FARMASI KOMUNITAS I
OLEH :
TEGAR YOKE ANGGARA
612010051
Mekanisme Kerja
1. Antihistamin
Antihistamin merupakan obat lini pertama daam menananni alergi pada mata.
Mekanisme kerja dari antihistamin adalah dengan cara berikatan dengan
reseptor H1 sehingga meniimbulkan efek antagobis. Antihistamin dapat
mengurangi rasa gatal, kemerahan serta edema. (Sanchez,2011)
2. Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan agen farmakologis yang bersifat paling poten yang
digunakan pada macam-macam penyakit alergi mata dan juga efektif untuk
pengobatan konjungtivitis alergi kronik maupun akut. Kortikosteroid bersifat
imunosupresif dan antiproliferatif dengan cara menghalangi faktor transkripsi
Th2. (La Rosa,2013)
3. Dekongestan
Dekongestan memiliki efek vasokonstriksi terhadap agonis adrenergik (contoh;
phenylephine dan derivat imidazol) sehingga digunakan sebagai dekongestan
okular yang digunakan secara topikal. (Bennet,2004)
4. Stabilisasi sel mast
Obat ini menghambat degranulasi dari sel mast, sehingga mediator-mediator
inflamasi seperti histamin, neutrofil, eosinofil, dan sevagainya tidak dilepaskan
oleh sel mast. (Sanchez,2011)
Poin maks=10
Bahan aktif dan dosis Nama dagang dan penandaan Cara dan aturan pakai
1. Naphazoline HCl (0,025%) Cendo vernachel, Visine 1-2 tetes pada mata yang sakit 4
dan Pheniramine Maleat (Bebas terbatas) kali sehari
(0,3%)
2. Tetrahidrozoline HCL Insto (Bebas terbatas) 2-3 tetes tiap 6-8 jam
4. Naphazoline HCL Rohto Cool (Bebas terbatas) 1-2 tetes tiap 6 jam
(0.012%)
Cara penggunaan:
Mekanisme Kerja
Mengurangi rasa nyeri dapat diberi obat-obatan seperi golongan analgetik maupun
morphin. Kelebihan daro obat-obatan adalah cara kerja cepat dan sangat efektif
mengurangi nyeri terutama pada nyeri yang berat. Contohnya: asetaminophen,
ibuprofen, preparat topikal seperti benzokain, naturophatic agent, homeopathic agent,
analgetik narkotik dengan kodein atau analo dan timpanostomi/miringotomi.
Obat obat ini berkerja dengan cara melunakan kotoran telinga. Cotohnya adalah
carbamide peroxide 6,5%, fenol glycerin, natrium doksusat, hidrogen peroksida
Terapi antibiotic
Jika masih terdapat nyeri telinga atau nanah, lanjutkan dengan pegobatan dengan
antibiotik yang sama sampai seluruhnya 10 hari dan teeruskan membersihkan telinga.
(Munilson,2011)
Poin maks=10
Bahan aktif dan dosis Nama dagang dan penandaan Cara dan aturan pakai
1. Natrium doksusat Forumen (Obat Bebas) Gunakan tetes telinga secukupnya ke dalam
5mg telinga yang kotor tidak lebih dari 2 malam
3. Chloramfenicol dan Colme ear drop (Obat 1-2 tetes tiap 6-8 jam
Lidocaine HCL keras)
4. Per mL mengandung Otilon (Obat keras) 2-4 kali sehari 4-5 tetes. Batasi
polymyxin B sulfate penggunaannya hingga maksimal 10 hari
10.000iu, neomycin berturut-turut
sulfate 5mg,
fludrocortisone acetat
1 mg, lidocain HCl Cara penggunaan:
Rekomendasi Obat:
Mengkompres mata dengan menggunakan air dingin pada mata 3-4 kali/hari untuk
mengurangi kemerahan dan gatal,
Menghindari alergen,
Menggunakan penyaring udara/AC,
Menggunakan kain bersih ketika menyentuh mata
DAFTAR PUSTAKA
Bennet, E.S. 2004. Opthalmic Drug Fact. Fact & Comparison. Missourri.
Diana, Fatma. 2017. Hubungan Rhinitis Alergi dengan Kejadian Otitis Media Supuratif
Kronik. Jurnal MBK Volume 49 Nomer 2
Garcia-Ferrer. 2008. Konjungtivita, Dalam: Vaughan & Asbury, Oftamologi Umum Edisi 17.
EGC. Jakarta