Malah Usus Buntu
Malah Usus Buntu
DOSEN PENGAMPU :
SUFYAN ANWAR,SKM.,M.ARS
DISUSUN OLEH :
CUT ULVA RIARITA ( 2005092020012 )
PRODI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TEUKU UMAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunianya sehingga makalah
yang berjudul “ Penyakit Usus Buntu ”dapat terselesaikan. Makalah ini dibuat dengan tujuan
memenuhi tugas matakuliah “ Patofisiologi Penyakit Tidak Menular,Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Penyakit Usus Buntu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.
Meulaboh
Penulis
DAFTAR ISI
Penyebaran rasa akan nyeri pada nyeri pada arah posisi/letak usus itu sendiri pada usus
besar, jika ujung usus menyentuh saluran kencing ureter, nyerinya akan sama dengan sensasi
kolik saluran kemih, dan mungkin ada gangguan berkemih. Bila posisi usus buntunya ke
belakang, rasa nyeri muncul pada pemeriksaan tusuk dubur atau tusuk vagina. Pada posisi usus
buntu yang lain, rasa nyeri mungkin tidak spesifik begitu.
2.6 PEMERIKSAAN DIAGNOSA USUS BUNTU
Ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh Tim Kesehatan untuk menentukan
dan mendiagnosa adanya penyakit pada usus buntu (Apendisitis) oleh Pasiennya. Diantaranya
adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi;
1. Pemeriksaan fisik.
Pada appendicitis akut, dengan pengamatan akan tampak pembengkakan (swelling) rongga perut
dimana dinding perut tampak mengencang (distensi). Pada perabaan (palpasi) didaerah perut
kanan, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan tekanan bila dilepas juga akan terasa nyeri
(Blumberg sign) yang mana merupakan kunci dari diagnosis apendisitis akut.
Dengan tindakan tungkai kanan dan paha ditekuk kuat / tungkai di angkat tinggi-tinggi, maka
rasa nyeri di perut semakin parah. Kecurigaan adanya peradangan usus semakin bertambah bila
pemeriksaan dubur dan atau vagina menimbulkan rasa nyeri juga. Suhu dubur (rectal) yang lebih
tinggi dari suhu ketiak (axilla), lebih mendukung lagi adanya usus buntu.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
Pada pemeriksaan laboratorium darah, yang dapat ditemukan adalah kenaikan dari sel darah
putih (leukosit) hingga sekitar 10.000 – 18.000/mm3. Jika terjadi peningkatan yang lebih dari itu,
maka kemungkinan apendiks sudah mengalami perforasi (pecah).
3. Pemeriksaan radiologi.
foto polos perut dapat adanya fekalit. Namun pemeriksaan ini jarang membantu dalam masalah
diagnosis apendisitis. Ultrasonografi (USG) cukup membantu dalam menegakkan diagnosis
apendisitis (71 – 97 %), terutama untuk wanita hamil dan anak-anak. Tingkat keakuratan yang
paling tinggi adalah dengan pemeriksaan CT scan (93 – 98%). Dengan CT scan dapat terlihat
jelas gambaran apendiks.
3.1. KESIMPULAN
Penyakit usus buntu ( appendicitis ) adalah Peradangan atau pembengkakaan yang terjadi
pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna pada usus buntu
(appendiks) akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan dan terjadi
pembusukan (gangren) karena sudah tidak mendapatkan makanan lagi .
Penyebab utama yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya sebagai penyabab
adalah faktor-faktor yang ditentukan oleh tinja/feses dan hiperplasia jaringan limfoid.
Penyumbatan bakteri atau inilah yang menjadi media bagi berkembang biaknya bakteri. Perlu
diketahui bahwa dalam tinja/feses manusia sangat mungkin sekali telah tercemar oleh
bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat
pada peradangan usus buntu
DAFTAR PUSTAKA
UniversitasSumateraUtara.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19162/4/Chapter
%20II.pdf Diakses tanggal 05 November 2015Craig Sandy,
Lober Williams. Appendicitis, Acute. Diakses dari www.emedicine.com, tanggal 09 November
2015.
Katz S Michael, Tucker Jeffry. Appendicitis. Diakses dari: www.emedicine.com,tanggal 09
November 2015.
Perawat_heri. 2009. Apendisitis. http://perawatheri.blogspot.com/ Diakses tanggal09 November
2015Aquino Thommy. http://thommy aquino.blogspot.co.id/2011/10/makalah kesehatan-usus-
buntu.html?m=1. Diakses tanggal 09 November 20159Makalah Penyakit Usus Buntu