Makalah Asuhan Keperawatan Spiritual Di Ruangan Kritis
Makalah Asuhan Keperawatan Spiritual Di Ruangan Kritis
Disusun Oleh :
Fithri Nurdiani
Rizwan
Reni Nuraeni
Wiwin Oktavia
Puji dan syukur yang dalam kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya makalah ini dapat kami
selesaikan makalah tepat pada waktunya.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
C. Sistematika Penulisan................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS............................................................... 4
A. Perspektif keperawatan kritis....................................................... 4
B. Teori spiritual dalam paradigma islam......................................... 5
C. Perkembangan dan kebutuhan spiritual usia dewasa................... 11
D. Pelaksanaan spiritual care di setting ruangan ICU....................... 12
1. Pengkajian........................................................................ 12
2. Masalah keperawatan spiritual diusia dewasa.......................... 13
3. Intervensi spiritual pada pasien dewasa...................................
14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Spiritualitas merupakan aspek kepribadian manusia yang memberi
kekuatan dan mempengaruhi individu dalam menjalani hidupnya.
Spiritualitas merupakan hakikat dari siapa dan bagaimana manusia hidup di
dunia. Spiritualitas amat penting bagi keberadaan manusia.Spiritualitas
mencakup aspek non spesifik dari keberadaan seorang manusia. Pasien kritis
adalah pasien dengan disfungsi atau gagal pada satu atau lebih sistem
tubuh,misalnnya kegagalan sistem pernafasan, kegagalan sistem
hemodinamik, kegagalan system neurologi, pasien kritis dapat pula pasien
overdosis obat, intoksikasi dan infeksi berat, sepsis+. Pasien kritis akan
dirawat di ruang ICU sehingga mendapatkan pengelolaan fungsi system
organ tu!uh secara terkoordinasi, berkelanjutan, dan memerlukan pemantauan
secara terus menerus. pasien kritis tidak hannya memerlukan perawatan fisik
tetapi membutuhkan perawatan secara holistik. Kondisi pasien yang dirawat
di ICU yaitu: yang pertama, pasien sakit berat, pasien tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif seperti bantuan ventilator, pemberian obat
vasopresif melalui infus secara terus menerus, seperti pasien dengan gagal
napas berat, pasien bedah jantung terluka, dan syok septik. yang kedua pasien
yang memerlukan bantuan pemantauan intensif sehingga komplikasi berat
dapat dihindari atau dikurangi seperti pasien pasien bedah besar dan luas,
pasien dengan penyakit jantung, paru, dan ginjal. Dan yang terakhir pasien
yang memerlukan terapi intensif untuk mengatasi komplikasi - komplikasi
dari pennyakitnnya seperti pasien dengan tumor ganas dengan komplikasi
infeksi dan pennyakit jantung.
Pemaparan tersebut menjelaskan kondisi pasien ICU yang mengalami
perawatan fisik seperti demikian akan mempengaruhi kondisi psikis, sosial
dan spiritual. Pasien ICU yang dirawat selama tiga hari di ICUmengalami
1
distress spiritual. Distress spiritualitas merupakan suatu keadaan ketika
pasien mengalami gangguan dalam kepercayaan atau sistem nilai yang
memberikan kekuatan,harapan dan arti hidup, yang ditandai dengan pasien
meminta pertolongan spiritual,mengungkapkan adannya keraguan dalam
sistem kepercayaan, adanya keraguan yang berlebihan dalam mengartikan
hidup, mengungkapkan perhatian yang lebih pada kematian, menolak
kegiatan ritual dan terdapat tanda - tanda seperti menangis, menarik diri,
cemas dan marah,kemudian didukung dengan tanda - tanda fisik seperti nafsu
makan terganggu, kesulitan tidur dan tekanan darah meningkat. Maka penulis
pada tulisan ini akan mem!ahas mengenai pemenuhanke!utuhan spiritual pada
pasien kritis yang dirawat di ruang ICU.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Kelompok bertujuan agar
mampu memahami teori proses keperawatan dalam asuhan keperawatan
spiritual muslim dalam perspektif keperawatan kritis.
2. Tujuan Khusus
Kelompok mampu melakukan pengkajian spititual muslim dan memenuhi
tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan Spiritual Muslim Keperawatan Kritis.
C. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, kelompok membaginya dalam empat bab
yaitu sebagai berikut :
a. BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, dan sistematika
penulisan.
b. BAB II TINJAUAN TEORITIS
1) Perspektif keperawatan kritis
2) Teori spiritual dalam paradigm islam
3) Perkembangan dan kebutuhan spiritual usia dewasa
4) Pelaksanaan spiritual care di setting ruangan ICU
a) Pengkajian
b) Masalah keperawatan spiritual di usia dewasa
c) Intervensi spiritual untuk pasien dewasa
c. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian terakhir makalah ini terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Http://www.en.wikipedia.org/wiki/Critical_care_nursing(Diakses
tanggal 9/9/2015)
Http://www.kumpulanmakalah.com/2016/12/makna-spiritual-dalam-
islam.html.
Http://www.mitrahomecare.com/2010/07/perkembangan-spiritual-pada-
dewasa_15.html.
http://www.ejournal.stikesmuhgombong.ac.id/index.php/JIKK/article/view/
131
http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance/article/viewFile/2503/8
63
LAMPIRAN JURNAL
DI RUANG INTENSIF
ABSTRACT
Spiritual is the belief of a person in relation to the Almighty and the Creator
which is the basic need of every human being. Spiritual needs are met will
contribute to the recovery of patients, especially patients in critical or terminal
condition. But constrained various factors one of them is what knowledge and
how nursing care that can be applied in meeting the spiritual needs of patients.
This research was conducted at the Intensive Care Unit (ICU) of Arifin Achmad
Hospital Pekanbaru, Riau, involving 22 ICU nurses as respondents. The purpose
of this study was to determine the effect of increased knowledge on the fulfillment
of the spiritual needs of patients. The study design was quasy experiments
(without pre and posttest control group design). Statistical tests performed using
alternatives test wilcoxon rank.
Results showed that there was an increase in the average value of the fulfillment
of spiritual needs of patients by nurses from 55.23 before the intervention became
57.18 after intervention. but there is no significant influence between the increase
of knowledge on the improvement of the spiritual needs of patients with p-value
0.372> α = 0.05
ABSTRAK
MUHAMMADIYAH GOMBONG
123
Jurusan Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong
ABSTRACT