Delneming, Recidive
Delneming, Recidive
lain dalam jumlah tertentu yang turut serta, turut campur, turut berbuat membantu melakukan
agar suatu tindak pidana itu terjadi, atau dalam kata lain, orang yang lebih dari satu orang secara
bersama-sama melakukan tindak pidana, sehingga harus cari pertanggungjawaban dan peranan
masing-masing peserta dalam persitiwa pidana tersebut.
Tujuan deelneming adalah untuk minta pertanggungjawaban terhadap orang-orang yang ikut
ambil bagian sehingga terjadinya suatu tindak pidana.
Dengan demikian dapat diketahui siapa saja orang yang dapat membuat tindak pidana dan siapa
pula yang terlibat dalam terwujudnya tindak pidana :
1. Pembuat tunggal (dader), kriterianya: (a) dalam mewujudkan tindak pidana tidak ada
keterlibatan orang lain baik secara fisik maupun psikis; (b) dia melakukan perbuatan yang telah
memenuhi seluruh unsur tindak pidana dalam undang-undang.
2. Para pembuat, ada 4 bentuk
3. Pembuat Pembantu.
Perbedaan antara para pembuat dengan pembuat pembantu adalah: para pembuat (mededader)
secara langsung turut serta dalam pelaksanaan tindak pidana, sedangkan pembuat pembantu
hanya memberi bantuan yang sedikit atau banyak bermanfaat dalam melaksanakan tindak
pidana.
Pembuat yang dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) adalah ia tidak melakukan tindap pidana secara
pribadi, melainkan secara bersama-sama dengan orang lain dalam mewujudkan tindak pidana.
Apabila dilihat dari perbuatan masing2 peserta berdiri sendiri, tetapi hanya memenuhi sebagian
unsur tindak pidana. Dengan demikian semua unsur tindak pidana terpenuhi tidak oleh perbuatan
satu peserta, tetapi oleh rangkaian perbuatan semua peserta.
Apabila dalam suatu tindak pidana tersangkut beberapa orang, maka pertanggungjawaban
masing-masing orang yang melakukannya adalah tidak sama, tergantung pada hubungan peserta
tsb terhadap perbuatan yang dilakukannya dalam suatu tindak pidana tsb.
Berdasarkan pendapat dari para ahli, deelneming terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Zelfstandige deelneming (Deelneming yang berdiri sendiri)
Artinya orang yang turut melakukan tindak pidana pidana tsb diminta pertanggungjawabannya
secara sendiri.
2. On Zelfstanddige deelneming (Deelneming yang tidak berdiri sendiri)
Artinya pertangungjawaban orang yang turut melakukan tindak pidana pidana tsb digantungkan
kepada orang lain yang turut melakukannya juga.
MENURUT KUHP
Dalam KUHP ketentuan mengenai Recidive tidak diatur secara umum tetapi diatur secara khusus
untuk kelompok tindak pidana tertentu baik berupa kejahatan maupun pelanggaran.
Disamping itu di dalam KUHP juga memberikan syarat tegnggang waktu pengulangan yang
tertentu. Jadi denagan demikian KUHP termasuk kedalam Recidive khusus.