Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
DAN WAKTU
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
A. Kesimpulan ....................................................................................... 27
A. Saran ................................................................................................. 28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN MASALAH
2
BAB II
PEMBAHASAN
6. Disiplin studi
7. Penonton/konsumen penelitian.1
1
Riya Hayati, “Pengertian Pendekatan Penelitian, Jenis, dan Contohnya”,
https://penelitianilmiah.com/pendekatan-penelitian/ diakses tanggal 02 Oktober 2021
3
kebenaran yang bersifat umum (universal). Misalnya, Kucing memiliki
mata, sapi memiliki mata, kuda memiliki mata. Maka dapat disimpulkan
semua hewan memiliki mata.
2. Deduktif
a. Kesederhanaan
Sebisa mungkin, pilih penjelasan yang sesuai dengan apa yang diyakini
para ahli tentang dunia.
c. Prediktabilitas
4
meninggalkan sedikit sekali ketidakjelasan.
Misalkan Hakim selalu bernyayi saat mandi di kamar mandi. Maka
pada saat mendengar orang bernyayi di kamar mandi dapat disimpulkan
orang tersebut adalah Hakim. 2
Menurut Scott W. Vanderstoep dan Deirdre D. Johnston pendekatan
merupakan desain prosedur dan rencana yang dimulai dari tahap hipotesis
yang berlanjut pada penghimpunan data, analisis dan kesimpulan.
Sejatinya pendekatan penelitian telah diklasifikasikan menjadi dua yakni
pendekatan analisis dan penghimpunan data.
Pendekatan data dapat diklasifikasikan menjadi dua yakni
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan
pendekatan yang menciptakan gambaran kejadian yang diteliti secara
deskriptif dan naratif. Sementara pendekatan kuantitatif merupakan
pengukuran secara numerik berdasarkan kejadian yang sedang diteliti. 3
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwasannya terdapat dua
poin penting dalam penelitian berdasarkan pendekatan yaitu
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, bahkan terdapat
pendapat lain yang menambahkan pendekatan lain yaitu pendekatan
campuran (kuantitatif dan kualitatif).
Berikut adalah penjelasan tentang pendekatan tersebut:4
1. Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
menjelaskan, menguji, dan menentukan hubungan antar variabel dengan
memilah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau
dinyatakan dalam bentuk angka.
2
Agus Suyitno, Induktif, Deduktif dan Abduktif, Academia Thesis, (Yogyakarta: UIN Sunan
Kalijaga, 2018), 7.
3
Salmaa Awwaabiin, “Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh
Lengkapnya”, https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-penelitian/ diakses tanggal 03 Oktober
2021
4
Rizky Pratama, “Metode Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contohnya”,
https://bocahkampus.com/metode- penelitian diakses tanggal 04 Oktober 2021
5
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen penelitian atau alat
pengumpul data yang menghasilkan data numerikal (angka).
2. Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang serta perilaku yang
diamati.
3. Campuran
Meliputi pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup, pendekatan
yang sedang muncul dan ditentukan sebelumnya, serta data dan analisis
data kualitatif dan kuantitaif.
Kesimpulan
Penelitian berdasarkan pendekatan sangat penting dilakukan terlebih
dahulu sebelum melakukan penelitian, sebab pendekatan ini berfungsi untuk
membuat kerangka atau konsep penelitian, agar mempermudah pelaksanaannya
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah induktif,
deduktif dan Abduktif, dalam mengembangkan teorinya terdapat tiga cara yang
digunakan yaitu kuantitatif, kualitatif dan Campuran.
a) Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif adalah metode yang mengandalkan
pengukuran objektif dan analisis matematis (statistik) terhadap sampel data
yang diperoleh melalui kuesioner, jejak pendapat, tes, atau instrumen
penelitian lainnya untuk membuktikan atau menguji hipotesis (dugaan
sementara) yang diajukan dalam penelitian.
6
Contoh Peneilitian Data Kauantitatif ialah Terdapat dugaan bahwa
negara A adalah negara berkembang (belum maju). Melalui penelitian
kuantitatif akan dilakukan survei berapakah rata-rata penghasilan warga di
negara A. Jika penghasilan rata-rata masyarakat negara A hanya
sepertiga dari negara maju, maka negara A terbukti sebagai negara
berkembang. Sebaliknya, jika penghasilan rata-rata negara A ternyata 90%
maka negara tersebut bukanlah negara berkembang.
7
berdasarkan operasi matematis, logika perbandingan, dan sebagainya.
Contoh dari data nominal seperti sekretariat LPM Penalaran UNM terdiri
dari (1) Sekretariat utama dan (2) Sekretariat alternatif. Angka (1) dan (2)
bukan bermakna kuantitatif tetapi hanya sebagai simbol untuk
pengelompokan.
2) Data ordinal merupakan data yang disusun secara berjenjang untuk
menunjukkan tingkatan atau urutan data. Data ordinal dapat dianalisis
dengan logika perbandingan dalam ilmu matematika namun belum bisa
dianalisis menggunakan operasi matematika seperti penambahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Contoh data ordinal yaitu tahapan
prosedur penelitian di LPM Penalaran UNM adalah (1) Term of Reference
(ToR), (2) Seminar proposal, (3) Penelitian lapangan, (4) Seminar hasil,
(5) Research Colloquium.
3) Data interval adalah data yang memiliki sifat dari data nominal dan data
ordinal. Data interval dapat diurutkan berdasarkan kriteria yang
ditentukan. Adapun data interval ini lebih unggul dari data ordinal bahwa
data interval memiliki kesamaan jarak (equality interval) dengan data yang
telah diurutkan. Kelebihan lainnya, menurut Yusuf (2014) bahwa data
interval dapat diolah dengan menggunakan teknik analisis ordinal atau
nominal namun diubah terlebih dahulu ke bentuk skala ordinal atau
nominal. Contoh data interval yaitu rentang IPK mahasiswa antara 3,00
sampai 3,50 sama jaraknya dengan 2,50 sampai 3,50.
4) Data rasio adalah data yang memiliki sifat dari data nominal, data ordinal,
dan data interval. Data rasio memiliki kelebihan dibandingkan data
interval karena data ini memiliki nilai nol (0) mutlak, yang berarti bahwa
nilai 0 benar-benar tidak memiliki nilai. Hal ini juga menjadikan data rasio
dapat diolah menggunakan operasi dasar matematis.Tujuan Penelitian Data
Kuantitatif. 5
5
Salmaa Awwaabiin, “Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh
Lengkapnya”, https://penerbitdeepublish.com/penelitian-kuantitatif/ diakses tanggal 4 Oktober
2021
8
Adapun bebrapa tujuan dari penelitian data kuantitatif ialah sebagai berikut;
b) Kualitatif .
6
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, cetakan ke-36, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya Offset), hal 7.
9
Adapun beberapa tujuan dari penelitian data kualitatif ialah sebagai
berikut;7
Pada masanya, Nokia adalah salah satu perusahaan besar yang merajai
pangsa pasar telepon seluler. Dari presentasi yang dilakukan oleh salah
satu konsultan riset dan pengembangan Nokia dalam Ted Talk, salah satu
penyebab keruntuhan mereka adalah tidak mengidahkan penelitian
kualitatif yang dilakukan oleh timnya.
Melalui penelitian kuantitatif yang melibatkan big data, mereka
menemukan bahwa orang-orang belum memiliki kecenderungan untuk
menggunakan smartphone. Padahal, peneliti kualitatif etnografi mereka
menemukan bahwa sebetulnya masyarakat sudah mengidamkan dan
menginginkan smartphone. Bayangkan jika Nokia mempertimbangkan
penelitian tersebut. Bisa jadi mereka masih menjadi market leader di masa
ini.
2. Data Berdasarkan Sumbernya
Data jika diklasifikasikan berdasarkan sumbernya maka data
dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
7
https://www.dosenpendidikan.co.id/penelitian-kualitatif/ diakses pada tanggal 4 Oktober
2021 pada pukul 11.37WIB.
10
a) Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber datanya. Jadi
untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara
langsung. Data primer biasanya diperoleh dari observasi, wawancara,
Focus Group Discussion (FGD), dan penyebaran.
b) Data Cross Section merupakan data yang diperoleh pada waktu yang telah
ditentukan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kegiatan pada saat
itu juga
8
Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A, Dasar Metodologi Penelitian,
11
Pola pikir deduktif sering digunakan oleh aliran rasionalisme. Yang mana
aliran tersebut mengatakan bahwa ide tentang kebenaran tersebut sebenarnya
sudah ada. Akal pikiran manusia sudah dapat mengetahui ide tentang
pengetahuan dan tentang kebenaran tanpa harus dengan melihat dunia nyata.
Sedangkan pola pikir induktif dikembangkan oleh penganut aliran
empirisme. Aliran empirisme ini mengatakan bahwasannya kebenaran dari
ilmu pengetahuan hanya dapat diperoleh dari ilmu pengetahuan dan
pengalaman. Dalam hubungannya dengan hal ini, Nah Lin (1997)
memunculkan istilah pendekatan objektif. Pendekatan semacam in adalah
pendekatan ilmiah yang diterapkan dalam bentuk penelitian secara sistematik,
terkontrol, empiris, dan kritis terhadap hipotesis mengenai hubungan yang
diasumsikan diantara fenomena alam. 9
12
Untuk mengantisipasi dan mengatasi beberapa masalah/kelemahan serta
gejala-gejala tersebut diperlukan pengembangan pola pikir yang merupakan
gabungan dari pola pikir deduktif dan pola pikir induktif yang kemudian
melahirkan aliran convergency. Aliran tersebut berpandangan bahwa
kebenaran akan dapat ditemukan melalui usaha berfikir yang ditindak lanjuti
dengan usaha pencarian bukti-bukti dalam kehidupan nyata. Dengan demikian
aliran rasionalisme memberikan kerangka dalam berfikir logis, sedangkan
empirisme memberikan kerangka untuk memberikan atau memastikan adanya
suatu kebenaran.pola pikir yang dikembangkan oleh aliran convergency diatas
telah mendorong adanya metode ilmiah. Dalam metode ilmiah kebenaran
dapat diperoleh melalui kegiatan penelitian yang dilakukan secara terencana,
sistematis, dan terkontrol berdasarkan data-data empiris. Kebenaran yang
diperoleh dari pendekatan ilmiah biasanya bersifat konsisten karena sesuai
dengan sifatnya yang objektif. Metode yang sangat diperlukan bagi proses
penelitian merupakan suatu penemuan yang sangat brilian dalam sejarah
pemikiran manusia.11
2. Jenis Penelitian Berdasarkan Temuan Penelitian
11
Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A, Dasar Metodologi
Penelitian, (Yogyakarta : Literasi Media Publishing, 2015), 4
13
penelitian murni ini digunakan sebagai dasar pengetahuan yang baru sebagai
pijakan penelitian selanjutnya. 12
Penelitian murni juga dapat dikatakan sebagai penelitian dasar (basic
research atau fundamental research atau pure research) untuk pengembangan
ilmu tertentu dengan derajat kontribusi struktur pengetahuan (Ferdinand,
2014). Penelitian inilah yang dilakukan oleh para mahasiswa baik untuk
kebutuhan skripsi, tesis dan disertasi. Juga bagi konsultan manajemen dan
pihak lain yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah atas fenomena bisnis
misalnya, kemudian dikembangkan menjadi imu pengeahuan yang dapat
dipertanggung jawabkan melalui proses dan prosedur penelitian lazim yang
telah dilakukan.13
Jenis penelitian selanjutnya berdasarkan temuan penelitian adalah
penelitian terapan. Menurut (Ferdinand, 2014) penelitian terapan bukan
untuk menemukan dan memberikan kontribusi baru bagi ilmu pengetahuan,
tetapi untuk memcahkan sebuah masalah dalam suatu perusahaan yang sedang
mengalami permasalahan, baik itu menurunnya pendapatan dalam periode
tertentu, tidak normalnya pendapatan usaha yang diperoleh pada masa tertentu
tersebur yang mengharuskan perusahaan harus mengetahui penyebab yang
terjadi. Dengan melakukan penelitian terhadap seluruh departemen yang
terlibat dalam permasalahan tersebut. Diharapkan semua langkah-langkah
penelitian yang dilakukan dapat mengahasilkan informasi yang tepat mengenai
masalah yang dihadapi. Tentu penelitian ini biasanya dilakukan oleh
konsultan professional yang memiliki kredibilitas dan kompetensi dalam
melakukan penelitian terhadap masalah itu. Biasanya bisa ditunjukkan kepada
peneliti dari eksternal perusahaan maupun internal perusahaan, seperti
penelitian dan pengembangan perusahaan (R&D).14
12
Muhammad Darwin, dkk, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : CV.
Media Sains Indonesia,2021), 9
13
Muhammad Darwin, dkk, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : CV.
Media Sains Indonesia,2021), 9
14
Muhammad Darwin, dkk, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : CV.
Media Sains Indonesia,2021), 11
14
Menurut (Gay, 1997) dalam (Sugiyono, 2018) mengungkapkan
bahwasannya untuk membedakan diantara dua jenis penelitian murni dan
penelitian terapan, karena keduanya berada pada satu garis kontinum. Yaitu
garis yang digunakan dalam menganalisis, mengukur dan menunjukkan
seberapa tingkat variable yang diteliti. Pada penelitian murni berkaitan
dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang kemudian
digunakan untuk
15
Muhammad Darwin, dkk, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : CV.
Media Sains Indonesia,2021), 12
16
Muhammad Darwin, dkk, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, (Bandung : CV.
Media Sains Indonesia,2021), 14
15
D. PENELITIAN BERDASARKAN WAKTU
17
Notoadmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (PT Rineka Citra: Jakarta, 2002), 65.
18
Eko Budiarto, Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.2004), 23.
16
2) Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat pada permasalahan-
permasalahan tertentu yang terdapat dalam kelompok masyarakat
dengan perubahan yang jelas.
3) Menghitung besarnya risiko tiap kelompok, risiko relatif, dan risiko
atribut.
b. Jenis Cross Sectional
19
Eko Budiarto, Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar, (Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.2004), 26.
17
studi yang telah ditetapkan sebelum memulai kegiatan penelitian.
4) Tidak terdapat kelompok kontrol terhadap sampling secara
keseluruhan dan tidak terapat hipotesis spesifik terhadap penelitian
tersebut.
5) Hubungan sebab akibat hanya berupa perkiraan sementara, dimana
hasil tersebut dapat dipergunakan sebagai hipotesis untuk penelitian
analitik atau eksperimental lanjutan, atau menjadi bagian dari
kegiatan penelitian untuk jangka waktu panjang (longitudinal).
d. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian dengan Pendekatan Cross
Sectional
18
7) Membangun hipotesis dari hasil analisis.
21
Sayogo dan Savitri, Studi Cross-Sectional atau potong lintang, 2009, 56.
22
Notoadmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, 69.
19
a. Pengertian Penelitian Longitudinal
23
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian, (Bandung: Citapustaka Media, 2006), 21.
20
penelitian panel, dan penelitian cohort.24
24
Syukur Kholil, Metodologi Penelitian, (Bandung: Citapustaka Media, 2006), 24.
21
Satellite Television in Rural Indonesia, mempelajari tentang pengaruh
sosial tivi satelit pada kawasan pedesaan di Indonesia. Jumlah
responden sebanyak 2248 peserta, dari 5 (lima) propinsi dijadikan
sebagai sampel pengamatan. Data pertama, diambil pada tahun 1976
sebelum satelit Palapa pertama diluncurkan. Data selanjutnya,
dikumpulkan pada tahun 1982, enam tahun dari waktu satelit Palapa
mengudara, dimana televisi sudah mulai banyak dimiliki masyarakat
pedesaan.
Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa terjadi perubahan
yang besar terhadap sikap dan perilaku masyarakat pedesaan sebelum
dan sesudah masuknya televisi ditengah-tengah masyarakat.
Perubahan itu meliputi segala aspek kehidupan, termasuk pengalaman
agama dan kebiasaan bekerja. Kelebihan penelitian Panel adalah
penelitian ini dapat menelusuri lebih jauh siapa para responden yang
mengalami perubahan pola terhadap data pengamatan sebelumnya
serta faktor yang menyebabkan perubahan pola atau sikap tersebut.
Namun demikian, kelemahan yang dimiliki oleh penelitian ini
biasanya adalah pengumpulan data lanjutan, dimana jumlah responden
cenderung berkurang dari waktu ke waktu.
3. Penelitian Kelompok (Cohort study)
22
sosial, dan pada bidang lainnya yang masih sulit untuk diamati secara
individu melalui pendekatan statistik.
23
hasil uji atau pengamatan pada kegiatan penelitian yang lain pada
periode waktu tertentu.
5) Memungkinkan untuk melakukan perbandingan perubahan yang
terjadi pada berbagai keadaan lingkungan luar.
Kekurangan penelitian Longitudinal, yaitu:
3) langkah tiga, Memilah subjek yang memiliki faktor risiko baik atau
positif terhadapsebaliknya.
4) langkah empat, Memilah subjek kontrol.
24
5) langkah lima, Observasi perkembangan subjek dalam skala waktu
tertentu, hingga muncul atau tidaknya dampak pada kedua hasil uji
kelompok.
6) langkah enam, Menganalisis dengan membandingkan proporsi
subjek yang mendapat efek negatif baik pada kelompok risiko
positif maupun kelompok kontrol.
1) Tren pasar dan brand awareness: untuk memahami pola pasar dan
kesadaran penggunaan merek produk, dapat dilakukan pengamatan
pasar dan kegiatan survei pasar. Dengan kegiatan penelitian
longitudinal, dapat diketahui produk mana yang diminati dan
tidak diminati oleh komsumen. Kegiatan penelitian
longitudinal dilakukan pada periode waktu tertentu untuk dapat
lebih memahami pola pergerakan pasar dan volatilitas perubahannya
serta antisipasi yang dapat dilakukan produsen untuk tetap menjaga
stabilitas pasar.
2) Timbal balik produk: jika sebuah perusahaan baru meluncurkan
jenis produk baru dan ingin mengetahui bagaimana manfaat produk
bagi para konsumen maka survei timbal balik produk dapat
dilakukan terhadap konsumen. Feedback atau timbal balik berupa
tanggapan konsumen terhadap produk dikoleksi selama periode
waktu tertentu. Setelah data terkumpul, perusahaan dapat
menanggapi hasil dari timbal balik balik konsumen tersebut sebagai
bahan evaluasi produk dimasa yang akan datang.
25
3) Kenyamanan konsumen: survei kenyamanan konsumen membantu
organisasi atau pelaku bisnis untuk mengetahui tingkat kenyamanan
dan ketidaknyamanan konsumen mereka. Tingkat kenyamanan
dapat diketahui dalam jangka waktu yang lama, sejauh apapun,
sesuai dengan kemauan dari organisasi atau pelaku bisnis.
4) Rasa memiliki dari para karyawan: Pada sebuah organisasi atau
perusahaan, sangat penting untuk mengetahui rasa keterikatan yang
dimiliki oleh para karyawannya terhadap perusahaan atau
organisasi tempat mereka bekerja. Dengan kegiatan penelitian atau
pengamatan berkelanjutan, survei rasa keterikatan karyawan
terhadap perusahaan dapat digunakan untuk memahami tingkat rasa
keterikatan dan timbal balik apa yang perlu dilakukan oleh
perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan dan menjaga rasa
keterikatan atau loyalitas tersebut.
26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
27
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Termasuk
diantaranya kurangnya sumber data, kurangnya penjabaran yang lebih detail
dan pemilihan kata dan diksi yang kurang tepat. Oleh karena itu, saran yang
membangun kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.
28
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Sandu Siyoto, SKM., M.Kes & M. Ali Sodik, M.A, Dasar
Metodologi Penelitian,
29
Contoh Lengkapnya”, https://penerbitdeepublish.com/pendekatan-
penelitian/ diakses tanggal 03 Oktober 2021.
Sanjaya, Wina. (2015). Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Prenada Media
Group).
30
31