Anda di halaman 1dari 4

EMERGENSI MEDIKAL TRAINING

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENILAIAN AWAL


 DANGER :
o Aman Diri
o Aman Lingkungan
o Aman Penderita

 RESPONS :
o Alert  Sadar penuh
o Verbal  Berespon dengan panggilan
o Pain  Berespon dengan rasa nyeri
o Unrespon  Tidak ada kesadaran
Call for Help / Minta Tolong

PRIMARY SURVEY

A. AIRWAY + Kontrol Servikal :


o Stabilisasi Manual, Pemasangan Neck Collar dan Head Imobilizer
 Kenali Tanda – tanda kecurigaan fraktur servikal :
- Multiple Trauma
- Trauma kepala dengan penurunan kesadaran
- Terdapat jejas dari batas klavikula hingga arah cranial
- Biomekanika trauma mendukung
o Sumbatan Partial
 Gurgling / Kumur – kumur
- Miringkan kepala (non trauma cervical)
- Log Roll (trauma cervical)
- Suction  Dewasa : 15 dtk, Anak 5 dtk dan Bayi 3 dtk
 Snoring / Mengorok
- Head Tilt Chin Lift Non Trauma
- Jaw thrust
Trauma
- Chin Lift
- Oropharingeal Airway  penderita tidak sadar tanpa gag reflek
- Nasopharingeal Airway  penderita tidak sadar dengan gag reflek
Kontra indikasi dan faktor penyulit :
Fraktur Basis Kranii (brill hematoma, otorhea, rhinorea dan battle sign
Polip dan fraktur nasal
- Laryngeal Mask  penderita tidak sadar tanpa gag reflek
 Crowing / Stridor (kasus trauma inhalasi)
- Endo Tracheal Tube / Intubation
- Needle Chricotiroidotomi (bisa untuk sumbatan jalan nafas total)

B. BREATHING + Kontrol Ventilasi :


o Respiration rate, pulse oxymetri (saturasi O2)
 Pemberian Oksigen :
- Oksigen dengan Kanul Nasal : Sat. > 95 – 100 %
- Oksigen dengan Simple Mask : Sat. 95 % - 90 %
- Oksigen dengan Re-Breathing Mask : Sat. 90 – 85 %
- Oksigen dengan Non Rebreathing Mask : Sat. < 85 %
- Bag Valve Mask  Assissted / Control ventilasi : Sat. < 85 %  10 – 12 x/mnt
o Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi
- Pola nafas (tachypnoe, dispnoe, agonal/gasping, paradoksal)
- Kesimetrisan dinding dada
- Jejas atau luka terbuka yg menghisap (sucking chest wound) pada dada
- Distensi vena jugularis
- Deviasi trakhea
 Auskultasi (mulai dari sisi yang sehat)
- Bising paru vesikuler (normal) unvesikuler (abnormal)
- Bising jantung  korotkoff (normal), Gallop dan Murmur (abnormal)
 Perkusi
- Sonor
- Hipersonor (penumpukan udara)
- Dullness/pekak/redup (penumpukan cairan/darah)
 Palpasi
- Krepitasi (klavikula, iga dan sternum)
o Permasalahan Breathing
 Open Pneumothoraks  Kassa Oklusive 3 sisi  Chest Tube
 Tension Pneumothoraks  Needle Thorakosintesis (ICS 2 midclavicula) 
Chest Tube
 Hematothoraks  Kontrol Shock  Chest Tube
 Flail Chest  ventilator, atur posisi, analgetik  Thorakotomi ?
 Tamponade Jantung  Kontrol nafas, ekg, kontrol shock 
Pericardiosintesis
(SEGERA KOLABORASI SPESIALIS BEDAH UNTUK TINDAKAN DEFINITIF)
C. CIRCULATION + Kontrol Perdarahan
o Kontrol perdarahan : Tertutup (titik tekan, tinggikan), Terbuka (tekan langsung, balut
tekan, titik tekan, tinggikan) dan Pembidaian
o Kaji tanda - tanda shock haemorrhagic  akral dingin, nadi cepat dan lemah, pucat,
sianosis
o Pemberian infus :
 2 jalur IV catheter terbesar / 14 G + cross match
 Kristaloid (RL, NACL, Asering) hangat (guyur)
 Dosis awal dewasa 1000 - 2000 cc, anak 20 ml/kgBB (diulang 3 kali)
o Pemasangan Folley catheter
o Output : Dewasa 0,5 cc/kgBB/jam, anak 1 cc/kgBB/jam, bayi 2 cc/kgBB/jam
Kontra indikasi catheter :
- Orifisium Urethra Externa (OUE)
- Hematom Scrotum (pria) / Perineum Hematom (wanita)
- Pada rectal touché terdapat prostat melayang/tidak teraba
o Sumber perdarahan lain  IAPP
 Thoraks  perkusi dullness  heart monitor?
 Abdomen  distensi abdomen, nyeri tekan atau nyeri lepas  gastric tube?
 Pelvis  krepitasi  splinting, PASG, gurita
 Femur  krepitasi splinting
RE – EVALUATION
D. DISABILITY & MINI NEUROLOGIC
o Glasgow Coma Scale (GCS)
 Eyes (4)
4  Buka mata spontan
3  Buka mata dengan perintah suara
2  Buka mata dengan rangsang nyeri
1  Tidak ada respon buka mata
 Verbal (5)
5  Orientasi baik (menjawab sesuai pertanyaan)
4  Disorientasi nama, waktu dan tempat
3  Kata – kata tidak jelas
2  Mengerang atau merintih
1  Tidak ada respon
 Motorik (6)
6  Mengikuti perintah
5  Melokalisir nyeri
4  Fleksi normal
3  Fleksi abnormal (dekortikasi)
2  Ekstensi abnormal (deserebrasi)
1  Tidak ada respon
o Lateralisasi Pupil dan Motorik
 Pupil
- Isokor
- Anisokor
- Dilatasi atau Midriasis
- Miosis
- Diameter pupil 2 – 3 mm

 Lateralisasi Motorik
- Extremitas kanan dan kiri
Kekuatan Otot
No Indikator
0 1 2 3 4 5
1 Gravitasi - - - + + +
2 Resistensi - - - - sebagian Penuh
3 Range Of Motion - Isometrik + + + +
(ROM)

E. EXPOSURE
o Kaji semua anggota tubuh (buka pakaian)
 Observasi bagian belakang  Log Roll
o Cegah hipotermi

SECONDARY SURVEY

1. Head to Toe Examination  Bentuk, Tumor, Luka, Sakit (BTLS)


2. Finger in Every Orifice  Hidung, Telinga, Mulut, Anus
3. Vital Sign  Tekanan darah, Frek. Nadi, Frek. Nafas, Suhu
4. Anamnesis  KOMPAK  Keluhan, Obat, Makanan, Penyakit, Alergi, Kejadian
5. Pemeriksaan Penunjang  Laboratorium, Radiologi, CT Scan. MRI
6. Rujuk atau Transfer  Identitas, Diagnosis, Primary & Secondary Survey, Inform Concern

Anda mungkin juga menyukai