Anda di halaman 1dari 6

PATHWAY DAN INTERVENSI BELLS PALSY

NAMA : NURUL ZURIATI AZMI

NPM : 019013646

PRODI : S1. KEPERAWATAN

SEMESTAR : V (lima)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


PATHWAY
Pasca infeksi virus
(herpes Simplex)

Pembengkakan nervus
facialis

Pasokan darah ke saraf terhenti

Kematian
sel

Fungsi penghantar inplus


perangsang terganggu

Perintah dari otak untuk


menggerakkan otot-otot wajah
tidak dapat di teruskan

Kelumpuhan otot wajah

(bells palsy )

Mati rasa diwajah Kurang mengerti dan Otot mata kaku Ganggaun
Perubahan bentuk mengetahui tentang
telinga dan lidah pengecapan
wajah yang diderita

Cemas Mata tidak mampu Kelemahan otot-


Gangguan konsep berkedip
Kurangnya otot mengunyah
diri
pengetahuan
Risisko cidera mata Sulit untuk
mengunah

Nafsu makan
menurun
Nutrisi kurang dari
kebutuhan
Diagnosa

1. Gangguan konsep diri yang berhubungan dengan bentuk wajah karena kelumpuhan satu
sisi pada wajah
2. Cemas yang berhubungan dengan perkembangan penyakit dan perubahan kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan perawatan diri sendiri yang berdasarkan informasi penyakit yang
tidak adekuat mengenai proses penyakit dan pengobatan
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan nafsu makan menurun

Intervensi

No Diagnosa Tujuan dan criteria hasil Intervensi keperawatan


1. Gangguan konsep Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji dan jelaskan kepada
diri yang keperawatan selama 3x24 klien tentang keadaan
berhubungan jam diharapkan konsep diri paralisis wajahnya
dengan bentuk klien meningkat dengan 2. Bantu klien menggunakan
wajah karena criteria hasil: mekanisme koping yang
kelumpuhan satu 1. Klien mampu posistif
sisi pada wajah menggunakan koping 3. Orientasikan klien terhadap
yang positif prosedur rutin dan aktivitas
yang diharapkan
4. Libatkan system pendukung
dalam perawatan klien
2. Cemas yang Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda verbal dan non-
berhubungan keperawatan selama 3x24 verbal kecemasan
dengan jam diharpkan kecemasan (damping klien dan lakukan
perkembangan klien berkurang atau tindakan bila menunjukkan
penyakit dan menghilang dengan criteria perilaku merusak)
perubahan hasil: 2. Mulai melakukan tindakan
kesehatan 1. Klien dapat mengenal untuk mengurangi
perasaannya kecemasan, beri lingkungan
2. Klien dapat yang tenang dan suasana
mengindentifikasi penuh istirahat
penyebab atau factor 3. Tingkatkan control sensasi
yang dapat klien
mempengaruhinya 4. Beri kesempatan pada klien
dan ansietas untuk mengungkapkan
berkurang atau kecemasannya
mengjilang 5. Berikan privasi untuk klien
dan orang terdekat.
3. Kurangnya Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan belajar,
pengetahuan keperawatan selama 3x24 tingkatan kecemasan,
perawatan diri jam diharapakan klien akan partisipasi, media yang
sendiri yang memperlihatkan pemahaman sesuai untuk belajar
berdasarkan yang adekuat tentang 2. Identifikasi tanda dan gejala
informasi penyakit penyakit dan pengobatannya yang perlu dilaporkan
yang tidak adekuat dengan criteria hasil: keperawat
mengenai proses 1. Klien mampu secara 3. Jelaskan intruksi dan
penyakit dan subjektif menjelaskan informasi misalnya
pengobatan menjelaskan ulang penjadwalan pengobatan
secara sederhana 4. Kaji ulang resiko efek
terhadap apa yang samping pengobatan
telah didiskusiskan. 5. Dorong klien
mengekspresikan ketidak
tahuan/kecemasan dan beri
infomasi yang dibutuhkan.
4. Nutirisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan Observasi:
kebutuhan selama 3x24 jam diharapkan
berhubungan nutrisi klien dapat terpenuhi 1. Monitor adanya
dengan nafsu dengan criteria hasil: penurunan berat badan
makan menurun 1. Kebutuhan nutrisi 2. Monitor tipe dan aktivitas
pasien terpenuhi yang dilakukan
2. Intake makanan 3. Monitor turgor kulit
meningkat 4. Monitor interaksi anak dan
3. Nafsu makan klien orang tua selama jam makan
meningkat 5. Monitor mual dan muntah
6. Jafwalkan pengobatan dan
tindakan.

7. Motivasi klien untuk makan


sedikit tapi sering
8. Berikan informasi kepada
klien tentang pentingnya
kebutuhan nutrisi

Anda mungkin juga menyukai