Anda di halaman 1dari 6

Titrasi

Titrasi adalah suatu proses atau prosedur dalam analisis dimana suatu titran atau
larutan standar (yang telah diketahui konsentrasinya) diteteskan melalui buret ke larutan lain
yang dapat bereaksi dengannya (belum diketahui konsentrasinya) hingga tercapai titik
ekuivalen atau titik akhir. Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai titran sedangkan
zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai titer atau titran (Ika, 2009).
Titrasi bromometri dan bromatometri adalah salah satu metode titrasi yang didasarkan
pada reaksi oksidasi reduksi. Metode ini lebih banyak digunakan dalam analisa jika dibandingkan
dengan metode lain.
Bromatometri
Bromatometri adalah salah satu metode oksidimetri dengan dasar reaksi oksidasi
dari ion Bromat (BrO3).
Dalam titrasi bromatometri memiliki beberapa keuntungan pada proses titrasinya
yaitu pelaksanaannya praktis dan mudah, tidak banyak masalah yang ditemukan dan
mempunyai perbandingan stoikiometri yang sederhana. Sedangkan kerugiannya yaitu sulit
menentukan titik akhir.
Bromometri
Bromometri adalah penentuan kadar senyawa berdasarkan reaksi reduksi-oksidasi
dimana proses titrasi (reaksi antara reduktor dan bromine berjalan lambat) sehingga
dilakukan titrasi secara tidak langsung dengan menambahkan bromine berlebih. Sedangkan
bromatometri dilakukan dengan titrasi secara langsung karena proses titrasi berjalan cepat.
indikator
Indikator yang biasa digunakan dalam titrasi bromatometri adalah
larutan kanji. Komponen utama dari kanji yaitu: amilosa dan amilopektin yang
perbandingannya pada setiap tumbuh-tumbuhan berbeda.
Selain larutan kanji, indikator lainnya yang sering digunakan dalam
titrasi bromatometri yakni kalium bromat, jingga metal, merah fiuchsin,
permanganat, kalium dikromat, amilum, indikator redoks (ferroin tris dan iron
(II) sulfat), dan autoindikator seperti metilen blue, dan nitroferoin.
Beberapa kekurangan indikator kanji yaitu:
1. Kanji tidak larut dalam air dingin
2. Suspensinya dalam air tidak stabil
3. Bila penambahan kanji dilakukan pada awal titrasi dengan iodium akan
membentuk kompeks iod-amilum. Jika dalam titrasi menggunakan
indokator kanji maka penambahan kanji dilakukan pada saat mendekati titik
ekuivalen.
Jenis-jenis indikator pada titrasi
1. Indikator Sendiri
2. Indikator Amilum
3. Indikator Redoks

Kelemahan dari titrasi bromatometri:


sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion
bromida bereaksi dengan ion bromat, dan bromin yang dibebaskan akan
merubah larutan menjadi warna kuning pucat, warna ini sangat lemah
sehingga tidak mudah untuk menetapkan titik akhir
Metode bromometri dan bromatometri ini terutama digunakan untuk menetapkan
senyawa-senyawa organik aromatis, senyawa arsen, stibium, senyawa fenol dan
senyawa reduktor seperti vitamin C

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai