Makalah Keperawatan Bencana
Makalah Keperawatan Bencana
Puji syukur kepada Tuhan atas segalanya berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
”Makalah Keperawatan Bencana” ini sebagai salah satu tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Gawat Darurat dan Managemen Bencana. Makalah ini kami susun untuk
menambah pengetahuan kami mengenai jenis bencana dan karakteristiknya, data kejadian
dan permasalahannya serta karakteristik korban dan penanganan yang diperlukan. Kami
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan baik dari segi penulisan, isi
dan juga penggunaan tata bahasa yang kurang tepat dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan pembaca pada umumnya,
semoga Tuhan memberi berkat-Nya bagi kita semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA..................................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
A. Gempa Bumi dan Tsunami..............................................................................................................2
B. Gunung Meletus..............................................................................................................................8
C. Tanah longsor dan Banjir...............................................................................................................14
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................20
A. Kesimpulan....................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terjadinya berbagai bencana yang terjadi di negeri Indonesia. ini selalu menyisakan
duka bagi rakyat. Meski banyak retorika dibangun untuk mengatasi hal ini, baik pada
masa Orde Baru maupun pada masa Orde Reformasi. Namun, seringkali tidak dibarengi
dengan tindakan dan kebijakan nyata. Peningkatan bencana alam terus terjadi dari tahun
ke tahun. Bahkan, sampai pertengahan 2007 jumlah bencana di Indonesia mencapai 647
bencana alam meliputi banjir, longsor, gempa bumi, dan angin topan dan gunung meletus.
Akibat dari gempa bumi tersebut banyak korban jiwa dan banyak kerugian yang terjadi
pada Negara Indonesia.
Bencana struktural, bencana alam maupun bencana kemanusiaan terus terjadi di Negara
ini. tercatat bencana besar terjadi Jakarta, Jawa Tengah, Semarang, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur dan beberapa lokasi lainnya.Fenomena banjir bandang dan tanah
longsor adalah suatu fenomena alam yang jamak di muka bumi ini. Secara umum, ketika
sebuah sistem aliran sungai yang memiliki tingkat kemiringan (gradien) sungai yang
relatif tinggi (lebih dari 30% atau lebih dari 27 derajat) apabila di bagian hulunya terjadi
hujan yang cukup lebat, maka potensi terjadinya banjir bandang relatif tinggi. Tingkat
kemiringan sungai yang relatif curam ini dapat dikatakan sebagai faktor “bakat” atau
bawaan. Sedangkan curah hujan adalah salah satu faktor pemicu. Sedangkan di sisi lain
Indonesia adalah negara yang memiliki paling banyak gunung berapi aktif di seluruh
dunia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
b. Karakteristik Tsunami
1) Diakibatkan gempa bumi yaitu:
a) Magnitude gempanya (M) ≥7,0 SR
b) Kedalaman gempanya (h) dangkal ≤60 km
c) Pusat gempa (episenter) berada di dasar laut
d) Jenis patahan adalah normal fault atau thrust fault
2) Karakteristik tsunami
1. Tinggi gelombangnya ditengah laut mencapai ±5 meter. serentak
sampai pantai tinggi gelombang ini dapat mencapai 30 meter.
2. Panjang gelombang tsunami (50-200) km jauh lebih besar dari
gelombang pasang laut (50-150) meter.
g) Tentukan jalan melarikan diri: pastikan anda tahu jalan paling aman untuk
meninggalkan rumah setelah gampa.
h) Tentukan tempat bertemu jika teman atau anggota keluarga terpencar,
tentukan tdua tempat bertemu. Pertama semestinya lokasi yang aman dekat
rumah, dan kedua dapat berupa bangunan atau taman di luar desa.
i) Persiapkan makanan praktis untuk bertahan hidup sampai bantuan datang.
j) Siapkan beberapa cara untuk berkomunikasi keluar dengan asumsi ponsel
tidak berfungsi.
k) Pelajari cara memberikan pertolongan pertama sebab ambulans dating
terlambat lantaran jalan terputus.
l) Adakan latihan cara melindungi diri dari gempa bui, seperti berlindung di
bawah meja, berlari sambal melindungi diri, dll.
2) Saat kejadian
a) Saat berada didalam rumah atau Gedung
(1) Tetap tenang dan tidak panik, akan membawa kita melakukan langkah-
langkah yang benar dan cepat namun tidak sembrono.
(2) Cabut semua peralatan listrik dan gas. Tindakan ini dilakukan untuk
menghindari kerusakan peralatan elektronik dan kemungkinan
terjadinya kebakaran.
(3) Berlindung di bawah meja atau kursi yang kokoh untuk melindungi dari
jatuhan benda-benda keras akibat gempa.
(4) Segera mungkin lari keluar rumah menuju ke tempat terbuka (jauh dari
bangunan atau pohon besar).
3) Setelah kejadian
a) Mengecek anggota keluarga dan sanak saudara untuk mengetahui jumlah
yang selamat dan korban jiwa akibat bencana.
8
B. Gunung Meletus
b. Kaldera vulkanik
Gunung ini terbentuk dari tanah yang jatuh akibat adanya letusan vulkanik.
Kaldera sendiri merupakan fitur vulkanik. Di Indonesia, gunung jenis ini yang
muncul akibat letusan supervulkan yang membentuk sebuah danau dimana
sekarang dikenal dengan Danau Toba. Letusan hebat pada tahun 1883 tahun ini
menyebabkan musim dingin vulkan selama enam tahun.
Gunung Kelud, Jawa Timur, Indonesia. Aktivitas seismik dimulai pada awal
Februari 2014, tepatnya pada tanggal 2 Februari 2014, saat statusnya dinaikkan
menjadi Waspada yang akhirnya menyebabkan letusan gunung berapi besar pada
hari Kamis tanggal 13 Februari 2014 yang melontarkan material vulkanik hingga
menutupi hampir seluruh Pulau Jawa. Abu vulkanik dari letusan tahun 2014
yang menjangkau Yogyakarta. Letusan Kelud 2014 dianggap lebih dahsyat
daripada tahun 1990. Meskipun hanya berlangsung tidak lebih daripada dua hari
dan memakan 4 korban jiwa akibat peristiwa ikutan, bukan akibat langsung
letusan.
b. Gunung Sinabung
Gunung Sinabung adalah gunung yang terletak di Kabupaten Karo. Gunung
Sinabung setinggi 2.460 meter dari permukaan laut di Kabupaten Tanah Karo,
Sumatera Utara meletus setelah terlelap 400 tahun.Gunung Sinabung ternyata
menyimpan ancaman besar di dalam perutnya berupa asap hitam dan debu
vulkanik Sekitar 26 ribu warga yang tinggal di kaki gunung terpaksa mengungsi
ke Brastagi dan Kaban Jahe. Gunung Sinabung pada Senin 19 Febuari 2018
sekitar pukul 08.53 WIB. Tinggi letusan diperkirakan mencapai 5.000 meter dari
puncak Gunung Sinabung. Dampak letusan Gunung Sinabung juga terjadi di
Desa Juta Rakyat, Kecamatan Namanteran. Di daerah itu terjadi hujan kerikil
yang menimpa rumah warga ketika erupsi berlangsung. Hujan kerikil tersebut
menyebabkan sebagian besar warga keluar desa untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan.Meskipun tercatat tidak pernah meletus sejak tahun
1600, masyarakat dikejutkan dengan kembali aktifnya gunung yang terletak di
Sumatra Utara ini ketika meletus pada 2010 dan terakhir pada 19 Februari 2018
hingga saat ini. Gunung Sinabung memiliki ketinggian 2.451 m dari permukaan
laut dan ketika meletus pada 2010 menyebabkan 12.000 warga mengungsi.
c. Gunung Tambora
Gunung yang meletus dahsyat pada bulan April tahun 1815 dengan skala 7 ini
terletak di Pulau Sumbawa. Gunung dengan ketinggian 2.850 meter dari
permukaan laut ini menebarkan abu vulkanik hingga Kalimantan, Sulawesi,
Jawa dan Sumatra ketika meletus. Letusan yang membunuh sekitar 12.000 jiwa
ini menyebabkan perubahan iklim secara drastis di Amerika Utara dan Eropa.
d. Gunung Agung
Gunung Agung adalah sebuah gunung berapi di pulau Bali di Indonesia yang
meletus pada tahun 2017, dan menyebabkan ribuan orang mengungsi dan
mengganggu perjalanan udara. Hingga 27 November 2017, tingkat siaga berada
pada level tertinggi dan perintah evakuasi telah dikeluarkan. Letusan tersebut
menyebabkan sekitar 40.000 orang harus dievakuasi dari 22 desa di sekitar
11
Gunung Agung. Letusan ini juga menyebabkan bandara sekitar gunung tersebut
ditutup. Bandara Internasional Lombok, yang terletak di pulau tetangga Lombok,
ditutup pada 26 November, namun dibuka kembali keesokan harinya. Bandara
Internasional Ngurah Rai, terletak di ujung selatan pulau dan barat daya dari
gunung berapi, ditutup pada 27 November. Lebih dari 400 penerbangan
dibatalkan dan sekitar 59.000 penumpang tetap tinggal.Penutupan bandara akan
diperpanjang sampai 30 November.
e. Gunung Bromo
Gunung Bromo terletak di empat kabupaten yaitu Probolingo, Pasuruan,
Lumajang dan Malang dengan ketinggian 2.329 m dari permukaan air laut.
Gunung ini memiliki sejarah letusan yang panjang dimulai dari tahun 1775
hingga 2015-2016 tercatat ada puluhan kali letusan.
f. Gunung Merapi
Gunung Merapi adalah gunung berapi yang terletak di perbatasan antara Jawa
Tengah dan Yogyakarta. Gunung ini merupakan salah satu gunung api teraktif di
Indonesia. Erupsi terjadi dalam kurun waktu 2-5 tahun sekali. Letusan kecil
terjadi tiap 2-3 tahun dan yang lebih besar terjadi 10 -15 tahun sekali. Rangkaian
letusan pada bulan Oktober dan November Tahun 2010 merupakan letusan
terbesar sejak letusan tahun 1872 yang memakan korban jiwa sebanyak 273
orang. Gunung yang terletak di Yogyakarta ini telah meletus sebanyak 68 kali
sejak tahun 1548.
3) Yang sebaiknya dilakukan oleh setiap orang jika terjadi letusan gunung api
antara lain :
a) Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran
sungai kering dan daerah aliran lahar;
b) Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan;
c) Masuk ruang lindung darurat;
d) Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan;
e) Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan
panjang, celana panjang, topi dan lainnya;
f) Melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti
kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke
dalam mata;
g) Jangan memakai lensa kontak;
h) Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung;
i) Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan
kedua belah tangan.
2) Rekonstruksi
a) Pembangunan kembali prasarana dan sarana
b) Pembangunan kembali sarana social masyarakat
c) Pembangkitan kembali kehidupan social budaya masyrakat
d) Penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang
lebih baik
e) Partisipasi dan peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan
dunia usaha dan masyarakat.
f) Peningkatan kondisi social, ekonomi, dan budaya
g) Peningkatan fungsi pelayanan public, dan
h) Peningkatam pelayanan utama dalam masyarakat.
4) Banjir Bandang
Banjir bandang merupakan banjir yang tidak hanya membawa air saja tapi
material-material lainnya seperti sampah dan lumpur. Biasanya banjir ini
disebabkan karena bendungan air yang jebol. Sehingga banjir ini memiliki
tingkat bahaya yang lebih tinggi daripada banjir air. Bukan hanya karena
mengangkut material-material lain di dalamnya yang tidak memungkinkan
manusia berenang dengan mudah, tetapi juga arus air yang terdakang sangat
deras.
5) Banjir Lahar
Banjir lahar merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lahar gunung
berapi yang masih aktif saat mengalami erupsi atau meletus. Dari proses
erupsi inilah nantinya gunung akan mengeluarkan lahar dingin yang akan
menyebar ke lingkungan sekitarnya. Air dalam sungai akan mengalami
pendangkalan sehingga juga akan ikut meluap merendam daratan.
6) Banjir Lumpur
Banjir ini merupakan jenis banjir yang disebabkan oleh lumpur. Salah satu
contoh identic yang masih terjadi sampai saat ini adalah banjir lumpur
16
3) Berasal dari lahan- lahan yang mengandung tanah liat atau lumpur
Banjir lumpur mempunyai ciri yakni berasal dari lahan- lahan pertanian
yang mengandung lumpur dan kemudian akan dihanyutkan oleh air yang
berasal dari hujan yang turun. Selain itu banjir lumpur ini juga bisa berasal
dari lumpur yang keluar secara langsung dari dalam bumi melalui lubang
ataupun celah yang ada di dalam lapisan tanah.
a. Tahun 2019
B. Tahun 2018
b. Tahun 2017
c. Tahun 2016
19
d. Tahun 2015
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Perawat adalah tenaga kesehatan yang sangat berkompeten untuk melakukan pelayanan
kesehatan di daerah yang sedang mengalami bencana, oleh karena itu diharapkan bagi
mahasiswa keperawatan maupun perawat yang sudah berpengalaman dalam praktik
pelayanan kesehatan mau untuk berperan dalam penanggulangan bencana yang ada
disekitar kita. Karena ilmu yang di dapat dibangku perkuliahan sangat relevan dengan
yang terjadi dimasyarakat, yaitu fenomena masalah kesehatan yang biasanya muncul
ditempat yang sedang mengalami bencana.
20
DAFTAR PUSTAKA
Azanella,Luthfia Ayu. 2018. Gempa dengan Magnitudo di Atas 7 yang Pernah Guncang
Indonesia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/06/14413681/7-gempa-dengan-magnitudo-
di-atas-7-yang-pernah-guncang-indonesia?page=all
Nur,Arief Mustofa. 2010. Gempa Bumi, Tsunami dan Mitigasinya.Balai Informasi dan
Konservasi Kebumian Karangsambung-LIPI. Kebumen
BPBD Tanjungbalai Kota.2019. Gunung meletus- BPBD Kota Tanjungbalai Mengadakan Buka
Bersama. https://bpbd.tanjungbalaikota.go.id
21