Nim : PO71390200060
Tingkat: 2B
PRODI: D3 FARMASI POLTEKKES KEMENKES JAMBI
BAB 1
Topik 1
1) Jelaskan yang dimaksud dengan kimia farmasi !
4) Jelaskan fase perjalanan obat dalam tubuh yang mempengaruhi aktivitas biologi obat !
5) Jelaskan perbedaan obat berstruktur spesifik dan obat berstruktur tidak spesifik !
7) Jelaskan hubungan antara struktur kimia suatu obat dengan aktivitas biologi obat !
JAWABAN TOPIK 1
1. Kimia Farmasi adalah Ilmu kimia yang mempelajari bahan-bahan yang digunakan
mengembangkan hubungan struktur kimia dan aktivitas biologis melalui sifat kimia
fisika, interaksi obat-reseptor, struktur kimia, dan kaitannya dengan gugus fungsi.
Selain itu bidang kimia farmasi juga mempelajari identifikasi serta analisis obat-obatan baik
aktivitas biologi yang di pelajari dalam hubungan struktur dan aktivitas (HSA). HSA
didukung oleh banyak factor seperti perbedaan keadaan pengukuran parameter kimia,
baik seperti memperpanjang atau memperpendek masa kerja obat sesuai dengan efek
1. Fase Biofarmasetika adalah waktu mulai penggunaan sediaan obat hingga pelepasan
2. Fase farmakokinetik adalah fase atau tahapan yang dilalui obat setelah dilepas dari
bentuk sediaan. Fase farmakokinetik obat diawali dengan tahap absorpsi di usus,
dilanjutkan dengan tahap transportasi dalam darah, hingga tahap distribusi obat
kejaringan-jaringan dalam tubuh. Didalam darah, obat mengikat protein darah dan
obat akan dimetabolisme, terutama ketika obat melewati hepar (hati) hingga pada
b. Protein plasma, protein jaringan dan berbagai senyawa biologis yang mungkin
d. Dosis dan sediaan obat, transport antar kompartemen seperti proses absorpsi,
bioaktivasi, dan ekskresi yang akan menentukan lama obat dalam tubuh.
3. Fase farmakodinamik adalah fase atau tahapan terjadinya interaksi obat dengan
reseptor tubuh.
1. Obat yang berstruktur tidak spesifik adalah obat yang bekerja secara langsung dan
tidak tergantung struktur kimianya, kecuali bahwa struktur kimia mempengaruhi sifat
bervariasi dan tidak berinteraksi dengan struktur kimia spesifik. Aktivitas biologi obat
dengan struktur tidak spesifik banyak disebabkan oleh sifat fisika molekul obat seperti
berstruktur tidak spesifik adalah obat-obat anastetik sistemik seperti eter, kloroform,
nitrogen oksida, dan obat-obat yang mengandung senyawa bakterisidal seperti fenol,
2. Obat yang berstruktur spesifik adalah obat-obat yang aktivitas biologinya disebabkan
oleh sifat kimianya dan kerja obat ditentukan oleh interaksi langsung antara obat
dengan reseptor atau akseptor spesifik. Aktivitas biologi dihasilkan dari struktur kimia
signifikan sehingga suatu seri senyawa dapat menunjukkan rentang aktivitas mulai dari
anatgonis hingga serupa dengan aktivitas senyawa induk. Sebagian besar molekul obat
6.Salah satu tujuan modifikasi struktur adalah merubah masa kerja obat. Masa kerja obat
dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan efek terapi yang diharapkan misalnya
ada antibiotika golongan tertentu diperlukan untuk memperoleh konsentrasi tinggi dan
7.Aktivitas biologis obat juga dipengaruhi oleh sifat kimia fisika molekul obat seperti
pada proses distribusi obat dan interaksi obat dengan reseptor. Proses distribusi obat
dengan penembusan membran biologis dipengaruhi oleh sifat lipofil molekul obat,
B. sintesis struktur analog dari bentuk dasar senyawa yang mempunyai aktifitas
pengobatan potensial
C. menghilangkan stuktur induk baru yang berhubungan dengan zat aktif alamiah
2) Ikatan obat dengan reseptor memberikan aktivitas biologis terjadi pada fase ......
A. biofarmakodinamik
B. biofarmasetika
C. biofarmakokinetik
D. farmasetika
E. biofarmasi
3) Proses pembuatan senyawa obat yang berasal dari hasil antaranya atau dari obat yang
A. biosintesa
B. semisintesa
C. fermentasi
D. isolasi
E. sintesa murni
A. kelarutan obat
B. tegangan permukaan
C. koefisien partisi
D. ikatan obat-reseptor
E. volume molekul
5) Contoh obat yang berstruktur tidak spesifik adalah ......
A. analgetik (morfin)
B. antihistamin (difenhidramin)
C. diuretika (asetazolamid)
E. β-adrenegik (salbutamol)
A. aktif
B. non polar
C. tidak toksis
7) Proses metabolisme obat yang termasuk dalam fase perombakan adalah .......
C. asetilasi
1) Jelaskan mengapa identifikasi obat didasarkan pada golongan obat menurut jenis
3) Jelaskan mengapa uji unsur dapat dijadikan sebagai pengarah dalam identifikasi obat!
JAWABAN TOPIK 2
1.Kadang-kadang suatu obat dengan struktur kimia yang sama, mempunyai efek
farmakologis yang jauh berbeda. Oleh karena itu, analisis kualitatif obat didasarkan pada
golongan obat menurut jenis senyawanya secara kimia (bukan berdasarkan efek
mempelajari bagaimana menentukan kadar obat dengan efek farmakologis yang sama, maka
farmakologis tersebut. Identifikasi obat secara sederhana (konvensional) didasarkan pada sifat-sifat
bahan
baik sifat fisik maupun sifat kimianya. Metode identifikasi obat secara konvensional dapat
dilakukan melalui beberapa tahap yaitu 1) Uji Pendahuluan : rasa, kelarutan, keasaman, dan
Untuk memudahkan dan mengarahkan uji identifikasi obat, maka lakukan ke 3 langkah
tersebut secara bertahap. Hasil uji pendahuluan digunakan sebagai pengarah dalam langkah
uji selanjutnya, misalnya rasa pahit, mudah larut dalam air, pH asam, uji unsur positif
hidroklorida alkaloid (dilakukan uji golongan alkaloid). Kemudian dilakukan uji penegasan
Farmakope Indonesia.
2.TAHAP IDENTIFIKASI OBAT SECARA KONVENSIONAL
1. Uji Pendahuluan
b. Tes kelarutan
c. Uji keasaman
d. Penentuan unsur-unsur
3. Uji Penentuan Jenis Zat (Uji Penegasan) dan Pengamatan Bentuk Kristal
menggunakan pereaksi-pereaksi tertentu dan pengamatan bentuk kristal zat yang diperiksa
menggunakan mikroskop. Uji penegasan ini dilakukan untuk membedakan antara satu
3.Untuk memudahkan dan mengarahkan uji identifikasi obat, maka lakukan ke 3 langkah
tersebut secara bertahap. Hasil uji pendahuluan digunakan sebagai pengarah dalam langkah
uji selanjutnya, misalnya rasa pahit, mudah larut dalam air, pH asam, uji unsur positif
hidroklorida alkaloid (dilakukan uji golongan alkaloid). Kemudian dilakukan uji penegasan
Farmakope Indonesia.
TES 2
1) Uji pendahuluan yang dapat digunakan sebagai pengarah dalam analisis obat golongan
A. warna
B. bau
C. rasa
E. struktur kimia
C. penggolongan kepolaran
3) Untuk mengidentifikasi kandungan unsur N dan Cl dalam zat uji Kloramfenikol, maka
adalah ......
B. larutan zat uji dengan pereaksi besi (III) korida akan membentuk warna ungu
D. larutan zat uji dengan pereaksi Mollisch akan membentuk cincin ungu
E. larutan zat uji dengan pereaksi Bouchardat akan membentuk endapan coklat
5) Golongan senyawa yang jika diuji dengan batang korek api memberi warna jingga
adalah ......
A. alkaloid
B. barbiturat
C. fenol
D. sulfonamide
E. karbohidrat
6) Golongan senyawa yang jika diuji dengan larutan pereaksi besi (III) klorida memberi
A. alkaloid
B. barbiturat
C. fenol
D. sulfonamida
E. karbohidrat
primer. Untuk mengidentifikasi kandungan unsur N sebagai gugus amin primer pada
C. Pereaksi diazo
D. Pereaksi bouchardat
E. Pereaksi Maye
9) Senyawa yang jika diidentifikasi kandungan unsur N, S, dan halogennya menunjukkan
A. kodein
B. parasetamol
C. sulfametoksazol
D. sukrosa
E. salisilamida
10) Berdasarkan hasil uji Identifikas zat X, didapatkan data pengamatan bahwa pada uji
pendahuluan memberikan rasa agak pahit, hasil uji unsur positif mengandung unsur N,
sukar larut dalam air tetapi mudah larut dalam larutan alkali (NaOH). Pengujian
tersebut merupakan
A. alkaloid
B. barbiturat
C. fenol
D. sulfonamida
E. karbohidrat
TOPIK 3
LATIHAN
1) Untuk pembakuan larutan titer EDTA, ditimbang kalsium karbonat (BM = 100) dan
tertimbang sebanyak 0,0955 g. Setelah dilarutkan dengan asam klorida encer dan
ditambahkan buffer amonia, larutan ini dititrasi dengan larutan EDTA yang hendak
dibakukan menggunakan indikator biru hidroksi naftol. Volume larutan titer yang
dibutuhkan pada saat titrasi adalah 19,3 ml yang ditandai dengan terbentuknya warna
2) 0,3 gram contoh asam sitrat (struktur dan BM lihat FI ed. IV) dilarutkan dengan 100 ml
a. Tuliskan indikator yang sesuai tersebut, dan perubahan warna indikator yang
JAWABAN TOPIK 3
2.A.KUNING KECOKLATAN
B.0,29%
TES 1
1) Jika dalam prosedur analisis disebutkan ukur seksama, maka alat ukur yang dapat
digunakan adalah...
A. Natrium klorida
B. Natrium karbonat
C. Kalsium karbonat
D. Kalium biftalat
E. Asam oksalat
3) Untuk membuat 250 ml larutan iodium 0,1N dari larutan iodium 2N, maka larutan
A. 3,125 ml
B. 6,25 ml
C. 12,5 ml
D. 25,0 ml
E. 37,5 ml
4) Hitunglah normalitas larutan KMnO4, jika ditimbang kristal KMnO4 (BM = 158) sebanyak1,58 g
dan dilarutkan hingga volumenya tepat 250 ml.
A. 0,1 N
B. 0,2 N
C. 0,08 N
D. 1 N
E. 2 N
6) Jika larutan asam klorida dibakukan dengan natrium karbonat, maka indikator yang
A. Amilum/kanji
B. Metil jingga
C. Fenolftalein
D. Kalium kromat
E. Biru hidroksinaftol
7) Senyawa obat yang mengandung klorida seperti tiamin hidroklorida, dapat ditentukan
kadarnya dengan metode titrasi yang didasarkan pada prinsip reaksi ...
A. Netralisasi
B. Diazotasi
C. Pengendapan
D. Pembentukan kompleks
E. Redoks
larutan baku NaOH, dari reaksi diketahui bahwa 1 mol asam sitrat setara dengan 3 mol
NaOH. Maka berat ekuivalen (BE) asam sitrat berdasarkan kesetarannya adalah .....
A. BE = 1/3 BM
B. BE = BM
C. BE = 3 BM
D. BE > BM
E. BE ≤ BM
10) Senyawa yang dapat ditentukan kadarnya dengan metode alkalimetri adalah...
A. Asetosal
B. Tiamin HCl
C. Parasetamol
D. Kloramfenikol
E. Natrium karbonat
BAB 2
TOPIK 1
LATIHAN
1) Jelaskan sejarah dan definisi antibiotika!
JAWABAN TOPIK 1
1. dari penisilin. Penemuan ini kemudian dianggap
sebagai tonggak kelahiran era antibiotika modern. Meski demikian, penisilin baru
dipergunakan dalam terapi infeksi pada tahun 1939 oleh Florey dan Chain, dan sejak saat
itulah eksploitasi terhadap penemuan ini baru benar-benar terealisasi. Berabad-abad yang
lalu, manusia telah mempelajari berbagai macam ramuan yang digunakan untuk mengobati
penyakit infeksi topical, yang saat ini diasumsikan bahwa ramuan tersebut efektif mengobati
Istilah antibiotika berasal dari kata antibiosis yang berarti ‘melawan hidup’. Istilah ini
digagas oleh Ied Vuillemin yang mendefinisikan antibiosis sebagai konsep biologis
bertahan hidup. Pada tahun 1942, Waksman mendefinisikan antibiotika sebagai bahan kimia
atau mematikan mikroorganisme. Definisi inilah yang kemudian digunakan hingga saat ini.
sintesa kimia;
2. merupakan produk sintesa yang diproduksi sebagai struktur analog dari antibiotika
alamiah;
(1) antibiotika spektrum luas dan (2) antibiotika spektrum sempit. Antibiotika spektrum luas
merupakan antibiotika yang efektif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. Adapun obat-
obat
yang tergolong dalam antibiotika spektrum luas diantaranya adalah tetrasiklin, amfenikol,
daptomisin.
rifampin
eritromisin, klindamisin, sinercyd, pleuromutilin yang aktif pada ribosom sub unit 50S,
sub unit 30S dan linezolid yang aktif baik pada ribosom 50S dan 30S.
kelompok yakni :
a. Antibiotika β laktam
b. Aminoglikosida
c. Tetrasiklin
d. Polipeptida
e. Makrolida
f. Linkomisin
g. Lain-lain
a. Penisilin yang tahan asam, karena adanya gugus penarik electron seperti gugus
fenoksi yang terikat pada rantai samping amino. Gugus tersebut mencegah
penataulangan penisilin menjadi asam penilat yang terjadi dalam suasana asam.
b. Penisilin yang tahan terhadap β-laktamase, karena adanya gugus meruah (bulky)
pada rantai samping amino, misalnya cincin aromatic yang pada kedudukan orto
c. Penisilin dengan spektrum luas yaitu karena ada gugus hidrofil seperti NH2 pada
d. Penisilin yang aktif terhadap bakteri gram negatif dan Pseudomonas aeruginosa
disebabkan adanya gugus asidik pada rantai samping seperti COOH, SO3H, dan –
NHCO-.
berikut ini :
- dibuat dalam bentuk garamnya, contoh: prokain penisilin G, dan benzatin
penisilin G;
- menutupi gugus amino bebas, missal yang terdapat pada struktur ampisilin,
dengan membentuk garam amida yang akan diurai kembali pada in vivo
membentuk ester pada gugus karboksil yang terikat pada atom C3, contoh :
2) Turunan Sefalosporin
4.Uraian tentang hubungan struktur dan aktivitas turunan sefalosporin adalah sebagai
berikut:
a. Turunan sefalosporin memiliki struktur inti yang sama, kecuali pada rantai
samping pada posisi C7 dan C3. Modifikasi substituen pada C-3 dilakukan
untuk mendapatkan sifat fisika kimia yang lebih baik, dan modifikasi
aktivitas antibakteri.
c. Aktivitas biologis sangat bergantung pada rantai samping yang terikat pada
posisi C7. Substitusi gugus metoksi pada posisi C7 seperti pada sefamisin
aktivitas antibakteri.
b. Pemindahan posisi gugus nitro dari posisi para juga akan menurunkan
aktivitas antibakteri.
lainnya akan menghasilkan senyawa yang kurang poten, meski aktivitas utama
tetap ada.
Modifikasi 1,3 propanadiol , bila gugus alkohol pada C1 diubah akan menurunkan
aktivitas. Sehingga adanya gugus alkohol pada senyawa ini penting untuk aktivitas bakterinya
TES 1
Pilih satu jawaban benar !
1) Penisilin pertama kali diperkenalkan dalam dunia terapi pada tahun 1939 oleh ....
A. Alexander Fleming
C. Waksman
D. Ehrlich
antikanker adalah ….
A. aktinomisin
B. penisilin
C. kloramfenikol
D. tetrasiklin
A. amoksisilin
B. polimiksin
C. kuinolon
D. rifampisin
B. cincin aminosiklisitol
C. gugus thiolinkosamida
6) Pada penisilin, adanya gugus hidrofil seperti NH2 pada rantai samping dapat
D. salah semua
A. sefalexin
B. sefalotin
C. sefaklor
D. sefuroksim
A. Modifikasi pada C3
D. salah semua
A. cincin aminosiklisitol
B. cincin β-laktam
D. salah semua
B. sefalosporin
C. polipeptida
D. makrolida
BAB 3
Topik 1
Latihan
1) Jelaskan pengertian dari analgetika!
3) Gambarkan dan jelaskan mengenai sisi turunan morfin yang sangat penting untuk
JAWABAN TOPIK1.
1. Analgetika merupakan senyawa yang dapat menekan fungsi sistem sistem saraf pusat
secara selektif, digunakan untuk mengurangi rasa nyeri tanpa mempengaruhi kesadaran.
menekan sistem saraf pusat secara selektif dan digunakan untuk mengurangi rasa nyeri
yang disebabkan oleh penyakit kanker, serangan jantung akut, nyeri sesudah operasi
dan kolik usus atau ginjal. Sementara analgetika non narkotik digunakan untuk
mengurangi rasa sakit yang ringan hingga sedang, menurunkan suhu badan pada
3. Reseptor analgetika narkotika memiliki tiga sisi yang penting untuk timbulnya efek
analgesik, yaitu; (1) struktur bidang datar yang mengikat cincin aromatik melalui ikatan
van der waals, (2) tempat anionic yang mampu berinteraksi dengan pusat muatan
obat, (3) lubang dengan orientasi yang sesuai untuk menampung bidang - CH2-CH2-
4) Pemasukan gugus metil pada posisi 3 menyebabkan metabolisme atau hidrolisis gugus
asetil menjadi lebih lambat sehingga masa kerja obat menjadi lebih panjang.
5) Adanya gugus aril yang bersifat hidrofob pada posisi 5 dapat meningkatkan aktivitas.
6) Adanya gugus difluorofenil pada posisi meta dari gugus karboksilat (diflunisal) dapat
efek samping, seperti iritasi saluran cerna dan peningkatan waktu pembekuan darah.
7) Efek iritasi dari aspirin dihubungkan dengan gugus karboksilat. Esterifikasi gugus
1) Senyawa yang dapat menekan sistem saraf pusat secara selektif dan digunakan untuk
A. analgetika-antipiretika
B. analgetika narkotika
D. antiradang
4) Berikut ini adalah bagian dari struktur kimia turunan morfin yang penting bagi efek
analgesik ....
A. cincin B
B. cincin B dan C
D. cincin E
A. 4-phenylpiperidin
B. N-metilmorphinan
C. Levopropanol
D. Levallorphan
B. 5-pirazolon
C. asam salisilat
D. N-arilantranilat
7) Methemoglobin merupakan salah satu efek samping dari turunan aniline dan p-
D. semuanya benar
8) Modifikasi pada analgetika non narkotika turunan asam salisilat yang dapat
B. 5-pirazolon
C. asam salisilat
D. N-arilantranilat
10) Modifikasi berikut ini dapat memperpanjang masa kerja obat turunan asam salisilat ....
JAWABAN TOPIK 2
anesthesia atau narkosa, yakni suatu keadaan depresi umum di susunan saraf pusat
yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga
agak mirip keadaan pingsan. Anestetika lokal adalah obat yang menghasilkan keadaan
Anesthesia setempat merupakan hilangnya rasa atau fungsi gerak pada bagian tubuh
tertentu.
2. Pada anestetika umum khususnya anestetika inhalasi, semakin panjang jumlah atom C
pada rantai hidrokarbon semakin tinggi aktivitas anestesianya hingga pada batas
tertentu, yakni 10 untuk n-alkana dan 8 untuk sikloalkana, hal yang berlaku untuk n-
alkanol.
5. Anestetika lokal umumnya terdiri atas tiga bagian yakni bagian lipofilik (cincin
aromatik), rantai antara (linker), dan bagian hidrofilik (gugus amin), dimana ketiga
TES 2
1) Berikut ini merupakan anestetika inhalasi kecuali ....
A. halotan
B. enfluran
C. xenon
D. propofol
3) Semakin panjang atom karbon pada anestetika inhalasi semakin poten senyawa
tersebut hingga batas tertentu. Batas panjang atom karbon pada senyawa sikloalkana
A. 6
B. 8
C. 10
D. 12
4) Hal-hal berikut ini dapat meningkatkan aktivitas anestetika inhalasi kecuali ....
D. menghalogenasi eter
5) Nilai MAC (Minumum Alveolar Concentration) menentukan aktivitas anesthesia.
Pernyataan berikut ini yang benar mengenai nilai MAC adalah ...
6) Anestetika lokal memiliki tiga bagian penting yang menentukan aktivitas anestesianya,
kecuali....
A. cincin aromatik
B. rantai antara/linker
C. gugus amin
D. atom karbon
7) Modifikasi yang dapat menurunkan aktivitas anestetika lokal turunan asam benzoate
adalah ....
C. amida
D. anilida
9) Modifikasi yang dapat meningkatkan aktivitas anesthesia pada turunan lidokain
yakni ....
10) Turunan ester asam aminobenzoat dengan masa kerja paling lama adalah ....
A. benzokain
B. prokain
C. klorprokain
D. tetrakain
BAB 4
LATIHAN
1) Jelaskan pengertian dari diuretika!
Latihan
1)Diuretika merupakan zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis)
melalui kerja langsung terhadap ginjal. Diuretika merupakan obat yang dapat menambah
kecepatan pembentukan urin. Istilah diuretik mempunyai dua pengertian, pertama
menunjukkan adanya penambahan volumeurin yang diproduksi dan yang kedua
menunjukkan jumlah pengeluaran (kehilangan ) zat-zat terlarut dan air. Cairan. Diuretika
bekerja terutama dengan meningkatkan ekskresi ion-ion Na+ , Cl- , atau HCO3-, yang
merupakan elektrolit utama dalam cairan luar sel. Diuretika juga menurunkan absorpsi
kembali elektrolit di tubulus renalis dengan melibatkan prosespengangkutan aktif. Fungsi
utama diuretika adalah untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah
keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel
kembali menjadi normal.
2)Berdasarkan efek yang dihasilkan diuretika dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Diuretika yang hanya meningkatkan ekskresi air dan tidak mempengaruhi kadar elektrolit
tubuh.
2. Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+ (Natriuretik).
3. Diuretika yang dapat meningkatkan ekskresi Na+ dan Cl- (saluretik).
5)Diuretika merkuri organik adalah saluretik karena dapat menghambat absorpsi kembali
ion-ion Na+, Cl- dan air. Absorpsi pada saluran cerna rendah dan menimbulkan iritasi
lambung sehingga pada umumnya diberikan secara parenteral. Dibanding obat diuretik lain,
penggunaan diuretika merkuri organik mempunyai beberapa keuntungan, antara lain tidak
menimbulkan hipokalemi, tidak mengubah keseimbangan elektrolit dan tidak
mempengaruhi nekrosis jaringan. Diuretika merkuri organik menimbulkan reaksi sistemik
yang berat sehingga sekarang jarang digunakan sebagai obat diuretik.
Diuretika merkuri organik mengandung ion merkuri, yang dapat berinteraksi dengan gugus
SH enzim ginjal (Na, K-dependent ATP-ase) yang berperan pada produksi energi yang
diperlukan untuk absorpsi kembali elektrolit dalam membran tubulus, sehingga enzim
menjadi tidak aktif (Gambar 4.4.). Akibatnya absorpsi kembali ion-ion Na+ dan Cl- di tubulus
menurun, kemudian dikeluarkan bersama-sama dengan sejumlah ekivalen air sehingga
terjadi efek diuresis
TES 1
1) Zat-zat yang dapat memperbanyak pengeluaran kemih (diuresis) melalui kerja langsung
A. analgetika
B. anestetika
C. diuretika
D. antiradang
A. filtrasi-reabsorpsi-augmentasi
B. filtrasi-augmentasi-reabsorpsi
C. augmentasi-reabsorpsi-filtrasi
D. reabsorpsi-augmentasi-filtrasi
A. mannitol
B. furosemida
C. klorotiazid
D. spironolakton
A. osmotik
B. penghambat asam
C. merkuri organik
5) Pada diuretika penghambat karbonil anhidrase, gugus yang berperan adalah ....
A. gugus hidroksil
B. gugus sulfamoil
C. gugus amina
D. gugus keton
6) modifikasi struktur berikut ini yang dapat meningkatkan aktivitas diuretika golongan
adalah....
A. klortiazida
B. hidroklortiazida
C. fenoksiasetat
D. pteridine
A. klortiazida
B. hidroklortiazida
C. fenoksiasetat
D. pteridine
adalah ....
B. tiazida
C. sulfamoil benzoate
D. merkuri organic