Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu
oleh:

Dr. Nurdin, M.Pd.

Disusun Oleh:

Ali Buana Sayekti 1904678


Ana Hardianti 1900288
Elza Nurul Septianty 1905560
Gama Surya Gumilang 1904352
Hasbie Wijaya Buana 1908112
M. Furqon Anugrah Santana 1905366
M. Gantira Tri Andika 1903933
Salma Syfa Arinia 1903083
Sherina Shafiratuzzahro 1908025

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021

i
DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Pengelolaan pendidikan dengan judul “MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 30 Maret 2021

Penyusun

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanpa disadari sarana dan prasarana yang ada di sekolah menjadi
bagian terpenting yang dibutuhkan keberadaannya. Kualitas sekolah juga
dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki, karena
sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat menunjang siswa
dalam proses belajar baik akademik maupun no akademik. Oleh karena itu
perlu adanya upaya pengadaan sarana dan prasarana yang layak untuk
menunjang kegiatan pembelajaran memberikan hasil yang maksimal.
B. Tujuan Penelitian
1. Supaya pembaca bisa memahami tentang Sarana dan Prasarana
2. Supaya pembaca mengetahui apa itu Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan yang ada di sekolah.
3. Supaya pembaca mengetahui seberapa pentingnya sarana dan prasarana
dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
C. Manfaat Penelitian
Makalah ini dibuat supaya dapat dijadikan petunjuk bagi para
pembacca terkhusus bagi kami umumnya bagi orang lain. Dengan adanya
makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA”
mampu menjadi panduan bagi pembaca. Yang dimana sarana dan prasarana
mencakup keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan
pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan agar tujuan pendidikan di
sekolah dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

1
BAB II
PEMBAHASAN

a. Pengertian Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan


Manajemen adalah strategi pemanfaatan tenaga dan pikiran orang lain
yang digunakan untuk melaksanakan suatu aktifitas yang bertujuan pada
pencapaian yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam manajemen juga
terdapat teknik-teknik seperti kepemimpinan dalam mengarahkan,
mengawasi, dan mengorganisasikan semua koponen yang saling berhubungan
untuk mencapai tujuan.
Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang sudah mutlak untuk
dipenuhi karena memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu
kegiatan. Sarana prasarana juga secara tidak langsung menunjang jalannya
pada proses pendidikan dan diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik
yang secara teori maupun praktik agar tercapainya tujuan pendidikan dan
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi diri untuk memiliki
apek-aspek yang diperlukan oleh peserta didik dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiata yang
mengatur untuk mempersiapkan segala peralatan material untuk
terselenggaranya sebuah presos belajar yang dapat membantu kelacaran
proses belajar mengajar. Manajemen sarana dan prasarana juga merupakan
sebuah kegiatan keseluruhan dari proses perencanaan pengelolaan, pengadaan,
pendayagunaan dan pengawasan pada sarana dan prasarana yang telah
digunakan serta bertujuan agar pendidikan di sekolah dapat tercapai dengan
efektif dan efisien.

2
b. Jenis-Jenis dan Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Fasilitas pengajaran (sarana dan prasarana) dan kompetensi professional
yang dimiliki oleh seorang guru biasanya mempuyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana membuat siswa merasa nyaman dana man serta dapat memotivasi
siswa dalam belajar, sehingga pada proses belajar dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil sesuai yang diharapkan. Sarana pendidikan
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai, pada klasifikasi ini ditinjau lagi
menjadi dua macam sarana pendidikan
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah semua bahan atau alat
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat.
Contohnya seperti kapur barus, beberapa bahan kimia, dan lain
sebagainya, selain itu juga ada sarana pendidikan yang berubah
bentuk, seperti kayu, besi, dan kertas yang digunakan oleh guru.
b. Sarana pendidikan tahan lama adalah semua bahan atau alat apabila
digunakan tidak akan habis dan dapat digunakan secara terus menerus
dalam waktu relative lama. Contohnya seperti bangku sekolah, atlas,
globe, dan beberapa peralatan oahraga
2. Bergerak tidaknya saat digunakan, pada klasifikasi ini dapat ditnjau lagi
menjadi dua macam sarana pendidikan, yaitu:
a. Sarana pendidikan yang bergerak yaitu sarana yang dapat digerakkan
atau dipindahpindah sesuai dengan kebutuhan yang digunakan.
Conrohnya seperti bangku sekolah, lemari arsp sekolah, meja sekolah,
dan lain sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak yaitu semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau sangat sulit untuk dipindahkan.
Contohnya seperti saluran air PDAM
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, pada
klasifikasi ini ditinjau lagi menjadi tiga macam yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar.

3
a. Alat pelajaran yaitu alat yang digunakan secara langsung dalam proses
belajar mengajar. Misalnya, bulu, alat tulis, dan alat praktik
b. Alat peraga yaitu allat yang membantu dalam pendidikan dan
pembelajaran serta dapat berfungsi sebagai benda-benda yang dapat
memberi pengertian kepada peserta didik dari penjelasan yang abstrak
sampai yang konkret
c. Media pengajaran yaitu sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, fungsinya untuk
mempertinggi efektivitas dan efesiensi dalam mencapai tujaun
pendidikan pendidikan. misalnya seperti media audio, media visual
dan media audio visual.

Selain itu, prasarana pendidikkan di sekolah juga dapat diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu :
1. Prasarana pendidikan yang digunakan secara langsung dalam proses belajar
mengajar. Contohnya ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang tidak digunakan dalam proses belajar mengajar dan
secara langsung dapat berfungsi sebagai penunjang terjadinya proses belajar
mengajar. Contohnya ruuang kantor, kantin, toilet, ruang tata usaha, ruan
UKS, ruang guru, ruang parker kendaraan, ruang kepala sekolah, dan jalan
menuju sekolah atau kelas

C Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


1. Perencanaan sarana pendidikan
Pada tahap ini sebelum mengajukan alat-alat dan fasilitas pendidikan
yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, maka harus melalui
prosedur secara benar, yaitu dengan melihat dan memeriksa kembali keadaan
dan kebutuhan yang sudah ada, tujuannya agar tidak adanya sarana
pendidikan yang tidak terpakai atau berlebihan. Contohnya seperti memeriksa

4
kembali sarana yang masih memadai dari segi kuantitas maupun kualitas dan
memeriksa alat-alat yang tidak diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Setelah melewati prosedur yang benar, maka akan ditentukan
jenisa sarapa apa yang harus diperlukan dalam kepentingan pendidikan di
sekolah
2. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan
Pada tahap ini penyimpanan merupakan kegiatan yang dilakukan
pihak sekolah untuk menampung barang yang sudah diberikan oleh negara
pada tempat yang sudah disediakan. Pada penyimpanan ini biasanya
didalamnya ada suatu barang seperti barang yang diperlukan di dalam kelas,
alat tulis kantor, surat-surat dan barang elektronik yang baru maupun yang
sudah rusak, bisanya penyimpanan barang ini juga akan dilakukan oleh
beberapa orang yang sudah ditugaskan pada lembaga pendidikan. selain itu,
ada juga aspek yang harus dalam diperhatikan dalam penyimpanan barang ini
yaitu aspek fisik yang berupa barangnya dan aspek administrative yang
berupa catatan berapa jumlah barang yang disimpan di ruang penyimpanan.
3. Penataan barang-barang tidak habis pakai
Pada tahap ini dimana penataan barang menggunakan cara dengan
memberikan nomor atau kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang
berlaku. Tujuannya agar petugas dan pemakai lebih mudah untuk mencari,
memakai dan mengawasi pemakaiannya.

D Standar Sarana dan Prasarana di berbagai tingkat


SD
Pada satuan pendidikan, satu Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI) memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 6 rombongan
belajar dan maksimum 24 rombongan belajar. Satu SD/MI dengan 6 rombongan
belajar disediakan untuk satu desa atau kelurahan. Wilayah yang berpenduduk lebih
dari 2000 jiwa dapat ditambahkan sarana dan prasana untuk melayani rombongan
belajar di SD/MI yang telah ada. Dan pada satu kelompok pemukiman dengan jumlah

5
penduduk 1000 jiwa harus terdapat satu SD/MI yang jaraknya tidak lebih dari 3 km
dan tidak membahayakan siswa.
Pengaturan lahan untuk SD/MI yang memiliki rombongan murid 15-28 minimum
luas lahannya adalah disesuaikan dengan bangunan lantai sekolahnya, dengan bisa
mencapai 10,3 sampai 4,1 m2 persiswanya. Sedangkan untuk SD/MI yang memiliki
rombongan murid kurang dari 15, luas lahan minimum, bisa memiliki lahan 4070
sampai 1460 m2.
Ketentuan lahan ini harus terhindar dari potensi yang mengancam keselamatan jiwa,
lahan terhindar dari gangguan pencemaran air, udara maupun kebisingan. Lahan yang
digunakan untuk membangun SD/MI harus dapat izin terlebih dahulu dari pemerintah
setempat. Dan lahan memiliki status hak tanah yang berlaku untuk jangka waktu
minimum 20 tahun.

SMP
Pada satuan pendidikan, satu Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah
Ibtidaiyah (SMP/MTs) memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum
3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar. Minimum satu
(SMP/MTs) disediakan untuk satu kecamatan. Diharapkan seluruh SMP/MTs dalam
satu kecamatan dapat menampung semua lulusan SD/MI yang ada di kecamatan
tersebut. Dan lokasi yang ditempuh maksimum jaraknya tidak lebih dari 6 km dan
tidak membahayakan siswa.
Pengaturan lahan untuk SMP/MTs yang memiliki rombongan murid 15-32 minimum
luas lahannya adalah disesuaikan dengan bangunan lantai sekolahnya, dengan bisa
mencapai 11,2 sampai 4,2 m2 persiswanya. Sedangkan untuk SD/MI yang memiliki
rombongan murid kurang dari 15, luas lahan minimum, bisa memiliki lahan 5240
sampai 1860 m2.
Ketentuan lahan ini harus terhindar dari potensi yang mengancam keselamatan jiwa,
lahan terhindar dari gangguan pencemaran air, udara maupun kebisingan. Lahan yang
digunakan untuk membangun SD/MI harus dapat izin terlebih dahulu dari pemerintah

6
setempat. Dan lahan memiliki status hak tanah yang berlaku untuk jangka waktu
minimum 20 tahun.

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH MENEGAH


ATAS/MADRASAH ALIYAH
A. LUAS LAHAN
Luas lahan ini dapat digunakan dengan efektif bagi bangunan kelas
dan tempat olahraga atau bermain siswa. Lahan ini juga harus terhindar dari
bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan siswa, serta lahan
ini harus memiliki jalur penyelamatan darurat. Lahan harus memiliki status
kepemilikan hak atas tanah, izin pemanfataan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk jangka waktu minimal 20 tahun.
Selain itu, lahan juga harus sesuai dengan lokasi yang diatur oleh Peraturan
Daerah mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

Rasio minimal bagi luas lahan ialah m²/siswa, berikut adalah tabel luas
lahan bagi sekolah yang memiliki 15-32 per rombongan belajarnya:

N BANYAK LUAS LUAS LUAS


O Rombongan BANGUNAN 1 BANGUNAN 2 BANGUNAN 3
belajar LANTAI m² LANTAI m² LANTAI m²

1 3 36,5 19,3 -

2 4-6 22,8 12,2 8,1

3 7-9 18,4 9,7 6,5

4 10-12 16,3 8,7 5,9

5 13-15 14,9 7,9 5,3

6 16-18 14,0 7,5 4,9

7 19-21 13,5 7,2 4,8

8 22-24 13,2 7,0 4,7

9 25-27 12,8 6,8 4,6

7
Rasio minimal bagi sekolah yang memiliki rombongan belajar siswa <15 per
rombongannya, ialah sebagai berikut:

N BANYAK LUAS LUAS LUAS


O Rombongan BANGUNAN 1 BANGUNAN 2 BANGUNAN 3
belajar LANTAI m² LANTAI m² LANTAI m²

1 3 2140 1360 -

2 4-6 2570 1420 1290

3 7-9 3040 1640 1340

4 10-12 3570 1890 1390

5 13-15 4000 2150 1440

6 16-18 4440 2390 1590

7 19-21 5000 2670 1780

8 22-24 5570 3000 2020

9 25-27 6040 3240 2170

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


ATAU MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dapat memenuhi dan
melayani minimal 3 rombongan belajar siswa dan maksimal 48 rombongan
belajar. Luas lantai bangunan sekolah dapat dihitung bedasarkan jenis dan
program keahlian yang terdapat pada sekolah tersebut serta banyaknya
romongan belajar pada setiap program keahlian. Bangunan harus memenuhi
ketentuan berikut:
a. Maksimal 30% dari luas lahan di luar lahan praktik, jarak
bangunan, serta tinggi dan koefisien lantai bangunan (tercantum
dalam Peraturan Daerah)

8
b. Memiliki konstruksi yang kokoh dan stabil untuk menopang
beban, memiliki sistem proteksi yang aktif/pasif, serta menahan
kondisi alam
c. Memiliki fasilitas kesehatan seperti ventilasi, sanitasi, dan ramah
bagi penyandang disabilitas
d. Bangunan dapat meredam bunyi dan getaran, pencahayaan serta
sirkulasi udara yang baik
e. Bagi bangunan bertingkat, maksimal 3 lantai dengan tangga yang
aman, mudah, dan memiliki jalur evakuasi yang dilengkapi dengan
petunjuk arah

STANDAR SRANA DAN PRSARANA SEKOLAH LUAR BIASA (SDLB,


SMPLB, DAN SMALB)
- Bagi satuan pendidikan SDLB, sarana dan prasana yang dimiliki harus dapat
memenuhi dan melayani minimal 6 rombongan belajar
- Bagi satuan pendidikan SMPLB, sara dan prasana yang dimiliki harus dapat
memenuhi dan melayani minimal 3 rombongan belajar
- Bagi satuan pendidikan SMALB, sara dan prasana yang dimiliki harus dapat
memenuhi dan melayani minimal 3 rombongan belajar
- SDLB dan SMPLB minimal disediakan bagi satu Kabupaten/Kota

Luas lahan minimal bagi SDLB ialah:


N BANYAK Ketunaan LUAS LUAS
O Rombongan BANGUNAN 1 BANGUNAN 2
belajar LANTAI m² LANTAI m²

1 6 1 1170 640

2 12 1-2 1700 900

3 18 1-3 2200 1150

4 24 1-4 2670 1390

Luas lahan minimal bagi SMPLB

9
N BANYAK Ketunaan LUAS LUAS
O Rombongan BANGUNAN 1 BANGUNAN 2
belajar LANTAI m² LANTAI m²

1 3 1 1170 640

2 6 1-2 1500 800

3 9 1-3 1840 970

4 12 1-4 2100 1100

Luas lahan minimal bagi SMALB


N BANYAK Ketunaan LUAS LUAS
O Rombongan BANGUNAN 1 BANGUNAN 2
belajar LANTAI m² LANTAI m²

1 3 1 1070 590

2 6 1-2 1240 670

3 9 1-3 1440 770

4 12 1-4 1640 870

Luas lahan minimal bagi SLB yang digabung


N Jenjang Rombongan LUAS LUAS
O Pendidikan Belajar BANGUNAN 1 BANGUNAN 2
LANTAI m² LANTAI m²

1 SDLB & 9 1600 850


SMPLB

2 SDLB, 12 1800 950


SMPLB,
& SMALB

3 SMPLB & 6 1440 770


SMALB

10
E Pengaruh sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Menunjang Kualitas Siswa
Kualitas pendidikan juga didukung oleh adanya sarrana dan prasarana yang
menjadi standar sekolah atau sebuah instansi pendidikan. sarana dan prasarana juga
sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa belajar, karena sarana dan prasaran
sangat penting dalam menunjang kualitas belajar para siswa. Selain itu, sarana dan
prasarana yang ada di sekolah dapat didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan
proses pembelajaran, karena keberadaannya sangat mendukung terhadap suksesnya
sebuah proses pembelajaran dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh sekolah perlu
direncanakan dengan cermat yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mendukung semua proses pembelajaran.
F Pentingnya Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar guru akan memerlukan
sarana yang dapat mendukung kinerjanya unuk sebuah proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan menarik. Dengan demikian, dukungan sarana pembelajaran yang
memadai, maka guru tidak akan enyampaikan materi secara lisan, tetapi dapat juga
dengan menuls dan meragakan sesuai dengan prasarana yang telah disiapkan oleh
guru.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka dari itu
peserta didik, guru dan sekolah akan terus terkait secara langsung. Dimana peserta
didik akan lebih terbantu dengan adanya sarana dan prasarana dalam pembelajaran,
karena tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus. Guru
juga akan terbantu dengan adanya srana dan prasarana pembelajaran tersebut, karena
grur akan menjelasan segala pembahasan mulai dari yang abstrak hingga menjadi
konkrit. Selain itu, kegiatan pembelajaran juga akan menjadi lebih variatif, menarik,
bermakna dan tidak membosankan. Serta sekolah juga berkewajiban untuk
bertanggung jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakannya dan
sekolah juga harus menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang telah dimiliki
dan harus ada dala aspek administrasi pendidikan.

11
BAB III
PENUTUP
Arif, 19
Sarana pendidikan yang tidak sesuai dengan yang dissuaikan oleh pemerintah
gimana?

Bela 1903729
Prinsip dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan baik di desa atau di
kota

12

Anda mungkin juga menyukai