Anda di halaman 1dari 60

PERANCANGAN ISD1820 SEBAGAI VOICE RECORDER

PADA ROBOT BURUNG BEO PENIRU SUARA BERBASIS


ARDUINO MEGA 2560

TUGAS AKHIR

Karya Tulis sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Teknik dari Universitas Singaperbangsa Karawang

oleh:

Akbar Imam Witjaksono

NPM: 1610631160014

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : AKBAR IMAM WITJAKSONO


NPM : 1610631160014

Judul Tugas Akhir:


PERANCANGAN ISD1820 SEBAGAI VOICE RECORDER
PADA ROBOT BURUNG BEO PENIRU SUARA BERBASIS
ARDUINO MEGA 2560

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

RAHMAT HIDAYAT LELA NURPULAELA


NIDN. 0019038902 NIDN. 0425086501

ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas akhir dengan judul “Perancangan ISD1820 sebagai Voice Recorder pada
Robot Burung Beo Peniru Suara Berbasis Arduino Mega 2560” yang diajukan
oleh Akbar Imam Witjaksono, NPM 1610631160014 ini telah dipertahankan di
hadapan Tim Penguji Sidang Tugas Akhir Program Studi Teknik Elektro, Fakultas
Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang pada hari………… Tanggal……
bulan…….. tahun………. Dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi jenjang S1 Program Studi Teknik Elektro.

Penguji I Tandatangan
Rahmat Hidayat, A.Md.T, S.Pd.,M.Pd
NIDN. 0019038902 ………………………..

Penguji II Tandatangan
Ir. Lela Nurpulaela, S.T.,M.T.
NIDN. 0425086501 ………………………..

Penguji III Tandatangan


Insani Abdi Bangsa, S.T.,M.Sc.
NIDN. 0021079301 ………………………..

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi Teknik Elektro

Dr. H. Maman Suryaman, M.M., M.Pd Ibrahim,ST.,M.T


NIP. 196104211985031017 NIDN. 0306127206

iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan


saya dan berdasarkan hasil penelusuran berbagai karya ilmiah, gagasan dan masalah
ilmiah yang diteliti dan diulas di dalam Naskah Tugas Akhir ini adalah asli dari
pemikiran saya. tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan
dan daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah Tugas Akhir ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Tugas Akhir ini dibatalkan, serta diproses
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun
2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Karawang, 7 Juni 2020


Mahasiswa,

Materai Rp 6.000

Akbar Imam Witjaksono


NPM. 1610631160014

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Singaperbangsa Karawang, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Akbar Imam Witjaksono
NPM : 1610631160014
Program Studi : Teknik Elektro
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi/Tesis/Disertasi/Karya Ilmiah*: ...........................
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“PERANCANGAN ISD1820 SEBAGAI VOICE RECORDER PADA ROBOT
BURUNG BEO PENIRU SUARA BERBASIS ARDUINO MEGA 2560”
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Singaperbangsa Karawang berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Karawang
Pada tanggal : 7 Juni 2020

Yang menyatakan

AKBAR IMAM WITJAKSONO

v
ABSTRAK
Robot Burung Beo Peniru Suara, atau dikenal dengan istilah BeoBot
merupakan robot yang dapat menirukan suara manusia. Robot ini menggunakan
sistem pengolahan audio dengan ISD1820 voice recorder sebagai modul utama
pada BeoBot. Modul ini berfungsi sebagai perekaman dan pemutaran suara. Proses
pengaturan perekaman dan pemutaran suara dapat diatur pada Arduino Mega yang
berfungsi sebagai pemroses data. Perekaman suara akan aktif apabila mendapat
masukan dari sensor suara yang dipasang sebagai switch pada BeoBot. Perekaman
dilakukan selama 10 detik pada mic condenser yang terpasang pada modul.
Pemutaran suara dilakukan setelah mendapat data perekaman dari proses
perekaman suara untuk selanjutnya dikeluarkan pada speaker.

Kata kunci: Robot, voice recorder, ISD1820

vi
ABSTRACT
Voice-Copying Parrot Robot, or known as BeoBot is a robot that can mimic human
voices. This robot uses an audio processing system with ISD1820 voice recorder as
the main module on BeoBot. This module functions as sound recording and
playback. The process of setting sound recording and playback can be set on
Arduino Mega which functions as a data processor. Voice recording will be active
if you get input from a sound sensor that is installed as a switch on BeoBot.
Recording is done for 10 seconds on the mic condenser mounted on the module.
Voice playback is done after getting the recording data from the sound recording
process to then be issued to the speaker.

Keywords: Robot, voice recorder, ISD1820

vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya,
sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul “Implementasi
ISD1820 pada Robot Burung Beo Peniru Suara berbasis Arduino Mega” untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi serta dalam rangka memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang.

Dalam penyusunan laporan ini Penulis banyak mendapat bantuan serta


bimbingan dari berbagai pihak. Menyadari akan hal itu, maka pada kesempatan ini
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak ternilai kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.


2. Kedua Orang Tua dan Saudara-saudaraku.
3. Bapak Ibrahim Lammada Selaku Koordinator Program Studi Teknik Elektro
Universitas Singaperbangsa Karawang.
4. Bapak Rahmat Hidayat selaku Dosen Pembimbing 1 Tugas Akhir
5. Ibu Lela Nurpulaela selaku Dosen Pembimbing 2 Tugas Akhir
6. Ahmad Zuaib dan Angga Sukarta selaku Teman sekaligus anggota kelompok
Tugas Akhir
7. Pak Tomin yang membantu pembuatan desain dan alat Tugas Akhir
8. Teman Seperjuangan kuliah yang telah membantu dan mendukung proses
pembuatan laporan Tugas Akhir
9. Serta semua pihak yang telah membantu dan membimbing Penulis, yang
tidak bisa Penulis sebutkan satu per satu.

Dalam penulisan laporan ini tentunya masih terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat membantu untuk kesempurnaan
laporan Skripsi ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Karawang, 2 Juni 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI

PERANCANGAN ISD1820 SEBAGAI VOICE RECORDER PADA ROBOT


BURUNG BEO PENIRU SUARA BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 ........ i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................ v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ......................................................... xiv

BAB I ...................................................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................................ 1

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH................................................................. 2

1.3. RUMUSAN MASALAH ........................................................................ 2

1.4. BATASAN MASALAH ......................................................................... 2

1.5. TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 2

1.6. MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 2

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN .............................................................. 3

1.7.1. Bab I Pendahuluan.......................................................................... 3

ix
1.7.2. Bab II Kajian Pustaka (Landasan Teori) ..................................... 3

1.7.3. Bab III Perancangan (Metode /Desain) ........................................ 3

1.7.4. Bab IV Hasil dan Pembahasan ...................................................... 3

1.7.5. Bab V Penutup ................................................................................ 4

BAB II .................................................................................................................... 5

2.1. SENSOR KY-038 .................................................................................... 5

2.2. ARDUINO MEGA 2560 ........................................................................ 6

2.3. ISD1820 ................................................................................................... 7

2.4. MODUL AMPLIFIER ........................................................................... 8

BAB III ................................................................................................................. 10

3.1. METODE PENELITIAN .................................................................... 10

3.2. JENIS PENELITIAN ........................................................................... 10

3.3. LOKASI PENELITIAN....................................................................... 11

3.4. SUMBER DATA................................................................................... 11

3.5. METODE PENGUMPULAN DATA ................................................. 11

3.6. INSTRUMEN PENELITIAN .............................................................. 12

3.6.1. Perangkat Keras ............................................................................ 12

3.6.2. Perangkat Lunak........................................................................... 12

3.7. METODE ANALISIS .......................................................................... 12

3.8. METODE PENGUKURAN................................................................. 13

3.9. PERANCANGAN SISTEM................................................................. 13

BAB IV ................................................................................................................. 16

4.1. HASIL IMPLEMENTASI ................................................................... 16

4.1.1. Skema Rangkaian BeoBot ............................................................ 16

4.1.2. Implementasi Rangkaian BeoBot ................................................ 17

x
4.1.3. Implementasi Modul ISD1820 pada Rangkaian BeoBot ........... 19

4.2. PENGUJIAN ......................................................................................... 21

4.2.1. Pengujian ISD1820 tanpa tambahan resistor ............................. 21

4.2.2. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor .......................... 23

4.2.3. Pengujian ISD1820 terhadap BeoBot .......................................... 33

4.3. VALIDASI SISTEM ............................................................................ 35

BAB V................................................................................................................... 37

5.1. KESIMPULAN ..................................................................................... 37

5.2. SARAN .................................................................................................. 38

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 39

LAMPIRAN ......................................................................................................... 40

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1. Hasil pengukuran durasi perekaman pada ISD1820 ........................... 32

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Sensor KY-038 .................................................................................. 6
Gambar 2. 2. Datasheet Arduino Mega 2560 .......................................................... 7
Gambar 2. 3. Bentuk fisik Arduino Mega 2560 ...................................................... 7
Gambar 2. 4. Bentuk Fisik ISD1820 ....................................................................... 8
Gambar 2. 5. Bentuk Fisik Modul Amplifier .......................................................... 9

Gambar 3. 1. Blok Diagram Sistem Pengolahan Audio........................................ 13


Gambar 3. 2. Flowchart sistem pengolahan audio ................................................ 14
Gambar 3. 3. Peran ISD1820 pada BeoBot........................................................... 15

Gambar 4. 1. Skema Rangkaian BeoBot ............................................................... 16


Gambar 4. 2. Implementasi ISD1820 pada rangkaian BeoBot ............................. 20
Gambar 4. 3. Pengujian ISD1820 tanpa resistor ................................................... 21
Gambar 4. 4. Durasi perekaman ISD1820 tanpa resistor ...................................... 22
Gambar 4. 5. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 50k......................... 23
Gambar 4. 6. Durasi Perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 50k ........... 24
Gambar 4. 7. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 100k....................... 25
Gambar 4. 8. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 100k ......... 26
Gambar 4. 9. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 120k....................... 27
Gambar 4. 10. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 120k ....... 28
Gambar 4. 11. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 160k..................... 29
Gambar 4. 12. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 160k ....... 30
Gambar 4. 13. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 200k..................... 31
Gambar 4. 14. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 200k ....... 32
Gambar 4. 15. Pengujian ISD1820 pada BeoBot. ................................................. 34
Gambar 4. 16. Pengujian ISD1820 pada saat memutar suara. .............................. 35
Gambar 4. 17. Validasi coding program ISD1820 pada BeoBot. ......................... 36

xiii
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Saat ini, Perkembangan zaman membuat pola hidup bermain untuk anak-
anak usia dini berubah. Dimana, pada tahun 2000-an pola bermain anak-anak
seperti petak umpat, kelereng, atau permainan tradisional lainnya masih diminati
oleh anak-anak. Berbeda dengan tahun sekarang atau biasa disebut zaman milenial
yang semuanya sudah serba digital. Hampir setiap orang sudah memiliki perangkat
digital atau gadget, yang didalamnya sudah banyak sekali fitur yang menjanjikan,
seperti untuk melakukan panggilan, mengakses internet, dan untuk bermain game
yang sudah siap di unduh. Anak-anak jaman sekarang terlahir di era teknologi
digital, computer atau gadget seperti smartphone dan tablet sudah menjadi kawan
sehari-hari. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan uswitch.com menunjukkan
bahwa lebih dari 25% anak-anak di seluruh dunia mempunyai gadget sebelum usia
mereka genap 8 tahun. Seperti diketahui, bahaya gadget bagi anak dapat
menimbulkan masalah Kesehatan mental dan perubahan perilaku, hingga depresi
dan bahaya lainnya.

Maka dari itu, perlu adanya gagasan baru agar anak-anak usia dini dapat belajar
berbicara dengan baik menggunakan metode yang bisa menghibur anak-anak
tersebut. Rancang bangun Robot burung beo peniru suara diharapkan menjadi
solusi agar anak-anak memiliki media permainan sekaligus pembelajaran untuk
membuat media belajar menjadi lebih menarik. BeoBot adalah sebutan robot
burung beo peniru suara yang akan dirancang.

BeoBot ini memiliki sistem pengolahan audio yang berfungsi sebagai


perekaman dan pemutaran suara. Tentu hal ini menjadi sistem utama mengingat
burung beo yang memiliki ciri khas menirukan suara seperti manusia. Oleh karena
itu, diperlukan adanya rancangan pengolahan audio yang dapat melakukan
perekaman dan pemutaran suara pada BeoBot. Sistem Pengolahan Audio pada
Robot Burung Beo Peniru Suara Menggunakan ISD1820 berbasis Arduino Mega
ini diharapkan dapat memenuhi fungsi dari BeoBot itu sendiri.

1
2

1.2. IDENTIFIKASI MASALAH


Identifikasi masalah dari latar belakang diatas ialah:

• Berubahnya permainan anak-anak menjadi serba digital


• Perlu adanya media pembelajaran yang berlandaskan teknologi dan
menghibur anak-anak
• Perlunya rancangan sistem pengolahan audio pada BeoBot agar mendukung
BeoBot dalam menjalankan perannya.

1.3. RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang terdapat pada identifikasi masalah diatas ialah:

• Bagaimana cara kerja dari BeoBot?


• Apa peran dari modul voice recorder ISD1820?
• Bagaimana cara kerja modul ISD1820?
• Bagaimana implementasi modul ISD1820 pada BeoBot.

1.4. BATASAN MASALAH


Batasan masalah dalam penelitian yang dibuat ialah:

• Mengetahui bagaimana cara kerja dari BeoBot


• Mengetahui apa peran dari modul voice recorder ISD1820
• Mengetahui bagaimana cara kerja dari modul ISD1820
• Mengetahui bagaimana implementasi modul ISD1820 pada BeoBot.

1.5. TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

• Sebagai sarana media pembelajaran


• Membuat sistem rancangan BeoBot agar lebih baik
• Mengetahui peran modul ISD1820 sebagai modul voice recorder

1.6. MANFAAT PENELITIAN


Manfaat dari penelitian ini ialah sebagai berikut:

• Sebagai sumber referensi pengembangan


3

• Sebagai acuan dokumen yang akan dipakai pada pengembangan alat


lanjutan
• Sebagai arsip dokumen fakultas

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan pada penelitian ini ialah:

1.7.1. Bab I Pendahuluan


Bagian ini mencakup latar belakang masalah, identifikasi masalah, Batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan hasil penelitian. Latar
belakang masalah, tujuan penelitian, dan kegunaan hasil penelitian dalam skripsi
hampir sama dengan yang terdapat dalam usulan penelitian.

1.7.2. Bab II Kajian Pustaka (Landasan Teori)


Hampir sama dengan yang telah disajikan pada usulan penelitian dan
mungkin telah diperluas dan disempurnakan dengan keterangan-keterangan
tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.

1.7.3. Bab III Perancangan (Metode /Desain)


Pada bab ini, terdapat uraian yang rinci tentang metode yang digunakan dan
desain yang dirancang.

• Metoda mencakup metoda yang dipakai pada proses desain, flow chart atau
blok diagram sistem
• Desain yang dirancang, beserta justifikasi dan perbandingan yang dilakukan
terhadap beberapa metode lain
• Cara pengumpulan data mencakup cara yang digunakan beserta alasannya
dan prosedur pengumpulannya.

1.7.4. Bab IV Hasil dan Pembahasan


Bagian ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu
dan tidak dipecah menjadi subjudul tersendiri. Hasil penelitian diupayakan dapat
disajikan dalam bentuk daftar atau tabel, grafik, foto, atau bentuk lain, dan
ditempatkan sedekatdekatnya dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah
4

mengikuti uraian. Pada alinea awal bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil
penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.

Pembahasan tentang hasil yang diperoleh, dapat disajikan dalam bentuk


penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Selain
itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil penelitian terdahulu
yang sejenis. Dalam bab ini perlu pula dikemukakan keterbatasan penelitian yang
dilakukan.

1.7.5. Bab V Penutup


Bagian Penutup berisi Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan berisi uraian
secara ringkas, jelas, padat dan dalam, dengan bahasa yang komunikatif tentang
temuan-temuan yang diperoleh dalam penelitian untuk menjawab tujuan masalah
yang dikemukakan. Dalam bab ini juga diberikan uraian tentang saran-saran yang
perlu disampaikan kepada pihakpihak yang terkait, berdasarkan hasil penelitian
yang diperoleh. Saran harus dirumuskan secara lugas, operasional, dan relevan
dengan temuan-temuan penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. SENSOR KY-038


Modul sensor KY-038 adalah modul sensor untuk mendeteksi keberadaan
suara. Modul ini dapat menghasilkan data dalam bentuk data analog maupun digital.
Sensor Suara adalah sensor yang memiliki cara kerja merubah besaran suara
menjadi besaran listrik. Pada dasarnya prinsip kerja pada alat ini hampir mirip
dengan cara kerja sensor sentuh pada perangkat seperti telepon genggam, laptop,
dan notebook. Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya kekuatan gelombang
suara yang mengenai membran sensor. Dibalik membran sensor ini terdapat
kumparan kecil yang aktif bergerak naik dan turun jika terkena gelombang suara.
Kecepatan gerak kumparan tersebutlah menentukan kuat lemahnya gelombang
listrik yang dihasilkan. Salah satu komponen yang termasuk dalam sensor ini adalah
microphone. Microphone adalah komponen elektronika yang mempunyai cara
kerja dengan menggetarkan membran oleh gelombang suara sehingga
menghasilkan sinyal listrik. (Vick, 2014)

Sensor ini digunakan untuk mendeteksi adanya suara disekitar robot. Ketika
sensor ini mendeteksi suara, maka sistem robot ini akan menyala. Sensor mengirim
data berupa suara untuk selanjutnya dikirim ke mikrokontroler untuk diproses.
Sensor ini memiliki beberapa bagian, diantaranya:

• Analog input : mengirimkan data berupa sinyal analog


• Digital input : mengirimkan data berupa sinyal digital
• VCC : daya positif yang akan dihubungkan dengan arus DC
• Ground : daya negatif yang akan dihubungkan dengan arus DC
• Mic Condensor : komponen elektronika yang mempunyai cara kerja dengan
menggetarkan membran oleh gelombang suara sehingga menghasilkan
sinyal listrik
• Potensiometer : mengatur tegangan arus yang masuk pada sensor sehingga
dapat mengatur sensitivitas sensor

5
6

Gambar 2. 1. Sensor KY-038

2.2. ARDUINO MEGA 2560


Mikrokontroller adalah piranti elektronik berupa Integrated Circuit (IC)
yang memiliki kemampuan manipulasi data (informasi) berdasarkan suatu urutan
instruksi (program) yang dibuat oleh programmer dimana di dalamnya sudah
terdapat Central Proccesssing Unit (CPU), Random Access Memory (RAM),
Electrically Erasable Programmable Read Only Memori (EEPROM), I/O, Timer
dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung terorganisasi dengan
baik oleh pabrik pembuatnya dan dikemas dalam satu chip yang siap pakai.
Umumnya mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara
langsung serta proses interupsi yang cepat dan efisien. Penggunaan mikrokontroler
sudah banyak ditemui dalam berbagai peralatan elektronik, seperti telepon digital,
microwave oven, televisi, dan lainlain. Mikrokontroller juga dapat digunakan untuk
berbagai aplikasi dalam industri seperti: sistem kendali, otomasi, dan lain-lain.
(Arifin, 2016)

Konfigurasi pin mikrokontroller ATmega 2560 adalah sebagai berikut:

• VCC merupakan pin yang digunakan sebagai masukan sumber tegangan.


• GND merupakan pin untuk Ground.
• XTAL1/ XTAL2, XTAL digunakan sebagai pin external clock.
• Port A, B, C ,D, E, H, dan L merupakan 8 bit port I/O dengan internal pull-
up resistor. Port G merupakan 6 bit port I/O dengan internal pull-up resistor.
7

• Port F (PF0:PF7) dan Port K (PK0:PK7) merupakan pin I/O dan merupakan
pin masukan ADC.
• AVCC adalah pin masukan untuk tegangan ADC.
• AREF adalah pin masukan untuk tegangan referensi eksternal ADC.

Gambar 2. 2. Datasheet Arduino Mega 2560

Gambar 2. 3. Bentuk fisik Arduino Mega 2560

2.3. ISD1820
Modul ISD1820 ini adalah Voice Recorder yang dapat merekam dan
memainkan ulang rekaman audio dengan media penyimpanan terintegrasi
(nonvolatile memory) yang terintegrasi dalam chip tunggal ISD1820 ini. Modul ini
dapat mengaktifkan perekaman suara, dan kemampuan pemutaran selama 8 hingga
20 detik. Sampel adalah 3.2k dan total 20-an untuk Perekam. Penggunaan modul
8

ini dapat digunakan dengan menekan tombol on board atau dengan pemrograman
Mikrokontroler. (Singh, 2019)

Modul ini sudah dilengkapi dengan mikrofon untuk melakukan perekaman


langsung. Tekan dan tahan tombol REC untuk merekam, lepaskan saat rekaman
selesai dilakukan. Didalam chip IC ISD 1820 terdapat blok rangkaian lengkap
untuk merekam suara, memanggil suara yang terekam baik secara keseluruhan
kalimat yang terekam maupun menampilkan keseluruhan kalimat tersebut dalam
bentuk perkata. ISD 1820 juga dilengkapi dengan port 8 pin yang bisa dihubungkan
dengan port mikrokontroller dengan tujuan untuk proses pengamatan kata-kata
yang tersimpan didalamnya. Tombol REC harus diberikan logika rendah (0) apabila
kita ingin memasukkan serangkaian kata-kata yang ingin disimpan kedalam IC
tersebut. Untuk menampilkan semua kata yang tersimpan didalam IC tersebut
dilakukan dengan menghubungkan pin PLAYER menuju ground. Sedangkan untuk
memisahkan kalimat yang tersimpan tersebut menjadi kata perkata dilakukan
dengan menghubungkan ke ground PLAYER, suara yang tersimpan tersebut juga
bisa langsung ditampilkan pada speker melalui SP+ dan SP-. (Sumber: Robi: 2011)

Gambar 2. 4. Bentuk Fisik ISD1820

2.4. MODUL AMPLIFIER


Power amplifier atau dalam bahasa indonesia disebut dengan penguat daya
adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memperkuat atau
memperbesar sinyal masukan didalam bidang audio, power amplifier akan
9

menguatkan sinyal suara yang berbentuk analog dari sumber suara (input) menjadi
sinyal suara yang lebih besar (output). (Mohammad, 2017)

Gambar 2. 5. Bentuk Fisik Modul Amplifier

Modul amplifier memiliki spesifikasi modul sebagai berikut:

• Voltage 12V.
• Input Audio.
• Output Speaker.
• Potensio.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. METODE PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu studi pustaka,
pembuatan konstruksi, pembuatan rangkaian elektronika, pembuatan perangkat
lunak, pengujian alat implementasi sistem dan analisis uji - t. Studi pustaka
dilakukan dengan melakukan mengumpulkan teori - teori dan literatur yang
terdapat dalam buku, jurnal serta referensi - referensi relevan yang didapatkan
secara online. Pembuatan konstruksi merupakan pembuatan mekanik alat yang
dapat mendukung kinerja dari rangkaian elektronika. Pembuatan rangkaian
elektronika yaitu merangkai setiap perangkat keras yang digunakan pada sistem ini
agar dapat melakukan fungsi sebagaimana yang diinginkan. Pembuatan perangkat
lunak dilakukan dengan membuat program sesuai kebutuhan sistem dan kemudian
menguploadnya ke mikrokontroler. Pengujian alat dilakukan untuk menguji
keseluruhan perangkat baik perangkat keras maupun perangkat lunak apakah
seluruh perangkat sudah dapat bekerja sesuai dengan arsitektur sistem yang
diinginkan.

3.2. JENIS PENELITIAN


Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2007). Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data yang bersifat induktif, dan hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2009).

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian saintifik yaitu pendekatan


berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

10
11

3.3. LOKASI PENELITIAN


Lokasi penelitian dan perancangan alat dilakukan di Fakultas Teknik
Universitas Singaperbangsa Karawang yang bertempat di Desa Puseur Jaya, Kec.
Telukjambe Timur, Kab. Karawang, Jawa Barat.

3.4. SUMBER DATA


Sumber data pada penelitian ini adalah menggunakan Library Research
yang merupakan cara mengumpulkan data dari beberapa buku, jurnal, skripsi, tesis
maupun literatur lainnya yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah
ini. Penelitian ini memiliki keterkaitan pada sumber-sumber data online atau
internet ataupun hasil dari penelitian sebelumnya sebagai bahan referensi bagi
peneliti selanjutnya.

3.5. METODE PENGUMPULAN DATA


• Observasi

Studi lapangan (observasi) merupakan teknik pengumpulan data dengan


langsung terjun ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi secara
langsung di tempat kejadian secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-
objek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian
yang sedang berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan
langsung ke lokasi-lokasi yang dianggap perlu seperti TK Islam Al-Hidayah.

• Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui


tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data terhadap
narasumber/sumber data. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara
langsung kepada pengurus TK Islam Al-Hidayah.

• Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literature pemanfaatan


teknologi arduino, jurnal, paper robotic dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya
dengan judul penelitian.
12

3.6. INSTRUMEN PENELITIAN


Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitan yaitu :

3.6.1. Perangkat Keras


Perangkat keras yang digunakan untuk mengembangkan dan menguji coba
terbagi menjadi beberapa bagian antara lain :

a. Mekanik :
• Project Board
• Solder
• Obeng
• Casing
• Kabel Jumper Pelangi
b. Elektronika :
• Arduino Mega 2560
• Sensor Suara KY-38
• Modul Audio ISD1820
• Speaker

3.6.2. Perangkat Lunak


Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

• Arduino IDE
• AutoCAD
• Ms. Word

3.7. METODE ANALISIS


Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini ialah metode analisis
komparasi. Metode analisis komparasi ialah menggabungkan beberapa penelitian
untuk mencapai suatu kesimpulan baru yang dapat dikembangkan. Dengan
menggunakan metode komparasi ini peneliti bermaksud untuk menarik sebuah
konklusi dengan cara membandingkan ide-ide, pendapat-pendapat dan pengertian
agar mengatahui bagaimana Perancangan ISD1820 sebagai Voice Recorder pada
13

Robot Burung Beo Peniru Suara berbasis Arduino Mega ini dapat berjalan dengan
baik.

3.8. METODE PENGUKURAN


Metode pengukuran yang dipakai pada penelitian ini ialah metode
pengukuran ordinal. Metode ini menentukan bagaimana tingkat performa dari
rangkaian ISD1820 pada Robot Burung Beo Peniru Suara. Metode ini
membandingkan beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan
komponen dari BeoBot dan penelitian ISD1820 untuk mencapai suatu kesimpulan
baru pada performa ISD1820.

3.9. PERANCANGAN SISTEM


Desain rangkaian ini memiliki 2 peran penting, ialah perekaman dan
pemutaran suara. Perekaman dan pemutaran suara dioperasikan menggunakan
modul ISD 1820. Pada masukan sistem, terdapat sensor suara KY-038 yang
berfungsi mendeteksi suara pada sekitar lingkungan untuk selanjutnya
mengirimkan data menuju Arduino mega. Arduino Mega berfungsi memberikan
perintah kepada ISD 1820 untuk melakukan perekaman dan pemutaran suara.
Suara yang telah direkam selanjutnya dikeluarkan menuju speaker. Berikut ialah
blok diagram sistem:

Gambar 3. 1. Blok Diagram Sistem Pengolahan Audio


14

Sensor Suara berperan sebagai input. Arduino Mega dan ISD1820 berperan
sebagai blok proses, sedangkan Amplifier dan Speaker berperan sebagai output.

Gambar 3. 2. Flowchart sistem pengolahan audio

BeoBot akan berada pada posisi standby apabila robot dihidupkan. Ketika
robot dihidupkan, sensor suara KY-038 akan aktif dan mendeteksi suara disekitar.
Sensor suara akan mengirim data berupa suara yang dideteksi menuju Arduino
mega untuk selanjutnya diproses menuju ISD1820. Modul ISD1820 berfungsi
sebagai perekaman dan pemutaran suara. Selajutnya suara yang diputar dikuatkan
frekuensi sinyalnya melalui amplifier TDA2003 untuk dikeluarkan melalui
speaker.

ISD 1820 memiliki peran dalam BeoBot sebagai berikut:


15

Gambar 3. 3. Peran ISD1820 pada BeoBot

Berdasarkan diagram diatas, data yang sebelumnya telah diolah pada Arduino
mega akan dikirim menuju perekam suara yang ada pada ISD1820. Perekam suara
membaca sinyal digital lalu perekam suara aktif untuk merekam suara yang
terdeteksi. Ketika perekaman suara telah selesai, selanjutnya hasil perekaman suara
dikirim menuju IC Voice recorder untuk diolah. IC ini mengolah hasil perekaman
suara yang telah dilakukan, lalu mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog
kembali agar dapat diolah pada speaker. Pemutaran suara akan aktif setelah
menerima input dari perekaman suara yang telah direkam. Data dari pemutaran
suara selanjutnya akan dikirim menuju speaker untuk dikeluarkan.
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1. HASIL IMPLEMENTASI


4.1.1. Skema Rangkaian BeoBot
Skema rangkaian BeoBot ialah sebagai berikut:

Gambar 4. 1. Skema Rangkaian BeoBot

Pada input terdapat sensor suara yang berfungsi mendeteksi adanya suara di
sekitar. Suara tersebut diolah pada Arduino mega sebagai mikrokontroller atau
prosesor pada sistem. Arduino mega membaca sinyal analog dan merubahnya
menjadi sinyal digital agar dapat dibaca dengan sistem pemrograman, apabila
mendeteksi adanya suara, maka perekam suara yang terdapat pada modul ISD1820
akan menyala dan merekam suara yang diolah dari Arduino. Suara yang telah diolah
dari modul ISD1820 akan diputar setelah diolah melalui IC voice recorder yang
terdapat pada modul ISD1820. Lalu motor servo yang terdapat pada kepala,
pinggang dan sayap akan bergerak selama pemutaran suara dilakukan. Pemutaran
suara dibatasi selama 10 detik melalui program Arduino yang telah diatur. Suara
yang diputar dari ISD1820 selanjutnya diperkuat pada modul Amplifier untuk

16
17

dikuatkan frekuensi suara agar dapat didengar oleh telinga manusia. Suara yang
telah dikuatkan pada amplifier dikeluarkan melalui speaker. Namun apabila pada
pengolahan Arduino tidak mendeteksi adanya suara, maka perekam suara akan mati
dan DFPlayer MP3 akan memutarkan suara burung. DFPlayer akan aktif selama
suara belum terdeteksi.

4.1.2. Implementasi Rangkaian BeoBot


Implementasi Rangkaian BeoBot ini menampilkan bentuk dan perwujudan
dari alat yang sedang dibuat dan dikembangkan. Implementasinya ialah sebagai
berikut.

Gambar 4. 2. Bentuk tampak samping BeoBot


18

Gambar 4. 3. Bentuk tampak depan BeoBot

Gambar 4. 4. Implementasi pada BeoBot


19

Gambar 4. 5. Bentuk tampak belakang BeoBot

4.1.3. Implementasi Modul ISD1820 pada Rangkaian BeoBot


Implementasi modul ISD1820 ini secara umum menampilkan bagaimana
bentuk dan perwujudan dari alat yang sedang dibuat dan dikembangkan.
Implementasinya ialah sebagai berikut
20

Gambar 4. 6. Implementasi ISD1820 pada rangkaian BeoBot

Pengolahan audio ini memiliki sensor suara sebagai pendeteksi suara agar sistem
dapat menyala. Arduino memproses input yang diberikan oleh sensor suara lalu
mengirimkan ke ISD 1820 agar dapat merekam suara. ISD 1820 berfungsi sebagai
perekam dan pemutar suara. Pada saat merekam suara, LED hijau akan aktif
menandakan bahwa perekam suara aktif. Pada saat memutar suara, fungsi perekam
aktif akan mati dan fungsi pemutar suara akan aktif, LED kuning akan menyala
tanda pemutar suara aktif.

ISD1820 memiliki fungsi merekam dan memutarkan suara. Proses perekaman


dilalui setelah menerima data dari sensor suara. Perekaman suara dilakukan pada
mic condenser yang terdapat pada ISD1820. Perekaman dilakukan selama 10 detik.
LED akan menyala selama perekaman suara berlangsung. Pemutaran suara akan
aktif setelah perekaman suara berhenti. Pemutar suara akan aktif selama 10 detik.
Suara yang telah direkam akan ditampilkan pada perekaman suara, apapun itu
suaranya. Sekalipun tidak ada suara yang masuk selama perekaman berlangsung,
perekaman suara tetap aktif dan akan diputarkan pada pemutaran suara. Ketika
21

pemutaran suara aktif, motor servo akan bergerak selama 10 detik sebagai indicator
bahwa pemutar suara aktif.

4.2. PENGUJIAN
4.2.1. Pengujian ISD1820 tanpa tambahan resistor
ISD1820 memiliki durasi waktu 10 detik. Pengujian kali ini hanya
menggunakan ISD1820 dan speaker saja untuk mengukur seberapa lama ISD1820
melakukan perekaman dan pemutaran suara. Pada modul ini sudah terdapat
resistansi sebesar 100kΩ.

Gambar 4. 7. Pengujian ISD1820 tanpa resistor


22

Gambar 4. 8. Durasi perekaman ISD1820 tanpa resistor

Gambar 4. 9. Besaran suara yang dihasilkan tanpa resistor

Pada percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa ISD1820 memiliki batas


perekaman selama 10 detik. Suara yang dihasilkan dari hasil perekaman memiliki
23

volume yang terdengar keras tanpa bantuan amplifier. Kebisingan suara yang
dihasilkan sebesar 37,2 dB.

4.2.2. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor


ISD1820 dapat dimodifikasi dari segi durasi perekaman suara. Normalnya,
modul ini dapat merekam selama 10 detik dengan resistansi sebesar 100kΩ, namun
dengan adanya penambahan resistor pada modul ini, modul ini dapat merekam lebih
dari 10 detik. Percobaan ini dilakukan selama 5 kali menggunakan resistansi yang
berbeda.

Gambar 4. 10. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 50k


24

Gambar 4. 11. Durasi Perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 50k

Gambar 4. 12. Besaran suara yang dihasilkan dengan resistor 50k


25

Pada percobaan diatas, dengan menggunakan tambahan resistor sebesar 50kΩ,


durasi perekaman bertambah menjadi 16,17 detik. Besaran suara yang dihasilkan
sebesar 35,1 dB.

Gambar 4. 13. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 100k


26

Gambar 4. 14. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 100k

Gambar 4. 15. Besaran suara yang dihasilkan dengan resistor 100k

Pada percobaan diatas, dengan menggunakan tambahan resistor sebesar 100kΩ,


durasi perekaman bertambah menjadi 21,41 detik. Besaran suara yang dihasilkan
sebesar 31,1 dB.
27

Gambar 4. 16. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 120k


28

Gambar 4. 17. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 120k

Gambar 4. 18. Besaran suara yang dihasilkan dengan resistor 120k


29

Pada percobaan diatas, dengan menggunakan tambahan resistor sebesar 120kΩ,


durasi perekaman bertambah menjadi 23,52 detik. Besaran suara yang dihasilkan
sebesar 28,1 dB.

Gambar 4. 19. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 160k


30

Gambar 4. 20. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 160k

Gambar 4. 21. Besaran suara yang dihasilkan dengan resistor 160k

Pada percobaan diatas, dengan menggunakan tambahan resistor sebesar 160kΩ,


durasi perekaman bertambah menjadi 28,05 detik. Besaran suara yang dihasilkan
sebesar 25,8 dB.
31

Gambar 4. 22. Pengujian ISD1820 dengan tambahan resistor 200k


32

Gambar 4. 23. Durasi perekaman ISD1820 dengan tambahan resistor 200k

Gambar 4. 24. Besaran suara yang dihasilkan dengan resistor 200k

Pada percobaan diatas, dengan menggunakan tambahan resistor sebesar 200kΩ,


durasi perekaman bertambah menjadi 31,75 detik. Besaran suara yang dihasilkan
sebesar 23,3 dB.

Tabel 4. 1. Hasil pengukuran durasi perekaman pada ISD1820

No. Resistansi Durasi Volume Suara


33

1. 50KΩ 16,17 detik 35,1 dB


2. 100KΩ 21,41 detik 31,1 dB
3. 120KΩ 23,52 detik 28,1 dB
4. 160KΩ 28,05 detik 25,8 dB
5. 200KΩ 31,75 detik 23,3 dB
Hasil tabel diatas menunjukkan bahwa dengan menambahkan resistor pada
rangkaian modul ISD1820, durasi perekaman akan semakin lama dengan rincian
10kΩ menambah durasi selama 1 detik. Durasi perekaman tersebut memiliki nilai
toleransi 0 sampai 2 detik. Namun semakin besar nilai resistansi, maka semakin
kecil volume suara yang dihasilkan, diperlukan amplifier untuk menguatkan suara
agar terdengar lebih keras.

4.2.3. Pengujian ISD1820 terhadap BeoBot


ISD1820 memiliki peran sebagai perekaman dan pemutaran suara. Voice
recorder pada BeoBot memiliki durasi perekaman dan pemutaran sebesar 10 detik.
Tidak ada tambahan resistansi pada rangkaian modul ISD1820.
34

Gambar 4. 25. Pengujian ISD1820 pada BeoBot.

Pada saan merekam suara, sensor suara yang berfungsi sebagai switch
button akan memberikan input ke Arduino untuk kemudian diproses menuju ISD
1820 sebagai perekam suara aktif, indicator pada modul ISD1820 akan menyala,
pada saat yang sama ketika ISD1820 menyala maka lampu LED yang berwarna
hijau juga akan menyala.
35

Gambar 4. 26. Pengujian ISD1820 pada saat memutar suara.

Pada saat memutar suara, fungsi perekam aktif pada ISD1820 akan mati,
lalu fungsi pemutar suara pada ISD1820 akan aktif. Suara yan telah direkam akan
dikeluarkan melalui speaker selama 10 detik, apapun suara yang terekam dari
lingkungan akan diputar di ISD1820 dan dikeluarkan melalui speaker dan pada saat
memutar suara LED berwarna kuning akan menyala sedangkan LED hijau akan
mati. Ketika sensor suara tidak mendeteksi suara yang masuk, maka perekaman
tidak aktif.

4.3. VALIDASI SISTEM


ISD1820 pada BeoBot memiliki program yang telah diverifikasi.
Pengaturan masukan keluaran, durasi perekaman dan durasi pemutaran telah diatur
di dalam program yang dimasukkan ke dalam Arduino Mega 2560 sebagai prosesor
pada BeoBot. Berikut proses validasi dan coding program yang telah dipakai pada
BeoBot.
36

Gambar 4. 27. Validasi coding program ISD1820 pada BeoBot.

ISD1820 memiliki konfigurasi pin 13 dan 12. Pin 13 digunakan sebagai


perekaman (REC) sedangkan pin 12 digunakan sebagai pemutaran suara (PE).
Sensor suara pada BeoBot memiliki konfigurasi pin A2. Perekaman suara akan aktif
apabila mendapat masukan dari sensor suara yang telah diproses Arduino Mega
2560. Coding diatas dapat digunakan pada Arduino Mega 2560. Pada pin
perekaman suara, ditambahkan LED berwarna hijau, sedangkan Pada pin
pemutaran suara ditambahkan LED berwarna kuning.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Implementasi ISD1820 pada Robot Burung Beo Peniru Suara berbasis
Arduino Mega ini memiliki beberapa kesimpulan, diantaranya ialah sebagai
berikut.

• BeoBot memiliki beberapa sistem, diantaranya ialah ISD1820 yang


berperan sebagai Voice Recorder.
• Modul ISD1820 ini adalah Voice Recorder yang dapat merekam dan
memainkan ulang rekaman audio dengan media penyimpanan terintegrasi
(nonvolatile memory) yang terintegrasi dalam chip tunggal ISD1820.
• Modul ini dapat mengaktifkan perekaman suara, dan kemampuan
pemutaran selama 10 hingga 30 detik.
• ISD1820 normalnya hanya bisa merekam suara selama 10 detik, tetapi
dengan penambahan resistor pada rangkaian modul ISD1820 dapat
mengaktifkan perekaman suara hingga 30 detik.
• Semakin besar resistansi, maka perekaman suara akan semakin lama, namun
volume suara yang dihasilkan dari pemutaran suara akan melemah. Oleh
karena itu, perlu adanya amplifier sebagai penguat suara untuk menguatkan
suara yang dihasilkan dari pemutaran suara.
• ISD1820 memiliki peran pada BeoBot sebagai voice recorder yang telah
diatur di dalam program coding Arduino. Perekaman dan pemutaran
dilakukan selama 10 detik.
• Suara yang telah direkam akan ditampilkan pada perekaman suara, apapun
itu suaranya. Sekalipun tidak ada suara yang masuk selama perekaman
berlangsung, perekaman suara tetap aktif dan akan diputarkan pada
pemutaran suara. Ketika pemutaran suara aktif, motor servo akan bergerak
selama 10 detik sebagai indicator bahwa pemutar suara aktif.

37
38

5.2. SARAN
Penelitian ini perlu adanya kajian lebih lanjut agar dapat mengembangkan
penelitian ini ke tahap yang lebih kompleks. Adapun saran yang terdapat dalam
penelitian ini ialah sebagai berikut.

• Modul ISD1820 masih perlu pengembangan lebih lanjut mengenai efek


suara yang dapat dihasilkan dari modul tersebut.
• BeoBot ini perlu dikembangkan mengenai volume dan kejernihan suara
agar menghasilkan suara yang lebih baik pada saat pemutaran suara
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. (2016). Perancangan Murottal Otomatis berbasis Arduino Mega 2560.


Jurnal Media Infotama.

Mohammad, A. S. (2017). Rancang Bangun Sistem Kotak Sampah Berhadiah


menggunakan Arduino UNO dengan Output Suara dan Cokelat Butir
sebagai Hadiah secara Otomatis.

Singh, A. (2019). Speaking for Microcontroller for Deaf and Dump People.
International Research Journal of Engineering and Technology ( IRJET ),
6.

Vick, M. L. (2014). Microphone sensor (KY-038). Summerfuel Robotics.

Aryanti. (2016). Implementasi Sensor Suara Sebagai Pengendali Gerakan Robot


Penari Humanoid dengan ATMEGA 8535. Junal JUPITER.

Kadir, A. 2012. Panduan Praktis Memperlajari Aplikasi Mikrokontroler dan


Pemrogramnanya Menggunakan Arduino. Penerbit Andi. Yogyakarta

Meng,Z. (2017). Design and implementation of sound tracking multi-robot system


in wireless sensor networks. 2017 First International Conference on
Electronics Instrumentation & Information Systems (EIIS).

39
LAMPIRAN

40
41

Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Akbar Imam Witjaksono yang dilahirkan di


Bekasi, 5 Mei 1998. Penulis merupakan anak tunggal dari
Bapak Imam Choliq dan ibu Masroha, S.Pd. Penulis
beragama Islam dan beralamat di Perum Cibarusah Indah
Blok C8 No.16 RT 02 RW 08 Desa Cibarusah Kota
Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis :

2004 – 2010 SDN Cibarusah Kota 02

2010 – 2013 SMPS ISLAM YASPIA Cibarusah

2013 – 2016 SMAS ISLAM YASPIA Cibarusah

2016 – 2020 Universitas Singaperbangsa Karawang

Pengalaman Kerja Penulis

2019 PRAKTIK KERJA – ANGKASA PURA II BANDARA


INTERNASIONAL HUSEIN SASTRANEGARA
42

Lampiran 2. Source code Alat

#include <Servo.h> //library servo

#include <DFPlayer_Mini_Mp3.h>

Servo myservo1; // servo leher

Servo myservo2; //servo badan

Servo myservo3;// servo sayap

SoftwareSerial mySerial(10, 11);

int pos = 0; // deklarasi variabel untuk posisi sudut

const int perekam=13; //perekam dan pemutar suara

const int pemutar=12;

const int a=10;

const int b=11;

int AudioDelay=1000;

const int soundpin=A2;

const int threshold=150; // sets threshold value for sound sensor

int soundsens=analogRead(soundpin);

void setup() {

Serial.begin(9600);

mySerial.begin (9600);

pinMode(perekam,OUTPUT);

pinMode(pemutar, OUTPUT);

pinMode(soundpin,INPUT);

myservo1.attach(7); //deklarasi servo pada pin 9

myservo2.attach(8);

myservo3.attach(9);

mp3_set_serial (mySerial);
43

delay(10);

void loop()

int soundsens=analogRead(soundpin);

if (soundsens>=threshold) {

mp3_set_volume (0);

delay(0);

mp3_play ();

delay(0);

mp3_play (1);

delay(0);

myservo1.write(180);

delay(1000);

digitalWrite(perekam,HIGH); //turns led on

delay(10000);

digitalWrite(pemutar,LOW);

delay(1000);

digitalWrite(perekam,LOW);

digitalWrite(pemutar,LOW);

delay(1500);

digitalWrite(pemutar,HIGH);

for(pos = 0; pos < 360; pos+= 1)


44

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 180; pos>=1; pos-=1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 0; pos < 360; pos+= 1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 360; pos>=1; pos-=1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 0; pos < 360; pos+= 1)

myservo2.write(pos);
45

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 360; pos>=1; pos-=1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 0; pos < 360; pos+= 1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 360; pos>=1; pos-=1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

for(pos = 0; pos < 360; pos+= 1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);
46

for(pos = 360; pos>=1; pos-=1)

myservo2.write(pos);

myservo3.write(pos);

delay(2);

delay(1000);

digitalWrite(perekam,LOW);

delay(AudioDelay);

digitalWrite(perekam,LOW);

digitalWrite(pemutar,LOW);

mp3_set_volume (1000);

delay(10);

mp3_play ();

delay(10);

mp3_play (1);

delay(10);

else{

digitalWrite(perekam,LOW);

myservo1.write(-90);}

Anda mungkin juga menyukai