Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Di era teknologi saat ini, banyak sekolah justru berusaha menggeser posisi Bahasa
Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa dengan Bahasa Inggris.Salah satu contohnya
adalah banyaknya sekolah yang mengidentifikasi dirinya sebagai sekolah internasional dan
menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama di “rumah” mereka.Generasi milenial
saat ini juga membuktikan kreativitas dirinya dalam berbahasa. Salah satu contohnya adalah
timbulnya banyak kosakata baru yang kini telah diakui oleh KBBI, misalnya kata “galau”
yang berarti perasaan bimbang, cemas, gelisah. Namun banyak juga timbul kosakata Bahasa
Indonesia baru yang diciptakan ulang oleh generasi ini, misalnya kata “baper” yang artinya
bawa perasaan, “santuy” yang artinya santai. Apakah fenomena ini akan melunturkan
kaidah Bahasa Indonesia yang benar atau justru akan memperkuat Bahasa Indonesia dengan
banyaknya kosakata baru yang mendunia?
Apakah keterampilan bahasa indonesial kalian sudah baik? Karena keterampilan
bahasa saya juga belum baik, mungkin diantara kalian ada juga yang mengalami hal
semacam itu.
Kita memiliki bahasa indonesia yang sangat berbeda antara ragam formal dan informal, apa
akibatnya? Kita terlalu terbiasa berbicara dengan ragam informal sehingga begitu kita
berbicara dengan ragam formal kita jadi agak canggung, itu baru dari cara berbica belum
lagi dari segi penulisan kebiasaan kita dari menulis informal membuat kita ketika menulis
formal banyak sekali kaidah yang belum kita ketahui, contohnya: kita kesuitan untuk
membedakan ‘di’ yang dipisah dan ‘di’ yang dirangkai, itu kesalahan yang sering sekali
terjadi diantara kita semua. Walaupun kita orang indonesia dan sejak kecil kita berbahasa
indonesia kita tidak dijamin memiliki keterampilan yang memumpuni khususnya
keterampilan bahasa tulis yang formal, keterampilan itu sebetulnya sangat diperlukan,
bayangkan misalnya ketika kita menulis surat kita tidak sengaja menggunakan kata-kata
yang informal contohnya kita menggunakan kata ‘nggak’, ‘menghadirin’ kita lupa bahwa
yang baku itu ‘menghadiri’.

Pertama kita harus menyadari apa itu fungsi bahasa, bahasa memiliki tiga fungsi:
1. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi kita menggunakan bahasa untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain, sama seperti makan tujuan kita adalah untuk
memuaskan kita dari rasa lapar, misalnya kita makan nasi goreng di pinggir jalan di
samping got yang bau tapi tetap kenyang, kita juga bisa makan nasi yang sekadarnya tapi di
restoran yang cukup tertutup lalu rapi dan higienis, keduanya berdampak perut kita
kenyang, ada bedanya ga? tentu ada kenikmatanya jauh lebih enak di tempat yang rapi
bersih dan wangi, demikian juga dengan bahasa banyak orang bilang berbahasa itu untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain “betul” tetapi coba bandingkan ketika berbicara
dengan orang yang ngomongnya belepotan dengan berbicara dengan orang yang
ngomongnya runtut dan jelas itu kenyamanannya akan berbeda, demikian juga ketika kita
membaca tulisan yang berantakan tanda bacanya entah kemana huruf kapitalnya entah
kemana, berbeda dengan membaca tulisan yang disusun dengan rapi kenyamanannya,
kemudahan kita untuk memahami itu juga akan berbeda kan, jadi untuk fungsi komunikasi
berbahasa itu tidak hanya sekedar pesan tersampaikan kita juga butuh kerapian dan
keteraturan agar memastikan pesan itu tersampaikan dengan baik.
2. Bahasa digunakan sebagai fungsi ekspresi
ekspresi berfungsi untuk menghindari kesalahpahaman. Ketika seseorang tidak dapat
memahami komunikasi verbal maka komunikasi non verbal seperti ekspresi mampu
memberikan komunikasi yang lebih mudah dimengerti, sehingga ekspresi dapat meminimalisir
kesalahpahaman dalam berkomunikasi
3.Fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial
Yang dimaksud dengan alat kontrol sosial ini adalah alat untuk beradaptasi atau alat untuk
menunjukkan identitas diri. Kalau kita melihat pemusik luar negeri datang ke indonesia di
tengah konser mereka akan bilang “selamat malam indonesia” atau “terima kasih” satu stadion
heboh dipikirnya mereka bisa berbahasa indonesia padahal ya hanya ungkapan itu yang
disuruh dihafalkan oleh presenternya.

Bagaimana peran bahasa Indonesia?


Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa terpenting di negara Republik Indonesia. Karenanya,
kedudukan bahasa Indonesia antara lain, yaitu sebagai bahasa nasional: lambang kebanggaan
nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu seluruh bangsa Indonesia dan alat
penghubung antar budaya dan antar daerah.

Anda mungkin juga menyukai