TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan 1. Kaji kemampuan 1. Pada pasien yang mengalami
tindakan keperawatan komunikasi verbal cedera pada kepala terutama
selama ( x jam ) pasien. stroke akan mengalami
Hambatan komunikasi hambatan dalam berbicara
verbal dapat diatasi 2. Dengarkan setiap akibat trauma pada
dengan kriteria hasil: ucapan klien persyarafannya.
dengan penuh
1. Komunikasi: perhatian. 2. Mendengarkan dengan penuh
penerimaan, perhatian memberikan efek
intrepretasi dan 3. Gunakan kata-kata motivasi pada pasien dalam
ekspresi pesan lisan, pendek saat berbicara.
tulisan, dan non berinteraksi dengan
verbal meningkat pasien. 3. Dengan kata-kata yang
pendek maka pasien lebih
2. Komunikasi 4. Failitasi pasien mudah memahami maksud
ekspresif (kesulitan dengan alat bantu yang kita sampaikan.
berbicara) : ekspresi komunikasi seperti
pesan verbal dan papan alfabet, 4. Alat bantu komunikasi dapat
atau non verbal yang papan tulis kecil, memberikan metode
bermakna pena, kertas, atau komunikasi alternatif.
papan gambar.
5. Keterlibatan keluarga akan
3. Komunikasi reseptif 5. Libatkan keluarga menambah keefektifan
(kesutitan untuk membantu keberhasilan intervensi
mendengar) : memahami / karena pasien akan
penerimaan memahamkan termotivasi dan semakin
komunikasi dan informasi dari / ke banyak waktu latihan bicara
intrepretasi pesan klien. karena keluarga yang paling
verbal dan/atau non lama dekat dengan pasien.
verbal
4. Gerakan
Terkoordinasi :
mampu
mengkoordinasi
gerakan dalam
menggunakan isyarat
5. Pengolahan
informasi : klien
mampu untuk
memperoleh,
mengatur, dan
menggunakan
informasi
6. Mampu mengontrol
respon ketakutan dan
kecemasan terhadap
ketidakmampuan
berbicara
7. Mampu
memanajemen
kemampuan fisik
yang di miliki
8. Mampu
mengkomunikasikan
kebutuhan dengan
lingkungan sosial
4. Perawatan diri
Hygiene oral : mampu
untuk merawat mulut
dan gigi secara
mandiri dengan atau
tanpa alat bantu
5. Mampu
mempertahankan
mobilitas yang
diperlukan untuk ke
kamar mandi dan
menyediakan
perlengkapan mandi
6. Membersihkan dan
mengeringkan tubuh
7. Mengungkapkan
secara verbal
kepuasan tentang
kebersihan tubuh dan
hygiene oral
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neurologis
TUJUAN DAN
INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan 1. Kaji kekuatan pasien 1. Pada pasien yang mengalami
tindakan keperawatan dalam mobilisasi. cedera pada kepala (stroke)
selama ( x jam ) sering mengalami
Hambatan mobilitas fisik 2. Ubah posisi pasien 2 kelumpuhan anggota tubuh
dapat diatasi dengan jam sekali.
kriteria hasil: 2. Mengubah posisi 2 jam
3. Kaji kebutuhan sekali meminimalkan
1. Klien meningkat pasien akan alat kerusakan kulit dan
dalam aktivitas fisik bantu mobilisasi. mengurangi tekanan.
4. Dorong pasien
2. Mengerti tujuan dan melakukan latihan 3. Dapat mengetahui alat yang
peningkatan mobilitas gerak. pas untuk membantu
kebutuhan pasien dalam
5. Konsultasikan latihan mobilisasi.
3. Memverbalisasikan dengan ahli
perasaan dalam fisioterapi dalam 4. Dapat memberikan motivasi
meningkatkan latihan mobilisasi secara psikis pasien agar
kekuatan dan pasien. rutin dan semangat
kemampuan melakukan mobilisasi.
berpindah
5. Membantu rehabilitasi defisit
4. Memperagakan mobilisasi.
penggunaan alat
bantu untuk
mobilisasi (walker)
4. Mampu memodifikasi
gaya hidup untuk
mencegah injury
5. Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
6. Mampu mengenali
perubahan status
kesehatan
DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
1) Ketidakefektifan a. Kaji tanda-tanda 1) Tanda-tanda vital
perfusi jaringan vital. merupakan suatu
serebral indikator perubahan
berhubungan b. Kaji tingkat perfusi akibat respon
dengan gangguan kesadaran pasien. pertahanan tubuh
transportasi O2 pasien.
c. Kaji adanya keluhan
nyeri kepala. 2) Kesadaran pasien akan
menurun jika
d. Anjurkan pasien kurangnya suplay
menghindari nutrisi penting untuk
aktivitas yang otak.
berlebihan.
3) Nyeri kepala
e. Kaji sensori dan merupakan suatu
motorik pasien. pertanda
ketidakefektifan perfusi
jaringan serebral
karena peningkatan
TIK maupun karena
kurangnya oksigen di
otak.
4) Aktivitas yang
berlebihan
mengakibatkan
ketidakseimbangan
kepala yang memicu
peningkatan TIK.
8. Pemantauan dari
8. Anjurkan keluarga keluarga yang banyak
memantau pasien menghabiskan waktu
atau menemani dengan pasien dapat
pasien. mengurangi risiko
injuri.