Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555

Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA 5-6


TAHUN DI TK ISLAM DAN TK UMUM KECAMATAN CIPAYUNG,
KOTAMADYA JAKARTA TIMUR

Ima Nurjannah
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Email: ima.nurjannah94@gmail.com

ABSTRAK

Perkembangan moral dan agama pada anak usia dini merupakan tahap perkembangan
pertama yang harus diperhatikan dalam Satuan Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
yang sudah disahkan kementrian pendidikan pada tahun 2009 dalam meningkatkan
pencapaian perkembangan anak usia 0-6 tahun di pembelajaran anak usia prasekolah.
Perkembangan ini tidak semata-mata diajarkan oleh guru di sekolah saja tetapi orang tua dan
orang dewasa yang ada di sekitar anak, maka orang dewasa di sekitarnya memilki pengaruh
penting dalam proses tumbuh kembang anak karena anak belajar dengan cara melihat lalu
meniru apa yang orang dewasa lakukan di sekitarnya. Selain itu perkembangan moral dan
agama memiliki peran penting dalam kehidupan anak sehari-hari, mulai dari cara bersikap
anak terhadap orang yang lebih tua dan teman sebayanya, saling tolong menolong dengan
orang lain serta memahami agama yang dianutnya. Membedakan perkembangan moral dan
agama di sekolah tempat anak usia dini tumbuh dan berkembang di dalam TK Islam dan TK
Umum, bukan perkara mudah dengan latar belakang sekolahnya yang sudah berbeda.
Perbedaan ini terlihat jelas dari hasil tabel nilai sig. 0,000 lebih < dari 0,05 maka Ho ditolak
dan menolak Ha, karena pembelajaran di TK Islam yang dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal merujuk pada Satuan Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dan kurikilum
Kemuhammadiyahan, sedangakan di TK Umum hanya merujuk pada Satuan Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak.

Kata kunci: Moral dan Agama, TK Islam dan TK Umum

PENDAHULUAN antara kebenaran sejati dan yang artifisial.


Teknologi modern saat ini telah Di sisi lain era globalisasi juga untuk
memungkinkan terjadinya komunikasi menambahkan berbagai pengetahuan yang
yang bebas antar negara, yang juga identik dengan era sains dan teknologi,
menerobos pelosok perkampungan di yang pengembangannya tidak terlepas dari
pedesaan melalui media audio (radio) dan studi kritis dan riset yang terus bertambah
audio visual (televisi, internet, dan lain- setiap harinya.
lain). Fenomena modern yang terjadi saat Berbagai macam penyimpangan
ini popular dengan sebutan zaman yang ada saat ini sangat berdampak pada
globalisasi. perkembangan manusia. Jika
Khususnya media televisi, dijadikan penyimpangan itu terus dilakukan dan
alat untuk membawa pengaruh kepada tidak dihentikan maka pendidikan moral
sebagian kelompok orang atau golongan yang sudah ditanam pada usia dini akan
untuk menanamkan atau merusak nilai- sia-sia nantinya.
nilai moral dan agama, untuk Lain lagi dengan penyimpangan dan
mempengaruhi pola fikir seseorang oleh kenakalan anak sekolah dan remaja di
mereka yang mempunyai kekuasaan Indonesia, seperti merokok, pernikahan
terhadap media tersebut. Nilai-nilai moral dini, hamil di luar nikah saat masih
dan agama tersebut terkandung dalam berstatus pelajar, tawuran dan Bulliying.
Pancasila telah memberikan kriteria nilai- Salah satunya Tawuran antar pelajar untuk
nilai moral; antara nilai baik dan buruk, kesekian kalinya terjadi di Ibukota dan kali
38
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

ini sampai merenggut banyak korban. sama menyadarkan dan dan mengingatkan
Bukan hanya para pelajar tetapi juga supaya tidak mudah terjerumus dalam
bentrokan antar kampung yang orang kebutuhan duniawi saja.
dewasa ikut di dalamnya. Komisi Salah satu yang membuat manusia
Perlindungan Anak Indonesia pada tahun berpikir tentang kehidupannya di dunia
2017 mencatat Indonesia peringkat ini, tidak lepas dari hubungannya dengan
tertinggi kasus kekerasan di sekolah Allah atau Tuhan, Manusia, dan Alam.
sebanyak 84 % disusul Vietnam (79 Atau di dalam Al-Qur’an disebut
persen), Nepal (79 persen), Kamboja (73 Habluminallah, Habluminannas, dan
persen), dan Pakistan (43 persen). Habluminal’alam.
Ini adalah salah satu contoh
parahnya moral yang saat ini terjadi di Hakikat Moral dan Agama Pada Anak
Indonesia. Kejadian ini sangat merusak Usia Dini
moral dan akal budi kita sebagai bangsa Hakikat Moral
yang berbudi pekerti. Rusaknya peradaban Seseorang disebut memilki moral
bangsa dalam sejarah perkembangan apabila manusia menyebut ke manusia
tatanan sosial masyarakat telah lama atau orang lainnya dalam tindakan yang
berusaha diperbaiki dan tentunya untuk memiliki nilai positif. Manusia yang tidak
saat ini telah lebih maju untuk menerapkan memiliki moral disebut amoral artinya dia
konsep kehidupan yang lebih beradab tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
dalam membentuk hubungan sosial positif di mata manusia lainnya.
kemasyarakatan. Moral berasal dari bahasa Latin
Hal itu disebabkan oleh kurangnya “mos”, yang berarti adat istiadat, kebiasan,
perhatian dan solidaritas kita yang terjadi cara tingkah laku, dan kelakuan,
saat ini. Sibuknya manusia dengan sosial sedangkan “mores” adalah adat-istiadat,
media yang kita miliki saat ini, mereka tabiat, kelakuan, watak, akhlak dan cara
merasa memiliki dunianya masing-masing hidup. Secara etimologi moral dan etika
dan tidak peduli lingkungan yang ada di memilki arti yang sama karna keduanya
sekitarnya. Dengan media sosial yang ada berasal dari kata yang sama karena
saat ini, berita sosial yang menyentuh keduanya berasal dari kata yang
dapat dengan mudah kita dapatkan mereka mengandung arti adat kebiasaan.
hanya perlu menekan tanda jempol Sedangkan etika berasal dari bahasa
sebagai bentuk perhatian dan solidaritas Yunani, “ethos”. Moral diartikan sebagai
mereka tanpa harus bertemu dan nilai dan norma yang menjadi pegangan
berinteraksi langsung. bagi seseorang dalam mengatur tingkah
Serta kurangnya kedekatan terhadap lakunya.
Tuhan Yang Maha Esa dan orang tua juga Menurut Hurlock, Moral adalah
menjadi penyebab moral terganggu, hidup sopan santun, kebiasaan, adat istiadat dan
yang saling individualis dan sekali lagi aturan perilaku yang telah menjadi
hanya terpaku pada gadget. Karena dengan kebiasaan bagi anggota suatu budaya,
saling berinteraksi lah kita dapat sama-

39
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Maka, moral merupakan kebiasaan dan semula diteliti Piaget, yang menyatakan
aturan perilaku bagi anggota suatu budaya. bahwa logika dan moralitas berkembang
Menurut Rogers dalam buku melalui tahapan-tahapan konstruktif.
Psikologi Remaja moral merupakan Kohlberg memperluas pandangan dasar
kaidah norma yang mengatur prilaku ini, dengan menentukan bahwa proses
individu dalam hubungannya kelompok perkembangan moral pada prinsipnya
sosial dan masyarakat. Moral merupakan berhubungan dengan keadilan dan
standar baik dan buruk yang ditentukan perkembangannya berlanjut selama
bagi individu oleh nilai-niali sosial budaya kehidupan
di mana individu sebagai anggota sosial.
Maka, moral adalah kaidah norma yang Hakikat Agama
menetukan standar baik dan buruknya “Agama” berasal dari bahasa
suatu perilaku individu sebagai anggota Sansekerta, “gam” artinya pergi,
kelompok sosial dan masyarakat. kemudian setelah ditambah awalan dan
Menurut Sonny Keraf Moral dapat akhiran “a” menjadi “agama”, artinya
digunakan untuk mengukur kadar baik dan jalan. Menurut Bahrun Rangkuti agama
buruknya sebuah tindakan manusia berasal dari kata “a-gama”. Artinya “a”
sebagai manusia, mungkin sebagai panjang ialah cara atau the way, sedangkan
anggota masyarakat (member of society) “gama” berasal dari kata indojerma
atau sebagai manusia yang memiliki posisi “gam”. Jadi agama berarti cara-cara yang
tertentu atau pekerjaan tertentu. Maka, harus dilakukan oleh manusia menuju
moral merupakan ukuran untuk mengukur sebuah jalan untuk mendapat ridha dari
tindakan baik dan buruknya manusia Tuhan.
sebagai anggota masyarakat. Menurut Otib Satibi agama adalah
Menurut Gunarsa moral adalah aturan dan wahyu Tuhan yang sengaja
seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku diturunkan agar manusia hidup teratur,
yang harus dipatuhi. Maka, moral damai, sejahtera, bermartabat, dan bahagia
merupakan sekumpulan nilai perilaku baik baik di dunia maupun di akhirat. Maka,
yang harus dipatuhi manusia. wahyu yang diberikan oleh Tuhan
Maka dapat disimpulkan bahwa membawa kebaikan itu sendiri kepada
moral adalah serangkaian nilai-nilai manusia agar manusia menjadikan
perilaku untuk mengukur baik dan kehidupannya lebih baik lagi.
buruknya perbuatan dan sikap yang Menurut Nasution menyatakan
berlaku dalam adat-istiadat dan budaya bahwa agama mengandung arti ikatan
yang harus dipatuhi oleh setiap manusia. yang harus dipegang dan dipatuhi
Teori yang paling terkenal tentang manusia. Ikatan yang dimaksud berasal
perkembangan moral adalah teori yang di dari salah satu kekuatan yang lebih tinggi
kemukakan oleh Lawrence Kohlberg. daripada manusia sebagai kekuatan gaib
Teori ini merupakan hasil dari Ia yang tidak dapat ditangkap dengan panca
mengikuti perkembangan dari keputusan indera, namun mempunyai pengaruh yang
moral seiring penambahan usia yang besar sekali terhadap kehidupan manusia

40
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

sehari-hari. Maka, agama memilki Tahapan perkembangan Moral pada


kekuatan gaib yang lebih tinggi dan Anak
pengaruh yang besar terhadap kehidupan Teori yang dikemukakan oleh
manusia sehingga manusia harus Kohlberg. Teori ini berpandangan bahwa
mematuhi kekuatan gaib tersebut. penalaran moral, yang merupakan dasar
Menurut Emile Durkheim definisi dari perilaku etis, mempunyai enam
Agama adalah suatu sistem yang terpadu tahapan perkembangan yang dapat
yang terdiri atas kepercayaan dan praktik teridentifikasi. Ia mengikuti
yang berhubungan dengan hal yang suci perkembangan dari keputusan moral
dan menyatukan semua penganutnya seiring penambahan usia yang semula
dalam suatu komunitas moral yang di diteliti Piaget, yang menyatakan bahwa
namakan umat. Maka, agama memiliki logika dan moralitas berkembang melalui
sistem yang menyatukan kepercayaan dan tahapan-tahapan konstruktif.
praktik terhadap hal yang suci secara 1) Tingkat 1 (Pra-Konvensional)
bersama. Pada level ini anak mengenal
Menurut Hendro Puspito agama moralitas berdasarkan dampak yang
adalah sistem nilai yang mengatur ditimbulkan oleh suatu perbuatan,
hubungan manusia dan alam semseta yang yaitu menyenangkan (hadiah) atau
berkaitan dengan keyakinan. Maka, agama menyakitkan (hukuman). Anak tidak
adalah sistem yang mengatur manusia dan melanggar aturan karena tekut akan
hubungannya dengan alam melalui ancaaman hukuman dari otoritas.
keyakinan. a) Orientasi kepatuhan dan
Maka dapat disimpulkan bahwa hukuman
agama adalah suatu jalan yang diberikan Tentang baik dan buruk
oleh Tuhan kepada manusia dengan suatu ditentukan oleh otoritas.
kepercayaan yang gaib dan suci di dalam Keputusan terhadap aturan
dirinya (manusia) dan memilki pengaruh adalah untuk menghindari
besar terhadap kehidupan maupun hukuman dari otoritas.
lingkungannya sehari hari. b) Orientasi minat pribadi
Teori Agama yang paling terkenal Suatu perbuatan dinilai baik
adalah Teori Fakulty yang berpendapat apabila berfungsi sebagai
bahwa tingkah laku manusia itu tidak intrumen untuk memenuhi
bersuber pada suatu faktor yang tunggal kebutuhan atau kepuasan diri.
tetapi terdiri atas beberapa unsur, antara 2) Tingkat 2 (Konvensional)
lain yang dianggap memegang peranan Suatu perbuatan dinilai baik oleh
penting adalah fungsi cipta (reason), rasa anak apabila mematuhi harapan
(emotion), dan karsa (will). Perbuatan otoritas atau kelompok sebaya.
manusia yang bersifat keagamaan a) Orientasi keserasian
dipengaruhi oleh 3 fungsi interpersonal dan konformitas
Orientasi anak yang baik
tindakan berorientasi pada

41
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

orang lain. Suatu perbuatan pertama dari tingkat yang disebutkan


dinilai baik apabila Kohlberg.
menyenangkan bagi ornag Tahapan Perkembangan Agama pada
lain. Anak
b) Orientasi otoritas dan Dikemukakan dalam penelitian yang
pemeliharaan aturan sosial dilakukan oleh Ernest Harms
Orientasi keteraturan dan perkembangan agama pada anak melalui
otoritas perilaku yang dinilai bebrapa fase atau tingkatan, ia mengatakan
baik apabila menunaikan bahwa perkembangan agama pada anak
kewajiban, menhormati melalui 3 tingkatan:
otoritas, dan memelihara 1) The Fairy Tale Stage (Tingkat
ketertiban sosial. Dongeng)
3) Tingkat 3 (Pasca-Konvensional) Tingkatan ini dimulai pada anak usia
Pada level ini aturan dan institusi 3-6 tahun. Pada tingkatan ini konsep
dari masyarakat tidak dipandang mengenai Tuhan lebih banyak
sebagai tujuan akhir, tetapi dipengaruhi oleh fantasi dan emosi.
diperlukan sebagai subjek. Anak Pada tingkat perkembangan ini anak
menaati aturan untuk menghindari menghayati konsep ke-Tuhanan
hukuman kata hati. sesuai dengan tingkat
a) Orientasi kontrak sosial perkembangan intelektualnya.
Ada semacam perjanjian Kehidupan masa ini masih banyak
antara dirinya dan lingkungan dipengaruhi kehidupan fantasi,
sosial. Perbuatan dinilai baik sehingga dalam menanggapi agama
apabila sesuai dengan pun anak anak masih menggunakan
perundang-undangan yang konsep fantastis yang diliputi oleh
berlaku. dongeng-dongeng yang kurang
b) Prinsip etika universal masuk akal.
Kebenaran ditentukan oleh 2) The Realistic Stage (Tingkat
kata hati, sesuai dengan prisip- Kenyataan)
prinsip etika universalyang Tingkat ini dimulai sejak anak
bersifat abstrak dan masuk sekolah dasar. Pada masa ini,
penghormatan terhadap ide ke-Tuhanan anak sudah
martabat manusia mencerminkan konsep-konsep yang
Menurut Kohlberg memperluas teori berdasarkan pada kenyataan.
Piaget menanamkan tingkat kedua dari Konsep ini timbul melalui lembaga-
perkembangan moral akhir masa anak- lembaga keagamaan dan pengajian
anak sebagai tingkat moralitas agama dari orang dewasa lainnya.
konfesioanal (conventional level) atau Pada masa ini ide keagamaan anak
moralitas dari aturan-aturan dan didasarkan atas dorongan
penyesuaian konfensional. Dalam tahap emosional, hingga mereka dapat
melahirkan konsep Tuhan yang

42
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

formalis. Berdasarkan hal itu, maka Moral dan Agama Anak Usia Dini
pada masa ini anak-anak tertarik dan Faktor yang Mempengaruhi
senang pada lembaga keagamaan Perkembangan Moral dan Agama pada
yang mereka lihat dikelola oleh Anak
orang dewasa dalam lingkungan 1. Orang tua
mereka. Segala berntuk tindakan 2. Keluarga
(amalan) keagamaaan mereka ikut 3. Guru
dan pelajari dengan penuh minat. 4. Lingkungan
3) The Individual Stage (Tingkat Karakteristik Perkembangan
Indovidu) Moral dan Agama pada Anak
Pada tingkat ini anak telah memilki 1. Rentan waktu dalam konsentrasi
kepekaan emosi yang paling tinggi yang dimiliki anak masih rendah
sejalan dengan perkembangan usia 2. Anak akan belajar dengan meniru
mereka. Konsep keagamaaan yang orang dewasa di sekitarnya
individualitas ini terbagi menjadi 3 3. Rasa ingin tahu anak yang besar
golonga, yaitu: sehingga anak banyak bertanya
a) Konsep ke-Tuhanan yang dalam mencari tahu sesuatu
konvensional dan konservatif 4. Penghayatan anak kepada sifat
dengan dipengaruhi sebagian keagamaan masih superficial (belum
kecil fantasi. Hal tersebut dalam)
disebabkan oleh pengaruh 5. Setiap anak memeiliki pribadi yang
luar. unik dalam memahami konsep
b) Konsep ke-Tuhannan yang moral dan agama.
lebih murni yang dinyatakan 6. Perkembangan moral dan agama
dalam pandangan yang setiap anak berbeda-beda
bersifat personal (perorangan). 7. Anak suka berimanjinasi dan
c) Konsep ke-Tuhanan yang berfantasi.
bersifat humanistik. Agama 8. Anak belum dapat berpikir abstrak
telah menjadi etos humanis dalam memehami konsep
pada diri mereka dalam ketuhanan.
menghayati ajaran agama.
Maka dari tahapan perkembangan Sifat-sifat Pemahaman Moral dan
Agama yang dikemukakan oleh Ernest Agama Pada Anak
Harms, anak usia dini berada dalam Sifat-sifat pemahaman anak
tahapan The Fairy Tale Stage atau terhadap nilai-nilai agama pada saat
Tingkat Dongeng dimana anak belum mengikuti kegiatan belajar mengajar
memahami sacara menyeluruh konsep ke a) Unreflective: pemahaman dan
Tuhanan, konsep itu diberikan pada anak kemampuan anak dalam
melalui orang dewasa untuk mengajarkan mempelajari ilmu agama tidank
budi pekerti pada anak. dengan serius. Mereka melakukan
kegiatan ibadah denagn sifat dasar

43
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

kekanakannya. Merela belum 6. Kejujuran.


mampu memahami konsep agama 7. Kemandirian
dengan mendalam. 8. Daya Juang
b) Egocentris: dalam mempelajari 9. Tanggung Jawab
ilmu agama, anak belum mampu 10. Penghargaan Terhadap Sekitar
bersikap konsisten. Anak lebih
fokus dan suka pada hal-hal yang METODE PENELITIAN
menarik perhatiannya. Jenis penelitian yang digunakan
c) Misunderstand: anak akan dalam penelitian ini adalah menggunakan
mengalami salah perhatian dalam jenis penelitian kuantitatif komparatif,
memahami suatu ajaran agama yang yakni melihat bentuk Perbedaan antara
banyak dan bersifat abastrak. variabel yang akan diteliti. Penelitian ini
d) Verbalis dan Ritualis: kondisi ini digunakan untuk mengetahui perbedaan
dapat dimanfaatkan untuk dengan menggunakan variabel yang sama
pengembangan nilai agama pada untuk sampel yang berbeda.
anak dengan cara memperkenalkan Perbedaan antara variabel yang akan
istilah, bacaan, dan ungkapan yang diteliti. Penelitian ini digunakan untuk
bersifa agamis. Seperti memberinya mengetahui perbedaan dengan
latihan mengucapkan, menggunakan variabel yang sama untuk
memperagakan, menghafal dan sampel yang berbeda.
sebagainya. Penelitian ini dengan metode jenis
e) Imitative: anak banyak belajar dari survey dilakukan untuk memperoleh data
apa yang ia lihat secara langsung. yang nantinya akan dikumpulkan, dalam
Mereka banyak meniru dari apa penelitian ini data dan informasi tentang
yang dilihatnya sebagai pengalaman perkembangan moral dan agama pada
belajar. anak. Metode penelitian ini diharapkan
Dengan sifat-sifat tersebut untuk dapat menemukan perbedaan antara
kepentingan menentukan pendekatan variabel-variabel yang diteliti yaitu
dalam melakukan pembelajaran yang tepat perekembangan moral dan agama. Melalui
untuk anak. Sebagai pendidik dan oramg metode ini peneliti alan menganalisis
dewasa harus tetap melakukan pendekatan sejauh mana Perbedaan Perkembangan
progresif, penyadaran jiwa dan Moral dan Agama pada Anak Usia 5-6
kepribadian anak. Tahun di TK Islam dan TK Umum di
Kecamatan Cipayung, daerah Jakarta
Langkah-Langkah Perkembangan Timur.
Moral dan Agama Pada Anak Penelitian ini dengan jenis kuisioner
1. Religiusitas atau angket merupakan teknik
2. Sosialitas pengumpulan data yang dilakukan dengan
3. Gender cara memberi seperangkat pertanyaan
4. Keadilan dilakukan dengan cara memberi
5. Demokrasi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

44
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

tertulis kepada para responden untuk yang Dianaut sebnayak 6 pernyataan,


dijawab Mengenal dan Membedakan Ciptaan
Teknik pengumpulan data yang akan Allah/Tuhan dan Manusia sebnayak 4
digunakan oleh penelitian adalah berupa pernyataan, Meniru Gerakan
angket atau kuesioner kepada responden. Ibadah/Ritual Agama sebnayak 5
Angket ini digunakan oleh penelitian pernyataan. Jadi total keseluruhan dalam
untuk mengukur perkembangan moral dan membuat kisis-kisi instrument penelitian
agama sebagai variabel (Y) dan mengukur aspek perkembangan moral dan agama
anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di TK usia 5-6 sebnay 40 pernyataan.
Islam dan TK Umum di Kecamatan Uji Normalitas dilakuakan untuk
Cipayung, Kotamadya Jakarta Timur mengetahui apakah data yang diambil
sebagai variabel (X). berasal dari populasi yang berdistribusi
Instrument penelitian yang normal atau tidak, dalam hal ini normalitas
merupakan alat bagi peneliti yang yang akan digunakan oleh peneliti dengan
digunakan untuk mengumpulkan data atau menggunkaan teknik statistic non
informasi yang relevan dengan parametik one simple Kolmogrov-
permasalahan penelitian. Oleh karena itu, Smirnov, pada tara signifikan = 0,05,
isntrumen harus dirancang secara baik kaidah yang digunakan adalah jika p>0,05,
sehingga menghasilan data empiris maka sebarannya normal, sebaliknya jika
sebagaimana adanya. p<0,05 maka sebarannya tidak normal.
Instrument yang peneliti gunakan Uji homogenitas data adalah salah
adalah Kuesioner (angket). Angket yang satu uji persyaratan analisis tentang
digunakan dalam penelitian ini adalah kelayakan datan untuk dianalisis dengan
angket dengan skala Guttman. Keterangan menggunakan uji statistic tertentu. Uji ini
Ya untuk skor 1 dan keterangan Tidak berkaitan dengan penggunaan uji statistic
untuk skor 0. parametik, seperti uji komparatif
Penyusunan instrumen dalam (penggunaan Anova) dan uji independen
penelitian kuantitatif komperati ini sampel t-test, dan sebagainya. Teknik
dilakukan melalui beberapa tahapan. yang digunakan untuk mengitung data
Tahapan pertama Menyusun kisi-kisi tersebut, yakni menggunakan uji
instrumen sesuai aspek perkembangan perbandingan varians atau bisa disebut
moral dan agama usia 5-6 tahun.dimensi juga sebagai uji Fisher.
Perkembangan Moral memilki 3 indikator Mann Whitney adalah Uji Test
sebagai berikut Memahami Perilaku Mulia adalah uji non parametris yang digunakan
sebanyak 15 pernyataan, Memahami untuk mengetahui perbedaan median 2
Perilaku yang Wajar sebanyak 5 kelompok bebas apabila skala data
penyataan, Menjaga Kebersihan Diri dan variabel terikatnya adalah ordinal atau
Lingkungan sebanyak 5 pernyataan. interval/ratio tetapi tidak berdistribusi
Sedangkan Perkembangan Agama normal. Mann Whitney Uji Test disebut
memiliki 3 indikator sebagai berikut, juga dengan Wilcoxon Rank Sum Test.
Mengenal Identitas dan Atribut Agama Merupakan pilihan uji non parametris

45
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

apabila uji Independent T Test tidak dapat dan 25 anak dari TK Pelita, jadi jumlah
dilakukan oleh karena asumsi normalitas keseluruhan data adalah 45 anak dari TK
tidak terpenuhi. Tetapi meskipun bentuk Islam dan 45 anak dari TK Umum.
non parametris dari uji independent t test, Teknik sampling dalam penelitian
uji Mann Whitney U Test tidak menguji ini adalah sample homogeny. Sampel di
perbedaan Mean (rerata) dua kelompok ambil satu Kotamadya Jakarta Timur.
seperti layaknya uji Independen T Test, Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu
melainkan untuk menguji perbedaan variabel terikat dan variabel bebas.
Median (nilai tengah) dua kelompok. Variabel terikat dalam penelitian ini
Interprestasi Ada keputusan uji ini adalah perkembangan moral dan agama
yaitu: pada anak. Sedangkan variabel bebas
a) Jika nilai sig. < 0,05 maka ho ditolak adalah di TK Islam dan TK Umum.
yaitu, ada perbedaan perbedaan Uji Normalitas, Sebelum diujikan,
perkembangan moral dan agama intrumen penelitian diujicobakan pada
pada anak usia 5-6 di TK Islam dan anak-anak TK Islam Gendis dengan
TK Umum kecamatan Cipayung jumlah menjadi 15 anak di Kecamatan
Jakarta Timur. Cipayung, Jakarta Timur dan TK Aliria
b) Jika nilai sig. > 0,05 maka ho sebanyak 15 anak di Kecamatan Ciracas
diterima yaitu, tidak ada perbedaan Jakarta Timur. Instrumen pada penelitian
perbedaan perkembangan moral dan ini berupa angket tertutup yang berjumlah
agama pada anak usia 5-6 di TK sebanyak 40 butir angket dengan 2 pilihan
Islam dan TK Umum kecamatan jawaban. Setelah diujicobakan instrumen
Cipayung Jakarta Timur. dianalisis untuk mencari validitas dan
reliabilitas. Instrumen yang valid
HASIL PENELITIAN DAN kemudian digunakan sebagai alat ukur
PEMBAHASAN perkembangan moral dan agama pada
Penelitian ini dilaksanakan di TK anak.
Islam yaitu TK Aisyiyah Bustanul Athfal Uji Validitas dilakukan untuk
86 dan 101 serta TK Umum yaitu TK mengetahui valid atau tidaknya butir
Indonesia Playschool dan TK Pelita angket tersebut. Butir angket yang tidak
Kotamadya Jakarta Timur pada Semester valid akan dibuang dan angket yang valid
Ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian selanjutya akan di gunakan dalam
ini dilakukan mulai tanggal 19-21 penelitian. Penguji validitas menggunakan
September 2018. Populasi dari penelitian teknik kolerasi Product Moment,
ini adalah anak usia 5-6 tahun selama kuesioner dinyatakan valid jika rhitung >
penelitian ini dilakukan di Kotamadya rtabel.
Jakarta Timur dengan jumlah 90 anak, 24 Table 1 Hasil Uji Validitas Kuesioner
anak dari TK Islam TK Aisyiyah Bustanul Perkembangan Moral dan Agama
Athfal 86 dan 21 anak dari TK Islam TK No Kriteria Nomor Jumlah
Pernyataan
Aisyiyah Bustanul Athfal 101, 20 anak
1 Valid 1, 4, 6, 10, 30
dari TK Umum TK Indonesia Playschool 11, 12, 14,
16, 18, 19,
46
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

21, 22, 23, 0,05. Hal tersebut berarti data berdistribusi


24, 25, 26,
normal.
28, 29, 30,
31, 32, 33, Uji Homogenitas Dasar pengambil
34, 35, 36,
keputusan pada uji ini yaitu:
37, 38, 38
dan 40 a) Jika nilai sig.> 0,05 maka data
2 Tidak 2, 3, 5, 7, 8, 10 homogeny
Valid 9, 13, 15,
20, dan 27 b) Jika nilai sig.< 0,05 maka data tidak
Dari perhitungan validitas soal uji homogeny
coba diperoleh 25 pernyataan yang valid Tabel 4 Hasil Normalitas
dan 10 yang tidak valid. Sebanyak 25 Menggunakan SPSS 20 For Windows
pernyataan yang dinyatakan valid Test of Homogeneity of Variances
digunakan sebagai alat penelitian. moral dan agama

Uji Reabilitas Reabilitas berkenaan Levene Statistic df1 df2 Sig.

dengan derajat konsistensi dan stabilitas 1.524 1 88 .220

data. Instrumen yang baik secara akurat Berdasarkan hasil analisis maka dapat
memiliki konsisten untuk kapanpun diketahui bahwa nilai sig. 0,220 lebih
intrumen itu disajikan. besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan
Tabel 2 Hasil Uji Realibilitas data homogeny.
r11 (rhitung) 0.81 Uji Mann Whitney digunakan

rtabel 0.1745 sebagai alternative uji sampel tidak

Keterangan Realibilitas Tinggi berpasangan t test.

Uji Normalitas. Dasar pengambil Dasar pengambilan keputusan pada uji ini

keputusan pada uji ini yaitu: yaitu;

a) Jika nilai sig.> 0,05 maka data 1. Jika nilai sig.< 0,05 maka ho ditolak

berdistribusi normal yaitu, ada perbedaan perkembangan

b) Jika nilai sig.< 0,05 maka data tidak moral dan agama pada TK Islam dan

berdistribusi normal TK Umum usia 5-6 tahun di

Tabel 3 Hasil Normalitas Kecamatan Cipayung, Kotamadya

Menggunakan SPSS 20 For Jakarta Timur.

Windows 2. Jika nilai sig.> 0.05 maka ho

Tests of Normality diterima yaitu, ada perbedaan

Kolmogorov- perkembangan moral dan agama


Smirnova pada TK Islam dan TK Umum usia
kelompok Statistic df Sig. 5-6 tahun di Kecamatan Cipayung,
moral 1 .128 45 .062 Kotamadya Jakarta Timur.
dan 2 Tabel 5 Hasil Uji Mann Whitney
.115 45 .167
agama Menggunakan SPSS 20 For
a. Lilliefors Significance Correction Windows
Ranks

Berdasarkan analisis maka dapat diketahui Mean Sum of


kelompok N Rank Ranks
bahwa TK Islam nilai sig. 0,062 dan TK
1 45 56.87 2559.00
Umum nilai sig. 0,167 lebih besar dari
47
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

moral 2 45 34.13 1536.00 b. Indikator 2


dan Total
90 Pada indikator 2 menelaah
agama
tentang perkembangan moral
/Test Statisticsa
moral dan agama anak yaitu Memahami
Mann-Whitney U 501.000 Perilaku yang Wajar pada
Wilcoxon W 1536.000
anak usia dini, berikut
Z -4.143
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
disajikan pada tabel di bawah
a. Grouping Variable: kelompok ini:
Pada hasil tabel diatas nilai sig. 0,000 lebih
Chart Title
kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan Ho
40
ditolak dan menolak Ha. Hal ini berarti 30
terdapat perbedaan perkembangan moral 20
10
dana agama pada TK Islam dan TK
0
Umum. 16 17 18 19

Ya Tidak

1. Perkembangan Moral dan Agama


Hasil grafik di atas dapat
di TK Islam
dilihat bahwa nilai skor
a. Indikator 1
tertinggi untuk kategori Ya
Pada indikator 1 menelaah
pada pernyataan nomor 19
tentang perkembangan moral
dengan jumlah 37 responden,
anak yaitu Memahami
untuk kategori Tidak dengan
Perilaku Mulia pada anak usia
skor paling tinggi nomor 17
dini, berikut disajikan pada
dengan jumlah 16 responden.
tabel di bawah ini:
Sementara nomor 16 dan 18
Chart Title memiliki jumlah skor yang
40 sama yaitu katagori Ya
30
sebanyak 36 dan katagori
20
10 Tidak sebanyak 9 responden.
0
1 4 6 10 11 12 14

Ya Tidak
c. Indikator 3
Pada indikator 3 menelaah
Hasil grafik di atas dapat tentang perkembangan moral
dilihat bahwa nilai skor anak yaitu Menjaga
tertinggi untuk kategori Ya Kebersihan Diri dan
pada pernyataan nomor 10 Lingkungan pada anak usia
dengan jumlah 38 dan, untuk dini, berikut disajikan pada
kategori Tidak pada tabel di bawah ini:
pernyataan nilai skor tertinggi
adalah nomor 4 dengan jumlah
21 responden.

48
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

e. Indikator 5
40 Chart Title
Pada indikator 5 menelaah
tentang perkembangan agama
20
anak yaitu Mengenal dan
Membedakan Ciptaan
0
21 22 23 24 25
Allah/Tuhan dan Manusia
Ya Tidak
pada anak usia dini, berikut
Hasil grafik di atas dapat disajikan pada tabel di bawah
dilihat bahwa nilai skor ini:
tertinggi untuk kategori Ya
Chart Title
pada pernyataan nomor 23
40
sebanyak 33 responden,
30
sedangkan untuk katagori 20
Tidak dengan skor tertinggi 10

pada nomor 24 sebanyak 17 0


32 33 34 35
responden.
Ya Tidak
d. Indikator 4
Pada indikator 4 menelaah Hasil grafik di atas dapat
tentang perkembangan agama dilihat bahwa nilai skor
anak yaitu Mengenal Identitas tertinggi untuk kategori Ya
dan Atribut Agama yang pada pernyataan nomor 32
Dianut pada anak usia dini, dengan jumlah yaitu 29 dan
berikut disajikan pada tabel di 34 responden untuk kategori
bawah ini: Tidak pada pernyataan
teringgi nomor 33 dan 35
Chart Title
dengan jumlah 15 responden.
40
f. Indikator 6
30
20 Pada indikator 6 menelaah
10 tentang perkembangan agama
0
26 28 29 30 31
anak yaitu Meniru Gerakan

Ya Tidak Ibadah/Ritual Agama pada


anak usia dini, berikut
Hasil grafik di atas dapat
disajikan pada tabel di bawah
dilihat bahwa nilai skor
ini:
tertinggi untuk kategori Ya
pada pernyataan nomor 31 Chart Title
40
dengan jumlah yaitu 33
30
responden, untuk kategori
20
Tidak tertinggi nomor 26
10
dengan jumlah 21 responden. 0
36 37 38 39 40

Ya Tidak

49
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Hasil grafik di atas dapat disajikan pada tabel di bawah


dilihat bahwa nilai skor ini:
tertinggi untuk kategori Ya
Chart Title
pada pernyataan nomor 37
30
dengan jumlah yaitu 31
20
responden dan untuk kategori
10
Tidak skor tertinggi pada
0
pernyataan nomor 39 16 17 18 19
sebanyak 19 responden. Ya Tidak

Hasil grafik di atas dapat


2. Perkembangan Moral dan Agama
dilihat bahwa nilai skor
di TK Umum
tertinggi untuk kategori Ya
a. Indikator 1
pada pernyataan nomor 16
Pada indikator 1 menelaah
dengan jumlah 25 responden,
tentang perkembangan moral
untuk kategori Tidak pada
anak yaitu Memahami
skor tertinggi pernyataan
Perilaku Mulia pada anak usia
nomor 18 dan terendah nomor
dini, berikut disajikan pada
19 dengan jumlah 23
tabel di bawah ini:
responden.
Chart Title c. Indikator 3
40 Pada indikator 3 menelaah
30
tentang perkembangan moral
20
10 anak yaitu Menjaga
0 Kebersihan Diri dan
1 4 6 10 11 12 14
Lingkungan pada anak usia
Ya Tidak
dini, berikut disajikan pada
Hasil grafik di atas dapat tabel di bawah ini.
dilihat bahwa nilai skor
Chart Title
tertinggi untuk kategori Ya
40
pada pernyataan nomor 12 30

dengan jumlah 30 responden, 20


10
untuk kategori Tidak pada 0
21 22 23 24 25
skor tertinggi pernyataan
Ya Tidak
nomor 6 dengan jumlah 21
responden. Hasil grafik di atas dapat
b. Indikator 2 dilihat bahwa nilai skor
Pada indikator 2 menelaah tertinggi untuk kategori Ya
tentang perkembangan moral pada pernyataan nomor 25
anak yaitu Memahami dengan jumlah yang sama
Perilaku yang Wajar pada yaitu 29 responden dan nilai
anak usia dini, berikut skor tertinggi untuk katagori
50
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Tidak pada pernyataan nomor


Chart Title
21 sebanyak 19 responden.
30
d. Indikator 4
20
Pada indikator 4 menelaah
10
tentang perkembangan agama
0
anak yaitu Mengenal Identitas
32 33 34 35
dan Atribut Agama yang Ya Tidak
Dianut pada anak usia dini,
berikut disajikan pada tabel di Hasil grafik di atas dapat

bawah ini: dilihat bahwa nilai skor


tertinggi untuk kategori Ya
Chart Title pada pernyataan nomor 33
40
dengan jumlah yaitu 28
20 responden untuk kategori

0
Tidak nilai skor tertinggi pada
26 28 29 30 31 pernyataan nomor 34 dengan
Ya Tidak
jumlah 21 responden.

Hasil grafik di atas dapat f. Indikator 6

dilihat bahwa nilai skor Pada indikator 6 menelaah

tertinggi untuk kategori Ya tentang perkembangan agama

pada pernyataan nomor 28 anak yaitu mengetahui hari

dengan jumlah 29 responden, besar agama pada anak usia

untuk kategori Tidak pada dini, berikut disajikan pada

skor tertinggi pernyataan tabel di bawah ini:

nomor 31 dengan jumlah 24 Chart Title


responden. 40
e. Indikator 5 30

Pada indikator 5 menelaah 20


10
tentang perkembangan agama
0
anak yaitu Mengenal dan 36 37 38 39 40

Membedakan Ciptaan Ya Tidak

Allah/Tuhan dan Manusia


Hasil grafik di atas dapat dilihat
pada anak usia dini, berikut
bahwa nilai skor tertinggi untuk
disajikan pada tabel di bawah
kategori Ya pada pernyataan
ini:
nomor 36 dan 40 dengan jumlah
yaitu 29 responden dan untuk
kategori Tidak skor tertinggi pada
pernyataan nomor 39 dengan
jumlah 18 responden.

51
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

SIMPULAN agama pada TK antara TK Islam yaitu TK


Berdasarkan simpulan dari hasil Islam yaitu TK Aisyiyah Busthanul
penelitian yang telah dilakukakan di Athfal 86 dan TK Aisyiyah Busthanul
sejumlah TK Islam dan TK Umum di Athfal 101 serta TK Umum yaitu TK
daerah kecamatan Cipayung kotamadya Indonesia Playschool dan TK Pelita.
Jakarta Timur, peneliti mengambil Kemungkinan terjadinya perbedaan
sebanyak 2 TK Islam yaitu TK Aisyiyah perkembangan moral dan agama di TK
Busthanul Athfal 86 dan TK Aisyiyah Islam dan TK Umum adalah karena
Busthanul Athfal 101 sebanyak 24 dan 21 perbedaan dalam kegiatan keagamaannya
siswa di masing-masing TK Islam dan 2 sedangkan perkembangan moral pada TK
TK Umum yaitu TK Indonesia Playschool Islam dan TK Umum sama, semua TK
sebanyak 20 siswa dan TK Pelita sebanyak Islam juga merujuk pada Satuan Tingkat
25 siswa menerangkan bahwa terdapat Pencapaian Perkembangan Anak dan
perbedaan Perkembangan Moral dan kurikilum Kemuhammadiyahan,
Agama pada Anak Usia 5-6 Tahun antara Sedangkan TK Umum hanya merujuk
TK Islam dan TK Umum. pada Satuan Tingkat Pencapaian
Penelitian ini dilakukan pada Perkembangan Anak saja. Hal itu juga di
semester 1 tahun ajaran baru 2018-2019, tambah dengan penelitian ini diadakan di
kemunkinan terjadinya perbedaan awal tahun ajaran baru dimana usia
perkembangan moral dan agama pada TK peralihan anak diantara 4-5 1/2 tahun
Islam dan TK Umum sangat ada karena belum terlihat secara jelas dan juga
pembelajaran di TK Islam lebih banyak perkembangan moral dan agama pada
melakukan kegiatan keagamaan seperti anak usia 5-6.
muroja’ah surat-surat pendek, Maka dapat disimpulakan pada
melaksanakan Sholat Dhuha berjama’ah hasil tabel nilai sig. 0,000 lebih kecil dari
dan mengajarkan Akhlaqul Karimah 0,05 maka Ho ditolak dan menolak Ha.
dibandingkan dengan TK Umum yang Hal ini berarti terdapat perbedaan
melakukan kegiatan keagamaannya perkembangan moral dana agama pada
belum terlalu masuk ke dalam jiwa anak, TK Islam dan TK Umum.
kegiatan yang dilakukan pada TK Umum
DAFTAR PUSTAKA
seperti melakukan kegiatan keagamaan di
BUKU
awal pembelajaran yang dilakukan hanya Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori.
2014. Psikologi Remaja. Jakarta:
sebentar, waktunya hanya 30 menit,
PT. Bumi Aksara.
setelah itu tidak ada lagi kegiatan
Ahmad Rustam. 2016. Dasar-dasar
keagamaannya. Adanya perbedaan Statistik Dilengkapi Analisis
perkembangan moral dan agama antara dengan Bantuan Excel dan SPSS
20. Kolaka: Penerbit Yolanda.
TK Islam dan TK Umum adalah
sebanyak nilai sig. 0,000 lebih kecil dari Anita, Yus. 2011, Model Pendidikan Anak
Usia Dini. Jakarta: Kencana
0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak Prenada Media Group.
dan menolak Ha hal ini berarti terdapat
Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan
perbedaan perkembangan moral dan Peserta Didik. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya.
52
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018

Hidayat, Otib Satibi. 2010. Metode Moral Anak dan Pendidikan


Pengembangan Moral dan Nilai- Keagamaan Orangtua”
Nilai Agama. Jakarta: Universitas
Terbuka. Farida Agus Setiawati. 2006. Jurnal
“Pendidikan Moral Dan Nilai-Nilai
Hildayani, Rini. 2011. Psikologi Agama Pada Anak Usia Dini:
Perkembangan Anak. Jakarta: Bukan Sekedar Rutinitas”.
Universitas Terbuka
H. Mahlan Asmar dan Siti Nurlianti.
Hurlock, B. Elizabeth. 2003. Psikologi Jurnal “Upaya Mengembangkan
Perkembangan. Jakarta: Penerbit Aaspek Nilai-Nilai Agama dan
Erlangga Moral dalam Membedakan
Perbuatan Baik dan Buruk
Jalaludin. 2012. Psikologi Agama. Jakarta: Menggunakan Model Example
PT. RajaGrafindo Persada. Non Example dengan Variasi
Media Papan Flanel Pada Anak
Mansur. 2011. “Pendidikan Anak Usia Kelompok TK Puspa Kencana
Dini Dalam Islam”. Yogyakarta: Banjarmasin”
Pustaka Pelajar.
Rizky Ananda. 2017. Jurnal
Misbahudin dan Iqbal Hasan.2013. “Implementasi Nilai-Nilai Moral
Analisis Data Penelitian dengan dan Agama pada Aanak Usia Dini”
Statistik.Jakarta:Bumi Aksara
Sapendi. 2015. Jurnal “Internalisasi Nilai-
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Nilai Moral Agama Pada Anak
Kebudayaan Republik Iindonesia Usia Dini”
Nomor 137 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan
Aanak Usia Dini

Pramundya Ambara, Dididth Dkk. 2014.


Asesmen Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Graha Ilmu

Rully Indrawan dan Ppoppy Yaniawati.


2016. Metodologi Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
Campuran. Bandung: PT Refika
Aditama.

Susanto, Ahmad. 2017. “Pendidikan Anak


Usia Dini”. Jakarta: PT. Bumi
Aksara

Wiratna Sujarweni. 2014. Metodologi


Penelitian. Yogyakarta: PT
Pustaka Baru.

Wirawan Sarwono, S. 2005. Psikologi


Sosial. Jakarta: Balai Pustaka

Zainal Arifin. 2014. Penelitian


Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

JURNAL
Amir Syamsudin. 2012. Jurnal
“Penegmbangan Nilai-Nilai
Agama dan Moral pada Anak Usia
Dini”

Didik Supriyanto. 2015. Jurnal


“Penanaman Nilai Agama dan
53

Anda mungkin juga menyukai