0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan2 halaman
Format penilaian ujian initial asesment meliputi 64 indikator yang dinilai untuk empat mahasiswa dalam menangani pasien trauma. Indikator tersebut mencakup persiapan alat untuk manajemen jalan napas, pernafasan, sirkulasi, disability, exposure, dan tahap-tahap survey primer dan sekunder untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Format penilaian ujian initial asesment meliputi 64 indikator yang dinilai untuk empat mahasiswa dalam menangani pasien trauma. Indikator tersebut mencakup persiapan alat untuk manajemen jalan napas, pernafasan, sirkulasi, disability, exposure, dan tahap-tahap survey primer dan sekunder untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Format penilaian ujian initial asesment meliputi 64 indikator yang dinilai untuk empat mahasiswa dalam menangani pasien trauma. Indikator tersebut mencakup persiapan alat untuk manajemen jalan napas, pernafasan, sirkulasi, disability, exposure, dan tahap-tahap survey primer dan sekunder untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
No Indikator yang dinilai Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa 1 Menyiapkan alat2 untuk control cervical 2 Menyiapkan alat2 untuk airway management 2.a Menyiapkan alat2 untuk persiapan intubasi (STATICS) 3 Menyiapkan alat2 untuk Breathing & terapi oksigen 4 Menyiapkan alat2 untuk Circulation & control perdarahan 5 Menyiapkan alat2 untuk tahap Disability 6 Menyiapkan alat2 untuk tahap Exsposure 7 Menyiapkan alat2 untuk Foly cateter 8 Menyiapkan alat2 untuk gastic tube 9 Menyiapkan alat2 untuk heart mitor 10 Aman diri, aman lingkungan , aman pasien 11 Cek respon APVU 12 Panggil bantuan 13 Primary Survey 14 Air way + kontrol Servikal Fiksasi kepala in line position , kemudian pasang colar neck jika curigai fraktur 15 servikal + heat tabilizer Tanda-tanda fraktur servikal : 16 1. Trauma kapitis disertai penurunan kesadaran 17 2. Jejas diatas klavikula 18 3. Multiple trauma 19 4. Biomekanik trauma Jika pasien tidak sadar mengalami trauma maka buka jalan napas dengan tehnik 20 chin lift atau jaw trust pada pasien tidak sadar dengan head tilt, chin lift 21 Sumbatan jalan napas (look - listen - feel) 22 a. Gargling : suction ( Dewasa 15 dan anak 5 menit) 23 b. Snoring/lidah jatuh ke belakang 24 c. Pasien tidak sadar OPA atau pasien sadar NPA d. Stridor/pembengkakan jalan napas karena oedema Ca dll → intubasi/ 25 surgical airway 26 Breating + Ventilasi Pasien sesak berikan O2 sesuai kasus : 27 Nasal kanul 1 - 6 liter 28 Simpel mask 5 - 8 liter 29 Rebreating Mask → 8 - 12 liter 30 Non rebreathing mask → 12-15 liter 31 Pasien masih sesak lakukan pemeriksaan breating dengan (IAPP) 31 - Look 31 - Listen 31 - Feel Ingat breathing ada penyebab kematian - Pneumotorak (tension dan simple)→needle thorasintesis pada ICS 2 mid 32 klavikula 33 - Open pneumotorak → tutup luka dengan kassa 3 sisi 34 Fail chest : patah tulang iga lebih dari 2 segmen →O2 dan analgetik (torakotomi) 35 tamponade jantung (torakotomi) 36 masive hematotorax ches tube 37 Circulation + Stop Perdarahan Hentika perdarahan eksternal dan internal dengan balu tekan + bidai, curiga 38 perdaraha internal tangani sesuai indikasi (gurita untuk fraktur pelvis) Kenali tanda2 syok : Akral dingin, nadi cepat dan CRT > 2 detik. Pasang infus : 39 Infus RL 2 jalur yang dihangatkan. Ambil sample darah → persiapkan tranfusi 40 Dissability →GCS : E M V Pupil →reflek cahaya dan lebarnya pupil (Isokor atau anisokor) > tanda 40 lateralisasi Jika tidak sadar, angkat tangan pasien dan jatuhkan secara bersamaan > kekuatan otot . 41 Expossure & cegah hipotermi Buka baju pasien untuk mengetahui apakah ada tanda0-tanda mengancam 42 nyawa, jika ada atasi dahulu disini dan log roll jangan lupa selimuti pasien untuk mencagah hipotermia 43 Folly Catheter / Indikasi 44 Kontraindikasi : Nama Nama Nama Nama No Indikator yang dinilai Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa 44 Perdarahan di OUE 44 - Skrotum hematom 44 -Pada rectal tuse, prostat tidak teraba 44 - Pembengkakan pada perineum 44 -Pembengkakan pada labis mayora Urine normal : 45 - Dewasa 0,5 - 1 cc/kgBB/jam 46 - Anak 1 cc/kgBB/jam 47 - Bayi 2 cc/kgBB/jam 48 Gastric Tube Indikasi : Distensi lambung pada pasien sadar boleh dipasang NGT dan hati-hati 49 pemasangan pada pasien truma yang dicurigai fraktur basis cranii. Tanda fraktur basis cranii : 50 - Perdarahan pada mulut, hidung dan telingan 51 - Raccoon eyes 52 - Bsttle sign 53 Heart Monitoring/ Monitoring EKG Ingat aritmia yang mengancam nyawa VT(Ventrikel takhikardi) tanpa nadi, VF 54 (ventricular fibrillation), PEA (Pulseless electrical activity) dan systol, Pulse oxymetry : saturasi normal 95% Imaging Foto rongent : servikal, torakal anterior posterior abdomen AP dan 55 ekstermitas. 56 RE - Evaluasi ABCDE 57 Secondary Survey Anamnesa dengan menggunakan AMPLE (Alergi, Medikasi, Post illnes, Last 58 meal, dan Event/ Environment yang berhubungan dengan kejadian) 59 KOMPAK ( Keluhan, Obat, makan/minum,Penyakit, alergi,kejadian) 60 Head to toe untuk mencari : bentuk, tumor, luka, sakit (BTLS) Pada log roll jangan lupa bagian tubuh belakang dan berikan long spine boar 61 (LBS) 62 Colok semua lubang jika ada perdarahan lain 63 Pada pemeriksaan ekstremitas selalu cek PSM ( Pulse sensorik dan motorik) 64 Pemeriksaan tanda-tanda vital : suhu, tekanan darah dan nadi Nilai individu #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!