BAB PENDAHULUAN
1
Untuk mendukung suatu perencanaan struktur jalur pipa air limbah yang baik
diperlukan suatu kegiatan berupa pekerjaan penyelidikan mekanika tanah yang
dilakukan di lapangan berupa Bor Dalam/ Borring dan Sondir Test. Untuk itu
perlu dilakukan kajian aspek Geoteknik terutama melakukan Penyelidikan dan
Identifikasi jenis lapisan tanah di bawah permukaan, Rencanaan perbaikan
kondisi lapisan tanah dan Rekomendasi penggunaan pondasi yang sesuai.
Sedangkan pekerjaan laboratorium yaitu pengujian sample-sampel yang
diperoleh dari lapangan diuji untuk menentukan sifat mekanik lapisan tanahnya.
Penyelidikan tanah yang telah selesai dikerjakan oleh PT. Antareja Geo Teknika
dilakukan dalam rangka Studi Kelayakan (FS) dan Perencanaan Teknis
Terperinci (DED) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di Kota
Semarang. SPALD Kota Semarang memerlukan penanganan khusus karena
kualitas air tanah dan air sungai yang melintas di Kota Semarang telah
mengalami pencemaran akibat air limbah domestik yang tidak dikelola dengan
baik serta berjangkitnya penyakit yang ditularkan melalui air. Hal ini sangat
beresiko terhadap menurunnya kesehatan masyarakat, sesuai penugasan
konsultan PPC (Project Preparation Consultant) yang terdiri dari PT. Witteveen
Bos Indonesia dan Konsorsium (PT. Dohwa Korea, PT. Duta Cipta Mandiri, PT.
Reka Desindo Mandiri, PT. Prospera, dan PT. Gafa).
Laporan yang disajikan saat ini berupa hasil penyelidikan lapangan yang
dilakukan oleh PT. Antareja Geo teknika dilaksanakan berdasarkan Sub-
Consultancy Agreement, nomer 110080/agui/156, tertanggal 15 Februari 2021,
antara PT Witteveen Bos Indonesia, seated at Park View Plaza, 6th Floor, Jl.
Taman Kemang no. 27, Kemang, Jakarta dengan PT Antareja Geo Teknika, Jl.
Sijona Gang Setia, No. 55D, Kuncinran Indah - Pinang, Tangerang, Propinsi
Banten, berlangsung selama 20 (dua puluh) hari kerja, dari tanggal 15 Maret
2021 sampai dengan tanggal 3 April 2021.
Maksud dari kegiatan penyelidikan tanah ini adalah untuk mengetahui kondisi
dan karakteristir tanah bawah permukaan pada lokasi rencana jalur pipa induk,
pipa servis, dan pipa lateral dalam sistem pengelolaan air limbah domestik
(SPALD) di kota Semarang.
Tujuan yang ingin dicapai dari penyelidikan tanah ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk mendapatkan data lengkap mengenai jenis tanah, daya dukung
tanah, penurunan tanah, muka air tanah dalam bentuk informasi mengenai
parameter-parameter tanah yang diperlukan oleh perencana untuk input desain
pekerjaan tanah secara keseluruhan pada lokasi rencana pekerjaan jalur pipa
air limbah tersebut.
Sasaran utama yang hendak dicapai dalam penyelidikan tanah ini adalah untuk
mendapatkan informasi mengenai parameter-parameter tanah yang diperlukan
oleh perencana untuk input desain pekerjaan tanah secara keseluruhan pada
lokasi rencana pekerjaan yang berlokasi di sebagian besar jalan arteri dan jalan
kolektor kota semarang, Propinsi Jawa Tengah.
2. Kegiatan Laboratorium :
Kegiatan laboratorium yaitu : Pengujian indek properties dan pengujian
engineering properties, dengan rincian sebagai berikut :
- Pengujian Indek Properties = 15 ,0 test
- Pengujian Engineering Properties = 4,0 test
Lokasii kegiatan penyelidikan tanah bor dalam dan sondir test yang telah
dilakukan meliputi 7 wilayah Kecamatan Kota Semarang sebagian besar di
pinggir jalan arteri dan jalan reguler kota Semarang :
1. Kecamatan Semarang Tengah
2. Kecamatan Semarang Timur
3. Kecamatan Semarang Utara
4. Kecamatan Semarang Selatan
5. Kecamatan Gayamsari
6. Kecamatan Pedurungan
7. Kecamatan Genuk
Adapun penyelidikan tanah pada jalur pipa yang telah dilakukan yaitu :
a. Pipa Induk 11,02 km
b. Pipa Servis 14,1 km
c. Pipa Lateral 101,4 km
Secara geografis, posisi rencana struktur jalur pipa air limbah termasuk dalam
wilayah perkotaan kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, terletak antara garis
6°50' - 7°10' Lintang Selatan dan garis 109°35 - 110°50' Bujur Timur, dibatasi
sebelah Barat dengan Kabupaten Kendal, sebelah Timur dengan Kabupaten
Demak, sebelah Selatan dengan Kabupaten Semarang dan sebelah Utara
dibatasi oleh Laut Jawa dengan panjang garis pantai meliputi 13,6 Km.
Ketinggian Kota Semarang terletak antara 0,75 sampai dengan 348,00 meter di
atas garis pantai.
Secara topografi terdiri wilayah kota Semarang terdiri atas daerah pantai,
dataran rendah dan perbukitan, sehingga memiliki wilayah yang disebut
sebagai kota bawah dan kota atas, Kota Bawah sebagian besar tanahnya terdiri
dari pasir dan lempung, pemanfaatan lahan lebih banyak digunakan untuk
jalan, permukiman atau perumahan, bangunan, halaman, kawasan industri,
tambak, empang dan persawahan. Kota Bawah sebagai pusat kegiatan
pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan,
angkutan atau transportasi dan perikanan. Berbeda dengan daerah perbukitan
atau Kota Atas yang struktur geologinya sebagian besar terdiri dari batuan
beku, pada daerah perbukitan mempunyai ketinggian 90,56 - 348 mdpl yang
diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel, Semarang
Selatan, Tugu, Mijen, dan Gunungpati, dan di dataran rendah mempunyai
ketinggian 0,75 mdpl.
Struktur geologi di daerah Semarang umumnya berupa sesar yang terdiri dari
sesar normal, sesar geser dan sesar naik. Sesar normal relatif berarah barat-
timur sebagian agak cembung ke arah utara, sesar geser berarah utara selatan
hingga barat laut-tenggara, sedangkan sesar normal relatif berarah barat-timur.
Lokasi Penyelidikan
BAB METODOLOGI
3
3.1. Umum
Sesuai dengan tujuan dari penyelidikan tanah ini, maka hasil yang diharapkan
atau sebagai keluaran (output) dari pekerjaan penyelidikan tanah ini terdiri dari:
1. Data tanah berupa Bor log hasil deskripsi lapisan tanah di lapangan.
2. Contoh tanah terganggu yang di tempatkan pada Core Box untuk
kebutuhan deskripsi/ pemerian lapisan tanah/ batuan yang dihasilkan.
3. Contoh Tanah tidak terganggu sebagai bahan pengujian dan analisa
laboratorium.
4. Hasil Pengujian Standard Penetration Test (SPT) pada interval tertentu.
5. Hasil Pengujian CPT Sondir.
Pengeboran dalam/ inti adalah suatu proses pembuatan lubang vertikal/ miring/
horisontal pada tanah/ batuan, dengan atau tanpa menggunakan alat/ mesin
untuk keperluan deskripsi tanah/batuan, biasanya dapat dilakukan bersama-
sama dengan uji penetrasi standard di lapangan dan pengambilan contoh
tanah/ batuan.
1. Mata bor, tabung penginti dan alat pengambil contoh, air tanah, elevasi
dimana dijumpai air dengan tekanan sangat besar, tebal lapisan,
kedalaman pemboran pengujian yang dilakukan.
2. Pada waktu memberi formasi batuan, harus dipakai reaming shell guna
mencegah menyempitnya diameter lubang. Untuk lapisan endapan, harus
dipakai pipa pelindung baja guna mencegah agar dinding lubang tidak
runtuh.
3. Hanya bahan yang diambil dari tabung penginti saja yang boleh dianggap
sebagai contoh inti. Bahan-bahan lain seperti lender (slime), potongan-
potongan tanah atau bahan yang jatuh dari dinding lubang tidak boleh
dianggap sebagai contoh. Untuk mengatasi hal ini harus diambil contoh
menerus (continous core) pelaksanaan pekerjaan harus berusaha keras
untuk memperbanyak rasio perolehan inti.
4. Setiap kali pemboran selesai, lubang bor harus ditandai dan tanda ini
harus diplot pada gambar. Lokasi dan elevasi lubang bor yang telah
selesai harus diukur oleh pelaksana pekerjaan.
f. Rol meter.
g. Alat penyipat datar.
h. Kerekan.
i. Kunci-kunci pipa.
j. Tali yang cukup kuat untuk menarik palu dan Perlengkapan lain.
2. Prosedur Pengujian
Prosedur yang biasa dilakukan dalam pengujian stándar penetrasi test/ SPT
adalah sebagai berikut :
a. Lakukan pengujian pada setiap perubahan lapisan tanah atau pada
interval sekitar 1,50 m s.d 2,00 m atau sesuai keperluan.
b. Tarik tali pengikat palu (hammer) sampai pada tanda yang telah
dibuat sebelumnya (kira-kira 75 cm).
c. Lepaskan tali sehingga palu jatuh bebas menimpa penahan.
d. Ulangi point 2 dan point 3 berkali-kali sampai mencapai penetrasi 15
cm.
e. Hitung jumlah pukulan atau tumbukan N pada penetrasi 15 cm yang
pertama.
f. Ulangi point b, c, d dan e sampai pada penetrasi 15 cm yang ke-dua
dan ke-tiga.
g. Catat jumlah pukulan N pada setiap penetrasi 15 cm:
15 cm pertama dicatat N1.
15 cm ke-dua dicatat N2.
15 cm ke-tiga dicatat N3.
h. Jumlah pukulan yang dihitung adalah N2 + N3. Nilai N1 tidak
diperhitungkan karena masih kotor bekas pengeboran.
i. Bila nilai N lebih besar daripada 50 pukulan, hentikan pengujian dan
lakukan kembali pengujian sampai minimum 6 meter.
Catatatan :
Lakukan pencatatan jumlah pukulan pada setiap penetrasi 5 cm untuk
jenis tanah batuan.
Menurut ASTM D-4633 setiap alat uji SPT yang digunakan harus dikalibrasi
tingkat efisiensi tenaganya dengan menggunakan alat ukur strain gauges
Contoh tanah diambil setiap ada perubahan, baik perubahan lapisan tekstur
maupun warna, pengambilan contoh tanah seberat ± 30 kg, dengan
memakai karung. Pengambilan contoh tanah ini diambil dengan kriteria
sebagai berikut:
Untuk penelitian kadar air aslinya, maka diadakan pengambilan contoh tanah
asli dengan menggunakan tabung PVC diameter 2 inci, panjang 20 cm yang
selanjutnya ditutup dengan parafin di kedua ujungnya.
Pekerjaan ini harus dilakukan oleh konsultan dengan mengikuti prosedur SNI
03-4148.1-2000. Peralatan yang dipergunakan harus diperiksa dan mendapat
persetujuan pengawas pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai. Contoh tanah
yang diperoleh harus dibawa oleh konsultan ke laboratorium untuk diadakan
pengujian.
g. Menyajikan penamaan mutu batu (PMB) yang dicatat oleh ahli geologi
lapangan yang dalam bentuk angka prosentasi dan grafik, lihat
Lampiran B, Gambar B.3 cara menghitung PMB.
Ambil contoh tanah secukupnya dan dengan kadar air yang cukup,
bentuk tanah ini berbentuk bola dengan diameter 25 mm,
selanjutnya contoh tanah yang sudah berbentuk bola ini dibentuk
menjadi benda uji minimal 3 buah bola dengan diamater 12 mm.
Benda uji ini dibiarkan kering udara atau kering kena sinar matahari
dengan suhu maksimum 60oC. Bila contoh tanah sudah berupa
gumpalan dan kering udara maka bentuklah tanah ini berupa bola
tanah berdiamater 12 mm sebagai benda uji. Hancurkan benda uji
dengan jari tangan dan akan diperoleh nilai kekuatan yaitu tidak
ada kekuatan, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.
h. Sambung konus ganda dengan batang dalam dan pipa dorong serta
kepala pipa dorong dalam kedudukan ini batang dalam selalu menonjol
keluar sekitar 8 cm di atas kepala pipa dorong. Jika ternyata kurang
panjang, bisa ditambah dengan potongan besi berdiameter sama dengan
batang dalam.
c. Putar engkol searah jarum jam, sehingga gigi penekan dan penekan
hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar sampai mencapai
kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian.
e. Putar engkol searah jarum jam dan jaga agar kecepatan penetrasi
konus berkisar antara 10 mm/s sampai 20 mm/s
f. ± Selama penekanan batang pipa dorong tidak boleh ikut turun, karena
akan mengacaukan pembacaan data.
a. Baca nilai perlawanan konus pada penekan batang dalam sedalam kira-
kira 4 cm pertama (kedudukan 2, lihat Gambar III.1) dan catat pada
formulir pada kolom Cw.
b. Baca jumlah nilai perlawanan geser dan nilai perlawanan konus pada
penekan batang sedalam kira-kira 4 cm yang ke-dua (kedudukan 3, lihat
Gambar 4) dan catat pada formulir pada kolom Tw.
Hasil kegiatan lapangan dari penyelidikan ini dari pekerjaan bor dalam/ inti dan
kegiatan CPT sondir/ sondir test, masing-masing 7 titik bor dalam dan 31 titik
sondir test yang mewakili kebutuhan data kondisi tanah (subsurface soil) untuk
rencana konstruksi pipa air limbah di kota Semarang.
Tabel 4.1.
TABEL PEMBORAN DALAM
Location Values of
Bore
Depth (m) Soil Type (blows/30c
Hole Koordinat
X Y m)
0.00 - 2.00 m timbunan pasir, lempung dan gravel -
Rumah Pompa Muamalat,
2.00 - 6.00 m lanau berlempung sedikit berpasir, abu abu kecoklatan, keras 13 - 21
BH-01.1 Jalan Basudewa
6.00 - 20.00 m lempung, abu abu, bersifat plastis, lunak dan basah 7 - 12
433986.629 9228242.567
0.00 - 1.00 m timbunan pasir dan gravel -
1.00 - 3.00 m lanau berlempung, coklat, plastisitas sedang, kondisi lembab -
BH-01.2 Jalan Sawah Besar Raya
3.00 - 4.00 m lanau berlempung, hitam, lunak, plastisitas sedang, basah 1- 4
4.00 - 20.00 m lempung, abu abu, sedikit kaku, plastisitas tinggi, basah 4 - 11
438619.300 9229901.000
0.00 - 2.00 m timbunan pasir dan gravel -
2.00 - 4.00 m lanau berlempung, abu abu kecoklatan, lunak, sangat plastis, basah 1- 4
4.00 - 9.00 m lanau berlempung, abu abu, agak kaku, plastisitas rendah, basah 4- 9
Jalan Kaligawe Raya
BH-02 9.00 - 19.00 m lempung, abu abu, agak kaku, plastisitas tinggi, basah 4- 9
19.00 - 40.00 m lanau lempung, abu abu, kaku, plastisitas sedang, lembab, sedikit pasir 10 - 16
halus
438562.405 9230412.962
0.00 - 2.00 m timbunan pasir, lempung dan gravel, berwarna coklat -
Perlintasan Kereta Api
2.00 - 6.00 m lanau berlempung, abu abu, lunak, plastisitas sedang, basah 5- 7
BH-03.1 Jalan Kaligawe
6.00 - 20.00 m lempung, abu abu, agak kaku, plastisitas tinggi, basah 4- 9
438939.591 9230817.456
0.00 - 2.00 m timbunan pasir, lempung dan gravel, berwarna coklat -
2.00 - 9.00 m lanau berlempung, abu abu, lunak, plastisitas sedang, basah 3- 7
Jalan Tawang
BH-03.2 9.00 - 12.00 m lanau berlempung, abu abu, agak kaku, plastisitas rendah, basah 7- 8
12.00 - 20.00 m lempung, abu abu, agak kaku, plastisitas tinggi, basah 6- 8
436524.648 9229907.542
0.00 - 1.00 m timbunan pasir dan gravel -
1.00 - 4.00 m lanau berlempung, cokalt, lunak, plastisitas sedang, basah 1- 4
Lampu Merah Terboyo
4.00 - 19.00 m lempung, abu abu, agak kaku, plastisitas tinggi, basah 4- 9
BH-04 Jalan Kaligawe
19.00 - 40.00 m lanau berlempung, abu abu, kaku, plastisitas sedang, lembab, sedikit 7 - 11
pasir
440725.391 9231040.229
0.00 - 2.00 m timbunan pasir dan gravel, berwarna coklat -
Pertigaan Genuk Sari 2.00 - 5.00 m lanau berlempung, coklat, lunak, plastisitas sedang, lembab 1- 4
BH-05
5.00 - 40.00 m lempung, abu abu, agak kaku, plastisitas tinggi, basah 6 - 11
442707.545 9231586.673
Kegiatan uji Cone Penetration Test (CPT)/ Sondir Test pada lapisan tanah
dikerjakan untuk mengetahui perlawanan tanah yang meliputi, tahanan
konus (coneresistance), unit friksi, total friksi, dan angka perbandingan
antara harga tahanan konus dengan hambatan lekat lokal (friction ratio).
Kegiatan sondir test dilaksanakan sebanyak 31 titik uji, tersebar di jalan
protokol perkotaan Semarang.
Berikut adalah tabel hasil penyelidikan Sondir Test/ Cone Penetration Test
(CPT) sebanyak 31 titik dengan data hasil tekanan konus maksimal dan nilai
jumalah total friksi pada titik tersebut pada kedalaman yang tertera dari
setiap titik sondir test tersebut.
Tabel 4.2.
TABEL SONDIR TEST
Kedalaman Tekanan Jumlah
Koordinat
Pengukuran Konus Max Hambatan
No. Test Lokasi
Qc Lekat, JHP
X Y (m)
(Kg/cm2) (Kg/cm)
S - 01 JL. Piere Tendean, Kota Semarang 435022.944 9228628.810 18.40 33 1085.00
S - 02 JL. Patriot Raya / Hasanudin, Kota Semarang 434940.338 9229978.586 17.80 40 1061.7
S - 03 JL. Cumi-cumi, Kota Semarang 435781.667 9230990.936 14.80 37 875.0
S - 04 JL. Kurir 2 Pertigaan, Kota Semarang 444153.007 9230179.286 17.80 39 1000.0
S - 05 JL. Ronggo Warsito, Kota Semarang 437156.511 9230191.972 20.00 32 1133.3
S - 06 JL. Pemuda Letjen Suprapto, Kota Semarang 436437.138 9229629.253 16.80 42 953.3
S - 07 JL. Pemda / Gajah Mada, Kota Semarang 435929.018 9229135.957 14.40 37 803.3
S - 08 JL. Perundungan / MT.Haryono, Kota Semarang 437162.069 9229052.764 12.80 35 756.7
S - 09 JL. Progo 4, Dr.Cipto, Kota Semarang 437496.050 9229581.232 18.60 38 1050.0
S - 10 JL. Inspeksi, Kota Semarang 435685.887 9228199.732 11.40 40 681.7
S - 11 JL. Nasional / Kyai Shaleh, Kota Semarang 435269.657 9227718.880 16.80 37 963.3
S - 12 JL. Bundaran Simpang Lima, Kota Semarang 436270.503 9227427.486 12.80 35 761.7
S - 13 JL. Brigjend D. Panjaitan / MT.Haryono, Semarang 437266.995 9227819.224 17.60 37 1053.3
S - 14 JL. MT. Haryono / A.Yani, Kota Semarang 437265.792 9226881.852 12.40 37 738.3
S - 15 JL. Veteran / Sriwijaya, Kota Semarang 435935.477 9226477.42 14.80 38 793.3
S - 16 JL. Barito Selatan, Kota Semarang 437983.509 9226788.974 20.00 30 1720.0
S - 17 JL. Kartini / Barito, Kota Semarang 438151.469 9227775.216 20.00 30 1733.3
S - 18 JL. Barito, Kota Semarang 438299.037 9228662.373 7.60 37 615.0
S - 19 JL. Sukarno Hatta, Kota Semarang 439191.229 9228647.896 17.40 37 935.0
S - 20 JL. Gajah Raya, Kota Semarang 439053.942 9227917.886 11.40 31 628.3
S - 21 JL. Gajah Raya, Kota Semarang 438918.988 9226972.632 9.80 31 520.0
S - 22 JL. Lamper Tengah, Kota Semarang 438451.347 9225484.365 14.60 33 816.7
S - 23 JL. Banjir Kanal, Kota Semarang 438568.332 9229625.368 20.00 35 2060.0
S - 24 JL. Penjaringan Kaligawe, Kota Semarang 438101.964 9230542.368 13.00 29 908.3
S - 25 JL. Kaligawe, Kota Semarang 439922.536 9230983.719 8.60 37 570.0
S - 26 JL. Petelan Barat, Kota Semarang 437592.939 9228434.202 18.40 36 1040.0
S - 27 JL. Kaligawe, Kota Semarang 441699.958 9231251.300 8.60 37 613.3
S - 28 JL. Wolter Monggisidi, Kota Semarang 442491.672 9230765.490 19.20 35 1341.7
S - 29 JL. Paloman, Kota Semarang 441395.731 9230069.237 19.80 35 1295.0
S - 30 JL. Wolter Monggisidi - Pulosari, Kota Semarang 442629.192 9229817.444 22.20 38 1448.3
S - 31 JL. Kyai Zainudin, Kota Semarang 444153.007 9230179.286 20.00 33 1768.3
Sample tanah untuk pengujian di laboratorium di dapat dari hasil pada saat
kegiatan Pemboran Mesin, sample tanah yang diambil yaitu: tanah tidak
terganggu (Undisturbed Sample), dan bila tidak memungkinkan dilakukan
dengan terganggu. Pengambilan sampel UDS ini dengan mempergunakan
tabung baja tipis (thin wall shelby tube) yang digerakan secara hidrolis oleh
alat bor. Ukuran tabung tersebut yaitu berdiameter luar 3” dan diameter
dalam 2,875” dan panjangnya antara 50 cm s/d 70 cm. Sedangkan sampel
terganggu didiambil dari “Core” yang terambil oleh mata bor, kemudian
dimasukan kedalam tabung seperti pada kegiatan UDS secara manual.
Kedua ujung tabung (berisi contoh tanah) ditutup dengan parafin agar kadar
air dan struktur asli dari contoh tanah tidak terganggu.
Umum :
Dari hasil pemboran dalam sebanyak 7 titik dengan kedalaman yang berbeda,
setiap titik dilakukan pengambilan sampel tidak terganggu (UDS) dengan interval
3 meter, kemudian dilakukan analisa laboratorium dengan hasil tertera pada 7
tabel hasil analisa laboratorium, berupa tabel 4.3. berupa Tabel Summary of
Laboratory Soil Result dari setiap titik bor dalam.
Tabel 4.3.: Tabel of Summary of Laboratory Soil Result BH-01.1 s/d BH-05
Tabel BH-01.1
Tabel BH-01.2
Tabel BH-02
Tabel BH-03.1
Tabel BH-03.2
Tabel BH-04
Tabel BH-05
C h a p te
BAB E VANALISA
A L U A TDAN
I O NREKOMENDASI
OF GEOTECHNI
5C O N D I T I O N F O R C E N T E R F O R A
D E S IG N A N D L A N G U A G E (C A
5.1. Umum
5 .1 S O IL C L A S SIF IC A T IO N
Data hasil penyelidikan tanah, area lokasi proyek didominasi oleh lapisan tanah
R e s u l t s o f s o i l i n v e syang
t i g a terdiri
t i o n dari
s h operselingan
w t h a t sclay,
o i l silt,
c o nsandd i t i(silty
o n clay/clayey
a l o n g p rsilt,
o p sandy
o s e d silt/silty
lo c a t io n is c o n
C l a y a n d S a n d . G u isand, d a n c e gravelly
f o r c sand),
l a y s o referensi
i l c l a s s (guidance)
i f i c a t i o n suntukb a s klasifikasi
e d o n Nlapisan- S P T tanah
is p r e s e n t e d
5 - 1 , w h e r e a s t h e a p pclay/lempung
r o x i m a t e (material
f r i c t i o n berbutis
a n g l e halus)
o f g r dana n u lapisan
l a r s o tanah
i l b a ssand/silt
e d o n (material
N - S P T is s h o w n
5 -2 . granular) berdasarkan nilai N-Spt tercantum dalam tabel dibawah ini.
T a b l e 5 - 1 R e l a t i o n b e t w e e n Tabel
N - S5.1.:
P T a n d C o n s is te n c y o f C la y s
( A f tand
Relation between N-SPT e r Consistency
B o w l e s , of1 Clays
9 8 8 )(After Bowles, 1988).
T a b penyelidikan
Jenis l e 5 - 2 R e ltanah
a t i o nyang
b e tdilakukan
w e e n N dilapangan
- S P T a nterdiri
d F r dari
i c t i o2 njenis,
A n gyaitu
le
( A f t e r pengeboran
penyelidikan dengan melakukan B o w l e s , 1dalam/
9 8 8 ) inti sebanyak 7 titik dan
penyelidikan CPT/ sondir test 31 titik, dengan penyebaran penyelidikan di
wilayah perkotaan Kota Semarang, untuk penyelidikan pengeboran inti dalam
kegiatannya disertai dengan pengujian Standart Penetration Test (SPT) dengan
Tabel 5.2
Untuk parameter tanah; kohesi/cohesion (c) dan sudut geser dalam (internal
friction angle ~phi) seharusnya juga didapatkan dari hasil uji laboratorium
untuk perencanaaan pondasi bangunan, namun apabila sulit/ tidak didapatkan
dari data uji laboratorium maka dengan ‘engineering judgment’ diambil atau di
‘determined’ dari korelasi dengan data-data soil properties lainnya seperti data
N-Spt, data Qc sondir dan data soil parameter lain yang ada.
Gambar 5.1.
Correlation between N-SPT and un-drained shear strength
(After Terzaghi & Peck, 1967)
Gambar 5.2.
Correlation between N-SPT and internal friction angle (After Terzaghi)
Gambar 5.3.
Metoda menentukan sudut geser dalam/effective friction angle dari nilai
Nspt (De Mello’s, 1971 Analysis, USBR data)
Daya dukung tanah dangkal dihitung/ dianalisa dengan menggunakan data soil
parameter yang diperoleh dari data hasil uji laboratotium (sample UDS) dan
dari data korelasi data N-Spt atau Qc sondir, hasil analisa daya dukung tanah
dangkal terutama digunakan untuk konstruksi pondasi dangkal bangunan sipil
dan pekerjaan timbunan tanah (embankment, dimana embankment Df<B;
B=embankment width) dengan kriteria; pondasi harus aman dari shear failure
tanah dasar dan tidak mengalami excessive settlement.
qu = C Nc + q Nq + γ Nγ B
Dimana:
qu = Ultimate bearing capacity
C = cohesion
Nc, Nq, Nγ = bearing capacity factor
q = γh
γ = unit weight of soil
h = height
B = embankment width
Tabel 5.3.
Bearing Capacity Factor (Nc, Nq, and Nγ)
qu = C Nc + q Nq + γ Nγ B
Dimana:
C = N*SPT (kN/m2) (cohesive soil),
Nc = 5.14
Nq =1
Nγ =0
q = γh = 17 kN/m3 x 0 = 0
qu = c Nc + q Nq + γ Nγ B x 5.14 (kN/m2)
Safety factor = 3
qall = (kN/m2)
penempatan pipa air limbah dengan dasar beberapa analisa nilai yang
didapatkan antara lain :
Tabel 5.4.
Daya Dukung Pipa Limbah Pada Posisi BORLOG
Berdasarkan Hasil Test Laboratorium Soil Properties
STA. DAYA DUKUNG PIPA AIR LIMBAH
No.
/KOORDINAT KOTA SEMARANG
x = 434034
BH-01.1 Daya Dukung Pipa Kuat - OK
y = 9228328
x = 436524
BH-03.2 Daya Dukung Pipa Kuat - OK
y = 9229907
x = 438526
BH-01.2 Daya Dukung Pipa Kuat - OK
y = 9230417
x = 438544
BH-02 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not Ok
y = 9236468
x = 438547
BH-03.1 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not Ok
y = 9230826
x = 440741
BH-04 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not Ok
y = 9232084
x = 442664
BH-05 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not Ok
y = 9231596
Tabel 5.4. Tabel Daya Dukung Tanah Terhadap Pipa Air Limbah Pada Posisi Borelog
Berdasarkan Hasil Test Laboratorium Soil Properties
Dari perhitungan daya dukung tanah terhadap perletakan pipa air limbah pada
posisi borelog berdasarkan hasil Test Laboratorium Soil Properties terlihat
pada titik-titik bor dalam tidak semua memiliki daya dukung, hanya titik bor
dalam dari titik BH-01.1, BH-03.2 dan BH-01.2, hal ini dilihat dari tabel 5-
10A, bahwa tegangan kontak vertikal adalah 6 ton/m2, sedangkan daya
dukung izin vertikal tanah adalah 62.9 ton/m2, berarti daya dukung izinpada
tanah vertikal adalah CUKUP KUAT menahan beban vertikal pada titik BH-
01.1, BH-03.2 dan BH-01.2, sedangkan pada titik yang lain kondisinya terbalik
sehingga tidak TIDAK KUAT menahan beban vertikal.
2. Daya Dukung Terhadap Pipa Air Limbah pada Posisi Borelog
Berdasarkan Hasil N-Spt dari Borelog (tabel 5.5.) :
Tabel 5.5.
Daya Dukung Pipa Limbah Pada Posisi BORLOG
Berdasarkan Hasil N-Spt dari Borelog
STA. DAYA DUKUNG PIPA AIR LIMBAH
No.
/KOORDINAT KOTA SEMARANG
x = 434034
BH-01.1 Daya Dukung Pipa Kuat - OK
y = 9228328
x = 436524
BH-03.2 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not OK
y = 9229907
x = 438526
BH-01.2 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not OK
y = 9230417
x = 438544
BH-02 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not OK
y = 9236468
x = 438547
BH-03.1 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not OK
y = 9230826
x = 440741
BH-04 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not OK
y = 9232084
x = 442664
BH-05 Daya Dukung Pipa TIDAK KUAT - Not OK
y = 9231596
Tabel 5.5. Tabel Daya Dukung Tanah Terhadap Pipa Air Limbah Pada Posisi Borelog
Berdasarkan Hasil N-Spt dari Borelog
Dari perhitungan daya dukung tanah terhadap perletakan pipa air limbah pada
posisi borelog berdasarkan hasil Nilai N-Spt dari Borelog terlihat, hanya
titik bor dalam titik BH-01.1 saja yang memiliki daya dukung (OK), hal ini
dilihat Tabel 5.10. bahwa tegangan kontak vertical adalah sebesar 6,00 t/m2
sedangkan daya dukung tanah izin vertical adalah 23,94 ton/ m2, berarti
daya dukung tanahnya CUKUP KUAT menahan beban vertikal BH-01.1,
sebaliknya tegangan kontak vertical adalah 8.49 ton/m2, sedangkan pada titik
BH-03.2 daya dukung tanah izin vertikal adalah 3,42 ton/m2, berarti daya
dukung tanah vertical TIDAK CUKUP KUAT menahan beban.
Tabel 5.6. Tabel Daya Dukung Tanah Terhadap Pipa Air Limbah Pada Posisi
Borelog
Berdasarkan Hasil N-Spt dari Borelog
Dari perhitungan daya dukung tanah terhadap perletakan pipa air limbah pada
posisi lubang sondir berdasarkan hasil nilai Qc dan friksi terlihat, 15 titik
lubang sondir yang memiliki daya dukung, selebihnya tidak memiliki daya
dukung.
Tabel 5.7.
PENURUNAN - PRIMARY CONSOLIDATION SETTLEMENT
Pada Posisi BORLOG Berdasarkan Hasil N-Spt dari BORELOG
STA./ DAYA DUKUNG PIPA AIR LIMBAH
No.
KOORDINAT KOTA SEMARANG
x = 434034
BH-01.1 TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9228328
x = 436524
BH-03.2 MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9229907
x = 438526
BH-01.2 MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9230417
x = 438544
BH-02 MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9236468
x = 438547
BH-03.1 TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9230826
x = 440741
BH-04 MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9232084
x = 442664
BH-05 TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN
y = 9231596
terlihat pada titik-titik bor dalam hanya titik bor dalam titik BH-01.2, BH-03.2
dan BH-02 dan BH-04 yang tidak mengalami proses settlement..
Memenuhi atau tdk memenuhi, karena apa, dengan penjelasan angka
5.4.3. Load
Dari tabel 5.10, mengenai daya dukung yang berdasarkan nilai N-Spt borelog,
diketahui beban yang bekerja setara dengan tinggi beban tanah pada masing-
masing titk borelog dengan satuan meter, pada setiap titik tersebut memiliki
tinggi beban tanah yang berbeda-beda, masing-masing tinggi beban tanah
adalah : BH-01.1 = 1,61 m, BH-03.2 = 3,12 m, BH-01.2 = 9.09 m, BH-02 = 8.43
m, BH-04 = 8.68 m dan BH-05 = 13,27 m.
Dimana :
S = settlement
Cc = compression index
e0 = void ratio
∆p = increase of vertical pressure
U=
dimana :
St = settlement of clay at time t
S = final settlement of clay
Dan waktu t konsolidasi lapisan lempung/clay layer bisa didapatkan dari nilai
U (represented by value of Tv) dengan formula (Das, 2002):
dimana :
t = time of consolidation for given U%
Hdr = average length of porewater drainage
Sample/Contoh pada saat aliran ‘pore water’ kearah begian atas dan kearah
bagian dasar lapisan lempung, Hdr sama dengan 1,5 kali tebal rata2 lapisan
lempung. Sample/Contoh aliran ‘pore water’ hanya kebagian atas atau
kebagian dasar lapisan maka Hdr sama dengan ketebalan rata2 lapisan
lempung.
Final Result Berdasarkan hasil Borelog Berdasarkan Hasil Daya Dukung dan
Settlement (tabel 5.8.) :
Tabel 5.8. Final Result Berdasarkan hasil Borelog Berdasarkan Hasil Daya Dukung dan
Settlement
Berikut ini adalah rekapitulasi daya dukung akibat perletakan pipa air
limbah terhadap posisi 31 titik sondir, dihitung berdasarkan Qc dan
Friction Ratio: (tabel 5.9.)
γ STA Fr/Qc x100 Teg. SOIL PROPERTIES BEARING CAP. FACTOR PRESSURE
Jenis Tanah h
No. Test 1.65 Qc (kg/cm2) (%) Kontak γ cu f Nc Nq Nγ q ult q all STATUS
meter
Depth (m) USCS t/m2 t/m3 t/m2 degree t/m2 t/m2
S - 01 1.40 11 5.30 Stiff Clay 5.653 1.6 3.67 0 5.7 1.0 0.0 20.9 6.97 ok
S - 02 3.20 14 4.17 Stiff Clay 8.491 1.6 4.67 0 5.7 1.0 0.0 26.6 8.87 ok
S - 03 3.00 7 8.33 Organic Clay 8.491 1.6 2.33 0 5.7 1.0 - 13.30 4.43 not ok
S - 04 3.00 14 4.17 Stiff Clay 5.148 1.6 5.33 0 5.7 1.0 0 30.40 10.13 ok
S - 05 6.00 10 5.83 Stiff Clay 17.253 1.6 3.33 0 5.7 1.0 0 19.00 6.33 not ok
S - 06 3.20 16 3.65 Sandy Clay 8.623 1.6 5.33 0 5.7 1.0 0 30.40 10.13 ok
S - 07 3.20 17 3.43 Sandy Clay 8.623 1.6 5.67 0 5.7 1.0 0 32.30 10.77 ok
S - 08 3.20 17 3.43 Sandy Clay 8.623 1.6 5.67 0 5.7 1.0 0 32.30 10.77 ok
S - 09 3.20 12 4.86 Medium Stiff Clay 0.000 1.6 4.00 0 5.7 1.0 0 22.80 7.60 ok
S - 10 3.20 15 3.89 Sandy Clay 8.623 1.6 5.00 0 5.7 1.0 0 28.50 9.50 ok
S - 11 1.60 19 1.75 Loose Sand 6.000 1.6 0.00 23 21.75 10.2 6 163.79 54.60 ok
S - 12 1.60 9 6.48 Organic Clay 8.623 1.6 3.00 0 5.7 1.0 0 17.10 5.70 not ok
S - 13 3.20 12 4.86 Medium Stiff Clay 8.623 2.6 4.00 0 5.7 1.0 0 22.80 7.60 ok
S - 14 3.20 13 4.49 Medium Stiff Clay 8.623 1.6 4.33 0 5.7 1.0 0 24.70 8.23 ok
S - 15 1.60 17 3.43 Sandy Clay 6.000 1.6 5.67 0 5.7 1.0 0 32.30 10.77 ok
S - 16 6.0 33 4.55 Sandy Clay 26.988 1.6 11.00 0 5.7 1.0 0 62.70 20.90 not ok
S - 17 6.0 28 5.06 Very Stiff Clay 26.988 1.6 9.33 0 5.7 1.0 0 53.20 17.73 not ok
S - 18
S - 19 6.0 6 4.17 Medium Stiff Clay 0.000 1.6 2.00 0 5.7 1.0 0 11.40 3.80 ok
S - 20 6.0 15 3.89 Sandy Clay 27.565 1.6 5.00 0 5.7 1.0 0 28.50 9.50 not ok
S - 21 6.0 15 3.89 Sandy Clay 27.565 1.6 5.00 0 5.7 1.0 0 28.50 9.50 not ok
S - 22
S - 23 6.0 19 7.02 Organic Clay 26.988 1.6 6.33 0 5.7 1.0 0 36.10 12.03 not ok
S - 24 6.0 16 6.25 Stiff Clay 26.988 1.6 5.33 0 5.7 1.0 0 30.40 10.13 not ok
S - 25 6.0 11 5.30 Stiff Clay 27.565 1.6 3.67 0 5.7 1.0 0 20.90 6.97 not ok
S - 26
S - 27 6.0 12 4.86 Medium Stiff Clay 31.426 1.6 4.00 0 5.7 1.0 0 22.80 7.60 not ok
S - 28 6.0 4 8.33 Organic Clay 46.359 1.6 1.33 0 5.7 1.0 0 7.60 2.53 not ok
S - 29 6.0 6 5.56 Organic Clay 31.426 1.6 2.00 0 5.7 1.0 0 11.40 3.80 not ok
S - 30 6.0 6 5.56 Organic Clay 46.359 1.6 2.00 0 5.7 1.0 0 11.40 3.80 not ok
S - 31
Tabel 5.9.: Rekapitulasi Daya Dukung Berdasarkan Nilai Qc dan Friction Ratio
BH-03.1 x=438547
3 5 1.88 -3 4.88 8.05 Silty Clay 3 0.00 5.70 1.00 0.00 17.10 5.70 NOT OK
6 7 -3 -6 3 9.90 Silty Clay 4.2 0.00 5.70 1.00 0.00 23.94 7.98 NOT OK
9 3 -6 -6.8 0.8 11.22 Clay 1.8 0.00 5.70 1.00 0.00 10.26 3.42 NOT OK
Posisi15 Pipa 7
= (+)4.6 M Clay 4.2 0.00 5.70 1.00 0.00 23.94 7.98 NOT OK
15 6 6 6 -3 -6 Clay3 3.6
4.95 0.00
Clay 5.70 3.6 1.00 0.00 0.00 5.7020.52 1.00 6.84 0.00
NOT OK20.52 6.84 NOT OK
18 7 9 5 -6 -9 Clay3 4.2
4.95
0.00
Clay
5.70
3
1.00
0.00
0.00
5.70
23.94
1.00
7.98 NOT OK
0.00 17.10 5.70 NOT OK
Posisi Pipa = (-)1.7 M
12 7 -9 -11.2 2.2 3.63 Clay 4.2 0.00 5.70 1.00 0.00 23.94 7.98 NOT OK
BH-01.2 x=438526 15 7 Clay 4.2 0.00 5.70 1.00 0.00 23.94 7.98 NOT OK
3 4 4.09
18 -5
9 9.09 15.00 Silty Clay 2.4
Clay
0.00 5.70 5.4 1.00 0.00 0.00 5.7013.68 1.00 4.56 0.00
NOT OK30.78
10.26 NOT OK
9 11 Silty Clay 6.6 0.00 5.70 1.00 0.00 37.62 12.54 NOT OK
BH-02 x=438544
3 4 3.13 -3 6.13 13.46 Silty Clay 2.4 0.00 5.70 1.00 0.00 13.68 4.56 NOT OK
6 5 -3 -5.3 2.3 7.14 Clayey Silt 3 5.00 7.34 1.64 0.14 29.51 9.84 NOT OK
Dari perhitungan daya dukung tanah terhadap perletakan pipa air limbah
terhadap pavement (perkerasan) berdasarkan analisa perhitungan sondir
terlihat, hanya titik bor dalam titik BH-01.1 saja yang memiliki daya dukung
(OK) terhadap perkerasan, selebihnya pada titik yang lain tidak memiliki daya
dukung, hal ini dilihat dari tabel 5.10, di titik BH-01.1 memiliki Nilai q all
(7.98 s/d 23.94) lebih besar dari nilai Tegangan Kontak (6.00) dari titik
yang sama, demikian sebaliknya untuk titik-titk yang lain.
Pada daya dukung berdasarkan nilai N-Spt nilai = 0 (nol) karena yang ada
hanya nilai SPT saja, sedangkan akibat daya dukung dari soil properties
nilai dan nilai c baru akan keluar.
B 15 meter
γ STA Initial Disain h Tegangan SOIL PROPERTIES BEARING CAPACITY FACTOR PRESSURE
1.70 elev. elev. Kontak γ cu f Nc Nq Nγ q ult q all STATUS
m m meter t/m2 t/m3 t/m2 degree t/m2 t/m2
BH-01 x=434034 6 4.6 2.76 8.04 1.74 7.981 20.47 17.69 7.44 3.64 188.69 62.90 OK
y=9228328
BH-3-2 x=436524 1.42 -1.7 4.48 10.96 1.57 1.862 17.43 14.6 5.45 2.18 52.89 17.63 OK
y=9229907
BH-1-2 x=438526 4.09 -5 10.45 21.11 1.67 4.074 19 16.56 6.7 3.07 105.83 35.28 OK
y=9230417
BH-2 x=438544 3.13 -5.3 10.45 21.11 1.6 1.932 17.74 14.6 5.45 2.18 54.38 18.13 NOT OK
y=9236468
BH-3-1 x=438547 1.88 -6.8 10.06 20.45 1.53 0.942 16.03 13.68 4.92 1.82 33.78 11.26 NOT OK
y=9230826
BH-4 x=440741 2.02 -8.8 12.18 24.05 1.58 2.252 17.53 14.6 5.45 2.18 58.78 19.59 NOT OK
y=9232084
BH-5 x=442664 2.07 -11.2 14.63 28.21 1.6 2.549 18.45 15.12 6.04 2.59 69.58 23.19 NOT OK
y=9231596
Dari perhitungan daya dukung tanah terhadap perletakan pipa air limbah
berdasarkan Data-data Hasil Test Laboratorium terlihat, titik bor dalam
titik BH-01.1, BH-03.2 dan BH-1.2 saja yang memiliki daya dukung (OK), titik
tersebut dianggap memiliki daya dukung dilihat dari nilai q all lebih besar
dari nilai Tegangan Kontak dalam tabel, selebihnya titik yang lain tidak
memiliki daya dukung yang cukup karena nilai q all lebih kecil dari nilai
tegangan kontak,
Pipa Limbah
γn (timbunan) b 14.6
1.70 t/m3
Layer ELEVASI Tebal Po ∆P Po+∆P SOIL PROPERTIES Sc
Tebal
Timbun Lapis b/z a/z Is OC OC t 90 Rate
Start End,
No Plan Existing an (Eq) t/m2 t/m 2
t/m 2
γsat Gs eo Cc Cs Cv Pc NC Po+∆P< Po+∆P>
Elev. Elev an
Pc Pc
m
γn (timbunan) b 14.6 m m
OK m (z) m
Soil Replacement from Peat to Clay c m /s e c m m m ta hun
m /ta hun
/ta hun
(m in)
1.70 t/m3 (ma x)
2 7
3 8
4 0.07 0.07
5 TIDAK KUAT
6
0.02 0.3018381
LAPISAN KUAT
Pipa Limbah
γn (timbunan) b 14.6 OK
1.70 t/m3
Layer ELEVASI Tebal Po ∆P Po+∆P SOIL PROPERTIES Sc
Tebal
Timbun Lapis b/z a/z Is OC OC t 90 Rate
Start End,
No Plan Existing an (Eq) t/m2 t/m2 t/m2 γsat Gs eo Cc Cs Cv Pc NC Po+∆P< Po+∆P>
Elev. Elev an
Pc Pc
γn (timbunan) OK m
b 14.6 m /ta hun
m m m (z) m c m /s e c m m m ta hun
(m in)
/ta hun
1.70 t/m3 (ma x)
3 8
4 0.07 0.0163754
5 TIDAK KUAT
6
0.04 0.020
TIDAK KUAT
Pipa Limbah
γn (timbunan) b 14.6
1.70 t/m3
Layer ELEVASI Tebal Po ∆P Po+∆P SOIL PROPERTIES Sc
Tebal
Timbun Lapis b/z a/z Is OC OC t 90 Rate
Start End,
No Plan Existing an (Eq) t/m2 t/m 2
t/m 2
γsat Gs eo Cc Cs Cv Pc NC Po+∆P< Po+∆P>
Elev. Elev an
Pc Pc
m
m /ta hun
m m m (z) m c m /s e c m m m ta hun /ta hun
(m in)
(m a x)
BH-03.1 1.88 -6.8 10.04 4.15 0.14 0.92
1 0 6 S ilty C la y 6 0.955 16.73 17.68 2.433 6.693 0.98 1.318 1.7 1.2 1.2 0.04 0.001 10 4.15 9.68
2
4.15 0.4282269
TIDAK KUAT
γn (timbunan) b 14.6
1.70 t/m3
Layer ELEVASI Tebal Po ∆P Po+∆P SOIL PROPERTIES Sc
Tebal
Timbun Lapis b/z a/z Is OC OC t 90 Rate
Start End,
No Plan Existing an (Eq) t/m2 t/m2 t/m2 γsat Gs eo Cc Cs Cv Pc NC Po+∆P< Po+∆P>
Elev. Elev an
Pc Pc
m
m /ta hun
m m m (z) m c m /s e c m m m ta hun
(m in)
/ta hun
(m a x)
BH-04 2.02 -8.8 12.18 0.76 0.08 0.26
1 0 4 S ilty C la y 4 1.269 20.29 21.56 3.65 12.18 0.98 1.635 2.65 1.6 0.4 0.04 0.001 10 0.08 4.302
2
TIDAK KUAT
Pipa Limbah
γn (timbunan) b 14.6 OK
1.70 t/m3
Layer ELEVASI Tebal Po ∆P Po+∆P SOIL PROPERTIES Sc
Tebal
Timbun Lapis b/z a/z Is OC OC t90 Rate
Start End,
No Plan Existing an (Eq) t/m2 t/m 2
t/m 2
γsat Gs eo Cc Cs Cv Pc NC Po+∆P< Po+∆P>
Elev. Elev an
Pc Pc
m
m /ta hun
m m m (z) m c m /s e c m m m ta hun /ta hun
(m in)
(m a x)
BH-05 2.97 -11.2 15.53 1.04 0.10 0.45
1 0 6 S ilty C la y 6 1.768 26.14 27.90 2.433 10.35 0.99 1.589 2.65 1.8 0.4 0.04 0.001 10 0.45 9.68
0.45 0.0461259
TIDAK KUAT
LAPORAN FINAL KEGIATAN PENYELIDIKAN TANAH
JALUR PIPA AIR LIMBAH KOTA SEMARANG
Untuk mengatasi kondisi tersebut, dibuat rencana pondasi dalam atau borepile
untuk keperluan mendukung beban pipa limbah dan berat air didalamnya
( termasuk beban tanah overburden ), telah dibuat Analisa Dukung Setiap Titik Bor
Dalam (tabel 5.12), dalam upaya mendukung beban pipa air limbah pada setiap
titik bor dalam, hasil analisa penanganan tersebut berupa pengunaan pondasi
dalam berupa bore-pile, disetiap titik penyelidikan bor dalam dengan menggunakan
dasar perhitungan dalam tabel dibawah ini dan menghasilkan tabel 5.13. Tabel
Penggunaan Dimensi Bore-pile Pada Setiap Titik Bor Dalam.
NOTE
1. daya dukung pile dihitung dari permukaan asli tanah
2. Daya dukung pile harus disesuaikan lagi berdasarkan elevasi tanah
akibat cut/fill pada lokasi struktur crossing
Tabel 5.12. Analisa Penanganan Daya Dukung Pada Setiap Titik Bor Dalam
Dari table 5.8 terlihat bahwa semua titik bor daya dukungnya dalam kondisi Tidak
Kuat, baik pada kasus daya dukung tanahnya maupun settlement yang akan terjadi,
berarti untuk semua pipa pipa di semua posisi borehole harus diberikan pondasi yang
cukup memadai atau disebut sebagai pondasi dalam borepile berupa BOREPILE
dengan kondisi seperti dibawah ini.
Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung tiang bor tiang bor untuk struktur
perletakan pipa air limbah pada masing-masing titik bor dalam dihasilkan panjang
bore-pile dengan kapasitas tiang yang akan menopang pipa adalah sebagai berikut:
1 BH-01.1 15 50 42
2 BH-03.2 18 50 28
3 BH-01.2 18 50 21
4 BH-02 15 50 27,86
5 BH-03.1 18 50 17
6 BH-04 15 50 24
7 BH-05 15 50 31
Tabel 5.13. Penggunaan Dimensi Bore-pile Pada Setiap Titik Bor Dalam.
Titik-titik tiang bore-pile ini akan mendukung posisi pipa air limbah, terletak dibawah
support pile masing masing, yang beratnya pipa disesuaikan dengan kapasitas daya
dukung borepile.
Apabila dijumpai bahwa tanah dibawah borepile yang terkait tidak terdapat cukup
kedalaman tanah hasil investigasi tanahnya, maka perlu dilakukan penambahan
investigasi tambahan.
Dari hasil analisa daya dukung terhadap pipa air limbah dari lubang sondir
berdasarkan hasil nilai Qc dan Friksi dari lubang sondir dari S-01 sampai S-30,
terlihat berdasarkan kedekatan antara lubang bor dan lubang sondir terdapat
lubang sondir yang berdekatan dengan lubang bor yang terlihat pada tabel 5.6.
memiliki daya dukung kuat, sisanya tidak memiliki daya dukung yang kurang
memadai.
Tabel 5.6.
Daya Dukung Pipa Air Limbah Pada Posisi LUBANG SONDIR
Berdasarkan Hasil Nilai Qc dan Friksi
STATUS DAYA DUKUNG PIPA AIR LIMBAH
GROUP SONDIR
KOTA SEMARANG
S-01 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-11 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
BH-01.1
S-12 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-15 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-16 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-17 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-18 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-19 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
BH-01.2
S-20 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-21 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-22 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-23 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-02 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-03 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-04 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-06 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-07 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
BH-03.2 S-08 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-09 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-10 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-12 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-13 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-14 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
S-04 Daya Dukung Pipa Limbah KUAT
BH-02 S-05 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-24 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-20 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
BH-03.1 S-21 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-25 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-27 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
BH-04
S-29 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
S-28 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
BH-05 S-30 Daya Dukung Pipa Limbah TIDAK KUAT
Lubang sondir yang memiliki daya dukung kuat terhadap perletakan pipa air limbah
tersebut terdiri:
Tabel 5.14. Titik Lubang Sondir Yang memiliki Daya Dukung Kuat.
Untuk posisi titik sondir, terlihat ada beberapa kondisi yang cukup kuat seperti
terlihat pada table diatas, Jadi untuk posisi titik sondir yang kuat tidak diperlukan
pondasi borepile, cukup pipa itu diletakan diatas tanah langsung. Untuk posisi titik
sondir yang termasuk tidak kuat diperlukan pondasi dalam borepile untuk
mendukung beban pipa beserta air limbahnya dan beban overburden pressure
tanah, sesuai dengan posisi titik bor terkait. Misalnya titik sondir S-19, S-20, S-21,
S-22 dan S-23 mengacu pada titik bore BH-01 (2) dan seterusnya. pondasi dalam
berupa pondasi bore-pile dengan pengaturan seperti tabel 5.14., penentuan lubang
sondirnya dikorelasikan dengan kedekatan posisi lubang sondir dengan lubang bor
dalam seperti pada tabel 5.6. dan menggunakan Tabel Dimensi Bore-pile (tabel
5.13)
LAMPIRAN -LAMPIRAN
DATA-DATA
1. Data Borelog:
0 SPT Curve
10 20 30 40 50 60 Soil Laboratory Results
Depth
N-SPT
Sampling Symbol Soil Description N1 N2 N3
gn Gs
W LL PL
Type
C' f'
0 10 20 30 40 50 60 t/m³ % % % kN/m² (°)
0.0
0.5
FILL MATERIALS
1.0 Sand & gravell
1.5
2.0
4.0
4.5
5.0 UDS 1
5.00-5.50
1.589 2.6111 42.39 48.99 25.21 CL 13.78 17.03
5.5
6.0 SPT 2 2 2 3 5
6.00-6.45 Clayey SILT
CL
6.5 Grey, medium stiff, low plasticity, wet
7.0
7.5
8.0 UDS 2
8.00-8.50
1.601 2.6091 41.47 49.31 25.62 CL 19.32 17.74
8.5
9.0 SPT 3 3 4 5 9
9.00-9.45
9.5
10.0
10.5
11.0 UDS 3
11.00-11.50
1.625 2.5996 48.69 71.41 27.47 CH 34.18 18.89
11.5
12.0 SPT 4 3 3 4 7
12.00-12.45
12.5
13.0
13.5
CLAY
CH
14.0 UDS 4 Grey, medium stiff, high plasticity, wet 1.599 2.5980 53.37 74.61 28.09 CH 26.89 18.53
14.00-14.50
14.5
15.0 SPT 5 2 2 2 4
15.00-15.45
15.5
16.0
16.5
18.0 SPT 6 3 4 4 8
18.00-18.45
18.5
Remarks :
UDS (Undisturbed Sample) DS (Disturbed Sample) SPT (Standard Penetration test)
PT. Antareja Geo Teknika -5
LAPORAN FINAL KEGIATAN PENYELIDIKAN TANAH
JALUR PIPA AIR LIMBAH KOTA SEMARANG
BH 02
BH-03.1
0 10 20 30 40 50 60
BH-03.2
0 10 20 30 40 50 60
BH 04
0 10 20 30 40 50 60
0 10 20 30 40 50 60
BH-04
BH-05
0 10 20 30 40 50 60
BH-05
0 10 20 30 40 50 60
0 10 20 30 40 50 60
2. Data Sondir:
Page 1 from 3
Project PENYELIDIKAN
LAPORAN FINALProjectTANAHPENYELIDIKAN
KEGIATAN JALUR PIPA AIRTANAH
LIMBAH
PENYELIDIKAN JALUR PIPA AIR LIMBAH
TANAH Operator by Sukisno.CsOperator by Sukisno.Cs
Location JL. Piere Tendean,
Location Kota
JL.Semarang
Piere Tendean, Kota Semarang Checked by Ir.Bambang
Checked by Ir.Bambang
JALUR PIPA AIR LIMBAH KOTA SEMARANG
Date 26 Maret 2021
Date 26 Maret 2021 GWL - GWLmeter - meter
Test No. S-1 Test No. S-1
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
Page 1 from 3
Page 2 from 3
Page 3 from 3
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
25 25.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
25 25.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
0 -
1 1.00
2 2.00
3 3.00
4 4.00
5 5.00
6 6.00
7 7.00
8 8.00
9 9.00
10 10.00
Depth (meter)
Depth (meter)
11 11.00
12 12.00
13 13.00
14 14.00
15 15.00
16 16.00
17 17.00
18 18.00
19 19.00
20 20.00
21 21.00
22 22.00
23 23.00
24 24.00
0 50 100 150 200 250 300 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20