Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu
oleh:
Disusun Oleh:
i
DAFTAR ISI
i
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Pengelolaan pendidikan dengan judul “MANAJEMEN SARANA DAN
PRASARANA PENDIDIKAN”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penyusun
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanpa disadari sarana dan prasarana yang ada di sekolah menjadi
bagian terpenting yang dibutuhkan keberadaannya. Kualitas sekolah juga
dapat dilihat dari kelengkapan sarana dan prasarana yang dimiliki, karena
sarana dan prasarana yang ada di sekolah tersebut dapat menunjang siswa
dalam proses belajar baik akademik maupun no akademik. Oleh karena itu
perlu adanya upaya pengadaan sarana dan prasarana yang layak untuk
menunjang kegiatan pembelajaran memberikan hasil yang maksimal.
B. Tujuan Penelitian
1. Supaya pembaca bisa memahami tentang Sarana dan Prasarana
2. Supaya pembaca mengetahui apa itu Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan yang ada di sekolah.
3. Supaya pembaca mengetahui seberapa pentingnya sarana dan prasarana
dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.
C. Manfaat Penelitian
Makalah ini dibuat supaya dapat dijadikan petunjuk bagi para
pembacca terkhusus bagi kami umumnya bagi orang lain. Dengan adanya
makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA”
mampu menjadi panduan bagi pembaca. Yang dimana sarana dan prasarana
mencakup keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan, dan
pengawasan sarana dan prasarana yang digunakan agar tujuan pendidikan di
sekolah dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b. Jenis-Jenis dan Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Fasilitas pengajaran (sarana dan prasarana) dan kompetensi professional
yang dimiliki oleh seorang guru biasanya mempuyai tujuan yang sama yaitu
bagaimana membuat siswa merasa nyaman dana man serta dapat memotivasi
siswa dalam belajar, sehingga pada proses belajar dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil sesuai yang diharapkan. Sarana pendidikan
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai, pada klasifikasi ini ditinjau lagi
menjadi dua macam sarana pendidikan
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah semua bahan atau alat
apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relative singkat.
Contohnya seperti kapur barus, beberapa bahan kimia, dan lain
sebagainya, selain itu juga ada sarana pendidikan yang berubah
bentuk, seperti kayu, besi, dan kertas yang digunakan oleh guru.
b. Sarana pendidikan tahan lama adalah semua bahan atau alat apabila
digunakan tidak akan habis dan dapat digunakan secara terus menerus
dalam waktu relative lama. Contohnya seperti bangku sekolah, atlas,
globe, dan beberapa peralatan oahraga
2. Bergerak tidaknya saat digunakan, pada klasifikasi ini dapat ditnjau lagi
menjadi dua macam sarana pendidikan, yaitu:
a. Sarana pendidikan yang bergerak yaitu sarana yang dapat digerakkan
atau dipindahpindah sesuai dengan kebutuhan yang digunakan.
Conrohnya seperti bangku sekolah, lemari arsp sekolah, meja sekolah,
dan lain sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tidak bisa bergerak yaitu semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau sangat sulit untuk dipindahkan.
Contohnya seperti saluran air PDAM
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar, pada
klasifikasi ini ditinjau lagi menjadi tiga macam yang berhubungan dengan
proses belajar mengajar.
3
a. Alat pelajaran yaitu alat yang digunakan secara langsung dalam proses
belajar mengajar. Misalnya, bulu, alat tulis, dan alat praktik
b. Alat peraga yaitu allat yang membantu dalam pendidikan dan
pembelajaran serta dapat berfungsi sebagai benda-benda yang dapat
memberi pengertian kepada peserta didik dari penjelasan yang abstrak
sampai yang konkret
c. Media pengajaran yaitu sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, fungsinya untuk
mempertinggi efektivitas dan efesiensi dalam mencapai tujaun
pendidikan pendidikan. misalnya seperti media audio, media visual
dan media audio visual.
Selain itu, prasarana pendidikkan di sekolah juga dapat diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu :
1. Prasarana pendidikan yang digunakan secara langsung dalam proses belajar
mengajar. Contohnya ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang tidak digunakan dalam proses belajar mengajar dan
secara langsung dapat berfungsi sebagai penunjang terjadinya proses belajar
mengajar. Contohnya ruuang kantor, kantin, toilet, ruang tata usaha, ruan
UKS, ruang guru, ruang parker kendaraan, ruang kepala sekolah, dan jalan
menuju sekolah atau kelas
4
kembali sarana yang masih memadai dari segi kuantitas maupun kualitas dan
memeriksa alat-alat yang tidak diperlukan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Setelah melewati prosedur yang benar, maka akan ditentukan
jenisa sarapa apa yang harus diperlukan dalam kepentingan pendidikan di
sekolah
2. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan
Pada tahap ini penyimpanan merupakan kegiatan yang dilakukan
pihak sekolah untuk menampung barang yang sudah diberikan oleh negara
pada tempat yang sudah disediakan. Pada penyimpanan ini biasanya
didalamnya ada suatu barang seperti barang yang diperlukan di dalam kelas,
alat tulis kantor, surat-surat dan barang elektronik yang baru maupun yang
sudah rusak, bisanya penyimpanan barang ini juga akan dilakukan oleh
beberapa orang yang sudah ditugaskan pada lembaga pendidikan. selain itu,
ada juga aspek yang harus dalam diperhatikan dalam penyimpanan barang ini
yaitu aspek fisik yang berupa barangnya dan aspek administrative yang
berupa catatan berapa jumlah barang yang disimpan di ruang penyimpanan.
3. Penataan barang-barang tidak habis pakai
Pada tahap ini dimana penataan barang menggunakan cara dengan
memberikan nomor atau kode pada barang tersebut sesuai dengan sandi yang
berlaku. Tujuannya agar petugas dan pemakai lebih mudah untuk mencari,
memakai dan mengawasi pemakaiannya.
5
penduduk 1000 jiwa harus terdapat satu SD/MI yang jaraknya tidak lebih dari 3 km
dan tidak membahayakan siswa.
Pengaturan lahan untuk SD/MI yang memiliki rombongan murid 15-28 minimum
luas lahannya adalah disesuaikan dengan bangunan lantai sekolahnya, dengan bisa
mencapai 10,3 sampai 4,1 m2 persiswanya. Sedangkan untuk SD/MI yang memiliki
rombongan murid kurang dari 15, luas lahan minimum, bisa memiliki lahan 4070
sampai 1460 m2.
Ketentuan lahan ini harus terhindar dari potensi yang mengancam keselamatan jiwa,
lahan terhindar dari gangguan pencemaran air, udara maupun kebisingan. Lahan yang
digunakan untuk membangun SD/MI harus dapat izin terlebih dahulu dari pemerintah
setempat. Dan lahan memiliki status hak tanah yang berlaku untuk jangka waktu
minimum 20 tahun.
SMP
Pada satuan pendidikan, satu Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah
Ibtidaiyah (SMP/MTs) memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum
3 rombongan belajar dan maksimum 27 rombongan belajar. Minimum satu
(SMP/MTs) disediakan untuk satu kecamatan. Diharapkan seluruh SMP/MTs dalam
satu kecamatan dapat menampung semua lulusan SD/MI yang ada di kecamatan
tersebut. Dan lokasi yang ditempuh maksimum jaraknya tidak lebih dari 6 km dan
tidak membahayakan siswa.
Pengaturan lahan untuk SMP/MTs yang memiliki rombongan murid 15-32 minimum
luas lahannya adalah disesuaikan dengan bangunan lantai sekolahnya, dengan bisa
mencapai 11,2 sampai 4,2 m2 persiswanya. Sedangkan untuk SD/MI yang memiliki
rombongan murid kurang dari 15, luas lahan minimum, bisa memiliki lahan 5240
sampai 1860 m2.
Ketentuan lahan ini harus terhindar dari potensi yang mengancam keselamatan jiwa,
lahan terhindar dari gangguan pencemaran air, udara maupun kebisingan. Lahan yang
digunakan untuk membangun SD/MI harus dapat izin terlebih dahulu dari pemerintah
6
setempat. Dan lahan memiliki status hak tanah yang berlaku untuk jangka waktu
minimum 20 tahun.
Rasio minimal bagi luas lahan ialah m²/siswa, berikut adalah tabel luas
lahan bagi sekolah yang memiliki 15-32 per rombongan belajarnya:
1 3 36,5 19,3 -
7
Rasio minimal bagi sekolah yang memiliki rombongan belajar siswa <15 per
rombongannya, ialah sebagai berikut:
1 3 2140 1360 -
8
b. Memiliki konstruksi yang kokoh dan stabil untuk menopang
beban, memiliki sistem proteksi yang aktif/pasif, serta menahan
kondisi alam
c. Memiliki fasilitas kesehatan seperti ventilasi, sanitasi, dan ramah
bagi penyandang disabilitas
d. Bangunan dapat meredam bunyi dan getaran, pencahayaan serta
sirkulasi udara yang baik
e. Bagi bangunan bertingkat, maksimal 3 lantai dengan tangga yang
aman, mudah, dan memiliki jalur evakuasi yang dilengkapi dengan
petunjuk arah
1 6 1 1170 640
9
N BANYAK Ketunaan LUAS LUAS
O Rombongan BANGUNAN 1 BANGUNAN 2
belajar LANTAI m² LANTAI m²
1 3 1 1170 640
1 3 1 1070 590
10
E Pengaruh sarana dan Prasarana Pendidikan dalam Menunjang Kualitas Siswa
Kualitas pendidikan juga didukung oleh adanya sarrana dan prasarana yang
menjadi standar sekolah atau sebuah instansi pendidikan. sarana dan prasarana juga
sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa belajar, karena sarana dan prasaran
sangat penting dalam menunjang kualitas belajar para siswa. Selain itu, sarana dan
prasarana yang ada di sekolah dapat didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan
proses pembelajaran, karena keberadaannya sangat mendukung terhadap suksesnya
sebuah proses pembelajaran dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh sekolah perlu
direncanakan dengan cermat yang berkaitan dengan sarana dan prasarana yang
mendukung semua proses pembelajaran.
F Pentingnya Sarana dan Prasarana Pendidikan
Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar guru akan memerlukan
sarana yang dapat mendukung kinerjanya unuk sebuah proses pembelajaran dapat
berlangsung dengan menarik. Dengan demikian, dukungan sarana pembelajaran yang
memadai, maka guru tidak akan enyampaikan materi secara lisan, tetapi dapat juga
dengan menuls dan meragakan sesuai dengan prasarana yang telah disiapkan oleh
guru.
Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan pembelajaran, maka dari itu
peserta didik, guru dan sekolah akan terus terkait secara langsung. Dimana peserta
didik akan lebih terbantu dengan adanya sarana dan prasarana dalam pembelajaran,
karena tidak semua peserta didik mempunyai tingkat kecerdasan yang bagus. Guru
juga akan terbantu dengan adanya srana dan prasarana pembelajaran tersebut, karena
grur akan menjelasan segala pembahasan mulai dari yang abstrak hingga menjadi
konkrit. Selain itu, kegiatan pembelajaran juga akan menjadi lebih variatif, menarik,
bermakna dan tidak membosankan. Serta sekolah juga berkewajiban untuk
bertanggung jawab dalam pengelolaan seluruh kegiatan yang diselenggarakannya dan
sekolah juga harus menjaga dan memelihara sarana dan prasarana yang telah dimiliki
dan harus ada dala aspek administrasi pendidikan.
11
BAB III
PENUTUP
Arif, 19
Sarana pendidikan yang tidak sesuai dengan yang dissuaikan oleh pemerintah
gimana?
Bela 1903729
Prinsip dalam pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan baik di desa atau di
kota
12