dapat diartikan sebagai kepemerintahan yang baik atau penyelenggaraan
pemerintahaan yang bersih dan efektif, sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku b) Menurut Cadbury Commitee (1992) Good Corporate Governance (GCG) “A set of rule that define the relationship between shareholders, managers, creditors, the government, employees, and external stakeholders in respect to their rights and responsibilities” merupakan suatu sistem yang mengatur hubungan antara para stakeholders (pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya) yang memiliki hak dan kewajiban tertentu terhadap perusahaan. Contoh dari penerapan GCG adalah sistem pengendalian dan pengawasan intern, mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, pedoman perilaku etika. c) penerapan konsep GCG turut memberi dampak signifikan terhadap terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para investor, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada awal tahun 2000 dan tahun 2008. Untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah AS salah satunya mengeluarkan Sarbanes-Oxley Act di tahun 2002. Undang-Undang ini berisikan penataan kembali akuntansi perusahaan publik, tata kelola perusahaan, dan perlindungan terhadap investor. d) konsep GCG berorientasi jangka panjang. Hal ini karena, secara teori, GCG merupakan sebuah konsep yang akhirnya dapat membuat sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan atau organisasi dalam menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder.
e) Yang jelas, penerapan konsep GCG dapat membantu memastikan manajemen dapat
berjalan dengan baik. Tetapi, manajemen tidak boleh cukup puas hanya dengan memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan secara efisien. Ketika perusahaan sudah menetapkan arahan strategis sesuai dengan harapan pemangku kepentingan, perusahaan itu harus melakukan manajemen risiko (risk management) untuk merespons ketidakpastian yang mungkin terjadi
CSR
A) Tanggung jawab sosial perusahaan adalah kepedulian perusahaan terhadap
kepentingan pihak-pihak lain secara lebih luas daripada sekedar terhadap kepentingan perusahaan belaka. Dalam perkembangan etika bisnis yang lebih mutakhir, muncul gagasan yang lebih komprehensif mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan. B) Sankat, Clement K (2002), Corporate social responsibility merupakan komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas. Contohnya CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan program yang sangat berguna bagi masyarakat maupun bagi perusahaan itu sendiri. Dimana bagi masyarakat pogram CSR ini akan membantu kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Sedangkan bagi perusahaan, program CSR akan memberikan image perusahaan yang baik dimata konsumen dan masyarakat. C) Perusahaan setidaknya harus patuh (comply) terhadap peraturan nasional. Demikian pula dengan multinasional yang harus mematuhi ketentuan hukum, kesepakatan, konvensi ataupun standar internasional yang berlaku. Contohnya Danone (Air Mineral Aqua) Danone melakukan program CSR disebut WASH (water access, sanitation, hygiene program) yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan lingkungan masyarakat pra-sejahtera dan berkontribusi secara aktif serta berkelanjutan untuk memberikan solusi atas permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan air bersih di Indonesia. Program inikita kenal dengan “1 liter aqua untuk 10 liter air bersih”.
D) Kendala dan Hambatan dalam penerapan Corporate Social
Responsibility CSR Hambatan terhadap pengawasan implementasi Corporate Social Responsibility PT. INALUM yang dilakukan secara internal oleh perusahaan sendiri telah melakukan penelitian langsung terhadap lingkungan masyarakat dan dalam pelaksanaan CSR yang dilakukan hanya terdapat sambutan masyrakat yang acuh tak acuh, seperti program pemberian pelatihan menjahit dan pelatihan memasak, sering terjadi tanggapan masyarakat yang tidak mendukung.
E) sebaiknya pihak Public Relation dari PT Tambang Samudra melakukan
research dan kajian secara komprehensif untuk mengetahui duduk permasalahan secara detail, terutama dengan melihatnya dari 2 sisi, yaitu pihak manajemen perusahaan dan masyarakat, maka diharapkan kesimpulan dan solusi dapat diberikan secara sangat aspiratif. Pada prinsipnya pihak manajemen PT Tambang Samudra bertanggungjawab untuk mewujudkan kesepakatan menerima 40% bahwa yang berasal dari masyarakat sekitar keberadaan perusahaan. Jika alasan tidak bisa diterima seluruhnya karena kompetensi akademik mereka yang masih rendah, maka sudah menjadi kewajiban pihak manajemen perusahaan untuk mendidik atau memberi pelatihan kepada setiap masyarakat yang nantinya akan di angkat menjadi calon pegawai di PT Tambang Samudra. Lebih jauh pihak manajemen perusahaan juga bisa memberikan pendidikan beasiswa kepada anak-anak yang berada di kawasan Aceh pedalaman tersebut untuk sekolah hingga ke jenjang universitas. Dan selanjutnya mereka diberikan kontrak jika selesai kuliah nanti untuk mengabdikan dirinya pada perusahaan PT Tambang Samudra tersebut.