Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Singkat Regulasi Keuangan Pemerintah

Pada tahun 1945, proses pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara


mengacu sepenuhnya pada Indische Comptabiliteitswet (ICW) yang merupakan produk
Pemerintah Kolonial Belanda. Masa Ini berlangsung mulai dari tahun 1945 sampai dengan
tahun 1967.

Pada tahun 1967, untuk pertama kalinya, pemerintah menyusun laporan pertanggung
jawaban pengelolaan keuangan negara yang disahkan melalui undang-undang. Undang-
undang yang dimaksud adalah undang-undang tentang Perhitungan Anggaran Tahun 1967.
Dengan adanya undang-undang ini, pertanggungjawaban pemerintah atas pengelolaan
keuangan negara telah memenuhi ketentuan dalam regulasi keuangan negara saat itu, seperti
telah melalui pemeriksaan auditor ataupun telah dibahas bersama dewan legislatif untuk
kemudian disahkan sebagai undang-undang.

Pada tahun 1991 diterbitkan Keputusan menteri Keuangan nomor KMK-


476/KMK.01/1991 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah yang merupakan sistem akuntansi
pertama yang digunakan dalam proses penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan
keuangan negara. Implementasi dari peraturan ini merupakan sebuah transisi sebelum
pemberlakuan sistem akuntansi pemerintah secara penuh.

Pada tahun 1998, krisis ekonomi melanda Indonesia dan reformasi ekonomi
digaungkan. Reformasi yang terjadi menumbuhkan semangat perubahan di segala bidang,
termasuk dalam bidang Keuangan Negara.

Pada tahun 2003 Reformasi Keuangan Negara dilaksanakan dengan penetapan Paket
Undang-Undang Bidang Keuangan Negara yang merombak seluruh tatanan pengelolaan
keuangan negara dari perencanaan hingga pertanggungjawaban. Reformasi ditandai dengan
diterbitkannya KMK Nomor 337/KMK.012/2003 tentang Sistem Akuntansi dan Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat. KMK tersebut merupakan sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan terakhir yang ditetapkan pada masa transisi sebelum berlakunya Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang baku.

Pada tahun 2005 diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 24 tahun 2005 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) sebagai tonggak reformasi akuntansi dan pelaporan
keuangan Pemerintah Indonesia. SAP tersebut menggunakan Basis Cash Toward Accrual
(CTA). Dengan adanya SAP yang compatible dengan standar akuntansi internasional telah
memasukkan Indonesia ke dalam kelompok negara-negara dengan pola pertanggungjawaban
keuangan negara yang baik.

Pada tahun 2009 pemerintah diwajibkan untuk menyajikan Informasi Pendapatan dan
Belanja Akrual sebagai persiapan menuju penerapan basis akrual secara penuh. Pada tahun
2009, Menteri Keuangan mengajukan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang SAP
berbasis Akrual yang disusun oleh KSAP kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Pada tahun 2010 pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Berbasis Akrual). Ruang lingkup dari PP Nomor 71
tahun 2010 meliputi SAP berbasis akrual dan SAP berbasis kas menuju akrual. SAP berbasis
akrual terdapat pada Lampiran I, berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera
diterapkan oleh setiap entitas. Sementara itu, SAP berbasis kas menuju akrual terdapat pada
Lampiran II dan berlaku bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP berbasis akrual
dengan batas waktu sampai dengan Tahun Anggaran 2014.

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas LKPP 2016 merupakan Opini WTP yang
pertama kali diraih sejak penyusunan LKPP tahun 2004. Capaian ini diraih pada tahun kedua
penerapan akrual yang menunjukkan tingginya komitmen Pemerintah dalam mewujudkan
akuntabilitas akuntansi dan pelaporan keuangan. Capaian Opini WTP kembali diraih pada
Tahun 2018 untuk LKPP Tahun 2017.

Anda mungkin juga menyukai