MAKALAH PBL
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
19 APRIL 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah terkait pemicu wacana PBL mengenai maraknya kasus korupsi
di Indonesia.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah terkait pemicu wacana PBL
mengenai maraknya kasus korupsi di Indonesia ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi kepada pembaca.
Kelompok HG 05
ii Universitas Indonesia
ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang hasil diskusi Home Group 05 terhadap pemicu
yang diberikan, yaitu yang membahas tentang maraknya kasus korupsi di Indonesia.
Hasil diskusi yang dibahas di makalah ini meliputi analisis dan identifikasi masalah,
dugaan sementara atau hipotesis, pembahasan dan pembuktian hipotesis, dan solusi
yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Diskusi dilakukan dengan
menggunakan metode Problem Based Learning.
ABSTRACT
This paper discusses the results of the discussion by Home Group 05 of the
trigger provided that talks about the rampant corruption cases in Indonesia. The results
that are discussed in this paper include the analysis and identification of problems,
provisional estimates or hypotheses, proof of hypotheses, and the solutions that can be
used to solve the problems. The discussion is conducted using the Problem Based
Learningmethod.
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iv
BAB I .......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................................... 2
1.5 Hipotesis.......................................................................................................................... 2
BAB II ......................................................................................................................................... 3
ISI............................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian dan Kasus Korupsi di Indonesia .................................................................... 3
2.2 Peraturan Tentang Tindak Pidana Korupsi...................................................................... 4
2.3 Hubungan Ideologi Pancasila dan Korupsi ...................................................................... 6
2.4 Pengaruh Lingkungan Sekitar Terhadap Perilaku Korupsi .............................................. 7
2.5 Dampak Korupsi ............................................................................................................ 10
2.6 Upaya Penanggulangan Korupsi ................................................................................... 11
BAB III ...................................................................................................................................... 13
PENUTUP ................................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 13
3.2 Saran ............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 14
iv Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini korupsi merupakan masalah kompleks yang dihadapi bangsa
Indonesia. Tingkat korupsi di Indonesia cukup tinggi. Meskipun sudah dibentuk
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) namun korupsi masih saja marak terjadi.
Korupsi merajalela hampir di seluruh institusi Negara. Ironinya untuk dapat
memangku suatu jabatan publik, sesungguhnya seseorang harus memiliki
keahlian, integritas, pengalaman, serta tak kalah pentingnya adalah kepercayaan
publik. Hal ini karena tugas negara yang diemban sangatlah berat, antara lain harus
rela mengorbankan kepentingan diri, kelompok, maupun golongannya demi
kepentingan yang jauh lebih besar yakni kepentingan bangsanya. Patut
disayangkan ketika seseorang telah terpilih sebagai pejabat publik, melakukan
tindakan tercela yakni korupsi. Oleh sebab itu, kondisi korupsi di Indonesia saat
ini yang sudah sangat memprihatinkan karena Negara Indonesia yang mempunyai
Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman dalam bertingkah laku sudah agi tidak
sesuai dengan implementasinya saat ini.
Maka dari itu dibutuhkan suatu solusi baik untuk mengurangi maupun
menanggulangi masalah maraknya korupsi yang terjadi ini. Tidak hanya
pemerintah, perlunya kesadaran dan dukungan dari masyarakat. Apalagi belum
lama ini kita juga dihebohkan dengan ringan atau bahkan lemahnya regulasi atas
tindak pidana korupsi. Ditambah lagi maraknya perilaku korupsi yang terjadi
dalam masyarakat itu sendiri akibat kurangnya pemahaman yang menjadikan
perilaku tersebut menjadi sebuah kebiasaan.
1 Universitas Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
Apa yang dapat menyebabkan korupsi dapat terjadi?
Bagaimana menangani suatu kasus korupsi dalam pemerintahan?
Mengapa korupsi dapat sangat merugikan bagi masyarakat?
Apa kontribusi yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam meminimalisasi
kasus korupsi?
Siapa saja yang harus terlibat dalam upaya meminimalisasi korupsi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami dan mengidentifikasi definisi korupsi
2. Mengetahui tindak pidana korupsi dan dampaknya terhadap berbagai aspek
3. Memahami dan mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan korupsi
1.4 Manfaat
Mengajak pembaca untuk lebih peduli terhadap maraknya kasus korupsi di
Indonesia
Meningkatkan kesadaran pembaca akan pentingnya memahami arti korupsi
serta dampaknya terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara.
Mengajak pembaca untuk mengambil tindakan demi mengurangi terjadinya
kasus korupsi di Indonesia.
1.5 Hipotesis
“Korupsi dapat dikurangi dengan adanya kerjasama antara individu masyarakat
dengan pemerintah”
2 Universitas Indonesia
BAB II
ISI
Korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus yang bermakna
busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, dan menyogok. Menurut KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) korupsi adalah sebuah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan
pribadi atau orang lain.
3 Universitas Indonesia
banyak sekali kasus korupsi, salah satunya 5 kasus korupsi terbesar yang sangat
merugikan negara.
4 Universitas Indonesia
adalah bukan UU tentang KPK yang pertama kali dan akan diubah. Undang-
Undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi selanjutnya mengalami perubahan dengan UU 3 Tahun 2010 tentang
Pencabutan Peraturan Pemerintah Pengganti UU 4 Tahun 2009 tentang Perubahan
Atas UU 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
maupun UU 10 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Menjadi Undang-Undang.
5 Universitas Indonesia
2.3 Hubungan Ideologi Pancasila dan Korupsi
6 Universitas Indonesia
4. Kerakyatan
Dalam nilai ini, petinggi yang korupsi bisa dibilang sangat
menyimpang. Disebutkan bahwa, “kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan” adalah bunyi dari sila ini sementara, tindakan
korupsi yang dilakukan oleh para petinggi jelas bukan suatu tindakan
bijaksana.
Hafizh juga menyampaikan bahwa menurut survei Nasional
Antikorupsi 2017, kebanyakan rakyat lebih menyukai KPK sebagai
lembaga dan memilih DPR sebagai lembaga yang paing tidak dapat
dipercaya. Lewat hal ini dapat terlihat bagaimana nihilnya
kebijaksanaan di DPR yang dirasakan oleh rakyat.
5. Keadilan
Dikatakan Hafizh, korupsi sudah sangat melanggar nilai
keadilan ini. Para petinggi yang menyalahgunakan uang rakyat pada
intinya sedang menyalahgunakan jabatannya. Mereka yang sudah
bergaji besar masih saja tamak dan menginginkan uang yang
merupakan hak rakyat sehingga rakyat jadi kesusahan sementara
mereka memperkaya diri. Keadilan hilang karena para koruptor yang
berpikir pendek.
Dari pembahasan di atas sangat terlihat bagaimana korupsi merupakan suatu
hal yang buruk, berdampak buruk dan melanggar nilai-nilai dalam Pancasila.
Pancasila yang menjadi tolok ukur apakah implementasinya sebagai pedoman dan
ideologi negara berhasil ditanamkan atau tidak, dengan adanya ‘budaya’ korupsi
ini, seperti uraian oleh Hafizh, tentunya hal tersebut belum berhasil.
7 Universitas Indonesia
lingkungan sekitar tempat individu bekerja. Lingkungan disini merupakan semua
yang ada baik sistem maupun manusianya. Seseorang yang jujur dapat juga terjerat
kasus korupsi karena lingkungan dan sistem yang mendukung untuk korupsi.
Faktor tersebut harus dikelola dengan baik agar individu, terutama yang sudah
jujur dan baik dapat terhindar dari kasus korupsi.
Lingkungan sekitar kini di Indonesia menjadi salah satu faktor terbesar dari
maraknya kasus korupsi di Indonesia. Lingkungan dalam pengertian psikologi
adalah segala sesuatu yang berpengaruh pada diri individu dalam berperilaku.
Lingkungan sekitar dapat digolongkan menjadi lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Lingkungan ini merupakan dasar yang sangat berpengaruh dalam
pembentukan perilaku individu. Lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat
merupakan salah satu yang paling berpengaruh dalam perilaku individu.
Lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang selalu mengitari individu dan
merupakan tempat individu mendapatkan penanaman nilai. Lingkungan sekolah
juga akan mempengaruhi perilaku berdasarkan pendidikan yang diperoleh
individu. Jenjang dan cara seseorang menerima pendidikan akan mempengaruhi
perilaku seseorang.
Perilaku korupsi tidak bisa dianggap sebagai hasil, namun itu merupakan
proses yang berkaitan dengan faktor lingkungan dan sistem. Seorang pelaku
korupsi harus dilihat proses yang telah dilewatinya, dan faktor lingkungan ikut
berkontribusi memuluskan proses tersebut. Proses yang dilewati pelaku korupsi
dan faktor lingkungan merupakan satu sistem yang menciptakan dukungan
sehingga terjadinya tindakan korupsi. Seorang atau banyak pelaku korupsi
tentunya memiliki keluarga dalam kehidupannya, Lingkungan keluarga
merupakan tempat mendasar dari individu mendapatkan edukasi tentang karakter
yang baik. Edukasi di lingkungan keluarga dapat diberikan oleh orang tua atau
anggota keluarga yang lain. Edukasi ini dapat berupa tindakan preventif atau
tindakan represif kepada anak atas tindakan yang dia lakukan. Tindakan preventif
yang dilakukan berupa pengenalan dan penanaman nilai-nilai positif yang ada dan
8 Universitas Indonesia
hidup di dalam keluarga tersebut terhadap diri si anak. Sedangkan tindakan
represif adalah tindakan tindakan yang dilakukan oleh orang tua ketika si anak
mendapatkan nilai-nilai negatif dari lingkungan sekitar. Tindakan ini perlu
dilakukan dalam menanamkan jiwa kesadaran anak, agar dapat membedakan mana
hal yang baik yang perlu dilakukan dan mana hal yang buruk yang harus
dihindarkan layaknya perilaku korupsi.
9 Universitas Indonesia
menganggap sebagai hal yang wajar sehingga mengamankan perilaku korupsi
yang terus menjamur. Contohnya adalah tindak penyuapan untuk mendapat
jabatan strategis di lingkungan pemerintahan atau perusahaan dan institusi
pelayanan publik. Hal itu membuat skandal korupsi sulit dilacak terutama jika
terjadi persengkongkolan antara sesama oknum pejabat dengan lingkungan
perusahaan untuk kerjasama tertentu. Maka menjadi sebuah kewajaran bagi
mereka apabila perilaku korupsi hadir akibat pengaruh lingkungan masyarakat itu
sendiri.
10 Universitas Indonesia
alokasi, melakukan pemerataan akses dan aset, serta memperlemah peran
pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik. Selain itu, korupsi dapat
menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap lembaga negara. Dampak
korupsi di bidang pertahanan dan keamanan meliputi lemahnya alutista dan SDM,
lemahnya garis batas negara, serta menguatnya sisi kekerasan dalam masyarakat.
Dampak korupsi terhadap kerusakan lingkungan yaitu menurunnya kualitas
lingkungan dan kualitas hidup.
Dari dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh korupsi, sudah
seharusnya setiap orang menghindari perbuatan tersebut. Pembenaran akan
perbuatan korupsi sekecil apapun akan membawa seseorang menuju perbuatan-
perbuatan korupsi yang lebih besar. Hal tersebut harus dihindari karena kerugian
yang ditimbulkan menyangkut kepentingan suatu negara dan orang-orang yang
ada di dalamnya.
11 Universitas Indonesia
korupsi. Sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam negara demokrasi yang
memberikan hak kepada masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur dan tindakan diskriminatif mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi, maka dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai hak dan
tanggung jawab masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi. Oleh karena itu, kebebasan menggunakan hak tersebut haruslah
disertai dengan tanggung jawab untuk mengemukakan fakta dan kejadian yang
sebenarnya dengan mentaati dan menghormati aturan-aturan moral yang diakui
umum serta hukum dan perundang-undangan yang berlaku.
Oleh karena itu, dalam upaya pemberantasan dan menanggulangi korupsi
diperlukan peran dan koordinasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Akan tetapi, saat ini, peran masyarakat dan pemerintah masih belum bisa
terkoordinasi dengan baik oleh karena itu, kita sebagai masyarakat harus berusaha
memaksimalkan peran kita dalam memberantas korupsi.
12 Universitas Indonesia
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa para koruptor melakukan tindakan
yang melawan hukum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku. Agar korupsi
di Indonesia dapat berkurang dengan cara memberikan edukasi sejak dini melalui
sekolah tentang nilai nilai Pancasila dan dampak dampak yang timbul jika korupsi
dilakukan salah satunya merugikan negara. Dengan menumbuhkan semangat
nasional yang tinggi membuat masyarakat Indonesia menghindari perbuatan
korupsi dalam kehidupan sehari-hari demi kelangsungan bangsa Indonesia.
3.2 Saran
Seharusnya korupsi tidak menjadi budaya di Indonesia karena dapat
merugikan negara. Dengan itu pemerintah secara tegas terhadap pidana korupsi
dengan memberikan hukuman atau sanksi seberat-beratnya agar mendapatkan efek
jera terhadap para koruptor tersebut dan menggunakan Undang-Undang yang
berlaku tentang tindakan korupsi dengan sebaik-baiknya.
13 Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Siam, Eko. 2019. “Pengaruh Lingkungan Keluarga, Efikasi Diri, dan Prestasi
Belajar Ekonomi Terhadap Perilaku Antikorupsi”. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
14 Universitas Indonesia
kasus-korupsi-terbesar-di-indonesia-dengan-kerugian-negara-fantastis, diakses
pada 6 April 2020.
15 Universitas Indonesia