Anda di halaman 1dari 4

Asam, basa, pH dan indikator

 Mariam Ulfah, M.Si


 ASAM DAN BASA
 ASAM
• Memiliki rasa masam, misalnya cuka
• Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misal mengubah warna
lakmus dari biru menjadi merah
• Bereaksi dengan logam tertentu menghasilkan gas hidrogen
• Bereaksi dengan karbonat seperti Na2CO3 menghasilkan gas karbondioksida

 Basa
• Memiliki rasa pahit
• Terasa licin
• Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya warna lakmus
dari merah menjadi biru
• Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik
 perubahan warna zat warna tumbuhan saat direaksikan dengan asam dan basa

 Asam basa Arhenius


 Asam adalah zat yang mengion dalam air menghasilkan ion H+
 basa adalah zat yang mengion dalam air menghasilkan ion OH-
 ASAM BASA Bronsted
 Asam sebagai pendonor ion H+

 Basa sebagai akseptor ion OH-

HCl(aq) + H2O(l) → H3O+(aq)+ Cl-(aq)


 Jenis Asam

 Asam monoprotik contoh HCl


 Asam diprotik
asam yang melepas dua ion H+

H2SO4 (aq) → H+ (aq) + HSO4- (aq)


HSO4- (aq) ⇌ H+ (aq) + SO42- (aq)
 Asam triprotik adalah asam yang melepas tiga ion H+
H3PO4 (aq) → H+ (aq) + H2PO4- (aq)
H2PO4- (aq) → H+ (aq) + HPO42- (aq)
HPO42- (aq) ⇌ H+ (aq) + PO43- (aq)

 Basa
 Contoh basa kuat yang digunakan di laboratorium adalah NaOH

 NaOH Na+ (aq) + OH- (aq)

 NaOH dikategorikan sebagai basa kuat karena dapat terionisasi sempurna di dalam air

 NH3 sebagai basa lemah karena tidak terionisasi sempurna di dalam air
 pH merupakan ukuran keasaman
 pH merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion hidrogen (dalam mol per liter)

 pH = -log [H+]

 Larutan asam: [H+] > 1,0 x 10-7 M, Ph <7,00


 Larutan basa :[OH-] < 1,0 x 10-7 M, Ph >7,00
 Larutan netral: [H+] = 1,0 x 10-7 M, Ph =7,00

 pH suatu larutan dapat diukur dengan menggunakan pH meter

 Skala pOH analog dengan pH dapat dibuat dengan menggunakan logaritma negatif dari
konsentrasi ion hidroksida

 pOH = -log [OH-]

-(log [H+] + log [OH-]) = - log (1,0 x 10-14)


-log [H+] - log [OH-] =14
Dari sini kita dapatkan bahwa :
pH + pOH = 14,00
 Indikator asam basa
 Indikator merupakan suatu asam atau basa organik lemah yang menunjukkan warna yang
berbeda antara bentuk tidak terionisasi dengan bentuk terionisasinya, kedua bentuk ini
tergantung dari pH larutan yang melarutkan indikator tersebut
 Hin(aq) ⇌ H+(aq) + In-(aq)

 Menurut asas Le Chatelier, jika indikator berada dalam medium yang cukup asam, maka
kesetimbangan bergeser ke kiri dan warna indikator yang dominan adalah warna dari
bentuk tak terionisasinya (Hin)

 Dalam medium basa, kesetimbangan bergeser ke arah kanan dan warna larutan akan
timbul terutama warna basa konjugat
 Kurva titrasi asam-basa

 Beberapa indikator asam basa


 Struktur indikator

 Alat dan bahan

 Cara kerja

 Respon kertas lakmus terhadap larutan asam

 Pengujian larutan asam basa oleh kertas indikator universal

 Pengujian pH dengan pH meter

 Data pengamatan

 Titrasi asam basa


 Mariam Ulfah, M.Si
 Titrasi asam basa
 Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah
larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui
kadarnya (larutan standar) secara bertahap.
 Dalam titrasi asam basa, biasanya asam dimasukkan ke dalam erlenmeyer, sedangkan
basa dimasukkan ke dalam biuret
 Larutan basa di dalam biuret dimasukkan mula-mula cepat, lalu tetes demi tetes melalui
krannya hingga tercapai titik ekivalen
 Salah satu indikasi terjadi titik ekivalen adalah melalui perubahan warna indikator asam-
basa
 Titik dimana indikator berubah warna dinamakan titik akhir titrasi
 Titer dan titran
 Zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut titran

 zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut titer


 Larutan standar primer dan sekunder
 Larutan baku merupakan larutan yang dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi
larutan lain

 Larutan baku primer merupakan larutan yang sangat stabil pada proses penimbangan,
pelarutan dan penyimpanan sehingga konsentrasinya dapat digunakan untuk
menstandarisasi larutan lain (sekunder). Contoh As2O3, KBrO3, H2C2O4

 Larutan baku sekunder merupakan larutan yang tidak stabil, sehingga konsentrasinya
harus ditentukan lewat proses standarisasi oleh larutan baku primer. Contoh NaOH
 Syarat Larutan Standar Primer
 Syarat senyawa yang dapat dijadikan standar primer:

1.Memiliki kemurnian 100%


2.Bersifat stabil pada suhu kamar dan stabil pada suhu pemanasan (pengeringan)
disebabkan standar primer biasanya dipanaskan dahulu sebelum ditimbang.
3.Mudah didapatkan (tersedia diaman-mana).
4.Memiliki berat molekul yang tinggi (MR), hal ini untuk menghindari kesalahan relative
pada saat menimbang.
Menimbang dengan berat yang besar akan lebih mudah dan memiliki kesalahan yang
kecil dibandingkan dengan menimbang sejumlah kecil zat tertentu.

 Gambar proses titrasi

 Titrasi asam kuat-basa kuat


 Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat dapat dinyatakan sebagai berikut :

 H2C2O4.2H2O(aq) + 2NaOH(aq) -> Na2C2O4 + 4H2O(aq)..(i)

 NaOH (aq) + HCl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l) …(ii)

 CARA KERJA
 Cara kerja

 Rumus Penentuan Konsentrasi Larutan


 2. Menentukan konsentrasi HCl oleh NaOH
 Cara kerja

 Cara titrasi

 Ekstraksi Iodium
 Mariam Ulfah, M.Si
 ekstraksi
 Ekstraksi
 Ekstraksi merupakan metode untuk memisahkan zat dengan prinsip perbedaan kelarutan
dan kepolaran suatu zat di dalam pelarut tertentu
 Metode ini berdasarkan prinsip like dissolves like yaitu sebuah prinsip kelarutan di mana
suatu zat hanya akan larut pada pelarut yang memiliki kepolaran yang sama. Dengan
kata lain, zat yang bersifat polar akan larut pada pelarut polar dan zat non polar pun akan
larut pada pelarut yang non polar

 Like Dissolves Like

 Cara Kerja
 Cara menggunakan corong pisah
 Data Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai