengawal pengantin

Khusus satuan Margayuda bertugas patroli pada malam hari di dalam kota surakarta.
Para prajurit tersebut mengenakan seragam dengan busana ,iliter eropa.
SEKOLAH SERDADU (SOLDAT SEKUL 1855)
Masa keemasan mangkunegara IV mencatat dibentuknya pendidikan legiun
Mnagkunegaran yang memiliki tradisi militer eropa menerjemahkan pelbagai instruksi dalam
bahasa jawa. Tata urutan tersebut dibukukan dalam kitab bernama “layang pranatan soldat”.
Pemerintah kerajaan bvelanda mendirikan institut sejenis di Deft untuk keperluan
menduduk pegawai Binenland Bestuur yang akan diberangkatkan dari eropa ke jawa. Lagi-
lagi , profesor taco roorda yang menjadi guru besar bahasa jawa di Delft membutuhkan
bantuan carl.
Semasa muda mangkunegara IV yang juga dikenal sebagai raden mas ario
gondokusumo kerap berkunjung ke rumah carl. RMA gondokusumo kerap berkunjung ke
rumah carl sewaktu-waktu tanpa AASFPARK terlebih dahulu. RMA Gondokusumo pun
terkagum-kagum melihat kepiawaian sastra carl yang dianiayainya tak ubahnya seorang
pujangga jawa. Bahkan RMA Gondokusumo pun belajar bahasa kawi padanya.

MANGKUNEGARA V (1881-1896)
Kunjungan raja chulalangkorn ke surakarta
Mangkunegara V sebagai anak menantu adalah penerus jejak kebesaran
mangkunegara IV. Pemerintahan mangkunegara V relatif singkat karena yang bersangkutan
wafat akibat mengalami kecelakaan di wonogiri pada tanggal 2 oktober 1896 dalam usia 41
tahun.
Yang menonjol pada masa pemerintahan mangkunegara V adalah pada saat pura
Mangkunegaran pada tanggal 7 juli 1896 menjadi tuan rumah kunjungan raja Chulalangkorn
atau raja Rama V dari kerajaan Siam. Sewaktu menjadi letnan II pada masa legiun
mangkunegaran.
Mangkunegara V memeberikan keris bernama “mangkurat” yang membuat raja
Chulalangkorn terkagum-kagum dan membalasnya dengan mengirimkan hadiah tambahan
dari bangkok bagi mangkunegara V. Ketika raja chulalangkorn memuji keindahan empat
patung buddha di dalam pura mangkunegaran.
Raja Chulalangkorn memuji kelezatan masakan buatan permaisuri Mangkunegara V.
Menurut beliau masakan tersebut terutama hidangan penutup rasanya mirip dengan masakan
kerajaan siam. Mangkunegara V memamerkan pembuatan kain batik miliknya pada raja
siam. Raja chulalangkorn segera memborong dan memesan tambahan batik untuk dikirim
kebangkok.
Sekolah-sekolah mangkunegara yang dirintis mangkunegara IV dipertahankan pada
zaman Mangfkunegara V. Perkembangan pessat sekolah Mangkunegara terjadi pada zaman
mangkunegara VI.

MENUMPAS KELOMPOK EKSTREM IMAM SAMPURNO


Persoalan teror dan kehadiran kelompok ekstrem tidak hanya dihadapi dunia modern
terutama pascaserangan menara kembar WTC tanggal 11 september 2001, pada masa
pemerintahan mangkunegara V sempat muncul gerakan ekstrem yang dipimpin oleh imam
sampurn di tahun 1888 yang sempat memancing kerusuhan bersenjata.
KRMH Darajadi Hoesodo dalam buku pradjurit pengawa takhta yang mengisahkan
riwayat KPH Gondosuputro menjelaskan , imam sampurno adalah seorang penggarap tanah
milik KPH Gondosuputro di daerah Girilayu.
Nama asli imam sampurno adalah Imam Rejo. Anak dari Reksowijoyo yang
merupakan Kamituwa desa Klanggon. Semasa kanak-kanak imam Rejo yang dipimpin Haji
Mohammad Saleh. Setelah dewasa imam rejo menikahi cucu Suronggono , demang
Gedangan dan pindah ke Girilayu. Dia menggara[ tanh milik KPH Gondosuputro dan
menjabat ketib desa tersebut. Imam rejo memilki minat tinggi dalam ariritualisme.
Suatu hari dalam pertemuan , imam rejo mengkalim diri sebagai satu-satunya ul;ama
yang mengajarkan islam secara benar dan mengganti nama menjadi Zaenal Abidin imam
sampurno. Diapun menyatakan diri sebagai titisan mangkunegara IV.
Dia meminta semua orang mengfangkat sembah kepadanya sebelum berbicara pada
dirinya. Lebih jauh lagi ia membentuk tentara utnuk berjihad memurnikan agama.
Akhirnya pada 11 oktober 1888 sekawanan pria sebanyak 80 orang bersenjata
tombak, pedang, dan lain-lain meninggalkan Girilayu sambil berjikir di perjalanan. Peristiwa
menggegerkan itu diketahui oleh pura mangkunegaran pada malam hari. Pangeran
prangwedonoV segera menggelar pertemuan darurat bersama residen surakarta dan KPH
Gondosuputro sebagai letnan kolonel wakil komandan legiun mangkunegaran.
Selanjutnya para prajurit Legiun mangkunegaran segera merangsek menyerbu masuk
pintu utama pesanggrahan sri katon. Saat itu hanya terdapatrt 13 orang anggota gerombolan
ekstremis yang berada di dalam. Imam sampurno, istri, anak, dan Nitomenggolo alias imam
Hanafi tewas di lokasi. Mereka dikubur di sekitar pesanggrahan. Anggota gerombolan imam
sampurno yang terluka di rawat oleh dokter Mangkunegara.

MANGKUNEGARA VI (1896-1916)
Memulihkan Praja Mangkunegaran
Tidak lama setelah kunjungan raja Chulalangkorn ke Mangkunegara , terjadi
pergantian kekuasaan dengan mangkatnya Mangkunegara V. Mangkunegara VI adalah adik
Mangkunegara V yang memiliki nama kecil raden mas suyitno atau KPA Dayaningrat, naik
tahta menggantikan kakaknya.
Pelaksanaan poliitik etis dilaksanakan pada abad ini. Didirikan sekolah siswa di tahun
1912. Sekolah ini diubah menjadi. Sekolah dasar angka I dan di tahun 1914 diubah menjadi
Holandsch Indlandsche School.
Era mangkunegara VI diwarnai dengan perubahan0perubahan mendasar dalam
perikehidupan sosial-politik di Hindia-Belanda. Kondisi ini memicu pelaksanaan politik etis
yang mendorong pendirian-pendirian sekolah di Hindi-belanda. Setelah menyehatkan
keauangan praja mangkunegaran yang di ikuti pembangunan sarana kesejahteraan
masyarakat mangkunegara VI mencermati persoalan keamanan wilayah yang kerap
dirongrong gerombolan kecu dan kayok.
Pertambahan prajurit ketika itu jumlahnya tidak menentu menurut banyaknya orang
yang bekerja. Jika sudah lengkap 44 orang dan telah mendirikan rumah , diberikan seragam
serta Voorschot gaji serta uang untuk pembeli kuda.
Pada mulanya setiap hari pekerjaan prajurut itu menjemur pakaian atau apa yang
diperintahkan mangkunegaran I. Prajurit yang ditugaskan dalam pekerjaan mumpangan di
beri makan dan uang jajan.
Meski berhasil memulihkan kondisi ekonomi kerajaan sikap mangkunegara VI yang
tegas ternyata tidak disukai Residen dan sejumlah kalangan. Karena berbagai tekanan terkait
suksesi, Mangkunegara VI akhirnya memilih mengundurkan diri dan bersama seluruh
keluarganya hijrah ke kota surabaya.
MANGKUNEGARA VII (1916-1944)
Perang dunia pertama , Malaise dan Melawan Jepang Legiun Mangkunegara
Dibubarkan
Mangkunegara VII yang lahir pada kamis wage 4 sapardal Windu Kuntoro 1815 atau
15 agustus 1885 menjadi komandan terakhir legiun mangkunegaran. Pada masa ke
pemimpinan mangkunegara VII yang bernama kecil raden Mas Suryasupatra yang
merupakan putra ketiga KGPAA Mangkunegara V, praja Mangkunegaran mengalami
dinamika dunia pada awal abad ke-20.
Mangkunegara VII menjadi raja pada saat perang dunia pertama berkecamuk di eropa.
Ketika itu kerajaan belanda mengambil sikap netral. Negeri tetangga dekatnya yakni Belgia
menjadi ajang pertempuran berdarah antara entente –jerman turki melawan sekutu peraancis,
belgia, inggris dan kekaisaran roma.
Hindia-belanda yang berada jauh dari Eropa tidak lupt dari dari eropa tidak luput dari
infar-bingar perang dunia I. Armada asia-jerman yang berpusat di tsingtao tiongkok,
dihancurkan jepang dan inggris. Sebuah kapal jerman SMS Emden yang berhasil melarikan
diri, melancarkan serangan terhadap kapal-kapal sekutu di samudra hindia.
Emden akhitnya tenggelam saat menyerang stasiun kounikasi inggris di kepulauan
kokos atau keling yang terletak di sebelah barat daya pulau sumatra.
Dalam kondisi perang dunia I berkeliling di sekitar hindia-belanda, legiun
mangkunegaran disiagakan. Selepas perang dunia tersebut , kekuatan legiun
manhggkunegaran mencapai 2000 prajurit . ketika itu legiun mangkunegaran sudah
memodernisasi sarana angkatan dengan kuda, gerobak jepang, dan serta dapur untuk pasukan.
Selanjutrtnya dunia mengalami keguncangan akibat resesi global yang dikenal
sebagai zaman Malaise. Berawal dari kehancuran bursa saham all Street di new york, amerika
serikat, ekonomi dunia pun terguncang. Demi penghrmatan anggota mangkunegaran
diciutkan hingga menjadi 925 orang saja.
Keguncangan berikutnya terjadi menyusul insiden jembatan markopolo di
Beijing,Tiongkok tahun 1937. Jepang melancarkan perang terhadap republik Tiongkok.
Jepang berusaha mengembangkan penaruh dan menyerbu wilayah Mongolia. Jepang
berhadapan dengan uni soviet yang juga mengembangkan pengaruh ke wilayah timur. Karena
jepang dikalahkan uni soviet dalam pertempuran khalkin Gol , di perbatasan mongolia pada
september 1939, angkatan laut kekaisaran jepang berhasil merayu pemerintah untuk
mengalihkan sasaran serangan dan perluasan jepang ke arah selatan;asia tenggara.
TUGAS JAGA LEGIUN MANGKUNEGARAN
1. Walikoekoen –tempat pelor amunisi dengan satu seksi yang setiap sepuluh hari
diganti
2. Ngawi sebanyak tiga seksi. Mereka menjaga orang-orang jerman dan anggota
NSB yang ditahan. Mereka bertugas selama tiga hari sebelum akhirnya diganti
serdadu belanda.
3. Penjagaan wilayah kertasana dilakukan oleh satu seksi
4. Penjagaan nganjuk diperkuat satu brigade
5. Pengamanan pusat listrik di timur madiun oleh satu seksi

“RESERVE KORPS LEGIOEN” (KORPS CADANGAN LEGIUN)


Legiun mangkunegaran membentuk satuan cadangan seiring mobilisasi tanggal 10
mei 1940. Mereka ditugaskan di pesisir soerabaja. Mereka bertugas di pesisir sebagia pantai
dang pengawas serangan udara.
Untuk itu diambil 100 mantan anggota legiun mangkunegaran yang mendapat keur dari
dokter. Semuanya yang dipilih berasal dari kelompok “moderen” atau bawahan. Permintaan
mobilisasi tersebut diambis antusias para pensiunan legiun mangkunegran.
Permintaan itu dipenuhi dalam waktu singkat yakni empat hari saja. Mereka menghadap sri
paduka yang mulia kenjeng gusti pangeran adipati arya mangkunegara VII.
Para prajurut cadangan menerima gaji sama dengan ytyang diberikan pada legionnaire aktif.
Mereka juga menerima pensiun dan semua aturan kedinasan mengikiti tata cara legiun
mangkunegaran.
Selama bertugas sebagi korps cadangan , para prajurit berhak memperoleh cuti tiga hari
dalam sebulan. Khusus bagi anggota korps cadangan yang bertugas di bandung dan batavia
mendapat cuti empat hari dalam sebulan.
Semua anggota korps cadangan yang melakukan kesalahan mendapat hukuman di tempat
bertugas. Surat hukuman juga dikirimkan ke markas besar legoun mangkunegaran dan
dimasukkan dalam buku hukuman besar. Pemegang administrasi dan korps cadangan adal;ah
sersan dari legiun mangkunegaran.

BAB III
STRUKTUR DAN ORGANISASI LEGIUN
 Organisasi Legiun Mangkunegara per 1 juli 1907

Organisasi legiun mangkunegara memiliki organisasi terdiri dari


A.PERWIRA
1.staf :5
2.Infateri : 18
3.Kavaleri :3
4.Bintara infanteri : 46
5.Kopral : 69
6.Prajurit : 585
7.Bintara :5
8.Kopral :6
9.Prajurit : 53

 Gaji Bulanan Legionnare Mangkunegara

Pada awal abad ke 20 ,Legiun Mangkunegara telah memiliki sistem remunerasi yang baik
bagi prajurit hingga perwira senior .gaji bulanan ,perawatan kesehatan dan perhatian terhadap
keluarga prajurit sudah diberikan dengan menyisihkan gaji bagi anak dan istri.Bagi para pria
yang telah memenuhi syarat-syarat pengkat dalam peraturan rumah tangga sesudah kenaikan
periodek dengan ditentukannya gaji maksimum setiap bulan.bagi dokter militer tahun-tahun
dinas sebagai dokter gubernen ( pemerintah hindia belanda ) diperhitungkan sebagai masa
dinas militer.sedangkan bagi aspiran / calon perwira yang berdinas dan tidak ada lowongan
dalam pangkat letnan dua pada kenaiakn sampai pangkat sersan mayor,gaji bulanan diberikan
hingga dinas tahun ke-4 sebesar f 90 per bulan.

 Promosi dan jenjang Karier Legiun Mangkunegara

Posisi perwira di Legiun Mangkunegara disaring sedemikian rupa.sebagian besar


merupakan lulusan sekolah eropa yakni europeesche shcool atau sekolah istimewa yang
dipersamakan atau dapat lulus ujian elin Ambtenaar dan ujian yang sederajat.seorang calon
perwira legiun M,angkunegara harus berusia sekurangnya 16 tahun ,tetapi tidak lebih dari 19
tahun saat pertama kali masuk dinas dan memenuhi ketentuan yamng ditetapkan dengan
kesepakatan Officier Leider oleh kepala Trah Mangkunegara yang termuat di dalam
Huishoudelijk Reglement Swagotra.bagi yang dapat memenuhi ketentuan mendapat prioritas
tersebut dapat mendpat prioritas untuk mengikuti pendidikan perwira Legiun
Mangkunegara.pendidikan calon perwira sejak dasar ditujukan untuk dalam waktu 1,2 hingga
4 tahun memberikan penegtahuan umum termasuk bahasa belanda yang masing-masing
diperlukan oleh brigadir eropa,sersan eropa,atau pembantu Letnan dari Infanteri dari leger
sepanjang pengetahuan itu dipandang perlu oleh para pimpinan perwira.setelah calon perwira
sudah memenuhi syarat untuk mengemban jabatan brigadir .jika yang bersangkutan
memenuhi syarat umum untuk menjadi pembantu letnan atau pun menjadi perwira sejalan
dengan aturan mengenai umur ,tabiat,tingkah laku,kondisi fisik,dan lain-lain .maka dia bisa
diangkat menajdi Letnan dua.kenaikan pangkat dalam tingkat perwira dilaksankan oleh
kepala Trah Mangkunegara,kenaikan pangkat sampai dan menduduki sebagai perwira kepala
dilaksanakan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda berdasar usul dari kepala trah
Mangkunegara dengan perantaraan gubernur dengan mengingat komposisi Legiun
Mangkunegara.

 Uang pensiun Legiun

Legiun Mangkunegara mengenal pemeberian uang pensiun.uang pensiun diberikan untuk


diperhitungkan satu tahun.pensiun bisa diberikan untuk tamtama ,Bintara,dan perwira sudah
berdinas sekurangnya 20 tahun.bagi dokter militer syarat mendapat pensiun adalah 15 tahun
dinas.ketentuan berlaku bagi mereka yang berhenti dari dinas dengan hormat dengan besar-
besaran pensiun sebagai berikut :
1.Letnan kolonel : f 2.000
2.Mayor ; f 1.600
3.Kapten /dokter : f 1.200
4.Letnan satu : f 800
5.Letnan dua : f 480

 Kavaleri Legiun Mangkunegara 1881-1896

Kavaleri digunkan kuda lokal jenis ‘ Kore Sandel” dan sejenisnya.prajurit Kavaleri
hanya membawa pedang terhunus saja dalam posisi berkuda.mereka tidak membawa
karabin.busana kavaleri adalah mengenakan helm tropikal hitam,jas biru tua dengan tres-ters
di dada .para perwira menggunakan tres-tres di dada .para perwira menggunkaan tres sulaman
emas pada seragam dan celana panajng dengan bahan jas.perwira tidak menggnakan setiwel
dalam seragam.seragam dinas dan parade dibedakan.

 Seragam Baru prajurit wiratama

Seragam prajurit wiratama mirip dengan legionnaire hanay saja mereka tidak
bersepatu dan hanay menyandang tombak sebagai senjata.seragam ini dimodifikasi sehingga
lebih bernuansa jawa dengan memakai destar ( kain kepala batik) ,pet kuning sawo.lis hijau
daan klep hitam ,jas pendek,memakaim keris ,berkain batik menutup sebgaian celana sebatas
lutut. Buku-buku peraturan,tuntunan dan lain-lain yang dipaki oleh Legiun Mangkunegra
yang masih tersimpan di pura Mngakunegara.
A.Judul dan tahun :
1.reglement of de excercitien van het leger (V.O.I) Bataillon school ,1872
2.garnizoen dients ( dinas Garnisun) ,1852
3.atlas met XLV platen Behoorende bij het aanhangseel V.P.T.L

 “Duaja ” Legiun Mangkunegara

Legiun mangkunegara memiliki duaja ( paji kesatuan ) yang dimulai pada era
mangkunegara III bertakta.Mangkunegara III meresmikan dan menerima duaja legiun
Mangkunegaran di tahaun 1838.berdasarkan besluit (keputusan) pemerintah hindia belanda
tahun 3 oktober 1871 nomor 19ditentukan oleh Duaja Legiun Mangkunegara dibuat dengan
Sutera warana jingga dengan rumbai-rumbai emas denagn nama Legiun.pada tahiun 1898
,era Mangkunegara VI ,duaja diganti dengan duaja baru disertai oleh parade legiun
Mangkunegaran.selanjutnya legiun mangkunegara mengadakan kirab di kota
surakarta.peruabahn duaja kembali dilakukan pada tahun 1923.duaja terakhir milik Legiun
Mangkunegara hingga dibubarkan paksa oleh penduduk an jepang berukuran 78 cm x 88 cm
dari sutera kuning ,bagian tepian dihiasi gambar daun salam dan diberi rumbai-rumbai
emas.pada bagian tengah duaja tertulis : Legiun dari pangeran Adipati ario Mangkoe Nagoro.

Mangku Negara II Menerima Penghargaan


Pada 1 April 1826 Jendral De Kock tiba di Solo, lalu pada3 April diadakan sebuah upacara
yang luar bias. Pada hari itu, Jenderal De Kock menyerahkan dengan penuh hikmat medali
kehormatan Militaire Willemsorde der 3 Klase kepada pangeran Adipati Aria Mangkunegara
II atas kesetiaan dan jasanya seperti tercantum dalam keputusan Komisaris-Jendral tertanggal
21 Maret 1826 No.21.
Agar mangkunegara bisa memiliki kekuatan lebih, maka diperkenankan memperkuat legiun
dengan tambahan 200 prajurit infanteri yang diberi seragam, senjata, makan dan gaji oleh
pemerintah Hindia Belanda. Setiap prajurit mendapatkan kemeja biru atau putih, celana
panjang, topi polisi, senjata, bandolir, dan kopel bayonet.
Sebagai akibat dari kehadiran mangkunegara II dalam pertempuran di klaten sejumlah kepala
pemberontak telah menghadap beliau untuk menyerang. Di antara dua kolone terdapat
kerjasama yang erat. Kolone pangeran Soeriadiningrat tiba di gesian paling awal dan
langsung menyerang.
Mangkunegara II Menyerbu Kembang Arum
Mangkunegara II telah diberi tahu tentang rencana serangan atas kembang arum pada 27 Mei.
Dia akan dibantu oleh pasukan pendukung dari arah Timur. Pada pagi hari 27 Mei, Kolone
letnan-Kolonel Gey berangkat dari pisangan menuju Kembang arum. Kolone Mengambil
jalan pisangan Candi sepanjang satu paal.
Pertempuran Imogiri
Jendral Van Geen bermaksud menyediakan uang bagi pos imogiri. Namun di yogya tidak ada
cukup pasukan untuk mengawal uang ke imogiri yang terpencil dan jumlah orang di pos ini
juga sangat lemah untuk mengambil kiriman uang. Oleh karena itu putuskan untuk membawa
uang dari yogya hingga pertengahan jalan ke imogiri, disana tempat pertemuan dipilih desa
Wonokromo, di sebelah barat daya Pleret, dimana demikian jedral melaporkan para
pemberontak berda dalam posisi yang kuat. Markas besar yogya tidak tau apa yang terjadi di
daerah sebelah selatan ini.
Pertempuran di Keraton Pleret
Pleret, kraton tua yang didirikan oleh sultan Agung dan oleh putranya Amangkurat I (1645-
1677) dijadikan pusat kerajaan Mataram, dijadikan kubu pertahanan yang kokoh oleh
pemberontak. Kraton ini merupkan sebuah gedung batu dengan luas 3 paal yang membentuk
sebuah benteng persegi empat yang besar. Bangunan ini terbuat dari batu besar dan
mempunyai tembok tebal dengan ketinggian sekitar 20-22 kaki (sekitar tujuh meter).
Dampak Perang Jawa di Semarang
Pada suatu hari di tahun 1826 di saat pemberontakan di Ponegoro mencapai masa puncak
pecah kabar meresahkan tentang adanya kawanan brandal yang mengamuk di demak,kudus,
dan tempat-tempat lain. Semua penduduk konon telah dibinasakan. Kemudian ada kabar
lanjut mengatakan kawasan brandal telah mengencam kota dan tiba di Wates (sebelah timur
Kaligawe). Warga Tionghoa begegas menutup warung-wrung mereka, kemudian bersiap
untuk melawan serangan.Semua pintu kota telah di perkuat. Orang-orang yang pemberani
diperintahkan untuk menjaga di mulut pintu gerbang pekojan. Warga memperkirakan, jika
ada serangan ke pecinan semarang akan datang dari arah pekojan.
Segitiga Pertahanan Solo-Yogya-Magelang
Jendral De Kock membatasi pertahanan pada tiga kota utama yaitu: Solo, Yogya, dan
Magelang berikut benteng di Klaten. Dia memerintahkan pengemanan karesidenan di utara
yakni semarang dan Pekalongan serta menjaga komunikasi Semarang Solo via Salatiga dan
Boyolali. De Kock melihat makna penting memindahkan markas besar dari yogya Ke Solo
yang dilkukan pada 13 Agustus yang dilaporkan kepada Komisaris Jendral.
Musuh Mendekati Solo
Keadaan di sekitar Klaten tetap masih rawan, musuh bahkan memperlihatkan diri antara kota
ini dan Solo. Pada 23 Aagustus Kapten Sagermans menulis kepada jendaral De Kock antara
lain: “Kemarin siang kami mendaptkan sinyal yang kurang menyenangkan ketika Desa
Gading di Solo tampak terbakar dan saya mendapatkan laporan dari seorang pengawal
dragonder, yang tergabung dalam pasukan pembawa uang dan yang datang dari Solo, bahwa
grombolan pemberontak membawa mereka dan membawa brigadir untuk pengangkutan uang
ini meminta bantuan di sebuah tempat empat paal dari sini.
Pertempuran di gawok
Akibat kemenangan besar secara berturut-turut pihak musuh sejak 28 juli 1826 kekuatan di
ponegoro semakin menigkat pesat. Setelah kemenangan di delanggu dan pasukan
pendudukan berhasil diusir pada 28Agustus, seluruh pajang (daerah yang terbentang di
sebelah utara wilayah sunan mulai dari pegunungan selatan hingga ke sukawati, kecuali Solo,
Kalitan, dan Boyolali) berada di bawah kekuasaan di ponegoro.
Di Ponegoro Menyerbu Solo
Sikap permusuhan kembali di mulai, pertempuran dengan musuh seringkali terjadi, baik pada
30 September maupun paruh pertama bulan Oktober, tanpa sukses yang berarti. Tiba-tiba,
disaat pasukan Hindia-Belanda bersiaga, di Kalitan, Jendral Van Geen menerima kabar
bahwa diponegoro berencana menyerbu solo dari dua arah. Diponegoro membawa 4000
pasukan dan sudah berada di Gawok, sekitar 6 paal (9km) di sebelah barat daya dari Solo.
Pertempuran Geger, Pasukan Diponegoro Tumpas
Akhir dari pertempuran di gawok sangat menguntungkan pasukan Hindia Belanda dan
membalikkan keadaan. Pasukan Hindia Belanda juga mendapat bantuan pasukan Ekspedisi
dari Negeri Belanda yang tiba di Jawa Tengah. Jendral de kock bisa menjalankan rencana
semula (Plan de campagne) yaitu menghalau para pemberontak dari timur ke Barat melewati
Progo sehingga rakyat dibebaskan dari kekuasaan musuh di pajang, Mataram, dan Kedu.
Strategi ini bisa membuat pemberontak sepanjang Progo dan Boowonto semakin terkepung
dan akhirnya terpaksa menyerah.
Akhir Perang Jawa
Sejak awal 1827 dan kemudian beberapa kali pada 1828 dilakukan perundingan untuk
mengakhiri perang yang tidak menghasilkan apa-apa. Diponegoro terlalu percaya diri dan
merasa masih terlalu kuat untuk menurutnya direndahkan dengan menerima persyaratan yang
terlalu sederhana. Sebagai akibat dari perang Jawa, daerah-daerah banyumas, Bagelen,
Mediun, dan Kediri kini berada langsung di bawah kekusaan pemerintah Hindia Belanda,
sehingga peluang untuk terulangnya kerusuhan di Jawa Tengah dapat dikurangi. sejumlah
aturan yang sangat bermanfaat bagi rakyat Negara-negara kerajaan ini, di antaranya
penhapusan pajak tol yang membebabani keuangan rakyat ini dihilangkan.
Perang Aceh
Perang Aceh merupakan salah satu bagian penting dalam kampanye militer pemerintahan
Hindia Belanda. Penaklukan Aceh secara menyeluruh pada awal abad ke-20 menjadi cikal
bakal terbentuknya kesatuan politik baru pasca perang dunia ke dua yakni republik
Indonesiaa yang membentang dari Sabang sampai Merauke.
Tahap Awal Perang Aceh
Pada tahap awal perang Aceh yakni ekspedisi kedua perang Aceh, Belandapun mengandalkan
bantuan Legiun Mangkunegara untuk bertempur di Aceh. Para prajurit tersebut tinggal di
kota Radja dan tinggal di kawasan yang sekarang dikenal sebagai Kompleks Kodam Iskandar
Muda di dekat jembatan Peunajong, tidak jauh dari landmark Masjid Baiturrahman yang
dibangun dengan bantuan keuangan pemerintah kolonial untuk meraih simpati rakyat Aceh.
Pada april 1873 perang Aceh dimualai dengan keyakinan perlawanan rakyat Aceh dapat
ditumpas dalam sekejap oleh Gubernur Hindia-Belanda. Kerajaan Aceh yang menjadi daerah
penyangga antara kekuasaan belanda di Sumatra dan Inggris Malaya harus disudahi.Berbeda
dengan kerajaan siam yang kala itu menjadi daerah penyangga antara kekuasaan Inggris di
Malaya dan Burma serta perancis di Indochina (kini wilayah Laos, Vietnam, dan Kamboja).
Legiun Kembali Ke Jawa
Detasemen Legiun Mangkunegara dan Paku Alam bersama sebagian satuan artileri
meninggalkan Aceh pada tanggal 14 februari 1874 dengan menumpang kapal Jhon Bramall.
Pangeran Ario Gondosisworo, ajudan dari panglima Besar ikut pulang kembali ke Pulau
Jawa.
Seperti pasukan Mangkunegara yang aktif dalam penugasan di medan laga, pangeran Ario
Gondosisworo turut mendapat pujian dari atasan. Dia berulangkali mendampingi panglima
besar dalam saat krisis di berbagai Medan pertempuran di Aceh.
Mangkunegara IV yang senang atas prestasi pangeran Ario Gondosisworo, memberikan
hadiah tambahan berupa uang f. 2.000 Gulden dan tunjangan bulanan f. 100 Gulden yang
diberikan seumur hidup.

EVALUASI TERHADAP BUKU

1.1 .KELEBIHAN BUKU


Buku ini secara tidak langsung membawa kita ke dalam suasana pemerintahaan
legiunmangkunegaranyang pernah teerjadi di masaa laampau hingga kini dengan menyajikan
periodisasi lengkap hinngga pemerintahan akhirnya.Buku LEGIUN MANGKUNEGARAN
ini merupakan buku yang membahas tentang KELEGIONNAREAN secara periodis. Dalam
buku ini terdapat teori-teori yang memperkuat penjelasan tentang LEGION
MANGKUNEGARAAN. Dalam penulisan buku ini memaparkan penjelasan megenai
periodisasi perkembangan aatau periodisasi ke legionariean secara jelas dan disertai dengan
rangkuman-rangkuman yang mempermudah pembaca mengambil kesimpulan terhadap suatu
pokok bahasan. Di dalam buku in juga terdapat evaluasi yang meguji pemahaman pembaca
mengenai buku ini. Di dalam buku ini juga terdapat glossarium yang memperudah pembaca
dalam memahami istilah-istilah yang sulit dipahami.

1.2 .KELEMAHAN BUKU


Dalam sebuah kaaryaa tulis tentu harus selalu memperhatikan setiap aspek-aspek
penulisan yang baik bagi terciptanya sebuah karya tulis seerti halnya buku ini. Di dalam buku
ini terdapat beberp kelemahan baik dari segi penulisan maupun penggunaan bahasanya. Buku
ini memiliki beberapa titik kelemahan dalam penulisannya. Diantaranya penulusan yang tidak
sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Dalam penulisan buku ini terdapat bahasa yang
sulit dipahami seperti 1.Letnan kolonel : f 2.000
2.Mayor ; f 1.600
3.Kapten /dokter : f 1.200
4.Letnan satu : f 800
5.Letnan dua : f 480
Yang tidak disertai penjelasan mengenai arti dari ‘f’ tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menyebut nama Legiun Mangkunegaran tidaak dapat dipisahkan dari keberadaan
praja Mangkunegaran. Sejarah Legiun Mangkunegaran berjalan paralel dengan praja
Mangkunegaran.
Nama legiun mengadopsi organisasi militeer prancis yang meski terlupakan, pada
suatu masa (1808-1811) pernah menguasai jawaa di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte.
Napoleon Bonaparte sempat meminta menteri kelautan dan koloni Laksamana Denis du
Decres 918011-1815) untuk mengirimkan 10000 Legionnaire prancis ke tanah jawa. Namun
akhirnya yang mempertahankan jawa dari serangan kerajaan inggris adalah pasukan gabungn
prancis-belanda dan jawa yang dimotori legiun mangkunegaran.

B. SARAN
Buku ini secara tidak langsung membawa kita ke dalam suasana pemerintahaan
legiunmangkunegaranyang pernah teerjadi di masaa laampau hingga kini dengan menyajikan
periodisasi lengkap hinngga pemerintahan akhirnya. Melalui critical book report ini saya
sebagai penulis mengharapkan agar adanya perbaikan kualitas daripada buku Legiun
Mangkunegaran dari berbagai segi. Perbaikan yang saya maksudkan yaitau perbaikan dari
segi penulisan seperti pemilihan kata atau diksi, penulisan nama Negara atau nama tertentu
yang seharusnya menggunakan huruf besar dan masih banyak lagi. Perbaikan juga
diharapkan pada kesinambungan antar kalimat pada setiap paragraf dalam pembahasan.

Anda mungkin juga menyukai