MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelaporan Korporat
Dosen Pengampu :
Rona Tumiur Mauli C. Simorangkir, SE.,MM
Disusun oleh :
Kelompok 2 :
1. Fitriyani – 43216120134
2. Lina Nitaliana – 43216120063
3. Nirmala Yulianti - 43216120021
4. Nur Dwi Oktavianingsih – 43216120030
5. Ruth Ryanti Pardosi – 43216120122
6. Saira Nazar – 43216120124
UNIVERSITAS MERCUBUANA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “Imbalan Kerja”
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pelaporan Korporat.
Penulis ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
membantu atau menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalahan............................................................................................1
BAB V : PENUTUP
B. Kesimpulan.........................................................................................................14
C. Saran ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 16
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beban imbalan kerja atau beban personil adalah suatu bagian dari beban
perusahaan yang harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Beban
imbalan kerja baik jangka panjang maupun jangka pendek harus dicadangkan
sebagai suatu kewajiban setiap bulannya sebagai konsekuensi adanya jasa
yang diberikan pekerja kepada perusahaan.Pencadangan dilakukan karena
laporan keuangan disusun dengan basis akrual dan jumlah imbalan kerja
biasanya material.Pencadangan ini dilakukan agar laporan keuangan
menyajikan informasi yang relevan bagi pengambilan keputusan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud imbalan kerja ?
2. Apa cakupan dari PSAK 24 ?
3. Apa saja jenis-jenis imbalan kerja ?
4. Bagaimana perlakuan PSAK 24 terhadap perusahaan ?
1
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Imbalan Kerja
Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh
entitas sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja, termasuk
direktur dan manajemen.
2
Beban, jika entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa
yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.
3
biaya cuti berimbalan yang dapat diakumulasi ketika pekerja
memberikan jasa yang meningkatkan hak mereka atas imbalan cuti
masa mendatang. Entitas harus mengukur taksiran cuti berimbalan
yang dapat diakumulasi pada jumlah tambahan yang diperkirakan
akan dibayar sebagai akibat tidak digunakannya hak
yangterakumulasi pada akhir periode pelaporan. Entitas harus
menyajikan cuti berimbalan yang dapat diakumulasi yang tidak
digunakan yang diprediksi akan digunakan sebagai kewajibanlancar
pada tanggal pelaporan. Entitas harus mengakui biaya cuti
berimbalan (yang tidak dapat diakumulasi) pada saat terjadinya cuti.
Entitas harusmengukur biaya cuti berimbalan yang tidak dapat
diakumulasi pada jumlah gaji dan upah tidak-terdiskonto yang
dibayarkanatau terutang selama periode cuti.
c. Pengakuan – Bagi Laba dan Bonus
1) Entitas harus mengakui ekspektasi biaya untuk bagilaba dan
bonus hanya jika entitas telah memiliki kewajiban hukum atau
kewajibankonstruktif kini untuk melakukan pembayaran
sebagaiakibat peristiwa masa lalu (ini berarti entitas tidak memiliki
alternatif realistis lainnya kecuali untuk melakukanpembayaran)
2) Estimasi kewajiban yang andal dapat dilakukan
2. Imbalan Pascakerja
Imbalan pascakerja adalah imbalan kerja (selain pesangon
pemutusan kerja) yang terutang setelah pekerja menyelesaikan masa
kerjanya.
Imbalan pascakerja termasuk misalnya:
1) Tunjangan pensiun
2) Imbalan pascakerja lain, seperti asuransi jiwa dan perawatan
kesehatanpascakerja.
4
semua perjanjian tersebut baik entitas terlibat atau tidak terlibat atas
pendirian entitas terpisah yang menerima iuran dan membayar imbalan.
Dalam beberapa kasus, Perjanjian ini diwajibkan oleh hukum dan bukan
sekadar inisiatif entitas.
a) Program imbalan pascakerja diklasifikasikan sebagai program iuran
pasti atau program imbalan pasti, bergantung pada substansi
ekonomis atas program sebagai turunan dari syarat dan kondisi
utamanya. Program iuran pasti adalah program imbalan pasca kerja
dimana entitas membayar iuran tetap kepada entitas erpisah (dana)
dan tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membayar
iuran berikutnya atau melakukan pembayaran langsung ke pekerja
jika dana yang ada tidak mencukupi untuk membayar seluruh imbalan
pekerja terkait dengan jasa mereka pada periode kini dan periode
lalu. Sehingga jumlah imbalan pascakerja yang diterima pekerja
ditentukan oleh jumlah iuran yang dibayar oleh entitas (dan mungkin
juga oleh pekerja) ke program imbalan pascakerja atau perusahaan
asuransi, ditambah hasil investasi iuran tersebut.
b) Program imbalan pasti adalah program imbalan pascakerja selain
iuran pasti. Dengan imbalan pasti, kewajiban entitas adalah
menyediakan imbalan yang telah disepakati kepada pekerja dan
mantan pekerja, dan risiko aktuarial (dimana imbalan akan lebih
besar daripada yang diperkirakan) dan risiko investasi secara
substantif berada pada entitas. Jika pengalaman aktuarial atau
investasi lebih buruk daripada yang diperkirakan, maka kewajiban
entitas akan meningkat.
5
informasi yang memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi
imbalan pasti atas program multi pemberi pekerja yang ditetapkan
sebagai program imbalan pasti, maka entitas harus mencatat
program tersebut seolah-olah program tersebut ditetapkan sebagai
program iuran pasti dan membuat pengungkapan.
6
- kewajiban atas kewajiban yang timbul dalam program imbalan
pasti neto setelah aset program (kewajiban imbalan pasti atau
defined benefit liability) dan
- mengakui perubahan neto dalam kewajiban tersebut selama
periode sebagai biaya program imbalan pasti selama periode
tersebut
e. Pengukuran Kewajiban Imbalan Pasti
Entitas harus mengukur kewajiban imbalan pasti untuk
kewajiban dalam program imbalan pasti pada nilai neto dari total
jumlah berikut:
- nilai kini dari kewajiban dalam program imbalan pasti (kewajiban
imbalan pasti atau defined benefit obligation) pada tanggal
pelaporan (paragraf 23.15-23.20 memberikan panduan cara untuk
mengukur kewajiban ini), dikurang;
- nilai wajar aset program pada tanggal pelaporan (jika ada) yang
digunakan untuk menutup secara langsung kewajiban tersebut.
7
e. kompensasi yang ditunda yang dibayarkan 12 bulan atau lebih
setelah akhir periode kompensasi tersebut diperoleh.
8
imbalan, kebijakan akuntansi, dan jumlah atas kewajiban dan status
pendanaan pada tanggal pelaporan. Ketika terdapat ketidakpastian
tentang jumlah pekerja yang akan menerima tawaran pesangon
pemutusan kerja, maka timbul kewajiban kontinjensi. Bab 18 Kewajiban
Diestimasi dan Kontijensi mensyaratkan entitas untuk mengungkapkan
informasi tentang kewajiban kontijensi kecuali kemungkinan terjadinya
penyelesaian kecil sekali.
9
pemutusan kerja terutang lebih dari 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan, nilainya harus diukur pada nilai kini terdiskonto.
c. Pengungkapan pesangon pemutusan kerja
1) Program Iuran Pasti.
Entitas harus mengungkapkan jumlah biaya iuran pasti untuk periode
dan jumlah yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai beban untuk
program iuran pasti. Jika entitas memperlakukan program imbalan
pasti multi pemberi kerja sebagai program iuran pasti karena
informasi yang memadai tidak tersedia untuk menggunakan akuntansi
imbalan pasti, maka entitas harus mengungkapkan fakta bahwa
program tersebut adalah program imbalan pasti dan alasan dicatat
sebagai program iuran pasti, bersama dengan semua informasi yang
tersedia mengenai surplus atau defisit program dan implikasinya
terhadap entitas (jika ada).
10
penyesuaian untuk mengukur kewajiban imbalan pasti pada
tanggal pelaporan.
- rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir kewajiban imbalan pasti
yang menunjukkan keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui
selama periode
- rekonsiliasi saldo awal dan saldo akhir atas nilai wajar aset
program dan saldo awal dan saldo akhir setiap hak penggantian
yang diakui sebagai aset, ditunjukkan secara terpisah
A.
11
BAB III
DETAIL KASUS
A. Kasus PT Indosat Tbk (ISAT)
12
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja diatur dalam PSAK 24.
PSAK 24 membagi imbalan kerja menjadi beberapa kelompok: (1) imbalan kerja
jangka pendek; (2) imbalan pascakerja; dan (3) imbalan kerja jangka panjang;
dan (4) pesangon pemutusan kerja.
B. Saran
14
Seperti tercantum dalam UUK No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan.
2. Sebaiknya perusahaan terus mengikuti perkembangan standar akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia dan perkembangan terbaru dari
undang-undang ketenagakerjaan serta peraturan-peraturan lainnya yang
berhubungan dengan pemberian imbalan kerja.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://asdarmunandar.blogspot.com/2012/01/imbalan-kerja.html?m=1
https://spn.or.id/terapkan-psak-24-di-setiap-perusahaan/
16
LAMPIRAN
https://youtu.be/rABTxeba6mk
17