Anda di halaman 1dari 17

LKM 1-02a : Observasi dan Kolaborasi

Menggunakan strategi scaffolding melalui tahap Guided Discovery

PERSILANGAN MONOHIBRID

I. Latar Belakang
Persilangan monohibrid terjadi pada perkawinan dengan satu sifat beda. Dalam
hal ini berlaku hukum Mendel I (hukum segregasi), yang menyebutkan bahwa kedua gen
alelik yang mengatur pemunculan suatu sifat akan dipisahkan (disegregasi) satu sama lain
dan dimasukkan ke dalam masing-masing gamet yang terbentuk. Generasi F1 hasil
perkawinan monohibrid berupa individu-individu yang fenotipenya sama, sedang pada
generasi F2 akan terlihat adanya nisbah fenotipe 3 : 1. Adakalanya nisbah fenotipe
mendelian untuk persilangan monohibrid ini mengalami penyimpangan semu akibat
adanya beberapa peristiwa, misalnya semi dominansi, kodominansi, dan gen letal. Selain
itu, nisbah tersebut sebenarnya hanya merupakan nisbah teoretis yang tidak selalu
terpenuhi pada hasil perkawinan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pengujian menggunakan metode statistika terhadap besarnya penyimpangan nisbah
Mendelian. Uji yang lazim dilakukan adalah uji X2 atau sering disebut juga uji Chi-
square.

II. Tujuan
1. Melakukan latihan persilangan monohibrid menggunakan kancing genetika.
2. Mengamati nisbah segregasi fenotipe dalam persilangan monohibrid.
3. Membuat diagram persilangan monohibrid.
3. Melakukan latihan penggunaan uji X2.

III. Bahan dan Alat


1. Kancing genetika diumpamakan sebagai gamet (merah = R, dan putih = r),.
2. Kantong sebaiknya dari kain supaya tidak mudah robek, dan isinya tidak dapat terlihat
dari luar.

1
IV. Prosedur
Masukkan masing-masing kantong dengan 6 kancing merah (M) = bunga warna
merah dan 6 kancing putih (m) = bunga warna putih.

6 kancing 6 kancing
merah + X merah + Ambil masing-
6 kancing 6 kancing masing 1 kancing
putih putih

Pertemuan dari kancing di kedua belah tangan anda itu merupakan zigot. Ada tiga
kemungkinan yang anda hadapi, yaitu :
 Mendapatkan dua kancing merah, yang berarti bahwa zigotnya mempunyai Genotip
RR, dan fenotipnya merah.
 Mendapatkan satu kancing merah dan satu kancing putih, berarti bahwa zigotnya
heterozigotik Rr, dan fenotipnya merah.
 Mendapatkan dua kancing putih, yang berarti bahwa zigotnya homozigot resesif rr,
dan fenotipnya putih.

Merah putih MM,Mm


F1

∑ 7,9,2,4 5,3,2,4 O,44 dan 1,33

Ulangi percobaan itu sampai 4 kali dengan mengocok kantong tersebut terlebih
dahulu setiap kali sebelum mengambil kancing, supaya kancing-kancing yang berada di
dalam kantong itu bercampur.

Ujilah hasil perhitungan dengan uji X2 (Chi – Square)

2
V. Hasil Pengamatan
Buatlah tabel dari hasil percobaan anda selama empat kali, sbb :

Tabel 1. Hasil Perorangan


Pengambilan ke RR (Merah) Rr (Merah) rr (Putih)
1 RRRr RRRr RRrr
2 RrRR RRrR rrRR
3 rRRR rRRR RrRR
dst RrRR RrrR rrRR
Jumlah RrRR …rrRR….. …rrRR……

Setelah selesai dengan empat kali percobaan, maka masing-masing


praktikan mengumpulkan hasilnya percobaannya, sehingga diperoleh hasil
kelompok, sbb :

Tabel 2. Hasil Kelompok


No. urut praktikan RR (Merah) Rr (Merah) rr (Putih)
1 RRRr RRRr rrRR
2 RrRR RrRR RRrr
3 rRRR RRrR rRrr
Dst RRrR rrRR RRrr
Jumlah ……rRRR… RRrr…….. rrrR………

Lakukan pengujian X2 terhadap hasil perorangan maupun hasil kelompok.


Bagaimana kesimpulan anda mengenai kedua macam hasil itu, dapatkah
dinyatakan baik ataukah jelek?

3
Cantumkan hasil pengamatan pada tabel uji X2 (Chi – Square)

Kelas Fenotipe O (Hasil) E (Harapan) [(O-E)]2


E

RR

Rr

Rr

Total Xh2

VI. Diskusi
1. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Apakah perbandingan merah dan
putih yang dihasilkan sesuai dengan prinsip Mendel?

Hukum I Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi


segregasi (pemisahan) alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi
haploid. Terjadi hanya pada persilangan monohibrida. Persilangan monohibrida
adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan
dengan dua sifat yang berbeda.

2. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana anda menjelaskan fenomena tersebut?

Persilangan antara suatu individu yang tidak diketahui genotipnya dengan induk
yang genotipnya homozigot resesif. Testcross digunakan untuk menguji
heterozigitas suatu persilangan. Misalnya Anda diberi segenggam biji bulat, dan si
pemberi tidak tahu pasti apakah biji bulat itu homozigot atau heterozigot. Untuk
dapat mengetahuinya bisa dengan cara Testcross.

4
3. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!
Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi penuh?

4. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi tidak penuh?

5. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat dari
percobaan (dominansi penuh) yang Anda lakukan?

6. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat dari
percobaan (dominansi tidak penuh) yang Anda lakukan?

5
7. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!
Untuk apa penggunaan uji Chi-Kuadrat?

Untuk mengevaluasi suatu hipotesis genetic, kita memerlukan suatu uji yang
dapat mengubah deviasi-deviasi dari nilai-nilai yang diharapkan menjadi
probabilitas dari ketidaksamaan demikian yang terjadi oleh peluang. Selain dari
pada itu, uji ini harus pula memperhatikan besarnya sampel dan jumlah peubah
(derajat bebas)
Suatu cara untuk mengadakan evaluasi itu ialah melakukan tes X2 ( “Chi-
Square Test). Sebenarnya itu bukan huruf X, tetapi itu huruf yunani ”phi” (χ).
Untuk mudahnya, huruf Yunani ini dianggap sebagai X.

8. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Buatlah bagan persilangan dari kegiatan yang telah Anda lakukan dan jelaskan!

9. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Prinsip (hukum) Mendel mana yang dapat menjelaskan hasil persilangan ini?
Kaitkan dengan kajian literatur!

Hukum I Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi


segregasi (pemisahan) alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi
haploid. Terjadi hanya pada persilangan monohibrida.

6
VII. Kesimpulan

Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi


(pemisahan) alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Terjadi hanya pada persilangan monohibrida.

Mendel menyatakan bahwa pada waktu menentukan gamet, alel-alel berbeda


yang telah bersegregasi bebas akan bergabung secara bebas membentuk
genotipe dengan kombinasi – kombinasi alel yang berbeda.
Persilangan resiprok adalah suatu persilangan dimana sifat induk jantan dan
betina bila dibolak-balik/dipertukarkan tetapi tetap menghasilkan keturunan
yang sama.

7
LKM 1-02b : Observasi dan Kolaborasi
Menggunakan strategi scaffolding melalui tahap Guided Discovery

PERSILANGAN DIHIBRID

I. Latar Belakang
Persilangan dihibrid terjadi pada perkawinan dengan dua sifat beda. Dalam hal ini
berlaku hukum Mendel II (hukum pemilihan bebas), yang menyebutkan bahwa segregasi
gen pada suatu lokus tidak bergantung kepada segregasi gen pada lokus yang lain
sehingga gen-gen akan bertemu dengan bebas pada gamet-gamet yang terbentuk. Sebagai
contoh, individu dihibrid dengan genotipe AaBb dapat membentuk gamet AB, Ab, aB, dan
ab dengan peluang sama besar. Seperti halnya pada persilangan monohibrid, generasi F1
hasil perkawinan dihibrid berupa individu-individu yang fenotipenya sama, tetapi pada
generasi F2 akan terlihat adanya nisbah fenotipe 9 : 3 : 3 : 1. Adakalanya nisbah fenotipe
mendelian untuk Persilangan dihibrid ini mengalami penyimpangan semu akibat adanya
berbagai macam peristiwa epistasis. Selain itu, seperti halnya pada Persilangan
monohibrid, nisbah tersebut sebenarnya hanya merupakan nisbah teoretis yang tidak
selalu terpenuhi pada hasil perkawinan yang sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu
dilakukan uji X2 terhadap besarnya penyimpangan nisbah mendelian yang terjadi.

II. Tujuan
1. Melakukan latihan persilangan dihibrid menggunakan kancing genetika.
2. Mengamati nisbah segregasi fenotipe dalam Persilangan dihibrid.
3. Membuat diagram persilangan dihibrid.
4. Melakukan latihan penggunaan uji X2.

III. Bahan dan Alat


1. Kancing genetika diumpamakan sebagai gamet (Merah-Hijau (RB) = Bunga merah,
Buah bulat; Merah-Hitam (Rb) = Bunga merah, Buah Oval; Putih-Hijau (rB) =
Bunga Putih, Buah bulat; Putih-Hitam (rb) = Bunga putih, Buah Oval.

8
2. Kantong sebaiknya dari kain supaya tidak mudah robek, dan isinya tidak dapat terlihat
dari luar.

IV. Prosedur
Masukkan masing-masing kantong dengan 4 kancing Merah-Hijau (RB) = Bunga
merah, Buah bulat; 4 kancing Merah-Hitam (Rb) = Bunga merah, Buah Oval; 4 kancing
Putih-Hijau (rB) = Bunga Putih, Buah bulat; 4 kancing Putih-Hitam (rb) = Bunga putih,
Buah Oval.

4 kancing RB + 4 kancing RB +
4 kancing Rb + X Ambil masing-
4 kancing Rb +
4 kancing rB + masing 1 kancing
4 kancing rB +
4 kancing rb 4 kancing rb

Pertemuan dari kancing di kedua belah tangan anda itu merupakan zigot. Ada
sembilan kombinasi yang akan anda peroleh:
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna merah hijau,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RRBB, dan fenotipnya bunga
merah buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna merah hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RRBb, dan fenotipnya bunga merah
buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hitam dan satu kancing warna merah hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RRbb, dan fenotipnya bunga merah
buah oval.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna putih hijau,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RrBB, dan fenotipnya bunga merah
buah bulat.

9
 Mendapatkan satu kancing warna merah hijau dan satu kancing warna putih hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip RrBb, dan fenotipnya bunga merah
buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna merah hitam dan satu kancing warna putih hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip Rrbb, dan fenotipnya bunga merah
buah oval.
 Mendapatkan satu kancing warna putih hijau dan satu kancing warna putih hijau,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip rrBB, dan fenotipnya bunga putih
buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna putih hijau dan satu kancing warna putih hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip rrBb, dan fenotipnya bunga putih
buah bulat.
 Mendapatkan satu kancing warna putih hitam dan satu kancing warna putih hitam,
yang berarti bahwa zigotnya mempunyai genotip rrbb, dan fenotipnya bunga putih
buah oval.

Kesembilan kombinasi ini, dapat diperkecil menjadi empat kombinasi,


berdasarkan genotip dan fenotip, sebagai berikut:
 R-B- : Bunga berwarna merah dan buah berbentuk bulat.
 R-bb : Bunga berwarna merah dan buah berbentuk oval.
 rrB- : Bunga berwarna putih dan buah berbentuk bulat.
 Rrbb : Bunga berwarna putih dan buah berbentuk oval

RRBB RrBb rrbb


F1

10
Ulangi percobaan itu sampai enam kali dengan mengocok kantong tersebut terlebih
dahulu setiap kali sebelum mengambil kancing, supaya kancing-kancing yang berada di
dalam kantong itu bercampur.

V. Hasil Pengamatan
Buatlah tabel dari hasil percobaan enam kali itu, sbb :

Tabel 3. Hasil Perorangan


Pengambilan R-B- R-bb rrB- rrbb
Ke Merah Merah Putih Putih
Bulat Oval Bulat Oval
1
2
Dst
Jumlah

Keterangan : Tanda ( - ) pada Genotip dapat ditempati oleh huruf besar


atau huruf kecil

Setelah selesai dengan enam kali percobaan, maka masing-masing praktikan


mengumpulkan hasilnya percobaannya, sehingga diperoleh hasil kelompok, sbb :

Tabel 6. Hasil Kelompok


R-B- R-bb rrB- rrbb
Merah Bulat Merah Oval Putih Bulat Putih Oval
….. …… …… ……

Lakukan pengujian X2 terhadap hasil perorangan maupun hasil kelompok.


Bagaimana kesimpulan anda mengenai kedua macam hasil itu, dapatkah
dinyatakan baik ataukah jelek?

11
Cantumkan hasil pengamatan pada tabel uji X2 (Chi – Square)

Kelas Fenotipe O (Hasil) E (Harapan) [(O-E)]2


E

R-B-

R-bb

rrB-

rrbb

Total Xh2

VI. Diskusi
1. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!
Apakah perbandingan warna kancing yang diperoleh sesuai dengan prinsip Mendel?

2. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana anda menjelaskan fenomena tersebut?

12
3. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!
Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi penuh?

4. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Bagaimana fenotip dan ratio fenotip, jika terjadi dominansi tidak penuh?

5. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat dari
percobaan (dominansi penuh) yang Anda lakukan?

Dalam permasalahan menghitung X2 untuk menentukan apakah data yang


dihasilakn cocok dengan teori yang diharapkan, maka dapat diselesaikan dengan
rumus

6. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok! Bagaimana hasil uji Chi-Kuadrat dari
percobaan (dominansi tidak penuh) yang Anda lakukan?
Kami akan melakukan percobaan dengan menggunakan dominasi yang penuh dan
berbeda dengan praktikum awal sesuai yang diharapkan. Sehinggan dalam hasil
akhir bisa diamati dengan seksama dan benar. Dalam praktikum ini kita bisa
menggulangnya beberapa kali dengan berbeda.

13
7. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!
Untuk apa penggunaan uji Chi-Kuadrat?

Untuk melihat hasil akhir daripada fenotip dan genotip yang kita amati diatas
dengan hasil yang sama dana benar.

8. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok untuk membuat bagan persilangan dari
kegiatan yang telah Anda lakukan dan jelaskan!

9. Diskusikan dengan temanmu dalam kelompok!


Prinsip (hukum) Mendel mana yang dapat menjelaskan hasil persilangan ini?
Kaitkan dengan kajian literatur!

Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi


(pemisahan) alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Terjadi hanya pada persilangan monohibrida. Persilangan monohibrida adalah
perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan dengan dua
sifat yang berbeda.

VII. Kesimpulan

Persilangan resiprok adalah suatu persilangan dimana sifat induk jantan dan
betina bila dibolak-balik/dipertukarkan tetapi tetap menghasilkan keturunan yang
sama.
Mendel menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet terjadi segregasi
(pemisahan) alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Terjadi hanya pada persilangan monohibrida. Persilangan monohibrida adalah
perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan dengan dua
sifat yang berbeda.
14
Bentuk Laporan
Sebaiknya semua laporan mempunyai bentuk yang lebih kurang sama, yaitu dengan
susunan sbb :
1. PENDAHULUAN, uraian singkat mengenai problema secara umum, tujuan utama
kegiatan proyek dan Hipotesis yang akan diuji
2. KAJIAN TEORI, berisi uraian teori yang berkaitan dengan permasalahan
3. ALAT/BAHAN DAN CARA KERJA, apa yang akan dilakukan dalam percobaan
kegiatan proyek
4. HASIL DAN PEMBAHASAN, apa yang telah didapatkan dalam kegiatan proyek,
termasuk analisis dan evaluasi, dari data hasil pengamatan, selanjutnya dilakukan
pembahasan atas hasil yang diperoleh.
5. KESIMPULAN, ringkasan mengenai yang telah dilakukan dan hasilnya.
6. DAFTAR PUSTAKA, literatur dan sumber-sumber yang disebut dalam laporan.

15
PENYAJIAN HASIL KERJA KELOMPOK

1. Laksanakan diskusi untuk menyajikan hasil kerja kelompok.


2. Salah satu kelompok yang ditunjuk mempresentasikan hasil pekerjaannya.
3. Kelompok yang lain menanggapi hasil kerja kelompok yang sedang presentasi
Tuliskan semua yang berkaitan dengan jalannya diskusi.

4. Lakukan refleksi pada hasil kerja kelompok, dengan memperhatikan pertanyaan,


saran, dan tanggapan pada saat diskusi, serta kajian literatur.

16
5. Rumuskan Kesimpulan

17

Anda mungkin juga menyukai