Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian
MAKALAH
TOPIK 34
Oleh:
Jilly Nuari Dewi 110210302018
1
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1. PENDAHULUAN
4
Perumusan tujuan penelitian harus dirumuskan berdasarkan rumusan
masalahnya, apabila tidak maka seorang pembaca tidak akan dapat mengetahui
dengan tegas mengapa suatu tujuan itu perlu atau penting untuk dilakukan. Karena
pada dasarnya tujuan merupakan suatu pernyataan atau statement tentang apa
yang ingin di cari atau yang ingin di tentukan. Masalah penelitian ditentukan
dengan kalimat pertanyaan (bentuk introgatif), sedangkan tujuan penelitian
berbentuk dalam kalimat pernyataan (deklaratif). Tujuan penelitian biasanya
diawali dengan kalimat : “ untuk menentukan apakah ...”, atau “untuk mencari ...”,
dan sebagainya. Tujuan penelitian haruslah dinyatakan secara lebih spesifik
dibandingkan dengan perumusan masalah. Jika masalah merupakan konsep yang
masih abstrak, maka tujuan penelitian haruslah konstrak yang lebih kongkrit dan
memberikan landasan untuk perancangan proyek penelitian, untuk pemilihan
metode yang paling tepat dan untuk pengolahan proyek setelah dimulai serta
memberikan bentuk dan makna bagi laporan akhir. Apabila tujuan penelitian tidak
dirumuskan dengan baik maka akan dapat menyesatkan arah dalam melakukan
penelitian sehingga tujuan penelitian harus dirumuskan dengan baik ( Moh Nazir
121:1983).
5
6. Bagaimana perumusan tujuan penelitian pada penelitian kebijakan/e
evaluasi ?
7. Bagaimana perumusan tujuan penelitian pada penelitian pengembangan ?
8. Bagaimana perumusan tujuan penelitian pada penelitian ex post facto ?
1.3 Tujuan
6
BAB 2. PEMBAHASAN
7
Tujuan penelitian adalah rumusan apa yang ingin dicapai dari penelitian
tersebut. Tujuan penelitian harus sejalan atau konsisten dengan masalah
yang diteliti. Artinya ada kesamaan makna dengan masalah penelitian.
8
berupa pernyataan-pernyataan yang merupakan harapan dalam penelitian yang
ingin dicapai/di kehendaki. Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang
apa yang menjadi harapan, atau sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut
merupakan hal-hal yang ingin dilakukan peneliti dalam penelitiannya.
9
Tujuan penelitian sangat dipengaruhi oleh jenis (masalah)
penelitian. Masing-masing tujuan penelitian pada masing-masing jenis
penelitian akan berbeda-beda. Misalnya pada jenis penelitian kualitatif
tujuannya akan berbeda dengan jenis penelitian kuantitatif, penelitian
pengembangan, penelitian tindakan kelas, penelitian ex post facto dan juga
penelitian evaluasi/kebijakan serta jenis penelitian yang lainnya.
a) Judul Penelitian
Diawali dengan adanya judul/tema/topik penelitian yang merupakan
pendahuluan atau pengajuan masalah.
10
b) Latar belakang
Setelah pendahuluan atau pengajuan masalah dirumuskan kemudian
merumuskan latar belakang masalah yang berisi penjelasan apa dan
mengapa tema/topik/ judul penelitian.
c) Perumusan masalah
Sebelum mencapai perumusnan masalah terdapat pembatasan masalah
yaitu memilih atau menetapkan satu maslah dari kemungkinan yang ada
disertai dengan argumennya. Setelah pembatasan masalah yaitu
perumusan masalah, yaitu mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang bersumber dari masalah yang dipilih.
d) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian yaitu dengan merumuskan tujuan umum penelitian yang
konsisten dengan masalah pokok penelitian.
11
a. Diawali dari latarbelakang, dikemukakan gambaran keadaan yang
sedng terjadi selanjutnya dikaitkan dengan peraturan/kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori, pengalaman.
b. Fokus penelitian, dalam penelitian kualitatif, fokus penelitian yang
dimaksud adalah batasan masalah.
c. Rumusan masalah, merupakan pertanyaan penelitian yang
jawabannya akan diujuan cari melalui penelitian.
d. Tujuan penelitian, secara umum tujuan penelitian adalah
menemukan, mengembangkan, dan membuktikan. Sedangkan secara
khusus tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menemukan.
Menemukan berarti sebelumnya pernah ada atau belum diketahui.
Dengan metode kualitatif, maka peneliti dapat menemukan
pemahaman luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang
kompleks, memahami situasi sosial yang kompleks, memahami
interaksi dalam situasi sosial tersebut sehingga dapat ditemukan
hipotesis.
Dalam hal merumuskan tujuan penelitian kualitatif, maka tentunya tujuan
itu harus sejalan dan konsisten dengan rumusan penelitian. Karena apa yang
dinyatakan dalam rumusan masalah penelitian juga perlu dinyatakan sebagai
tujuan dari sesuatu penelitian; hanya saja formulasinya bisa berbeda. Dalam
rumusan tujuan misalnya dikatakan seperti ini: “ Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi, mengolah, dan menganalisi data tentang: 1…, 2…, 3… dan
seterusnya”. Disamping itu, khusus untuk penelitian yang tergolong decision
oriented inquiry (seperti halnya studi atau penelitian evaluasi), produk/hasil
penelitian yang berupa rekomendasi (rekomendasi tentang apa dan untuk siapa)
juga perlu dinyatakan di dalam rumusan tujuan penelitian; bila lahirnya
rekomendasi juga menjadi tujuan sejak semula (sebagai produk yang “dinantikan”
oleh pemesan atau sponsor penelitian), maka hal tersebut juga perlu dinyatakan
dalam tujuan penelitian (Faisal, 1999; 101-102). Arikunto (1992;48)
menambahkan bahwa, apabila problematik (hal yang dipertanyakan) penelitian
dikemukakan dalam kalimat pertanyaan, maka tujuan penelitian dirumuskan
12
dalam kalimat pertanyaan juga. Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang
menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai.
Sebenarnya apabila ditilik dari isinya sesuatu yang ingin dicapai, yang
merupakan tujuan penelitian, sama dengan jawaban yang dikehendaki dalam
problematik penelitian. sama halnya dengan yang dikatakan oleh Faisal (1999)
sebelumnya, bahwa perbedaannya hanya terletak pada rumusannya.
13
Judul : IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SEKOLAH
MENENGAH ATAS
Rumusan Masalah
Agar penelitian lebih terarah dan terfokus, dari identifikasi masalahmasalah yang
telah disebutkan di atas, dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
a) Bagaimana pemahaman guru sejarah terhadap KTSP?
b) Bagaimanakah guru sejarah menyusun silabus dan RPP sejarah di SMA
Negeri 1 Sukoharjo berdasar KTSP?
c) Bagaimanakah guru mengimplementasikan pembelajaran sejarah pada
program bahasa di SMA Negeri 1 Sukoharjo?
d) Kendala apa yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah pada
program bahasa?
e) Bagaimana cara mengatasi kendala dalam melaksanakan pembelajaran
sejarah pada program bahasa?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan:
a) Pemahaman guru sejarah terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
b) Silabus dan RPP yang disusun guru sesuai dengan KTSP.
c) Implementasi KTSP dalam pembelajaran sejarah pada program bahasa di
SMA Negeri 1 Sukoharjo.
d) Kendala yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah pada
program bahasa.
e) Upaya mengatasi kendala dalam melaksanakan pembelajaran sejarah
pada program bahasa
14
2.4 Tujuan Penelitian Kuantitatif
15
mencari fakta-fakta ini diperlukan usaha yang sistematis untuk menemukan
jawaban ilmiah.
Pernyataan tentang tujuan biasanya mengacu pada riset yang akan dilakukan.
Pernyataan tujuan juga dapat diikut sertakan ke dalam pertanyaan penelitian.
Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti adalah :
1. mengetahui terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan interaksi
teman sebaya dengan penyesuaian sosial pada siswa kelas VIII program
akselerasi di SMP Negeri 6 Surakarta.
2. mengetahui terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dengan
penyesuaian sosial sosial pada siswa kelas VIII program akselerasi di SMP
Negeri 6 Surakarta.
16
3. mengetahui terdapat hubungan antara sebaya dengan penyesuaian sosial
sosial pada siswa kelas VIII program akselerasi di SMP Negeri 6
Surakarta.
1) Masalah pada PTK muncul dari kesadaran pada diri guru, yang harus
diperbaiki dengan prakarsa perbaikan dari gru itu sendiri, bukan oleh
orang dari luar. Dengan demikian, masalah dalam PTK berasal dari
permasalahan nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas.
Dengan kata lain, PTK berfokus pada masalah praktis bukan problem
teoritis.
2) PTK merupakan penelitian yang dilakukan melalui refleksi diri (self
reflective inquiry). Untuk melakukan refleksi, guru sebaiknya bertanya
pada diri sendiri, misalnya:
a. Apakah penjelasan saya terlalu cepat?
b. Apakah saya sudah memberi contoh konkrit dan memadai?
17
c. Apakah hasil latihan di kelas / pekerjaan siswa sudah saya komentari?
d. Apakah bahasa yang saya gunakan dapat mudah dipahami siswa?
3) PTK dilakukan di dalam kelas. Fokus penelitian ini adalah
kegiatan pembelajaran di kelas yang berupa prilaku guru dan siswa dalam
beriteraksi.
4) PTK bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan
secara bertahap dan terus-menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu,
dalam PTK dikenal adanya siklus tindakan yang meliputi: perencanaan –
pelaksanaan – observasi – refleksi – revisi (perencanaan ulang).
5) PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan
profesinalisme guru, karena PTK mampu membelajarkan guru untuk
berfikir kritis dan sistematis, mampu membiasakan guru untuk menulis,
dan membuat catatan.
18
Di samping tujuan penelitian tindakan kelas PTK di atas, juga perlu
diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu
dipaparkan secara spesifik keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh,
khususnya bagi siswa, di samping bagi guru pelaksanaan penelitian tindakan
kelas PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK sebagai
pendidik guru. Pengembangan ilmu, bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan
penelitian tindakan kelas PTK.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
19
Memperhatikan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini
secara khusus adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada pembelajaran
bagi siswa V SD Negeri Seragen 5 serta untuk mengoptimalkan penggunaan pada
alat peraga tersebut pada mata pelajaran IPA.
20
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum biasanya diarahkan pada program secara
keseluruhan, sedangkan tujuan khusus diarahkan pada tiap-tiap komponen dari
program.
21
suatu program/produk menjadi berkembang dan kemampuan pengembang
untuk menciptakan berbagai hal dari jenis ini pada situasi ke depan.
2) Pada bagian teknologi dan media
Tujuannya adalah untuk menigkatkan proses rancangan instruksional,
pengembangan, dan evaluasi yang didasarkan pada situasi pemecahan
masalah spesifik yang lain atau prosedur pemeriksaan yang digeneralisasi.
3) Pada bagian pelajaran dan instruksi
Tujuannya adalah untuk pengembangan dalam dalam perancangan
lingkungan pembelajaran, perumusan kurikulum, dan penaksiran
keberhasilan dari pengamatan dan pembelajaran, serta secara serempak
mengusahakan untuk berperan untuk pemahaman fundamental ilmiah.
4) Pada bagian pendidikan guru dan didaktis
Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pembelajaran
keprofesionalan para guru dan atau menyempurnakan perubahan dalam
suatu pengaturan spesifik bidang pendidikan. Pada bagian didaktis,
tujuannya untuk menjadikan penelitian pengembangan sebagai suatu hal
interaktif, proses yang melingkar pada penelitian dan pengembangan
dimana gagasan teoritis dari perancang memberi pengembangan produk
yang diuji di dalam kelas yang ditentukan, mendorong secepatnya ke arah
teoritis dan empiris dengan menemukan produk, proses pembelajaran dari
pengembang dan teori instruksional.
22
3)
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
23
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2011).
Penelitian pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk
baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dapat dipertanggung
jawabkan. Produk yang dihasilkan tidak harus berbentuk benda perangkat keras
(hardware) namun juga dapat berupa benda yang tidak kasat mata atau perangkat
lunak (software). Produk yang dihasilkan (dalam dunia pendidikan) dapat berupa
model pembelajaran, multimedia pembelajaran atau perangkat pembelajaran,
seperti RPP, buku, LKS, soal-soal dll atau bisa juga penerapan teori pembelajaran
dengan menggabungkan pengembangan perangkat pembelajaran. Jika penelitian
dan pengembangan bertujuan menghasilkan produk maka sangat jelas produk ini
adalah objek yang diteliti pada proses awal penelitian sampai akhir, sedangkan
jika dilakukan uji coba dalam kelas peserta didik, maka peserta didik adalah
subjek penelitian (pelaku). Jadi titik fokus penelitian kita sebenarnya ada pada
objek penelitian (produk), sehingga dalam mengambil keputusan tidak mengarah
kemana-mana yaitu tetap pada produk yang dikembangkan (objek penelitian).
Tujuan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin
dipecahkan dengan menggunakan alternatif yang telah dipilih. Arahkan rumusan
tujuan pengembangan ke pencapaian kondisi ideal serta dampak yang
ditimbulkanoleh kesenjangan-kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk
mengatasi kesenjangan itu perlu dipaparkan secara singkat disertai dengan
identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya.
Rumusan masalah (yang berbentuk pertanyaan) dan rumusan tujuan (yang
berbentuk pernyataan) berisi dua informasi, yaitu :
1) masalah yang akan dipecahkan dan
2) spesifikasi perangkat pembelajaran yang akan dihasilkan.
Misalnya, Bagaimana bentuk bahan ajar menulis paragraf narasi Bahasa
Indonesia untuk kelas X SMA yang bisa membantu proses pembelajaran menulis
yang mudah dan menyenangkan? Rumusan masalah ini mengindikasikan bahwa
(1) masalah yang ingin dipecahkan adalah para siswa kesulitan belajar menulis
karangan Bahasa Indonesia (oleh karena itu menjadi tidak senang), dan (2) produk
24
perangkat pembelajaran yang akan dihasilkan adalah bahan ajar yang membantu
belajar menulis paragraf narasi untuk kelas X siswa SMA. Rumusan masalah
tersebut bisa diungkapkan menjadi tujuan penelitian, yaitu bertujuan untuk
mengembangkan bahan ajar menulis paragraf narasi Bahasa Indonesia untuk
kelas X SMA yang bisa membantu proses pembelajaran menulis yang mudah dan
menyenangkan.
Contoh MerumuskanTujuan Penelitian Pengembangan
JUDUL PENELITIAN
PERUMUSAN MASALAH
3. Bagaimanakah desain atau prototipe bahan ajar menulis kreatif yang dapat
digunakan sebagai sarana pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia
pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”?
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah:
25
1. Menganalisis kebutuhan siswa dan guru terhadap bahan ajar interaktif
menulis kreatif pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”
3. Menghasilkan desain atau prototipe bahan ajar menulis kreatif yang dapat
digunakan sebagai sarana pengembangan gerakan cinta bahasa Indonesia
pada laman “Sekolah Cinta Bahasa”
26
pada saat sekarang dan perilaku yang tidak muncul dari suatu kejadian setelah
variabel bebas terjadi.
Contoh Merumuskan Tujuan Penelitian Ex Post Facto
Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa yang berasal dari Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan prestasi belajar siswa yang
berasal dari Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) pada mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII di SMP Negeri 1 Pogalan ?
27
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1) Bagi Pembaca
28
Bagi pembaca harus mengetahui tentang perumusan tujuan penelitian dan
enam penelitian, dan apabila setiap merumuskan tujuan harus sesuai
dengan rumusan masalah. Dan setiap merumuskan masalah harus tepat
karena merumuskan tujuan melihat rumusan masalah yang dibuat.
2) Bagi Peniliti
Bagi para calon peneliti dan mahasiswa, agar lebih bisa mendalami cara
membuat rumusan tujuan dengan tepat agar dalam penyusunan karya tulis
nanti dapat tertolong dan lebih memudahkan agar proses penelitian dapat
berjalan lancar.
29
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Sumber Internet :
30
31