ISSN 2355-3308
sumelehallan@gmail.com
ABSTRACT
Sexuality for some people is often considered a taboo thing to talk about but among young people this is important
to know especially among students. Because in the era of openness of various information, it becomes interesting
to discuss sexuality in various studies. The purpose of this study is to ethically study theological issues of sexuality
in the understanding of students of the Theological Theology Faculty at the Indonesian Christian University of
Tomohon by using descriptive qualitative research methods and using the theories of Malcolm Brownlee and J.
L. Abineno and trying to study them in Bible view.
ABSTRAK
Seksualitas bagi sebagian orang sering dianggap hal yang tabuh untuk dibicarakan tetapi dikalangan Remaja
Pemuda hal ini penting untuk diketahui apalagi dikalangan para mahasiswa. Karena di era keterbukaan berbagai
informasi, menjadi menarik untuk membahas seksualitas dalam berbagai kajian. Tujuan Penelitian ini adalah
untuk mengkaji secara Etis teologis masalah seksualitas dalam pemahaman mahasiswa Fakultas Teologi Teologi
di Universitas Kristen Indonesia Tomohon dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif deskriptif dan
menggunakan teori Malcolm Brownlee dan J. L. Abineno dan berusaha mengkajinya dalam pandangan Alkitab.
1
Ch. M. Shelton, Spiritual Kaum Muda
(Yogyakarta: Kanisius, 1987) 57.
129
Sumeleh, A. R., 2019
zina, seks bebas, transeksual). 4.Tindak pada masanya sangat penting untuk
Kriminal atau Kejahatan (perampokan, diperhatikan karena pada masa ini mereka
pencurian, pembunuhan, pengrusakan, banyak mengalami perubahan dalam
pemerkosaan). dirinya, baik dari segi fisiknya maupun
Situasi ini membuat pemuda- mentalnya. Pemuda itu kreatif dalam
pemuda diperhadapkan pada nilai-nilai menghasilkan ide-ide, gagasan-gagasan
baru yang tidak selamanya benar dan sesuai untuk masa depannya. Untuk mencapai ide-
dengan etika Kristen. Akibatnya dalam diri ide, gagasan-gagasannya, mereka
pemuda terjadi perubahan tingkah laku. Di mempunyai semangat yang tak pernah
satu pihak perubahan yang terjadi padam untuk mewujudkan hal yang
mengarah pada perkembangan yang positif, diyakininya tersebut.
tetapi di pihak lain mengakibatkan Dalam penelitian ini, yang
terjadinya praktek-praktek yang dimaksud pemuda adalah mahasiswa.
menyimpang dalam kehidupan Penulis membatasi pada mahasiswa usia
bermasyarakat. Ini diakibatkan karena muda (17 tahun sampai dengan 25 tahun)
pemuda tidak mampu menguasai diri dari dan yang belum menikah.
pengaruh-pengaruh yang ada sehingga Mahasiswa adalah salah satu
mempengaruhi identitas mereka sebagai elemen penting yang diharapkan dapat
pemuda gereja. melakukan perubahan dan memberikan
Untuk mengantisipasi terjadinya kontribusi nyata terhadap bangsa dan
penyimpangan-penyimpangan perilaku di negaranya. Menjadi mahasiswa seharusnya
kalangan pemuda, termasuk didalamnya menjadi langkah awal yang nyata untuk
penyimpangan seksual. Orang tua, gereja melakukan perubahan. Rasa idealisme yang
harus memperhatikan pemuda dalam segala ada pada diri mahasiswa sudah seharusnya
aspek kehidupannya sebagai generasi didukung oleh seluruh masyarakat sebagai
penerus. Keluarga sebagai lembaga terkecil penyalur aspirasi masyarakat untuk
dalam masyarakat merupakan tempat membawa bangsa ke arah yang lebih baik.
pertama seorang anak mendapatkan Kata Mahasiswa dibentuk dari dua kata
pendidikan termasuk didalamnya dasar yaitu “maha” dan “siswa”. Maha
pendidikan seks. berarti besar atau agung, sedangkan
Pemuda yang dimaksud adalah siswa berarti orang yang sedang belajar.
yang menurut masyarakat pada umumnya Kombinasi dua kata ini menunjuk pada
ialah mereka yang belum menikah dan yang
tidak lagi termasuk anak-anak. Pemuda
130
Sumeleh, A. R., 2019
2 5
http://blogspot.com/2012/11/membangkitkan- Lexi Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.
spirit-gerakan-mahasiswa.html Bandung: PT. Remaja Karya, 1989,4
3 6
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian. Winarto Surakhmad , Pengantar Penelitian
Jakarta: Rajawali, 1989, 19 Ilmiah. Bandung: Tarsito, 1982, 139
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta, 2011,6
131
Sumeleh, A. R., 2019
7 9
Moleong, 1989. 188 Sugiyono, 2011:297
8 10
Suharsimi Arikunto, Prosudur Penelitian. Suharsimi Arikunto, 1997:117
11
Jakarta: Rineka Cipta, 1997. 115 Suharsimi Arikunto, 1997:120
132
Sumeleh, A. R., 2019
kuno. Kata Yunani ethos, dalam bentuk tersebut tidak pernah lepas dari istilah
tunggal mempunyai banyak arti: tempat “moral”. Dengan kata lain, istilah atau kata
tinggal yang biasa: padang rumput, “moral” senantiasa muncul dalam diskusi-
kandang: kebiasaan, adat: akhlak, watak: diskusi tentang etika. Dalam bagian ini
perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam akan dijelaskan secara khusus tentang arti
bentuk jamak (ta etha) artinya adalah adat dan makna dari istilah atau kata “moral”
Magnis-Suseno mengartikan etika sebagai Kata “moral” berasal dari kata Latin
ilmu untuk mencari orientasi.13 Artinya “mos” (genetif= “moros”) yang searti
dengan etika manusia dibantu untuk dengan kata Yunani “ethos”, yakni adat,
menemukan orientasi dari sikap dan cara bertindak, tempat tinggal, kebiasaan.14
perilaku yang dilakukannya. Etika Kata “moral” selalu mengacu pada baik-
memutuskan untuk bersikap dan berlaku “moral” tidak merujuk pada baik-buruknya
tertentu, tetapi juga membantu manusia manusia sebagai pelaku profesi tertentu,
benar mengapa ia bersikap dan berlaku sebagai dokter, sebagai perawat, sebagai
demikian. Dengan kata lain etika penulis. Dengan kata lain istilah “moral”
12 13
K Bertens, Etika. Jakarta: PT Gramedia Bdk., Franz Magniz-Suseno, Etika Dasar,
Pustaka Utama 1994. 4 Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral
(Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm. 13.
14
Harry Hamersma, Pintu Masuk.... 23
133
Sumeleh, A. R., 2019
merujuk pada inti terdalam atau hakikat demikian, moralitas itu terdapat disaat
manusia, yakni manusia sebagai manusia. orang mengambil sikap yang baik karena ia
Selanjutnya akan ditinjau lebih dalam menyadari eksistensinya selaku umat Allah.
lagi bagaimana sebenarnya moralitas itu Dan ia sadar akan tugas dan tanggung
menurut pandangan para ahli. Dan jawab selaku umat yang percaya. Moralitas
pengertian tersebut dijadikan suatu acuhan adalah sikap dan perbuatan baik yang
untuk lebih memahami secara sederhana benar-benar tanpa pamrih.
tentang moralitas itu bagi manusia, yaitu B. Seksualitas
ajaran tentang yang baik dan buruk J.M. Fuster dalam bukunya yang
kelakuannya. Kita lihat pandangan berjudul Teknik Mendewasakan Diri
beberapa ahli yaitu: Durkheim, seperti yang mengatakan bahwa : ”Seks adalah suatu
dikutip oleh A. Gunawan Setiardja, dalam- daya yang indah yang dianugerahkan oleh
bukunya ‘Dialektika Hukum Moral’ Sang Pencipta kepada kita untuk tujuan
mengatakan bahwa : apa yang disebut yang baik yaitu sebagai daya dorong
moral dan kesusilaan sesungguhnya penghayatan nilai-nilai cinta, penyerahan
hanyalah ikatan dari masyarakat semata- diri, pengabdian, korban, kesetiaan, yang
mata. Mengapa sesuatu dikatakan buruk? semua itu membuahkan kebahagiaan,
Karena masyarakat melarangnya. Mengapa pertumbuhan pribadi dan semakin
sesuatu itu dikatakan baik? Karena mendekatkan kepada Allah”.16
masyarakat menghendakinya.15 Seks adalah ciptaan Tuhan dan
Jadi dari pandangan para ahli di atas, merupakan anugerah yang paling indah.
dapatlah penulis jelaskan bahwa penilaian Untuk itu sebagai manusia haruslah
moral terhadap seseorang bukan hanya mempergunakan anugerah Tuhan ini
dilihat dari sikap dan tindakan manusia dengan tujuan yang baik, karena seks
melalui peran yang dilakukannya, akan mempunyai nilai-nilai cinta, kesetiaan,
tetapi ukuran moral dinilai dari segi pengabdian dan sebagainya. Dengan
kebaikan dan keburukan manusia sebagai demikian, manusia tidak bisa menjadikan
manusia. Moralitas adalah sikap hati seks hanya untuk alat pemuas nafsu,
seseorang yang terungkap dalam tindakan manusia dituntut untuk lebih mendekatkan
lahiriah karena tindakan merupakan diri kepada Tuhan yang adalah Pencipta
ungkapan sepenuhnya dari hati. Dengan seks tersebut.
15 16
Setiardja A. Gunawan, Dialektika J.M. Fuster, Teknik Mendewasakan Diri
Hukum Moral (Kanisius: BPK Gunung Mulia, (Yogyakarta : Kanisius, 1987). 14
1989). 15
134
Sumeleh, A. R., 2019
17 19
Malcolm Brownlee, Hai Pemuda S. Kruyt. Pendidikan Seksuil Seri
Pilihlah (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1986) . 89 Keluarga Sejahtera (Jakarta : BPK Gunung Mulia,
18
J.L.Ch. Abineno, Seksualitas dan 1982) hal. 14
Pendidikan Seksuil (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 20
Y. Singgih D. Gunarsa – Singgih D.
1982) hal. 9 Gunarsa, Psikologi Untuk Muda-Mudi (Jakarta :
BPK Gunung Mulia, 1990) hal. 66
135
Sumeleh, A. R., 2019
21 22
J. Verkuyl, hal. 74 Brownlee Malcolm. 86
136
Sumeleh, A. R., 2019
dinyatakan dalam kesatuan daging dan adalah perzinahan bnd. Amsal 6:32 “siapa
tulang (Kejadian 2:22-24).23 melakukan zinah tidak berakal budi; orang
Sesudah menciptakan manusia yang berbuat demikian merusak diri”.
Allah melihat bahwa segala yang dijadikan- Kemudian Salomo juga memberi nasehat
Nya termasuk kelamin manusia sungguh untuk menjauhi dari mereka yang selalu
amat baik (Kejadian 1:31). Hal itu berarti melakukan kejahatan, “jauhkanlah jalanmu
seksual diberikan sebagai karunia Tuhan dari pada dia dan jangan menghampiri pintu
kepada manusia. Seks harus diterima rumahnya” (Amsal 5:8).26
dengan ungkapan syukur bukan dengan Selanjutnya dalam Amsal 5:9
rasa takut atau malu.24 Karena pemahaman mengatakan bahwa “supaya engkau jangan
yang salah tentang seksual adalah hal yang menyerahkan keremajaanmu kepada orang
sangat keliru. Bagi orang percaya seksual lain dan tahun-tahun umurmu kepada orang
adalah hal yang wajar bagi suami-isteri kejam”, demikian juga dalam ayat 17
karena itu kenikmatan dalam persetubuhan mengatakan, “biarlah itu menjadi
yang merupakan kasih karunia Allah dan kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi
bukan suatu kebijaksanaan dan kepandaian kepunyaan orang lain”. Dengan penjelasan
manusia. Dengan demikian untuk beberapa ayat di atas, dapatlah kita
menjawab kasih karunia Allah, maka memahami bahwa beberapa ayat tersebut
melakukan hubungan seksual hanya dalam memberi argumentasi bahwa menjaga diri
pernikahan yang kudus karena di dalamnya serta menguasai diri dari berbagai macam
Allah mempersatukan dua manusia dalam godaan di kalangan pemuda sangat sulit
satu daging. untuk dilakukan. Oleh karena itu, demi
Pernikahan merupakan persekutuan mempertahankan kekudusan yang
yang dilaksanakan atas dasar kasih antara diberikan Allah bagi manusia hindarilah
laki-laki dan perempuan untuk melakukan dan jauhkanlah dirimu dari orang-orang
kehendak Allah sebagai anugerah Ilahi kejam agar keremajaan yang dimaksudkan
maupun sebagai tuntutan Ilahi.25 Dengan oleh Salomo tetap terpelihara. Karena hal
tegas dan jelas Salomo mengatakan bahwa itu juga mempengaruhi kehidupan suami-
mereka yang melakukan hubungan seks istri dalam rumah tangga dan bukan tidak
sebelum nikah adalah orang yang tidak mungkin dalam pernikahan terjadi
berakal budi, karena tindakan tersebut perselisihan di antara mereka sebagai
23 25
Robert P. Borrong, Etika Seksual Verkuyl J. 109
26
Kontemporer (Bandung : Ink Media 2006) . 2 White Jerry, Kejujuran Moral dan Hati
24
Brownlee Malcolm, 87 Nurani (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1987). 166
137
Sumeleh, A. R., 2019
suami-isteri. Oleh karena itu menguasai diri dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari
dalam pergaulan dimasa muda serta sekarang”. Hal ini mengenai seorang
menjaga kemurnian diri sebagai pemuda perempuan yang kedapatan melakukan
dapat menciptakan kebahagiaan dalam perzinahan. Semua manusia tidak sempurna
persekutuan sebagai suami-istri. Di yang tidak luput dari kesalahan dan dosa.
dalamnya tercipta sifat keterbukaan serta Demikian juga halnya dengan teks
saling mengenal dengan tidak ada rasa pembacaan di atas tentang seorang
takut, malu apalagi rasa berdosa terhadap perempuan yang berbuat kesalahan. Akan
pencipta. tetapi, perkataan Yesus menurut Injil
Dalam I Samuel 2:22-25 : “Eli Yohanes 8: 11c ”Pergilah dan jangan
sudah sangat tua. Apabila didengarnya berbuat dosa lagi mulai dari sekarang”.
segala sesuatu yang dilakukan anak- Perkataan Yesus ini adalah suatu keharusan
anaknya terhadap semua orang Israel dan atau perintah yang harus dilakukan oleh
bahwa mereka itu tidur dengan perempuan- perempuan dalam cerita tersebut.
perempuan yang melayani di depan pintu Pasti timbul pertanyaan di antara
Kemah Pertemuan, berkatalah ia kepada kita, apakah perempuan ini diselamatkan
mereka: “mengapa kamu melakukan hal- pada saat ia meninggalkan Kritsus? Kita
hal yang begitu, sehingga kudengar dari dapat mempercayai bahwa ia pasti selamat.
segenap bangsa ini tentang perbuatan- Kita dapat menduga demikian karena
perbuatanmu yang jahat itu? Janganlah perempuan tersebut tidak meninggalkan
begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik Yesus ketika ia mempunyai kesempatan
yang kudengar itu bahwa kamu melakukannya dan juga karena ia menyebut
menyebabkan umat Tuhan melakukan Yesus sebagai Tuhan.
pelanggaran. Jika seorang berdosa terhadap Perempuan dalam teks Injil Yohanes 8:11
yang lain, maka Allah yang akan mengadili; adalah salah satu contoh manusia yang
tetapi jika seorang berdosa terhadap Tuhan, tidak sempurna, yang tidak luput dari
siapakah yang menjadi perantara baginya?” kesalahan dan dosa. Begitu juga dengan
tetapi tidaklah didengarkan mereka kita yang adalah manusia yang penuh
perkataan ayahnya itu, sebab Tuhan hendak dengan kesalahan dan dosa. Akan tetapi
mematikan mereka. menurut teks tersebut, kesalahan dan dosa
2. Perjanjian Baru itu bisa diperbaiki dengan cara tidak
Dalam Injil Yohanes 8:11b dan c berbuat atau mengulang kembali kesalahan
dikatakan bahwa: “Lalu kata Yesus: Aku dan dosa mulai dari sekarang. Hal ini
pun tidak menghukum engkau. Pergilah menunjukkan bahwa ketika kita sudah
138
Sumeleh, A. R., 2019
139
Sumeleh, A. R., 2019
moral. Ajaran moral dimaksud ajaran- buruk dari seseorang atau sekelompok
ajaran, wejangan-wejangan, khotbah- orang Kristen dengan berdasarkan pada
khotbah, patokan-patokan, kumpulan kehendak Allah yang nyata dalam karya
peraturan dan ketetapan entah lisan atau dan keteladanan Yesus Kristus. Sedangkan
tertulis, tentang bagaimana manusia harus pengertian kata tinjauan dimaksudkan ialah
hidup dan bertindak agar ia menjadi suatu pemikiran kritis terhadap sesuatu hal
manusia yang baik.27 kemudian memunculkan suatu pandangan
Menurut Kamus Besar Bahasa baru berdasarkan kebenaran. Selajutnya,
Indonesia yang baru (Deprtemen menurut Eka Darmaputera tentang
Pendidikan dan Kebudayaan, 1988), etika penilaian etis ialah, etika Kristen harus
dijelaskan dengan membedakan tiga arti: 1) bertitik-tolak pertama-tama pada kebaikan
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang dan keistimewaan manusia sebagai gambar
buruk dan tentang hakda kewajiban moral Allah. Setiap keputusan dan penilaian etis
(akhlak). 2) kumpulan asas atau nilai yang secara kristiani harus bersifat menghargai
berkenaan dengan akhlak. 3) nilai dan menghormati hakekat manusia yang
mengenai benar dan salah yang dianut suatu istimewa ini.30
golongan masyarakat.28 Pengertian tinjauan etis dari J.L. Ch
Dengan demikian, kata etika bias Abineno mengatakan bahwa: dalam
dipakai dalam arti, pertama: nilai-nilai dan penilaian etis tindakan atau perbuatan orang
norma-norma moral yang menjadi ditempatkan di bawah tinjauan tentang
pegangan bagi seseorang atau suatu yang baik dan yang buruk.31
kelompok dalam mengatur tingkah Di era globalisasi ini kedudukan
lakunya. Kedua: etika berarti kumpulan atau posisi kaum muda masih menjadi topik
asas atau nilai moral. Yang dimaksud di sini pembicaraan yang hangat dari berbagai
adalah kode etik. Ketiga: etika mempunyai pihak karena kaum muda adalah generasi
arti ilmu tentang yang baik atau buruk.29 yang menjadi harapan penentu keberhasilan
Dari beberapa pendapat tentang pembangunan. Tidak jarang pula generasi
pengertian etika di atas, maka jelaslah muda disebut-sebut sebagai tulang
bahwa tinjauan etis kistiani adalah suatu punggung gereja yang kelak akan
tinjauan tentang sikap yang baik dan yang melanjutkan pekerjaan pemberitaan Injil.
27 30
Franz Magnis Suseno, Etika Dasar. 14 Eka Darmaputera, 102
28 31
K. Bertens, Etika, Jakarta: PT Gramedia J.L.Ch. Abineno, Sekitar Etika dan Soal-
Pustaka Utama 1994. 6 soal Etis. Jakarta: BPK Gunung Muia, 1994. 5
29
K. Bertens, Etika, 6.
140
Sumeleh, A. R., 2019
Namun perlulah disadari bahwa pemuda mereka yang telah dipersatukan dalam
sebagai harapan bangsa, negara dan nikah yang kudus.
harapan gereja seperti terlempar dalam Untuk menjaga agar supaya tidak
krisis yang kompleks.32 Sebagai salah satu terjadi hubungan seksual sebelum nikah,
contoh, pelanggaran moral dikalangan maka pergumulan doa sangatlah penting.
muda-mudi semakin hebat.33 Inilah akibat Di samping itu perlu pengendalian diri,
dari ciri khas pemuda yang sangat senang karena hanya dengan mengendalikan diri
dengan gaya hidup modern. Mereka ingin orang takkan terjerumus dalam nafsu
hidup bebas sebagaimana layaknya erotis.35 Manusia diciptakan menurut
manusia yang telah tumbuh dewasa. ‘gambar dan rupa Allah’, justru karena
Pemuda yang mulai beralih dari sikap itulah kekudusan pribadi harus dijaga.
ketergantungan pada keluarga ke sikap Tuhan adalah Khalik dan manusia adalah
membangun diri sendiri,34 bukan berarti makhluk, oleh karena itu segala ciptaan
tidak lagi memerlukan perhatian dan Sang Khalik jangan dirusak oleh ciptaan
bimbingan dari orang tua. Justru pada masa termasuk pribadi manusia.36 Jadi manusia
inilah perhatian orang tua harus sepenuhnya dalam hal ini orang muda harus mampu
dipusatkan pada pemuda. Dijelaskan mengendalikan diri, bergumul dalam doa
kembali kepada pemuda bahwa seks untuk menjaga kekudusan diri sebagai
diciptakan oleh Tuhan sebagai bagian dari ciptaan Sang Khalik. Dengan demikian
rencana-Nya yang Agung untuk kehidupan jelaslah bahwa melakukan hubungan
dan kebahagiaan manusia. Namun seksual sebelum nikah adalah tindakan
bukanlah berarti manusia boleh penyelewengan terhadap maksud Tuhan
menyalahgunakan seks sebagai pemberian pada saat menciptakan seks bagi kehidupan
Allah itu. Oleh karena seks adalah ciptaan umat manusia. Hubungan seks sebelum
Tuhan yang baik, maka manusia harus nikah merusak hubungan yang harmonis
menerimanya dengan syukur dan antara manusia dengan Allah Sang Khalik
bertanggung jawab, artinya melakukan dan antara manusia dengan sesama. Selain
hubungan seksual hanya selayaknya bagi itu juga seks sebelum nikah merusak masa
depan manusia itu sendiri.
32 35
J.J.G.Sondakh, Makna Pergaulan Muda- J.J.G.Sondakh, Educatio Christi No.6.
Mudi Kristen di Tengah Perubahan Nilai Seksual Tahun 1994. 61
36
Masa Kini. Educatio Christi No.6. Tahun 1994. 49 J.J.G.Sondakh, Educatio Christi No.6.
33
J.J.G.Sondakh. Tahun 1994.
34
J.P.Pinontoan,S., Perkembangan Sikap
Religius Remaja dan Pemuda. Educatio Christi No.
11. Tahun 1998. 5
141
Sumeleh, A. R., 2019
37 40
Agudo Philomena, Aku Memilih Engkau. Brownlee Malcolm, hal. 87-88
41
Kanisius 1998. 95 Miles Hebert J, Sebelum Menikah
38
Agudo Philomena, Aku Memilih Engkau. Fahamilah Dulu Seks (Jakarta : BPK Gunung Mulia,
1992) hal. 200
39
Abineno, J. L. Ch. Perkawinan.
142
Sumeleh, A. R., 2019
143
Sumeleh, A. R., 2019
144
Sumeleh, A. R., 2019
Website
http://blogspot.com/2012/11/membangkitk
an-spirit-gerakan-mahasiswa.html
http://blogspot.com/2014/08/istilah-
penyimpangan-seksual.html
Dokumen
BPS. GMIM, Tata Gereja GMIM dan
Penjelasannya bagian IV.
145