Anda di halaman 1dari 10

STUDI LITERATURE TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN ULKUS

DIABETIKUM MELALUI PENGGUNAAN ESENSIAL OIL AROMA (JASMINE,


LAVENDER, SERAI, LEMON, DAN ROSE)
Heni Rakhmawati1 , Candra Kusuma Negara2 , Umar Effendi3, Adisurya Saputra4

Program Studi Ilmu Keperawatan dan Ners Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Cahaya Bangsa, Banjar
 

Indonesia 70122

Email: ABSTRAK
r.henirakhmawati@gmail.com
Latar Belakang : Jumlah penderita diabetes mellitus dengan luka diabetic terus
meningkat. Perawatan luka denga metode konvensional sudah tidak efektif.
Pemilihan perawatan luka yang tepat dapat secara efektif meningkatkan
penyembuhan luka dan berpotensi mengurangi morbiditas dan beban keuangan yang
dialami pasien. Salah satunya dengan terapi komplementer.Aromaterapi termasuk
dalam terapi komplementer non-invasif diklasifikasikan sebagai peran medis
tambahan dalam terapi alami, dan telah digunakan di negara-negara Indonesia, Barat
dan Eropa untuk memulihkan keseimbangan tubuh dan pikiran selama bertahun-
tahun.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk implemetasi terapi komplementer pada
pasien ulkus diabetikum melalui penggunaan aroma (jasmine, lavender, serai, rose,
dan lemon).
Metode Penelitian : Metode penelitian menggunakan literature review. Cara
pengumpulan data peneliti melakukan pencarian jurnal melalui portal Google Scholar
dan didapatkan 111 jurnal dan diseleksi menjadi 41 jurnal yang sesuai.
Hasil :  . hasil analisis dari 11 jurnal yang termasuk dalam kategori terapi
komplementer terbagi menjadi 4 tema yaitu terapi komplementer menggunakan
madu, modern dressing, senam kaki, dan terapi ozone bagging. Dan 30 jurnal yang
termasuk dalam kategori terapi relaksasi dan terbagi menjadi 9 tema yaitu terapi
autogenik, terapi otot progresif, terapi nafas dalam, terapi audiovisual, terapi
meditasi, aromaterapi, hidroterapi, terapi benson, terapi kompres hangat & dingin
Kesimpulan : Dari hasil literature review didapatkan bahwa ada 4 terapi
komplementer untuk penderita ulkus diabetikum yaitu, perawatan menggunakan
madu + NaCL, dressing modern, senam kaki, dan ozone bagging. Sedangkan untuk
terapi relaksasi ada 9 macam yaitu, terapi autogenik, terapi otot progresif, terapi nafas
dalam, terapi audiovisual, terapi meditasi, aromaterapi, hidroterapi, terapi benson,
terapi kompres hangat & dingin.
 
Keywords: Terapi komplomenter, Ulkus diabetikum, Terapi relaksasi, Essential oil

PENDAHULUAN Barat 37,3% jiwa, Timur Tengah dan Afrika Utara


9,2% jiwa, dan di Asia Tenggara sebanyak 19,2%
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit jiwa. Dimana dengan umur terbanyak yaitu 20-64
metabolisme dan suatu kumpulan gejala yang tahun sebanyak 76,7 % dan dengan umur 65-74
timbul pada seseorang karena adanya peningkatan tahun sebanyak 23,3%. IDF memprediksi kejadian
kadar glukosa di atas nilai normal yang DM akan meningkat drastis pada tahun 2045
diakibatkan karena adanya gangguan pada sekresi terdapat pada wilayah Asia Tenggara, Afrika,
insulin, kerja insulin, atau keduanya (RI, 2013). Timur Tengah dan Afrika Utara dengan masing-
(Organization, 2015) menyatakan bahwa DM masing prevalensi meningkat dari 2017 hingga
merupakan penyakit kronis yang disebabkan 2045 sebanyak 84%, 156% dan 110%. Sedangkan
karena keturunan dan/atau disebabkan karena IDF memprediksi jumlah penderita DM di seluruh
kekurangan produksi insulin oleh pankreas, atau dunia pada tahun 2045 akan meningkat sebanyak
oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. 48% sampai pada angka 629 juta jiwa penderita
DM. Indonesia menjadi negara dengan jumlah
Menurut data yang dikeluarkan oleh (Ogurtsova et penderita Diabetes terbanyak urutan ke-6 dengan
al., 2017) melalui IDF Diabetes Atlas edisi ke-8, jumlah 10,3 juta jiwa, Pada tahun 2045 data
menunjukan nilai yang fantastis terkait jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat,
penderita DM di dunia pada tahun 2017 yaitu dimana 1 dari 10 orang dewasa akan menderita
sebesar 426 juta jiwa. Amerika Utara dan Karibia DM. (Ogurtsova et al., 2017).
10,7% jiwa, Amerika Selatan dan Tengah 6,2%
jiwa, Afrika 3,8% jiwa, Eropa 13,6% jiwa, Pasifik
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi terjadi sulit sembuh karena proses penyembuhan
Kalimantan Selatan, diketahui penduduk yang dipengaruhi oleh berbagai faktor lokal
Kalimantan Selatan berjumlah 4.055.479 jiwa maupun sistemik. Penyembuhan luka dapat
dengan jumlah Kejadian Penyakit DM tahun 2016 terhambat karena faktor infeksi, diet, usia, stress,
menempati urutan ke-4 dengan jumlah sebanyak dan lain lain, perawatan luka harus meningkatkan
11.009 kasus, sedangkan di tahun 2017 proses penyembuhan luka. Pengolahan Dressing
mengalami peningkatan sebanyak 373,49% dan sangat penting dalam penanganan perawatan luka
menempati urutan ke-3 dengan jumlah 41.117 karena berpengaruh terhadap waktu
kasus. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten penyembuhan. Balutan yang bersifat lembab
Banjar tahun 2018 di ketahui jumlah kasus dapat memberikan lingkungan yang mendukung
penderita DM sebanyak 26.190 kasus, dimana sel dalam melakukan proses penyembuhan luka
jumlah kasus terbanyak ditemukan pada dan mencegah kerusakan atau trauma lebih lanjut.
perempuan yaitu sebanyak 64,2%, sedangkan Pengolahan dressing tidak dapat diberikan pada
pada laki-laki sebanyak 35,8%. Jumlah kasus semua tipe luka sehingga pemilihan dressing
kematian penyakit DM tahun 2018 ditemukan harus berdasarkan kebutuhan dan jenis luka serta
sebanyak 224 kasus, pada perempuan sebanyak pengukuran biaya untuk perawatan luka itu
67,9% dan pada laki-laki sebanyak 32,1%. sendiri (Kristiyaningrum & Suwarto, 2013).

Diabetic Foot Ulcer (DFU) merupakan salah satu Pembiayaan perawatan luka akan membesar bila
komplikasi kronik DM yang paling ditakuti oleh terjadi proses penyembuhan yang lama
setiap penderita DM (Tjokroprawiro, 1986). merupakan konsekuensi yang harus ditanggung
DFU adalah luka pada kaki yang merah oleh pasien, terutama pada pasien diabetes yang
kehitaman dan berbau busuk akibat sumbatan merupakan penyakit kronik. Perawatan luka
yang terjadi di pembuluh darah sedang atau menggunakan terapi komplementer mampu
besar di tungkai. Angka kejadian DFU masih mempercepat penyembehun luka karena laju
tinggi, tidak hanya di negara maju tetapi juga epitelisasi pada luka yg ditutup oleh poly-etylen 2
di negara berkembang (Indonesia, 2015). DFU kali lebih cepat dan tidak meningkatkan infeksi.
memberi dampak luar biasa kepada penderitanya, Dengan waktu sembuh yang lebih cepat maka
selain amputasi, infeksi yang terjadi seringkali biaya perawatan akan lebih efektif (Oktarina,
mengharuskan penderita dirawat inap yang lama, 2016).
penderita DFU mempunyai risiko kematian lebih
tinggi dibandingkan dengan pasien DM tanpa Melihat komplikasi pada DM dapat mengenai
DFU (Sundari et al., 2009). berbagai organ, maka penting sekali untuk
melakukan pencegahan, agar tidak terjadi
DFU terjadi karena kurangnya kontrol DM selama komplikasi. Salah satu untuk mencegah
bertahun-tahun yang dapat mengakibatkan komplikasi terebut, Tingkat stress harus selalu di
terjadinya kerusakan syaraf atau masalah sirkulasi kendalikan (Rasmun & Kep, 2004). Stress adalah
yang serius yang dapat menimbulkan efek respon tubuh yang tidak spesifik terhadap setiap
pembentukan DFU (MAWAR, 2015). Berawal kebutuhan tubuh yang terganggu, suatu fenomena
dari luka kecil, bila tidak dilakukan perawatan universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-
makan akan menjadi ganggren atau luka kronik. hari dan tidak dapat di hindari, setiap orang
Efek lebih lanjut jika luka ganggren tidak dirarwat mengalaminya, Stress dapat member dampak
adalah akan mengakibatkan kematian. Hal ini secara total pada individu yaitu terhadap fisik,
terjadi jika kurangnya perawatan luka sejak dini. psikologis, intelektual, sosial, dan spiritual, stress
Perawatan luka ini berfungsi agar luka sembuh dapat mengancam keseimbagan fisiologis.
dan infeksi tidak menyebar (Nabyl, 2009). Pengurangan stres dapat dilakukan dengan cara
farmakologis maupun non farmakologis. Secara
Perawatan yang komprehensif pada ulkus diabetik non farmakologis dapat dilakukan dengan
akan meningkatkan potensi kesembuhan mendengarkan musik, senam otak, dan
mencapai 90%, (Kristiyaningrum & Suwarto, aromaterapi.
2013). Teknik perawatan luka konvesional
seringkali tidak efektif terhadap penyembuhan Aromaterapi berasal dari dua kata, yaitu aroma
luka klien (Adriani & Mardianti, 2016). dan terapi. Aroma berarti bau harum atau bau-
Penyembuhan luka yang diharapkan bila luka bauan dan terapi berarti pengobatan. Jadi
dapat sembuh dengan sempurna dan meregenerasi aromaterapi adalah salah satu cara pengobatan
jaringan dengan cepat. Penyembuhan seringkali penyakit dengan menggunakan bau-bauan yang

2
umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan serta dengan yang lain. Menurut (Nursalam, 2020)
berbau harum, gurih, dan enak yang disebut tujuan dalam penelitian menggunkan literature
dengan minyak asiri (Kurniasari et al., 2017). review ialah mendapatkan landasan teori yang
Tumbuhan aromatik telah dimanfaatkan sejak bisa mendukung pemecahan masalah, serta
beribu-ribu tahun yang lalu diberbagai belahan mendapatkan gambaran yang berkenaan dengan
bumi oleh berbagai peradaban manusia, di apa yang sudah pernah dikerjakan orang lain
Indonesia banyak tumbuhan yang bisa dijadikan sebelumnya.
sebagai aromaterapi, salah satunya adalah melati
atau jasmine. Melati sendiri merupakan tanaman Ringkasan jurnal penelitian dimasukan ke dalam
ikonik Indonesia yang tumbuh di hampir seluruh tabel kemudian diurutkan sesuai alfabet dan tahun
daerah di Indonesia. Selain aroma melati, ada juga terbit jurnal. Jurnal penelitian yang sesuai dengan
lavender, serai, lemon, dan rose yang sering kriteria inklusi akan dibuat ringkasan jurnal
digunakan untuk terapi relaksasi. Dan masing- meliputi nama peneliti, tahun terbit jurnal,
masing aroma itu berbeda kegunaannya, tetapi metode, dan ringkasan hasil atau temuan dan
semua aroma yang ditimbulkan itu sama-sama diberikan asumsi penjelasan. Dari keseluruhan
bisa membuat tenang maka dari itu efektif untuk jurnal yang telah diringkas peneliti akan
terapi relaksasi. Aromaterapi dapat mempengaruhi melakukan analisis sesuai dengan teori-teori para
limbic system di otak yang merupakan pusat ahli sehingga peneliti akan lebih memperjelas
emosi, suasana hati atau mood, dan memori untuk analisis dari subjek jurnal.
menghasilkan bahan neurohormon endorpin dan
encephalin, yang bersifat sebagai penghilang rasa Data yang digunakan untuk penelitian ini bersal
sakit dan hormon serotonin yang berefek dari hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan
menghilangkan ketegangan atau stres (Kurniasari dan diterbitkan di dalam jurnal online nasional
et al., 2017). maupun internasional. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan Literatur Review, dilakukan
Berdasarkan fenomena masalah diatas, maka dari sejak, Mei 2021 di Universitas Cahaya Bangsa
itu calon peneliti tertarik untuk melakukan Banjarmasin.
literature review tentang Terapi Komplementer HASIL PENELITIAN
Pada Pasien Ulkus Diabetikum Dengan Pada penelitian yang menggunakan literature
Pengolahan Aroma (Jasmine, Lavender, Serai, review ini berfokus pada : Terapi Komplementer
Rose, dan Lemon) pada Ulkus Diabetikum dan Pengolahan Essential
METODE PENELITIAN Oil (Jasmine, Lavender, Serai, Lemon, Rose)
Penelitian ini merupakan penelitian dengan Sebagai Terapi Relaksasi. Dan dari hasil seleksi
menggunakan metode kepustakaan atau literatur pengumpulan jurnal terdapat 41 jurnal/artikel
review. Literatur review berisi tentang uraian dibagi sesuai pengelompokan dalam melakukan
teori, temuan dan bahan penelitian yang diperoleh penelitian menggunakan literature review. 11
dari bahan acuan untuk dijadikan salahsatu jurnal masuk dalam kategori terapi komplementer
landasan kegiatan penelitian. Uraian Literatur dan 30 jurnal masuk dalam terapi relaksasi.
Review diarahkan untuk menyusun kerangka Terapi Komplementer
pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah a. Madu
yang sudah sudah diuraikan pada perumusan Penggunaan madu alami (kandungan air
masalah. kurang dari 18%) dan NaCL lebih efektif
disbanding hanya menggunakan NaCL
 Literatur Review merupakan kegiatan pencarian (Suryani & Supriyono, 2012). Berdasarkan
literatur review hasil dari penelitian yang telah di penelitian literature review yang dilakukan
publisikan baik jurnal internasional maupun (Pratama & Rochmawati, 2019) bahwa
nasional yang dilakukan menggunakan database perawatan luka menggunakan Madu sangatlah
EBSCO. Literature review diarahkan untuk efektif di terapkan pada penderita Diabetic
menyusun kerangka suatu pemikiran yang jelas Foot ulcers (DFU).
tentang pemecahan masasalah yang telah
diuraikan pada perumusan masalah melalui Madu memiliki efek antimikroba, madu juga
penulusuran pustaka. Mengerjakan literature memiliki anti inflamasi dan meningkatkan
review tidak hanya mengambil teori dengan cara fibroblastik serta angioblastik. Analisis
copy paste dari sumber pustaka yang sudah ada, mengenai kandungan madu menyebutkan
tetapi menganalisis, mensintesis, meringkas dan bahwa unsur terbesar komponen madu adalah
membandingkan hasil-hasil penelitian yang satu glukosa dengan kadar fruktosa paling besar

3
(76,8%) disamping mineral dan vitamin. perawatan luka dengan modern dressing dan
Penggunaan madu secara signifikan terapi ozon bagging merupakan salah satu
mengurangi tingkat amputasi memperbaiki penatalaksanaan non farmakologis untuk
penyembuhan luka saat digunakan untuk pasien DM dengan komplikasi ulkus
membalut luka. Perawatan luka menggunakan diabetikum, dapat menurunkan jumlah koloni
madu juga lebih efektif dalam mengurangi bakteri dan mempercepat proses
waktu perawatan secara keseluruhan dan penyembuhan ulkus diabetikum grade II fase
pembersihan rata-ratawaktu luka, dan inflamasi. Intervensi dapat diterapkan dalam
meningkatkan tingkat pembersihan bakteridan pemberian asuhan keperawatan pasien ulkus
daerah penyembuhan luka. Menurut pendapat diabetikum. Keefektifan proses perawatan
saya penggunaan madu saja untuk perawatan luka terletak dari kemampuan menilai dan
luka efektif, begitu juga dengan NaCL. mengobservasi keadaan luka, menentukan
b. Modern Dressing tindakan debridemen, kemampuan dalam
Perawatan luka modern lebih efektif dari memilih balutan, kemampuan
perawatan luka konvensional (menggunakan mengkombinasikan dengan terapi
kasa steril), hal tersebut tampak dari ekskresi komplementer salah satunya terapi ozon
sitokin interleukin 1 dan interleukin 6, pada bagging dengan teknik, durasi, konsentrasi,
perawatan luka konvensional interleukin 1 dan keadaan yang tepat sesuai SOP. Menurut
mengalami peningkatan yang menunjukkan pendapat saya pemilihan terapi yang
bahwa proses fase inflamasi memanjang diberikan kepada penderita diabetes mellitus
sehingga penyembuhan luka lambat. (Nontji akan efektif ketika perawat itu sendiri
et al., 2015). Dan menurut (Megawati et al., mengerti tentang drajat luka pasien. Apakah
2015) Penggunaan modifikasi modern luka lembab, kering atau penuh dengan
dressing dan terapi ozon lebih efektif terhadap jaringan mati. Jadi disini dituntut pengetahuan
penyembuhan luka dibandingkan dengan perawat yang baik agar bisa memilih terapi
penggunaan modern dressing saja pada pasien yang tepat diberikan kepada penderita DM.
dengan pressure ulcer.
c. Senam Kaki Terapi Relaksasi
Rata-rata pasien usia pertengahan dan berjenis a. Terapi Autogenik
kelamin perempuan yang mendominasi Penelitian (Syamsiah & Muslihat, 2015)
memiliki kadar gula darah tinggi > 200 tingat kecemasan responden sesudah diberi
mg/dL. Setelah dilakukan senam kaki terjadi terapi murottal A-Qur’an dari 63,2%
penurunan gula darah menjadi <150-199 kecemasan ringan dan 36,8% kecemasan
mg/dL. (Ratnawati et al., 2019). Berdasarkan sedang pada pasien BPH, dan dengan
penelitian yang dilakukan (Yuanto et al., penelitian (Fithriana, 2017) nyeri haid
2018) intervensi senam kaki kombinasi aroma biasanya timbul pada usia muda, seperti
terapi dapat menurunkan tingkat stress yang penelitian yang dilakukan si MTs NW
awalnya stress sedang menjadi stress ringan Samawa Sumbawa Besar didapatkan respon
hal itu membuktikan bahwa dengan aroma nyeri haid pada kelompok usia 12-13. Dari
terapi dengan adanya diberikan teknik aroma teori (Potter et al., 2009) manajemen nyeri
terapi pada kelompok kecil, responden dapat meliputi pemberian terapi analgesik dan terapi
mengontrol stress dengan baik dan menjalani nonfarmakologi berupa intervensi perilaku
suatu tindakan dengan pikiran yang tenang kognitif seperti teknik relaksasi, terapi musik,
dan dapat berkonsentrasi. imaginary dan biofeedback. Selain itu,
d. Terapi Ozone Bagging menurut (Price & Patofisiologi, 2005)
Perawat harus memiliki pengetahuan cukup mengatakan bahwa dari segi kepercayaan
dalam penilaian luka untuk mendukung masyarakat, seseorang yang lebih dewasa
intervensi dalam penanganan luka yang akan mampu mengontrol nyeri yang
mencakup promosi percepatan penyembuhan dirasakan, hal ini akibat dari pengalaman dan
luka, mencegah infeksi, mencegah kerusakan kematangan jiwa dalam mempersepsikan
kulit, mencegah perpanjangan rawat inap, nyeri.
meminimalkan ketidaknyamanan yang b. Terapi Otot Progresif
dialami pasien, meminimalkan beban Stres psikologi keluarga pasien Covid-19
keuangan pasien dan tempat kerja, serta berdampak buruk bagi kesehatan psikologi,
meminimalkan beban waktu perawat. keluarga pasien mayoritas mengalami stres
Menurut (Mardiyono et al., 2019). Tindakan berat sebanyak 50% dan setelah dilakukan
4
pemberian peningkatan stres 50% menjadi memberikan guided imagery melalui
83% ada perbedaan, menurut penelitian penggunaan musik klasik. Menurut (Abrams
(Samosir et al., 2021) sedangkan penelitian et al., 2016) dalam studinya menyatakan
dari (Ramayanti et al., 2021) hasil hampir bahwa pemberian cerita melalui audiovisual
seluruh (77,3%) lansia mengalami nyeri berat guna menurunkan kecemasan termasuk teknik
dan setelah diberi terapi hampir seluruhnya distraksi kecemasan dengan teknik audivisual.
(95,5%) lansia mengalami nyeri ringan. Di Dan teori (Potter et al., 2009) Musik
dukung dengan penelitian (Mutawalli et al., menghasilkan perubahan status kesadaran
2020), yang menyatakan relaksasi otot melalui suara, keheningan, ruang, dan waktu.
progresif memiliki pengaruh untuk Musik harus didengarkan minimal 15 menit
menurunkan stress pada masa pandemi agar dapat memberikan efek terapeutik. Di
Covid-19. Selain itu terapi ini bisa negara bagian perawatan akut, mendengarkan
memberikan relaksasi dengan pengeluaran musik dapat memberikan sangat efektif hasil
hormon endorphin sehingga sensasi nyeri dalam sebuah upaya untuk mengurangi para
berkurang (Ramayanti et al., 2021). pasien pasca operasi nyeri. Menurut pendapat
c. Terapi Nafas Dalam saya berdasarkan hasil beberapa penelitian
Penelitian (Hariyanto, 2019) perbedaan diatas bahwa terapi relaksasi audiovisual
tingkat kecemasan lansia sebelum dan dapat menurunkan tingkat kecemasan dan
sesudah diberikan terapi relaksasi nafas dalam menurunkan tingkat skala nyeri.
di Kelurahan Tlogomas Malang dan sebelum e. Terapi Meditasi
diberikan terapi nafas dalam (76,7%) dan Penelitian dari (Martin & Mardian, 2016)
sesudah diberikan terapi (90,0%) dan lansia dapat dilihat bahwa 20 orang lansia yang
penurunan tingkat kecemasan., sedangkan mengalami hipertensi didapatkan rata-rata
penelitian dari (Priyanto et al., 2020) tekanan darah sistolik sebelum (pre-test)
keefektifan kombinasi terapi rendam kaki air dilakukan terapi meditasi adalah 148,25
panas dan relaksasi nafas dalam dari hasil mmHg, sesudah dilakukan terapi meditasi
tekanan darah sistol 0,000 dan diastole 0,000 , didapat rata-rata tekanan darah sistolik 140,75
ada perbedaan. Teori menurut (Guslinda et mmHg. Dan penelitian dari (Sutioningsih et
al., 2020) lansia yang mengalami kecemasan al., 2019) hasil yang diperoleh dari nilai
secara berlebihan bisa menyebabkan masalah signifikasi (2-tailed) diperoleh 0,015 berarti
kesehatan seperti peningkatan tekanan darah 0,015<0,05 maka terdapat perbedaan. Dalam
dan gangguan pola tidur. Meningkatnya berbagai penelitian ditegaskan bahwa terapi
tekanan darah dalam arteri bisa terjadi melalui non farmakologis (obat anti depresi) yang
beberapa cara seperti jantung memompa lebih lebih baik (Adisurya Saputra, 2020).
kuat sehingga mengalirkan lebih banyak f. Aromaterapi
cairan pada setiap detiknya yang Aromaterapi lemon, peppermint, dan lavender
menyebabkan naiknya tekanan darah, memiliki pengaruh terhadap mual dan muntah
sedangkan secara teoritis mekanisme relaksasi pada ibu hamil trimester I , penelitian dari
nafas dalam menurunkan tekanan darah (Khadijah, 2020) tujaun penelitian adalah
adalah berupa suatu keadaan inspirasi dan untuk mengetahui perbedaan aromaterapi
ekspirasi pernafasan dalam frekuensi lemon dan pepparmint dari hasil penelitian
pernafasan 6-10 kali permenit sehingga terjadi tidak ada perbedaan dari keduanya, lain hal
peningkatan peregangan di arkus aorta dan nya dengan penelitian (Sari, 2018) tujuan dari
sinus karotis diterima dan diteruskan oleh penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas
saraf vagus ke madulla oblingta (pusat pemberian aromaterapi essential oil
regulasi kardiovaskuler) selanjutnya peppermint dengan essential oil lavender, dari
merespon terjadinya peningkatan-peningkatan hasil penelitian lebih efektif pemberian
reflek baroreseptor (KHASANAH, 2018). essential oil peppermint dari pada essential oil
d. Terapi Audiovisual lavender. Penelitian dari (A. R. Dewi et al.,
Penelitian dari (Fatmawati et al., 2019) anak 2018) minyak atsiri melati mampu
usia prasekolah yang masuk di ruang anak menurunkan jumlah angka kuman diudara di
Rumah Sakit Semen Gresik mengalami ruang KIA Puskesmas Sewon II, dan
kecemasan berat 55.6%. Sedangkan penelitian aromaterapi jasmien bisa menjadi alternatif
dari (Negara et al., 2019) Metode penanganan pengobatan non farmakologi untuk
nyeri yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas tidur lansia. Pengaruh
teknik nonfarmakologi yaitu dengan aromaterapi juga bisa dengan terapi inhalasi
5
dalam mengurangi sesak nafas didukung dari Penelitian dari (Istiqomah & Yuliasri, 2020)
penelitian (Afriani, 2019) dengan aromaterapi kompres dingin mengalami rerata intensitas
ada pengaruh untuk mengurangi sesak nafas. nyeri ringan yaitu 22 orang (55%). Setelah
g. Hidroterapi dilakukan kompres dingin, sebagian besar
Penelitian dari (Dilianti & Candrawati, 2017) responden tetap mengalami rerata intensitas
efektivitas hidroterapi terhadap penururnan rasa nyeri ringan yaitu 30 orang (75%), dan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi penelitian (Haifa & Liza 2019) sesudah
di Panti Wreda Al-Ishlah Malang data dilakukan kompres hangat dengan jasmine
didapatkan dari 7 (70%) responden yang essential oil yaitu 12 orang (80,0%) respon
mengalami hipertensi derajat II terdapat mengalami nyeri ringan dengan rentang skala
penurunan tekanan darah untuk untuk 1-3 dan 3 orang (20,0%) responden dengan
pengukuran ke-6 pada 3 (30%) respon intensitas nyeri sedang dengan rentang skala
menjadi normal setelah dilakukannya 4-6. Teori dari (YULIA UTARI, 2019) efek
hidroterapi selama 10 menit dalam 6 hari pada dari penyapihan, biasanya payudara akan
(Syamsudin et al., 2021) lansia. Dan terasa bengkak dan nyeri bahkan demam
penelitian (Syamsudin et al., 2021) kurang lebih saru minggu, selain itu teori dari
mengetahui efektivitas terapi rendam kaki air (Agustina, 2020) nyeri yang dialami pasien
hangat terhadap tekanan darah lansia, dari post operasi bersifat akut dan harus segera
terdapat 100 jurnal terpilih 3 jurnal, ditangani, strategi penatalaksanaan nyeri
hidroterapi rendam kaki air hangat efektif. mencakup naik pendekatan farmakologis dan
Dan penelitian oleh (Damayanti, 2014) non farmakologis. Semua intervensi akan
adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah sangat berhasil bila dilakukan sebelum nyeri
pemberian hidroterapi rendam air hangat menjadi lebih parah dan keberhasilan sering
terhadap penurunan tekanan sistolik dan dicapai jika beberapa intervensi diterapkan
diastolik, didukung dari penelitian secara simultan. Kompres dingin lebih cocok
(Damayanti, 2014) untuk cedera yang sifatnya baru terjadi antara
h. Terapi Benson 24 hingga 48 jam setelah kejadian. Sementara
Penelitian dari (P. I. S. Dewi & Astriani, itu, kompres hangat berguna meredakan nyeri
yang sudah berlangsung lama (kronik). Dari
2018) Menganalisa pengaruh terapi relaksasi
kedua terapi relaksasi itu lebih efektif
benson terhadap intensitas nyeri pasien post
kompres hangat, karena kompres hangat
operasi Benigna Prostat Hyperplasia di Ruang
melebarkan pembuluh darah, sehingga aliran
Kamboja RSUD Kabupaten Buleleng.
darah ke sel dan jaringan tubuh menjadi
Sebelum diberikan terapi relaksasi benson
lancar dapat mengurangi ketegangan dan
harus dilakukan hubungan saling percaya
menimbulkan rasa nyaman.
serta melakukan penilaian terhadap intensitas
nyeri dan hasil penelitian sesudah diberikan
KESIMPULAN 
terapi relaksasi benson ada pengaruh dalam
Berdasarkan hasil review jurnal penelitian yang
mengurangi skala nyeri. Selain itu penelitian
telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan
dari (Ulfa et al., 2021) Mahasiswi STIKES
penelitian yang dibuat dengan judul penelitian
St.Elisabeth Semarang yang mengalami
Studi Literature Terapi Komplementer Pada
dismenore saat menstruasi, dalam penelitian Pasien Ulkus Diabetikum Melalui Penggunaan
terdapat pengaruh skala nyeri dismenore
Esensial Oil Aroma (Jasmine, Lavender, Serai,
sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi Lemon, dan Rose):
benson. Teori (Andarmoyo, 2013) strategi 1. Berdasarkan hasil literature review ini
penanganan nyeri atau lebih dikenal dengan diketahui bahwa terapi komplementer bisa
manajeman nyeri adalah suatu tindakan untuk menjadi pilihan untuk penyembuhan berbagai
mengurangi nyeri. Penatalaksanaannya sendiri penyakit dengan teknik tradisional, namun
dibagi menjadi dua yaitu penatalaksaan nyeri telah banyak perkembangan salah satunya
farmakologi dan non farmakologi. adalah perawatan pada pasien Ulkus
Manajeman nyeri dapat dilakukan oleh Diabetikum melalui perawatan luka dengan
berbagai disiplin ilmu diantaranya adalah menggunakan campuran madu + NaCL akan
dokter, perawat, bidan, fisioterapis, pekerja lebih efektif dalam waktu penyembuhan nya.
sosial, dan masih banyak lagi disiplin ilmu Dan pemberian terapi menggunakan modern
yang dapat melakukan manajeman nyeri. dressing juga sangat efektif dilakukan dengan
i. Terapi Kompres Hangat dan Dingin diajarkan juga kepada pasien untuk melakukan

6
senam kaki. Selain melalui perawatan luka alternatif terapi non farmakologi. Diharapkan
penggunaan esensial oil dengan berbagai juga agar institusi dapat menerapkan
aroma seperti jasmine, lavender, serai, rose, intervensi yang lebih luas dalam ilmu
dan lemon terbukti dapat mengurangi keperawatan dan tidak terfokus pada satu
kecemasan seseorang, dan juga bisa literatur, karena banyak intervensi non
menghilangkan stres. farmakologi yang dapat dugunakan dalam
2. Berdasarkan hasil literature review dapat perawatan pasien ulkus diabetikum.
diidentifikasi bahwa 41 jurnal yang terdiri dari 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
11 termasuk dalam kategori terapi Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat
komplementer yang terbagi menjadi 4 tema dilakukan penelitian lanjut dengan metode
yaitu terapi komplementer menggunakan yang berbeda dan lebih lengkap. Diharapkan
madu, modern dressing, senam kaki, dan terapi juga agar penelitian dilakukan tidak hanya
ozone bagging. Adapun 30 jurnal sisanya pada pasien ulkus diabetikum, tetapi pada
termasuk dalam kategori terapi relaksasi yang pasien-pasien dengan penyakit lain yang
terbagi menjadi 9 tema yaitu terapi autogenik, menimbulkan cemas dan nyeri.
terapi otot progresif, terapi nafas dalam, terapi
audiovisual, terapi meditasi, aromaterapi, KETERBATASAN PENELITIAN
hidroterapi, terapi benson, terapi kompres Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan
hangat & dingin. sesuai dengan prosedur ilmiah, namun demikian
3. Terapi Komplementer terbagi dua jenis invasif masih memiliki keterbatasan yaitu:
dan non-invasif. Salah satunya terapi yang 1. Literature review ini membandingkan dan
termasuk dalam terapi non-invasif adalah menganalisis hasil penelitian yang
dengan aromaterapi. Aromaterapi diberikan menggunakan pendekatan cross sectional,
melalu media lilin yang dicampurkan dengan sehingga masih perlu dilakukan pendekatan
essentian oil yang efeknya menimbulkan kualitatif agar diperoleh hasil penelitian yang
wangi dapat digunakan sebagai terapi lebih mendalam mengenai pemberian terapi
relaksasi. Sudah banyak terbukti aroma dari komplementer pada pasien ulkus diabetikum.
essentian oil ini membuat nyaman serta dapat 2. Literature review ini mengambil data dengan
menghilangkan stress dan kecemasan instrumen berupa sumber data yang ada dari
seseorang. Aromaterapi disini yang digunakan beberapa jurnal, hal ini memungkinkan data
Jasmine, Lavender, Serai, Lemon, dan Rose. yang diperoleh mungkin kurang valid karena
tidak dilakukan penelitian secara langsung.
SARAN
Berdasarkan manfaat dari dilakukannya penelitian IMPLIKASI KEPERAWATAN
ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut. Terapi komplementer dalam perawatan pasien
1. Bagi Industri : Dari hasil penelitian ini ulkus diabetikum dapat mnggunakan modern
diharapakn kepada para industri pengolahan dressing dengan madu+NaCL, dapat juga
esensial oil agar bisa lebih mengekplorasi mengajarkan senam kaki. Dan dalam pemberian
manfaat yang ditimbulkan dari produk. Agar essential oil bisa dijadikan sebagai pengobatan
penggunaan essensial oil ini dapat menjadi non farmakologis yang bertujuan untuk
pilihan pengobatan bagi masyarakat, sehingga menenangkan mental, fisik, ataupun emosi yang
tidak harus selalu menggunakan obat-obatan sedang dialami seseorang.
kimia. Dengan begitu permintaan semakin
tinggi dan produksi nya harus ikut di Penelitian ini bisa diterapkan untuk masyarakat,
tingkatkan. intansi pendidikan, dan peneliti selanjutnya.
2. Bagi Pelayanan Kesehatan : Hasil penelitian Terapi komplementer dan penggunaan essential
ini diharapkan dapat menajdi bahan masukan oil ini bisa dijadikan penelitan lanjutan dan
kepada pihak Rumah Sakit, Puskesmas dan essential oil ini jenis minyak alami yang
pelayanan kesehatan lainnya, dan juga digunakan sepanjang sejarah sebagai obat dan
diharapkan dapat menjadi referensi untuk juga terapi kesehatan. Umumnya, minyak ini
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya digunakan sebagai aromaterapi yang dihirup agar
pada terapi non farmakologi dan pengobatan menimbulkan rasa menenangkan. Aromaterapi
komplementer terutama dalam menangani adalah terapi pemulihan dengan menggunakan
pasien ulkus diabetikum. essential oil untuk meningkatkan kondisi
3. Bagi Institusi: Hasil penelitian ini diharapkan kesehatan dan psikologis.
dapat memberikan sumbangan bacaan studi
literature dalam menambah wawasan tentang UCAPAN TERIMA KASIH
7
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prostat Hyperplasia. MIDWINERSLION:
Universitas Cahaya Bangsa atas dukungan Jurnal Kesehatan STIKes Buleleng, 3(1),
penelitian ini  12–16.
Dilianti, I. E., & Candrawati, E. (2017).
DAFTAR PUSTAKA
Efektivitas Hidroterapi Terhadap Penurunan
Abrams, A. N., Muriel, A. C., & Wiener, L. Tekanan Darah Pada Lansia Penderita
(2016). Pediatric psychosocial oncology: Hipertensi Di Panti Wreda Al-Islah Malang.
Textbook for multidisciplinary care. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan,
Springer. 2(3).
https://link.springer.com/book/10.1007%2F9 Fatmawati, L., Syaiful, Y., & Ratnawati, D.
78-3-319-21374-3 (2019). Pengaruh Audiovisual menonton
Adisurya Saputra, M. S. (2020). Pengaruh Terapi film kartun terhadap tingkat kecemasan saat
Spiritual Freedom Technique Terhadap prosedur injeksi pada anak prasekolah.
Tingkat Kecemasan Pasien Kanker yang Journal of Health Sciences, 12(02), 15–29.
Menjalani Kemoterapi. Jurnal Kesehatan Fithriana, D. (2017). Perbandingan pemberian
STIKES Darul Azhar Batulicin, 9(2), 1. terapi relaksasi autogenik dan aroma terapi
https://jurnal- terhadap penurunan tingkat nyeri haid
kesehatan.id/index.php/JDAB/article/view/1 (Dismenore) pada siswi di Mts NW Samawa
94 Sumbawa Besar. PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu
Adriani, A., & Mardianti, T. (2016). Penggunaan Kesehatan, 2(2).
balutan modern (hydrocoloid) untuk Guslinda, G., Fridalni, N., & Minropa, A. (2020).
penyembuhan luka diabetes mellitus TIPE Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat
II. Jurnal Ipteks Terapan, 10(1), 18–24. Kecemasan Lansia pada Masa Pandemi
Afriani, E. (2019). Pengaruh Terapi Inhalasi Uap Covid 19. Jurnal Keperawatan, 12(4),
Dengan Aromaterapi Eucalyptus Dengan 1079–1088.
Dalam Mengurangi Sesak Nafas Pada Pasien Hariyanto, T. (2019). PERBEDAAN TINGKAT
Asma Bronkial Di Desa Dersalam KECEMASAN LANSIA SEBELUM DAN
Kecamatan Bae Kudus. Jurnal Profesi SESUDAH DIBERIKAN TERAPI
Keperawatan (JPK), 6(1). RELAKSASI NAFAS DALAM DI
Agustina, S. (2020). Asuhan Keperawatan Pada KELURAHAN TLOGOMAS MALANG.
Ibu Post Operasi Sectio Caesaria Yang Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan,
Mengalami Nyeri Dengan Peneraparan 4(1).
Biologic Nurturing Baby Led Feeding di Indonesia, P. E. (2015). Pengelolaan dan
Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Tahun pencegahan diabetes melitus tipe 2 di
2020. Indonesia. Pb. Perkeni.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep & proses Istiqomah, A., & Yuliasri, T. R. (2020).
keperawatan nyeri. ar-ruzzmedia. Efektivitas Kompres Bunga Melati dengan
Damayanti, D. (2014). Perbedaan Tekanan Darah Kompres Dingin terhadap Intensitas Nyeri
Sebelum Dan Sesudah Dilakukan pada Proses Penyapihan ASI. JHeS (Journal
Hidroterapi Rendam Hangat Pada Penderita of Health Studies), 4(2), 90–99.
Hipertensi Di Desa Kebondalem Kecamatan Khadijah, S. R. (2020). Perbedaan Efektivitas
Jambu Kabupaten Semarang. Semarang: Pemberian Aromaterapi Lemon Dan
Stikes Ngudi Waluyo Ungaran. Aromaterapi Peppermint Terhadap Ibu
Dewi, A. R., Amri, C., & Istiqomah, S. H. (2018). Hamil Dengan Mual Muntah Trimester I Di
Minyak Atsiri Melati (Jasmine sambac) BPM Nina Marlina Bogor, Jawa Barat,
sebagai Disinfektan untuk Menurunkan Tahun 2020. Jurnal Health Sains, 1(2), 79–
Angka Kuman Udara di Puskesmas Sewon 86.
II. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, KHASANAH, U. (2018). PENERAPAN
10(1), 11–20. KOMBINASI TERAPI RENDAM KAKI AIR
Dewi, P. I. S., & Astriani, N. M. Y. (2018). HANGAT DAN RELAKSASI NAFAS
Pengaruh Terapi Relaksasi Benson Terhadap DALAM UNTUK MENURUNKAN
Intensitas N Pasien Post Operasi Benigna TEKANAN DARAH PADA PASIEN

8
HIPERTENSI DI PUSKESMAS Negara, C. K., Murjani, A., Martiana, A., &
KEDUNGMUNDU SEMARANG. Kurniawan, F. (2019). Guided Imagery
Universitas Muhammadiyah Semarang. Using Classical Music on The Reduction in
http://repository.unimus.ac.id/2933/ Pain Level of Fracture Patients.
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF
Kristiyaningrum, K., & Suwarto, T. (2013).
EDUCATION AND CLINIC (INJEC), 4(1),
Efektivitas Penggunaan Larutan NaCl
43–47. https://injec.aipni-
dibandingkan dengan d40% Terhadap Proses
ainec.org/index.php/INJEC/article/view/230
Penyembuhan Luka Ulkus DM di RSUD
KUDUS. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Nontji, W., Hariati, S., & Arafat, R. (2015).
Kebidanan, 4(2). Teknik perawatan luka modern dan
konvensional terhadap kadar interleukin 1
Kurniasari, F., Darmayanti, N., & Astuti, S. D.
dan interleukin 6 pada pasien luka diabetik.
(2017). PEMANFAATAN
Jurnal Ners, 10(1), 133–137.
AROMATERAPI PADA BERBAGAI
PRODUK (Parfum Solid, Lipbalm, dan Lilin Nursalam, H. (2020). Penulisan Literature Review
Anti Nyamuk). Dimas Budi, 1(2), 13–17. dan Systematic Review Pada Pendidikan
Kesehatan (Contoh). Surabaya: Fakultas
Mardiyono, M., Ramlan, D., Anwar, M. C.,
Keperawatan Universitas Airlangga.
Pujiastuti, R. S. E., & Rahayu, U. M. (2019).
MODERNCOMBINATIONS DRESSING Ogurtsova, K., da Rocha Fernandes, J. D., Huang,
AND OZONE BAGGING TREATMENT Y., Linnenkamp, U., Guariguata, L., Cho, N.
REDUCES THE AMOUNT OF H., Cavan, D., Shaw, J. E., & Makaroff, L.
BACTERIA IN GRADE II DIABETICUM. E. (2017). IDF Diabetes Atlas: Global
Journal of Applied Health Management and estimates for the prevalence of diabetes for
Technology, 1(1), 28–37. 2015 and 2040. Diabetes Research and
Clinical Practice, 128, 40–50.
Martin, W., & Mardian, P. (2016). Pengaruh
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.diabr
terapi meditasi terhadap perubahan tekanan
es.2017.03.024
darah pada lansia yang mengalami
hipertensi. Jurnal Ipteks Terapan, 10(4), Oktarina, E. (2016). Aplikasi modern wound care
211–217. pada perawatan luka infeksi di RS
Pemerintah Kota Padang. Ners Jurnal
MAWAR, S. R. I. (2015). HUBUNGAN
Keperawatan, 12(2), 159–165.
KONSEP DIRI DENGAN PERAWATAN
KAKIRNPADA PASIEN ULKUS Organization, W. H. (2015). World health
DIABETIK DI POLIKLINIK statistics 2015. World Health Organization.
RNENDOKRIN RUMAH SAKIT UMUM https://books.google.co.id/books?
DAERAH RNDR. ZAINOEL ABIDIN hl=id&lr=&id=Kl00DgAAQBAJ&oi=fnd&
BANDA ACEH. ETD Unsyiah. pg=PP1&dq=World+Health+Organization+(
2015)&ots=8NtyptQSA9&sig=EMgEoIbgz
Megawati, V. N., Hakimi, H. M., & Sumaryani, S.
YrIBZUFObMqu8asCUY&redir_esc=y#v=o
(2015). Efektifitas modifikasi modern
nepage&q&f=false
dressing dan terapi ozon terhadap
penyembuhan luka pada pasien dengan Potter, P. A., Perry, A. G. E., Hall, A. E., &
pressure ulcer di Wocare Clinic Bogor. Stockert, P. A. (2009). Fundamentals of
Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH nursing. Elsevier mosby.
KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN https://psycnet.apa.org/record/2017-37002-
MAJAPAHIT MOJOKERTO), 7(2). 000
Mutawalli, L., Setiawan, S., & Saimi, S. (2020). Pratama, E. F., & Rochmawati, E. (2019).
Terapi relaksasi otot progresif sebagai Dressing Madu Pada Perawatan Diabetic
alternatif mengatasi stress dimasa pandemi Foot Ulcers. Jambura Nursing Journal, 1(2),
COVID-19 di Kabupaten Lombok Tengah. 56–64.
JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan),
Price, S. A., & Patofisiologi, W. L. (2005).
4(3).
Konsep klinis proses-proses penyakit.
Nabyl, R. A. (2009). Cara Mudah Mencegah dan Jakarta: Egc, 2(6), 1385–1389.
Mengobati Diabetes Melitus. Yogyakarta:
Priyanto, A., Mayangsari, M., & Nurhayati, M.
Aulia Publishing.
(2020). EFEKTIFITAS TERAPI

9
KOMBINASI RENDAM KAKI AIR Syamsiah, N., & Muslihat, E. (2015). Pengaruh
HANGAT DAN TERAPI RELAKSASI terapi relaksasi autogenik terhadap tingkat
NAFAS DALAM TERHADAP nyeri akut pada pasien abdominal pain Di
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA IGD RSUD Karawang 2014. Jurnal
PASIEN HIPERTENSI. NURSING Keperawatan BSI, 3(1).
UPDATE: Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan
Syamsudin, S., Tauchida, A., & Nurhayati, L.
P-ISSN: 2085-5931 e-ISSN: 2623-2871,
(2021). LITERATURE REVIEW:
11(2), 16–31.
HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR
Ramayanti, E. D., Irham, E. I., & Polisiri, I. U. HANGAT TERHADAP TEKANAN
(2021). Terapi Relaksasi Otot Progresif DARAH LANSIA HIPERTENSI. Jurnal
Berpengaruh terhadap Tingkat Nyeri Sendi Keperawatan Karya Bhakti, 7(1), 68–82.
pada Lansia. Jurnal Keperawatan, 13(1),
Tjokroprawiro, A. (1986). Diabetes Melitus Aspek
171–178.
Klinik dan Epidemiologi. Airlangga
Rasmun, N. M., & Kep, M. (2004). Stres Koping University Press, Surabaya.
dan Adaptasi. Jakarta: CV Sagung Seto.
Ulfa, N. M., Ina, A. A., & Gayatina, A. K. (2021).
Ratnawati, D., Adyani, S. A. M., & Fitroh, A. PENGARUH TERAPI RELAKSASI
(2019). Pelaksanaan Senam Kaki BENSON TERHADAP SKALA NYERI
Mengendalikan Kadar Gula Darah pada DISMENORE PADA MAHASISWI
Lansia Diabetes Melitus di Posbindu Anyelir KEPERAWATAN STIKES St.
Lubang Buaya. JURNAL ILMIAH ELISABETH SEMARANG. Jurnal Ilmu
KESEHATAN MASYARAKAT: Media Keperawatan Maternitas, 4(1), 47–56.
Komunikasi Komunitas Kesehatan
Yuanto, H. H., Bakar, A., & Astuti, P. (2018).
Masyarakat, 11(1), 49–59.
PENGARUH KOMBINASI SENAM KAKI
RI, B. K. (2013). Badan penelitian dan DAN AROMATERAPI TERHADAP ABI
pengembangan kesehatan. Riset Kesehatan DAN TINGKAT STRES PADA
Dasar. PENDERITA DM DI PUSKESMAS
JAJAG: The Influence Of Combination Of
Samosir, E. C. M., Manalu, B. M., & Anggeria, E.
Foot Gymnastic And Aromatheraphy To Abi
(2021). Pengaruh pemberian terapi relaksasi
And Stress Levels In Dm Patients In Jajag
otot progresif terhadap stres psikososial
Health Center. Jurnal Ilmiah Keperawatan
keluarga pasien COVID-19. Jurnal
(Scientific Journal of Nursing), 4(2), 131–
Keperawatan, 19(1), 1–9.
140.
Sari, Z. E. D. (2018). Perbedaan Efektivitas
YULIA UTARI, R. (2019). ASUHAN
Pemberian Essensial Oil Peppermint dan
KEPERAWATAN PADA KLIEN POST
Aroma Terapi Lavender terhadap Intensitas
SECTIO CAESAREA DENGAN
Mual dan Muntah pada Ibu Hamil Trimester
KETIDAKEFEKTIFAN PEMBERIAN ASI
I di Puskesmas Baso Kabupaten Agam
DI RUANG KALIMAYA BAWAH RUMAH
Tahun 2017. Menara Ilmu, 12(4).
SAKIT UMUM DAERAH DR SLAMET
Sundari, A., Harjanto, D., & Aulawi, K. (2009). GARUT.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang
Ulkus Diabetik dan Perawatan Kaki pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Ilmu
Keperawatan UGM, 4(3), 181–190.
Suryani, M., & Supriyono, M. (2012). Efektivitas  
Pengobatan Madu Alami Terhadap
Penyembuhan Luka Infeksi Kaki Diabetik
(Ikd)(Studi Kasus Di Puskesmas Bangetayu
Dan Puskesmas Genuk Semarang). Karya
Ilmiah.
Sutioningsih, S., Suniawati, S., & Hamsanikeda,
S. (2019). Pengaruh Terapi Meditasi (Dzikir)
terhadap Tingkat Stres pada Lansia. Jurnal
Keperawatan Profesional, 7(1).

10

Anda mungkin juga menyukai