Ima Nurjannah
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
Email: ima.nurjannah94@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan moral dan agama pada anak usia dini merupakan tahap perkembangan
pertama yang harus diperhatikan dalam Satuan Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
yang sudah disahkan kementrian pendidikan pada tahun 2009 dalam meningkatkan
pencapaian perkembangan anak usia 0-6 tahun di pembelajaran anak usia prasekolah.
Perkembangan ini tidak semata-mata diajarkan oleh guru di sekolah saja tetapi orang tua dan
orang dewasa yang ada di sekitar anak, maka orang dewasa di sekitarnya memilki pengaruh
penting dalam proses tumbuh kembang anak karena anak belajar dengan cara melihat lalu
meniru apa yang orang dewasa lakukan di sekitarnya. Selain itu perkembangan moral dan
agama memiliki peran penting dalam kehidupan anak sehari-hari, mulai dari cara bersikap
anak terhadap orang yang lebih tua dan teman sebayanya, saling tolong menolong dengan
orang lain serta memahami agama yang dianutnya. Membedakan perkembangan moral dan
agama di sekolah tempat anak usia dini tumbuh dan berkembang di dalam TK Islam dan TK
Umum, bukan perkara mudah dengan latar belakang sekolahnya yang sudah berbeda.
Perbedaan ini terlihat jelas dari hasil tabel nilai sig. 0,000 lebih < dari 0,05 maka Ho ditolak
dan menolak Ha, karena pembelajaran di TK Islam yang dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul
Athfal merujuk pada Satuan Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dan kurikilum
Kemuhammadiyahan, sedangakan di TK Umum hanya merujuk pada Satuan Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak.
ini sampai merenggut banyak korban. sama menyadarkan dan dan mengingatkan
Bukan hanya para pelajar tetapi juga supaya tidak mudah terjerumus dalam
bentrokan antar kampung yang orang kebutuhan duniawi saja.
dewasa ikut di dalamnya. Komisi Salah satu yang membuat manusia
Perlindungan Anak Indonesia pada tahun berpikir tentang kehidupannya di dunia
2017 mencatat Indonesia peringkat ini, tidak lepas dari hubungannya dengan
tertinggi kasus kekerasan di sekolah Allah atau Tuhan, Manusia, dan Alam.
sebanyak 84 % disusul Vietnam (79 Atau di dalam Al-Qur’an disebut
persen), Nepal (79 persen), Kamboja (73 Habluminallah, Habluminannas, dan
persen), dan Pakistan (43 persen). Habluminal’alam.
Ini adalah salah satu contoh
parahnya moral yang saat ini terjadi di Hakikat Moral dan Agama Pada Anak
Indonesia. Kejadian ini sangat merusak Usia Dini
moral dan akal budi kita sebagai bangsa Hakikat Moral
yang berbudi pekerti. Rusaknya peradaban Seseorang disebut memilki moral
bangsa dalam sejarah perkembangan apabila manusia menyebut ke manusia
tatanan sosial masyarakat telah lama atau orang lainnya dalam tindakan yang
berusaha diperbaiki dan tentunya untuk memiliki nilai positif. Manusia yang tidak
saat ini telah lebih maju untuk menerapkan memiliki moral disebut amoral artinya dia
konsep kehidupan yang lebih beradab tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
dalam membentuk hubungan sosial positif di mata manusia lainnya.
kemasyarakatan. Moral berasal dari bahasa Latin
Hal itu disebabkan oleh kurangnya “mos”, yang berarti adat istiadat, kebiasan,
perhatian dan solidaritas kita yang terjadi cara tingkah laku, dan kelakuan,
saat ini. Sibuknya manusia dengan sosial sedangkan “mores” adalah adat-istiadat,
media yang kita miliki saat ini, mereka tabiat, kelakuan, watak, akhlak dan cara
merasa memiliki dunianya masing-masing hidup. Secara etimologi moral dan etika
dan tidak peduli lingkungan yang ada di memilki arti yang sama karna keduanya
sekitarnya. Dengan media sosial yang ada berasal dari kata yang sama karena
saat ini, berita sosial yang menyentuh keduanya berasal dari kata yang
dapat dengan mudah kita dapatkan mereka mengandung arti adat kebiasaan.
hanya perlu menekan tanda jempol Sedangkan etika berasal dari bahasa
sebagai bentuk perhatian dan solidaritas Yunani, “ethos”. Moral diartikan sebagai
mereka tanpa harus bertemu dan nilai dan norma yang menjadi pegangan
berinteraksi langsung. bagi seseorang dalam mengatur tingkah
Serta kurangnya kedekatan terhadap lakunya.
Tuhan Yang Maha Esa dan orang tua juga Menurut Hurlock, Moral adalah
menjadi penyebab moral terganggu, hidup sopan santun, kebiasaan, adat istiadat dan
yang saling individualis dan sekali lagi aturan perilaku yang telah menjadi
hanya terpaku pada gadget. Karena dengan kebiasaan bagi anggota suatu budaya,
saling berinteraksi lah kita dapat sama-
39
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
Maka, moral merupakan kebiasaan dan semula diteliti Piaget, yang menyatakan
aturan perilaku bagi anggota suatu budaya. bahwa logika dan moralitas berkembang
Menurut Rogers dalam buku melalui tahapan-tahapan konstruktif.
Psikologi Remaja moral merupakan Kohlberg memperluas pandangan dasar
kaidah norma yang mengatur prilaku ini, dengan menentukan bahwa proses
individu dalam hubungannya kelompok perkembangan moral pada prinsipnya
sosial dan masyarakat. Moral merupakan berhubungan dengan keadilan dan
standar baik dan buruk yang ditentukan perkembangannya berlanjut selama
bagi individu oleh nilai-niali sosial budaya kehidupan
di mana individu sebagai anggota sosial.
Maka, moral adalah kaidah norma yang Hakikat Agama
menetukan standar baik dan buruknya “Agama” berasal dari bahasa
suatu perilaku individu sebagai anggota Sansekerta, “gam” artinya pergi,
kelompok sosial dan masyarakat. kemudian setelah ditambah awalan dan
Menurut Sonny Keraf Moral dapat akhiran “a” menjadi “agama”, artinya
digunakan untuk mengukur kadar baik dan jalan. Menurut Bahrun Rangkuti agama
buruknya sebuah tindakan manusia berasal dari kata “a-gama”. Artinya “a”
sebagai manusia, mungkin sebagai panjang ialah cara atau the way, sedangkan
anggota masyarakat (member of society) “gama” berasal dari kata indojerma
atau sebagai manusia yang memiliki posisi “gam”. Jadi agama berarti cara-cara yang
tertentu atau pekerjaan tertentu. Maka, harus dilakukan oleh manusia menuju
moral merupakan ukuran untuk mengukur sebuah jalan untuk mendapat ridha dari
tindakan baik dan buruknya manusia Tuhan.
sebagai anggota masyarakat. Menurut Otib Satibi agama adalah
Menurut Gunarsa moral adalah aturan dan wahyu Tuhan yang sengaja
seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku diturunkan agar manusia hidup teratur,
yang harus dipatuhi. Maka, moral damai, sejahtera, bermartabat, dan bahagia
merupakan sekumpulan nilai perilaku baik baik di dunia maupun di akhirat. Maka,
yang harus dipatuhi manusia. wahyu yang diberikan oleh Tuhan
Maka dapat disimpulkan bahwa membawa kebaikan itu sendiri kepada
moral adalah serangkaian nilai-nilai manusia agar manusia menjadikan
perilaku untuk mengukur baik dan kehidupannya lebih baik lagi.
buruknya perbuatan dan sikap yang Menurut Nasution menyatakan
berlaku dalam adat-istiadat dan budaya bahwa agama mengandung arti ikatan
yang harus dipatuhi oleh setiap manusia. yang harus dipegang dan dipatuhi
Teori yang paling terkenal tentang manusia. Ikatan yang dimaksud berasal
perkembangan moral adalah teori yang di dari salah satu kekuatan yang lebih tinggi
kemukakan oleh Lawrence Kohlberg. daripada manusia sebagai kekuatan gaib
Teori ini merupakan hasil dari Ia yang tidak dapat ditangkap dengan panca
mengikuti perkembangan dari keputusan indera, namun mempunyai pengaruh yang
moral seiring penambahan usia yang besar sekali terhadap kehidupan manusia
40
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
41
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
42
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
formalis. Berdasarkan hal itu, maka Moral dan Agama Anak Usia Dini
pada masa ini anak-anak tertarik dan Faktor yang Mempengaruhi
senang pada lembaga keagamaan Perkembangan Moral dan Agama pada
yang mereka lihat dikelola oleh Anak
orang dewasa dalam lingkungan 1. Orang tua
mereka. Segala berntuk tindakan 2. Keluarga
(amalan) keagamaaan mereka ikut 3. Guru
dan pelajari dengan penuh minat. 4. Lingkungan
3) The Individual Stage (Tingkat Karakteristik Perkembangan
Indovidu) Moral dan Agama pada Anak
Pada tingkat ini anak telah memilki 1. Rentan waktu dalam konsentrasi
kepekaan emosi yang paling tinggi yang dimiliki anak masih rendah
sejalan dengan perkembangan usia 2. Anak akan belajar dengan meniru
mereka. Konsep keagamaaan yang orang dewasa di sekitarnya
individualitas ini terbagi menjadi 3 3. Rasa ingin tahu anak yang besar
golonga, yaitu: sehingga anak banyak bertanya
a) Konsep ke-Tuhanan yang dalam mencari tahu sesuatu
konvensional dan konservatif 4. Penghayatan anak kepada sifat
dengan dipengaruhi sebagian keagamaan masih superficial (belum
kecil fantasi. Hal tersebut dalam)
disebabkan oleh pengaruh 5. Setiap anak memeiliki pribadi yang
luar. unik dalam memahami konsep
b) Konsep ke-Tuhannan yang moral dan agama.
lebih murni yang dinyatakan 6. Perkembangan moral dan agama
dalam pandangan yang setiap anak berbeda-beda
bersifat personal (perorangan). 7. Anak suka berimanjinasi dan
c) Konsep ke-Tuhanan yang berfantasi.
bersifat humanistik. Agama 8. Anak belum dapat berpikir abstrak
telah menjadi etos humanis dalam memehami konsep
pada diri mereka dalam ketuhanan.
menghayati ajaran agama.
Maka dari tahapan perkembangan Sifat-sifat Pemahaman Moral dan
Agama yang dikemukakan oleh Ernest Agama Pada Anak
Harms, anak usia dini berada dalam Sifat-sifat pemahaman anak
tahapan The Fairy Tale Stage atau terhadap nilai-nilai agama pada saat
Tingkat Dongeng dimana anak belum mengikuti kegiatan belajar mengajar
memahami sacara menyeluruh konsep ke a) Unreflective: pemahaman dan
Tuhanan, konsep itu diberikan pada anak kemampuan anak dalam
melalui orang dewasa untuk mengajarkan mempelajari ilmu agama tidank
budi pekerti pada anak. dengan serius. Mereka melakukan
kegiatan ibadah denagn sifat dasar
43
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
44
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
45
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
apabila uji Independent T Test tidak dapat dan 25 anak dari TK Pelita, jadi jumlah
dilakukan oleh karena asumsi normalitas keseluruhan data adalah 45 anak dari TK
tidak terpenuhi. Tetapi meskipun bentuk Islam dan 45 anak dari TK Umum.
non parametris dari uji independent t test, Teknik sampling dalam penelitian
uji Mann Whitney U Test tidak menguji ini adalah sample homogeny. Sampel di
perbedaan Mean (rerata) dua kelompok ambil satu Kotamadya Jakarta Timur.
seperti layaknya uji Independen T Test, Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu
melainkan untuk menguji perbedaan variabel terikat dan variabel bebas.
Median (nilai tengah) dua kelompok. Variabel terikat dalam penelitian ini
Interprestasi Ada keputusan uji ini adalah perkembangan moral dan agama
yaitu: pada anak. Sedangkan variabel bebas
a) Jika nilai sig. < 0,05 maka ho ditolak adalah di TK Islam dan TK Umum.
yaitu, ada perbedaan perbedaan Uji Normalitas, Sebelum diujikan,
perkembangan moral dan agama intrumen penelitian diujicobakan pada
pada anak usia 5-6 di TK Islam dan anak-anak TK Islam Gendis dengan
TK Umum kecamatan Cipayung jumlah menjadi 15 anak di Kecamatan
Jakarta Timur. Cipayung, Jakarta Timur dan TK Aliria
b) Jika nilai sig. > 0,05 maka ho sebanyak 15 anak di Kecamatan Ciracas
diterima yaitu, tidak ada perbedaan Jakarta Timur. Instrumen pada penelitian
perbedaan perkembangan moral dan ini berupa angket tertutup yang berjumlah
agama pada anak usia 5-6 di TK sebanyak 40 butir angket dengan 2 pilihan
Islam dan TK Umum kecamatan jawaban. Setelah diujicobakan instrumen
Cipayung Jakarta Timur. dianalisis untuk mencari validitas dan
reliabilitas. Instrumen yang valid
HASIL PENELITIAN DAN kemudian digunakan sebagai alat ukur
PEMBAHASAN perkembangan moral dan agama pada
Penelitian ini dilaksanakan di TK anak.
Islam yaitu TK Aisyiyah Bustanul Athfal Uji Validitas dilakukan untuk
86 dan 101 serta TK Umum yaitu TK mengetahui valid atau tidaknya butir
Indonesia Playschool dan TK Pelita angket tersebut. Butir angket yang tidak
Kotamadya Jakarta Timur pada Semester valid akan dibuang dan angket yang valid
Ganjil tahun ajaran 2018/2019. Penelitian selanjutya akan di gunakan dalam
ini dilakukan mulai tanggal 19-21 penelitian. Penguji validitas menggunakan
September 2018. Populasi dari penelitian teknik kolerasi Product Moment,
ini adalah anak usia 5-6 tahun selama kuesioner dinyatakan valid jika rhitung >
penelitian ini dilakukan di Kotamadya rtabel.
Jakarta Timur dengan jumlah 90 anak, 24 Table 1 Hasil Uji Validitas Kuesioner
anak dari TK Islam TK Aisyiyah Bustanul Perkembangan Moral dan Agama
Athfal 86 dan 21 anak dari TK Islam TK No Kriteria Nomor Jumlah
Pernyataan
Aisyiyah Bustanul Athfal 101, 20 anak
1 Valid 1, 4, 6, 10, 30
dari TK Umum TK Indonesia Playschool 11, 12, 14,
16, 18, 19,
46
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
data. Instrumen yang baik secara akurat Berdasarkan hasil analisis maka dapat
memiliki konsisten untuk kapanpun diketahui bahwa nilai sig. 0,220 lebih
intrumen itu disajikan. besar dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan
Tabel 2 Hasil Uji Realibilitas data homogeny.
r11 (rhitung) 0.81 Uji Mann Whitney digunakan
Uji Normalitas. Dasar pengambil Dasar pengambilan keputusan pada uji ini
a) Jika nilai sig.> 0,05 maka data 1. Jika nilai sig.< 0,05 maka ho ditolak
b) Jika nilai sig.< 0,05 maka data tidak moral dan agama pada TK Islam dan
Ya Tidak
Ya Tidak
c. Indikator 3
Pada indikator 3 menelaah
Hasil grafik di atas dapat tentang perkembangan moral
dilihat bahwa nilai skor anak yaitu Menjaga
tertinggi untuk kategori Ya Kebersihan Diri dan
pada pernyataan nomor 10 Lingkungan pada anak usia
dengan jumlah 38 dan, untuk dini, berikut disajikan pada
kategori Tidak pada tabel di bawah ini:
pernyataan nilai skor tertinggi
adalah nomor 4 dengan jumlah
21 responden.
48
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
e. Indikator 5
40 Chart Title
Pada indikator 5 menelaah
tentang perkembangan agama
20
anak yaitu Mengenal dan
Membedakan Ciptaan
0
21 22 23 24 25
Allah/Tuhan dan Manusia
Ya Tidak
pada anak usia dini, berikut
Hasil grafik di atas dapat disajikan pada tabel di bawah
dilihat bahwa nilai skor ini:
tertinggi untuk kategori Ya
Chart Title
pada pernyataan nomor 23
40
sebanyak 33 responden,
30
sedangkan untuk katagori 20
Tidak dengan skor tertinggi 10
Ya Tidak
49
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
0
Tidak nilai skor tertinggi pada
26 28 29 30 31 pernyataan nomor 34 dengan
Ya Tidak
jumlah 21 responden.
51
Jurnal Pendidikan PAUD ISSN: 2502-5555
Vol. 03, No. 1, Oktober 2018
JURNAL
Amir Syamsudin. 2012. Jurnal
“Penegmbangan Nilai-Nilai
Agama dan Moral pada Anak Usia
Dini”